Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN 04

PRAKTEK RANGKAIAN ELEKTRONIKA TERAPAN


GERBANG LOGIKA

Dosen Pengampu : Bpk. Djodi Antono,B.Tech,M.Eng.

Disusun oleh :
NAMA : Yoga Pradigda
KELAS : MS-3A
NIM : 4.21.17.0.23

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI ST.r TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN
PERAWATAN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi komputer telah membuat ruang batas perangkat lunak dan
perangkat keras semakin sempit. Komputer sebagai sistem tidak dapat dipahami tanpa
memahami kedua aspek tersebut. Kalau dalam dekade sebelumnya, rangkaian logika
digital dianggap perlu dipahami hanya oleh orang-orang yang bekerja dalam bidang
perangkat keras komputer, kini disadari bahwa pemahaman rangkaian logika digital juga
merupakan keharusan bagi orang-orang yang bekerja dalam bidang perangkat lunak atau
program komputer.
Peralatan listrik dewasa ini cenderung menggunakan rangkaian listrik digital.
Bahkan saat ini rangkaian elektronika digital sudah bukan barang asing lagi. Sebenarnya,
sebuah rangkaian digital tidak harus selalu berupa rangkaian rumit dengan banyak
komponen kecil seperti yang ada pada komputer, handphone atau kalkulator. Sebuah
rangkaian dengan kerja sederhana yang menerapkan prinsip-prinsip digital, juga
merupakan sebuah rangkaian digital.
Rangkaian listrik digital dibangun dari gerbang logika. Gerbang dalam rangkaian
logika merupakan fungsi yang menggambarkan hubungan antara masukan dan keluaran.
Gerbang logika mempunyai output 1 dan 0. Output suatu rangkaian logika dapat dianalisis
menggunakan aljabar Boole dengan mengacu pada suatu persamaan logika.
untuk mencoba membuat rangkaian tersebut serta menguji cobakan pada teori yang
ada.sehingga praktikum Gerbang logika perlu dilaksanakan.
2. DASAR TEORI
A. Pengertian Gerbang Logika
Aljabar Boolean adalah matematika yang digunakan untuk menganalisis dan
menyederhanakan gerbang logika pada rangkaian-rangkaian digital elektronika. Boolean
pada dasarnya merupakan tipe data yang hanya terdiri dari dunia nilai yaitu "True" dan
"False" atau "Tinggi" dan "Rendah" yang biasanya dilambangkan dengan angka "1" dan
"0" pada gerbang logika ataupun bahasa pemrograman komputer. Aljabar Boolean pertama
kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan yang berasal dari inggris pada tahun 1854
bernama George Boole(Muhsin,2004). Gerbang logika merupakan rangkaian dasar yang
membentuk komputer. Jutaan transistor didalam mikroprosesor membentuk ribuan gerbang
logika. Sebuah gerbang logika sederhana mempunyai satu terminal input. Keluarannya
dapat tingi/high (1) atau rendah/low (0), tergantung level digital yang diberikan pada
terminal input. Gerbang logika yang kini sering dipakai berasal dari IC
logika seperti 74XX atay 40XX. Satu IC yang berisi 4 sampai 8 gerbang logika kini hanya
berharga beberapa ribu rupiah, namun IC yang dibuat dengan teknologi tinggi seperti
prosesor intel pentium, memiliki berjuta-juta gerbang logika menjadi hanya beberapa
rupiah. Semua chip kompleks yang melakukan pemrosesan sinyal digital dapat
dipastikan menggunakan gerbang-gerbang logika pada detail desain
rangkaiannya(Kurniawan,2005).
B. IC ( Intergreted Circuit )
Integrated Circuit (IC) adalah komponen aktif yang terdiri dari gabungan ratusan,
ribuan, bahkan jutaan transistor, dioda, resistor, dan kapasitor yang diintegrasikan
menjadi suatu rangkaian elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang
membentuk sebuah IC adalah bahan semikonduktor yaitu silikon. Silikon merupakan
bahan semikonduktor yang paling sering digunakan dalam teknologi Fabrikasi
IC(Rachman,2005).
C. JENIS-JENIS GERBANG LOGIKA
Gerbang logika Boolean adalah terdiri dari beberapa jenis. Masing-masing dapat
melakukan proses yang berbeda. Maka gerbang-gerbnag ini nantinya akan dikombinasi
untuk mmebuat sistem pemrosesan yang lebihbesar lagi. Berikut ini merupakan
beberapa contoh gerbang logika dasar:
• Gerbang AND, merupakan gerbang logika yang penulisan aljabar boole
biasanya dilambangkan dengan perkalian.
• Gerbang OR, merupakan gerbang logika yang dalam penulisan aljabar boole
biasanya dilambangkan dengan penjumlahan
• Gerbang NOT, merupakan gerbang logika yang dapat menjadi pembalik
fungsi logika dari gerbang logika lainnya. Gerbang logika NOT
dilambangkan dengan BAR.
gerbang logika memenuhi aturan main aljabar Boolean atau sistem biner. Gerbang
logika memiliki satu atau lebih masukan dan hanya satu keluaran. Hubungan antara
keadaan keluaran dan kombinasi keadaan masukan ditunjukkan melalui table kebenaran.
• Gerbang OR, hubungan antara keluaran dan masukan pada gerbnag OR
dapat dihasilkan sebagai Y=A OR B atau Y=A+B.
Tebel kebenaran gerbnag OR dengan dua masukan
A B A+B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

• Gerbang AND, hubungan antara masukan dan keluaran pada gerbang


AND dapat dituliskan sebagai: Y=A AND B atau Y=A.B atau Y=AB
Table kebenaran Gerbang AND dengan dua masukan.
A B A+B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
• Gerbang NOT,jika A menyatakan saluran masukan dan Y merupakan
keluaran pada gerbang NOT maka hubungna antara A dan Y dituliskan :
Y=NOT A atau Y=A.
table kebenaran untuk gerbang NOT

A Y=A.
0 1
1 0

• gerbang NOR dan NAND,gerbang OR ataupun AND masing-masing


dapat digabungkan denngan gerbang NOT. AND yang diikuti dengan
gerbang NOT menghasilkan gerbang NAND. Serbang OR yang diikuti
dengna gerbang NOT menghasilkan gerbang OR.
Tabel kebenaran gerbang NAND dan NOR

A B A NAND B ANORB
0 0 1 1
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 0
• Gerbang EX-OR dan EX-NOR, keluaran gerbang EX-OR akan tinggi bila
hanya nilai logic pada kedua masukannya saling berlawanan. Keluaran
gerbang EX-NOR akan tinggi bila hanya nilai logic pada kedua masukan
sama. Kedua gerbang ini tidak pernah memiliki lebih dari dua masukan.
Tabel kebenaran untuk kedua table ini adalah sebagai berikut:
A B AEX–ORB A-EX-NOR B
0 0 1 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0

Gerbang logika adalah elemen dasar yang membentuk sistem digital gerbang
elektronik adalah gerbang sirkuit mampu beroperasi pada sejumlah input biner untuk
melakukan fungsi logis tertentu. Jenis-jenis gerbang yang tersedia adalah NOT, AND,
OR, NAND, NOR, Exluisve OR dan Exslusive NOR. Kecuali untuk gerbang NOR
eksklusif yang tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu monolitik.
3. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar rangkaian elektronika dengan IC , led , transistor , dan PSU. Rangkaian diatas adalah
contoh , susunan 1, 2 dan 3 dapat berubah tergantung IC
4. DATA PRAKTIKUM
A. Gerbang AND (IC 7408)
X
A B
(praktik)

0 0 0

0 1 0

1 0 0

1 1 1

Data Gerbang logika AND


Hasil :

1 =Led hidup
0=Led mati

B. Gerbang OR ( IC 7432 )
X
A B
(praktik)

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 1

Data Gerbang logika OR


Hasil :

C. Gerbang N AND ( IC 7400 )


X
A B
(praktik)

0 0 1

0 1 1

1 0 1

1 1 0

Data Gerbang logika N AND


Hasil:

D. Gerbang NOR ( IC 7402 )


X
A B
(praktik)

0 0 1

0 1 0

1 0 0

1 1 0

Data Gerbang Logika N OR


Hasil :

1= LED HIDUP
0 = LED MATI
E. Gerbang X OR ( IC 7486)

X X
A B
(teori) (praktik)

0 0 1 1

0 1 0 0

1 0 0 0

1 1 1 1

Data Gerbang logika X OR


Hasil :

F. Logika X NOR ( IC 7466 )


X X
A B
(teori) (praktik)

0 0 0 0

0 1 1 1

1 0 1 1

1 1 0 0
Data Gerbang logika X NOR
Hasil :

5. ANALISA
A. Gerbang AND
X X
A B
(teori) (praktik)

0 0 0 0

0 1 0 0

1 0 0 0

1 1 1 1

Data Gerbang logika AND


Berdasarkan data tersebut kita dapat membandingkan antara teori dan hasil
praktikum. Secara teori saat kedua input dalam kondisi “1” atau high maka output juga
akan dalam kondisi “1” atau high. Jika salah satu atau kedua input dalam kondisi “0”
atau low, maka output juga berada dalam kondisi “0” atau. Sedangkan berdasarkan
praktikum :

• Saat kedua input dalam kondisi “0”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak menyala.
• Saat input A dalam kondisi “0” dan input B dalam kondisi “1”, maka output
akan berada dalam kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak
menyala.
• Saat input A dalam kondisi “1” dan input B dalam kondisi “0”, maka output
akan berada dalam kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak
menyala.
• Saat kedua input dalam kondisi “1”, maka output juga akan berada
dalamkondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
B. Gerbang OR

X X
A B
(teori) (praktik)

0 0 0 0

0 1 1 1

1 0 1 1

1 1 1 1

Data Gerbang Logika OR

Berdasarkan data tersebut kita dapat membandingkan antara teori dan hasil
praktikum. Secara teori saat kedua input dalam kondisi “0” atau low maka output juga
akan dalam kondisi “0” atau low. Jika salah satu atau kedua input dalam kondisi “1”
atau high, maka output juga berada dalam kondisi “1” atau high. Sedangkan
berdasarkan praktikum :

• Saat kedua input dalam kondisi “0”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak menyala.
• Saat input A dalam kondisi “0” dan input B dalam kondisi “1”, maka output
akan berada dalam kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang
menyala.
• Saat input A dalam kondisi “1” dan input B dalam kondisi “0”, maka output
akan berada dalam kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang
menyala.
• Saat kedua input dalam kondisi “1”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
C. Gerbang N AND

X X
A B
(teori) (praktik)

0 0 1 1

0 1 1 1

1 0 1 1

1 1 0 0

Data Gerbang Logika N AND

Berdasarkan data tersebut kita dapat membandingkan antara teori dan hasil
praktikum. Secara teori saat kedua input dalam kondisi “0” atau low maka output juga
akan dalam kondisi “0” atau low. Jika salah satu atau kedua input dalam kondisi “1”
atau high, maka output juga berada dalam kondisi “1” atau high. Sedangkan
berdasarkan praktikum :

• Saat kedua input dalam kondisi “0”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
• Saat input A dalam kondisi “0” dan input B dalam kondisi “1”, maka output
akan berada dalam kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang
menyala.
• Saat input A dalam kondisi “1” dan input B dalam kondisi “0”, maka output
akan berada dalam kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang
menyala.
• Saat kedua input dalam kondisi “1”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak menyala.
D. Gerbang NOR

X X
A B
(teori) (praktik)

0 0 1 1

0 1 0 0

1 0 0 0

1 1 0 0

Data Gerbang Logika N OR

Berdasarkan data tersebut kita dapat membandingkan antara teori dan hasil
praktikum. Secara teori saat kedua input dalam kondisi “0” atau low maka output juga
akan dalam kondisi “0” atau low. Jika salah satu atau kedua input dalam kondisi “1”
atau high, maka output juga berada dalam kondisi “1” atau high. Sedangkan
berdasarkan praktikum :

• Saat kedua input dalam kondisi “0”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
• Saat input A dalam kondisi “0” dan input B dalam kondisi “1”, maka output
akan berada dalam kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak
menyala.
• Saat input A dalam kondisi “1” dan input B dalam kondisi “0”, maka output
akan berada dalam kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak
menyala.
• Saat kedua input dalam kondisi “1”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak menyala.
E. Gerbang X OR

X X
A B
(teori) (praktik)

0 0 1 1

0 1 0 0

1 0 0 0

1 1 1 1

Data Gerbang Logika X OR

Berdasarkan data tersebut kita dapat membandingkan antara teori dan hasil
praktikum. Secara teori saat kedua input dalam kondisi “0” atau low maka output juga
akan dalam kondisi “0” atau low. Jika salah satu atau kedua input dalam kondisi “1”
atau high, maka output juga berada dalam kondisi “1” atau high. Sedangkan
berdasarkan praktikum :

• Saat kedua input dalam kondisi “0”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
• Saat input A dalam kondisi “0” dan input B dalam kondisi “1”, maka output
akan berada dalam kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak
menyala.
• Saat input A dalam kondisi “1” dan input B dalam kondisi “0”, maka output
akan berada dalam kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak
menyala.
• Saat kedua input dalam kondisi “1”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
F. Gerbang X NOR

X X
A B
(teori) (praktik)

0 0 0 0

0 1 1 1

1 0 1 1

1 1 0 0

Gerbang Logika X NOR

Berdasarkan data tersebut kita dapat membandingkan antara teori dan hasil
praktikum. Secara teori saat kedua input dalam kondisi “0” atau low maka output juga
akan dalam kondisi “0” atau low. Jika salah satu atau kedua input dalam kondisi “1”
atau high, maka output juga berada dalam kondisi “1” atau high. Sedangkan
berdasarkan praktikum :

• Saat kedua input dalam kondisi “0”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak menyala.
• Saat input A dalam kondisi “0” dan input B dalam kondisi “1”, maka output
akan berada dalam kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang
menyala.
• Saat input A dalam kondisi “1” dan input B dalam kondisi “0”, maka output
akan berada dalam kondisi “1” hal ini ditandai dengan lampu LED yang
menyala.
• Saat kedua input dalam kondisi “1”, maka output juga akan berada dalam
kondisi “0” hal ini ditandai dengan lampu LED yang tidak menyala.
6. KESIMPULAN
Terdapat kesesuaian logika dan tegangan output hasil praktikum Gerbang AND, OR,
dan NOT dengan teori pada tabel kebenaran dan datasheet.

Logika 1 adalah kondisi dimana output sama dengan nilai tegangan (5 volt) dan
ditandai dengan lampu LED yang menyala, sedangkan logika 0 adalah kondisi
dimana output tidak memiliksi tegangan (0 volt) sehingga lampu LED tidak menyala.

DAFTAR PUSTAKA
Gracle, P dan Deepali, A.2009. Digital Logics Circuit. India : Technical Publications Pune.
Gurusinga, P.2009. Pembuatan Tabel Kebenaran Gerbang Logika dengan Menggunakan Sistem
Kecerdasan Buatan. Jurnal Limits. Vol 25(5) : 38.
Kasmawan, A.2010. Penuntuk Praktikum Elektronika 2. Jimbaran : UNUD. Kurniawan, F.2005.
Sistem Digital Konsep dan Aplikasinya. Yogyakarta : Gava Media.
Muhsin.2004. Elektronika Digital Teori dan Penyelesainnya. Yogyakarta : Graha Ilmu. 0
Rachman, S.2005. Gerbang Logika. Yogyakarta : FMIPA.UNY

Anda mungkin juga menyukai