SKRIPSI
Oleh:
NUR ARISKA
2017 30 119
STIEM BONGAYA
MAKASSAR
2020
2
PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI
SKRIPSI
NUR ARISKA
2017 30 119
Makassar, 2021
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Andi Agus, SE,M.Si, Ak, CA Andi Sulfati, SE, M.M, Ak, CA
NIDN. : 0004086102 NIDN. : 0026017001
I
PENGARUH PERILAKU TIDAK ETIS DAN KESESUAIAN
KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUGAN KECURANGAN
AKUNTANSI
DI KANTOR CABANG BRI PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
NUR ARISKA
2017 30 119
Dr. H. Andi Agus, SE,M.Si, Ak, CA Andi Sulfati, SE, M.M, Ak, CA
NIDN. : 0004086102 NIDN. : 0026017001
II
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) SKRIPSI
NOMOR SK. SEMINAR :
TANGGAL SEMINAR :
NAMA MAHASISWA : NUR ARISKA
NO. STAMBUK : 2017 30 119
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI S1
KONSENTRASI : GENERAL
JUDUL : PENGARUH PERILAKU TIDAK ETIS DAN
KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP
KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI
DI KANTOR CABANG PANAKKUKANG KOTA
MAKASSAR
SKRIPSI INI TELAH DIREVISI DAN DISETUJUI OLEH TIM PENGUJI UNTUK
DIKETAHUI OLEH TIM PEMBIMBING SERTA DIPERKENANKAN UNTUK
DIPERBANYAK / DICETAK.
1
2
3
4
Makassar, 2021
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua program studi
Rahman Pura,SE.,M.Si.,Ak.,CA
NIDN. : 0013017602
III
PANITIA UJIAN SKRIPSI TAHUN 2021
Skripsi ini telah diperiksa dan diterima oleh Panitia Ujian Skripsi yang
2. ………………………… (…………………..)
3. .................................... (…………………..)
4. …………………………. (…………………..)
Makassar, 202
Ketua STIEM Bongaya
IV
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Stambuk : 201730119
Konsentrasi : Auditing
AKUNTANSI
Makassar, 2021
Yang membuat pernyataan,
Nur Ariska
2017 30 119
V
ABSTRACT
VI
KATA PENGANTAR
Suatu ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT / Tuhan Yang Maha
penyusunan Skripsi ini dengan judul Pengaruh Perilaku Tidak Etis Dan
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat
Penulisan Skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dan dorongan dari
mendidik saya secara ikhlas serta memberikan motivasi dan do’a yang
tiada henti-hentinya.
1. Bapak Dr. Abdi Akbar Idris, S.T, M.M., selaku Ketua Yayasan
3. Bapak Dr. Herman Syaruddin, S.E., M.Si. selaku Kepala P3M STIEM
Bongaya.
VII
4. Bapak Rahman Pura,S.E.,M.Si.Ak.,CA. selaku Ketua Program Studi
Pembimbing II.
6. Dan Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada para sahabat dan
Makassar, 2021
NUR ARISKA
VIII
DAFTAR ISI
IX
DAFTAR TABEL
X
DAFTAR GAMBAR
XI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dinamika yang menjadi pusat perhatian para pelaku bisnis di dunia. Bahkan di
(APBN). Di sektor swasta bentuk KKA juga terjadi dalam bentuk yang sama yaitu
pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Wilopo, 2006) perilaku tidak etis
muncul karena karyawan merasa tidak puas dan kecewa dengan hasil yang di
merugikan perusahaan.
1
2011, dengan nilai kerugian Rp 18 miliar. Kemudian juga terdapat kasus dalam
senilai Rp 111 miliar untuk kepentingan pribadi Kepala Cabang Bank Mega
penyimpangan yang terjadi di Indonesia yang disebabkan oleh perilaku tidak etis
karyawan. Perilaku tidak etis memiliki pola yang rumit, jika perilaku tidak etis
dibiarkan maka akan berkembang menjadi bentuk kompleks yang sulit ditelusuri
dan menimbulkan akibat yang merugikan. Perilaku tidak etis dapat berupa
serta perilaku yang tidak berbuat apa-apa. Perilaku tidak etis disebabkan oleh
memberikan peluang seseorang untuk melakukan perilaku tidak etis yang akan
2012).
2
adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
terima atas apa yang telah dikerjakan. Salah satu akibat fatal dari
terhadap aturan akuntansi dan perilaku tidak etis berpengaruh positif terhadap
menurun.
perilaku tidak etis berpengaruh positif terhadap KKA. Kurnia dan Dewi (2017)
KKA. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek
menerapkan prinsip Good Corporate Governance dengan baik. (b) Sanksi atau
hukuman bagi karyawan yang berperilaku tidak etis cukup berat. (c) Kompensasi
berupa gaji, tunjangan, dan fasilitas yang cukup tinggi. Perbedaan kedua,
B. Rumusan Masalah
3
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
ii. Dapat memberi tambahan informasi bagi para pembaca yang ingin
penelitian ini.
2. Manfaat praktis
4
pengambilan keputusan mengenai perilaku tidak etis dan Kesesuaian
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
a. Teori Disfungsional
(perilaku difungsional) adalah suatu perilaku yang menyimpang dari normal atau
diberikan untuk mereka yang memiliki kondisi langka atau disfungsional (halgin,
Richard.dkk : 2010:1).
masyarakat.
melakukan penipuan oleh pekerja di tempat kerja dan terdiri dari tiga elemen
6
Gambar 2.1 Fraud Triangle
triangle yaitu:
tidak mampu menilai kualitas kerja, kurang atau tidak adanya akses
7
masyarakat pada umumnya. Hal demikian dibuktikan dengan adanya berbagai
sesuai dengan asas perilaku yang di sepakati secara umum (kamus Besar
konsekuensi pebuatan yang etis dan tidak etis, baik dan buruk. Hanya saja etika
dalam praktik sering dijadikan sebagai model yang ideal saja. Etika memerlukan
sikap kritis dan modis serta sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah
mengapa etika merupakan sebuah ilmu dimana objek dari etika adalah tingkah
laku manusia dengan sudut pandang normatif (sudut pandang baik dan buruk).
(Rizani. 2018 : 34 ).
suatu perilaku tertentu dianggap sebagi perilaku etis atau perilaku tidak etis.
menentukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku etis dan
Perilaku tidak etis merupakan suatu hal yang sulit untuk dimengerti
terdapat dua faktor utama yang mungkin menyebabkan orang berperilaku tidak
etis, yaitu:
8
a. Standar etika seseorang berbeda dengan masyarakat pada umumnya.
sebagai hal yang wajar dilakukan. Adanya standar etika yang berbeda
Perilaku tidak etis adalah perilaku yang menyimpang dari tugas pokok
atau tujuan utama yang telah disepakati. Perilaku tidak etis seharusnya tidak bisa
diterima secara moral karena mengakibatkan bahaya bagi orang lain dan
berikut :
hal yang tidak wajar seperti kecurangan atau salah saji dalam laporan
keuangan.
keuntungan pribadi.
9
memuaskan kepentingan pribadi dari pada kepentingan perusahaan. Jika
ini terus berlanjut, maka perusahaan tidak akan bisa bertahan lama dalam
menyalahgunakan jabatan.
3. Kesesuaian Kompensasi
profitabilitas. Oleh karena itu, organisasi perlu hati-hati dalam mengontrol dan
pada nilai uang yang mereka harapkan dan mengabaikan nilai etika. Pada
10
itulah perusahaan memberikan penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan
yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen untuk
karyawan adalah melalui kompensasi (Mathis dan Jackson, 2000 dalam Dito
Herdian. (2010)
diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka
c. Motivasi Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan
mudah
memotivasi bawahannya.
11
d. Stabilitas Karyawan Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan
e. Disiplin Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin
Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik harus dihitung dan
diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka
1) Gaji, Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan
12
atau banyak nya pelayanan yang diberikan. Upah dapat berubah-ubah
b) Prestasi kerja,
c) Beban pekerjaan.
merupakan hasil kerja atau reward pegawai baik berupa nominal (uang) yang
efektif dan produktif, sebab kompensasi adalah alat untuk memenuhi berbagai
13
menyebarluaskan laporan keuangan yang salah saji secara material (Rezaee,
2005: 279).
laporan keuangan.
perbuatan yaitu:
dalam:
14
a) Kecurangan kas (cash fraud), meliputi pencurian kas dan
dalam:
sebenarnya.
pemerintah.
15
mereka bekerja. Kecurangan tersebut akan menimbulkan kerugian
setiap upaya penipuan yang sengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil harta
atau hak orang atau pihak lain. Dua jenis kecurangan akuntansi yang utama
adalah:
banyak kasus, tetapi tidak semata, jumlah yang terlibat tidak material
perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan
16
salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva (misstatements arising from
misappropriation of assets).
B. Penelitian Terdahulu
yang telah dilakukan berkaitan dengan Perilaku tidak Etis dan Kesesuaian
penelitian tersebut mencari tahu apakah Perilaku tidak Etis dan Kesesuaian
17
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Silvia Yuliani, (2018) Perilaku Tidak Etis, Satuan Kerja Uji Regresi Perilaku tidak etis
Pengaruh Perilaku Tidak Pengendalian Internal, Budaya Perangkat Daerah Berganda berpengaruh positif terhadap
18
Etis, Pengendalian Organisasi, Kecenderungan (SKPD) yang ada kecenderungan kecurangan
Internal Dan Budaya Kecurangan Akuntansi di Kabupaten akuntansi
Organisasi Terhadap Pasaman Barat. Sistem pengendalian internal
Kecenderungan berpengaruh negatif terhadap
Kecurangan Akuntansi kecenderungan kecurangan
Instansi Pemerintahan akuntansi
Kab. Pasaman Barat Budaya organisasi
berpengaruh negatif terhadap
kecenderungan kecurangan
akuntansi
Agung Irjayanto Sistem pengendalian internal, pegawai yang statistik regresi
Hasanudin,Se. Bill J. C. ketaatan aturan akuntansi, bekerja pada berganda Sistem pengendalian internal
Pangayow,Se,.M.Si,.Ak. Kesesuaian Kompensasi, beberapa SKPD berpengaruh positif terhadap
Jurnal Akuntansi & Kecurangan Akuntansi, di Pemerintah kecenderungan kecurangan akuntansi
Keuangan Daerah Volume Perilaku Tidak Etis Kabupaten
11, Nomor 1(Mei 2016) . Keroom yang Sistem pekngendalian internal dan
Analisis Faktor-Faktor dengan jumlah perilaku tidak etis berpengaruh positif
Yang Berpengaruh responden 53 terhadap kecenderungan kecurangan
Terhadap Kecenderungan orang akuntansi
Kecurangan Akuntansi
Dan Perilaku Tidak Etis Ketaatan aturan akuntansi
Pada SKPD Di Kabupaten berpengaruh positif terhadap
Keerom. kecenderungan kecurangan akuntansi
19
Chindy Kurnia Rahma pengendaliam internal, kepala bagian regresi liniier
Dewi Jom Fekon, Vol. 4 Kesesuaian Kompensasi, keuangan dan staf berganda Sistem pengendalian internal
No. 1 (Februari) 2017 ketaatan aturan bagian keuangan berpengaruh negatif terhadap
Pengaruh Pengendalian akuntansi,perilaku tidak etis, pada SKPD di kecenderungan kecurangan akuntansi
Internal, Kesesuaian dan Kecenderungan Kabupaten
Kompensasi, Ketaatan Kecurangan Akuntansi. Bengkalis yang
Aturan Akuntansi, berjumlah 70
Dan Perilaku Tidak Etis orang.
Terhadap
Kecenderungan Kesesuaian kompensasi berpengaruh
Kecurangan negatif terhadap kecenderungan
Akuntansi kecurangan akuntansi
(Studi Empiris Pada Skpd
Kabupaten Bengkalis) Ketaatan aturan akuntansi
berpengaruh positif terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi
20
BAB III
A. Kerangka Konseptual
yang menyimpang dari normal (disfungsional). Dalam hal ini perilaku tidak
yang diperoleh dari perusahaan. Selain itu juga terdapat pengaruh lain
etis. Jika perilaku tidak etis dibiarkan maka akan berkembang menjadi
2. Menurut konsep fraud triangel theory dalam hal ini penipuan terjadi
pelaku penipuan dan itu bukan kejadian acak. Selain faktor kesempatan
dapat mencakup hampir semua hal termasuk gaya hidup, tuntutan ekonomi
yang merasa tidak puas dan kecewa akan apa yang diberikan perusahaan
21
mempengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan atau tindakan yang
sumber daya (abuse resources), serta perilaku yang tidak berbuat apa-apa
etis juga dipicu oleh sistem gaji, keamanan atas risiko pekerjaan, perlindungan
atas kerahasiaan laporan keuangan. Jika perilaku tidak etis dibiarkan maka akan
diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka
berikan kepada organisasi (Dito, 2010). Selain itu dalam buku Malayu S.P.
22
diberikannya. Baik upah per jam ataupun gaji periodic didesain dan
Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik harus dihitung dan
diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka
yang harus dijalankan. Aturan akuntansi dibuat sedemikian rupa sebagai dasar
Informasi yang tersedia dilaporan keuangan sangat dibutuhkan bagi investor dan
23
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
.mmm,jjjj
B. Hipotesi
yang menyimpang dari normal dan berbeda dari khas. Theory ini mempelajari
tentang perilaku disfungsional yang relevan dengan variabel perilaku tidak etis
yang berkaitan dengan perilaku yang menyimpang. Perilaku tidak etis adalah
perilaku yang menyimpang dari tugas pokok atau tujuan utama yang telah
disepakati. Perilaku tidak etis seharusnya tidak bisa diterima secara moral karena
Semakin tinggi perilaku tidak etis terjadi maka semakin tinggi pula
24
Fraud triangel theory adalah konsep yang menjelaskan alasan di balik
melakukan penipuan oleh pekerja di tempat kerja dan terdiri dari tiga elemen
Menurut konsep fraud triangel theory dalam hal ini penipuan terjadi ketika
25
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Pendekata Penelitian
kesimpulan.
Tempat penelitian akan dilakukan pada Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Alauddin, serta Pettarani. Waktu penelitian akan dilakukan selama kurang lebih
1. Populasi
adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek,
menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dari
26
Pettarani, dan Sultan Alauddin.
Tabel 4.1
Nama Kantor Cabang (KC) / Cabang Pembantu (KCP) BRI di Kota Makassar
JUMLAH
NO. KANTOR BRI ALAMAT
KARYAWAN
KANTOR CABANG Jl. Hertasning, Kota
1 88
PANAKKUKANG Makassar
KANTOR CABANG Jl. Pengayoman
2 13
PEMBANTU BOULEVARD Masale,Kota Makassar
KANTOR CABANG
Jl. Sultan Alauddin Kota
5 PEMBANTU SULTAN 10
ALAUDDIN Makassar
TOTAL 125
Sumber : Kantor Wilayah BRI Makassar
2. Sample
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
N
n=
1+ N e 2
Keterangan :
n = Ukuran Sampe
125
n=
1+¿ ¿
27
125
n=
1+1.25
125
n=
2.25
n=55.5 atau56
karyawan.
3. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
atau sampel. Umumnya teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak,
bersifat kuantitatif atau statistik bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah
a. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang
diambil langsung yang berasal dari responden yang diedarkan melalui kuesioner
kepada para karyawan yang berkerja pada kantor cabang naungan KANWIL
Makassar. Menurut Sunyoto (2013:22) data primer adalah data asli yang
khusus.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
28
berhubungan dengan judul yang diangkat pada penelitian ini.
likert 5 poin, yaitu Sangat Setuju (SS) dengan nilai 5, Setuju (S)
dengan nilai 4, Netral (N) dengan nilai 3, Tidak Setuju (TS) dengan
Penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas (Independent
variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Variabel bebas terdiri dari
Perilaku tidak etis (X1), dan Kesesuaian Kompensasi (X2), sedangkan variabel
bahwa perilaku tidak etis yaitu merupakan suatu yang sulit di mengerti yang
29
Thoyibatu (2012), indikator-indikator perilaku tidak etis diantaranya :
b. Penyalahgunaan kekuasaan
Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik yang harus di hitungdan di
artikan juga sebagai penghargaan kepada para karyawan sebagai balas jasa
atas kontribusi yang telah mereka berikan kepada organisasi (Dito,2010 dalam
kusumastuti,2011).
kompensasi adalah :
a. Gaji
b. Upah
c. Insentif
atau keadaan yang di sembunyikan dari sebuah fakta material yang dapat
kejahatan.
30
Kecurangan Akuntansi :
a. Manipulasi, pemalsuan
Tabel 4.2
Definisi Oprasional dan Pengukuran Linier
No VARIABEL
INDIKATOR SKALA
. PENELITIAN
1. Penyalahgunaan
kedudukan / posisi
2. Penyalahgunaan
kekuasaan
1 Perilaku tidak etis 3. Penyalahgunaan Ordinal
sumber daya
organisasi
4. Perilaku tidak
berbuat apa-apa
1. Gaji
2. Upah
Kesesuaian 3. Insentif
2 Ordinal
Kompensasi
4. Kompensasi tidak
langsung
1. Manipulasi, pemalsuan
2. Respresentasi yang
Kecenderungan
salah
3 Kecurangan 3. Kesalahan penerapan Ordinal
Akuntansi prinsip akuntansi secara
sengaja
Menurut Sugiyono (2013:132) definisi dari skala likert adalah :“Skala likert
31
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrument
1. Sangat TidakSetuju(STS) =1
2. Tidak Setuju(TS) =2
3. Netral(N) =3
4. Setuju(S) =4
5. SangatSetuju(SS) =5
F. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa
yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak
bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang
terhadap koefisien korelasi, item yang memiliki korelasi positif dengan kriterium
(skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut
mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap
memenuhi syarat adalah kalau r = 0,5 jadi kalau korelasi antara butir dengan skor
total kurang dari 0,5 maka butir dalam instrument tersebut tidak valid. Adapun
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau
32
pengukuran sekali saja. Pengukuran keandalan butir pertanyaan dengan sekali
korelasinya antar skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan
Fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji data Independen (X) dan data
normal atau berdistribusi tidak normal. Model regresi yang baik adalah
penelitian ini. Adapun analisis grafik atau analisis statistic adalah sebagai
berikut.
Uji normalitas data dilihat dengan melihat pola pada kurva penyebaran
pada Grafik P-Plot.Jika pola penyebaran memiliki garis normal kurva atau
dimana data mengikuti garis diagonal dan diagram histogram yang tidak
condong kekiri dan kekanan maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
nilai tolerance dan lawanya Variation Infiation Factor (VIF). Apabila nilai VIF <
33
10 dan nilai tolerance > 0,1 maka tidak terjadi Multikolineritas antar Variabel
2013:105).
3. Uji Heteroskedastisitas
terjadi ketidaksamaan varial dari residual satu pengamatan lain tetap, maka
tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot. Pada grafik plot, jika
ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu, seperti
H. Metode Analisis
adapun alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
penyusunan data dalam bentuk tabel numerik. Statistik deskriptif yaitu statistik
34
menggambarkan data yang telah terkumpul yang berlaku sebagaimana adanya
ini, peneliti menggunakan analisis regresi liner berganda yaitu analisis yang
variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksikan nilai
atau kenaikan.
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Keterangan:
X2 : Kesesuaian Kompensasi
a : Konstanta
e : Error
I. Uji Hipotesis
35
Uji hipotesis dalam penelitan ini akan diuji dengan menggunakan analisis
dependen.
dengan nilai Ftabel pada tingkat signifikan (α) dan derajat kebebasan (df).
Akuntansi
Kriteria pengujian :
Jika Fhimtung< Ftabel, maka Ho diterima dan Hα ditolak. Hal ini berarti bahwa
dependen.
Jika Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak dan Hα diterima. Hal ini berarti bahwa
dependen.
36
dependennya. Proses pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai ttabel
Kecurangan Akuntansi .
Kecurangan Akuntansi.
Kriteria pengujian :
Jika Thitung<Ttabel, maka Ho diterima dan Hα ditolak. Hal ini berarti bahwa
dependen.
Jika Thitung>Ttabel, maka Ho ditolak dan Hα diterima. Hal ini berarti bahwa
dependen.
3. Koefisien Determinasi(R2)
Square (R2), untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas perilaku tidak etis
37
bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.
38
DAFTAR PUSTAKA
Buckley, M.R., D.S. Wiese M.G. and Harvey, 1998.An Investigation Into
Dimentions of Unethical Behavior . Journal Of Education for
Bussiness 73 (5), pp: 284-290.
39
Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris
Pada SKPD Kabupaten Bengkalis). JOM Fekom, Vol. 4 No. 1,
1443-1457.
40
Komite SPAP Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), (2001), Standar
Profesional Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat.
https://www.acfe.com/rttn/docs/2014-report-to-nations.pdf.
https://Money.kompas.com
41
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PERILAKU TIDAK ETIS DAN
KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN
KECURANGAN AKUNTANSI
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden .
Saya memahami sepenuhnya bahwa waktu Anda sangat terbatas dan berharga.
IDENTITAS RESPONDEN
Umur : ……………………….
Lama Berkerja :
42
☐ >3 - 5 Juta ☐ >5 juta – 7 juta ☐ >7 juta - 9 Juta
☐ >9 juta - 11 Juta ☐ > 11 juta -13 Juta ☐ >13 juta- 15Juta
☐ >19 – 21 Juta
Responden diharapkan memilih salah satu dari jawaban pada kolom yang
tersedia. Dengan tanda √ untuk kolom yang dipilih oleh responden Pilihan Arti
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
43
di instansi tempat saya bekerja, atasan tidak
5 menegur secara langsung karyawan yang
melnggar peraturan
di perusahaan tempat saya bekerja merupakan
6 yang wajar apabila pemimpin tidak disiplin
datang datang ke tempat kerja
B. KESESUAIAN KOMPENSASI
ALTERNATIF JAWABAN
NO. PERNYATAAN
STS TS N S SS
perusahaan memberikan insentif kepada
1
karyawan yang berprestasi
bayaran diluar jam kerja(libur,cuti tahunan, cuti
2 melahirkan) yang diberikan perusahaan sudah
cukup
tunjangan kinerja yang saya peroleh sudah
3
sesuai dengan apa yang telah saya kerjakan
perusahaan tempat saya bekerja memberikan
tunjangan hari raya, tunjangan kinerja,
4 transportasi,tunjangan keluarga,tunjangan
kesehatan,dan tunjangan keselamatan sesuai
ketentuan.
perusahaan memberikan asuransi sosial dan
5
tenaga kerja untuk saya dan keluarga saya.
asuransi yang diberikan kepada saya
6
memberikan rasa nyaman.
Gaji yang diterima dari perusahaan sudah
7 memenuhi kebutuhan
gaji yang saya terima sudah sesuai dengan apa
8 yang telah saya kerjakan
pembayaran gaji dari instansi tidak pernah
9 terlambat
C KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI
ALTERNATIF JAWABAN
NO. PERNYATAAN
STS TS N S SS
oknum di perusahaan ini pernah melakukan
1 manipulasi bukti-bukti transaksi dengan
mengubah besarnya nominal
oknum di perusahaan ini pernah melakukan
2 penghapusan atau penghilangan suatu transaksi
di perusahaan tempat saya bekerja pernah
3 mencatat tanggal transaksi yang tidak sesuai
dengan waktu transaksi yang sebenarnya
44
di perusahaan tempat saya bekerja pernah
melakukan pemalsuan atas dokumen-dokumen
4 tertentu yang berkaitan dalam pembuatan
laporan keuangan
di perusahaan tempat saya bekerja pernah
5 dilakukan pengubahan asumsi dalam
pencatatan transaksi keuangan '
45