DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
SKRIPSI
kepada
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ii
SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Yulianus Sampe, Ak., M.Si., CA Dr. Grace T. Pontoh, S.E., Ak., M.Si., CA
NIP 195607221987021001 NIP 196601101992031001
iii
SKRIPSI
Menyetujui,
Panitia Penguji
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : A31111279
adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam
naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memeroleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan
terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (UU No.20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
v
PRAKATA
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti berhasil merampungkan
penelitian ini menjadi sebuah skripsi. Skripsi ini merupakan tugas akhir untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Departemen Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak Drs. Yulianus
Sampe, Ak., M.Si., CA, dan Ibu Dr. Grace T. Pontoh, S.E., Ak., M.Si., CA, selaku
dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan
arahan yang sangat bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Ucapan terima kasih juga peneliti tujukan kepada pihak pengurus Gereja
Toraja Klasis Makassar Jemaat Tamalanrea atas izinnya dalam melakukan
penelitian dan kerja sama yang baik dalam proses pembuatan skripsi ini.
Semoga bantuan yang diberikan oleh semua pihak mendapat balasan dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Terakhir, ucapan terima kasih kepada orang-orang terdekat dan terkasih
dari peneliti. Terima kasih kepada kedua orang tua peneliti, Sandy Kurniawan
dan Ivana Loa atas segala doa dan kasih sayang yang tiada pernah henti
tercurah. Terima kasih peneliti ucapkan kepada pihak-pihak lain yang senantiasa
memberikan motivasi, nasihat dan semangat sehingga peneliti dapat
merampungkan skripsi ini. Terima kasih semuanya.
Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang
membangun sangat peneliti harapkan dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti maupun pembaca
Peneliti
vi
ABSTRAK
Eriek Kurniawan
Yulianus Sampe
Grace T.Pontoh
This study aims to evaluate the application of PSAK No.45 on the preparation of
the non-profit organization's financial statements. The study was conducted at
Gereja Toraja Jemaat Tamalanrea Klasis Makassar, a non-profit organization
engaged in the field of religious. This study uses secondary data sources in the
form of documents derived from the church such as financial statements, church
history, organizational structure, and special regulations of the toraja church. This
study used a descriptive-comparative method that compares and analyzes the
financial statements of the organization with the financial statements set out in
PSAK No.45. The results of the study show that PSAK No.45 has not been
applied in the preparation of financial statements of Gereja Toraja Jemaat
Tamalanrea Klasis Makassar.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………….. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ v
PRAKATA ........................................................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ... ................................................................................... xi
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 34
4.1. Gambaran Umum Organisasi ..................................................... 34
4.2. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan yang diterapkan
di Gereja Toraja Klasis Makassar Jemaat Tamalanrea ............... 35
4.3. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Gereja Toraja
Klasis Makassar Jemaat Tamalanrea menurut PSAK 45 ............ 37
4.3.1 Analisis Perlakuan Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas .............................................................. 39
4.3.2 Analisis Perlakuan Akuntansi untuk Aset Tetap ................ 56
4.3.3 Analisis Perlakuan Akuntansi untuk Penyusutan .............. 61
4.3.4 Penyusunan Laporan Posisi Keuangan Gereja
Toraja Klasis Makassar Jemaat Tamalanrea
menurut PSAK 45............................................................. 63
4.3.5 Penyusunan Laporan Aktivitas Gereja Toraja Klasis
Makassar Jemaat Tamalanrea menurut PSAK 45 ............ 66
4.3.6 Penyusunan Laporan Arus Kas Gereja Toraja Klasis
Makassar Jemaat Tamalanrea menurut PSAK 45 ............ 68
4.3.7 Catatan Atas Laporan Keuangan Gereja Toraja
Klasis Makassar Jemaat Tamalanrea menurut
PSAK 45 .......................................................................... 69
4.4. Implikasi Penerapan PSAK 45 Terhadap Penyusunan
Laporan Keuangan pada Gereja Toraja Klasis Makassar
Jemaat Tamalanrea .................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 75
LAMPIRAN ...................................................................................................... 77
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.4 Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan menurut PSAK No.45 ....... 25
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Biodata .............................................................................................. 77
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntabilitas adalah salah satu unsur dari pelaksanaan Good Governance yang
organisasi yang bertujuan mencari laba. Walapun organisasi semacam ini tidak
mencari laba, namun mereka tetap berurusan dengan keuangan karena mereka
akuntansi seperti itu dapat diperoleh melalui laporan keuangan. Namun, Laporan
keuangan. Tetapi selama ini tidak banyak orang yang tahu bagaimana bentuk
pengelolaan keuangan yang baik diyakini merupakan salah satu indikator utama
dan kejujuran dalam mengurus segala sesuatu secara benar dan jujur termasuk
Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara
besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga
dalam perkara-perkara besar jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal mamon yang tidak
jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta sesungguhnya? Dan jikalau
kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartanya
sendiri kepadamu?
Hal itu berarti kesetiaan dan kejujuran menjadi unsur yang harus dimiliki setiap
menjadi komitmen dalam ajaran kristiani. Gereja sebagai lembaga yang menjadi
kepada pihak di luar perusahaan atas posisi keuangan dan hasil operasi
3
keuangan bisa menjadi sarana yang konkret untuk mewujudkan transparansi dan
Oleh karena itu, gereja memerlukan akuntansi sebagai alat bantu dalam
nirlaba untuk membuat laporan keuangan yang wajar serta transparan mengenai
organisasi nirlaba, maka laporan keuangan organisasi tersebut akan lebih mudah
dari gereja tersebut. Gereja ini secara berkala menerbitkan laporan berdasarkan
menunjukkan arus kas dan tidak melaporan aset gereja. Dibutuhkan standarisasi
4
aktivitas pelayanan. Meskipun organisasi ini tidak bersifat material yaitu tidak
dan pelaporan yang sesuai dengan standar yang berlaku umum diperlukan untuk
memberikan informasi, serta menilai kinerja organisasi. Oleh karena itu, untuk
Jemaat Tamalanrea.
Tamalanrea.
yang lebih baik serta diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya.
5
Skripsi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2012). Dalam penulisan skripsi nantinya
akan terdiri dari enam bab, yaitu Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode
sistematika penulisan.
Bab III merupakan metode penelitian. Bab III ini menguraikan metode dan
lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
Bab IV merupakan gambaran umum organisasi. Bab ini berisi sejarah, visi
organisasi. Pada bab ini akan memberikan hasil penelitian yang telah dilakukan.
disampaikan.
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Entitas Nirlaba memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang
sebagai berikut.
1. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari para pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika
entitas nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada
para pendiri atau pemilik entitas nirlaba tersebut.
6
7
3. Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis, dalam arti
bahwa kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau
ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi
pembagian sumber daya entitas nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran
entitas nirlaba.
a. Komersial, yaitu organisasi yang dibiayai oleh laba atau keuntungan dari
kegiatannya
b. Pemerintahan, yaitu organisasi yang dibiayai oleh masyarakat lewat pajak
dan retribusi
c. Organisasi Nirlaba, yaitu organisasi yang dibiayai oleh masyarakat lewat
donasi atau sumbangan
8
Bastian (2007b:216) menyatakan bahwa menilik dari apa yang timbul pada
dikategorikan ke dalam organisasi nirlaba. Hal ini disebabkan oleh gerak dan
Indonesia disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yaitu IAI. Indonesia
9
dasar ini. Karena kerangka dasar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Komite
untuk entitas nirlaba. Karakteristik entitas nirlaba sangat berbeda dengan entitas
bisnis yang berorientasi untuk memperoleh laba. Perbedaan terletak pada cara
manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam entitas nirlaba timbul transaksi
tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam entitas bisnis,
entitas nirlaba tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan
operasinya dari pendapatan atas jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya
pengukuran jumlah, saat dan kepastian aliran pemasukan kas menjadi ukuran
kinerja yang penting bagi para pengguna laporan keuangan entitas tersebut,
berikut: (1) Mengukur aliran sumber kas; (2) Transaksi keuangan diakui
atau kejadian keuangan pada saat terjadi atau pada saat perolehan. Cara
yang terjadi di masa lalu dan berbagai hak dan liabilitas di masa yang
akan datang. Accrual basis akan mempunyai atau meliput semua aktivitas
sumber daya bagi entitas nirlaba.” Secara lebih rinci dijelaskan pula bahwa
1. jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto entitas nirlaba;
2. pengaruh transaksi, dan peristiwa lain yang mengubah nilai dan sifat asset
neto;
3. jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu
periode dan hubungan antar keduanya;
4. cara entitas nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh
pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lain yang berpengaruh pada
likuiditasnya;
5. usaha jasa entitas nirlaba.
berikut.
2. Laporan Aktivitas
permanen, terikat temporer dan tidak terikat dalam suatu periode. Tujuan
Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat
aset neto; (2) Hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; (3) Bagaimana
temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode. Perubahan aset neto
dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam
dan pengeluaran kas didasari atas tiga macam aktivitas, yaitu: (1)
laporan keuangan.
14
keuangan entitas nirlaba nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi,
dan memiliki daya banding yang tinggi (IAI, 2011:45.2). Pernyataan ini dapat
diterapkan oleh lembaga pemerintah dan unit sejenis lainnya sepanjang tidak
keuangan untuk entitas nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan
aktivitas, Laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan
bisnis pada umumnya. Pernyataan ini menetapkan infomasi dasar tertentu yang
hams disajikan dalam laporan keuangan entitas nirlaba nirlaba. Pengaturan yang
tidak diatur dalam pemyataan standar akuntansi ini harus mengacu kepada SAK,
atau SAK ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntanbilitas publik signifikan
(IAI, 2011:45.3). Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam
a. Pembatasan Permanen
Adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh
pemberi sumber daya agar sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi
entitas nirlaba nirlaba diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semuanya
penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya
tersebut.
b. Pembatasan Temporer
Adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh pemberi sumber
daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali yang menetapkan agar
sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau
sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.
c. Sumber Daya Terikat
Adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu
oleh oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.
Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer.
15
nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan, laporan
aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan dan catatan atas
laporan keuangan.”
informasi mengenai aset, liabilitas, dan aset neto dan informasi mengenai
eksternal”.
dan hubungan antara aset dan liabilitas. Informasi tersebut umumnya disajikan
dengan pengumpulan aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik serupa dan
suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh, entitas nirlaba biasanya
Kas dan aset lain yang dibatasi penggunaannya oleh pemberi sumber daya
harus disajikan terpisah dari kas atau aset lain yang tidak terikat penggunaannya.
diberikan dengan cara sebagai berikut: (1) menyajikan aset berdasarkan urutan
aset ke dalam lancar dan tidak lancar, dan liabilitas ke dalam jangka pendek dan
jangka panjang; (3) mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat
aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber
permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. Informasi mengenai sifat
dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara
menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas
karya seni, yang diberikan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk
dijual atau aset yang diberikan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan
secara permanen dapat disajikan sebagai unsur yang terpisah dalam kelompok
aset neto yang penggunaannya dibatasi secara permanen atau disajikan dalam
tersebut berasal dari hibah atau wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi
(IAI, 2011:45.7).
17
tertentu dimasa depan, atau pemerolehan aset tetap dapat disajikan sebagai
unsur yang terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunaannya dibatasi
dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi
penggunaan aset neto tidak terikat dapat berasal dari sifat entitas nirlaba.
Entitas Nirlaba
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20X2 dan 20X1
(dalam Rp juta)
20X2 20X1
Aset:
Aset Lancar
Kas dan setara kas 188 1.150
Piutang bunga 5.325 4.175
Persediaan dan biaya dibayar di muka 1.525 2.500
Piutang lain-lain 7.562 6.750
Investasi lancar 3.500 2.500
Aset Tidak Lancar
Properti Investasi 13.025 11.400
Aset Tetap 154.250 158.975
Investasi jangka panjang 545.175 508.750
Jumlah Aset 730.550 696.200
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek:
Utang dagang Rp 6.425 Rp 2.625
Pendapatan diterima di muka yang
dapat dikembalikan - 1.625
Utang lain-lain 2.187 3.250
Utang wesel 2.850
Liabilitas tahunan 4.213 4.250
Liabilitas Jangka Panjang 13.750 16.250
Jumlah Liabilitas 26.575 30.850
Aset Neto:
Tidak terikat 288.070 259.175
Terikat temporer (Catatan B) 60.855 63.675
Terikat permanen (Catatan C) 355.050 342.500
Jumlah Aset Neto 703.975 665.350
Jumlah Liabilitas dan
Aset Neto 730.550 696.200
Sumber:IAI (2011:45.13)
19
menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode. Perubahan aset
neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam laporan
tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai
dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah atau
20
dibatasi.
yang berasal dari transaksi isidental atau peristiwa lain yang berada di
digunakan lagi.
Ada tiga bentuk laporan aktivitas yang disajikan dimana setiap bentuk memiliki
Entitas Nirlaba
Laporan Aktivitas
Untuk Tahun Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20X2
(dalam Rp juta)
Perubahan Aset Neto Tidak Terikat:
Pendapatan :
Sumbangan 21.600
Jasa layanan 13.500
Penghasilan investasi Jangka panjang (Catatan E) 14.000
Penghasilan investasi lain-lain (Catatan E) 2.125
Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi 20.570
Lain-lain 375
Jumlah 72.170
Aset Neto yang Berakhir Pembatasannya (Catatan D):
Pemenuhan program pembatasan 29.975
Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan 3.750
Berakhirnya pembatasan waktu 3.125
Jumlah 36.850
Jumlah Pendapatan 109.020
Beban:
Program A 32.750
Program B 21.350
Program C 14.400
Manajemen dan umum 6.050
Pencarian dana 5.375
Jumlah Beban (Catatan F) 79.925
Kerugian akibat kebakaran 200
Jumlah Beban dan Kerugian 80.125
Kenaikan Aset Neto Tidak Terikat 28.895
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai
perusahaan. Laporan arus kas harus disajikan sesuai dengan PSAK 2 tentang
Laporan Arus Kas atau SAK ETAP Bab 7 dengan beberapa penambahan.
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
a. Aktivitas pendanaan:
(1) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali yang penggunaannya dibatasi
untuk jangka panjang;
(2) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan
investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan,
pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana
abadi; dan
(3) Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka
panjang.
b. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan
nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan atau aset investasi
23
Entitas Nirlaba
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20X2
(dalam Rp juta)
Aktivitas Operasi:
Kas dari pendapatan jasa 13.050
Kas dari pemberi sumber daya 20.075
Kas dari piutang lain-lain 6.537
Bunga dan deviden yang diterima 21.425
Penerimaan lain-lain 375
Bunga yang dibayarkan (955)
Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier (59.520)
Hutang lain-lain yang dilunasi (1.063)
Kas neto yang (digunakan) untuk aktivitas operasi (75)
Aktivitas investasi:
Ganti rugi dari asuransi kebakaran 625
Pembelian peralatan (3.750)
Penerimaan dari penjualan investasi 190.250
Pembelian investasi (187.250)
Kas neto yang (digunakan) untuk aktivitas investasi (125)
Aktivitas Pendanaan:
Penerimaan dari kontribusi berbatas dari:
Investasi dalam endowment 500
Investasi dalam endowment berjangka 175
Investasi bangunan 3.025
Investasi perjanjian tahunan 500
4.200
Aktivitas pendanaan lain:
Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi 750
Pembayaran liabilitas tahunan (363)
Pembayaran hutang wesel (2.850)
Pembayaran liabilitas jangka panjang (2.500)
(4.962)
Kas neto yang (digunakan) untuk aktivitas pendanaan (762)
(Penurunan) neto dalam kas dan setara kas (962)
Kas dan setara kas pada awal tahun 1.150
adalah suatu catatan yang mengungkapkan tentang: (1) Informasi tentang dasar
disajikan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting; (2) Informasi yang
laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas; (3) Informasi
tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam
jumlah yang tertera dalam laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan
laporan arus kas serta informasi tambahan seperti liabilitas kontinjensi dan
Catatan A (Wajib)
Entitas menyajikan hadiah atau wakaf berupa kas atau aset lain sebagai sumbangan
terikat jika hibah atau wakaf tersebut diterima dengan persyaratan yang membatasi
penggunaan aset tersebut. Jika pembatasan dari penyumbang telah kadaluwarsa, yaitu
pada saat masa pembatasan telah berakhir atau pembatasan tujuan telah dipenuhi, aset
neto terikat temporer digolongkan kembali menjadi aset neto tidak terikat dan disajikan
dalam laporan aktivitas sebagai aset neto yang dibebaskan dari pembatasan.
Entitas menyajikan hibah atau wakaf berupa tanah, bangunan, dan peralatan sebagai
sumbangan tidak terikat kecuali jika ada pembatasan yang secara eksplisit menyatakan
tujuan pemanfaatan aset tersebut dari penyumbang. Hibah atau wakaf untuk aset tetap
dengan pembatasan eksplisit yang menyatakan tujuan pemanfaatan aset tersebut dan
sumbangan berupa kas atau aset lain yang harus digunakan untuk memperoleh aset
tetap disajikan sebagai sumbangan terikat. Jika tidak ada pembatasan eksplisit dari
pemberi pemberi sumbangan mengenai pembatasan jangka waktu penggunaan aset
tetap tersebut, pembebasan pembatasan dilaporkan pada saat aset tetap tersebut
dimanfaatkan.
Sumber:IAI (2011:45.26)
26
Catatan B (Wajib)
Aktiva bersih terikat temporer untuk periode keuangan adalah sebagai berikut :
Aktivitas program A:
Pembelian peralatan Rp 7.650
Penelitian 10.640
Seminar dan publikasi 3.800
Aktivitas program B:
Perbaikan kerusakan peralatan 5.600
Seminar dan publikasi 5.395
Aktivitas program C:
Umum 7.420
Bangunan dan peralatan 5.375
Perjanjian perwalian tahunan 7.125
Untuk periode setelah 31 Desember 19X1 7.850
Rp 60.855
Catatan C (Wajib)
Aktiva bersih permanen dibatasi untuk:
Rp 342.050
Dana yang penghasilannya untuk ditambahkan pada
jumlah
Rp 335.050
Sumber:IAI (2011:45.27)
27
Catatan D (Dianjurkan)
Aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan penyumbang melalui
Oleh penyumbang.
Rp 29.975
Rp 3.125
Rp 36.850
Catatan E (Dianjurkan)
Investasi dicatat sebesar nilai pasar atau nilai apraisal, dan penghasilan (atau kerugian)
yang telah terealisasiakan atau belum terealisasikan dapat dilihat dari laporan aktivitas.
Entitas menginvestasikan kelebihan kas di atas kebutuhan harian dalam investasi lancar.
Pada tanggal 31 Desember 20X2, Rp 1.400 diinvestasikan pada investasi lancar dan
menghasilkan Rp 850 per tahun. Sebagian besar investasi jangka panjang dibagi ke
dalam dua kelompok. Kelompok A adalah dana permanen dan tidak diwajibkan untuk
menaikkan nilai bersihnya. Kelompok B adalah jumlah yang oleh badan perwalian
ditujukan untuk investasi jangka panjang. Tabel berikut ini menunjukkan investasi jangka
panjang entitas.
Sumber:IAI (2011:45.28)
28
Komponen dalam setiap kelompok investasi dan kepemilikan investasi lain-lain pada
tanggal 31 Desember 19X1 disajikan dalam tabel berikut ini :
Klpk A Klpk B Lain-lain Jumlah
Aktiva bersih terikat permanen Rp342.050 5.500 347.550
Aktiva bersih terikat temporer 28.880 11.425 38.305
Aktiva bersih tidak terikat 67.820 91.500 159.320
Rp436.750 91.500 16.925 545.175
29
Catatan F (Dianjurkan)
Beban yang terjadi adalah
Manajemen Pencarian
Biaya jasa dan professional 7.100 400 3.725 1.500 500 975
Sumber:IAI (2011:45.29-30)
30
seperti penelitian yang dilakukan oleh Elsia (2004) yang meniliti perbedaan
laporan keuangan yang dibuat oleh Rumah Sakit Methodis Medan dengan yang
diatur dalam PSAK 45. Pontoh (2013) juga meneliti penerapan laporan keuangan
walaupun tidak mengikuti format laporan keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan
pada Gereja Bukit Zaitun telah tercapai walaupun masih ada informasi-informasi
tertentu yang belum jelas. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Mamesah
(2013) yang meneliti penerapan PSAK 45 pada GMIM Efrata Sentrum Sonder
bahwa GMIM Efrata Sentrum Sonder belum menerapkan PSAK 45 pada laporan
dapat dibandingkan.
BAB I
METODE PENELITIAN
sebagai dasar dalam interpretasi hasil, mengetahui jenis data yang diperlukan,
suatu populasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang
tengah berlangsung pada saat studi. Penelitian ini lebih memfokuskan pada studi
kasus yang merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu
selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh (Sekaran
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Gereja Toraja,
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter
(documentary data), yaitu jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur,
jurnal, surat, notulen hasil rapat, memo ataupun dalam bentuk laporan program
31
32
Toraja.
memiliki pemahaman yang cukup luas dan berkaitan langsung mengenai standar
akuntansi dan laporan keuangan sehingga dapat diperoleh data atau informasi
yang lebih akurat. Oleh sebab itu, informan yang dimaksudkan adalah
Tamalanrea.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
suatu proses teorisasi, yaitu proses yang lengkap untuk menyusun teori melalui
metode komparatif yaitu: (1) pembanding kejadian yang aplikatif terhadap setiap
kategori; (2) integrasi dan kawasannya; (3) pembatasan teori; (4) penulisan teori
(Moleong. 2007:272).
33
sebagai berikut.
beban.
keuangan gereja.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
PSAK 45. Pencatatan hanya sebatas mutasi kas masuk dan kas keluar. Akibat
baik lagi. Selain itu, manfaat bagi masyarakat umum dapat memberi gambaran
oleh faktor Sumber Daya Manusia (SDM) di Gereja Toraja Klasis Makassar
Jemaat Tamalanrea dimana tentunya diperlukan biaya dan energi ekstra untuk
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian adalah sebagai berikut.
73
74
dimana pencatatan bukan sebatas kas masuk dan keluar tetapi juga
tingkat populasi yang lebih besar serta dengan fokus penelitian yang lebih
adalah peneliti tidak dapat mendapatkan data keuangan secara utuh, seperti nilai
menggunakan nilai pasar yang ada untuk memprediksi nilai dari beberapa aset.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja. 2014. Tata Gereja dan Peraturan-
Peraturan Khusus Gereja Toraja. Rantepao: Gereja Toraja.
Mamesah, Melisa. 2013. Penerapan PSAK No.45 Pada GMIM Efrata Sentrum
Sonder Kaitannya Dengan Kualitas Informasi Laporan Keuangan. Jurnal
EMBA, (Online), Vol.1, No.4, (http://download.portalgaruda.org/article.php
?article=129683&val=1025, diakses 17 Maret 2015).
75
76
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2010. Research Methods for Business, A Skill
Building Approach. USA: John Wiley & Suns, Inc.
Wolk, Harry I., Dodd, James L., Rozycki, John J. 2013. Accounting Theory,
Chapter 7:The FASB’s Conceptual Framework, (Online), (http://www.sage
pub.com/upm-data/49880ch7.pdf, diakses 3 Mei 2015).
LAMPIRAN
76
77
LAMPIRAN 1
BIODATA
Identitas Diri
Nama : Eriek Kurniawan
Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 24 Juni 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat Rumah : Jl. Pelita 2 No.86, Makassar
HP : 085696455595
Alamat E-mail : eriek2406@gmail.com
Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal
1. 1999 – 2005 : SD Menara St. Martinus Makassar
2. 2005 – 2008 : SMP Zion Makassar
3. 2008 – 2011 : SMA Rajawali Makassar
4. 2011 – 2017 : S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanuddin (Akuntansi)
Pengalaman
Organisasi : Persekutuan Mahasiswa Kristen Oikumene Fakultas Ekonomi
Universitas Hasanuddin (PMKO FE-UH)
Eriek Kurniawan
LAMPIRAN 2
PETA TEORI
Variabel
Penulis/Topik/Judul Tujuan Penelitian/Penulisan Konsep/Teori/ Hasil Penelitian/
No. Penelitian dan
Buku/Artikel Buku/Artikel Hipotesis Isi Buku
Teknik Analisis
1. Mamesah, Melisa. 1. Untuk mengetahui apakah GMIM Kaitan Kualitatif 1. GMIM Efrata Sentrum
2013. Penerapan Efrata sudah menerapkan PSAK Penyajian Deskriptif Sonder belum menerapkan
PSAK No.45 Pada No.45 pada penyajian laporan Pelaporan PSAK No. 45 pada
GMIM Efrata keuangannya. Keuangan penyajian laporan
Sentrum Sonder 2. Untuk mengetahui apakah GMIM dengan keuangannya dari segi
Kaitannya Dengan Efrata memiliki kualitas informasi Kualitas format laporan keuangan
Kualitas Informasi laporan keuangan yang Informasi maupun penyusunannya.
Laporan Keuangan. memenuhi syarat dalam memberi 2. GMIM Efrata Sentrum
penjelasan bagi para pemakai Sonder belum memiliki
laporan keuangan. kualitas informasi yang
memenuhi syarat dalam
memberikan penjelasan
bagi para pemakai laporan
keuangannya seperti dapat
dipahami, relevan,
keandalan dan dapat
dibandingkan.
2. Pontoh, Chenly Untuk melihat bagaimana penerapan PSAK No.45 Kualitatif 1. Gereja Bukit Zaitun Luwuk
Ribka S. 2013. laporan keuangan Gereja Bukit sebagai Deskriptif belum menerapkan
Penerapan Laporan Zaitun Luwuk Sulawesi Tengah standar yang penyusunan laporan
Keuangan apakah telah sesuai dengan apa ditetapkan keuangan yang sesuai
78
Organisasi Nirlaba yang tercantum dalam Pernyataan mengenai dengan format laporan
Berdasarkan PSAK Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) laporan keuangan organisasi nirlaba
No 45 Pada Gereja Nomor 45 keuangan yang ada dalam Pernyataan
BZL. organisasi Standar Akuntansi No. 45
nirlaba. karena untuk penyusunan
laporan keuangan telah
diatur tersendiri dalam Tata
Dasar dan Peraturan
Gereja.
2. Walaupun tidak mengikuti
format laporan keuangan
yang ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia, namun
secara umum tujuan
penyusunan laporan
keuangan pada Gereja
Bukit Zaitun telah tercapai,
walaupun masih ada
informasi-informasi tertentu
yang belum jelas.
3. Elsia. 2004. Untuk mendapatkan gambaran PSAK No.45 Deskriptif – 1. Rumah Sakit Methodist
Penerapan PSAK perbedaan pelaporan keuangan mengenai Komparatif Medan belum menerapakan
No.45 Tentang menurut PSAK No.45 dengan yang Pelaporan secara utuh PSAK No.45.
Pelaporan Keuangan diterapkan di Rumah Sakit Methodis Keuangan 2. Tidak ada pengelompokan
Organisasi Nirlaba Medan. Organisasi aset.
Pada Rumah Sakit Nirlaba
Methodist Medan
79
80
LAMPIRAN 3
81
82
83
84
f
85