19 - YogaPradigda - MS-3A - LAPORAN 04 - GERBANG LOGIKA
19 - YogaPradigda - MS-3A - LAPORAN 04 - GERBANG LOGIKA
Disusun oleh :
NAMA : Yoga Pradigda
KELAS : MS-3A
NIM : 4.21.17.0.23
A Y=A.
0 1
1 0
A B A NAND B ANORB
0 0 1 1
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 0
• Gerbang EX-OR dan EX-NOR, keluaran gerbang EX-OR akan tinggi bila
hanya nilai logic pada kedua masukannya saling berlawanan. Keluaran
gerbang EX-NOR akan tinggi bila hanya nilai logic pada kedua masukan
sama. Kedua gerbang ini tidak pernah memiliki lebih dari dua masukan.
Tabel kebenaran untuk kedua table ini adalah sebagai berikut:
A B AEX–ORB A-EX-NOR B
0 0 1 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0
Gerbang logika adalah elemen dasar yang membentuk sistem digital gerbang
elektronik adalah gerbang sirkuit mampu beroperasi pada sejumlah input biner untuk
melakukan fungsi logis tertentu. Jenis-jenis gerbang yang tersedia adalah NOT, AND,
OR, NAND, NOR, Exluisve OR dan Exslusive NOR. Kecuali untuk gerbang NOR
eksklusif yang tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu monolitik.
3. GAMBAR RANGKAIAN
Gambar rangkaian elektronika dengan IC , led , transistor , dan PSU. Rangkaian diatas adalah
contoh , susunan 1, 2 dan 3 dapat berubah tergantung IC
4. DATA PRAKTIKUM
A. Gerbang AND (IC 7408)
X
A B
(praktik)
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
1 =Led hidup
0=Led mati
B. Gerbang OR ( IC 7432 )
X
A B
(praktik)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
1= LED HIDUP
0 = LED MATI
E. Gerbang X OR ( IC 7486)
X X
A B
(teori) (praktik)
0 0 1 1
0 1 0 0
1 0 0 0
1 1 1 1
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 1 1
1 1 0 0
Data Gerbang logika X NOR
Hasil :
5. ANALISA
A. Gerbang AND
X X
A B
(teori) (praktik)
0 0 0 0
0 1 0 0
1 0 0 0
1 1 1 1
• Saat kedua input dalam kondisi “0”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak menyala.
• Saat input A dalam kondisi “0” dan input B dalam kondisi “1”, maka output
akan berada dalam kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak
menyala.
• Saat input A dalam kondisi “1” dan input B dalam kondisi “0”, maka output
akan berada dalam kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak
menyala.
• Saat kedua input dalam kondisi “1”, maka output juga akan berada
dalamkondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
B. Gerbang OR
X X
A B
(teori) (praktik)
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 1 1
1 1 1 1
Berdasarkan data tersebut kita dapat membandingkan antara teori dan hasil
praktikum. Secara teori saat kedua input dalam kondisi “0” atau low maka output juga
akan dalam kondisi “0” atau low. Jika salah satu atau kedua input dalam kondisi “1”
atau high, maka output juga berada dalam kondisi “1” atau high. Sedangkan
berdasarkan praktikum :
• Saat kedua input dalam kondisi “0”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak menyala.
• Saat input A dalam kondisi “0” dan input B dalam kondisi “1”, maka output
akan berada dalam kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang
menyala.
• Saat input A dalam kondisi “1” dan input B dalam kondisi “0”, maka output
akan berada dalam kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang
menyala.
• Saat kedua input dalam kondisi “1”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
C. Gerbang N AND
X X
A B
(teori) (praktik)
0 0 1 1
0 1 1 1
1 0 1 1
1 1 0 0
Berdasarkan data tersebut kita dapat membandingkan antara teori dan hasil
praktikum. Secara teori saat kedua input dalam kondisi “0” atau low maka output juga
akan dalam kondisi “0” atau low. Jika salah satu atau kedua input dalam kondisi “1”
atau high, maka output juga berada dalam kondisi “1” atau high. Sedangkan
berdasarkan praktikum :
• Saat kedua input dalam kondisi “0”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
• Saat input A dalam kondisi “0” dan input B dalam kondisi “1”, maka output
akan berada dalam kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang
menyala.
• Saat input A dalam kondisi “1” dan input B dalam kondisi “0”, maka output
akan berada dalam kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang
menyala.
• Saat kedua input dalam kondisi “1”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak menyala.
D. Gerbang NOR
X X
A B
(teori) (praktik)
0 0 1 1
0 1 0 0
1 0 0 0
1 1 0 0
Berdasarkan data tersebut kita dapat membandingkan antara teori dan hasil
praktikum. Secara teori saat kedua input dalam kondisi “0” atau low maka output juga
akan dalam kondisi “0” atau low. Jika salah satu atau kedua input dalam kondisi “1”
atau high, maka output juga berada dalam kondisi “1” atau high. Sedangkan
berdasarkan praktikum :
• Saat kedua input dalam kondisi “0”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
• Saat input A dalam kondisi “0” dan input B dalam kondisi “1”, maka output
akan berada dalam kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak
menyala.
• Saat input A dalam kondisi “1” dan input B dalam kondisi “0”, maka output
akan berada dalam kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak
menyala.
• Saat kedua input dalam kondisi “1”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak menyala.
E. Gerbang X OR
X X
A B
(teori) (praktik)
0 0 1 1
0 1 0 0
1 0 0 0
1 1 1 1
Berdasarkan data tersebut kita dapat membandingkan antara teori dan hasil
praktikum. Secara teori saat kedua input dalam kondisi “0” atau low maka output juga
akan dalam kondisi “0” atau low. Jika salah satu atau kedua input dalam kondisi “1”
atau high, maka output juga berada dalam kondisi “1” atau high. Sedangkan
berdasarkan praktikum :
• Saat kedua input dalam kondisi “0”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
• Saat input A dalam kondisi “0” dan input B dalam kondisi “1”, maka output
akan berada dalam kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak
menyala.
• Saat input A dalam kondisi “1” dan input B dalam kondisi “0”, maka output
akan berada dalam kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak
menyala.
• Saat kedua input dalam kondisi “1”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
F. Gerbang X NOR
X X
A B
(teori) (praktik)
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 1 1
1 1 0 0
Berdasarkan data tersebut kita dapat membandingkan antara teori dan hasil
praktikum. Secara teori saat kedua input dalam kondisi “0” atau low maka output juga
akan dalam kondisi “0” atau low. Jika salah satu atau kedua input dalam kondisi “1”
atau high, maka output juga berada dalam kondisi “1” atau high. Sedangkan
berdasarkan praktikum :
• Saat kedua input dalam kondisi “0”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak menyala.
• Saat input A dalam kondisi “0” dan input B dalam kondisi “1”, maka output
akan berada dalam kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang
menyala.
• Saat input A dalam kondisi “1” dan input B dalam kondisi “0”, maka output
akan berada dalam kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang
menyala.
• Saat kedua input dalam kondisi “1”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak menyala.
6. KESIMPULAN
Terdapat kesesuaian logika dan tegangan output hasil praktikum Gerbang AND, OR,
dan NOT dengan teori pada tabel kebenaran dan datasheet.
Logika 1 adalah kondisi dimana output sama dengan nilai tegangan (5 volt) dan
ditandai dengan lampu LED yang menyala, sedangkan logika 0 adalah kondisi
dimana output tidak memiliksi tegangan (0 volt) sehingga lampu LED tidak menyala.
DAFTAR PUSTAKA
Gracle, P dan Deepali, A.2009. Digital Logics Circuit. India : Technical Publications Pune.
Gurusinga, P.2009. Pembuatan Tabel Kebenaran Gerbang Logika dengan Menggunakan Sistem
Kecerdasan Buatan. Jurnal Limits. Vol 25(5) : 38.
Kasmawan, A.2010. Penuntuk Praktikum Elektronika 2. Jimbaran : UNUD. Kurniawan, F.2005.
Sistem Digital Konsep dan Aplikasinya. Yogyakarta : Gava Media.
Muhsin.2004. Elektronika Digital Teori dan Penyelesainnya. Yogyakarta : Graha Ilmu. 0
Rachman, S.2005. Gerbang Logika. Yogyakarta : FMIPA.UNY