Tujuan
1. Menggambarkan bentuk molekul dalam tiga dimensi
2. Memberikan gambaran tentang setereo kimia
II.Dasar Teori
Bentuk molekul, yaitu suatu gambaran geometris yang dihasilkan jika inti
atom- atom terikat dihubungkan oleh garis lurus. Karena dua titik membentuk
suatu garis lurus, maka semua garis lurus diatomik berbentuk linear. Tiga titk
membentuk maka semua molekul triometrik berbentuk datar (planar). Bentuk
datar dan benmtuk linear kadang-kadang ditemui, akan tetapi biasanya jumlah
atom menemukan gambaran tiga mitra. Bentuk molekul tidak dapat diramalkan
dari rumus empiris, tetapi harus melalui percobaan (Sukarti, 1996).
1. Pengertian Gaya Intramolekuler
Gaya
Intramolekuler
adalah
gaya
yang
memegang
atom-atom
dalam
tarik
menarik
diantara
b e r t a n g g u n g - jawab terhadap :
1. Prilaku non-ideal dari suatu gas
2. Keberadaan fase terkondensasi suatu materi.
molekul-molekul.
Gaya
ini
disperse
OH
atau
NH
dengan
atom-atom
ya n g
logam
Ikatan yang terjadi diantara atom-atom logam. Jenis interaksi dipol-dipol yang khusus
antara atom hidrogen dalam suatu i k a t a n p o l a r,s e p e r t i O H a t a u N H
d e n g a n a t o m - a t o m ya n g e l e k t r o n e g a t i f , seperti O, N atau F.e .
3. Pengertian Molekul
Molekul adalah agregat (kumpulan) yang terdiri dari sedikitnya dua
atomdalam susunan tertentu yang terikat bersama oleh gaya-gaya kimia
(disebut jugaikatan kimia). Suatu molekul dapat mengandung atom-atom
dari unsure yangs a m a a t a u a t o m - a t o m d a r i d u a a t a u l e b i h
u n s u r y a n g b e r g a b u n g d a l a m perbandingan tertentu, sesuai
d e n g a n h u k u m p e r b a n d i n g a n t e t a p . J a d i , s u a t u molekul tidak harus
berupa senyawa yang berdasarkan definisi terbentuk dari dua atom atau lebih.
Contohnya gas hydrogen (H2) adalah suatu unsure murni, tetapi terdiri dari
molekul-molekul
yang
masing-masing
terbentuk
dari
dua
atom
H.Sebaliknya, air (H2O) adalah senyawa molekul yang mengandung dua atom H
dansatu atom O.Molekul hydrogen dilambangkan dengan H 2 disebut molekul
diatomic karena tersusun atas dua atom. Suatu molekul diatomic juga
dapat tersusun oleh dua atom dari unsur yang berbeda. Contohnya hydrogen
klorida (HCl). Sebagian besar molekul mengandung lebih dari dua atom. Atom-atom
itu dapat berasal dari unsure yang sama seperti ozon (O 3), atau dapat pula
gabungan dari dua unsure atau lebih seperti H2O. Molekul yang terdiri lebih dari
dua unsure disebut molekul poliatomik.Karena terlalu kecil untuk diamati
langsung, maka digunakanlah model molekul untuk memvisualisasikan
molekul. Ada dua jenis standar molekul yang sering digunakan, yaitu model
bola-tongkat dan model ruang-terisi.(Lillasari,1993)
4. Pengertian Geometri Molekuler
Geometri Molekuler adalah Penataan tiga dimensi dari suatu atom dalam
molekul. Beberapa sifat fisik dan sifat kimia, seperti titik leleh, titik didih, densitas,
dan jenis reaksi yang molekul alami dipengaruhi oleh
g e o m e t r i molekulnya.(Petruci .R.,1985)
Ada dua cara yang umum dipakai untuk menentukan geometri molekuler, khususnya
senyawa kovalen.
1. Teori Ikatan Valensi
2. Metode VSEPR
1. Teori ikatan valensi
Teo r i i k a t a n v a l e n s i m e n g a n g g a p b a h w a e l e k t r o n - e l e k t r o n
dalam
oksigen
dan
atom
hidrogen
setelah
mengetahui
atom
bertindak
pusat
dan
sebagai
atom
atomterminal
terminal
maka
Lewis
dapat
dituliskan
elektron
Lewis b.Secara
umum
valensi
seluruh
harus
dituliskan
dalam
struktur
elektron
dalam
struktur
Lewis
berpasangan. S e c a r a u m u m s e m u a a t o m m e n c a p a i k o n f i g u r a s i
oktet
( k e c u a l i duplet
untuk
hidrogen).
Beberapa
atom
mengalami
TPEKV
VSEPR
(Tolak
Pasangan
Elektron
Kulit
:a . D a l a m
kaitannya
dengan
tolak-menolak
ABXEY
Dimana : A = atom pusat
B = atom terminal
E = PEB pada A
x = jumlah atom terminal (2, 3, )
y = jumlah PEB pada atom pusat (1, 2, 3, )
Atom Pusat memilikI Pasangan ELektron Bebas
Total pasangan elektron Jumlah PEI Jumlah PEB Bentuk Molekul Notasi
VSEPR antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
III. ALAT
1. Model pusat atom (plastik)
2. Pipa-pipa plastik
2.
BeCl2:
Bentuk molekulnya linier dalam bentuk gas. Atom pusat yang cabangnya
linier digunakan sebagai Be. Dua buah pipa plastik dimasukkan pada
cabang ini sebagai ikatan kenmudian dihubungkan dengan inti Cl
3.
BF3:
Bentuk molekulnya segitiga datar, semua ikatan adalah equivalen dengan
sudut FBF besarnya 120. Atom pusatnya dibentuk seperti gambar (1b)
4.
Pada H2O terdapat 2 pasang elektron bebas dan 2 pasang elektron ikatan.
5.
[PtCl4]2Ion yang bentuknya segi empat datar semua ikatannya sama dan ion khlor
terletak pada sudut segiempatnya dan Pt pada pusat.
6.
PF5
7.
Bentuk molekul etana (C2H6) dibuat dengan digunakannya dua pusat inti
yang tetrahedral dan kedua inti C dihubungkan dengan pipa plastik.
Kedudukan hidrogen diputar dengan jalan diputarnya ikatan C-C agar
didapatkan kedudukan dimana H pada atom C yang satu tepat di belakang
H atom C yang lain dan kedudukan yang lainnya dimana atom H pada
atom yang satu tepat di antara kedua atom H pada C yang lain.
8.
Bentuk kursi lebih stabil dibandingkan bentuk kapal dan pada suhu kamar
komposisinya dalam campuran melebihi 99%.
9.
Benzena
10.
Isomer optik
Isomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya tidak
saling menutupi salah satu sama lain. Hubungan yang sama seperti tangan
kana dan tangan kiri. Disebut isomer optik karena dia bersifat optik aktif
sehingga dia memiliki kemampuan untuk memutar bidang polarisasi dari
sinar yang terpolarisasi.
Untuk pusat karbon tetrahedral molekulnya bersifat optik aktif bila tidak
memiliki pusat simetri atau bidang simetri. Atom ini disebut asimetri atau
chiral dalam hal ini karbon mengikat 4 gugus yang berbeda.Untuk
mendapatkan gambar ini disusun bentuk molekul CH2, Cl2, CH2, ClBr dan
CHFBrCl.
V.
Hasil Pengamatan
N
Molekul
Bentuk
Sudut
Nama
HCl
linier
180o
Asam
O
1
Klorida
Gambar
BeCl2
Linier
180o
BF3
Segitiga
120o
Planar
Boron
Triflorida
CH4
Tetrahedral
109,50
Metana
NH3
Segitiga
109,5o
Amonia
104,5o
Hidrogen
Piramida
4
H2O
Bengkokan
(huruf V )
[PtCl4]2
Oksida
Segiempat
Planar
PF5
C2H6
Segitiga
120o
Bipiramida
dan 90o
Tetrahedral
C6H12
C6H6
Segienam/
Hidrokar
Sikloheksen
bon
Siklik
Sikloheksan
Benzena
a
10
CH2Cl2
Tetrahedral
Isomer
memiliki
Optik
pusat
CH2ClB
simetris dan
bidang
simetris
CHFBr
VI. Pembahasan
Pada percobaan kali ini yakni pembuatan model-model molekul, yang
bertujuan untuk mengenal dan mengetahui model-model molekul dari beberapa
senyawa, yaitu HCl,, BeCl2, BF3, CH4, NH3, H2O,PF5, C2H6,C6H12,C6H6 dan
isomer optic dengan menggunakan seperangkat alat model molekul (molimod).
Ketika atom berinteraksi untuk membentuk ikatan kimia, hanya bagian
terluarnya yang bersingggungan dengan atom lain, oleh karena itu konfigurasi
elektron suatu atom sangat berpengaruh untuk memperkirakan jenis ikatan yang
akan dibentuk oleh atom-atom, serta jumlah ikatan yang dapat dibentuk oleh
atom unsur tertentu dan kestabilan dari molekulnya
Pada praktikum kali ini terdapat pertanyaan tentang bentuk molekul dan timbul
yaitu sebagai berikut:
Pertanyaan:
1. Gambarkan molekul-molekul HCl dalam wujud cair ikatan apa yang terjadi
antara molekul-molekul HCl?
2. Gambarkan susunan elektron lewis dari senyawa BF3!
Apakah BF3 mengikuti aturan oktet?
Dalam wujud cair HCl akan terurai menjadi HClH+ + Clstruktur lewisnya: H
Cl
Ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen polar. Ikatan kovalen pada molekul
HCl terjadi karena adanya pemakaian pasangan elektron bersama sedangkan
kepolaran ikatan dalam HCl terjadi karena perbedaan keelektronegatifan
atom atom yang berikatan. Bentuk molekulnya adalah linier.
2.
BF3
Struktur lewis:
109,50C. C berperan sebagai atom pusat dan atom H sebagai atom terminal.
- Senyawa NH3 memiliki bentuk molekul trigonal piramida dengan sudut ikat
1070C. Atom pusatnya adalah N dan atom terminal adalah H serta memiliki
satu pasang elektron bebas.
Fakta bahwa sudut ikatan dalam molekul H2O dan NH3 lebih kecil dari pada
sudut CH4 tetrahedral. Fakta ini menunjukkan bahwa tolakan pasangan
elektron berikatan dalam orbital ikatan lebih kecil daripada orbital pasangan
elektron bebas. Dengan adanya pasangan elektron bebas inilah, maka bentuk
molekul dari atom-atom yang berikatan tidak sama dengan bentuk molekul
yang merupakan susunan ruang elektron.
4.
PF5
7.
Senyawa CH2Cl2 memiliki 2 buah bidang simetri (H-H dan Cl-Cl) namun
bukanlah senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul saling menutupi.
Serta atom C mengikat atom terminal yang sama.
- CH2ClBr:
Senyawa CH2ClBr memiliki 1 buah bidang simetri (H-H) dan bukan merupakan
senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul saling menutupi. Serta atom C
mengikat atom terminal yang sama.
-
CHFClBr
Posisi aksial adalah posisi atom-atom yang terletak di atas dan di bawah
bidang segitiga, sedangkan posisi ekuatorial adalah posisi atom-atom yang
terletak pada bidang segitiga. Dengan sudut ikatan antara dua ikatan ekuatorial
adalah 1200, sudut ikatan antara ikatan ekuatorial dan ikatan aksial adalah 90 0,
dan sudut antara dua ikatan aksial adalah 1800.
Atom hidrogen yang aksial antara lain terdapat pada molekul etana (C 2H6).
Bentuk molekul ini menyajikan susunan atom atom molekul dalam ruang. 2
atom C dalam etana terhibridisasi sp3 atom atom tersebut terikat melalui
ikatan sigma. Ikatan sigma mempunyai simetri berbentuk silinder yaitu
tumpang tindih orbital. Orbital sp3 adalah sama. Terlepas dari adanya rotasi
ikatan C-C, namun rotasi ikatan ini tidak sepenuhnya bebas karena ada interaksi
antara atom H pada atom C yang berbeda.
HCl
Cl x H
Konfigurasi Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
1 atom H : .
Suatu ikatan kovalen disebut polar (berkutub) jika pasangan elektron yang
dipakai bersama-sama tertarik lebih kuat kesalah satu atom. Meskipun atom H
dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron , tapi keelektronegatifan Cl
lebih besar daripada tarikan H , atau atom Cl menarik pasangan elektron itu
b.
BeCl2
Cl B - Cl
Konfigurasi electron Be : 1s2 2s2
2 atom C :
Hibridisasi : s p , Bentuk molekul : linear
Berilium membentuk ikatan kepada dua klor, tiap atom klor menambahkan
electron yang lain ke tingkat terluar dari berilium. Tidak terdapat muatan ionik
yang perlu ditakutkan, karena itu terdapat 4 elektron yang bersama-sama 2
pasang. Hal ini membentuk 2 ikatan dan karena itu tidak terdapat pasangan
elektron mandiri. Dua pasangan ikatan tertata dengan sendirinya pada sudut
180o satu sama lain, karena hal ini sebagai yang paling jauh yang dapat
mereka capai. Molekul digambarkan dengan linear.
c.
BF3
Konfigurasi electron B : 1s2 2s2 2p1
3 atom F :
Hibridisasi : s p2 , Bentuk molekul : segitiga planar
Karena boron membentuk 3 ikatan maka tidak terdapat pasangan electron
mandiri. Semuanya terletak dalam suatu bidang yang memiliki sudut 120
satu sama lain. Susunan seperti ini disebut trigonal planar.
d.
NH3
Konfigurasi electron N : 1s2 2s2 2p3
3 atom H :
Hibridisasi : s p3 , bentuk molekul : segitiga piramida
Nitrogen memiliki 5 elektron terluar. Tiap-tiap atom hidrogen yang tiga
menambahkan elektron yang lain ke elektron nitrogen pada tingkat terluar,
menjadikannya total 8 elektron dalam 4 pasang. Karena nitrogen hanya
membentuk tiga ikatan, satu pasang harus menjadi pasangan elektron mandiri.
Pasangan elektron tertata dengan sendirinya pada bentuk tetrahedral seperti
metana. Pasangan elektron mandiri terletak pada orbital yang lebih pendek
dan lebih bulat dibandingkan orbital yang ditempati pasangan elektron ikatan.
Karena hal ini, terjadi tolakan yang lebih besar antara pasangan elektron
mandiri dengan pasangan electron ikatan dibandingkan antara dua pasangan
elektron ikatan. Gaya pasangan elektron ikatan tersebut sedikt rapuh , terjadi
reduksi sudut ikatan dari 109.5o menjadi 107o. Meskipun pasangan elektron
tersusun
tetrahedral,
ketika
menggambarkan
bentuknya,
hanya
H2O
e.
f.
PF5
Konfigurasi electron P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
5 atom F :
Hibridisasi : s p3 d , bentuk molekul : Trigonal bipiamid
Fosfor (terletak pada golongan 5) memberikan kontribusi 5 elektron, dan lima
fluor memberikan 5 lagi, memberikan 10 elektron dengan 5 pasang di sekeliling
atom pusat. Karena fosfor membentuk lima ikatan, tidak dapat membentuk
pasangan mandiri. Lima pasang elektron disusun dengan menggambarkan bentuk
trigonal bipyramid, tiga fluor terletak pada bidang 120o satu sama lain; dua yang
lainnya terletak pada sudut sebelah kanan bidang. Trigonal bipiramid karena itu
memiliki dua sudut yang berbeda 120odan 90o
2. C2H6 (Etana): untuk mengetahui bentuk molekul C2H6 maka molekul ini dipecah
menjadi dua pusat inti yaitu CH3-CH3. Sehingga akan didapat bentuk molekulnya
adalah tetrahedral.
Pada konformasi stagger memiliki sudut dihedral sebesar 60o. Sedangkan dalam
konformasi eklips besar sudut dihedral adalah 0o. Munculnya dua buah konformasi
yakni eklips dan stagger adalah disebabkan oleh ikatan sigma pada etana yang
menyebabkan terjadinya rotasi bebas. Konformasi eklips dikatakan kurang stabil
hal ini disebabkan oleh adanya tolakan tolakan antara elektron elektron ikatan
dan atom atom hidrogen.
3. Hidro karbon siklik
Memiliki bentuk dasar molekul segienam (sikloheksana). Kedudukan rantai
karbon C sikloheksana C6H12 dapat diubah sehingga menghasilkan bentuk seperti
kapal atau biduk dimana masing-masing atom karbon mempunyai susunan
tetrahedral sehingga sikloheksana bebas dari tegangan.
(kursi)
(perahu)
Konformasi lain dari sikloheksana adalah konformasi seperti kursi. Pada
sikloheksana keenam atom karbon yang membentuk lingkar juga tidak datar.
Atom-atom tersebut membentuk suatu lingkar yang tidak memiliki tegangan dan
mengkerut.
4. Benzena
Benzena yang termasuk ke dalam golongan senyawa aromatik mempunyai rumus
molekul C6H6. Reaksi dengan hidrogen pada suhu dan tekanan yang tinggi dan
adanya katalis, menghasilkan sikloheksana C6H12.
Reaksi ini menunjukkan bahwa benzena adalah senyawa lingkar yang terdiri dari
enam atom karbon. Oleh karena benzena menyerap tiga mol hydrogen untuk
Pada struktur ini terlihat bahwa semua atom hidrogen dalam molekul benzena
adalah setara.
5. Isomer optik
Isomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya tidak saling
menutupi satu sama lain. Hubungan yang sama seperti tangan kanan dan tangan
kiri. Disebut isomer optik karena dia bersifat optik aktif sehingga dia memiliki
kemampuan untuk memutar bidang polarisasi dari sinar yang terpolarisasi.
Untuk pusat karbon yang tetrahedral molekulnya bersifat optik aktif bila tidak
memiliki pusat simetri atau bidang simetri. Atom ini disebut asimetri atau chiral
dalam hal ini karbon mengikat 4 gugus yang berbeda.
CH2CL2
-
CH2ClBr
CHFBr
VII. Kesimpulan
Dari hasil percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa :
3. Bentuk molekul yang mempunyai atom pusat tanpa PEB ada 5 bentuk,
yaitu:
a) Bentuk linier dengan rumus AB2
b) Bentuk segitiga planar dengan rumus AB3
c) Bentuk tetrahedral dengan rumus AB4
d) Bentuk segitiga bipiramida dengan rumus AB5
e) Bentuk oktahedral dengan rumus AB6
4. Bentuk molekul yang atom pusatnya memiliki PEB ada 8 bentuk, yaitu :
a) Bentuk V atau bengkokan
b) Bentuk segitiga piramida
c) Bentuk tetrahedral tak beraturan
d) Bentuk T
e) Bentuk linier
f) Bentuk segiempat piramida
g) Bentuk segiempat planar
5. Senyawa optik aktif adalah senyawa yang memiliki atom karbon kiral atau
karbon asimetri. Untuk mendapatkan karbon kiral, atom karbon harus
berikatan dengan 4 atom terminal yang berbeda. Selain itu apabila bayangan
model senyawa optik aktif ini dihimpitkan dengan model molekulnya akan
diperoleh bahwa antara model dan bayangannya tidak akan berhimpit
DAFTAR PUSTAKA
Staf Kimia Dasar. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Bukit Jimbaran :
Jurusan Kimia, F.MIPA, UNUD.
Lillasari. 1993. Sistem Pembelajaran Kimia Dasar. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta.
Petrucci, Ralph H. 1985. Kimia Dasar Prinsip Terapan Modern Jilid 1 Edisi
Keempat. Erlangga. Jakarta.
Sukarti. 1996. Kimia Jilid 1. PT. Pabelan. Jakarta.