PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern. Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di
bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini tidak lepas dari hasil
perkembangan matematika. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa
depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Pembelajaran
matematika diharapkan dapat berperan dalam menyiapkan, meningkatkan dan
membekali individu dan masyarakat di era yang penuh perubahan.
Berbagai teori dalam matematika seperti matematika diskrit bias
diaplikasikan dalam ilmu kimia. Teori graf bias diterapkan dalam struktur
kuantum elektronis, mekanika molekul, simulasi fase kondensasi, desain
struktur molekul, polimer, topografi energi potensial, dan makromolekul
biologic (termasuk protein). Belakangan, penerapan graf dan kombinatorial
terutama berkaitan dengan isomer struktur molekul terutama molekul yang
mengandung karbon, serta spektroskopi.
Isomerisme bahan kimia merupakan konsep yang sangat penting dalam
kimia modern. Suatu pertanyaan klasik yang sering diajukan tentang konsep
isomer ini adalah berapakah jumlah isomer yang dimiliki oleh suatu senyawa.
Pada awal dikenalnya isomer dalam kimia, jumlah isomer dari suatu senyawa
ditentukan dengan cara menggambar lalu menghitungnya (draw and count
method). Metode ini mungkin dilakukan terhadap senyawa yang mempunyai
struktur yang sederhana. Akan tetapi, secara umum dibutuhkan metode yang
lebih rasional.
Tahun 1874, Cayley menghitung jumlah isomer senyawa alkana
menggunakan konsep graf. Metode lain juga terus dikembangkan. Tahun
1936, metode penghitungan jumlah isomer semakin maju. George Plya
membuat teorema yang sangat penting untuk kimia teoritis. Plya memakai
dalam kimia.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Isomer dalam Kimia
Isomer pertama kali dikenal pada tahun 1827. Friedrich Woehler
menemukan bahwa antara cyanic acid dan fulminic acid terdapat karakteristik
yang berbeda, padahal keduanya memiliki komposisi kimia yang identik. Saat
itu,
pengetahuan
yang
berkembang,
bahan
kimia
akan
berbeda
(a)
(b)
(c)
Keterangan:
dibagi
lagi
atas
dua
kelompok,
yaitu
(a)
(b)
(c)
Keterangan:
a) enantiomers
b) conformers
c) cis-trans isomerism
2.2 Aplikasi Graf untuk Menghitung Jumlah Isomer Senyawa Karbon
Struktur senyawa kimia bisa digambarkan sebagai graf dengan atomatom sebagai simpul dan ikatan antar atom sebagai sisi. Penggunaan graf
untuk menggambarkan struktur senyawa kimia antara lain banyak
ditemukan dalam kimia organik.
Hidrokarbon sebagai salah satu senyawa organic merupakan senyawa
kimia yang hanya mengandung atom karbon dan hidrogen. Hidrokarbon
bisa dibagi atas hidrokarbon asiklik (alifatik) dan siklik. Hidrokarbon
asiklik memiliki struktur pohon, dan bisa dibagi atas tiga kelompok.
1. Alkana, hanya mengandung ikatan tunggal (), rumus umumnya
CnH2n+2.
2. Alkena, mengandung ikatan rangkap (), rumus umumnya CnH2n.
3. Alkuna, mengandung ikatan rangkap tiga (), rumus umumnya
CnH2n-2.
Struktur hidrokarbon asiklik dengan graf digambarkan sebagai berikut.
BAB III
PEMBAHSAN
A. Konsep Dasar Matematika
Ada berbagai macam pendapat dan pandangan tentang pengertian
matematika, antara lain:
1. matematika adalah
bahasa simbol
dan numerik
yang
dapat
adalah
ilmu
pengetahuan
yang
bekerja
menarik
matematika
awalnya
diambil
dari
perkataan
Yunani,
sampailah
pada
suatu
kesimpulan
berupa
konsep-konsep
10
Fisika
matematika
Kimia
Statistika
Biologi matematika
matematika
11
mengerjakannya.
Dalam
proses
bekerja
tersebut
diperlukan
12
ke
dalam
kotak
bisa dilakukan, yaitu memasukkan manik-manik berwarna hitam atau manikmanik berwarna putih. Dua cara ini diperoleh dari b+w.
Jika ada dua buah kotak yang berbeda, ada empat cara yang bisa
dilakukan untuk memasukkan sebuah manik-manik di setiap kotak seperti
pada gambar berikut.
di mana terdapat n-k buah kotak yang berisi manik-manik hitam dan k buah
kotak yang berisi manik-manik putih dan
13
Persoalan ini
disamakan
tidak
dengan
bisa
persoalan
memasukkan manik-
manik ke dalam
lima
Untuk persoalan
buah
kotak.
2
4
14
Plya
dengan
diperoleh
mensubstitusikan
Jumlah
Isomer
Senyawa
(Polychlorinated
naphthalenes)
Molekul senyawa Polychlorinated naphthalene termasuk
dalam kelompok D2h. Tapi berdasarkan letak atom klorin pada
15
Jumlah
Isomer
Senyawa
(Polychlorinated
biphenyls)
16
tidak bisa digunakan untuk menghitung jumlah isomer yang tepat. Hal
ini dikarenakan rotasi terhadap ikatan cc yang menghubungkan dua cincin
phenyl harus diperhitungkan. Rotasi ini akan menghasilkan elemen simetris
lainnya. Rotasi terhadap cincin phenyl (12345) menghasilkan permutasi
berikut.
yang
lebih
17
akan
diperoleh
jumlah
isomer
untuk
senyawa
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matematika dapat ditinjau dari segala sudut, dan matematika itu
sendiri bisa memasuki seluruh segi kehidupan manusia, dari yang paling
sederhana sampai kepada yang paling kompleks sehingga seringkali disebut
sebagai ilmu universal. Sedangkan aplikasinya pada bidang ilmu kimia adalah
sebagai berikut :
1. Aplikasi matematika dalam ilmu kimia dapat diterangkan melalui
penggunaan konsep yang ada pada matematika diskrit dalam ilmu
kimia yakni aplikasi kombinatorial untuk menghitung jumlah isomer
senyawa klorin.
B. Saran
Matematika diketahui bahwa berperan terhadap bidang ilmu kimia
maka maka disarankan agar hal ini mendapat
langkah awal upaya peningkatan prestasi belajar dalam dalam berbagai bidang
keilmuan khususnya dan peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)
Indonesia umumnya.
19