Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KALKULUS LANJUT

SIFAT-SIFAT INTEGRAL LIPAT

Oleh:

KAMELIANI
1211041016

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
SIFAT-SIFAT INTEGRAL LIPAT

A. SIFAT-SIFAT INTEGRAL LIPAT


Integral lipat dua dan integral lipat tiga mewarisi hampir semua sifat-sifat integral
tunggal. Berikut adalah sifat-sifat integral lipat dua (yang juga dimiliki integral sifat tiga).

(1) Integral lipat dua bersifat linear, yaitu

∬[𝑓(𝑥, 𝑦) + 𝑔(𝑥, 𝑦)]𝑑𝐴 = ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 + ∬ 𝑔(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴


𝑅 𝑅 𝑅

∬ 𝑘𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = 𝑘 ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴, 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑘 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎


𝑅 𝑅

(2) . 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑓(𝑥, 𝑦) ≤ 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 (𝑥, 𝑦)𝑑𝑖 𝑅, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢

∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 ≤ ∬ 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴


𝑅 𝑅

(3) . 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑓(𝑥, 𝑦) ≥ 0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 (𝑥, 𝑦)𝑑𝑖 𝑅, 𝑑𝑎𝑛 𝑆 ⊂ 𝑅

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢 ∬ 𝑘𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 ≤ 𝑘 ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴,


𝑆 𝑅

(4). Integral lipat dua bersifat aditif (dapat dijumlahkan) pada daerah yang saling
berimpit pada hanya sebuah sisi atau ruas garis.

∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 + ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴


𝑅∪𝑆 𝑅 𝑆

Universitas Negeri Makassar Page 2


Sifat-sifat integral tersebut membawa beberapa akibat yang perlu dikemukakan di
sini. Misalkan 𝑚 ≤ 𝑓(𝑥, 𝑦) ≤ 𝑀 untuk semua (𝑥, 𝑦) di 𝑅 maka

𝑚 (luas R) = ∬𝑅 𝑚 𝑑𝑥𝑑𝑦 ≤ ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦 ≤ ∬ 𝑀 𝑑𝑥𝑑𝑦 = 𝑀 (luas R)

Satu sifat lainnya yang perlu dikemukakan adalah akibat dari sifat

−|𝑓(𝑥, 𝑦)| ≤ 𝑓(𝑥, 𝑦) ≤ |𝑓(𝑥, 𝑦)|

Berdasarkan sifat integral nomor 2, maka berlaku

− ∬ |𝑓(𝑥, 𝑦)|𝑑𝑥𝑑𝑦 ≤ ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑥𝑑𝑦 ≤ ∬ |𝑓(𝑥, 𝑦)| 𝑑𝑥𝑑𝑦


𝑅 𝑅

Atau

∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑥𝑑𝑦 ≤ ∬ |𝑓(𝑥, 𝑦)| 𝑑𝑥𝑑𝑦


𝑅

Untuk fungsi 𝑓 yang kontinu, ternyata urutan pengintegralan tidak menjadi


masalah. Hal ini dituliskan dalam teorema berikut.

Teorema urutan integral (Teorema Fubini)

Misalkan 𝑓 fungsi kontinu pada empat persegi panjang 𝑅 = [𝑎, 𝑏]𝑥[𝑐, 𝑑], maka

𝑏 𝑑 𝑑 𝑏
∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑥𝑑𝑦 = ∫ [∫ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦] 𝑑𝑥 = ∫ [∫ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 ] 𝑑𝑦
𝑅 𝑎 𝑐 𝑐 𝑎

Universitas Negeri Makassar Page 3


B. PENERAPAN SIFAF-SIFAT INTEGRAL DALAM
MENYELESAIKAN MASALAH.

Soal dan Pembahasan

1. Hitunglah integral berikut berdasarkan daerah D yang diberikan!

𝑥
∬ 𝑒 𝑦 𝑑𝐴 , 𝐷 = {(𝑥, 𝑦)|1 ≤ 𝑦 ≤ 2 , 𝑦 ≤ 𝑥 ≤ 𝑦 3 }
𝐷

Penyelesaian:
Dengan menerapkan sifat (1) dan (2), maka

𝑥 2 𝑦3 𝑥 2 𝑥 2
𝑦3 2
∬ 𝑒 𝑦 𝑑𝐴 =∫ ∫ 𝑒 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦 = ∫ 𝑦𝑒 𝑦 | 𝑑𝑦 = ∫ (𝑦𝑒 𝑦 − 𝑦𝑒)𝑑𝑦
1 𝑦 1 𝑦 1
𝐷
2 2
2
= ∫ (𝑦𝑒 𝑦 )𝑑𝑦 − ∫ (𝑦𝑒)𝑑𝑦
1 1
1 2 1 2
= [2 𝑒 𝑦 − 𝑒𝑦 2 ]
2 1
1 1 1 1 1
= ( 𝑒 4 − 4𝑒) − ( 𝑒 − 𝑒) = 𝑒 4 − 2𝑒
2 2 2 2 2

2. Hitunglah integral berikut berdasarkan daerah D yang diberikan!

∬ 6𝑥 2 − 40𝑦 𝑑𝐴,
𝐷

D adalah segitiga dengan titik puncak (0,3) , (1,1), dan (5,3)

Penyelesaian:
Pertama-tama harus dibuat persamaan garis yang melalui titik-titik puncak tersebut,
agar bisa diketahui batas-batas daerahnya.
Kita dapat membuat persamaan garis berdasarkan dua titik puncak yang diketahui.
 Persamaan garis yang melalui titik (0,3) dan (1,1)
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦`1 𝑥2 − 𝑥`1

Universitas Negeri Makassar Page 4


𝑦−3 𝑥−0
=
1−3 1−0
𝑦 − 3 = −2𝑥
𝑦 = −2𝑥 + 3

 Persamaan garis yang melalui titik (0,3) dan (5,3)


𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦`1 𝑥2 − 𝑥`1
𝑦−3 𝑥−0
=
3−3 5−0
5𝑦 = 15
𝑦=3

 Persamaan garis yang melalui titik (1,1) dan (5,3)


𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦`1 𝑥2 − 𝑥`1

𝑦−1 𝑥−1
3−1
= 5−1

4𝑦 − 4 = 2𝑥 − 2
1 1
𝑦= 𝑥+
2 2

Berikut ini adalah gamba𝑟 segitiga yang dimaksud

Universitas Negeri Makassar Page 5


Ada dua cara untuk mendeskripsikan daerah yang diarsir.

 Cara I
Jika kita menggunakan fungsi x, maka daerah
D akan dibagi menjadi dua daerah karena
fungsi yang berada di bawah berbeda
bergantung pada nilai x. Pada kasus ini, daerah
D diberikan sebagai 𝐷 = 𝐷1 ∪ 𝐷2 , dimana
𝐷1 = {(𝑥, 𝑦)|0 ≤ 𝑥 ≤ 1 , −2𝑥 + 3 ≤ 𝑦 ≤ 3}
1 1
𝐷2 = {(𝑥, 𝑦)|1 ≤ 𝑥 ≤ 5 , 𝑥 + ≤ 𝑦 ≤ 3}
2 2
Dengan menggunakan sifat (6), maka

∬ 6𝑥 2 − 40𝑦 𝑑𝐴 = ∬ 6𝑥 2 − 40𝑦 𝑑𝐴 + ∬ 6𝑥 2 − 40𝑦 𝑑𝐴


𝐷 𝐷1 𝐷2
1 3 5 3
=∫ ∫ 6𝑥2 − 40𝑦 𝑑𝑦𝑑𝑥 + ∫ ∫1 1 6𝑥2 − 40𝑦 𝑑𝑦𝑑𝑥
0 −2𝑥+3 1 𝑥+
2 2

1 5
= ∫ (6𝑥 2 𝑦 − 20𝑦 2 )|3−2𝑥+3 𝑑𝑥 + ∫ (6𝑥 2 𝑦 − 20𝑦 2 )|31 1 𝑑𝑥
𝑥+
0 1 2 2

1 5
1 1 2
= ∫ [12𝑥 3 − 180 + 20(−2𝑥 + 3)2 ]𝑑𝑥 + ∫ [−3𝑥 3 + 15𝑥 2 − 180 + 20 ( 𝑥 + ) ] 𝑑𝑥
0 1 2 2

10 1 3 40 1 1 3 5
= [3𝑥 4 − 180𝑥 − (−2𝑥 + 3)3 ] + [− 𝑥 4 + 5𝑥 3 − 180𝑥 + ( 𝑥+ ) ]
3 0 4 3 2 2 1
935
=−
3

Perhatikan bahwa menyelesaikan integral pada fungsi berbentuk kuadrat tidak


perlu dikalikan satu persatu. Lebih mudah diintegralkan dengan integral
subsitusi yang telah dipelajari di Calculus I.

Universitas Negeri Makassar Page 6


 Cara II
Jika kita menggunakan fungsi y, maka daerah D tidak perlu dibagi menjadi
dua bagian.
Batas-batas untuk x adalah
1 3
𝑦 = −2𝑥 + 3 →𝑥=− 𝑦+
2 2
1 1
𝑦 = 𝑥 + → 𝑥 = 2𝑦 − 1
2 2

1 3
𝐷 = {(𝑥, 𝑦)| − 𝑦 + ≤ 𝑥 ≤ 2𝑦 − 1 , 1 ≤ 𝑦 ≤ 3 }
2 2
Sehingga
3 2𝑦−1
∬ 6𝑥 2 − 40𝑦 𝑑𝐴 = ∫ ∫ (6𝑥 2 − 40𝑦)𝑑𝑥𝑑𝑦
1 3
1 − 𝑦+
𝐷 2 2

3 2𝑦 − 1
= ∫ 2𝑥 3 − 40𝑥𝑦 | 1 3 𝑑𝑦
1 − 𝑦+
2 2
3
1 3 3
= ∫ 100𝑦 − 100𝑦 2 + 2(2𝑦 − 1)3 − 2 (− 𝑦 + ) dy
1 2 2
100 3 1
2 4
1 3 4 3
= [50y − y + (2y − 1) + (− y + ) ]
3 4 2 2 1
935
=−
3

3. Hitunglah nilai integral berikut dengan membalikkan urutan dari integralnya. !


3 9
3
∫ ∫ 𝑥 3 𝑒 𝑦 𝑑𝑦𝑑𝑥
0 𝑥2

Penyelesaian:

Perhatikan bahwa kita tidak bisa melakukan integral terhdap 𝑦 karena kita
membutuhkan 𝑦 2 di depan eksponensial untuk melakukan integral terhadap 𝑦. Akan
tetapi, jika urutan integral dibalik, maka kita bisa menghitung nilai integral di atas.

Universitas Negeri Makassar Page 7


Membalik urutan integral artinya kita akan melakukan integral terhadap 𝑥 terlebih
dahulu kemudian terhadap 𝑦. Ketika membalik urutan integral, maka batas-batsanya
juga akan berubah.

Agar memudahkan mencari batas-batasnya, maka pertama-tama kita gambarkan


daerah yang diberikan berdasarkan batas-batas yang telah diketahui. Berdasarkan
integral di atas, batas-batas daerahnya adalah

0≤𝑥≤3
𝑥2 ≤ 𝑦 ≤ 9

Berdasarkan pertidaksamaan di atas, batas bawah pada sumbu y adalah 𝑦 = 𝑥^2 dan
batas atas pada sumbu y adalah 𝑦 = 9 dengan batas pada sumbu 𝑥 yaitu antara
𝑥 = 0 dan 𝑥 = 3.

Berikut ini adalah gambar daerah yang dimaksud

Karena kita ingin mengintegralkan terhadap 𝑥 terlebih dahulu,maka kita perlu


menentukan batas-batas untuk 𝑥 terlebih dahulu, kemudian batas-batas untuk 𝑦 .

Batas pada sumbu 𝑥 adalah 0 ≤ 𝑥 ≤ √𝑦


Batas pada sumbu 𝑦 adalah 0 ≤ 𝑦 ≤ 9
Sehingga bentuk integralnya sekarang adalah sebagai berikut
3 9 9 √𝑦
∫ ∫ 𝑥 3 𝑒 𝑦 3 𝑑𝑦𝑑𝑥 = ∫ ∫ 𝑥 3 𝑒 𝑦 3 𝑑𝑥𝑑𝑦
0 𝑥2 0 0

Universitas Negeri Makassar Page 8


Berikut adalah penyelesaian untuk bentuk integral yang baru
9
√ 𝑦 3 3 √ 9 𝑦 (karena di integralkan terhadap 𝑥, maka 𝑦
∫0 ∫0 𝑥 3 𝑒 𝑦 𝑑𝑥𝑑𝑦 = ∫0 𝑒 𝑦 ∫0 𝑥 3 𝑑𝑥𝑑𝑦
dianggap konstanta, sehingga berlaku sifat linear
9 √𝑦 integral
= ∫ 𝑒 𝑦 3 ∫ 𝑥 3 𝑑𝑥𝑑𝑦
0 0
9
1
= ∫ 𝑒 𝑦 3 [ 𝑥 4 ] √𝑦 𝑑𝑦
0 4 0
9
3 1
= ∫ 𝑒 𝑦 [ 𝑥 4 ] √𝑦 𝑑𝑦
0 4 0
9
1 2 𝑦3
=∫ 𝑦 𝑒 𝑑𝑦
0 4
1 9
= 𝑒𝑦3 |
4 0
1
= (𝑒 729 − 1)
4

C. Menerapkan Sifat-Sifat Integral untuk Menyelesaikan Soal Integral pada


Daerah Persegi Panjang dan Bukan Persegi Panjang

Contoh Soal!

 Daerah Persegi Panjang

1. Tentukan Volume benda pejal di bawah bidang 𝑧 = 𝑥 + 𝑦 + 1 pada 𝑅 =


{(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, 1 ≤ 𝑦 ≤ 3
Penyelesaian:
3 1 3
1 1
∫ ∫ (𝑥 + 𝑦 + 1) 𝑑𝑥𝑑𝑦 = ∫ [ 𝑥 2 + 𝑦𝑥 + 𝑥] 𝑑𝑦
1 0 1 2 0
3
1
= ∫ ( + 𝑦 + 1) 𝑑𝑦
1 2
1 1 3
= [ 𝑦 + 𝑦 2 + 𝑦]
2 2 1
3 9 1 1
= ( + + 3) − ( + + 1)
2 2 2 2
=7

Universitas Negeri Makassar Page 9


daerah 𝑧 = 𝑥 + 𝑦 + 1 pada 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, 1 ≤ 𝑦 ≤ 3

2. Carilah Volume benda pejal yang berada di atas fungsi g(x,y) dan berada di
bawah fungsi f(x,y) dengan batas-batas x dan y sebagai berikut.
𝑔(𝑥, 𝑦) = −4 𝑓(𝑥, 𝑦) = 9 − 𝑥 2 − 𝑦 2
−2,5 ≤ 𝑥 ≤ 2,5 − 0,5 ≤ 𝑦 ≤ 2,5

Penyelesaian:

2,5 2,5
Volume = ∫ ∫ [9 − 𝑥 2 − 𝑦 2 − (−4)]𝑑𝑦𝑑𝑥
−2,5 −0,5
2,5
1 2,5
=∫ [13𝑦 − 𝑥 2 𝑦 − 𝑦 3 ] 𝑑𝑥
−2,5 3 −0,5
2,5
655 155
=∫ {[ − 2,5𝑥 2 ] − [− + 0,5𝑥 2 ]} 𝑑𝑥
−2,5 24 24
2,5
135
=∫ [ − 3𝑥 2 ] 𝑑𝑥
−2,5 4
135 2,5
=[ 𝑥 − 𝑥3]
4 −2,5
275 275
= +
4 4
= 137,5 satuan volume

Universitas Negeri Makassar Page 10


 Daerah bukan Persegi Panjang
1. Carilah volume benda yang dibatasi oleh persamaan bola 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 = 6
dan Paraboloida 𝑧 = 𝑥 2 + 𝑦 2
Penyelesaian:
Bentuk daerahnya adalah sebagai berikut

Gambar di atas adalah daerah yang dimaksud yakni irisan antara bola dan
paraboloida.

Subsitusi 𝑧 = 𝑥2 + 𝑦2 ke persamaan 𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧2 = 6
sehingga diperoleh

Universitas Negeri Makassar Page 11


𝑥 2 + 𝑦 2 + (𝑥 2 + 𝑦 2 )2 = 6
𝑥 2 + 𝑦 2 + (𝑥 2 + 𝑦 2 )2 − 6 = 0
(𝑥 2 + 𝑦 2 − 2)(𝑥 2 + 𝑦 2 + 3) = 0

Untuk (𝑥 2 + 𝑦 2 − 2) = 0 maka 𝑦 = ±√2 − 𝑥 2

untuk (𝑥 2 + 𝑦 2 + 3) = 0 tidak ada solusi

Batas-batas untuk y adalah −√2 − 𝑥 2 ≤ 𝑦 ≤ √2 − 𝑥 2

sedangkan untuk x adalah −√2 ≤ 𝑥 ≤ √2

Sehingga dengan menggunakan maple, volume benda yang diperoleh adalah diperoleh

√2 √2−𝑥 2
22
∫ ∫ √6 − 𝑥 2 − 𝑦 2 − (𝑥 2 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑦𝑑𝑥 = 4√6 𝜋 − 𝜋 = 7,74
−√2 −√2−𝑥 2 3

Perhitungan dengan Maple

Menggambar plot

Universitas Negeri Makassar Page 12


D. Menerapkan Sifat-Sifat Integral untuk Menyelesaikan Soal Integral dalam
Koordinat Polar

Soal Dan Pembahasan


1. Hitunglah nilai integral berikut dengan mengubahnya ke dalam koordinat polar
terlebih dahulu.

∬ 2𝑥𝑦 𝑑𝐴
𝐷

D adalah daerah di antara lingkaran dnegan jari-jari 2 dan jari-jari 5 . lingkaran-


lingkaran tersebut berpusat pada titik asal. Daerahnya berada pada kuadran I.

Penyelesaian:
Pertama-tama kita harus mengubah daerah D dalam koordinat polar. Lingkaran
dengan jari-jari 2 berarti 𝑟 = 2 , dan lingkaran dengan jari-jari 5 berarti 𝑟 = 5 .
Karena daerah yang dimaksud berada di antara jari-jari tersebut, maka dapat
dituliskan 2 ≤ 𝑟 ≤ 5
Sedangkan daerah yang dimaksud berada pada kuadran I, sehingga dapat
𝜋
dituliskan 0 ≤ 𝜃 ≤ 2

Diketahui bahwa dalam koordinat polar, 𝑥 = 𝑟 cos 𝜃 dan 𝑦 = 𝑟 sin 𝜃,


𝑑𝐴 = 𝑟𝑑𝑟𝑑 𝜃

Sehingga,
𝜋
5
2
∬ 2𝑥𝑦 𝑑𝐴 = ∫ ∫ 2( 𝑟 cos 𝜃)( 𝑟 sin 𝜃)𝑟𝑑𝑟𝑑 𝜃
𝐷 0 2

𝜋
5
2
= ∫ ∫ 𝑟 3 (sin 2𝜃) 𝑑𝑟𝑑 𝜃
0 2
𝜋
2 1 5
= ∫ [ 𝑟 4 (sin 2𝜃)] 𝑑 𝜃
0 4 2
𝜋
1 5
= 4 ∫02 [𝑟 4 (sin 2𝜃)] 𝑑 𝜃 (menggunakan sifat kelinearan integral)
2
𝜋
609 2
= ∫ (sin 2𝜃) 𝑑 𝜃 (menggunakan sifat kelinearan integral)
4 0

Universitas Negeri Makassar Page 13


𝜋
609 1
=− ( ) cos 2𝜃 |2
4 2 0
609
=
4

2. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh 𝑟 = 3 + 2 sin 𝜃 dan 𝑟 = 2


Penyelesaian:
Daerah yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Untuk mengetahui luas daerah di atas, maka terlebih dahulu perlu diketahui
batas-batas untuk nilai 𝜃 dimana kurva saling berpotongan.
Untuk mengetahui nilai 𝜃 bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Diketahui 𝑟 = 3 + 2 sin 𝜃 dan 𝑟 = 2
Dapat dituliskan 3 + 2 sin 𝜃 = 2
1 7𝜋 11𝜋
sin 𝜃 = − 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝜃 = ,
2 6 6

Universitas Negeri Makassar Page 14


Berikut ini adalah gambar daerah 𝜃

𝜋 11𝜋
Kita tahu bahwa − adalah bentuk lain dari
6 6
7𝜋 11𝜋
Jika kita gunakan ≤𝜃≤ maka kita akan menghitung daerah yang tidak di
6 6
𝜋 7𝜋
arsir. Oleh karena itu batas yang digunakan adalah − ≤ 𝜃 ≤
6 6

Untuk menentukan nilai 𝑟, fungsi yang terdekat dengan titik asal merupakan
batas bawah, dan fungsi yang terjauh merupakan batas atas.

Sehingga luas daerah D adalah

𝐴 = ∬ 𝑑𝐴
𝐷
7𝜋
3+2 sin 𝜃
6
=∫ ∫ 𝑟𝑑𝑟𝑑𝜃
𝜋
− 2
6
7𝜋 3+2 sin 𝜃
6 1
2
=∫ 𝑟 | 𝑑𝜃

𝜋 2 2
6
7𝜋
6 5
=∫ ( + 6 𝑠𝑖𝑛𝜃 + 2 sin2 𝜃 ) 𝑑𝜃

𝜋 2
6
7𝜋
6 7
=∫ ( + 6 𝑠𝑖𝑛𝜃 − cos(2𝜃)) 𝑑𝜃

𝜋 2
6

Universitas Negeri Makassar Page 15


7𝜋
7 1 6
= 𝜃 − 6 cos 𝜃 − sin 2𝜃| 𝜋
2 2 −
6

11√3 14𝜋
= +
2 3
= 24,187

3. Tentukan volume benda yang berada di bawah bola 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 = 9, di atas


bidang 𝑧 = 0, dan berada pada silinder 𝑥 2 + 𝑦 2 = 5
Penyelesaian:
Kita tahu bahwa rumus untuk menentukan volume adalah

𝑉 = ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
𝐷

Ubah fungsi 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 = 9 ke bentuk 𝑧 = √9 − 𝑥 2 + 𝑦 2 . Kita mengambil


nilai yang positif karena kita akan menghitung di atas bidang 𝑥𝑦 (𝑧 = 0)
Kini kita mempunyai dua fungsi yaitu 𝑧 = 0 dan 𝑧 = √9 − 𝑥 2 + 𝑦 2
Kita ingin menghitung daerah yang berada di bawah bola tetapi berada pada
silinder 𝑥 2 + 𝑦 2 = 5.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

Jadi, daerah yang akan dicari volumenya adalah sebuah cilinder yang
penutupnya merupakan sebuah bola.

Universitas Negeri Makassar Page 16


Sebelumnya kita ubah terlebih dahulu batas-batasnya dalam koordinat polar.
0 ≤ 𝜃 ≤ 2𝜋
0 ≤ 𝑟 ≤ √5 (jari-jari silinder)

Sehingga volume daerah yang dimaksud adalah

𝑉 = ∬ √9 − 𝑥 2 − 𝑦 2 𝑑𝐴
𝐷
2𝜋 √5
=∫ ∫ √9 − 𝑟 2 𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝜃 (𝑟 2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 )
0 0

2𝜋
1 3 √5
2
=∫ − (9 − 𝑟 )2 | 𝑑𝜃
0 3 0

1 2𝜋 3 √5
= − ∫ (9 − 𝑟 2 )2 | 𝑑𝜃
3 0 0
2𝜋
19
=∫ 𝑑𝜃
0 3
38𝜋
=
3
4. Hitunglah volume benda yang berada di antara fungsi 𝑧 = 𝑥 2 + 𝑦 2 dan bidang
𝑧 = 16.

Penyelesaian:

Jika disketsakan maka gambar grafiknya sebagai berikut.

Universitas Negeri Makassar Page 17


Volume yang dicari adalah daerah selisih antara kedua kurva tersebut, yakni

𝑉 = ∬ 16 𝑑𝐴 − ∬ 𝑥 2 + 𝑦 2 𝑑𝐴 = ∬ 16 − (𝑥 2 + 𝑦 2 )𝑑𝐴
𝐷 𝐷 𝐷

Agar memudahkan dalam mencari nilai volume, fungsi di atas di ubah dalam koordinat
polar. Demikian pula batas-batas daerahnya.

Berikut ini adalah batas-batas daerahnya

0 ≤ 𝜃 ≤ 2𝜋 0≤𝑟≤4 𝑧 = 16 − 𝑟 2

Sehingga,

𝑉 = ∬ 16 − (𝑥 2 + 𝑦 2 )𝑑𝐴
𝐷
2𝜋 4

= ∫ ∫(16 − 𝑟 2 ) 𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝜃
0 0
2𝜋
4
1
= ∫ (8𝑟 2 − 𝑟 4 )| 𝑑𝜃
4 0
0
2𝜋

= ∫ 64 𝑑𝜃
0
= 128𝜋

Universitas Negeri Makassar Page 18


DAFTAR PUSTAKA

Purcell,dkk.2011.Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga


Budi Wono Setya.2001.Kalkulus Peubah Banyak dan Penggunannya.Bandung:ITB.
http://www.math24.net/definition-and-properties-of-double-integrals.html (di akses
24 Desember 2014)
http://tutorial.math.lamar.edu/Classes/CalcIII/DIGeneralRegion.aspx (di akses 24
Desember 2014)
http://ltcconline.net/greenl/courses/202/multipleintegration/Volume.htm (di akses 29
Desember 2014)
http://www2.seminolestate.edu/lvosbury/CalculusIII_Folder/ExamplesForExam4.ht
m (di akses 5 Januari 2015)
http://tutorial.math.lamar.edu/Classes/CalcIII/DIPolarCoords.aspx (di akses 5
Januari 2015)

Universitas Negeri Makassar Page 19

Anda mungkin juga menyukai