Anda di halaman 1dari 3

INFECTION CONTROL RISK ASSESSEMENT (ICRA)

SANITASI
PPI RS. Panti Wilasa “Dr.Cipto” Semarang

A. Latar Belakang
Sampah atau limbah rumah sakit banyak mengandung bahaya atau resiko karena dapat
bersifat racun, infeksius dan juga radioaktif (Suwarso, 1996). Selain itu, karena kegiatan
atau sifat pelayanan yang diberikan, maka rumah sakit panti wilasa “ Dr.Cipto”
Semarang jika tidak mengelola sampah dengan baik maka bisa menjadi depot segala
macam penyakit yang ada di masyarakat, bahkan dapat pula sebagai sumber distribusi
penyakit karena selalu dihuni, dipergunakan, dan dikunjungi oleh orang-orang yang
rentan dan lemah terhadap penyakit.
Di rumah sakit pula dapat terjadi penularan baik secara langsung (cross infection),
melalui kontaminasi benda-benda ataupun melalui serangga (vector borne infection)
sehingga dapat mengancam kesehatan masyarakat umum.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dampak negatif yang tidak diinginkan dari institusi
pelayanan kesehatan ini, maka dirumuskan konsep sanitasi lingkungan yang bertujuan
untuk mengendalikan faktor-faktor yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia
tersebut. Menurut WHO, sanitasi lingkungan (environmental sanitation) adalah upaya
pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau
dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan, bagi perkembangan fisik, kesehatan, dan
daya tahan hidup manusia.

B. Tujuan
1. Memutuskan mata rantai penularan infeksi dari pengelolaan sampah baik pada
pasien maupun petugas
2. Mencegah resiko infeksi dari akibat pengelolaan sampah di Rumah Sakit Panti
Wilasa “Dr.Cipto” Semarang

C. Aplikasi
Kajian resiko pada tindakan lumbal pungsi di aplikasikan untuk :
1. Proses pemisahan limbah infeksius, non infeksius dan limbah tajam
2. Proses pengumpulan limbah
3. Proses transportasi limbah
4. Proses penyimpanan limbah sementara
5. Proses penanganan akhir limbah Rumah Sakit
D. Kajian Resiko
Dalam Lumbal Pungsi dapat terjadi beberapa resiko infeksi antara lain :
1. Infeksi yang disebabkan pada Proses pemisahan limbah infeksius, non infeksius
masih kadang masih kurang patuh
2. Infeksi yang disebabkan pada Proses pengumpulan limbah petugas kadang
memakai APD
3. Infeksi yang disebabkan pada Proses desinfeksi alat transportasi limbah kadang
tidak dilakukan
4. Infeksi yang disebabkan pada Proses penyimpanan limbah sementara yang
seharusnya 2 x 24 jam di ambil kadang sampai 1 minggu baru diambil
5. Infeksi yang disebabkan pada Proses penanganan akhir limbah Rumah Sakit belum
dilakukan AUDIT sampai tempat pembuangan akhir

Dalam pentabelan kajian resiko digambarkan sebagai berikut:


Resiko
(kesehatan,
Sistem yang ada Skor
Potensial Risk/Problem Probabilitas financial, legal,
peraturan)
4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Pemisahan limbah
infeksius non infeksius √ √ √ 28
kurang patuh
Pengumpulan limbah
petugas tidak memakai √ √ √ 41
APD
Alat transportasi kadang
tidak dilakukan desinfeksi √ √ √ 28

Waktu penyimapanan di
TPS kadang lebih dari 2 √ √ √ 28
hari
Belum melakukan AUDIT
ke tempat pengelolaan √ √ √ 46
akhir

Keterangan:
Probabilitas Resiko Sistem yang ada
0 : Tidak pernah 1 : Klinis dan keuangan minimal 5 : Tidak ada
1 : Jarang 2 : Klinis dan keuangan sedang 4 : Jelek
2 : Kadang 3 : Masa perawatan memanjang 3 : Sedang
3 : Agak sering 4 : Berkurangnya fungsi 2 : Baik
4 : Sering 5 : Kehilangan nyawa 1 : Sangat baik
STRATEGI PENGENDALIAN RESIKO INFEKSI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT (PPIRS)
TAHUN 2018

Nomor Potensial GOALS TARGET/REFEREN CARA MENCAPAI TARGET PIC Sumber


RESIKO/MA SI/BENCH MAKING WAKTU Dana
SALAH
1 Belum AUDIT dilakukan Pengelolaan 1. Melakukan AUDIT 3 bulan Ka. Sanitasi Rumah
melakukan dilakukan sesuai membuntuti smp sekali IPCN Sakit
AUDIT ke ketentuan, pengelolaan akhir
tempat Insenerator utk 2. Supervisi tempat
pengelolaan limbah infeksius dan pengelolaan akhir
akhir benda tajam
2 Pengumpula Patuh Memakai APD Memakai APD saat 1. Edukasi pelaksanaan 3 bulan Ka. Sanitasi Rumah
n limbah pengelolaan limbah pelaksanaan pemakaian IPCN Sakit
petugas tidak APD saat mengelola limbah
memakai 2. Monitoring Tindakan
APD pemakaian APD
3 Pemisahan Pemisahan LIMBAH Audit Pemisahan 1. Edukasi pelaksanaan 3 bulan Ka. Sanitasi Rumah
limbah sesuai tempatnya limbah 100% sesuai pemisahan limbah IPCN Sakit
infeksius non 2. Monitoring pemisahan
infeksius limbah
kurang patuh
4 Alat Alat transportasi Alat transportasi 1. Edukasi pelaksanaan 3 bulan Ka. Sanitasi Rumah
transportasi limbah didesinfeksi selalu bersih saat desinfkesi alat tranportasi IPCN Sakit
kadang tidak sesudah dipakai mau di gunakan 2. Monitoring penggunaan alat
dilakukan transportasi limbah
desinfeksi
5 Waktu Limbah selalu diambil Maksimal 2 hari a. Meminta pihak ke 3 untuk
penyimpanan pihak ke 3 sesuai sekali limbah di selalu tepat waktu dalam
di TPS ketentuan ambil pihak ke 3 pengambilan limbah
kadang lebih b. Melakukan monitoring
dari 2 hari pengambilan limbah

Semarang, 2 Februari 2018

Dr. Daniel Puguh Sp.B


Ka. Komite PPIRS

Anda mungkin juga menyukai