1940 2658 1 PB PDF
1940 2658 1 PB PDF
1940 2658 1 PB PDF
Post
Total Knee Replacement
Abstrak
Sendi bagian lutut adalah sendi besar yang terkuat dan mempunyai susunan kompleks di bagian tubuh.Namun dikalangan
dewasa muda dan lansia, fungsi kerja dari sendi lutut bisa saja mulai berkurang.Osteoarthritis merupakan penyakit
degenerasi pada sendi yang melibatkan kartilago, lapisan sendi, ligamen, dan tulang sehingga menyebabkan nyeri dan
kekakuan pada sendi.Teknik pembedahanTotal Knee Replacement (TKR) adalah salah satu solusi pengobatan sendi lutut
yang yang mengalami osteoarthritis.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan perhitungan Numeric
Rating Scale pada pasien osteoarthritis sendi lutut pre dan post Total Knee Replacement di RS. Urip Sumoharjo Kota Bandar
Lampung tahun 2015-2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional
dengan menggunakan total populasi sebagai sampel yang berjumlah 31 orang. Sebelum dilakukan analisa bivariat,
dilakukan uji normalitas pada data dengan menggunakan uji Shapiro wilk, karena distribusi data tidak normal, maka analisa
bivariat dilakukan dengan uji Mann Whitney U Test.Hasil penelitian ini didapatkan nilai terendah perhitungan Numeric
Rating Scale pre Total Knee Replacement adalah 6 dan nilai tertinggi adalah 9 dengan rata-rata sebesar 6,94. Sedangkan
nilai terendah perhitungan Numeric Rating Scale post Total Knee Replacement adalah 2 dan nilai tertinggi adalah 3 dengan
rata-rata sebesar 2,55. Pada analisis bivariat dengan uji Mann Whitney U Test didapatkan p value sebesar 0,000. Dapat
disimpulkan bahwa p < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara perhitungan Numeric Rating Scale pre dan
post Total Knee Replacement atau Ha diterima.
Kata Kunci: Arthroplasty, Numeric Rating Scale, Osteoarthritis, sendi lutut, Total Knee Replacement.
Keywords: Arthroplasty, Knee Joint, Numeric Rating Scale, Osteoarthritis, Total Knee Replacement.
Korespondensi: Aswedi Putra, alamat Jalan Pramuka No.27, Kemiling Permai, Kemiling, Kemiling Permai, Kemiling, Kota
Bandar Lampung, HP -, e-mail: -
sehingga menyebabkan nyeri dan kekakuan Replacement mengalami peningkatan dari 5,5
pada sendi (Center for Disease Controland menjadi 8,7 per 1.000 populasi.1
Prevention.1 Teknik pembedahanTotal Knee Pada studi penelitian di Amerika dan
Replacement (TKR) adalah salah satu solusi Australia, mengenai Range Of Motion sendi
pengobatan sendi lutut yang yang mengalami lutut post Total Knee Replacement,
osteoarthritis. didapatkan 684 pasien yang diobeservasi
Rasa nyeri merupakan rasa yang gerakan fleksi dari Range Of Motion dan nyeri
sering dikeluhkan oleh pasien osteoarthritis berdasarkan skala Western Ontario and
kepada dokter pada awal mula datang ke Manchester Universities Osteoarthritis Index
pelayanan kesehatan atau Rumah Sakit.Nyeri (WOMAC). Setelah diamati selama 12 bulan,
yang dirasakan pada penderita osteoarthritis terdapat korelasi yang signifikan terhadap
termasuk nyeri neuromuskuloskeletal non- nyeri dan Range Of Motion preoperatif dan
neurogenik, biasanya sering disebut sebagai postoperatif Total Knee Replacement, dengan
altralgia yaitu nyeri akibat proses patologik r˂0,34 dan P<0,0001.2
pada persendian. Proses terjadinya nyeri pada Berdasarkan uraian diatas, peniliti
persendian bisa disebabkan karena inflamasi, tertarik untuk mengangkat judul
imunologik, non-infeksi, perdarahan dan perbandingan Numeric Rating Scale dan
proses maligna (Mardjono dan Sidharta, Range Of Motion pada pasien arthritis sendi
2010).2 lutut pre dan post Total Knee Replacement di
Derajat nyeri merupakan keluhan RS. Urip Sumoharjo Kota Bandar Lampung
yang bersifat subyektif, orang yang satu tahun 2015-2016.
dengan orang yang lainnya mendeskripsikan
derajat nyeri berbeda. Derajat nyeri Metode
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu derajat Metode yang digunakan dalam
nyeri ringan, sedang, dan berat. Pengukuran penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan
derajat nyeri menggunakan VisualAnalog pendekatan cross sectional. Sampel penelitian
Scale (VAS), atau Numeric Rating Scale (NRS), ini menggunakan total populasi yaitu seluruh
dimana dalaminstrumen tersebut terdapat pasien osteoarthritis sendi lutut yang
skala 0-10 (skala 0 menunjukkan tidak nyeri melakukan Total Knee Replacement tahun
sedangkan 10 menunjukkan skala nyeri 2015-2016 di RS. Urip Sumoharjo Kota Bandar
terberat).3 Lampung yang berjumlah 31 orang.
Total Knee Replacement bertujuan Kriteria inklusi yang digunakan yaitu,
untuk meredakan sakit pada sendi lutut pasien yang didiagnosis dengan osteoartrhitis
dengan menggantikan permukaan bantalan sendi lutut grade III dan grade IV yang
sendi yang rusak. Desain implan menawarkan melakukan Total Knee Replacement, pasien
stabilitas yang diperbaharui dan yang telah melakukan Total Knee
meminimalkan proses kerusakan pada sendi Replacement minimal 2 bulan., serta bersedia
lutut. Secara keseluruhan ada tiga manfaat menjadi responden. Sedangkan kriteria ekslusi
dari penggantian permukaan bantalan sendi yang digunakan yaitu, pasien dengan
lutut, yaitu menghilangkan rasa sakit, diagnosis osteoarthritis grade I dan II, pasien
meningkatkan gerakan, dan meminimumkan dengan dislokasi prosthese post Total Knee
rasa tidak nyaman akibat arthrits pada lutut. Replacement akibat infeksi, gangguan
Berdasarkan studi penelitian pembekuan darah di sekitar daerah operasi,
epidemiologi di Amerika Serikat, ditemukan implant yang bermasalah, cedera
bahwa jumlah pasien rawat inap yang neurovaskuler, penyakit muscular, contoh:
menjalani Total Knee Replacement di U.S polio myelitis, pasien dengan diagnosis
Medicare mengalami peningkatan antara rheumatoid arthritis serta pasien yang tidak
tahun 2000 sampai 2006, dari 114.242 kasus bersedia menjadi responden.
menjadi 248.267 kasus. Dengan kata lain, Variabel independent pada penelitian
insiden rate keseluruhan Total Knee ini adalah Total Knee Replacement dan
variable dependent penelitian ini adalah
perhitungan Numeric Rating Scale pre dan distribusi frekuensi dari seluruh faktor yang
postTotal Knee Replacement. Data didapatkan terdapat dalam variabel masing-masing.
dengan mewawancarai secara langsung Sebelum dilakukan analisa bivariat, dilakukan
pasien yang telah melaksanakan Total Knee uji normalitas dengan menggunakan uji
Replacementmenggunakan form isian Shapiro wilk. Karena distribusi data tidak
Numeric Rating Scale. Pengolahan data normal, maka analisa bivariat dilakukan
dilakukan dengan cara editing, scoring, dengan menggunakan uji Mann Whitney U
coding, prosesing, dan cleaning. Analisis yang Test.
bersifat univariat disajikan dalam bentuk
Hasil
Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di RS. Urip Sumohajro Kota Bandar Lampung
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
Osteoarthritis 6 17 23
Sendi Lutut (19,4%) (54,8%) (74,2%)
Grade III
Total Knee Osteoarthritis 1 7 8
Replacement Sendi Lutut (3,2%) (22,6%) (25,8%)
Grade IV
Jumlah 7 24 31
(22,6%) (77,4%) (100%)
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa usia Sedangkan usia responden dengan diagnosis
tertinggi responden dengan diagnosis osteoarthritis sendi lutut grade IV tertinggi
osteoarthritis sendi lutut grade III adalah 78 adalah 67 tahun dan usia terendah adalah 57
tahun dan usia terendah adalah 45 tahun, tahun dengan rata-rata usia 63 tahun.
dengan rata-rata usia responden 61 tahun.
Analisis Univariat
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Total Knee Replacement di RS. Urip Sumoharjo Kota Bandar Lampung tahun
2015-2016.
Total Knee Replacement Jumlah
Dari tabel 3 dapat dilihat jumlah pasien osteoarthritis sendi lutut grade III yaitu
yang melakukan Total Knee Replacement sebesar 23 orang (74,2%).
lebih banyak pada pasien dengan diagnosis
Tabel 4. Distribusi Rata-rata Perhitungan Numeric Rating Scale pada Pasien Osteoarthritis Sendi Lutut Pre
dan Post Total Knee Replacement Di RS. Urip Sumoharjo Kota Bandar Lampung tahun 2015-2016.
Dari tabel 4 dapat dilihat nilai terendah Sedangkan nilai terendah perhitungan
perhitungan Numeric Rating Scale pre Total Numeric Rating Scale post Total Knee
Knee Replacement adalah 6 dan nilai tertinggi Replacement adalah 2 dan nilai tertinggi
adalah 9 dengan rata-rata sebesar 6,94. adalah 3 dengan rata-rata sebesar 2,55.
Analisis Bivariat
Tabel 5. Uji Normalitas Data
Shapiro-Wilk
Dari tabel di atas didapatkan p value = Numeric Rating Scale pada pasien
0,316 yang berarti p > 0,05. Maka dapat osteoarthritis sendi lutut pre dan post Total
disimpulkan bahwa varian kedua kelompok Knee Replacement akan dianalisis dengan
variabel sama atau disebut homogen. menggunakan uji Mann Whitney U Test.
Selanjutnya, data perbandingan perhitungan
berarti terdapat perbedaan bermakna antara kolagen yang mengubah biomekanik kartilago,
perhitungan Numeric Rating Scale pre dan sehingga kartilago sendi kehilangan sifat
post Total Knee Replacement atau Ha kompresibilitasnya.3
diterima. Beberapa keadaan seperti trauma / jejas
Dari penjelasan tabel di atas kita dapat mekanik akan menginduksi pelepasan enzim
simpulkan bahwa perhitungan Numeric Rating degradasi, seperti stromelysin dan
Scale post Total Knee Replacement cenderung MatrixMetalloproteinases (MMP). Stromelysin
mengalami penurunan dibandingkan mendegradasi proteoglikan,sedangkan MMP
perhitungan Numeric Rating Scale pre Total mendegradasi proteoglikan dan kolagen
Knee Replacement atau terdapat perbedaan matriks ekstraseluler. MMP diproduksi oleh
yang bermakna antara perhitungan Numeric kondrosit, kemudian diaktifkan melalui
Rating Scale pre dan post Total Knee kaskade yang melibatkan proteinase serin
Replacement. (aktivator plasminogen), radikal bebas, dan
Kartilago sendi merupakan target utama beberapa MMP tipe membran. Kaskade
perubahan degeneratif pada OA. Kartilago enzimatik ini dikontrol oleh berbagai inhibitor,
sendi ini secara umum berfungsi untuk termasuk TIMP dan inhibitor aktivator
membuat gerakan sendi bebas gesekan plasminogen. Tissue inhibitor of
karena terendam dalam cairan sinovial dan metalloproteinases (TIMP) yang umumnya
sebagai “absorb shock”, penahan beban dari berfungsi menghambat MMP tidak dapat
tulang. Pada OA, terjadi gangguan bekerja optimal karena di dalam rongga sendi
homeostasis dari metabolisme kartilago ini cenderung bersifat asam oleh karena
sehingga terjadi kerusakan struktur stromelysin (pH 5,5), sementara TIMP baru
proteoglikan kartilago, erosi tulang rawan, dapat bekerja optimal pada pH 7,5.7
dan penurunan cairan sendi.3 Agrekanase akan memecah
Tulang rawan (kartilago) sendi dibentuk proteoglikan di dalam matriks rawan sendi
oleh sel kondrosit dan matriks ekstraseluler, yang disebut agrekan. Ada dua tipe
yang terutama terdiri dari air (65%-80%), agrekanase yaitu agrekanase 1 (ADAMT-4)
proteoglikan, dan jaringan kolagen. Kondrosit dan agrekanase 2 (ADAMT-11). Enzim lain
berfungsi mensintesis jaringan lunak kolagen yang turut berperan merusak kolagen tipe II
tipe II untuk penguat sendi dan proteoglikan dan proteoglikan adalah katepsin, yang
untuk membuat jaringan tersebut elastis, bekerja pada pH rendah, termasuk proteinase
serta memelihara matriks tulang rawan aspartat (katepsin D) dan proteinase sistein
sehingga fungsi bantalan rawan sendi tetap (katepsin B, H, K, L dan S) yang disimpan di
terjaga dengan baik. Kartilago tidak memiliki dalam lisosom kondrosit. Hialuronidase tidak
pembuluh darah sehingga proses perbaikan terdapat di dalam rawan sendi, tetapi
pada kartilago berbeda dengan jaringan- glikosidase lain turut berperan merusak
jaringan lain. Di kartilago, tahap perbaikannya proteoglikan.7 Keluhan osteoarthritis yang
sangat terbatas mengingat kurangnya paling sering dirasakan yaitu nyeri sendi,
vaskularisasi dan respon inflamasi terutama saat sendi bergerak atau
sebelumnya.8 menanggung beban, dan akan berkurang saat
Secara umum, kartilago akan mengalami istirahat. Seringkali penderita merasakan nyeri
replikasi dan memproduksi matriks baru pada sendi asimetris yang meningkat secara
untuk memperbaiki diri akibat jejas mekanis bertahap selama beberapa tahun.8 Nyeri pada
maupun kimiawi. Namun dalam hal ini, pergerakan dapat timbul akibat iritasi kapsul
kondrosit gagal mensintesis matriks yang sendi, periostitis dan spasme otot
berkualitas dan memelihara keseimbangan periartikular. Pada tahap awal, nyeri hanya
antara degradasi dan sintesis matriks terlokalisasi pada bagian tertentu, tetapi bila
ekstraseluler, termasuk produksi kolagen tipe berlanjut, nyeri akan dirasakan pada seluruh
I, III, VI, dan X yang berlebihan dan sintesis sendi yang terkena OA. Nyeri ini seringkali
proteoglikan yang pendek. Akibatnya, terjadi disertai bengkak, penurunan ruang gerak
perubahan pada diameter dan orientasi serat sendi, dan abnormalitas mekanis.9