Oleh :
RIZKY IRMAWATI
NIM : 40219017
NIM : 40219017
(…………………………………..….) (…………………………………..….)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Persalinan adalah suatu proses dimana fetus dan plasenta keluar dari
uterus, ditandai dengan peningkatan aktifitas myometrium (frekuensi dan
intensitas kontraksi) yang menyebabkan penipisan dan pembekuan serviks
serta keluarnya lender darah dari vagina. Persalinan dan kelahiran normal
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-
42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Prawirohardjo, 2001).
Menurut WHO persalinan normal adalah : persalinan yang dimulai
secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian
selama proses persalinan.
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA
Alat atau organ wanita terdiri atas alat / organ eksternal dan internal,
sebagai besar terletak dalam organ panggul. Organ eksternal(sampai vagina)
berfungsi sebagai kopulasi, sedangkan internal berfungsi untuk ovalusi,
fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implamasi, pertumbuhan fetus,
kelahiran.
J. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pengkajian Kala I
a. Fase laten
1) Integritas ego : senang atau cemas
2) Nyeri atau ketidaknyamanan
3) Kontraksi regular, frekuensi, durasi, dan keparahan
4) Kontraksi ringan masing-masing 5-30 menit berkisar 10-30 detik
5) Keamanan : irama jantung janin paling baik terdengar pada
umbilicus
6) Membrane makin tidak pecah
7) Cerviks dilatasi 0 – 4 cm bayi mungkin oada 0 (primgravidum)
atau dari -± 2cm (multigravida)
8) Rabas vagina sedikit, mungkin lender merah muda, kecoklatan
atau terdiri dari plak lender
a. Fase aktif
1) Aktivitas/istirahat : dapat menunjukkan bukti kelelahan
2) Ketakutan tentang kemampuan pengendalian pernafasan dan atau
melakukan relaksasi
3) Nyeri/kenyamanan : kontraksi sedang tia 3,5-5 menut berakhir 30-
40 menit
4) Irama jantung janin terdeteksi agak dibawah pusat pada posisi
vertex
5) Denyut jantun janin (DJJ) bervariasi dan perubhahan periodik
umumnya tramati pada respons terhadap kontraksi, palpasi
abdominal, gerakan janin
6) Dilatasi serviks dari kira-kira 4 sampai 8cm (1,5cm/jam)
7) Perdarahan dalam jumlah sedang
8) Janin turun ±1-2 dibawah tulang iskial
b. Fase transisi
1) Sirkulasi : TD meningkat 5-10 mmhg diatas nilai normal klien
nadi meningkat
2) Ungkin mengalami kesulitan mempertahanakan control ego
3) Memerlukan pengingat tentang peenapaan
4) Mungkin amnestik dapat menyatakan “saya tidak tahan”
5) Eliminasi : dorong untuk menghindari atau defekasi melalui fekal
(janin pada posisi posterior)
6) Makanan/cairan : terjadi mual muntah
7) Nyeri / ketidak nyamanan
8) Kontraksi uterus kuat setiap 2-3 menit dan berakhir 45-60 detik
9) Ketidaknyamanan hebat pada area abdomen / sacral
10) Dapat menjadi sangat gelisah
11) Menggeliat – geliat karena nyeri / ketakutan
12) Tremor kaki dapat terjadi
13) DJJ terdengar tepat diatas simhisis pubis
14) DJJ dapat menimbulkan deselerasi lambat (sirkulasi uterus
terganggu) atau delesarasi awal
15) Dilatasi serviks dari 8-10 cm
16) Penurunan janin +2 - +5 cm
17) Tampilan darah dalam jumlah berlebih
2. Pengkajian Kala II
1) Laporan kelelahan
2) Melaporkan ketidaknyamanan melakukan dorongan sendiri/teknik
relaksasi
3) Letargi
4) Lingkaran hitam dibawah mata
5) Sirkulasi : TD dapat meningkat 5-10 mmhg diantara kontraksi
6) Respon emosional dapat di rentang dan persaan fear/irritation/realief
7) Dapat merasa kehilanagan control atau sebaliknya seperti saat ini klien
terlihat menejan secara aktif
8) Keinginan untuk defekasi atau mendorong involunter pada kontraksi
disertai
dngan tekanan intra abdomen dan tekanan uterus
9) Dapat mengalami rabas fekal saat mengeja
10) Distensi kandung kemih mungkin ada, urin harus dikeluarkan selama
upaya mendorong
11) Dapat merintih atau meringis sealam kontraksi
12) Amnesia diantara kontraksi mungkin terliha
13) Melaporkan rasa terbakar / meragsang dari perineum
14) Kaki gemeter selama upaya mendorong
15) Kontraksi uterus kuat erjadi 1.5-2 menit masing-masing dan berakhir 60
– 90 detik
16) Dapat melawan kontraksi, khususnya bial ia tidak berpartisipasi dalam
kelas kelahiran anak
17) Pernapasan : frekuensi pernafasan meningkat
18) Diaphoresis sering terjadi
19) Bradikardi janin (tampak saat deleserasi awal pada pemantauan elektrik)
dapat terjadi selama kontraksi (kompresi kepala)
20) Serviks dilantai penuh (10cm) dan penonjolan 100%
21) Peningkatan perdarahan pervagina
22) Penonjolan rectum atau perineal dengan turunya janin
23) Membrane dapat rupture bila masih utuh
24) Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
3. Peningkatan Kala III
1) Aktivitas / isirahat : perilaku dapat direntang dari senang sampai keletihan
2) TDmeningkat saat curah jantung meningkat kemudian kembali normal
dengan cepat
3) Hipotensi dapat terjadi sebagai respon terhadap analgesic dan anestesi
4) Frekuensi nadi melambat pada respon terhadap perubahan curah jantung
5) Makan / cairan : kehilangan darah normal 250-300cc
6) Nyeri / ketidaknyamanan : dapat mengalih tremor kaki / menggigil
7) Inspeksi manual pada uterus dan jalan lahir menentukan adanya robekan
atau laserasi
8) Perluasan episiotomy atau laserasi jalan lahir mungkin ada
9) Darah berlawan kehitaman dari vagina terjadi saat plasenta lepas dari
endometrium, biasanya 1-5 menit setelah melahirkan bayi
10) Tali pusat memanjang pada muara vagina
4. Peningkatan Kala IV
1) Aktivitas / Istirahat : Dapat Tampak Berenergi Atau Kelelahan /
Keletihan, Mengantuk
2) Nadi Biasanya Lambat (50-70dpm), Karena Hipersensitivitas Vagal
3) Tekanan Darah Bervariasi Mungkin Lebih Rendah Pada Respon
Terhadap Analgesic / Anestesi, Atau Meningkat Pada Respons Terhadap
Pemberian Oksitoksin Atau Hipertensi Karena Kelahiran (Hkk)
4) Edem Bila Ada, Mungkin Dependen (Missal, Ditemukan Pada
Ekstermitas Bawah), Atau Dapat Meluputi Ekstermitas Atas Dan Wajah,
Mungkin Umun (Tanda-Tanda Hkk)
5) Kehilangan Darah Selam Persalinan Dan Kelahiran Sampai 400-500 Mi
Untuk Kelahiran Vaginal Atau 600-800 Ml Untuk Kelahiran Sesaria
6) Reaksi Emosional Bervariasi Dan Dapat Berubah-Ubah ( Tidak Minat,
Kecewa)
7) Dapat Mengkspresikan Masalah Atau Meminta Maaf Untuk Perilaku
Intrapartum Atau Kehilangan Control : Dapat Mengekspresikan Rasa
Takut Mengenai Kondidi Bayi Baru Lahir Dan Perawatan Segera Pada
Neonatal
8) Hemoroid Sering Ada Dan Menonjol
9) Kandung Kemih Mungkin Teraba Diatas Simfisis Pubis Atau Kateter
Urinarius Terpasang
10) Dieresis Dapat Terjadi Bila Tekanan Bagian Presentasi Menghambat
Aliran Urinarius, Dan Atau Cairan I.V Diberikan Selama Persalinan Dan
Kelahiran
11) Makanan / Cairan : Dapat Mengeluh Haus, Lapar Atau Mual
12) Sensasi Dan Gerakkan Ekstermitas Bawah Menurun Pada Adanya
Anesthesia Spinal Atau Analgesic Kaudal Atau Epidural
13) Hiperrefleksia Mungkin Ada (Menunjukkan Terjadinya Atau Menetapnya
Hipertesi, Khususnya Pada Dibetika, Remaja, Atau Klien Primupara)
14) Nyeri / Ketidaknyamanan : Dapat Melaporkan Ketidaknyamanan Dari
Berbagai Sumber : Missal, Nyeri Trauma Jaringan / Perbaikan
Episiotomy, Kandung Kemih Penuh.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kala I
a. Nyeri akut
b. Resiko cedera pada janin
2. Kala II
a. Nyeri melahirkan
b. Resiko ketidakstabilan cairan
c. Resiko cedera pada ibu
3. Kala III
a. Nyeri melahirkan
b. Resiko ketidakseimbangan cairan
c. Resiko syok
4. Kala IV
a. Nyeri melahirkan
b. Resiko perdarahan
C. Intervensi Keperawatan
1. Intervensi keperawatan Kala 1
NO SDKI SLKI SIKI
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Menejemen nyeri
Penyebab : tindakan keperawatan Observasi
1. Agen pencedera selama ...×... diharapkan 1. Identifikasi lokasi,
fisiologis pengalaman sesnsorik karakteristik, durasi,
(inflamasi, atau emosional yang frekuensi, kualitas,
iskemia) berkaitan dengan itensitas nyeri, dan
2. Agen pencedera kerusakan jaringan aktual skala nyeri.
kimiawi (terbakar, atau fungsional dengan 2. Identifikasi respon
bahan kimia iritan) onset mendadak atau nyeri non verbal
3. Agen pencedera lambat dan berintensitas Terapeutik
fisik (prosedur ringan hingga berat dan 1. Berikan tehnik
oprasi, trauma, konstan menurun nonfarmakologis untuk
terpotong) Kriteria hasil : mengurangi rasa nyeri
1. Keluhan nyeri (nafas dalam)
menurun 2. Anjurkan istirahat
2. Meringis menurun Edukasi :
3. Gelisah menurun 1. Jelaskan srategi
4. Kesulitan tidur meredakan nyeri
menurun 2. Ajurkan memonitor
5. Frekuensi nadi nyeri secara mandiri
membaik Kolaborasi :
6. Tekanan darah 1. Kolaborasi pemberian
membaik analgesik
2. Resiko cedera pada Setelah dilakukan Pemantauan denyut
janin tindakan keperawatan jantung janin
1. Besarnya ukuran selama ...×... diharapkan Observasi
janin keparahan dari cedera 1. Identifikasi status
2. Malposisi janin yang diamati atau obstetrik
3. Induksi persalinan dilaporkan menurun 2. Identifikasi riwayat
4. Persalinan lama Kriteria hasil : obstretik
kala I, II, III 1. Kejaidian cedera 3. Identifikasi adanya
5. Disfungsi uterus menurun pengunaan obat diet
6. Riwayat persalinan 2. Luka/lecet menurun dan merokok
sebelumnya 3. Perdarahan menurun 4. Identifikasi
7. Usia ibu 4. Ekpresi wajah pemeriksaan kehamilan
8. Paritas banyak kesakitan menurun sebelumnya
9. Efek 5. Tekanan darah 5. Periksa denyut jantung
metode/intervensi membaik janin selama 1 menit
bedah selama 6. Frekuensi nafas 6. Monitor denyut jantung
persalinan membaik janin
10. Kelelahan 7. Frekuensi nadi 7. Monitor tanda vital ibu
11. Merokok membaik Terapeutik
12. Efek agen 8. Pola istirahat /tidur 1. Atur posisi pasien
farmakologis membaik 2. Lakukan manuver
leopod untuk
13. Pengaruh budaya
menentukan posisi
14. Pola makan yang janin
tidak sehat Edukasi
15. Faktor ekonomi 1. Jelaskan tujuan dan
16. Konsumsi prosedur pemantauan
alkohol 2. Informasikan hasil
17. Terpapar agen pemantauan
teratogen