Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Graf adalah salah salah kajian dalam matematika diskrit. Graf digunakan untuk
merepresentasika objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek diskrit tersebut.

Penggunaan graf dilakukan pertama kali tahun 1736 untuk memecahkan masalah
yang terkenal dengan nama Masalah Jembatan Konigsberg. Orang yang pertama kali
mempunyai ide untuk memecahkan graf masalah jembatan ini meggunakan graf adalah L.
Euler, matematikawan asal Swiss.

Dua bagian yang penting dalam representasi graf adalah simpul (vertex) dan sisi
(edge). Sehingga graf bisa dikatakan sebagai himpunan dari simpul dan sisi. Dalam bahasa
matematika, himpunan simpul dan sisi dari suatu graf adalah Graf G = (V, E), yang dalam
hal ini:

 V : himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices) : V = { v1 , v2 , ... , vn } dan


 E : himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul : E = {e1 , e2 , ... , en
}

Munculnya teori graf sebagai suatu kajian ilmu baru menjadikan disiplin ilmu lain
terbantu, salah satunya adalah bidang kimia. Dalam dunia kimia, graf mempunyai banyak
kegunaan antara lain sebagai visualisasi dari senyawa-senyawa kimia yang ada di alam,
adanya graf akan sangat membantu dalam memvisualisasikan senyawa kompleks yang ada.
Suatu senyawa kimia biasanya hanya mempunyai satu visualisasi graf kecuali beberapa
senyawa yang mempunyai beberapa bentuk graf yang bebeda, dalam hal ini disebut isomer.

BAB II
PEMBAHASAN
Dalam suatu molekul kimia terdiri dari sejumlah atom yang dihubungkan oleh ikatan
kimia. Sebagai contoh, molekul air (H 2O) terdiri dari satu atom oksigen dan dua atom
hydrogen, yang direpresentasikan dalam diagram berikut :

Contoh lainnya adalah molekul etanol (C2H5OH) yang ditunjukan oleh diagram berikut
`

Gambar-gambar ini sering disebut diagram struktural. Gambar-gambar ini tidak


memberikan informasi apapun tentang bagaimana atom-atom disejajarkan dalam ruang ;
sebagai contoh atom-atom hidrogen dari metana tidak terletak pada bidang, tetapi terletak
pada titik-titik ujung segi empat dengan atom karbon ditengah.

Meskipun demikian, diagram seperti itu sangat berguna dalam memberi informasi bagaimana
berbagai atom saling terhubung. Untuk informasi lebih lanjut dalam menghubungkan teori
graf dengan ilmu kimia, dapat dilihat dalam tabel berikut :

Teori Graf Kamus kimia


Graf Rumus struktur
Titik Atom
Sisi Ikatan kimia

Graf molekul adalah graf yang berdasarkan pada molekul, dengan titik
merepresentasikan atom, masing-masing titik diberi label sesuai dengan nama dari unsur-
unsur yang berkorespondensi, dan sisi merepresentasikan ikatan. Contoh molekul etanol
(C2H5OH) seperti gambar diatas menjadi:
Dalam graf ini, derajat dari setiap simpul hanyalah valensi atom (electron valensi) yang
bersangkutan, yaitu titik titik karbon mempunyai derajat 4, titik oksigen mempunyai derajat
2, dan titik hydrogen mempunyai derajat 1.
Jenis diagram (graf) diatas pertama kali digunakan pada tahun 1864 untuk
merepresentasikan susunan atom dalam molekul, yang diperkenalkan oleh Alexander Brown,
yang menjelaskan untuk pertama kali tentang fenomena keisomerian (molekul molekul yang
mempunyai rumus kimia sama tetapi mempunyai struktur yang berbeda). Sebagai contoh,
molekul n-butana dan 2-metil propana keduanya sama sama memiliki rumus kimia C 4H10,
tetapi
memiliki struktur yang berbeda :

Sekarang, apakah ada molekul lain dengan rumus kimia C4H10 ? pertanyaan ini
membawa arah pemikiran ke masalah enumerasi isomer-penentuan jumlah molekul yang
berbeda dengan formula kimia yang diberikan. Masalah yang sama dan paling terkenal
seperti diatas adalah bagaimana menghitung alkana CnH2n+2 . Seperti tabel dibawah untuk n
yang kecil dapat digambarkan simpul karbon sebagai titik putih dan simpul hidrogen sebagai
titik hitam.
Jika n meningkat lebih besar maka akan menjadi sangat rumit untuk menentukan
strukturnya. Sehingga untuk itu agar lebih mudah akan disederhanakan bentuk strukturnya
dengan menghilangkan atom hydraogen sebagai berikut :

Dari penggambaran graf diatas dengan 4 atom karbon dapat dilihat bahwa dengan 4 atom
karbon ini dapat dibuat 2 graf berbeda dengan jumlah titik yang sama (4 atom karbon)
sehingga menghasilkan 2 isomer yaitu 2-metil propane dan n –butana. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat gambar berikut bagaimana pembentukan molekul(struktur nya berbeda) dari
rumus kimia yang sama(isomer) dalam hal ini dipandang atom karbonnya saja.

Lihat bahwa masing-masing graf diatas adalah pohon di mana setiap simpul memiliki derajat
4 atau kurang. sebaliknya, mengingat pohon apa pun dengan aturan ini, maka dapat dibangun
molekul alkana dengan menambahkan atom hidrogen untuk meningkatkan derajat setiap titik
atom karbon menjadi 4, seperti di bawah ini:

Oleh karena itu penghitungan molekul alkana sama dengan penghitungan pohon. Tabel
dibawag ini menyajikan molekul alkana dengan paling banyak 15 atom karbon.

n CnH2n+2
1 1
2 1
3 1
4 2
5 3
6 5
7 9
8 18
9 35
10 75
11 159
12 355
13 802
14 1858
15 4347

BAB III
KESIMPULAN

Senyawa-senyawa kimia yang terdapat di alam ini tidak bisa


digambarkan/dimodelkan dengan sembarangan, diperlukan suatu aturan khusus dalam
pemodelan senyawa kimia ini. Graf dengan berbagai teorinya sangat cocok untuk
memodelkan senyawa kimia tersebut. Salah satunya terkait fenomena keisomeran (molekul
molekul yang mempunyai rumus kimia sama tetapi mempunyai struktur yang berbeda).
Dengan menggunakan teori graf maka kita dapat membuat struktur molekul yang berbeda
yang walaupun mempunyai rumus kimia sama yang sangat terkenal dalam menghitung
alkana. kita menghitungnya dengan cara menyederhanakan bentuk strukturnya dengan
menghilangkan atom hydraogen, lalu menghitung atau membentuk sturktur molekulnya sama
dengan penghitungan pohon.
MAKALAH PENGANTAR TEORI GRAF
“Aplikasi Graf Dalam Bidang Kimia : Fenomena Keisometrian”

Disusun Oleh :
Wenand F. Johannis (2016-79-084)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2019

Anda mungkin juga menyukai