Anda di halaman 1dari 36

1

 Salah satu konsep ilmiah tertua adalah bahwa


semua materi dapat dipecah menjadi zarah
(partikel) terkecil, dimana partikel-partikel itu
tidak bisa dibagi lebih lanjut.
 A : Tidak, Tomos : memotong. Dinamakan

atom karena dianggap tidak dapat dipecah


lagi
3
1. Teori John Dalton : Atom-atom unsur yang
sama akan mempunyai sifat yang sama
dan atom-atom dari unsur-unsur yang
berbeda akan berbeda pula sifatnya
2. Model atom Rutherford : Atom terdiri dari
proton dan neotron pada intinya dan
elektron berputar disekelilingnya,
berbentuk spiral (tidak stabil)
3. Model atom Niels Bohr : Atom terdiri dari
proton dan neutron pada inti yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh
elektron yang bergerak pada lintasan
tertentu.

4
 Atom terdiri dari elektron dan inti atom
 Inti atom disusun oleh proton dan neutron
 Elektron mengelilingi inti atom dalam orbitnya masing-
masing
 Massa elektron 9,109 x 10-28 g dan bermuatan –1,602 x
10-19 C
 Massa proton 1,673 x 10-24 g dan bermuatan 1,602 x 10-19
C
 Massa neutron 1,675 x 10-24 g dan tidak bermuatan
 Massa atom terpusat pada inti atom
 Jumlah elektron dan proton sama, sedangkan neutron
neutral, maka atom menjadi neutral
 Pencetus teori atom modern.
 Teorinya dilandasi oleh kejadian kimiawi dan

data kuantitatif.
 Teori Dalton ditunjang juga oleh 2 percobaan

(oleh Lavoisier dan Prost) dan 2 hukum alam


(Kekekalan massa dan Perbandingan tetap)
 Tiap unsur kimia tersusun oleh partikel-partikel kecil
yang tidak bisa dihancurkan dan dibagi, yang disebut
atom. Selama perubahan kimia, atom tidak bisa
diciptakan dan juga tidak bisa dimusnahkan
 Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa
(berat) dan sifat yang sama, tetapi atom-atom dari
suatu unsur berbeda dengan atom dari unsur yang
lain, baik massa (berat) maupun sifat-sifatnya
berlainan.
 Dalam senyawa kimiawi, atom-atom dari unsur yang
berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan
numerik yang sederhana : Misalnya satu atom A dan
satu atom B (AB); satu atom A dan dua atom B
(AB2).
 Sebagian dari massa dan muatan (+) sebuah
atom berpusat pada daerah yang sempit
yang disebut inti atom, sebagian besar
atom merupakan ruang kosong.
 Besarnya muatan pada inti berbeda untuk
atom yang berbeda dan kira-kira setengah
dari nilai numerik bobot atom suatu unsur.
 Diluar inti suatu atom harus terdapat
elektron yang jumlahnya sama dengan
satuan muatan inti (agar atom netral).
 Pada tahun 1913 Moseley menemukan bahwa panjang
gelombang sinar x bervariasi tergantung dari bahan sasarannya.
Dengan menghubungkan hal ini ke persamaan matematis
disimpulkan bahwa setiap unsur dapat ditetapkan dengan suatu
bilangan bulat yang disebut nomor atom.
 Tahun 1919 Rutherford mengembangkan satuan dasar muatan
positif yang disebut proton hasil risetnya dari jalur lintasan
partikel  diudara.
 Konsep yang dipopulerkan oleh Rutherford adalah inti
mengandung sejumlah proton yang sama dengan nomor
atomnya dan sejumlah partikel netral yang disebut neutron agar
sesuai dengan massa atom.
 Pada tahun 1930-an Chadwick membuktikan keberadaan
neutron melalui percobaan pemboman berilium dan boron
dengan partikel , sehingga model atom yang terdiri dari
elektron, proton dan neutron lengkap ditemukan.
 Proton, neutron dan elektron
Massa Muatan
relatif relatif
proton 1 +1
neutron 1 0
elektron 1/1836 -1

 Nukleus
Nukleus berada di tengah atom; ia mengandung
proton dan neutron. Kumpulan proton dan
neutron disebut juga nukleon.
 Pada hakekatnya, seluruh massa atom berpusat
di nukleus, karena massa elektron sangat kecil.
 Jumlah proton = NOMOR ATOM dari atom
 Nomor atom sering disebut juga nomor

proton.
 Jumlah proton + Jumlah neutron = NOMOR

MASSA dari atom


 Nomor massa disebut juga nomor nukleon
 Informasi nomor atom dan nomor massa
biasanya disingkat (a=mass number,
 b=atomic number) dalam bentuk :

F
19 (a)

9 (b)

 Berapa banyaknya proton dan neutron yang


dimiliki oleh atom tersebut di atas?
 Nomor atom merupakan jumlah proton (9)
dan nomor massa merupakan jumlah proton
+ neutron (19). Jika atom terdiri dari 9
proton, maka akan ada 10 neutron sehingga
total keseluruhannya 19.
 Nomor atom menandakan posisi dari suatu
elemen pada tabel periodik dan karenanya
jumlah proton memberitahukan elemen apa
yang kita maksudkan. Jadi, jika atom
memiliki 8 proton (nomor atom = 8), ini
pasti oksigen. Jika atom memiliki 12 proton
(nomor atom= 12), ini pasti magnesium.
 Begitu juga, setiap atom klor (nomor atom
= 17) memiliki 17 proton, dan setiap atom
uranium (nomor atom = 92) memiliki 92
proton.
• Kolom-kolom vertikal
menyatakan kelompok
atom-atom dengan
karakteristik kimia dan
listrik yang sama
• Elemen – elemen
logam terletak di
bagian kiri, sampai gol
IIIA dan ditambah Sn
dan Pb di gol IV A,
serta Bismuth gol VA
• Unsur-unsur metaloid terletak pada Gol IV A periode 3 dan 4 yaitu Si
dan Ge.
• Silikon dimanfaatkan untuk kepentingan semikonduktor.
• Unsur-unsur non logam terletak dibagian sudut atas, mulai dari C Gol
IV A; unsur Halogen Gol VII A termasuk gas mulia gol VIII A
15
Elektron
Elektron dalam suatu atom terletak pada
lintasan-lintasan tertentu yang tiap lintasab
mempunyai tingkat energi tertentu.
Elektron dalam atom berada dalam suatu
kesetimbangan, suatu zat dikatakan
setimbang menurut hk. Termodinamika ialah
jika energinya berada dalam keadaan
seminimum mungkin.
Untuk memudahkan dalam menganalisa
gerakan elektron, maka dilakukan
kwantifikasi/memilah-milah berdasarkan
tingkat energinya dengan Bilangan Kwantum
(ada 4)

18
1. Bilangan kuantum utama (n): menunjukkan
lintasan elektron dalam suatu atom dan
mempunyai harga 1,2,3 dan seterusnya.
Contoh :
n=1 pada urutan pertama (kulit K)
n=2 pada urutan kedua (kulit L)
n=3 pada urutan ketiga (kulit M) dan
seterusnya sampai n=7 pada kulit Q

19
2. Bilangan Kwuantum Azimut (l) :
menunjukkan di sub lintasan (sub kulit)
mana elektron itu bergerak dan mempunyai
harga 0,1,2,3, sampai (n-1)
Contoh :
n=1 (kulit K) 1 = 0
n=2 (kulit L) 1 = 0,1
n=3 (kulit M) 1 = 0,1,2 ; dan seterusnya
sampai n=7 (kulit Q) 1=0,1,2,3,4,5,6
Untuk membedakan sub kulit yang
mempunyai harga yang brbeda-beda diberi
nama s = 2e p = 6e; d =10e dan f = 14e

20
3. Bilangan Kwantum Magnetik (m) :
Menunjukkan adanya satu atau beberapa
tingkat energi yang setingkat yang
merupakan suatu sub kulit dimana jumlah
energi tang setingkat untuk setiap sub kulit
= jumlah harga m untuk sub kulit tersebut.
Contoh :
-1 = 0 (sub kulit s), mempunyai harga m =
0 (satu tingkat energi
-1 = 1 (sub kulit p), mempunyai harga m =
-1,0,1 (tiga tingkat energi)
-1 = 2 (sub kulit d), mempunyai harga m =
-2,-1,0,1,2 (lima tingkat energi)
-1 = 3 (sub kulit f), mempunyai harga m =
-3,-2,-1,0,1,2,3 (tujuh tingkat energi)

21
4. Bilangan Kwuantum Spin (s) : Menunjukkan
arah perputaran elektron pada sumbunya,
karena hanya arah perputaran yang mungkin,
maka s mempunyai harga -1/2 dan +1/2;

Maka dengan adanya bilangan kwuantum


kita bisa menggambarkan konfigurasi
elektron.

22
Berdasarkan teori Kwuantum, tingkat energi (kulit)
ada 7 tingkat yang dinamai K,L,M sampai Q.
Tingkat energi yang paling rendah terdapat pada kulit
e (elektron) yang terdalam (kulit K) dan makin jauh
dari inti makin besar tingkat energinya.
Kulit tersebut terdiri dari sub kulit e yang disebut
s,p,d,f. jumlah e maksimum yang dapat mengisi sub
kulit e tersebut adalah :
s = 2e; p = 6e ; d = 10e dan f = 14e
contoh :
11 Na : 1s 2s 2p 3s
2 2 6 1

6C : 1s2 2s2 2p2


35 Br : 1s 2s 2p 3s2 3p 4s 3d
2 2 6 6 2 10 4p5

23
K L M N O P Q
No Element 1 2 3 4 5 6 7
s sp spd spdf spdf spdf spdf
Konfigurasi 1
2
H
He
1
2
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
3 Li 2 1          
Elektron 4
5
Be
Be
2
2
2
21
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
6 C 2 22          
7 N 2 23          
8 O 2 24          
9 F 2 25          
10 Ne 2 26          
11 Na 2 26 1        
12 Mg 2 26 2        
13 Al 2 26 21        
14 Si 2 26 22        
15 P 2 26 23        
16 S 2 26 24        
17 Cl 2 26 25        
18 Ar 2 26 26        
19 K 2 26 26- 1      
20 Ca 2 26 26- 2      
21 Sc 2 26 261 2      
22 Ti 2 26 262 2      
23 V 2 26 263 2      
24 Cr 2 26 265* 1      
25 Mn 2 26 265 2      
26 Fe 2 26 266 2      
27 Co 2 26 267 2      
28 Ni 2 26 268 2      
29 Cu 2 26 2 6 10 1*      
30 Zn 2 26 2 6 10 2      
31 Ga 2 26 2 6 10 21      
32 Ge 2 26 2 6 10 22      
33 As 2 26 2 6 10 23      
34 Se 2 26 2 6 10 24      
35 Br 2 26 2 6 10 25      
36 Kr 2 26 2 6 10 26      
 Konfigurasi elektron sangat berguna kalau
berbicara ikatan kimia atau ikatan atom
dalam menentukan kestabilan dalam
hubungannya dengan logam paduan
 Konfigurasi elektron suatu unsur selalu
berusaha agar sama dengan konfigurasi gas
mulia (untuk menggenapkan jumlah
elektronnya.

Kesimpulan :
 Sifat yang ada pada logam sesungguhnya
ditentukan oleh unsur-unsur logam tersebut.
 Sifat logam tidak menutup kemungkinan untuk
dirubah/menambah logam dari unsur yang lain.

25
Ikatan kimia adalah suatu bentuk
penggabungan dari atom-atom sehingga
membentuk suatu senyawa yang stabil.
Atau upaya dari atom untuk
menggenapkan atau menstabilkan jumlah
elektron pada kulit terluarnya.
Ikatan kimia yang terjadi adalah :
1. Ikatan ion
2. Ikatan kovalen
3. Ikatan logam
4. Ikatan Van Der Wals

26
Ikatan antara unsur-unsur
sebagai akibat adanya gaya
elektrostatik.
Suatu atom melepaskan
elektron terluarnya dan
atom lainnya mendapatkan
elektron tersebut.
2 Na(s) + Cl2(g) --->
2 Na+ + 2 Cl-

27
29
Ikatan yang terjadi akibat pemakaian
bersama elektron-elektronnya
untuk mendapatkan konfigurasi
atom gas mulia
contoh :
H + H  H2
CH4 ; Gas Metana

Na 1s2 2s2 2p6 3s1


Core = [Ne] and valence = 3s1
30
Suatu ikatan yang melibatkan seluruh elektron. Jadi
ikatan logam merupakan ikatan yang sangat lemah
(ikatan antara unsur-unsur transisi) dimana belum
lengkap pengisian elektronnya, elektron tersebut
sudah berpindah pada lintasan lain, sehingga banyak
elektron bebas yang mengakibatkan material tersebut
lemah konduktivitasnnya.

Ikatan
Ikatan Van
Van Der
Der Wals
Wals
Ikatan antara molekul yang terjadi karena adanya
perbedaan kutub (momen dipol)

32
33
Jadi tujuan ikatan kimia itu didasarkan kepada
pemenuhan atom-atom untuk bisa mencapai
konfigurasi elektron agar sama dengan
konfigurasi elektron gas mulia untuk memenuhi
kaidah oktet, dimana yang membatasi ikatan
tersebut adalah faktor geometri yang dikenal
dengan Bilangan Koordinasi.
Bilangan Koordinasi adalah bilangan yang
menyatakan banyaknya atom yang bisa
mengelilingi atom yang lain. Artinya selain
mengelilingi juga bersentuhan

35
Banyak/sedikitnya atom yang bisa
mengelilingi atom yang lain tergantung pada
2 hal yaitu :
1. Diameter atom yang dikelilingi dan yang
mengelilingi
2. Perbandingan Kation dan Anion (c/a) ratio.

Logam memiliki bilangan koordinasi hanya 2


macam yaitu 8 dan 12, dengan perbandingan c/a
= 0,7 s/d 1. Selain ini bukan milik logam
Akibat adanya pemenuhan kaidah oktet dan
bilangan koordinasi, maka dapat disimpulkan
bahwa logam dalam keadaan padat akan
tersusun sederhana sbb :
36

Anda mungkin juga menyukai