Saudaraku ....
Allah tahu engkau mampu..
Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah membebani engkau kecuali Allah tahu engkau mampu
menghadapinya, mampu melewatinya dan diharapkan engkau ikhlas menjalaninya..... ITU YANG
PENTING BAGI ALLAH
Semoga Allah mudahkan kita dalam segala kebaikan, keberkahan dalam kehidupan serta
kemudahan dalam segala urusan, aamiin 3x YRA.
Sdr-ku
Baru saja sy membaca QS Ad-Dhukan ay 10, 11 & 15)
Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yg nyata (QS Ad-Dhukan 10)
Yg meliputi manusia. Inilah azab yg pedih (QS Ad-Dhukan 11)
Sesungguhnya kalau Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan
kembali ingkar (Ad-Dhukan 15)
BILA MALAM ATAU HARI JUM'AT TIBA, PERBANYAKLAH BERSHALAWAT KEPADA NABI...!
سلَ ُام َ ُللاِّ َو َرحْ َم اة
َ علَ ْي ُك ْام ال َو َب َركَات ُ اه ُ ا
A. Firman ِّللا
اDalam Surat Al-Ahzab Ayat 56 :
A'uzubillahiminasy syaithonirojiim
ّللا إِّ َا
ن َ ُعلَى ي
صلونَا َو َم َلئِّ َكت َ اهُ ََا صلوا آ َمنُوا الَذِّينَا أَي َها يَا ۚ النَبِّ ا
َ ِّ ي َ علَ ْي ِّاه َ ت َ ْسلِّي ًما َو
َ س ِّل ُموا
Sesungguhnya للاdan malaikat2-NYA bershalawat untuk Nabi. Hai orang2 yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS Al-Ahzab
Ayat : 56)
B. Bershalawat Artinya :
1. Kalau dari للاِّاberarti memberi Rahmat.
2. Apabila dari malaikat berarti memintakan
ampunan, dan
3. Kalau dari orang2 mu'min berarti mendo'akan supaya diberi Rahmat seperti dengan perkataan :
Allahumma shalli ala Muhammad
Salam penghormatan dengan mengucapkan Assalamu 'alaika ayyuhan Nabi : Semoga keselamatan
tercurah kepada-Mu hai Nabi (Tafsir al-Qur'an No : 1230,1231.Depag RI 1993, hal : 678).
ى أ َ ْكث ُِّروا علَ َاَ صلَةِّا مِّ نَا ن ُج ُمعَةا يَ ْو ِّام ُك ِّا
َ ل فِّى ال َ ض أ ُ َمتِّى
صلَاة َ فَإ ِّ َا علَ َا
ى ت ُ ْع َر ُا ى أ َ ْكثَ َر ُه ْام كَانَا فَ َم ْا
ُج ُمعَةا يَ ْو ِّام ُك ِّا، ن
َ ل فِّى علَ َا َ أ َ ْق َربَ ُه ْام كَانَا
َ ً صلَاة
ً
َم ْن ِّزلَ اة مِّ نِّى
Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan
padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku dialah yang paling dekat
denganku pada hari kiamat nanti (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro)
ش ْيبَ اةَ أَبِّي بْنُا بَ ْك ِّار أَبُو َح َدثَنَا َ سيْنُا َح َدثَنَا َ علِّيا بْنُا ْال ُح َ ن ع ْاَ ع ْب ِّاد
َ ن الرحْ َم ِّا
َ ْن ْن يَ ِّزي َاد ب ِّا
ن َجابِّرا ب ِّا ع ْاَ ث أَبِّي ي ِّ ْاْل َ ْشعَ ِّا
ص ْنعَانِّ ا
َ ن ال ع ْا
َ س ْن أ َ ْو ِّ ا
أ َ ْوسا ب ِّا
ل قَا َا
ل ل قَا َا سو ُا ُ ّللا َر صلى َِّا َ َ ُّللا َ
عل ْي ِّاه َا َ
َ سل َام َ ن َو ل مِّ ْا
ن إِّ َا ض ِّا ْ َ َ ْ ُ ْ ُ
َ ص ْعقَ اة َوفِّي ِّاه النَف َخ اة َوفِّي ِّاه آ َد ُام ُخلِّقَا فِّي ِّاه ال ُج ُمعَ ِّاة يَ ْو َام أيَامِّ ُاك ْام أفَ ي فَأكث ُِّروا ال ْ َ علَ َا ْا
َ مِّن
ِّص َلةاَ ن فِّي ِّاه ال ص َلت َ ُك ْام فَإ ِّ َا
َ ضةا َ ي َم ْع ُرو علَ َا َ ل ل يَا َر ُجلا فَقَا َا ّللا َرسُو َا ْف َِّا ض َكي َا ص َلتُنَا ت ُ ْع َر ُا َ علَيْكَا َ
َ ل بَلِّيتَا يَ ْعنِّي أ َر ْمتَا َوقَ ْاد ن فَقَا َا علَى َح َر َام ََا
ّللا إِّ َا َ
ن ْاْل َ ْر ِّ ا
ض سا َاد ت َأ ْ ُك َا
ل أ َ ْا َ ْْاْل َ ْنبِّيَاءِّا أَج
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada
kami Al Husain bin Ali dari 'Abdurrahman bin Jabir dari Abu Al Asy'ats Ash Shan'ani dari Aus bin Aus
ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya hari yang paling utama
dari hari-hari kalian adalah hari jum'at, pada hari itu Adam diciptakan, sangkakala ditiup dan di hari
itu datang hari kiamat. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, sesungguhnya shalawat
kalian akan sampai kepadaku. Seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat
kami bisa sampai kepadamu, sementara engkau telah tiada dan jasadmu telah hancur?" Beliau
menjawab: Allah telah mengharamkan bagi bumi untuk makan jasad para Nabi (HR. Ibnumajah
No.1075)
3. Rasulullah وسلم عليه للا صلىbersabda :
ش ْيبَ اةَ أَبِّي بْنُا بَ ْك ِّار أَبُو َح َدثَنَا َ سيْنُا َح َدثَنَا َ علِّيا بْنُا ْال ُح َ ن ع ْا
َ ع ْب ِّاد َ ن الرحْا َم ِّا
َ ْن ْن يَ ِّزي َاد ب ِّا ن َجابِّرا ب ِّا ع ْا َ ث أَبِّي ي ِّ ْاْل َ ْش َع ِّا ص ْن َعانِّ ا َ ن ال ع ْا َ س ْن أ َ ْو ِّ ا أ َ ْوسا ب ِّا
ل قَا َا
ل ل قَا َا سو ُا ُ ّللا َر صلَى َِّا َ ُ ا
ّللا
َ ا
ه
ِّ ي
ْ َ لع ا
م َ
َ َ َ َ ِّلس و ا
ن َ إ ا
نْ ِّم ا
ل ض
ِّ َ ْ
ف َ أ ا
مْ ُ
ك َِّام يَ أ ا
م و ي
َ َْ َ ُا
ة
ِّ ع مجُ ْ
ال ا
ه
ِّ ِّي ف ِّقَا لخُ ا
م
ُ د
َ آ ا
هِّ ِّي ف وَ ُ ا
ة خ
َ ْ
ف َ نال ا
ه
ِّ ِّي ف و
َ ُ ا
ة َ قعْ ص
َ ال وا ِّر
ُ ث ْ
ك َ أَ ف َ َعل
ا
ي ْا
َ مِّن
ص َلِّاةَ ال ا
ه
ِّ ِّي ف ا
ن َ ِّ ْإَ ف ا
م ُ
ك َ ت لَ ص ة
ا ض
َ َ ُْ َ َ َ َ و ر ع م ا
ي َ ل ع ا
ل اَ ق َ ف ل
ا ج ر ا ي ا
ل
ُ َ َ َ ُ َ َ َ و س ر ِّ ا
ّللا ا
ْف ي كَ ا
ضُ َْ ر ع ُ ت َا نُ تل َ ص
َ ْكَا يَ لعَ ْ
ا
د َ ق و تَا
َ ْ ِّ م ر َ أ ِّي ن عَْ ي ِّيتَا ل ب ا
ل
َ َ ا َ ق َ
ا
ن ِّ َ َ َ َ َ َعل
إ ا
ّللا ا
م ر ح ى َ
َ ْ
ن اْل ْر ِّ ا
ض ْ
لأا َ ُ ْ
سا َاد ت َأك َا َ ْ
َ ْاْلنبِّيَاءِّا أجَ ْ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada
kami Al Husain bin Ali dari 'Abdurrahman bin Yazid bin Jabir dari Abul Asy'ats Ash Shan'ani dari Aus
bin Aus ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang paling utama dari hari-hari
kalian adalah hari jum'at, pada hari itu Adam diciptakan, sangkakala ditiup, dan manusia sadar dari
pingsannya. Maka perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari itu, sebab shalawat kalian
diperlihatkan kepadaku Seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana caranya shalawat
kami diperlihatkan kepadamu, padahal dirimu telah meninggal?" beliau bersabda: Sesungguhnya
Allah telah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi (HR. Ibnumajah No.1626)
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali
dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir dari Abu Al Asy'Ats Tsauri Ash Shan'ani dari Aus bin Aus dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya di antara hari-harimu yang
paling utama adalah hari Jum'at, pada hari itu Adam di ciptakan, pada hari itu beliau wafat, pada hari
itu juga ditiup (sangkakala) dan pada hari itu juga mereka pingsan. Maka perbanyaklah shalawat
kepadaku -karena- shalawat kalian akan disampaikan kepadaku Aus bin Aus berkata; para sahabat
bertanya; "Wahai Rasulullah Shalallahu, bagaimana mungkin shalawat kami bisa disampaikan
kepadamu, sementara anda telah tiada (meninggal)? -atau mereka berkata; "Telah hancur (menjadi
tulang) "- Beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan
jasad para Nabi (HR. Abu Daud No.883)
Telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Al
Husain bin Ali dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir dari Abu Al Asy'ats Ash Shan'ani dari Aus bin Aus
ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnya hari kalian yang paling
utama adalah hari Jum'at padanya Adam di ciptakan, padanya ia diberi ruh, dan padanya terjadi Ash
sha'qah (suara keras yang menyebabkan orang-orang pingsan). Maka perbanyaklah bershalawat
kepadaku pada hari itu, sesungguhnya shalawat kalian akan diperlihatkan kepadaku . Seorang laki-
laki lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami diperlihatkan kepadamu, sementara
anda telah meninggal? Beliau bersabda: Sesungguhnya Allah mengharamkan atas tanah untuk
memakan jasad para Nabi (HR. Ad Darimi No.1526)
MENGAPA DOA KITA MASIH TERPENDING...?
ِّن َرب ُك ْام تَأَذَنَا َو ِّإ ْذا َ ِّن ۚ َْل َ ِّزي َدنَ ُك ْام
شك َْرت ُْام لَئ ْا ن َكف َْرت ُْام َولَئ ْا
عذَابِّي إِّ َا َ َل
َ شدِّيدا
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS. Ibrahim Ayat 7)
له للا اختيار حسن على اتكل من، شيئا يتمن لم. القضاء به تصرف بما الرضى على الوقوف حد وهذا
“Barangsiapa yang bersandar kepada baiknya pilihan Allah untuknya maka dia tidak akan
mengangan-angankan sesuatu (selain keadaan yang Allah pilihkan untuknya). Inilah batasan (sikap)
selalu ridha (menerima) semua ketentuan takdir dalam semua keadaan (yang Allah) berlakukan (bagi
hamba-Nya)” (Lihat Siyaru A’laamin Nubalaa’ 3/262 dan Al Bidaayah wan Nihaayah 8/39).
4. Tidak Untuk Hal Yang Buruk Atau Dosa dan Memutus Silaturahmi
a. Rasululla Bersabda,
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan
memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah
akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3]
Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau
begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah
nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18. Syaikh Syu’aib Al
Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).
b. Rasulullah Bersabda :
ْن
عا َ ل َجابِّرا سمِّ ْعتُا قَا َا
َ ل صلَى َا
ُ ّللاِّ َر
سو َا َ ُّللا َ سلَ َام
علَ ْي ِّاه َا َ ل َو عاءا يَ ْدعُو أ َ َحدا مِّ ْا
ن َما يَقُو ُا ّللاُ آت َااهُ إِّ َا
َ ل بِّ ُد سأ َ َا
ل َما َا َ َف أ َ ْاو
ع ْن اهُ ك َا لَ ْام َما مِّ ثْلَ اه ُ السوءِّا مِّ ْا
َ ن
ْ َ َ
َرحِّ ما قطِّ يعَ ِّاة أ ْاو بِّإِّثما يَ ْد ُا
ع
Dari Jabir ra berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah seseorang berdoa
dengan sebuah doa melainkan Allah memberikan kepadanya apa yang ia minta, atau menolak
keburukan darinya yang semisalnya selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau memutuskan
hubungan kekerabatan (HR. Tirmizi No. 3303)
MENDEKATLAH KEPADA ALLAH.....NISCAYA ALLAH AKAN LEBIH DEKAT DENGAN KITA
A. Dari Anas RA
Rasulullah Bersabda :
ل وجل عز ربه عن يرويه فيما وسلم عليه للا صلى النَبيا عن عنه للا رضي أنس عن قَا َا: ((رب ِّإذَا ِّإلَيْه تَقَربْتُا ِّشب ًْرا إلَ َا
ي ال َع ْب ُاد تَقَ َا
َ
ذ َِّراعًا، ب َوإِّذا َ َ
ي تق َر َا َ َ َ َ ُ َ ً َ
بَاعًا مِّ ن اهُ تقربْتُا ذ َِّراعًا إل َا، ))ه َْر َول اة أت ْيت اهُ يَمشي أت َانِّي ِّوإذا. البخاري رواه.
Dari Anas r.a. dari Nabi s.a.w. dalam sesuatu yang diriwayatkan dari Tuhannya 'Azzawajalla,
firmanNya - ini juga Hadis Qudsi :
Jika seseorang hamba itu mendekat padaKu sejengkal, maka Aku akan mendekat padanya sehasta
dan jika ia mendekat padaKu sehasta, maka Aku akan mendekat padanya sedepa. Jika hamba itu
mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas-gegas. (HR. Bukhari
No. 7.405 dan Muslim No. 2.675)
1. Hadis yang tercantum di atas itu adalah sebagai perumpamaan belaka, baik bagi Allah atau bagi
hambaNya. Jadi maksudnya ialah barangsiapa yang mengerjakan ketaatan kepada Allah sekalipun
sedikit, maka Allah akan menerima serta memperlipat gandakan pahalanya, juga pelakunya itu
diberi kemuliaan olehNya selama di dunia sampai di akhirat.
2. Makin besar dan banyak ketaatannya, makin pula besar dan bertambah-tambah pahalanya.
3. Manakala cara melakukan ketaatan itu dengan perlahan lahan, Allah bukannya memperlahan
atau memperlambatkan pahalanya, tetapi bahkan dengan segera dinilai pahalanya itu dengan
penilaian yang luar biasa tingginya.
4. Ketaatan (kebenaran, kebaikan) pertama kali harus dipaksaka. Siapa yang memaksakan? dirinya
sendiri. Kalau sudah menjadi kebiasaan dan masuk sebagai irama hidup semuanya akan mudah,
itulah taufik Allah kepadaya.
5. Tatkala bertambah ketaatan seseorang maka ditambah pahala dan dipercepat rahmat serta
karunia
dariNya.
Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di
sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan
kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Al-Muzzammil Ayat 20)
ALLAH MEMBERI RIZQI KEPADAMU, KARENA ADA YAN ENGKAU SANTUNI !!!
Di Zaman nabi saw ada dua orang bersaudara . Yang satu selalu menyertai Rasulullah untuk mencari
ilmu, sedangkan yang lain sibuk bekerja.
Lalu, saudara yang selalu sibuk bekerja mengadukan saudaranya kepada Rasulullah. Kemudian
Rasulullah berdabda : به ترزق لعلكBarangkali rezeki yang Allah berikan kepadamu adalah KARENA
DIA.
A. Hadits Rujukan :
Hal itu sesuai dengan hadits Rasulullah di bawah ini :
Dari Anas bin Malik, ia berkata, Pada masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ada dua orang
bersaudara, yang satu suka datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (untuk menuntut ilmu
agama) dan yang lainnya giat bekerja (supaya saudaranya bisa mendapatkan rezeki. Kemudian orang
yang giat bekerja mengadu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang keadaan saudaranya
itu. Lantas beliau bersabda : *BARANG KALI ENGKAU MENDAPATKAN REZEKI DISEBABKAN KARENA
SAUDARAMU YANG RAJIN MENUNTUT ILMU (HR. Tirmidzi No. 2345. Abu ‘Isa At Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Kata Imam Nawawi sanadnya shahih sesuai syarat
Muslim).
1. Allah selalu menjamin rizqi seseorang yang membantu saudaranya untuk menuntut ilmu. Hal ini
sesuai dengan Sanda Rasulullah SAW Sebagai berikut :
ب َم ْا
ن َ ل ْالع ِّْل َام
طلَ َا ّللاُ ت َ َكفَ َا
ِّب ِّر ْزقِّ ِّاه َا
Barangsiapa yang mencari ilmu, maka Allah SWT. akan menjamin dengan rezeki-Nya (HR. Zaid bin
Haritsah No. 8; Dalam Karya Muhammad Al Qudha’i (w. 454 H)
2. Islam membolehkan memberikan zakat kepada penuntut ilmu dimana mengharuskan ia total
dalam menuntutnya sehingga ia tidak bisa mencari nafkah. Hal ini ssuai dengan Fatwa Imam Ahmad
sebagai betikut :
نيته صحت لمن شيء يعدله ل العلم
Tidak ada sesuatu yang dapat menandingi ilmu jika benar niatnya. Oleh katena itu, bagi para
penuntut ilmu yg tdk sempat bekerja untuk mencari nafkah karena kesibukannya mencari ilmu,
maka kepadanya diperbolehkan menerima zakat.
3. Boleh jadi rizqimu mengalir dengan derasnya sekarang , karena ada yatim yang engkau
sekolahkan, anak dan istri yang engkau nafkahi serta kaum dhuafa yang senantiasa kau santuni. Hal
ini sesuai dengan Sabda Rasululkah SAW sebagai berikut :
َ لَ َوت ُ ْرزَ قُونَا ت ُ ْن
ص ُرونَا ه ْا
َل ض َعفَا ِّئ ُك ْام ِّإ ا
ُ ِّب
Bukankah kamu ditolong dan diberi rezeki karena (berbuat ihsan) kepada kaum dhu’afa (orang-
orang lemah) di antara kamu (HR. Bukhari)
YOK....KITA BERMUKHASABAH, APAKAH KITA TERMASUK ORANG YANG LALAI ATAU YANG
MENCINTAI ILMU PENGETAHUAN ?
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir di
Kelurahan Surau Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang Tahun 2018
لَ ُما
سا َ ُللاِّ َو َرحْ َم اة
َ علَ ْي ُك ْام ال َو َب َركَات ُ اهُ ا
A'uzubillahiminasy syaithonirrojiim
ِّيرا ِّل َج َهنَ َام ذَ َرأْنَا َولَ َق ْدا س ْال ِّج ِّا
ً ن مِّ نَا َكث ل أ َ ْعيُنا َولَ ُه ْام ِّب َها َي ْفقَ ُهونَا َا
ِّ ْ ل قُلُوبا لَ ُه ْام ۚ َو
اإل ْن ِّ ا ِّ ل آذَانا َولَ ُه ْام ِّب َها يُب
ْص ُرونَا َا أُو َٰلَئِّكَا ۚ ِّب َها َي ْس َمعُونَا َا
ل ك َْاْل َ ْن َع ِّا
ام َ َ ْالغَا ِّفلُونَا ُه ُام أُو َٰلَئِّكَا ۚ أ
ضلا ُه ْام َب ْا
Dan Sesungguhnya KAMI jadikan untuk isi Neraka Jahanam kebanyakan dari Jin dan Manusia : (1)
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (Ayat-Ayat ( ;)للاِّا2) mereka
mempunyai mata, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda)2 Kekuasaan ;للا
(3) dan Mempunyai Telinga, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (Ayat-Ayat ِّللا ) ا,
mereka Itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi, mereka Itulah orang2 yang lalai
(QS. Al A' Raf Ayat : 179)
Untuk itu, mari kita perhatikan apa nasehat yang disampaikan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib رضي
عنـه للا, agar supaya kita terhindar dari kategori umat yang lalai, namun sebaliknya menjadi umat
yang senantiasa cinta terhapadap Ilmu Pengetahuan.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib عنـه للا رضيberkata: Barangsiapa mengumpulkan Enam Pengetahuan,
maka Surga akan mengejarnya dan sebaliknya Neraka akan lari darinya : (1) Mengetahui للاِّاdan
kemudian mentaatiNya (2) Mengetahui Syetan dan kemudian menolak bujukannya; (3) Mengetahui
Akhirat dan kemudian mencarinya; (4) Mengetahui Dunia dan menolak tipuannya (5) Mengetahui
Haq (kebenaran) dan kemudian mengikutinya (6) Mengetahui kebathilan dan kemudian
menjauhinya (Sayyidina Ali bin Abi Thalib )عنـه للا رضي
Apa yang disampaikan oleh Sayyidina Ali Bin Abi Thalib mengacu kepada Sabda Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Berikut ini :
َ ط ِّريقًا
سلَكَا َم ْا
ن َ س ل ع ِّْل ًما فِّي ِّاه يَ ْلتَمِّ ُا
س َه َا ط ِّريقًا لَ اه ُ َا
َ ُّللا َ ن ْال َجنَ ِّاة إِّلَى ض ُاع ْال َم َلئِّ َك اةَ َوإِّ َاَ َ ب ِّرضًا أَجْ نِّ َحت َ َها لَت َ ن ْالع ِّْل ِّام ِّل
طا ِّل ِّا ِّب َاوإِّ َا
طال َا َ ِّر ْالع ِّْل ِّام
لَ اه ُ يَ ْست َ ْغف ُا
س َماءِّا فِّي َم ْا
ن َ ض ال َ ْ
َان َحتى َواْل ْر ِّ ا َ ْ
ن ال َماءِّا فِّي الحِّ يت ِّا ْ ل َوإِّ َاض َا ْ
ْ َعلى العَال ِّاِّم ف َ ْ
َ ل العَابِّ ِّادض ِّا ْ
ْ َعلى القَ َم ِّار َكف َ َ سائ ِّاِّر َ ب ْ
ن الك ََوا ِّك ِّا ْ
َو َرث َ اةُ ُه ْام العُل َما َاء إِّ َا
َ
َ ْ
ن اْل ْنبِّيَاءِّا َ ْ ُ
َارا ي َُو ِّرثوا لَ ْام اْل ْنبِّ َيا َاء إِّ َا ً ل دِّين ُ
ن العِّل َام َو َرثوا إِّنَ َما د ِّْر َه ًما َو َا ْ ْ َوافِّرا بِّ َحظا أ َ َخذَا أ َ َخذَاهُ فَ َم ْا
BARANG SIAPA MENITI JALAN UNTUK MENCARI ILMU PENGETAHUAN, MAKA ALLAH AKAN
MEMPERMUDAH BAGINYA JALAN MENUJU SURGA. Para Malaikat akan membentangkan sayapnya
karena ridha kepada penuntut ilmu. Dan seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampunan oleh
penghuni langit dan bumi hingga ikan yang ada di air. Sungguh, keutamaan seorang alim dibanding
seorang ahli ibadah adalah ibarat bulan purnama atas semua bintang. Sesungguhnya para ulama
adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham, akan tetapi
mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang sangat
besar. (HR Ibnu Majah)
A. Hadits Rujukan :
Ketika Rasulullah وسلم وآله عليه للا صلىBeribadah (Shalat) Sampai Kaki Beliau Bengkak, Sebagaimana
Hadits Di Bawah Ini :
َ َش اة
ع ْنا َ ِّعائ َ ل كَانَا قَالَتْا ّللاِّ َرسُو ُا َا-وسلم عليه للا صلى- صلَى إِّذَا َ ام َ ش اةُ قَالَتْا ِّرجْ لَاهُ تَف
َط َار َحتَى قَ َا َ ِّعائ
َ ل يَا ُ ّللاِّ َر
سو َا ْ َ غف َاِّر َوقَ ْاد َهذَا أَت
صنَ ُاع َا ُ
ل تَأ َ َخ َار َو َما ذَ ْنبِّكَا مِّ ْا
ن تَقَد َاَم َما لَكَا ش اةُ يَا « فَقَا َا ع ْبدًا أَكُونُا أَفَ ا
َ َل
َ ِّعائ ً ش ُك
َ ورا َ ». مسلم رواه.
Rasulullah Menjawab :
Tidakkah Engkau suka Aku menjadi Hamba ِّللا
اyang bersyukur (Abdan Syakuro) ? (HR. Muslim)
Kemudian Allah juga berfirman untuk para umat manusia yang pandai bersyukur, yakni :
B. Firman Allah SWT Sebagai Berikut :
A'uzubillahiminasy syaithonirrojiim
ن يَشَا ُاء َما لَ اهُ يَ ْع َملُونَا
يب مِّ ْا
ار َا ل ا ْع َملُوا ۚ َرا ِّسيَاتا َوقُدُورا ك َْال َج َوا ِّا
ب َو ِّجفَانا َوت َ َماثِّي َا
ِّ ل َم َح ش ْك ًرا َد ُاوو َاد آ َا
ُ ۚ ِّن َوقَلِّيلا
ِّي م ْا ش ُك ُا
ور ِّعبَاد َا َ ال
...Dan sedikit sekali dari Hamba-Hamba-Ku yang berterima kasih" (QS. Saba' Ayat : 13)
Semoga renungan fajar ini bisa memberi manfaat untuk kita semua.
Aamiin Yaa Robbal A'lamiin
JANGAN SAMPAI 4 PENYAKIT TERTANAM DALAM DIRI KITA ..... SEBAGAI AKIBAT KELALAIAN KITA
DI PAGI HARI !!! ..... APA ITU ...?
ـــــــــما
ِّ ۡن ٱللِّا بِّس
ٱلر ۡحـ َم َٰـ ِّا
َ ٱلرحِّ ـــــــيم.
َ
A. Hadits Rujukan
َ ُل أ َ ْم َراه
علَ ْي ِّاه َا
ّللاُ فَ َرقَا َه َم اه ُ الد ْن َيا كَانَتْا َم ْنا َ ِّن َيأْتِّ ِّاه َولَ ْام
ع ْينَ ْي ِّاه َبيْنَا فَ ْق َراهُ َو َج َع َا ِّب َما ِّإ َا
ل الد ْن َيا م ْا ن لَ اهُ ُكت َا أ َ ْم َراهُ لَ اهُ َا
ّللاُ َج َم َاع نِّيَت َ اهُ ْاآلخِّ َراة ُ كَانَتْا َو َم ْا
ْ َ ُ ْ َ َ ْ
ِّي الدنيَا َوأتت اه قلبِّ ِّاه فِّي ِّغنَااهُ َو َجعَ َا
ل َرا ِّغ َمةا َوه َا
“Siapa yang keinginan terbesarnya adalah dunia, Allah akan cerai beraikan urusannya dan Allah akan
jadikan kefakiran itu di pelupuk matanya dan dunia pun tidak akan mendatanginya kecuali sesuai
dengan yang ditakdirkan saja untuknya. Tapi siapa yang keinginan terbesarnya adalah kehidupan
akhirat, Allah akan kokohkan urusannya dan Allah akan jadikan kekayaan itu di hatinya, serta dunia
pun akan mendatanginya dalam keadaan dunia hina di matanya.” (HR. Tirmidzi)
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia)
ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di
akhirat) neraka Jahannam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.” (QS. Al-Isra'
Ayat 18)
ل فِّي َوتَكَاثُرا بَ ْينَ ُك ْام َوتَفَا ُخرا َو ِّزينَةا َو َل ْهوا َلعِّبا الد ْنيَا ْال َحيَااة ُ أ َ َن َما ا ْعلَ ُموا ل ۚ َو ْاْل َ ْو َل ِّاد ْاْل َ ْم َوا ِّا
غيْثا َك َمث َ ِّا َ ب ج ث َُام نَبَات ُ اهُ ْال ُك َف َا
ار أ َ ْع َج َا فَت ََرااهُ يَ ِّهي ُا
ْ طا ًما يَ ُكونُا ث َُام ُم
صف ًَّرا َ عذَابا ْاآلخِّ َرةِّا َوفِّي ۚ ُح َ شدِّيدا ل الد ْنيَا ْال َحيَااة ُ َو َما ۚ َو ِّرض َْوانا َِّا
َ ّللا مِّ نَا َو َم ْغف َِّرةا ع ِّإ َا ْالغُ ُر ِّا
ور َمت َا ُا
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani;
kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di
akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allâh serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan
dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. [Al-Hadid Ayat 20)
ل فِّي َها َو ُه ْام فِّي َها أ َ ْع َمالَ ُه ْام إِّلَ ْي ِّه ْام نُ َوفِّا َو ِّزينَت َ َها الد ْنيَا ْال َحيَااة َ ي ُِّري ُاد كَانَا َم ْنا
سونَا َا ﴿ يُ ْب َا١٥﴾ ْسا الَذِّينَا أُو َٰلَئِّكَا
ُ خ َ ل ْاآلخِّ َراةِّ فِّي لَ ُه ْام لَي
ار ِّإ َا
ۚ النَ ُا
صنَعُوا َما َو َحبِّ َا
ط َ يَ ْع َملونَا كَانُوا َما َوبَاطِّ لا فِّي َها ُ
Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh
atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah
orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa…
KECANTIKAN HATI LEBIH MULIA DARI PADA GEMERLAPNYA MATERI YANG MENYILAUKAN
A. Rasulullah Bersabda :
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah lebih
melihat pada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim No. 2564).
2. Urusan batiniah ini menentukan nilai seseorang apakah amalannya diterima atau ditolak.
Amalan yang terlihat seolah-olah baik dan sepertinya amalan ahli surga, ternyata tidak bernilai di
sisi Allah dikarenakan salah niat dan motive nya sumah.
ّللاُ فَزَ ا َد ُه ُام ۚ َم َرضا قُلُ ْو ِّب ِّه ْام ِّف ْيا َ َي ْك ِّذب ُْونَا كَانُ ْوا ِّب َما ۚ ا َ ِّليْما
عذَابا َولَ ُه ْام ۚ َم َرضًا ٰا
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat
azab yang pedih karena mereka berdusta." (QS. Al-Baqarah Ayat 10)
3. Hati maridl adalah hati yang terindikasi virus sumah dan riya'. Penyakit penyakit tersebut
sebagian besar hanya diri sendiri yang mengetahuinya, sehingga resep, formula, dan dosis obatnya
bisa ditentukan oleh yang bersangkutan.
4. Amalan dengan niat ikhlas dan sesuai syariat yang akan diterima Allah SWT. Memperbaiki hati
lebih didahulukan daripada memperhatikan amalan lahiriyah. Dan yang utama adalah amalan hati
yang ikhlas langsung diiringi amalan lahir yang sesuai syariat.
5. Amalan seseorang bisa jadi nampak baik secara lahiriyah, namun rusak secara ruhiyah
disebabkan salah niat.
(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna (QS. Asy-Syu'ara' Ayat : 88)
Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 89).
BERBUAT BAIK KEPADA SESAMA, PADA HAKEKATNYA ADALAH BERBUAT BAIK KEPADA DIRINYA
SENDIRI
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah
kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan (QS. Al Mujadilah Ayat : 11)
Allah SWT berfirman dalam ayat diatas, mengajarkan adab kepada hamba-hambanya yang beriman
dan berilmu pengetahuan dengan memerintahkan kepada mereka untuk senantiasa berbuat baik
kepada sesama dalam bermajlis (duduk berjama’ah), yakni :
Wahai Orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian “ Luaskanlah tempat duduk “ di
dalam Majlis-majlis
Hal ini dikarenakan Balasan atau ganjaran yang diberikan adalah sesuai dengan amal perbuatannya,
seperti Sabda Rasulullah yang dijelaskan dalam hadits shohih berikut ini :
Barang siapa yang membangun masjid, maka Allah akan membangun Rumah baginya di surga (HR.
Bukhari No. 450)
Dalam hadits yang lain Rasulullah juga menegaskan dalam bersabdanya sbb:
Barang siapa yang memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, Allah akan memudahkan (urusannya)
di dunia dan Akhirat, dan Barang siapa yang menutup (aib) seorang Muslim, Allah akan menutup
(aibnya) didunia dan akhirat (HR. Muslim No. 2668)
ُّللا
ن فِّي َو َا َ ن فِّي ْالعَ ْب ُاد كَانَا َما ْالعَ ْب ِّاد
ع ْو ِّا َ “ أَخِّ يه
ع ْو ِّا
Allah senantiasa menolong HambaNya selama hambaNYa mau menolong saudaranya (HR. Muslim
No. 2669)
Luaskanlah (untuk orang lain), Maka Niscaya Allah SWT akan meluaskan Untuk kalian (Tafsir Ibnu
Kasir Jus 8 Hal. 45)
1. Kecintaan
Sungguh, Allah Mencintai orang-orang yang berbuat baik (QS. Al-Baqarah Ayat : 195)
2. Pertolongan
Sungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (QS. An-
Nahl Ayat : 128)
3. Rasa Aman
Tidak ada alasan apa pun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang (QS. At-Taubah Ayat : 91)
4. Pahala
Tidak! Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat
pahala di sisi Tuhan-nya (QS. Al-Baqarah Ayat : 112)
5. Kasih Sayang
Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan (QS. Al-A’raf Ayat :
56)
Karena Itu Allah Selalu Mengajak Kita Untuk Selalu Berbuat Baik, sepert di dalam firmanNya di
bawah ini :
Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah Berbuat baik kepadamu (QS. Al-
Qashas Ayat : 77)
ADAB MENASEHATI DALAM PERSPEKTIF ISLAM
A. Firman Allah :
A'uzubillahiminasy syaithonirrojiim
ُ ى ا ْد
عا ل ِّإلَ َٰا َ ظ ِّةا ِّب ْالحِّ ْك َم ِّةا َر ِّبكَا
س ِّبي ِّا َ سنَ ِّةا َو ْال َم ْو ِّع
َ ِّي ِّبا َلتِّي َو َجاد ِّْل ُه ْام ۚ ْال َح َ ْن ۚ أَح
س ُنا ه َا ض َلا ِّب َم ْنا أ َ ْعلَ ُام ه َُوا َربَكَا ِّإ َا
َ ع ْنا َ ۚ أ َ ْعلَ ُام َوه َاُو
َ س ِّبي ِّل ِّها
ْ
بِّال ُم ْهتَدِّينَا
Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik.....” (QS. An-Nahl Ayat 125)
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu (QS. Al-Baqarah;
185)
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Maidah: 6)
B. Sabda Rosulullah :
Mudahkan dan jangan mempersulit, berikan kabar gembira dan jangan membuat mereka lari (HR.
Bukhari, Kitabul ‘Ilmu No : 5660).
اق َح َدثَنِّي ْر َح َدثَنَا ِّإ ْس َح ُا ش ْعبَ اةُ أ َ ْخبَ َرنَا النَض ُا ُ ن ع ْا
َ سعِّي ِّاد ن ب ُْر َداة َ أَبِّي ب ِّا
َ ْن ع ْاَ ن أَبِّي ِّاه ع ْا
َ ل َج ِّدِّاه ل بَ َعث َ اهُ لَ َما قَا َا
ّللا َرسُو ُا صلَى َِّا َ ُّللاعلَ ْي ِّاه َا َ سلَ َامَ َو ُم َعا اذَ َو
ل َج َبلا بْنَا ل َيس َِّرا لَ ُه َما قَا َال َو َبش َِّرا ت ُ َعس َِّرا َو َا عا تُنَف َِّرا َو َاَ َ َ او َ
ط َ تو ا
لَ اَ ق ُو ب َ أ ىسَ ُ َو م اي ا
ل َ و س
ُ ر َ ِّ ا
ّللا
َ اَ نإ
ِّ ض
ا رْ َ أب ا
ع
ِّ ُ ن
َ ص
ْ ُ ي اهَ ِّي ف اب
ا َر
َ ش ا
نْ ِّم ا
ل
ِّ سَ ل ْال َع
يُقَا ُا
ُن َوش ََرابا ْال ِّبتْ ُاع لَ اه ِّير مِّ ْا
شع ِّاَ ل الل ْالمِّ ْز ُار لَ اه ُ يُقَا ُا
ل فَقَا َا
سو ُا ر
ُ َ َ ِّ ا
ّللا ى َ لص ا
ّللا ا
ه
َ ُ َ ِّ َ َ َ َي
ْ َ لع ا
م َ لس و ل
ا ُ ك ِّر
ا ك س
ْ م
ُ َ َ ام
ا ر ح
Mudahkanlah setiap urusan & janganlah kamu mempersulit, berilah kabar gembira & jangan kamu
membuatnya lari, & bersatu padulah! Lantas Abu Musa berkata; Wahai Rasulullah, di daerah kami
sering dibuat minuman dari rendaman madu yg biasa di sebut dgn Al Bit'u & minuman dari
rendaman gandum yg biasa di seut Al Mizru. Maka Rasulullah menjawab: Setiap yg memabukkan adl
haram. [HR. Bukhari No.5659].
3. Rasulullah وسلم عليه للا صلىBersabda :
Dari Anas bin Mali Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
"Permudahlah dan jangan persulit, berilah buatlah mereka gembira dan jangan buat mereka lari."
(Muttafaq 'Alaih)
علَ ْي ِّاه أ َ ْه ِّريقُوا ُم َعس ِِّّرينَا ت ُ ْب َعثُوا َولَ ْام ُميَس ِِّّرينَا بُعِّثْت ُْام ِّإنَ َما
َ ن َد ْل ًوا
ْل أ َ ْاو َماءا مِّ ْا
سج ً ا َماءا مِّ ْا
َ ن
“Sesungguhnya kalian diutus untuk mempermudah bukan untuk mempersulit. Siramlah dengan satu
ember air pada tempat kencingnya.” Lalu orang Badui tadi berkata, “Ya Allah rahmatilah aku dan
Muhammad, dan jangan Engaku rahmati yang lain bersama kami.” Lalu Nabi Shallallaahu 'Alaihi
Wasallam bersabda, “Egkau telah menyempitkan yang luas.” (Muttafaq ‘Alaih)
ِّ ُص ْي َح اة
عنه للا رضي الداري أوس بن تميم رقية أبي عن, قال وسلم عليه للا صلى النبي أن: «الديْنُا ِّ َقلنا »الن: قال لمن؟: «لل, ولكتابه,
ولرسوله, »وعامتهم المسلمين ْلئمة. مسلم رواه
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Daary radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Agama itu nasihat” Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau
menjawab, “Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan
rakyatnya (kaum muslimin)”. (HR. Muslim)
C. Pendapat Ulama :
Nasehat bagi kaum muslimin yaitu memberikan petunjuk untuk kemaslahatan mereka (An-Nihayah
5/142). Adab Utama Menasehati Yaitu :
1. Empat Mata (sembunyi-sembunyi, bukan di depan publik) dengan menggunakan
2. Kata2 yang lembut dan mengena bukan dengan kata2 kasar dan menyindir.
Terkadang kita berada pada suatu kondisi : pikiran kacau, galau, sedih dan tidak ada gairah hidup
dalam mengarungi bahtera kehidupan ini.
Banyak faktor penyebabnya. Mungkin karena bisnisnya bangkrut, di-PHK, patah hati, hartanya
dilalap si jago merah, studi belum kelar2 dsb.
Yang perlu diantisipasi manakala kegalauan itu bersemayam dalam kehidupan kita, adalah jangan
sampai hati kita larut sampai pada suatu titik yang mengarah munculnya keputusasaan na'udzubillah
mindalik.
Karena tidak ada sesuatu yang bermanfaat bagi hati yang galau kecuali berdzikir kepada Allah.
Karena dengan berdzikir itulah hati menjadi tenang dan tentram.. Hal ini sesuai dengan Firman Allah
SWT sbb :
ْ ْالقُلُوبُا ت
َط َمئِّنا اللَـ ِّاه ِّب ِّذ ْك ِّار أ َ َلا
Ketahuilah hanya dengan berdzikir kepada Allah hati menjadi tenang dan tentram (QS. Ar-Ra’d Ayat
: 28).
Karena Al-Qur’an adalah obat yang paling mujarab untuk menyembuhkan hati yang sedng galau. Hal
ini sesuai dengan Firman Allah SWT sbb :
اس أَي َها يَا ﴿ ِّل ْل ُمؤْ مِّ نِّينَا َو َرحْ َمةا َو ُهدًى الصد ِّا٥٧﴾
َ ُور فِّي ِّل َما َو ِّشفَاءا َربِّ ُك ْام مِّ ن َم ْو ِّع
ظةا َجا َءتْ ُكم قَ ْاد النَ ُا
Wahai manusia, telah datang kepada kamu peringatan dari Rabbmu dan penyembuh apa yang ada di
dadamu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman (QS. Yunus Ayat : 57).
Itu merupaka suatu isyarat bahwa Al-Qur’an adalah obat mujarab penyembuh hati yang sedangkan
galau, gundah-gulana, dan semua penyakit hati. Untuk itu, dengan banyak membaca Al-Qur’an,
mentadabburi Al-Qur’an, insyaAllah kegalauan kita akan hilang.
Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk
kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal
(QS. At Taubah Ayat : 51)
Selanjutnya Rasulullah Juga Bersabda Sbb:
Ketahuilah sesungguhnya jika seluruh umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu
atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah
tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka
tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah
diangkat dan lembaran telah kering (HR, Ahmad No. 1/293 dan Tirmidzi No. 2516)
Apabila kita bertawakal hanya kepada Allah dan kita serahkan semuanya kepada Allah, dan kita
berusaha untuk senantiasa ridha dengan ketentuan Allah Subhanahu wa Ta’ala, insya Allah hati kita
tidak akan gundah-gulana, hati kita tidak akan galau.
Disaat kita gundah-gulana, disaat kita galau, jangan sekali-kali kita mengeluh dan mengadu kepada
manusia. Karena mengadu kepada manusia tidak ada manfaatnya sama sekali. Mengadulah kepada
Allah. Sebagaimana Nabi Ya’qub ketika sedih karena kehilangan anaknya yang bernama Nabi Yusuf
‘Alaihish Shalatu was Salam, maka ia berkata:
Sesungguhnya aku hanya mengadukan kesedihanku, kesusahanku, hanya kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala (QS. Yusuf Ayat : 86).
Maka dari itu, disaat kita ditimpa kegalauan dan gundah-gulana, segera kita obati dengan cara
mengadu kepada Allah SWT, Yakni dengan cara membaca Al-Qur’an dan berdzikir kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
SEGALA SESUATU TIDAK AKAN PERNAH TERJADI TANPA SEIJINNYA, UNTUK ITU MENYATULAH
DENGANNYA NISCAYA KEHENDAKMU AKAN MENJADI KEHENDAKNYA
A. Hadits Rujukan :
Suatu hari Aku ikut dibelakang Rasulullah وسلم عليه للا صلىBersabda :
Sesungguhnya Aku ingin mengajarkan padamu beberapa pesan: (a) Jagalah للا, maka للاakan
menjagamu. Jika kau selalu menjaga للا, maka kau akan tenang; (b) Jika kau minta tolong, mintalah
pada للاjangan pada makhluk, dengan cara ber-do'a; (c) Seandainya semua manusia sepakat untuk
memberi manfaat padamu, maka tak akan terjadi, tanpa izin ;للاdan seandainya semua manusia
untuk menimpakan bahaya padamu maka tak akan terjadi tanpa izin ( للاHR. Abdullah Bin Abbas)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu-, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
Bersabda : Allah Ta’ala berfirman: AKU SESUAI DENGAN PRASANGKA HAMBAKU DAN AKU
BERSAMANYA KETIKA IA MENGINGATKU : (a) Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan
mengingatnya dalam diri-Ku; (b) Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di
kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat); (c) Jika ia mendekat kepada-Ku
sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta; (d) Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan
mendekat kepadanya sedepa; dan (e) Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku
mendatanginya dengan berjalan cepat (HR. Bukhari No. 6970 dan Muslim No. 2675).
1. Allah adalah maha dalam segala hal. Sehingga Allah pasti akan mengabulkan semua yang diminta
oleh umatNya, asal ia meminta dengan ikhlas dan sungguh2. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT
betikut ini :
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. AKU MENGABULKAN PERMOHONAN ORANG YANG BERDOA APABILA IA MEMOHON
KEPADA KU. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka
beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (QS. Al Baqarah Ayat : 186)
2. Semua peristiwa yang terjadi di muka bumi ini adalah merupakan kehendakNya. Untuk itu,
bermohon dan bermunajadlah kepada Nya karena segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah
milikNya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT berikut ini :
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi (QS. Al-Baqarah Ayat : 107)
3. Allah sangat mencintai umatNya yang bersabar, dan berserah diri. Untuk itu kewajiban kita
hanyalah berikhtiar, sedangkan hasil kita serahkan semua kepadaNya dengan penuh kesabaran dan
ketawakalan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT berikut ini :
ٓ
صبَ ُرواا َاوٱلَذِّينَا َ ع َلنِّيَ اةً س ًِّّرا َرزَ ْق َٰنَ ُه ْام مِّ َما َوأَنفَقُواا ٱل
َ صلَ َٰواة َ َوأَقَا ُمواا َر ِّب ِّه ْام َو ْج ِّاه ٱ ْبتِّغَا ٓ َاء َ ع ْقبَى لَ ُه ْام أُو َٰلَئِّكَا ٱلس َِّيئ َ اةَ ِّب ْٱل َح
َ سنَ ِّاة َويَد َْر ُءونَا َو ُ َار
ٱلد ِّا
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan
menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-
terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat
kesudahan (yang baik) (QS. Ar Ra'd Ayat : 22)
Semoga renungan fajar ini bisa memberi manfaat untuk kita semua.
Dari Abu Hurairah عنـه للا رضي, Rasulullah وسلم عليه للا صلىBersabda :
ع ْنا َ ي َو ي ه َُري َْراة َ أَبِّ ْاض َاِّ للاُ َرع ْنه ا َ ن ل أ َ َا
سو َا صلى َِّا
ُ ّللا َر َ ُللا َ سلَ َام
علَ ْي ِّاه ا َ ضاأ َ إِّذَا قَال َوَ ل ال ُمؤْ مِّ نُا أَو ال ُم ْس ِّل ُام العَ ْب ُاد ت ََو َ َج َوجْ َه اهُ فَغ
س َا ن خ ََر َا كُلا َوجْ ِّه ِّاه مِّ ْا
َ َ َ ْ َ
ال َماءِّا قَط ِّار آخِّ ِّار َم َاع أ ْاو ال َماءِّا َم َاع بِّعَ ْينَ ْي ِّاه إِّل ْي َها نَظ َار خَطِّ ْيئ َةا، ل فَإِّذا س َا
َ غ
َ يَ َد ْي ِّاه، ج
ن خ ََر َا ُ
شت َها كَانَا خَطِّ يئ َةا كلا يَ َد ْي ِّاه مِّ ْا ْ َ َم َاع أ َ ْاو ال َماءِّا َم َاع يَ َدااهُ بَط
َ
ْ
ال َماءِّا قَط ِّار آخِّ ِّار، ل فَإِّذَا س َا
َ غ َ رجْ لَ ْي ِّاه، ِّ شتْ َها خَطِّ يئ َةا ُكلا خ ََر َجتْا َ ْ
َ ال َماءِّا قَط ِّار آخِّ ِّار َم َاع أ ْاو ال َماءِّا َم َاع ِّرجْ َلاهُ َم، ج َحتَى ب مِّ نَا نَ ِّقيًّا يَ ْخ ُر َا الذنُو ِّا
ُُم ْسلِّما َر َوااه
(1) Apabila seorang muslim atau mu'min ber wudhuk lalu membasuh wajahnya, maka keluarlah dari
wajahnya setiap dosa akibat pandangan matanya bersamaan dengan tetes air yang akhir; (2)
Apabila dia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya setiap dosa yang
telah dilakukan oleh kedua tangannya bersamaan dengan tetes air yang akhir; (3) Apabila dia
membasuh kedua kakinya, maka keluarlah setiap dosa yang telah dijalani oleh kedua kakinya
bersamaan dengan tetes air yang akhir. Sehingga dia keluar dari dosa dengan bersih (HR. Muslim,
Kitab Shahih Muslim, No : 18 , 121).
Terdapat hadis yang menunjukkan bahwa kita dianjurkan untuk bersuci sebelum tidur.
1. Diantaranya, Hadis Dari Al-Barra’ Bin Azib Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam Bersabda :
ض َجعَكَا أَتَيْتَا إِّ َذا ْ ص َلةِّا ُوضُو َءكَا فَت ََوضاَأ ْ َم َ لِّل، ط ِّج ْاع ث َُام
َ ض ْ علَى ا َ ن ِّش ِّقكَا قُ ْا: إِّلَيْكَا َوجْ ِّهي أ َ ْسلَ ْمتُا اللَ ُه َام، إِّلَيْكَا أ َ ْم ِّري َوفَ َوضْتُا،
ْاْل َ ْي َم ِّا، ل ث َُام
ظ ْه ِّري َوأ َ ْل َجأْتُا ل َم ْل َجاأ َ َا
َ ِّإلَيْكَا، ً ِّإلَيْكَا َو َر ْه َب اةً َر ْغ َب اة، ل ل مِّ ْنكَا َم ْن َجا َو َا ِّإ َليْكَا ِّإ َا، أ َ ْنزَ ْلتَا الَذِّي ِّب ِّكت َا ِّبكَا آ َم ْنتُا اللَ ُه َام، س ْلتَا الَذِّي َو ِّبنَ ِّب ِّيكَا
َ ؛ أ َ ْر
ن ُمتَا فَإ ِّ ْا
ن علَى فَأ َ ْنتَا لَ ْيلَتِّكَا مِّ ْا ا
ة
َ ِّ َر ْ
ِّط ف ْ
ال ، ا
نَ ه ْ
ل ع و ا
ر
ُ َ ُْ َ آخِّ َ َ اج ام ا
م َ لكَ َ تَ ت ا
ه
ِّ ِّ ب
Apabila engkau hendak tidur, berwudhulah sebagaimana wudhu ketika hendak shalat. Kemudian
berbaringlah miring ke kanan, dan bacalah :
ِّإلَيْكَا َوجْ ِّهي أ َ ْسلَ ْمتُا اللَ ُه َما، ِّإلَيْكَا أ َ ْم ِّري َوفَ َوضْتُا، ظ ْه ِّري َوأ َ ْل َجأْتُا ل َم ْل َجاأ َ َا
َ ِّإلَيْكَا، ً ِّإلَيْكَا َو َر ْهبَ اةً َر ْغبَ اة، ل ِّإلَيْكَا ِّإ َا، آ َم ْنتُا اللَ ُه َام
ل مِّ ْنكَا َم ْن َجا َو َا
أ َ ْنزَ ْلتَا الَذِّي ِّب ِّكت َا ِّبكَا، س ْلتَا الَذِّي َو ِّبنَ ِّب ِّيكَا
َ ر
ْ َ أ
Ya Allah, aku tundukkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan
punggungku kepada-Mu, karena rasa takut dan penuh haram kepada-Mu. Tidak ada tempat
berlindung dan menyelamatkan diri dari hukuman-Mu kecuali kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman
kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi-Mu yang telah Engkau utus. Jika
kamu mati di malam itu, kamu mati dalam keadaan fitrah. Jadikanlah doa itu, sebagai kalimat
terakhir yang engkau ucapkan sebelum tidur (HR. Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)
Dalam hadis lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan keutamaan berwudhu
sebelum tidur. Orang yang berwudhu sebelum tidur, akan didoakan malaikat.
2. Dari Abdullah Bin Umar Radliyallaahu ‘Anhu, Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
Bersabda :
Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya.
Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur
dalam keadaan suci (HR. Ibn Hibban No. 3/329. Syuaib Al-Arnauth Mengatakan, Perawi Hadis Ini
Termasuk Perawi Kitab Shahih. Hadis Ini Juga Dinilai Shahih Oleh Al-Albani Dalam Shahih At Targhib
Wat Tarhib No. I/37)
ُ فَ َوائِّد َولَ اه: ن مِّ ْن َها علَى يَبِّيت أ َ ْا َ ارةَ ط َهَ َل علَى فَيَ ُكون ْال َم ْوت يَ ْبغَت اهُ ِّلئ َ ا َ َكامِّ لَة َه ْيئ َة, ت ِّال ْستِّ ْع َداد إِّلَى النَدْب مِّ ْن اه ُ َويُؤْ خَذ اراةِّ ل ِّْل َم ْو ِّا َ ِّْالقَ ْلب ب
َ ط َه
ُن أ َ ْولَى ِّْلَنَ اه ارة مِّ ْاَ ط َه َ ْالبَ َدن.. ، ل ْال ُمحْ دِّث َحقا فِّي ذَلِّكَا َويَتَأ َ َكد ل ِّْل َع ْو ِّاد أ َ ْنشَط َوه َاُو ْال ُجنُب ِّسيَ َما َو َا, طا يَ ُكون َوقَ ْاد
ً ل ُمنَ ِّش ل ِّْلغُ ْس ِّا، علَى فَيَبِّيت َ
ارةَ َ هطَ ة َ ل َ
ك ا
َِّ مِّ َ ام
. ه ْ
ن و ا
نْ َ أ ون ُ
ك ي ق دص َ أ ا
ه اي
َ َ ْ ُ َ ُ َ َ ِّم ْؤ ِّرل د ع ب
ْ َ أو ا
نْ ب عَ لَ ت ان َ
ط ي
ْ َ
ش ال ا
ه
ِّ ِّ ب
Ada banyak manfaat dari berwudhu sebelum tidur, diantaranya, orang itu tidur dalam kondisi suci,
agar ketika kematian menjemputnya, dia berada dalam keadaan sempurna. Dari hadis ini juga
terdapat pelajaran agar kita selalu menyiapkan diri menghadapi kematian, dengan menyucikan hati.
Karena kesucian hati lebih diutamakan dari pada kesucian badan…, lebih ditekankan lagi untuk orang
yang sedang berhadas, terutama orang junub, agar bisa kemabli segar atau memicu untuk mandi.
Sehingga dia bisa tidur suci dari semua hadats. Kemudian, diantara manfaat wudhu ini, untuk
mengundang mimpi yang baik, dan dijauhkan dari permainan setan ketika tidur (Fathul Bari, No.
11/110)
1. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) وعلمه القرآن تعلم من خيركم
البخاري صحيح5027
Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya (HR. Bukhari No.
5027 )
2. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) أخلقا أحاسنكم خياركم
البخاري صحيح6035
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya (HR. Bukhari No. 6035)
3. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) قضاء أحسنكم خيركم
القرض رد عند أي.
رقم البخاري صحيح2305
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam membayar (mengembalikan hutang) (HR.
Bukhari No. 2305)
4. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) شره ويُؤ ٓمن خيره يُرجى من خيركم
الترمذي صحيح/ 2263
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling boleh diharapkan kebaikannya dan aman dari
keburukannya (HR. Tirmidzi No. 2263)
5. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) ْلهله خيركم خيركم
حبان ابن صحيح/ 4177
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap ahli keluarganya (HR. Ibnu Hibban No.
4177)
6. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) السلم ور َاد الطعام أطعم من خيركم
الجامع صحيح/ 3318
Sebaik-baik kalian adalah orang yang memberi makan (kepada orang lain) dan menjawab salam
(Shahih Al Jami' No. 3318)
7. RASULULLAH ﷺbersabda :
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam meluaskan tempat (bagi orang masuk dalam
saf) dalam solat (Shahih Targhib Wa Tarhib No. 1/234)
8. RASULULLAH ﷺbersabda :
Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya (Shahih Al
Jami' No. 3297)
9. RASULULLAH ﷺbersabda :
Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain (Shahih Al Jami' No. 3289)
( لصاحبه خيركم للا عند اْلصحاب خير، ) لجاره خيركم للا عند الجيران وخير
المفرد اْلدب صحيح/84
Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap sahabatnya. Sebaik-baik
tetangga di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap tetangganya (Shahih Adabul Mufrod
No. 84)
Sebaik-baik manusia adalah orang yang memiliki hati yang makhmum dan lisan yang jujur. Para
sahabat bertanya : Lisan yang jujur kami faham, maka apa yang dimaksud dengan hati yang
makhmum? Baginda bersabda : orang yang memiliki hati bersih dan bertakwa, tidak ada dosa, tidak
berbuat zalim, serta tidak ada kebencian dan hasad (Shahih Al Jami' No. 3201)
Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba yang terbaik dan terkasih.
Amin....amin YRA
SEBAIK-BAIKNYA UMAT MANUSIA YANG SEPERTI APA YANG RASULULLAH KEHENDAKI ?
1. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) وعلمه القرآن تعلم من خيركم
البخاري صحيح5027
Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya (HR. Bukhari No.
5027 )
2. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) أخلقا أحاسنكم خياركم
البخاري صحيح6035
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya (HR. Bukhari No. 6035)
3. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) قضاء أحسنكم خيركم
القرض رد عند أي.
رقم البخاري صحيح2305
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam membayar (mengembalikan hutang) (HR.
Bukhari No. 2305)
4. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) شره ويُؤ ٓمن خيره يُرجى من خيركم
الترمذي صحيح/ 2263
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling boleh diharapkan kebaikannya dan aman dari
keburukannya (HR. Tirmidzi No. 2263)
5. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) ْلهله خيركم خيركم
حبان ابن صحيح/ 4177
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap ahli keluarganya (HR. Ibnu Hibban No.
4177)
6. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) السلم ور َاد الطعام أطعم من خيركم
الجامع صحيح/ 3318
Sebaik-baik kalian adalah orang yang memberi makan (kepada orang lain) dan menjawab salam
(Shahih Al Jami' No. 3318)
7. RASULULLAH ﷺbersabda :
( ) الصلة في مناكب ألينُكم خياركم
والترهيب الترغيب234/1
أي: الصلة في الصف يدخل لمن يفسح.
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam meluaskan tempat (bagi orang masuk dalam
saf) dalam solat (Shahih Targhib Wa Tarhib No. 1/234)
8. RASULULLAH ﷺbersabda :
Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya (Shahih Al
Jami' No. 3297)
9. RASULULLAH ﷺbersabda :
Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain (Shahih Al Jami' No. 3289)
( لصاحبه خيركم للا عند اْلصحاب خير، ) لجاره خيركم للا عند الجيران وخير
المفرد اْلدب صحيح/84
Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap sahabatnya. Sebaik-baik
tetangga di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap tetangganya (Shahih Adabul Mufrod
No. 84)
Sebaik-baik manusia adalah orang yang memiliki hati yang makhmum dan lisan yang jujur. Para
sahabat bertanya : Lisan yang jujur kami faham, maka apa yang dimaksud dengan hati yang
makhmum? Baginda bersabda : orang yang memiliki hati bersih dan bertakwa, tidak ada dosa, tidak
berbuat zalim, serta tidak ada kebencian dan hasad (Shahih Al Jami' No. 3201)
Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba yang terbaik dan terkasih.
Amin....amin YRA
HANYA MENGINGATKAN DAN MENGAJAK SAJA, TAPI IMBALANNYA TANPA PUTUS SEPANJANG
MASA BAHKAN SAMPAI DI AKHIR ZAMAN
شور وإلَ ْي ِّاه ا َماتَنَا َما بَ ْع َاد احْ يانَا َۚ الَذِّي ْال َح ْم ُدللِّا
ُ الن
Saudaraku yang dirahmati Allah. Allah menjanjikan, orang mukmin yang beramal shaleh, mereka
akan mendapatkan pahala tanpa putus, Sebagaimana Firman Allah SWT Sbb :
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka mendapat pahala yang tiada
putus-putusnya” (QS. Fushilat Ayat : 8)
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang
tiada putus-putusnya (QS. At-Tin Ayst : 6)
Dalam menangapi Ayat2 tersebut di atas, Al-Muhallab Menafsirkan Ayat Ini Dengan Mengatakan,
sebagai berikut :
Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar (perjalanan jauh), maka dicatat baginya pahala
sebagaimana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat (HR. Bukhari No. 2996)
Ayat tersdbut di atas juga semakna dengan hadis yang duruwayatjan oleh Abu Musa Al-Asy’ari
Radhiyallahu ‘Anhu yang mengatajan bahwa, Radulullah SAW Bersabda Sbb :
”Apabila ada hamba"_ sakit atau safar, "dia dicatat mendapatkan pahala sebagaimana amalan yang
dia kerjakan ketika sehat dan mukim.” (HR. Ahmad No. 19679 dan BukhariNo. 2996).
Betapa Maha Pemurahnya Allah, di saat kita tidak lagi mampu beramal, karena apapun sebabnya,
kita tetap mendapatkan aliran pahala amal itu. Dengan syarat : kita memiliki amal soleh ihklas
karena Allah dan yang DIKERJAKAN SECARA RUTIN
Untuk itu, yok..... kita bangun dan berwudhulah Allah Rab Semesta Alam sejak tadi sedang menanti
para hambanya yang ingin memohon ampun, berdialog dengan Nya melalui media Shalat Qiyamul
Lail.
Mari kita jadikan Qiyamul Lail ini sebagai amalan rutin kita, sehingga ketika kita tidak terbangun
dimalam hari padahal sebelum tidur kita sudah berniat untuk melakukan Qiyamul Lail, in syaa Allah.
Aliran pahala tetap akan kita dapatkan.
Sebelum subuh kita ke masjid untuk shalat takhiyatal masjid, di lanjut berdzikir sambil menunggu
adzan subuh. Ketika masuk waktu subuh Segera shalat fajar dua rakaat. Rasulullah bersabda :
Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya (HR. Muslim No. 725).
Baru melaksanakan shalat subuh berjamaah. Di lanjut dzikir pagi. Sampai waktu syuruq lakukan
shalat dua raka'at. Dan berdzikirlah kepada Allah. Selanjutnya waktu dhuha ( jam 07.15 wib)-lakukan
shalat dhuha 4 raka'at , 6 atau 8 raka'at. Sebagamana Firman Allah SWT Sbb :
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah
dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung (QS. Al. Jumu'ah Ayat : 10)
Bekerjalah dengan sungguh2 untuk mengharap rizki Allah, sebagai sarana ibadah kepada Allah guna
menafkahi keluarga.
1. Perintah Berikhtiar :
A'uzubillahiminasy syaithonirojiim
ّللاُ آت َاكَا فِّي َما َوا ْبت َِّغا ل ۚ ْاآلخِّ َراة َ الد َا
َار َا َصيبَكَا ت َ ْن َا
س َو َا سنَا َك َما َوأَحْ س ْا
ِّ ِّن ۚ الد ْنيَا مِّ نَا ن َ ّللاُ أ َ ْح
ل ۚ ِّإلَيْكَا َا َ َض فِّي ْالف
سا َاد تَب ِّاْغ َو َا ن ۚ ْاْل َ ْر ِّ ا
ّللاَ ِّإ َا
ل َا َا
ْال ُم ْف ِّسدِّينَا يُحِّ با
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan
(QS. Qasas Ayat : 77)
2. Perintah Berdoa :
A'uzubillahiminasy syaithonirojiim
Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari
siksa neraka (QS. Al Baqarah Ayat : 201)
A'uzubillahiminasy syaithonirojiim
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu (QS. Al Baqarah
Ayat : 186)
B. Sahabat Rasulullah SAW, Sayyidina Ali Bin Abi Thalib عنـه هللا رضيBerkata :
Orang yang berakal adalah orang yang kebahagian dia dapatkan di dunia tidak menghalangi dirinya
dari mendapatkan kebahagiaan di akhirat." (Bahjatul Majalis, hal. 117).
Isilah umur yang kita jalani agar senantiasa mendapat curahan Rahmat dan Ampunan dari للاِّا,
dengan cara :
1. Selalu bertaubat , Jangan menunda taubat dan meremehkannya. Penuhi syarat taubat, ikhlas,
menyesal, membenci kesalahan yang lalu, bertekad untuk tidak mengulanginya.
2. Ilmu yang bermanfaat : Pastikan ilmu yang dicari adalah ilmu yang bersumber dari Al-Qur'an dan
Hadits Shahih
3. 'Amal sholeh : Pastikan semua 'amal yang kita kerjakan baik, baik 'amalan hati, lisan dan anggota
badan adalah 'amal yang dikerjakan karena Perintah للاِّاdan sesuai dengan contoh Rasulullah للا صلى
وسلم عليه
Ke 4 empat anjuran Sayyidina Ali Bin Abi Thalib tersebut merujuk pada Firnan Allah SWT sebagai
berikut :
A'uzubillahiminasy syaithonirojiim
ن لَغَفَارا َو ِّإنِّي
َاب ِّل َم ْا
ل َوآ َمنَا ت َا
عمِّ َا َ ى ث َُام
َ صا ِّل ًحا َو ا ْهت َ َد َٰا
Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh,
kemudian tetap di jalan yang benar (QS. At Thaha Ayat : 82)
C. Untuk Itu, Marilah Kita Berdoa Agar Kebahagiaan Dunia dan Akhirat Dapat Diraih:
A'uzubillahiminasy syaithonirojiim
سلَ َم اةً نَ ْسأَلُكَا اِّنَا اَلل ُه َما عافِّ َي اةً ال ِّدي ِّا
َ ْن فِّى َ ق فِّى َو َب َر َك اةً ْالع ِّْل ِّام فِّى َو ِّز َيا َداة ً ْال َج
َ س ِّاد فِّى َو ِّ ًل َوت َْو َب اة
الر ْز ِّا ت ِّع ْن َاد َو َر ْح َم اةً ْال َم ْو ِّا
ت قَ ْب َا َب ْع َاد َو َم ْغف َِّراة ً ْال َم ْو ِّا
ْال َم ْو ِّا
ت
Ya Tuhanku, sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu keselamatan dalam agama, dan kesehatan
pada jasad hamba, dan bertambahnya ilmu, dan keberkahan di dalam rizki hamba, dan terimalah
taubat hamba sebelum mati, dan rahmatilah hamba dalam kematian dan berikan pengampunan
sesudah mati
Ya Tuhanku, mudahkanlah hamba dalam menghadapi kematian, dan selamatkan hamba dari siksa
api neraka, dan ampunilah hamba di hari perhitungan
ْال َو َهابُا أَنتَا ِّإنَكَا َرحْ َم اةً لَدُنكَا مِّ ن لَنَا َوهَبْا َه َد ْيتَنَا ِّإ ْاذ َب ْع َاد قُلُو َبنَا ت ُ ِّز ْا
غ َا
ل َربَنَا
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri
petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena
sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami
dari siksa api neraka
KERIDHAAN ALLAH SWT ADALAH CITA2 DAN TUJUAN HIDUP SELURUH UMAT MANUSIA
ضتُا ِّ للاِّ َر ِّ ْ ِّلَ نَبِّيَا َوبِّ ُم َح َمدا ِّد ْينَا َوب
ال ْسلَ ِّام َربَا بِّا ا س ْو ا ي ع ِّْل ًمـا نِّ ْا
ي ِّز ْاد َر ِّا
ُ ب َو َر فَ ْه ًمـا َو ْر ُز ْقنِّـ ْا
ي ْ
صالِّحِّ يْنَا مِّ نَا َواجْ َعلنِّ ْا
َ ال
Kami ridho Allah Swt sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi
dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik dan
jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang shaleh (Syarh Shahih Muslim No. 2/2 dan
Tuhfatul Ahwadzi No. 7/311)
B. Dalil Rujukan :
ل قَا َلا
سو ُاُ ّللا َرصلَى َِّا علَ ْي ِّاه َا
َ ُّللا َ سلَ َام عبْدا مِّ ْا
َ ن َما َو َ ل ُم ْسلِّما ح حِّ ينَا يَقُو ُا صبِّ ُا ضيتُا َم َراتا ث َ َل َا
ْ ُث يُ ْمسِّي َوحِّ ينَا ي ِّ ْ َِّوبِّ ُم َح َمدا دِّينًا َوب
اإلس َْل ِّام َربًّا بِّ َا
ِّ اّللِّ َر
صلىَ علَ ْي ِّاه َا
َ ُّللا َ
َ سل َام علَى َحقًّا كَانَا إِّ َا
َ ل نَبِّيًّا َو ن َِّا
َ ّللا َ
ضيَ اه ُ أ ْا ْ
ِّ ال ِّقيَا َم ِّاة يَ ْو َام ي ُْر
Bersabda Rasulullah saw: “Tidak ada seorang Muslim yang membaca di pagi hari dan di sore hari
sebanyak tiga kali Aku ridha Allah sebagai Rabb dan Al-Islam sebagai dien (jalan hidup) dan
Muhammad sebagai Nabi, kecuali Allah pasti meridhainya pada hari Kiamat (HR. Ahmad)
Bersabda Rasulullah SAW : Tidak ada seorang Muslim atau seorang manusia atau hamba yang
membaca di sore hari dan di pagi hari: Aku ridha Allah sebagai Rabb dan Al-Islam sebagai dien (jalan
hidup) dan Muhammad sebagai Nabi, kecuali Allah pasti meridhainya pada hari Kiamat (HR. Ibnu
Majah)
Meraih keridhoan Allah ta’ala adalah cita2 dan tujuan hidup yang tertinggi dan teragung, bahkan ia
merupakan tujuan para penghuni surga. Hal ini sesuai dengan Firnan Allah SWT Sbb :
ْال َعظِّ ي ُام ْالف َْو ُاز ه َاُو ذَلِّكَا أ َ ْكبَ ُار َِّا
ّللا مِّ نَا َو ِّرض َْوانا
Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar (QS. At-Taubah Ayat :
72)
4. Rasulullah SAW Bersabda :
Keridhoan Allah SWT adalah anugerah yang sangat bedsr melebihi kenikmatan yang ada di surga. Hal
ini seduai dengan Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berikut ini :
َ ل – وجل عز – للا
إنا ال َجنَ ِّاة ْل َ ْه ِّا: ل يَا
ل يَقُو ُا ال َجنَ ِّاة أ ْه َا، فَيقولُونَا: س ْع َديْكَا َربَنَا لَبَيكَا فَيقُو ُا: َل
َ َو، ل ِّ فَيقُولُونَا ؟ َر: لَ لَنَا َو َما
ضيتُم ه ْا ضى ا َ ن َْر
ْ َ َ َ َ َ ُ
ن أحدا ت ْعطِّا ل ْام َما أ ْعط ْيتنَا َوق اد َربَنَا يَاً ْ ْ
خَلقِّكَا مِّ ا، ل ُ ُ َ
فيقو ا: ل َ ُ ُ
ل أعْطِّ يك ْام أ ا
ض َا ْ
َ ن أف ْ ُ ُ َ
فيقولونَا ؟ ذلِّكَا مِّ ا: ل شَيءا َوأيا ُ
ضا ْ
َ ن أف ْ
ل ؟ ذلِّكَا مِّ ا فَيقُو ا:
ُ
ُ
علَاي ُك ْام أحِّ لا َ لَ ِّرض َْوانِّي
ط فَ ا ُ
علَ ْيكُ ْام أ ْس َخ ا َ ُأبَدا ً بَ ْع َداه
Sesungguhnya Allah azza wa jalla berkata kepada penghuni surga, “Wahai penghuni surga..”, mereka
berkata, “Kami memenuhi panggilanMu, kami menta’atiMu”. Allah berkata, “Apakah kalian ridho
(puas)?”, maka mereka berkata, “Kenapa kami tidak ridho (puas) isementara Engkau telah
memberikan kepada kami apa yang tidak Engkau berikan kepada seorangpun dari ciptaanMu”. Maka
Allah berkata, “Maukah Aku berikan kepada kalian yang lebih baik dari ini?”. Mereka berkata,
“Apakah yang lebih baik dari ini?”. Allah berkata, “Aku telah menurunkan kepada kalian
keridhoanKu, maka Aku tidak akan marah kepada kalian setelah ini selama-lamanya (HR. Al-Bukhari
dan Muslim).
Mencari keridhoan Allah adalah cita2 dan tujyan hidup para Nabi dan kaum sholihin. Musa ‘Alaihis
Salam bersegera menuju keridhoan Allah, sebagaimaba Allah SWT ceriterajan dalam FirmanNya di
bawah ini :
ع ِّج ْلتُا
َ ب إِّلَيْكَا َو
ضى َر ِّا
َ ِّلت َْر
Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku) (QS. Thoha Ayat :
84)
Nabi Sulaiman bersyukur kepada Robnya dengan beramal dalam mengharapkan keridhoanNya. Hal
tersebut diceriterkan oleh Allah SWT dalam FirmanNya di bawah ini :
Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau 9anugerahkan
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau
ridhoi; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh
(QS. An Naml Ayat : 19.
Kita melihat bahwa adab yang sangat mulia ini juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW melalui
Sabdanya Sbb :
لَ ْالقَ ْلبُا َو َيحْ زَ نُا ْال َعيْنُا ت َ ْد َم ُعا لَ نَقُ ْو ُا
ل َو ا ِّ لَ َمحْ ُز ْونُ ْونَا ِّإب َْرا ِّه ْي ُام َيا ِّبكَا و ِّإنَا َربَنَا ي ُْر
ضي َما إِّ ا
Mata menangis, hati bersedih, dan kami tidaklah mengucapkan kecuali yang mendatangkan
keridhoan Rob kami, dan sungguh kami bersedih dengan kepergianmu wahai Ibrahim (HR. Muslim)
8. Rasulullah SAW Bersabda :
Barang siapa yg mencari keridhaan Allah, maka ia akan mengikuti perintahNya dan menjauhi
laranganNya, menempuh jalan spt jalan yg dilalui oleh orang2 yg shaleh, serta beramal dg penuh
keikhlasan guna menggapi ridha Allah semata, dan ia akan mengarahkan dunianya kepada jalan
Allah, dan ia akan memakmurkan bumi dengan kebaikan, ilmu dan keterampilan yang bermanfaat.
Hal ini sesuai dengan Sabda
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Berikut ini :
Barangsiapa yang meninggalkan dunia di atas keikhlasan hanya untuk Allah semata tidak ada sekutu
bagiNya, dan menegakkan sholat serta menunaikan zakat, maka ia telah meninggalkan dunia dalam
kondisi Allah ridho kepadanya (HR. Ibnu Maajah, dan Dishahihkan Oleh Al-Hakim Dalam Al-
Mustadrok)
Berusaha mencari keridhoan Allah dengan cara senantiasa berusaha untuk As-Sidq (jujur/tulus)
terhadap Allah, karena hal inilah yang akan bermanfaat pada hari kiamat kelak. Hal tersebut sesuai
dengan Firman Allah SWT Sbb :
Allah berfirman: Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar/tulus ketulusan
mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya. Itulah keberuntungan yang paling besar (QS. Al-Maidah
Ayat : 1…
13 Keutamaan Bangun Pagi Dalam Islam dan Dalilnya
Islam selalu memberikan petunjuk yang baik bagi umatnya, bahkan mengenai waktu bangun tidur
yang paling baik. Islam menganjurkan untuk bangun pagi secara rutin.
Ketika Rasulullah pulang dari shalat Shubuh dari Masjid Nabawi, beliau mendapati putrinya
bernama Fatimah masih dalam kondisi tidur. Maka beliau bersabda: ”Wahai anakku, …bangunlah,
Saksikan rezeki Tuhan-mu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai, Karena Allah memberi
rezeki kepada hamba-Nya antara terbit fajar dengan terbit matahari. ” ( H.R. Imam Ahmad Dan Al-
Baihaqi)
Dari hadits Imam Ath-Thabrani dan Al-Bazzar R. Huma, Rasulullah SAW bersabda : ” Bangunlah pagi
hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat
barokah dan keberuntungan.”
3. Didoakan malaikat
“Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (HR. Bukhari
no. 137 dan Muslim no.632)
Rasulullah bersabda, “Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: ” Ya Allah,
karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tambahan peninggalan.” Malaikat yang satu
lagi berdoa: ” Ya Allah, timpakan kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya
(dibakhilkannya).” (Mutafaqun’alaih ).
Rasulullah SAW bersabda : “ Siapa saja yang memasuki pagi hari, ia tidak berniat mendzolimi
seseorang, maka diampuni baginya terhadap segala dosa. Dan siapa saja yang memasuki pagi hari
berniat menolong orang yang teraniaya dan memenuhi keperluan orang Islam, maka baginya pahala
seperti pahala Haji mabrur. ” ( Hadits dikutip dalam kitab Nashoihul ‘Ibad, karya Syaikh Nawawi )
Rasul bersabda, “Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari
kalian ketika tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!” Jika ia
bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika dia berwudhu, lepas lagi satu
ikatan.
Kemudian jika dia mengerjakan sholat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat
dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.” (HR. Bukhari
no. 1142 dan Muslim no. 776)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan mereka yang bangun sebelum subuh,
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud no. 2606, Tirmidzi no. 1212 dan Ibnu
Majah no. 2236. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Nabi Sallallahu wa ‘alaihi wa Salam bersabda : “Keberkahan bagi umatku mengalir di waktu pagi
buta mereka” (HR Ath Thabrani dalam Al Ausath)
Rasul bersabda, “barang siapa yang mengerjakan shalat bardain (subuh dan ashar) maka dia akan
masuk surga”.(HR Bukhari no 574 dan Muslim no 635)
“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu
shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no.
634)
Rasulullah bersabda “Laki laki itu telah dikencingi setan pada telinganya”.
Maksud dari dalil di atas adalah orang yang malas bangun pagi maka berarti ia adalah orang yang
lalai karena lebih memilih untuk tidur sesuai bisikan setan.
Allah juga berfirman, “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan
rasa takut, dandengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu
termasuk orang orang yang lalai”. (QS Al A’raf ayat 205)
Jika bangun pagi lalu melakukan shalat sunnah sebelum shalat Subuh, maka Insya Allah akan
mendapatkan rejeki yang berlimpah. Dari Aisyah radhiyallahu anha dari Nabi shallallhu alaihi wa
sallambersabda, “Dua rakaat shalat Fajar (sebelum subuh) lebih baik dari pada dunia dan seisinya,”
(H.R. Muslim).
Dari sahabat Abu Hurairah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya agama itu mudah. Tidak ada seorangpun yang membebani dirinya di luar
kemampuannya kecuali dia akan dikalahkan. Hendaklah kalian melakukan amal dengan sempurna
(tanpa berlebihan dan menganggap remeh).
Jika tidak mampu berbuat yang sempurna, maka lakukanlah yang mendekatinya. Perhatikanlah ada
pahala di balik amal yang selalu kontinu. Lakukanlah ibadah (secara kontinu) di waktu pagi dan
waktu setelah matahari tergelincir serta beberapa waktu di akhir malam.” (HR. Bukhari no. 39. Lihat
penjelasan hadits ini di Fathul Bari)
Allah berfirman, “Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan
memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbihpulalah pada
waktu waktu dimalam hari dan pada waktu waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang” (QS.
Thaha ayat 130)
Allah kembali berfirman, “Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan
bertasbihlah kamu sambil memuji Tuhamu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya” (QS
Qaf ayat 39)
12. Mendapat perlindungan dari Allah
Rasulullah bersabda, ”Barang siapa yang menunaikan sholat Subuh maka ia berada dalam jaminan
Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya.
Barang siapa yang membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya,
sehingga Ia akan membenamkan mukanya kedalam neraka. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dari Jarir bin Abdullah RA, ”Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan
purnama.
Beliau berkata, ”Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang
tidak terhalang dalam melihatnya.
Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan sholat sebelum terbit matahari
dan sholat sebelum terbenam matahari.Maka lakukanlah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
MERAIH MAQAMAM MAHMUDAH MELALUI SHALAT TAHAJUD
A. Firman Allah :
Di dalam banyak ayat Al Qur'an, Allah SWT menganjurkan kepada Rasul dan umat-Nya untuk
melakukan shalat malam (shalat tahajud). Karena janji Allah SWT kepada Rasul dan umatnya, bahwa
melalui Shalat Tahajjud kita akan diantar menuju ke suatu TEMPAT YANG TERPUJI (MAQAMAM
MAHMUDAH) , yakni Surga. Firman Allah SWT yang berkaitan dengan hal tersebut, di antaranya
adalah :
ل َومِّ نَا ع َٰ ٓسى لَكَا نَافِّلَ اةً بِّها فَت َ َه َج ْاد الَ ْي ِّا ( َمحْ ُم ْودًا َمقَا ًما َربكَا يَ ْب َعثَكَا ا َ ْا79) ِّۚل ْلنِّي
َ ن ِّ ج َوأ َ ْخ ِّرجْ نِّي
صدْقا ُم ْد َخ َا صدْقا ُم ْخ َر َا لَ ُد ْنكَا مِّ ْا
ن لِّي َواجْ عَ ْا
ِّ ل
طانًا َ س ْل
ُ ً ِّ اير َص ن (80)
Dan pada sebagian malam, lakukanlah SHALAT TAHAJUD (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu :
mudah-mudahan Tuhanmu akan mengangkatmu KE TEMPAT YANG TERPUJI
Dan katakanlah (Muhammad), “Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan
keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan
yang dapat menolong(ku) (QS. Al-Isra' Ayat : 79-80).
"Dan sebutlah nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada SEBAGIAN DARI MALAM,
MAKA SUJUDLAH KEPADANYA (SHALAT TAHAJUD) dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang
panjang di malam jhari.” (QS. Al-Insaan Ayat : 25-26).
عيُونا َج َناتا فِّي ْال ُمتَقِّينَا ِّإ َنا ( ُم ْح ِّسنِّينَا ذَلِّكَا قَ ْب َا16) ( يَ ْه َجعُونَا َما اللَ ْي ِّلا مِّنَا قَلِّيل كَانُوا17)
ُ ( َو15) ل كَانُوا إِّنَ ُه ْام َرب ُه ْام آت َا ُه ْام َما آخِّ ذِّينَا
( َي ْست َ ْغف ُِّرونَا ُه ْام َو ِّباْل ْس َح ِّا18)
ار
Rasulullah SAW selalu menjaga dan selalu mengerjakan QIYAMULLAIL (SHALAT MALAM) sampai
telapak kakinya bengkak. Padahal, beliau telah mendapat jaminan ampunan bagi semua dosanya
baik yang telah lewat maupun yang akan datang ( MAKSUM ). Hal itu beliau lakukan, karena selain
untuk maraih predikat ABDAN SYAKURA (HAMBA YANG PANDAI BERSYUKUR), juga didalamnya
banyak terkandung kebaikan yang agung dan pahala yang banyak, yakni : PERMOHONANNYA PASTI
DIKABULKAN dan AKAN MENDAPAT TEMPAT YANG TERPUJI (SURGA) Hal tersebut sesuai dengan
Sabda Rasulullah berikut ini :
1. HR. Bukhari dan Muslim :
Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah
berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta
kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku
ampuni (HR. Bukhari No. 1145 dan Muslim No. 1808)
2. HR.Tarmidzi :
ْاللَﻴْﻞِّ بِّقِّﻴَامِّ عَلَﻴْﻜُﻢ، ُقَﺒْلَﻜُﻢْ الﺼَالِّﺤِّﻴْﻦَ دَأْبُ فَإِّنَه، َرَبِّﻜُﻢْ إِّلَى قُﺮْبَة وَهُﻮ، لِّلﺴَﻴِّﺌَاتِّ وَمُﻜَفِّﺮَة، اْإلِّثْﻢِّ عَﻦِّ مَﻨْهَاة
Lakukanlah shalat malam oleh kalian, karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shalih
sebelum kalian. Ia pun dapat mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, menghapus segala kesalahan
dan mencegah dari perbuatan dosa (HR. Tirmidzi, Hadist hasan)
3. HR Muslim :
َلَﺴَاعَـةً اللَﻴْﻞِّ فِّي إِّن، َإِّيَاهُ أَعْﻄَاهُ إِّلَ وَاْآلخِّﺮَةِّ الﺪُنْﻴَا أَمْﺮِّ مِّﻦْ خَﻴْﺮًا اللهَ يَﺴْأَلُ مُﺴْلِّﻢ رَجُـﻞ يُﻮَافِّقُهَا ل، َ لَﻴْلَة كُﻞَ وَذَلِّﻚ.
Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada
Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya,
dan hal tersebut ada di setiap malam (HR. Muslim)
4. HR. Muslim :
Dari Mughirah bin Syu’bah, bahwasannya Rasulullah SAW. MELAKSANAKAN SHALAT MALAM
HINGGA KEDUA KAKINYA BENGKAK melaksanakan shalat hingga kedua mata kakinya bengkak. Lalu
dikatakan kepadanya, “Mengapa engkau membebani dirimu, padahal Allah telah mengampuni
dosamu yang lalu dan yang akan datang?” Beliau menjawab, “Bukankah seharusnya aku menjadi
hamba yang banyak bersyukur? (HR. Muslim).
MERAIH MAQAMAM MAHMUDAH MELALUI SHALAT TAHAJUD
A. Firman Allah :
Di dalam banyak ayat Al Qur'an, Allah SWT menganjurkan kepada Rasul dan umat-Nya untuk
melakukan shalat malam (shalat tahajud). Karena janji Allah SWT kepada Rasul dan umatnya, bahwa
melalui Shalat Tahajjud kita akan diantar menuju ke suatu TEMPAT YANG TERPUJI (MAQAMAM
MAHMUDAH) , yakni Surga. Firman Allah SWT yang berkaitan dengan hal tersebut, di antaranya
adalah :
ل َومِّ نَا ع َٰ ٓسى لَكَا نَافِّلَ اةً بِّها فَت َ َه َج ْاد الَ ْي ِّا ( َمحْ ُم ْودًا َمقَا ًما َربكَا يَ ْب َعثَكَا ا َ ْا79) ِّۚل ْلنِّي
َ ن ِّ ج َوأ َ ْخ ِّرجْ نِّي
صدْقا ُم ْد َخ َا صدْقا ُم ْخ َر َا لَ ُد ْنكَا مِّ ْا
ن لِّي َواجْ عَ ْا
ِّ ل
طانًا َ س ْل
ُ ً ِّ اير َص ن (80)
Dan pada sebagian malam, lakukanlah SHALAT TAHAJUD (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu :
mudah-mudahan Tuhanmu akan mengangkatmu KE TEMPAT YANG TERPUJI
Dan katakanlah (Muhammad), “Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan
keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan
yang dapat menolong(ku) (QS. Al-Isra' Ayat : 79-80).
"Dan sebutlah nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada SEBAGIAN DARI MALAM,
MAKA SUJUDLAH KEPADANYA (SHALAT TAHAJUD) dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang
panjang di malam jhari.” (QS. Al-Insaan Ayat : 25-26).
عيُونا َج َناتا فِّي ْال ُمتَقِّينَا ِّإ َنا ( ُم ْح ِّسنِّينَا ذَلِّكَا قَ ْب َا16) ( يَ ْه َجعُونَا َما اللَ ْي ِّلا مِّنَا قَلِّيل كَانُوا17)
ُ ( َو15) ل كَانُوا إِّنَ ُه ْام َرب ُه ْام آت َا ُه ْام َما آخِّ ذِّينَا
( َي ْست َ ْغف ُِّرونَا ُه ْام َو ِّباْل ْس َح ِّا18)
ار
Rasulullah SAW selalu menjaga dan selalu mengerjakan QIYAMULLAIL (SHALAT MALAM) sampai
telapak kakinya bengkak. Padahal, beliau telah mendapat jaminan ampunan bagi semua dosanya
baik yang telah lewat maupun yang akan datang ( MAKSUM ). Hal itu beliau lakukan, karena selain
untuk maraih predikat ABDAN SYAKURA (HAMBA YANG PANDAI BERSYUKUR), juga didalamnya
banyak terkandung kebaikan yang agung dan pahala yang banyak, yakni : PERMOHONANNYA PASTI
DIKABULKAN dan AKAN MENDAPAT TEMPAT YANG TERPUJI (SURGA) Hal tersebut sesuai dengan
Sabda Rasulullah berikut ini :
1. HR. Bukhari dan Muslim :
Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah
berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta
kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku
ampuni (HR. Bukhari No. 1145 dan Muslim No. 1808)
2. HR.Tarmidzi :
ْاللَﻴْﻞِّ بِّقِّﻴَامِّ عَلَﻴْﻜُﻢ، ُقَﺒْلَﻜُﻢْ الﺼَالِّﺤِّﻴْﻦَ دَأْبُ فَإِّنَه، َرَبِّﻜُﻢْ إِّلَى قُﺮْبَة وَهُﻮ، لِّلﺴَﻴِّﺌَاتِّ وَمُﻜَفِّﺮَة، اْإلِّثْﻢِّ عَﻦِّ مَﻨْهَاة
Lakukanlah shalat malam oleh kalian, karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shalih
sebelum kalian. Ia pun dapat mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, menghapus segala kesalahan
dan mencegah dari perbuatan dosa (HR. Tirmidzi, Hadist hasan)
3. HR Muslim :
َلَﺴَاعَـةً اللَﻴْﻞِّ فِّي إِّن، َإِّيَاهُ أَعْﻄَاهُ إِّلَ وَاْآلخِّﺮَةِّ الﺪُنْﻴَا أَمْﺮِّ مِّﻦْ خَﻴْﺮًا اللهَ يَﺴْأَلُ مُﺴْلِّﻢ رَجُـﻞ يُﻮَافِّقُهَا ل، َ لَﻴْلَة كُﻞَ وَذَلِّﻚ.
Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada
Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya,
dan hal tersebut ada di setiap malam (HR. Muslim)
4. HR. Muslim :
Dari Mughirah bin Syu’bah, bahwasannya Rasulullah SAW. MELAKSANAKAN SHALAT MALAM
HINGGA KEDUA KAKINYA BENGKAK melaksanakan shalat hingga kedua mata kakinya bengkak. Lalu
dikatakan kepadanya, “Mengapa engkau membebani dirimu, padahal Allah telah mengampuni
dosamu yang lalu dan yang akan datang?” Beliau menjawab, “Bukankah seharusnya aku menjadi
hamba yang banyak bersyukur? (HR. Muslim).
KEMULIAAN SEORANG MUSLIM DIUKUR OLEH KEARIFANNYA DALAM KEHIDUPAN BERTETANGGA
Disebutkan dalam Hadits Abdullah Ibnu Mas’ud ketika ada seorang sahabat bertanya kepada
Rasulullah SAW : Bagaimana saya bisa mengetahui, apakah saya orang baik ataukah orang jahat?
Beliau pun menjawab sebagai berikut :
Jika tetanggamu berkomentar, kamu orang baik maka berarti engkau orang baik. Dan jika mereka
berkomentar engkau orang tidak baik, berarti kamu tidak baik
(HR. Ahmad No. 3808 dan Ibnu Majah No. 4223)
Yang dimaksud dengan komentar tetangga adalah komentar dari tetangga yang baik, yang sholeh,
dan paham terhadap syariat, bukan tetangga yang gemar berbuat maksiat.
Penting dan mulianya kehidupan bertetangga bagi seorang muslim juga tergambar dalam sabda
Rasulullah SAW yang menyangka bahwa tetangga memiliki hak waris. Sebagaimana dalam Sabda
Beliau di bawah ini :
Jibril senantiasa menasehatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa tetangga itu akan
mendapat bagian harta waris
(HR. Bukhori No. 6014 dan Muslim No. 2625]
Hadits tersebut di atas menunjukkan betapa penting dan vitalnya peraanan tetangga dalam
kehidupan manusia di muka bumi ini. Oleh karena itu, Rasulullah SAW meberikan wejangan kepada
kita dengan memaparkan HAK-HAK TETANGGA yang harus kita tunaikan sebagai bentuk kewajiban,
baik terhadap Allah SWT (hablum minallah) maupun kepada sesama umat (hablun minannas).
Wejangan tersebut diuraikan dalam hadits di bawah ini :
Apakah kalian tahu hak tetangga? Jika tetanggamu meminta bantuan kepadamu, engkau harus
menolongnya. Jika dia meminta pinjaman, engkau meminjaminya. Jika dia fakir, engkau
memberinya. Jika dia sakit, engkau menjenguknya. Jika dia meninggal, engkau mengantar
jenazahnya. Jika dia mendapat kebaikan, engkau menyampaikan selamat untuknya. Jika dia ditimpa
kesulitan, engkau menghiburnya. Janganlah engkau meninggikan bangunanmu di atas bangunannya,
hingga engkau menghalangi angin yang menghembus untuknya, kecuali atas izinnya. Jika engkau
membeli buah, hadiahkanlah sebagian untuknya. Jika tidak melakukannya, maka simpanlah buah itu
secara sembunyi-sembunyi. Janganlah anakmu membawa buah itu agar anaknya menjadi marah.
Janganlah engkau menyakitinya dengan suara wajanmu kecuali engkau menciduk sebagian isi wajan
itu untuknya. Apakah kalian tahu hak tetangga? Demi Dzat yang menggenggam jiwaku, tidaklah hak
tetangga sampai kecuali sedikit dari orang yang dirahmati Allah (HR At-Thabarani).
Hak-hak tetangga seperti tersebut dibatas pemenuhannya adalah merupakan sebuah keniscayaan,
sehingga Rasulullah SAW pun menyampaikan sebuah peringatan keras terhadap orang yang tidak
memenuhi kewajibannya, seperti Sabda Beliau dalam hadits berikut ini :
Bukan mukmin, orang yang kenyang perutnya sedang tetangga sebelahnya kelaparan (HR. Al
Baihaqi Dalam Sunan Al Kubra No. 18108, Fishahihkan Al Albani Falam Silsilah Ash Shahihah No. 149)
Demi Allah, tidak beriman, tidak beriman, dan tidak beriman. Ada yang bertanya: Siapa itu wahai
Rasulullah?, Beliau menjawab: Orang yang tetangganya tidak aman dari bawa’iq-nya (kejahatannya)
(HR. Bukhari No. 6016 dan Muslim No. 46)
Untuk itu, bila seseorang ingin meraih predikat ORANG BAIK, maka Rasulullah SAW menetapkan
sebuah kriteria, yakni BAIK TIDAKNYA SESEORANG SANGAT DITENTUKAN OLEH BAIK TIDAKNYA
SIKAP ORANG TETSEBUT KEPADA TETANGGANYA Hal ini sesuai dengan Sabda Beliau dalam hadits
berikut ini :
Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap sahabatnya.
Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap tetangganya (HR. At
Tirmidzi No. 1944, Abu Daud No. 9/156, Dinilai Shahih Oleh Al Albani Dalam Silsilah Ash
Shahihah No. 103)
KEMULIAAN SEORANG MUSLIM DIUKUR OLEH KEARIFANNYA DALAM KEHIDUPAN BERTETANGGA
Disebutkan dalam Hadits Abdullah Ibnu Mas’ud ketika ada seorang sahabat bertanya kepada
Rasulullah SAW : Bagaimana saya bisa mengetahui, apakah saya orang baik ataukah orang jahat?
Beliau pun menjawab sebagai berikut :
Jika tetanggamu berkomentar, kamu orang baik maka berarti engkau orang baik. Dan jika mereka
berkomentar engkau orang tidak baik, berarti kamu tidak baik
(HR. Ahmad No. 3808 dan Ibnu Majah No. 4223)
Yang dimaksud dengan komentar tetangga adalah komentar dari tetangga yang baik, yang sholeh,
dan paham terhadap syariat, bukan tetangga yang gemar berbuat maksiat.
Penting dan mulianya kehidupan bertetangga bagi seorang muslim juga tergambar dalam sabda
Rasulullah SAW yang menyangka bahwa tetangga memiliki hak waris. Sebagaimana dalam Sabda
Beliau di bawah ini :
Jibril senantiasa menasehatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa tetangga itu akan
mendapat bagian harta waris
(HR. Bukhori No. 6014 dan Muslim No. 2625]
Hadits tersebut di atas menunjukkan betapa penting dan vitalnya peraanan tetangga dalam
kehidupan manusia di muka bumi ini. Oleh karena itu, Rasulullah SAW meberikan wejangan kepada
kita dengan memaparkan HAK-HAK TETANGGA yang harus kita tunaikan sebagai bentuk kewajiban,
baik terhadap Allah SWT (hablum minallah) maupun kepada sesama umat (hablun minannas).
Wejangan tersebut diuraikan dalam hadits di bawah ini :
ار؟ َحقا َما أَتَد ُْرونَا ِّ ن ْال َج ع ْنت َ اهُ ا ْست َ َعانَكَا ِّإ ِّا َ َ أ، نضكَا َو ِّإ ِّا َ ضت َ اهُ ا ْست َ ْق َر ْ أ َ ْق َر، ن عدْتَا ا ْفتَقَ َار َو ِّإ ِّا ُ علَ ْي ِّاه َ ،ن ض َو ِّإ ْاع ْدت َ اه ُ َم ِّر َا ُ ،ن ش ِّهدْتَا َماتَا َو ِّإ ْا َ ُ َجنَازَ ت َ اه،
صا َب اهُ َو ِّإ ْا
ن َ َ أ ْر
ا يخ َ ُ ا
ه َ تْ أَ نهَ ، ا
نْ إ و ُ
ِّ َ َ َ ا
ه ْ تبا ص َ أ ة
ا ب ي ص
َ ِّ ُ م ُ ا
ه َ تيْ زَ ع
َ ، ا
ل َ و
َ ا
ل
َ ي ِّطَ تسْ َ ت ا
ه
ِّ يْ َ لعَ َاءِّا نب ْ
ال ب،
ِّ ِّ َ ا
ب ج
ُ ْح َ ت َ ف ُ ا
ه ْ
ن ع
َ َ ِّ ا
ح يالر ا
لَ إ ا
ه
ِّ ن
ِّ ْ
ذ
ِّ ِّ ِّ ِّ َ إ ب، اَ ذإو ْتَا
ي َر
َ ش ً ا
ة فَا ْه ِّاد فَا ِّك َه
ُلَ اه، ن ْل لَ ْام فَإ ِّ ا ْس ًِّّرا فَأ َ ْدخِّ ْل َها ت َ ْفعَ ا، ل َظ َولَدُكَا بِّ َها يَ ْخ ُرجْا َو ا َولَ َداهُ بِّ َها ِّليَغِّي ا، َ ل َ ُ
ار تؤْ ِّذِّاه َو ا َ
ل قد ِّْركَا بِّقِّيث ِّا َ َ
ن إِّ اْ َ
ف أا َحقا َما أَتد ُْرونَا مِّ ن َها ل اه تغ ِّر َا
ْ َ ُ َ ْ َ
ْ َ ْ
ال َج ِّا، ار َحقا يَ ْبل ُاغ َما بِّيَ ِّدِّاه نَفسِّي َوالذِّي
ار ُ ْ
ل ال َج ِّا َ
ِّيل إِّ ا ً
ن قَل ا للاُ َرحِّ َام مِّ َم ْا
ا
Apakah kalian tahu hak tetangga? Jika tetanggamu meminta bantuan kepadamu, engkau harus
menolongnya. Jika dia meminta pinjaman, engkau meminjaminya. Jika dia fakir, engkau
memberinya. Jika dia sakit, engkau menjenguknya. Jika dia meninggal, engkau mengantar
jenazahnya. Jika dia mendapat kebaikan, engkau menyampaikan selamat untuknya. Jika dia ditimpa
kesulitan, engkau menghiburnya. Janganlah engkau meninggikan bangunanmu di atas bangunannya,
hingga engkau menghalangi angin yang menghembus untuknya, kecuali atas izinnya. Jika engkau
membeli buah, hadiahkanlah sebagian untuknya. Jika tidak melakukannya, maka simpanlah buah itu
secara sembunyi-sembunyi. Janganlah anakmu membawa buah itu agar anaknya menjadi marah.
Janganlah engkau menyakitinya dengan suara wajanmu kecuali engkau menciduk sebagian isi wajan
itu untuknya. Apakah kalian tahu hak tetangga? Demi Dzat yang menggenggam jiwaku, tidaklah hak
tetangga sampai kecuali sedikit dari orang yang dirahmati Allah (HR At-Thabarani).
Hak-hak tetangga seperti tersebut dibatas pemenuhannya adalah merupakan sebuah keniscayaan,
sehingga Rasulullah SAW pun menyampaikan sebuah peringatan keras terhadap orang yang tidak
memenuhi kewajibannya, seperti Sabda Beliau dalam hadits berikut ini :
Bukan mukmin, orang yang kenyang perutnya sedang tetangga sebelahnya kelaparan (HR. Al
Baihaqi Dalam Sunan Al Kubra No. 18108, Fishahihkan Al Albani Falam Silsilah Ash Shahihah No. 149)
Demi Allah, tidak beriman, tidak beriman, dan tidak beriman. Ada yang bertanya: Siapa itu wahai
Rasulullah?, Beliau menjawab: Orang yang tetangganya tidak aman dari bawa’iq-nya (kejahatannya)
(HR. Bukhari No. 6016 dan Muslim No. 46)
Untuk itu, bila seseorang ingin meraih predikat ORANG BAIK, maka Rasulullah SAW menetapkan
sebuah kriteria, yakni BAIK TIDAKNYA SESEORANG SANGAT DITENTUKAN OLEH BAIK TIDAKNYA
SIKAP ORANG TETSEBUT KEPADA TETANGGANYA Hal ini sesuai dengan Sabda Beliau dalam hadits
berikut ini :
Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap sahabatnya.
Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap tetangganya (HR. At
Tirmidzi No. 1944, Abu Daud No. 9/156, Dinilai Shahih Oleh Al Albani Dalam Silsilah Ash
Shahihah No. 103)
BIAR RIZKI SEMAKIN MELIMPAH DAN BERKAH, SISIHKANLAH SEBAGIAN UNTUK YANG LEBIH
MEMERLUKAN
Sedekah merupakan bukti keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT.
Selain itu, sedekah juga merupakan cara agar seseorang mampu meraih predikat pribadi yang
pemurah, pribadi yang penyabar dan pribadi yang peduli terhadap orang-orang yang berada di
sekitarnya, terutama bagi mereka yang merlukan uluran tangan kita.
Sedekah bisa kita dilakukan dengan banyak hal. Jika kita punya kelebihan, sedekahkanlah sebagian
bagi mereka yang kurang mampu. Jika kita tidak berkecukupan, sedekahkanlah apa yang kita miliki
meski itu hanya seteguk air. Dan seandainya tidak memiliki apapun, maka berbuat baik dan
tersenyumlah kepada sesama, karena berbuat baik dan tersenyum itu juga merupakan sedekah. Hal
tersebut sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW, yakni :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,ia mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, ”Setiap persendian manusia ada sedekahnya setiap hari di mana matahari terbit di
dalamnya, kamu mendamaikan di antara dua orang adalah sedekah,kamu membantu seseorang
untuk menaikkannya di atas kendaraannya atau mengangkatkan barangnya di atasnya adalah
sedekah, kalimat yang baik adalah sedekah, pada tiap-tiap langkah yang kamu tempuh menuju
shalat adalah sedekah, dan KAMU NEMBUANG GANGGUAN DARI JALAN ADALAH SEDEKAH (HR. Al-
Bukhari No.2989 dan Muslim No 1009)
Sedekah juga merupakan amalan yang memiliki banyak keutamaan. Siapa yang ikhlas dan tulus
bersedekah, Tuhan tidak akan segan-segan melipat gandakan sedekahnya, dan melimpahkan harta
serta kebaikan untuknya.
Orang-orang yang ikhlas dalam sedekah, maka Tuhan akan memberikan pahala yang berlipat ganda.
Hal Ini sesuai dengan Firman Allah SWT Dalam Surat Al Hadid Ayat 18, yakni :
َ ت ْال ُم
ص ِّدقِّينَا ِّإ َنا َ ّللا َوأ َ ْق َرضُوا َو ْال ُم
ص ِّدقَا ِّا سنًا قَ ْرضًا ََا
َ ف َح
ع ُا َ ُك َِّريما أَجْ را َولَ ُه ْام لَ ُه ْام ي
َ ضا
Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun
perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan
(pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak (QS. Al Hadid Ayat : 18)
Selanjutnya Allah juga Berfirman dalam Surat Al Baqarah Ayat 261, yakni :
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al Baqarah Ayat : 261)
Mengingat akan banyaknya pahala dan kebaikan yang disebabkan oleh amalan sedekah, pastikan
bahwa kita tak lagi merasa sayang apalagi kikir untuk bersedekah.
Berikan sedekah kepada keluarga terdekatmu lebih dulu, lalu kepada para tetanggamu dan orang-
orang yang mengenalmu lagi membutuhkan uluran tanganmu. Hal ini sesuai dengan Sabda
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh :
ل خ ََر َجا ّللاِّ َرسُو ُا صلَى َا َ ُللا علَ ْي ِّاه ا َ سلَ َامَ ض ًحى فِّي َو ْ َ ِّطرا أ َ ْاو أ ْ صلَى إِّ َلى ف َ ال ُم، ف ث َُام ص َر َا َ ا ْن، ظ ع َا َ اس َف َو ال َن َا، ص َدقَ ِّاة َوأ َ َم َر ُه ْام َ بِّال، ل َف َقا َا: «أَي َها
النَ ُا، ص َدقُوا
اس َ َ »ت، علَى فَ َم َار َ ساءِّا َ ِّالن، لفَقَا َا: «َر يَا ساءِّا َم ْعش َا َ ِّالن، ص َد ْقنَا َ َ ت، ن فَإِّنِّي ل أ َ ْكث َ َار َرأ َ ْيت ُ ُك َاار أ َ ْه ِّا فَقُ ْلنَا »النَ ِّا: ل يَا ذَلِّكَا َو ِّب َام ّللاِّ؟ َرسُو َا َ
َ ْ ُ َ
قا َا: «الل ْعنَا تكث ِّْرنَا، ِّير َوتكف ْرنَا
ل ُ ْ َ العَش َا، ن َرأيْتُا َما َ ْ
ت مِّ اصا ِّا َ ِّعقلا نَاق ْ َ ودِّينا، َ َب ْ
ب أذه َا َ ُ
ل ِّلل ِّا الر ُج ِّا
َ از ِّام ِّ ال َح، ن ْ َ
ن مِّ ا ُ
إِّحْ َداك ا، َر يَا ساءِّا َم ْعش َا َ ِّث َُام »الن
ص َر َا
ف َ ا ْن، ار فَلَ َما ص َا َ َم ْن ِّز ِّل ِّاه إِّلَى، زَ ْينَبُا َجا َءتْا، ُ ْن ا ْم َرأاةَ ْ
َم ْسعُودا اب ِّا، علَ ْي ِّاه ت َ ْست َأذِّنُا َ ،ل فَقِّي َا: ل يَا ّللا َرسُو َا، زَ ْينَبُا َه ِّذِّاه َِّا، ل فَقَا َا: «ب؟ أياَ َ
ِّ ِّ»الزيَان
فَقِّي َا: ُ ْن ا ْم َرأ َاة
ل َم ْسعُودا اب ِّا، ل قَا َا: «نَ َع ْما، لَ َها فَأُذِّنَا »لَ َها ائْذَنُوا، قَالَتْا: ي َيا ص َدقَ ِّاة ال َي ْو َام أ َ َم ْرتَا ِّإنَكَا َِّا
ّللا نَ ِّب َا، َ ِّبال، لِّي ُحلِّيا ِّع ْندِّي َوكَانَا، ن فَأ َ َردْتُا أ َ ْا
صدَقَا َ
َ َ بِّ ِّاه أت، ع َام َ َ َ
َ َ َم ْسعُودا ابْنُا فَز: ُن أ َحقا َو َول َداهُ أن اه َ ْ ْ
ص َدقتُا َم ا َ َ عل ْي ِّه ْام بِّ ِّاه تَ َ ،ل َ َ
صلى النبِّيا فَقا َا َ َ ُللا َ
عل ْي ِّاه ا َ سل َام َ َ و: َ «ص َدقَا َ َم ْسعُودا ابْنُا، َو َولدُكِّا زَ ْو ُجكِّا َ
ن أ َ َحقات َم ْا ص َد ْق ِّا َ َ علَ ْي ِّه ْام بِّ ِّاه ت
َ »
Suatu ketika Rasulullah keluar menuju masjid guna menunaikan ibadah shalat Idul Adha atau Idul
Fitri. Sehabis shalat, beliau menghadap warga sekitar, memberikan petuah-petuah kepada
masyarakat dan menyuruh mereka untuk bersedekah. ‘Wahai para manusia. Bersedekahlah!’ Pesan
Nabi
Ada beberapa wanita yang tampak lewat, terlihat oleh Baginda Rasul. Rasul pun berpesan ‘Wahai
para wanita sekalian, bersedekahlah! Sebab saya itu melihat mayoritas dari kalian adalah penghuni
neraka!’
Para wanita yang lewat menjadi heran, apa korelasinya antara menjadi penghuni neraka dengan
bersedekah sehingga mereka bertanya, ‘Kenapa harus dengan bersedekah, Ya Rasul?’
Rasulullah menjawab, ‘Karena kalian sering melaknat dan kufur terhadap suami. Aku tidak pernah
melihat seseorang yang akal dan agamanya kurang namun bisa sampai menghilangkan kecerdasan
laki-laki cerdas kecuali hanya di antara kalian ini yang bisa, wahai para wanita.’
Sehabis Rasulullah berkhutbah di hadapan masyarakat, beliau bergegas pulang ke kediaman. Setelah
sampai rumah, Zainab, istri Abdullah bin Mas’ud meminta izin untuk diperbolehkan masuk, sowan
kepada Baginda Nabi. Nabi pun mempersilakan
Zainab mencoba berbicara kepada Nabi, ‘Ya Rasul. Tadi Anda menyuruh untuk bersedekah hari ini.
Ini saya punya perhiasan. Saya ingin mensedekahkan barang milikku ini. Namun Ibnu Mas’ud
(suamiku) mengira bahwa dia dan anaknya lebih berhak saya kasih sedekah daripada orang lain.’
Rasul pun menegaskan, ‘Lho, memang benar apa yang dikatakan Ibnu Mas’ud itu. SUAMI DAN
ANAKMU LEBIHBERHAK KAMU KADIH SEDEKAH DARI PADA ORANG LAIN (HR. Bukhari No. 1462)
Jangan khawatir karena sedekah kita akan kehabisan nikmatNya. Sebaliknya, melalui sedekah kita
bisa mendapatkan pahala dan berkah berlipat ganda.
PENGGOLONGAN UMAT MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM
A. Hadits Rujukan :
قال للا رضي كبشة أبي عن، ّللا رسول قال صلَى َِّا َ ُللا وسلم عليه ا:
َ
نَفَرا ِّْل ْربَعَ ِّاة الد ْنيَا إِّنَ َمـا: عبْدا َ ُللاُ َرزَ قَ اه ال ا ي فَ ُه َاو َوع ِّْل ًمـا َم ا
ً ل َربَـ اه ُ فِّ ْي ِّاه يَـتَـ ِّق ْا ص ُا ِّ َّللِّ َويَ ْعلَ ُام َرحِّ ـ َم اه ُ فِّ ْي ِّاه َوي َحقًّا فِّيْـ ِّاه ِّ ا، ل فَ َهذَا َ بِّأ َ ْف
ض ِّا
َاز ِّا
ل ْ عبْد
ِّ الـ َمن.ا ال يَ ْر ُز ْق اه ُ َولَـ ْام ع ِّْل ًمـا ا
َ للاُ َرزَ قَ اهُ َو ق فَ ُه َاو َم ًا صا ِّد ُا
َ ل النِّــيَـ ِّاة يَقُ ْو ُا: ن لَ ْاو ي أ َ َا ل لَ َعمِّ ْلتُا َم ًا
ال لِّـ ْا فُ َلنا بِّ َع َم ِّا، فَأَجْ ُرهُـ َمـا بِّنِّـيَـتِّـ ِّاه فَ ُه َاو
س َواءا َ , عبْدا ُ َ
َ للاُ َرزَ ق اه َو ال ا ً َ ُ ْ ُ ْ
ط ف ُه َاو عِّل ًمـا يَ ْرزق اه َولـ ْام َم ا َ ُ ْ
ْر َمالِّـ ِّاه فِّـي يَـخبِّ ا ْ
ل عِّلما بِّغَي ِّا َ َ ُ
ل َربَ اه فِّ ْي ِّاه يَتقِّي ا َ
ل َو ا ص ُا للِّ يَ ْعلَ ُام َو َا
ِّ َل َرحِّ ـ َم اه ُ فِّـيْـ ِّاه ي فِّـيْـ ِّاه ا
ًّث فَ َهذَا َحقا َ
ل بِّأ ْخبَ ِّاَاز ِّا ْ
ِّ الـ َمن, عبْدا ْ
َ للاُ يَ ْر ُزقـ اهُ لَـ ْام َو
ال ال َم ًا ْ
ل فَ ُه َاو عِّل ًمـا َو َا يَقُو ُا: ن لَ ْاو َ
ي أ َا ْ
ل فِّيْـ ِّاه لَعَمِّ لتُا َم ًا
ال لِّـ ْا فُ َلنا بِّعَ َم ِّا، فَ ِّو ْز ُرهُـ َمـا بِّنِّيَتِّ ِّاه فَ ُه َاو
س َواءا َ
Dari Abu Kabsyah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Bersabda :
Sesungguhnya dunia hanyalah diberikan untuk Empat Golongan Orang, Yakni : Pertama, hamba yang
Allah berikan ilmu dan harta, kemudian dia bertakwa kepada Allah dalam hartanya, dengannya ia
menyambung silaturahmi, dan ia menyadari bahwa dalam harta itu ada hak Allah. Inilah kedudukan
golongan manusia yang paling baik (di sisi Allah); Kedua, hamba yang Allah berikan ilmu namun tidak
diberikan harta, dengan niatnya yang jujur ia berkata, seandainya aku memiliki harta, aku pasti
mengerjakan seperti apa yang dikerjakan Si Fulan. Maka dengan niatnya itu, pahala keduanya sama;
Ketiga, hamba yang Allah berikan harta namun tidak diberikan ilmu, lalu ia menggunakan hartanya
sewenang-wenang tanpa ilmu, tidak bertakwa kepada Allah dalam hartanya, tidak menyambung
silaturahmi dan tidak mengetahui bahwa dalam harta itu ada hak Allah. Ini adalah kedudukan
golongan manusua yang paling jelek (di sisi Allâh); dan Keempat, hamba yang tidak Allah berikan
harta tidak juga ilmu, ia berkata : Seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa
yang dikerjakan Si Fulan. Maka dengan niatnya itu, keduanya mendapatkan dosa yang sama (HR.
Ahmad No. IV/230-231, At-Tirmidzi No. 2325, Ibnu Majah No. 4228, dan Al-Baihaqi No. IV)
a. Seorang hamba yang Allah berikan ilmu (agama) dan harta, kemudian dia bertaqwa kepada Allah
dalam hartanya, dengannya ia menyambung silaturahmi, dan mengetahui hak Allah di dalamnya.
Orang tersebut mendapat kedudukan yang paling baik (di sisi Allah).
b. Seorang hamba yang Allah berikan ilmu (agama) namun tidak diberikan harta, dengan niatnya
yang jujur ia berkata, seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang
dikerjakan Si Fulan. Ia dengan niatnya itu, maka pahala keduanya sama.
c. Seorang hamba yang Allah berikan harta namun tidak diberikan ilmu (agama). Lalu ia tidak dapat
mengatur hartanya, tidak bertaqwa kepada Allah dalam hartanya, tidak menyambung silaturahmi
dengannya, dan tidak mengetahui hak Allah di dalamnya. Kedudukan orang tersebut adalah yang
golongan manusia paling jelek (di sisi Allah). Dan
d. Seorang hamba yang tidak Allah berikan harta tidak juga ilmu (agama), ia berkata : Seandainya aku
memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan Si Fulan. Ia berniat seperti itu dan
keduanya sama dalam mendapatkan dosa.
2. Hadist Ini Memberikan Peringatan Akan Pentingnya Kita Mengerti Ilmu Agama :
Semoga kita termasuk golongan yang pertama atau paling tidak ternasuk gongan yang kedua,
aamiin YRA.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam Surat Al Baqarah Ayat 207, yakni :
ن النَ ِّ ا
اس َومِّ نَا َ ت ا ْبتِّغَا َاء نَ ْف
س اهُ يَ ْش ِّري َم ْا ضا ِّا بِّ ْال ِّعبَا ِّاد َر ُءوفا َو َا
ّللاُ ۚ َِّا
َ ّللا َم ْر
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan
Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya (QS. Al Baqarah Ayat : 207)
Menurut kebanyakan mufassirin, ayat ini diturunkan berkenaan dengan semua mujahid yang
berjuang di jalan Allah. Seperti pengertian yang terkandung di dalam Firman-Nya:
س ُه ْام ْال ُمؤْ مِّ نِّينَا مِّ نَا ا ْشت ََرى ََا
ّللا ِّإ َنا َ ُن َاوأ َ ْم َوا َل ُه ْام أ َ ْنف ل فِّي يُ َقا ِّتلُونَا ْال َج َن اةَ َل ُه ُام ِّبأ َ َا
س ِّبي ِّا علَ ْي ِّها َو ْعدًا َويُ ْقتَلُونَا فَ َي ْقتُلُونَا َِّا
َ ّللا َ َواإل ْن ِّجي ِّلا الت َ ْو َرااةِّ فِّي َحقًّا
ُ ْ ْ َ َ
ّللاِّ مِّ نَا بِّعَ ْه ِّدِّاه أ ْوفى َو َم ا
ن َوالق ْر ِّا
آن َ َ ُ َ ُ َ ُ
العَظِّ ي ُام الف َْو از ه َاُو َوذلِّكَا بِّ ِّاه بَايَ ْعت ْام الذِّي بِّبَ ْي ِّعك ُام فا ْست ْبش ُِّروا َا ْ ْ
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau
terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang
telah kalian lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar (QS. At-Taubah Ayat : 111)
2. Ancaman Allah Kepada Manusia Yang Mementingkan Dunia Dari Pada Allah :
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk memberi ancaman
pada orang2 yang lebih mementingkan keluarga, kerabat, dan sanak familinya, dab harta benda
yang merupakan hasil jerih payah kalian daripada Allah. Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam
Surat Athaubah Ayat 24, yakni :
ن قُ ْلا ِّيرت ُ ُك ْام َوأ َ ْزوا ُج ُك ْام َوإِّ ْخوانُكُ ْام َوأَبْنا ُؤ ُك ْام آبا ُؤ ُك ْام كانَا إِّ ْا
َ عش َ ِّجارةا ا ْقت ََر ْفت ُ ُموها َوأ َ ْموالا َو َ إِّلَ ْي ُك ْام أ َ َحبَا ت َْر
َ ض ْونَها َو َمساكِّنُا كَسا َدها ت َْخش ْاَونَا َوت
سبِّي ِّل ِّاه فِّي َو ِّجهادا َو َرسُو ِّل ِّاه َِّا
ّللا مِّ نَا َ صوا ُ َِّي َحتَى فَت ََرب ْ
ّللاُ يَأت َا َ ْ ْ
الفا ِّسقِّينَا القَ ْو َام يَ ْهدِّي ل َو َا
ّللاُ بِّأ ْم ِّرِّاه َا
Katakanlah, Jika bapak-bapak, anak-anak. saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga kalian, harta
kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang kalian sukai, adalah lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya
dan (daripada) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik (QS. At-taubah Ayat : 24)
3. Sebaiknya Ilmu Dijadikan Pedoman dan Nasihat Bagi Orang Yang Berakal :
Sesungguhnya orang yang (berilmu) mengambil pelajaran dan menjadikannya sebagai nasihat serta
memahaminya hanyalah orang-orang yang berakal sehat dan berpikiran lurus; semoga Allah
menjadikan kita di antara golongan mereka. Hal ini sesuai dengan Firnan Allah dakam Surat Ar Ra'ad
Ayat 19, yakni :
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu
benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat
mengambil pelajaran (QS. Ar Ra'ad Ayat : 19)
ADAB SEORANG MUSLIM DALAM SETIAP MELAKSANAKAN KEGIATAN : DIAWALI DENGAN MEMBACA
BASMALAH DAN DIAKHIRI DENGAN DOA
A. Dalil Rujukan :
Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan
kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam (QS.
Al-Shaffaat Ayat : 180-182)
Kalimat pembuka acara biasanya berupa bacaan basmalah dan kadang juga dengan surotul Fatihah.
Sedangkan kalimat penutup biasanya berupa doa dengan menggunakan kalimat hamdalah. Hal
tersebut didasarkan pada :
Doa mereka di dalam surga berupa TASBIH (subhanakallahuma) sebagi penghormatan kepada Allah
SWT dan para malaikatNya, dan juga ucapan selamat antar mereka di dalam surga adalah ucapan
SALAM (assalamu'alaikum). Dan penutup doa mereka adalah ALKHAMDULILLAHIRABBIL 'ALAMIN
(QS. Al-Shaffaat Ayat : 180-182)
Ayat tersebut di atas menunjukan, bahwa apa yang dilakukan oleh penduduk surga sebaikannya
menjadi rujukan bagi umat manusia yg ada di dunia ini. Yakni semua kegiatan sebaiknya diawali
dengan ucapan sanjungan kepada Allah SWT dan RasulNya, sebagai bentuk perhormatan umat
kepada Sang Pencipta (ALLAH) dan Sang Pembimbing (RosulNya). Kemudian di akhiri dengan doa
kepada Allah SWT sebagai Dzat Yang Memiliki Segalanya.
Berikut ini beberpa hal yang penting diperhatikan ketika kita berdoa :
a.1. Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ada seorang Arab Badui menghadap
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata :
Ajarkanlah kepadaku suatu kalimat yang aku bisa mengucapkannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : Ucapkanlah: LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH, ALLAHU AKBAR
KABIIRO, WALHAMDULILLAHI KATSIROO, WA SUBHANALLAHI ROBBIL ‘ALAMIN, WA LAA HAWLA WA
LAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘AZIZIL HAKIM
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-
Nya. Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah yang banyak, Maha Suci Allah Rabb semesta alam, serta
tidak ada daya dan upaya kecuali bersama Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana)
Orang Arab Badui itu berkata : Itu semua untuk Rabbku, lalu manakah untukku? Beliau menjawab :
Ucapkanlah, ALLAHUMMAGHFIR LII WARHAMNII WAHDINII WARZUQNII (Artinya: Ya Allah,
ampunilah aku, rahmatilah aku, berilah aku hidayah) (HR. Muslim No. 2696)
Disunnahkan untuk berdzikir dan menyanjung Allah sebelum doa. Karena Rasul shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengajarkan Arab Badui tersebut sanjungan kepada Allah dahulu sebelum doa. Ini yang
disebut at-takhliyyah qabla at-tahliyyah, membersihkan dahulu sebelum menghiasi dan mengisi
(Lihat Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. 2:448.)
Ibnul Qayyim menyatakan bahwa ada tiga tingkatan dalam bershalawat saat doa :
b.3. Bershalawat di awal dan di akhir, lalu menjadikan hajat yang diminta di pertengahan doa.
Mengenai perintah bershalawat saat akan memanjatkan doa disebutkan dalam hadits Fudholah bin
‘Ubaid, ia berkata :
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang memanjatkan doa dalam shalatnya,
lalu ia tidak memanjatkan shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pun berkata,
“Orang ini terlalu tergesa-gesa dalam doanya.” Kemudian beliau memanggilnya lalu menegurnya
atau mengatakan kepada lainnya, “Jika salah seorang di antara kalian berdoa, maka mulailah dengan
memuji Allah, menyanjung-Nya, lalu bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu
mintalah doa yang diinginkan (HR. Tirmidzi No. 3477 dan Abu Daud No. 1481. Abu Isa At-Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al-Hafizh Abu Thahir menilai sanad hadits. tersebut
hasan.)
Membaca shalawat pada saat berdoa, kedudukannya seperti membaca Al-Fatihah dalam shalat. Jadi
pembuka doa adalah shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Untuk shalat, pembukanya
adalah dengan bersuci.
Sesungguhnya doa itu diam antara langit dan bumi, tidak naik ke atas hingga engkau bershalawat
kepada Nabimu shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Tirmidzi No. 486)
Al-Albani mengatakan :
السخاوي قال كما الرأي قبل من يقال ل مثله ْلن المرفوع حكم في وهو
*Hadis mauquf (perkataan Ali) ini dihukumi sebagai sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena
keterangan semacam ini tidak mungkin disampaikan berdasarkan ijtihad, sebagaimana penjelasan
As-Sakhawi.” Kemudian Syekh al-Albani menegaskan :
اْلحوال أقل على تعالى للا شاء إن الحسن مرتبة عن ينزل ل والشواهد الطرق هذه بمجموع الحديث أن القول وخلصة
Kesimpulannya, bahwa hadits di atas dengan seluruh jalur dan penguatnya, keadaan minimal tidak
turun dari derajat hasan, insyaaAllah (Silsilah Ahadits Shahih, Keterangan Hadits No. 2035)
1. Bertawassul dengan
nama dan sifat Allah
3. Menghadap kiblat.
4. Berdoa dalam
keadaan suci.
5. Mengangkat tangan
saat berdoa.
(Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku
termasuk orang yang berbuat aniaya)
7. Meminta dengan
penuh pengharapan
yang besar dan rasa
takut.
8. Mendahului doa
dengan sedekah.
5. Pemaaf
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
الﺮزق تﺠلﺐ أربعة و:
Jangan pelit membagikan tulisan ini kepada teman-teman kita ..... !!!!!
Bunyinya :
"Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncang kan langit dan bumi, laut dan darat".
Biar mereka semua tahu bahwa Mu'jizat Allah itu ada !!!
Allah berfirman : "Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa saja, kalau kamu dahulu
mengetahui hal ini (tentulah kamu bersiap sedia)"
Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk meniti perjalan hidup kita ini.
Subhanallah... 💌💌
Ringan-ringankanlah tangan untuk membagi berita ini. Akan mendapat pahala mengingatkan
saudara Islam...
A. Hadits Rujukan :
قال للا رضي كبشة أبي عن، ّللا رسول قال صلَى َِّا َ ُللا وسلم عليه ا:
ْ َ
نَفَرا ِّْل ْربَعَ ِّاة الدنيَا إِّنَ َمـا: عبْدا َ ُللاُ َرزَ قَ اه ال ا ي فَ ُه َاو َوع ِّْل ًمـا َم ا
ً ل َربَـ اه ُ فِّ ْي ِّاه يَـتَـ ِّق ْا ص ُا ِّ َّللِّ َويَ ْعلَ ُام َرحِّ ـ َم اه ُ فِّ ْي ِّاه َوي َحقًّا فِّيْـ ِّاه ِّ ا، ل فَ َهذَا َ بِّأ َ ْف
ض ِّا
َاز ِّا
ل ْ عبْد
ِّ الـ َمن.ا َ للاُ َرزَ قَ اهُ َو ال يَ ْر ُز ْق اه ُ َولَـ ْام ع ِّْل ًمـا ا
ق فَ ُه َاو َم ًا صا ِّد ُا
َ ل النِّــيَـ ِّاة يَقُ ْو ُا: ن لَ ْاو ي أ َ َا ال لِّـ ْال لَ َعمِّ ْلتُا َم ًا فُ َلنا بِّ َع َم ِّا، فَأَجْ ُرهُـ َمـا بِّنِّـيَـتِّـ ِّاه فَ ُه َاو
س َواءا َ , ْد
ا ب ع و
َ َ ُ ا
ه َ ق َز ر
َ ُ ا
للا اً
ال م ا
م
َ ْ َ ـَ لو ُ ا
ه ق ْ ُ
ز ر ي
َْ ً ـا م ْ
ِّلع ا
و ه
َُ َ ف ُ ط
ا ب ْ
ـخ
ِّ َ ي ِّـي ف ا
ه ِّـ
ل ام
ِّ َ ِّ ِّ ا
ْر يغ
َ ب م
ا ْ
ِّل
ع ا
ل َ ِّي قَ تي ُ
َ ِّ ِّ َ َ ل
ا
ه ي
ْ ف ا
ه َ ب ر ا
ل َ و ص ُا فِّـيْـ ِّاه للِّا َي ْعلَ ُام َو َا
ِّ ل َرحِّ ـ َم اه ُ فِّـيْـ ِّاه َي
ًّث فَ َهذَا َحقا َ
ل بِّأ ْخبَ ِّا َاز ِّا ْ َ ْ
َ للاُ يَ ْر ُزقـ اهُ لـ ْام َو
ِّ الـ َمن, عبْدا ال ا ً
ل َم ا ْ
ل فَ ُه َاو عِّل ًمـا َو َا ُ
يَقو ُا: ن ل ْاو َ َ
ي أ َا ال لِّـ ْا ً ْ َ
ل فِّيْـ ِّاه لعَمِّ لتُا َم ا ُ
ف َلنا بِّعَ َم ِّا، فَ ِّو ْز ُرهُـ َمـا بِّنِّيَتِّ ِّاه فَ ُه َاو
س َواءا َ
Dari Abu Kabsyah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Bersabda :
Sesungguhnya dunia hanyalah diberikan untuk Empat Golongan Orang, Yakni : Pertama, hamba yang
Allah berikan ilmu dan harta, kemudian dia bertakwa kepada Allah dalam hartanya, dengannya ia
menyambung silaturahmi, dan ia menyadari bahwa dalam harta itu ada hak Allah. Inilah kedudukan
golongan manusia yang paling baik (di sisi Allah); Kedua, hamba yang Allah berikan ilmu namun tidak
diberikan harta, dengan niatnya yang jujur ia berkata, seandainya aku memiliki harta, aku pasti
mengerjakan seperti apa yang dikerjakan Si Fulan. Maka dengan niatnya itu, pahala keduanya sama;
Ketiga, hamba yang Allah berikan harta namun tidak diberikan ilmu, lalu ia menggunakan hartanya
sewenang-wenang tanpa ilmu, tidak bertakwa kepada Allah dalam hartanya, tidak menyambung
silaturahmi dan tidak mengetahui bahwa dalam harta itu ada hak Allah. Ini adalah kedudukan
golongan manusua yang paling jelek (di sisi Allâh); dan Keempat, hamba yang tidak Allah berikan
harta tidak juga ilmu, ia berkata : Seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa
yang dikerjakan Si Fulan. Maka dengan niatnya itu, keduanya mendapatkan dosa yang sama (HR.
Ahmad No. IV/230-231, At-Tirmidzi No. 2325, Ibnu Majah No. 4228, dan Al-Baihaqi No. IV)
a. Seorang hamba yang Allah berikan ilmu (agama) dan harta, kemudian dia bertaqwa kepada Allah
dalam hartanya, dengannya ia menyambung silaturahmi, dan mengetahui hak Allah di dalamnya.
Orang tersebut mendapat kedudukan yang paling baik (di sisi Allah).
b. Seorang hamba yang Allah berikan ilmu (agama) namun tidak diberikan harta, dengan niatnya
yang jujur ia berkata, seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang
dikerjakan Si Fulan. Ia dengan niatnya itu, maka pahala keduanya sama.
c. Seorang hamba yang Allah berikan harta namun tidak diberikan ilmu (agama). Lalu ia tidak dapat
mengatur hartanya, tidak bertaqwa kepada Allah dalam hartanya, tidak menyambung silaturahmi
dengannya, dan tidak mengetahui hak Allah di dalamnya. Kedudukan orang tersebut adalah yang
golongan manusia paling jelek (di sisi Allah). Dan
d. Seorang hamba yang tidak Allah berikan harta tidak juga ilmu (agama), ia berkata : Seandainya aku
memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan Si Fulan. Ia berniat seperti itu dan
keduanya sama dalam mendapatkan dosa.
2. Hadist Ini Memberikan Peringatan Akan Pentingnya Kita Mengerti Ilmu Agama :
Semoga kita termasuk golongan yang pertama atau paling tidak ternasuk gongan yang kedua,
aamiin YRA.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam Surat Al Baqarah Ayat 207, yakni :
ن النَ ِّ ا
اس َومِّ نَا َ ت ا ْب ِّتغَا َاء نَ ْف
س اهُ َي ْش ِّري َم ْا ضا ِّا ِّب ْال ِّع َبا ِّاد َر ُءوفا َو َا
ّللاُ ۚ َِّا
َ ّللا َم ْر
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan
Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya (QS. Al Baqarah Ayat : 207)
Menurut kebanyakan mufassirin, ayat ini diturunkan berkenaan dengan semua mujahid yang
berjuang di jalan Allah. Seperti pengertian yang terkandung di dalam Firman-Nya:
س ُه ْام ْال ُمؤْ مِّ نِّينَا مِّ نَا ا ْشت ََرى ََا
ّللا ِّإ َنا ل فِّي يُ َقاتِّلُونَا ْال َج َن اةَ َل ُه ُام بِّأ َ َا
َ ُن َوأ َ ْم َوا َل ُه ْام أ َ ْنف سبِّي ِّا علَ ْي ِّاه َو ْعدًا َويُ ْقتَلُونَا فَيَ ْقتُلُونَا َِّا
َ ّللا َ ل الت َ ْو َرااةِّ فِّي َحقًّا
َواإل ْن ِّجي ِّا
ن َو ْالقُ ْر ِّا
آن ْال َعظِّ ي ُام ْالف َْو ُاز ه َاُو َوذَلِّكَا ِّب ِّاه َبا َي ْعت ُْام الَذِّي ِّب َب ْي ِّع ُك ُام فَا ْست َ ْبش ُِّروا َا
ّللاِّ مِّ نَا ِّب َع ْه ِّدِّاه أ َ ْوفَى َو َم ْا
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau
terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang
telah kalian lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar (QS. At-Taubah Ayat : 111)
2. Ancaman Allah Kepada Manusia Yang Mementingkan Dunia Dari Pada Allah :
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk memberi ancaman
pada orang2 yang lebih mementingkan keluarga, kerabat, dan sanak familinya, dab harta benda
yang merupakan hasil jerih payah kalian daripada Allah. Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam
Surat Athaubah Ayat 24, yakni :
ن قُ ْلا خوانُكُ ْام َوأَبْنا ُؤ ُك ْام آبا ُؤ ُك ْام كانَا ِّإ ْا
ِّيرت ُ ُك ْام َوأ َ ْزوا ُج ُك ْام َو ِّإ ْا
َ عش َ ِّجارةا ا ْقت ََر ْفت ُ ُموها َوأ َ ْموالا َو َ ِّإلَ ْي ُك ْام أ َ َحبَا ت َْر
َ ض ْونَها َو َمساكِّنُا كَسا َدها ت َْخش َْونَا َوت
سبِّي ِّل ِّاه فِّي َو ِّجهادا َو َرسُو ِّل ِّاه َِّا
ّللا مِّ نَا َ صوا َ
ُ َِّي َحتى فت ََربَ ْ
ّللاُ يَأت َا َ
ّللاُ بِّأ ْم ِّرِّاه َا َ ْ ْ
الفا ِّسقِّينَا الق ْو َام يَ ْهدِّي ل َو َا
Katakanlah, Jika bapak-bapak, anak-anak. saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga kalian, harta
kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang kalian sukai, adalah lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya
dan (daripada) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik (QS. At-taubah Ayat : 24)
3. Sebaiknya Ilmu Dijadikan Pedoman dan Nasihat Bagi Orang Yang Berakal :
Sesungguhnya orang yang (berilmu) mengambil pelajaran dan menjadikannya sebagai nasihat serta
memahaminya hanyalah orang-orang yang berakal sehat dan berpikiran lurus; semoga Allah
menjadikan kita di antara golongan mereka. Hal ini sesuai dengan Firnan Allah dakam Surat Ar Ra'ad
Ayat 19, yakni :
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu
benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat
mengambil pelajaran (QS. Ar Ra'ad Ayat : 19)
ISTIGHFAR ADALAH KUNCI AKHIR SEGALA KESULITAH HIDUP BAGI SEORANG MUSLIM
بالﺘفﻜﻴﺮ تُفﺘح ل أبوابا بالسﺘغفار يفﺘح فالله كﺜﻴﺮا اسﺘغفﺮ بﻞ كﺜﻴﺮا تُفﻜﺮ ل
Jangan terlalu banyak berfikir, tapi perbanyaklah BERISTIGHFAR, karena dengan beristighfar Allah
akan membuka banyak pintu (kemudahan) yang tak terbuka melalui berfikir
1.. Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ’Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Bersabda :
ُ ن
طوبَى صحِّ يفَتِّ ِّاه فِّي َو َج َاد ِّل َم ْا ً ِّيرا ا ْستِّ ْغف
َ َارا ً َكث
Berbahagialah bagi orang yang mendapati dalam catatan amalnya terdapat banyak ISTGHFAR (HR. Al
Baihaqi & Ahmad)
ارا كَانَا إِّنَ اهُ َربَ ُك ْام ا ْست َ ْاغف ُِّروا فَقُ ْلتُا
ً َغف
َ .ل َ علَ ْي ُك ْام ال
س َما َاء ي ُْر ِّس ِّا ً مِّ د َْر. ل َوبَنِّينَا بِّأ َ ْم َوالا َويُ ْم ِّد ْدكُ ْام
َ ارا ل َجنَاتا لَ ُك ْام َويَجْ عَ ْا ً أ َ ْن َه.
ارا لَ ُك ْام َويَجْ عَ ْا
Maka saya 'Nabi Nuh' berkata (kepada mereka), ‘Beristighfarlah Mohonlah ampunan kepada Rabb
kalian (karena) sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat
dari langit atas kalian. Dan Dia akan melipatkangandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan
kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian (QS. Nuh Ayat : 10-12)
D. Kesimpulah :
Fatwa Ulama yang merujuk kepada Sabda Rasulullah dan Firman Allah di atas menunujukkan bahwa
ISTIGHFAR adalah sebab turunnya rezeki dari langit, dilapangkannya harta dan keturunan, serta
dibukakannya berbagai kebaikan untuk
hambaNya, sehingga masalah apapun yang dihadapi oleh seorang hamba, akan tersaji jalan
keluarnya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebut sebuah atsar dari Al-Hasan Al-Bashry bahwa ada empat orang yang
datang secara terpisah kepada beliau. Mereka mengeluh akan masa paceklik, kefakiran, kekeringan
kebun, dan tidak mempunyai anak. Namun, terhadap semua keluhan tersebut, beliau hanya
menjawab, BERISTIGHFARLAH KEPADA ALLAH
Semoga kita termasuk orang yang beruntung karena banyaknya amal istighfar kita. Ingat Nabi saja
yang sudah di jamin surga tidak kurang dalam sehari beliau beristighfar 100 kali paling sedikit 70 kali.
Karena keutamaan istighfar ini sangat luar biasa insyaa Allah dunia akhirat bahagia.
Berikut ini contoh LAFAL ISTIGHFAR yang bisa kita amalkan setiap saat :
“س ْب َحانَا
ُ ُللا َ ”إِّلَ ْي ِّاه َوأَت ُ ْوبُا أ َ ْست َ ْغف ُِّرللا
وبِّ َح ْم ِّدِّاه ا،
Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-
Nya
ISTIGHFAR ADALAH KUNCI AKHIR SEGALA KESULITAH HIDUP BAGI SEORANG MUSLIM
بالﺘفﻜﻴﺮ تُفﺘح ل أبوابا بالسﺘغفار يفﺘح فالله كﺜﻴﺮا اسﺘغفﺮ بﻞ كﺜﻴﺮا تُفﻜﺮ ل
Jangan terlalu banyak berfikir, tapi perbanyaklah BERISTIGHFAR, karena dengan beristighfar Allah
akan membuka banyak pintu (kemudahan) yang tak terbuka melalui berfikir
1.. Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ’Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Bersabda :
ُ ن
طوبَى صحِّ يفَتِّ ِّاه فِّي َو َج َاد ِّل َم ْا ً ِّيرا ا ْستِّ ْغف
َ َارا ً َكث
Berbahagialah bagi orang yang mendapati dalam catatan amalnya terdapat banyak ISTGHFAR (HR. Al
Baihaqi & Ahmad)
Diantara keutamaan lainnya ISTIGHFAR adalah sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman
Dalam menjelaskan tentang seruan Nabi Nuh ‘Alaihis Salam ketika ia berdakwah kepada kaumnya,
yakni :
ارا كَانَا إِّنَ اهُ َربَ ُك ْام ا ْست َ ْغف ُِّروا فَقُ ْلتُا
ً َغف
َ .ل َ علَ ْي ُك ْام ال
س َما َاء ي ُْر ِّس ِّا ً مِّ د َْر. ل َوبَنِّينَا بِّأ َ ْم َوالا َويُ ْم ِّد ْدكُ ْام
َ ارا ل َجنَاتا لَ ُك ْام َويَجْ عَ ْا ً أ َ ْن َه.
ارا لَ ُك ْام َويَجْ عَ ْا
Maka saya 'Nabi Nuh' berkata (kepada mereka), ‘Beristighfarlah Mohonlah ampunan kepada Rabb
kalian (karena) sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat
dari langit atas kalian. Dan Dia akan melipatkangandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan
kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian (QS. Nuh Ayat : 10-12)
D. Kesimpulah :
Fatwa Ulama yang merujuk kepada Sabda Rasulullah dan Firman Allah di atas menunujukkan bahwa
ISTIGHFAR adalah sebab turunnya rezeki dari langit, dilapangkannya harta dan keturunan, serta
dibukakannya berbagai kebaikan untuk
hambaNya, sehingga masalah apapun yang dihadapi oleh seorang hamba, akan tersaji jalan
keluarnya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebut sebuah atsar dari Al-Hasan Al-Bashry bahwa ada empat orang yang
datang secara terpisah kepada beliau. Mereka mengeluh akan masa paceklik, kefakiran, kekeringan
kebun, dan tidak mempunyai anak. Namun, terhadap semua keluhan tersebut, beliau hanya
menjawab, BERISTIGHFARLAH KEPADA ALLAH
Semoga kita termasuk orang yang beruntung karena banyaknya amal istighfar kita. Ingat Nabi saja
yang sudah di jamin surga tidak kurang dalam sehari beliau beristighfar 100 kali paling sedikit 70 kali.
Karena keutamaan istighfar ini sangat luar biasa insyaa Allah dunia akhirat bahagia.
Berikut ini contoh LAFAL ISTIGHFAR yang bisa kita amalkan setiap saat :
“س ْب َحانَا َاوبِّ َح ْم ِّدِّاه ا، ” ِّإلَ ْي ِّاه َوأَت ُ ْوبُا أ َ ْست َ ْغف ُِّرللا
ُ ُللا
Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-
Nya
ADAB SEORANG MUSLIM DALAM SETIAP MELAKSANAKAN KEGIATAN : DIAWALI DENGAN MEMBACA
BASMALAH DAN DIAKHIRI DENGAN DOA
A. Dalil Rujukan :
Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan
kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam (QS.
Al-Shaffaat Ayat : 180-182)
Kalimat pembuka acara biasanya berupa bacaan basmalah dan kadang juga dengan surotul Fatihah.
Sedangkan kalimat penutup biasanya berupa doa dengan menggunakan kalimat hamdalah. Hal
tersebut didasarkan pada :
Doa mereka di dalam surga berupa TASBIH (subhanakallahuma) sebagi penghormatan kepada Allah
SWT dan para malaikatNya, dan juga ucapan selamat antar mereka di dalam surga adalah ucapan
SALAM (assalamu'alaikum). Dan penutup doa mereka adalah ALKHAMDULILLAHIRABBIL 'ALAMIN
(QS. Al-Shaffaat Ayat : 180-182)
Ayat tersebut di atas menunjukan, bahwa apa yang dilakukan oleh penduduk surga sebaikannya
menjadi rujukan bagi umat manusia yg ada di dunia ini. Yakni semua kegiatan sebaiknya diawali
dengan ucapan sanjungan kepada Allah SWT dan RasulNya, sebagai bentuk perhormatan umat
kepada Sang Pencipta (ALLAH) dan Sang Pembimbing (RosulNya). Kemudian di akhiri dengan doa
kepada Allah SWT sebagai Dzat Yang Memiliki Segalanya.
Berikut ini beberpa hal yang penting diperhatikan ketika kita berdoa :
a.1. Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ada seorang Arab Badui menghadap
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata :
Ajarkanlah kepadaku suatu kalimat yang aku bisa mengucapkannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : Ucapkanlah: LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH, ALLAHU AKBAR
KABIIRO, WALHAMDULILLAHI KATSIROO, WA SUBHANALLAHI ROBBIL ‘ALAMIN, WA LAA HAWLA WA
LAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘AZIZIL HAKIM
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-
Nya. Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah yang banyak, Maha Suci Allah Rabb semesta alam, serta
tidak ada daya dan upaya kecuali bersama Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana)
Orang Arab Badui itu berkata : Itu semua untuk Rabbku, lalu manakah untukku? Beliau menjawab :
Ucapkanlah, ALLAHUMMAGHFIR LII WARHAMNII WAHDINII WARZUQNII (Artinya: Ya Allah,
ampunilah aku, rahmatilah aku, berilah aku hidayah) (HR. Muslim No. 2696)
Disunnahkan untuk berdzikir dan menyanjung Allah sebelum doa. Karena Rasul shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengajarkan Arab Badui tersebut sanjungan kepada Allah dahulu sebelum doa. Ini yang
disebut at-takhliyyah qabla at-tahliyyah, membersihkan dahulu sebelum menghiasi dan mengisi
(Lihat Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. 2:448.)
Ibnul Qayyim menyatakan bahwa ada tiga tingkatan dalam bershalawat saat doa :
b.3. Bershalawat di awal dan di akhir, lalu menjadikan hajat yang diminta di pertengahan doa.
Mengenai perintah bershalawat saat akan memanjatkan doa disebutkan dalam hadits Fudholah bin
‘Ubaid, ia berkata :
َ النَبِّىا-وسلم عليه للا صلى- ًل
سمِّ َعا صلَتِّ ِّاه فِّى يَ ْدعُو َر ُج ا َ ل فَلَ ْام
ص ِّاَ ُعلَاى ي َ ى النَبِّ ِّا-وسلم عليه للا صلى- ل النَبِّ ا-عليه للا صلى
ى فَقَا َا
وسلم- « ل ع ِّج َا َ َ ا َ ذه ». ا
م ُ ث
َ ُ َ َ َا
ه اعد ا
ل اَ قَ ف ُ ا
ه َ ل ا
و َ أ ا
ه ْر
ي
ْ ِّ ِّ ِّغ
َ ل « ا َ ذإ ىَ لص ا
م ُ
ك ُ
د حَ أ ْ
ِّ َ ْ َ َ َ ِّ َِّ ِّ حْ م ا
أدبْ يلْ َ ف ا
د ي َ تب ِّ ا
ّللا َاءِّا
ن َ ثالو ا
ه ي
ْ لع ا
م ُ
َ ِّ َ َ ِّ َ ُ ِّ ع َلى
َ ث ا
ل ص ي ل َ ى النَ ِّب ِّا-للا صلى
وسلم عليه- ع ث َام ُ » شَا َاء بِّ َما بَ ْع ُاد ِّليَ ْد ُا.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang memanjatkan doa dalam shalatnya,
lalu ia tidak memanjatkan shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pun berkata,
“Orang ini terlalu tergesa-gesa dalam doanya.” Kemudian beliau memanggilnya lalu menegurnya
atau mengatakan kepada lainnya, “Jika salah seorang di antara kalian berdoa, maka mulailah dengan
memuji Allah, menyanjung-Nya, lalu bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu
mintalah doa yang diinginkan (HR. Tirmidzi No. 3477 dan Abu Daud No. 1481. Abu Isa At-Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al-Hafizh Abu Thahir menilai sanad hadits. tersebut
hasan.)
Membaca shalawat pada saat berdoa, kedudukannya seperti membaca Al-Fatihah dalam shalat. Jadi
pembuka doa adalah shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Untuk shalat, pembukanya
adalah dengan bersuci.
Sesungguhnya doa itu diam antara langit dan bumi, tidak naik ke atas hingga engkau bershalawat
kepada Nabimu shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Tirmidzi No. 486)
Al-Albani mengatakan :
السخاوي قال كما الرأي قبل من يقال ل مثله ْلن المرفوع حكم في وهو
*Hadis mauquf (perkataan Ali) ini dihukumi sebagai sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena
keterangan semacam ini tidak mungkin disampaikan berdasarkan ijtihad, sebagaimana penjelasan
As-Sakhawi.” Kemudian Syekh al-Albani menegaskan :
اْلحوال أقل على تعالى للا شاء إن الحسن مرتبة عن ينزل ل والشواهد الطرق هذه بمجموع الحديث أن القول وخلصة
Kesimpulannya, bahwa hadits di atas dengan seluruh jalur dan penguatnya, keadaan minimal tidak
turun dari derajat hasan, insyaaAllah (Silsilah Ahadits Shahih, Keterangan Hadits No. 2035)
1. Bertawassul dengan
nama dan sifat Allah
3. Menghadap kiblat.
4. Berdoa dalam
keadaan suci.
5. Mengangkat tangan
saat berdoa.
(Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku
termasuk orang yang berbuat aniaya)
7. Meminta dengan
penuh pengharapan
yang besar dan rasa
takut.
8. Mendahului doa
dengan sedekah.
A. Hadits Rujukan :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : Tujuh golongan
yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya :
2. شاأ َ َوشَابا
َ َللاِّ بِّ ِّعبَا َدةِّا ن
ا
(Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah)
3. اج ِّاد فِّي ُم َعلَقا قَ ْلبُ اه ُ َو َر ُجلا َ ْالـ َم
ِّ س
(Seorang yang hatinya bergantung ke masjid)
Pemimpin yang bersikap adil dalam hal menjalankan amanat, ia benar-benar mengembannya
dengan baik, tidak melampaui batas dan tidak meremehkan. Keadilannya tidak beralih pada harta
dan tidak beralih pada kesenangan dunia. Itulah pemimpin yang akan mendapatkan naungan Allah
pada hari kiamat. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT Sbb :
Berlakulah adil karena adil itu lebih dekat kepada ketakwaan kepada Allah (QS. Al Maidah Ayat : 8)
Kenapa pemuda yang disebut? Karena pada masa muda lah nafsu masih dalam kondisi sulit
dikendalikan. Kebanyakan manusia pada masa-masa seperti itu sering lalai pada akhirat. Sehingga
bila ada seorang pemuda yang rajin berjamaah di masjid, rajin menghadiri shalat fajar, dan
akhlaknya pun bagus. Maka dialah pemuda yang jadi harapan akan mendapatkan naungan Allah
pada hari kiamat. Hal ini sesuai dengan Sabda Radulullah Sbb :
ع َاز ََا
«ّللا إِّ َنا اب مِّ نَا لَيَ ْع َجبُا َو َج َا
َ ل ش ِّا َ صْاب َوةا لَ اهُ لَ ْي
َ ستْا ال َ »
Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki
shabwah (HR. Ahmad No. 2/263, Ath-Thabrani Dalam “Al-Mu’jamul kabir No. 17/309, dan
Dinyatakan Shahih Oleh Syaikh Al-Albani Dalam Ash-Shahiihah No. 2843).
Laki-laki yang biasa menunggu shalat setelah shalat, misalnya ia menunggu waktu antara Maghrib
dan Isya dengan berada dalam majelis ilmu dengan mendengar kajian Al Qur'an atau hadits Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka yang selalu mengingat shalat berjamaah di mesjid walau dalam
keadaan sesibuk apapun. Mereka yang ketika mendengar suara azan segera mengunjungi mesjid
untuk mengerjakan shalat berjamaah. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT Sbb :
وإيتاء الصلة وإقام للا ذكر عن بيع ول تجارة تلهيهم ل رجال واآلصال بالغدو فيها له يسبح اسمه فيها ويذكر ترفع أن للا أذن بيوت في
حساب بغير يشاء من يرزق وللا فضله من ويزيدهم عملوا ما أحسن للا ليجزيهم واْلبصار القلوب فيه تتقلب يوما ً يخافون الزكاة
Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut
nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh
perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang,
dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari, yang (di hari itu) hati dan
penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan
balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan
supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa batas (QS. An-Nur Ayat : 36-38)
4. Dua Orang Yang Saling Mencintai Di Jalan Allah, Keduanya Berkumpul Karena-Nya Dan Berpisah
Karena-Nya :
Mereka yang berteman karena Allah. Sehingga teman yang dipilih adalah karena tertarik pada
keshalihan, bukan tertarik pada dunia dan harta. Pertemanan tersebut dibangun di atas iman sampai
maut menjemputnya. Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW Sbb :
للا في أحب من، للا في وأبغض، للا في ووالى، للا في وعادى، بذلك للا ولية تنال فإنما، صلته كثرت وإن اإليمان طعم عبد يجد ولن
كذلك يكون حتى وصومه. الدنيا أمر على الناس مؤاخاة عامة صارت وقد، شيئا أهله على يجدي ل وذلك.
Siapa yang mencintai dan benci karena Allah, berteman dan memusuhi karena Allah, sesungguhnya
pertolongan Allah itu diperoleh dengan demikian itu. Seorang hamba tidak akan bisa merasakan
kenikmatan iman walaupun banyak melakukan shalat dan puasa sampai dirinya berbuat demikian
itu. Sungguh, kebanyakan persahabatan seseorang itu hanya dilandaskan karena kepentingan dunia.
Persahabat seperti itu tidaklah bermanfaat bagi mereka (HR. Ibnu Jarir Disebutkan Dalam Kitab
Tauhid Syaikh Muhammad At Tamimi)
5. Seorang Laki-laki Yang Diajak Berzina Oleh Seorang Wanita Yang Mempunyai Kedudukan Lagi
Cantik, Lalu Ia Berkata, Aku Benar-benar Takuty Kepada Allah :
Ada wanita yang kaya raya, terhormat dan begitu cantik. Ia menggoda dan mengajak laki-laki untuk
berzina. Namun karena takut pada Allah, laki-laki tersebut tidak melakukannya. Hal ini sesuai dengan
Firman Allah SWT Sbb :
Orang yang takut pada Allâh akan mendapatkan dua surga. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah
yang kamu dustakan? Kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan (QS Ar
Rahman Ayat : 46-48)
6. Seseorang Yang Bershadaqah Secara Sembunyi-sembunyi, Sehingga Tangan Kirinya Tidak Tahu
Apa Yang Diinfaqkan Oleh Tangan Kanannya :
Sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi. Ibarat yang
dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : Tangan Kanan Yang Berinfak Namun
Tangan Kirinta Tidak Mengetahuinya. Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW Sbb :
َ ِّلَ َحتَى فَأ َ ْخفَاهَا ب
َ َ ص َدقَةا ت
صدَقَا َو َر ُجلا ِّق َما ِّش َمالُ اهُ ت َ ْعلَ َام ا
يَمِّ ينُ اهُ ت ُ ْنف ُا
7. Seseorang Yang Berdzikir Kepada Allah Dalam Keadaan Sepi Lalu Ia Meneteskan Air Matanya :
Orang yang rajin berdzikir pada Allah dengan benar-benar menghayati, hingga terkadang air
matanya menetes ketika menyendiri karena takutnya pada Allah. Hal ini sesuai dengan Sabda
Rasulullah SAW Sbb :
النار تمسهما ل عينان، للا خشية من بكت عين، للا سبيل في تحرس باتت وعين
Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut
kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin
dalam [jihad] di jalan Allah (HR. Tarmidzi No. 1639)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
“Ketahuilah membaca selawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah salah satu ibadah paling mulia,
bentuk ketaatan paling luhur, ibadah yang paling tinggi nilainya yang diperintahkan Allah SWT
kepada kita, sebagai bentuk penghormatan, pemuliaan dan pengagungan terhadap derajat beliau.
Orang yang membaca selawat dijanjikan akan mendapatkan tempat paling indah di akhirat dan
pahala paling besar.
Membaca selawat adalah amal perbuatan yang menyelamatkan, ucapan paling utama, ibadah yang
menguntungkan, mengandung barokah paling banyak, dan ahwal yang paling kokoh.
Dengan membaca selawat, seorang hamba bisa meraih keredhaan ALLAH TAALA yang Maha
Penyayang. Memperoleh kebahagiaan dan restu Allah SWT, barokah-barokah yang dapat dipetik,
doa-doa yang terkabulkan, bahkan dia bisa naik ke tingkatan derajat yang lebih tinggi,serta mampu
mengobati penyakit hati,dan diampuni dosa-dosa besarnya.
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat kepada Nabi; wahai orang-orang yang
beriman, berselawatlah kamu kepadanya dan ucapkan salam kepadanya.” (QS Al-Ahzab [ 33]: 56)
Dalam Kitab As-Safinah Al-Qadiriyah, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menjelaskan tentang keutamaan-
keutaman berselawat kepada Rasulullah SAW dengan merujuk apa yang telah diriwayatkan oleh
Ibnu Furhan dalam kitab Haqa’iq Al-Anwar. Beliau menyebut 42 keutamaan dan keuntungan
berselawat kepada Nabi.
Menurutnya, “Membaca selawat kepada Nabi membuahkan banyak faedah yang bisa dipetik oleh
seorang hamba:
"Allahumma a'inni
'ala dzikrika wa syukrika
wa husni 'ibadatika"
علَى أَعِّنِّى اللَ ُه َام
َ ش ْك ِّركَا ِّذ ْك ِّركَا
ُ ْن َو
َو ُحس ِّا
ِّعبَا َدتِّكَاv
1. As = Orang bodoh ;
keledai
2. Ass = Pantat
3. Askum = Celakalah kamu
4. Assamu = Racun
5. Samlekum = Matilah kamu
6. Mikum = dari bahasa Ibrani, Mari Bercinta.
- Salam pendek,
- Salam sedang dan
- Salam panjang telah
dicontohkan oleh Nabi
dan tidak merubah
makna aslinya :
Dengan penjelasan ini, mudah-mudahan tidak ada lagi yang menyingkat karena dapat merubah
maksud.
Semoga kita termasuk hamba Allah yang memperoleh kebaikan dari membaca artikel Islami serta
dapat mengamalkan-nya.
SHARE JIKA INGIN YANG LAIN DAPAT MANFAAT.
Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala seperti org yg
melakukannya.
(HR. Muslim 3509.
Dikatakan utama, karena pada hati itu telah terjadi peristiwa2 besar, antara lain :
1. Allah menciptakan
Nabi Adam
‘alaihissallam dan
mewafatkannya.
2. Hari Nabi Adam
‘alaihissallam
dimasukkan ke dalam
surga.
3. Hari Nabi Adam
‘alaihissallam
diturunkan dari surga
menuju bumi.
4. Hari akan terjadinya
kiamat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
َ علَ ْي ِّاه
طلَعَتْا يَ ْوما َخي ُْرا َ س َ ال ُج ُمعَ ِّاة يَ ْو ُام ال،
ش ْم ُا ال َجنَ اةَ أ ُ ْدخِّ َا،
ْ آ َد ُام ُخلِّقَا فِّ ْي ِّاه، ل َوفِّ ْي ِّاه مِّ ْن َها أ ُ ْخ ِّر َا، َل
ْ ج َوفِّ ْي ِّاه ع اةُ تَقَ ْو ُام َو ا ْال ُج ُمعَة يَ ْو ِّام فِّي إِّ ا.
َ لَ السَا
Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam
diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga,
pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah
seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan
permintannya (HR. Muslim No. 854)
Hari jum’at adalah hari berkumpulnya umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masjid-
masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah
jum’at yang berisi wasiat taqwa dan nasehat-nasehat, serta do’a.
Dari Kuzhaifah dan Rabi’i bin Harrasy radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
َ َ للاُ أ
“ض َلا ن ا َ ن ْال ُج ُمعَ ِّاة
ع ِّا ت يَ ْو ُام ل ِّْليَ ُه ْو ِّاد فَكَانَا قَ ْبلَنَا كَانَا َم ْا
س ْب ِّا
َ ارى َوكَانَا ال
َ صَ َللاُ فَ َجا َاء اْل َ َح ِّاد يَ ْو ُام لِّلن
للاُ فَ َه َدانَا بِّنَا ا ْ
ال ُج ُمعَ ِّاة ِّليَا ْو ِّام ا.”
Allah menyimpangkan kaum sebelum kita dari hari Jum’at. Maka untuk kaum Yahudi adalah hari
Sabtu, sedangkan untuk orang-orang Nasrani adalah hari Ahad, lalu Allah membawa kita dan
menunjukan kita kepada hari Jum’at (HR. Muslim dalam Shahihnya No. 286)
C. Hari Yang Paling Mulia dan Merupakan Penghulu Dari Hari-hari Yang Lainya :
1. Hadits Pertama :
َ علَ ْي ِّاه
طلَعَتْا يَ ْوما ي ُْرا َ س َ ال ُج ُمعَ ِّاة يَ ْو ُام ال،
ش ْم ُا ال َجنَ اةَ أ ُ ْدخِّ َا،
ْ آ َد ُام ُخلِّقَا فِّ ْي ِّاه، ل َوفِّ ْي ِّاه مِّ ْن َها أ ُ ْخ ِّر َا، َل
ْ ج َوفِّ ْي ِّاه ع اةُ تَقَ ْو ُام َو ا ْال ُج ُمعَة يَ ْو ِّام فِّي إِّ ا
َ لَ السَا
Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jum’at; pada hari ini Adam diciptakan,
pada hari ini (Adam Alaihissalam) dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari ini pula ia dikeluarkan
dari surga. Dan tidaklah kiamat akan terjadi kecuali pada hari Jum’at (HR. Muslim No. 854)
2. Hadits Kedua :
ل مِّ ْا
ن ِّإ َنا ض ِّا ْ آ َد ُام ُخلِّقَا فِّ ْي ِّاه، ض َوفِّ ْي ِّاه
َ ال ُج ُمعَ ِّاة يَ ْو ُام أَيَامِّ ُك ْام أ َ ْف، قُبِّ َا، النَ ْف َخ اةُ َوفِّ ْي ِّاه، ص ِّعقَ اة ُ َوفِّ ْي ِّاه
َ ال.......
Sesungguhnya seutama-utama hari kalian adalah hari Jum’at ; pada hari ini Adam Alaihissalam
diciptakan, pada hari ini pula ia dimatikan, pada hari ini ditiupkan sangkakala (tanda kiamat), dan
pada hari ini pula hari kebangkitan (HR Abu Dawud No. 1047, An Nasa’i No. 1374 dan Ibnu Majah No
1085)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri
melaksanakan shalat lantas dia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu
tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang dia minta (HR. Bukhari No. 935, Muslim No. 2006,
Ahmad Nom 10574).
Namun mengenai penentuan waktu, para ulama berselisih pendapat. Diantara pendapat-pendapat
tersebut ada 2 pendapat yang paling kuat, yaitu :
1. Waktu Itu Dimulai Dari Duduknya Imam Sampai Pelaksanaan Shalat Jum’at :
Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu
‘anhuma berkata padanya :
Imam Nawawi rahimahullah menguatkan pendapat tersebut di atas dengan mengatakan bahwa
waktu yang dimaksud adalah ketika shalat didirikan
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Hari jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslimpun yang memohon sesuatu kepada Allah
dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah
bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘ashar (HR. Abu Dawud)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menguatkan pendapat tetsebut di atas dengan mengatakan
bahwa. : Ini adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi salaf dan banyak sekali
hadits-hadits mengenainya
Dari Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘ anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
َل
ل ا ط َه ُار ْال ُج ُمعَ ِّاة َي ْو َام َر ُجلا َي ْغت َ ِّس ُا
َ َ ع َما َو َيت طا َا َ َ ن ا ْست
ط ْهرا مِّ ْاُ ن َو َي َدهِّنُا با مِّ ْنا َي َمسا أ َ ْاو ُد ْه ِّن ِّاه مِّ ْا
ِّ ج ث ُ َما َب ْي ِّت ِّها طِّ ْي
لَ َي ْخ ُر ُا ث َُام اثْنَي ِّا
ْن َبيْنَا يُف َِّر ُقا فَ ا
صلِّي
َ ُِّب َما ي ُ َ ُ
صتُا ث َام ل اهُ كت َا ْ َ َ َ َ ْ
ِّ ل ا ِّإل َما ُام تكل َام إِّذا يُن َ ُ َ ْ
اْلخ َرى ال ُج ُمعَ ِّاة َوبَيْنَا بَ ْينَ اهُ َما ل اهُ غف َا
ِّر إِّ ا ْ ُ ْ
Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak,
atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak
memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang
sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah
melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara jum’at tersebut dan jum’at berikutnya
(HR. Bukhari)
BERSEDEKAHLAH DENGAN TANGAN KANANMU, NAMUN JANGAN SAMPAI TANGAN KIRIMU TAHU
A'uzubillahiminasy syaithonirrojiim
ن َوأ َ ْن ِّفقُوا
ن َرزَ ْقنَا ُك ْام َما مِّ ْا ن قَ ْب ِّا
ل مِّ ْا ل ْال َم ْوتُا أ َ َح َد ُك ُام يَأْت َا
ِّي أ َ ْا ب فَيَقُو َا ى أ َ َخ ْرتَنِّي لَ ْو َا
ل َر ِّا صدَقَا قَ ِّريبا أ َ َجلا إِّلَ َٰا
َ َ ن فَأ
صالِّحِّ ينَا مِّ نَا َوأ َ ُك ْا
َ ال
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak
menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah
dan aku termasuk orang-orang yang saleh? (QS. Al Munafiqun Ayat : 10)
«ار اتَقُوا
ِّق َولَ ْاو النَ َا
»ت َ ْم َرةا بِّش ِّا
Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma (HR. Bukhari
dan Muslim. Lihat Shahiihul Jaami’ No. 114)
2. HR Muslim :
3. HR. Muslim :
“Sesungguhnya للاmencintai hamba yang ber-Taqwa, senantiasa merasa cukup dan tersembunyi
dalam ber'Amal....." (HR. Muslim No : 2965)
“Seseorang yang bersedeqah secara tersembunyi. sampai2 tangan kirinya tidak mengetahui yang
disedeqahkan tangan kanannya..” (HR. Al-Bukhari No : 1423 dan Muslim No : 1031)
Sungguh sangatlah besar faedah sedeqah bagi kita semua, karena sangat bermanfaat bagi kita,
baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Aamiin Yaa Mujibassailin
Untukmu Yang Sedang Bersedih...
ن إِّلَي اِّ ْذهَبْا ْال ُح ِّريَة نِّ ْع َم اةَ ِّلت َ ْع ِّر َا
ف السِّجْ ِّا
ُ ن إلى ا ْن
ظ ُروا ُ ن إلى ت َ ْن
مِّ ْن ُكم أ ْسفَ َا، ظروا ول
ل هو َم ْا “ عليكم للا نِّ ْع َم اةَ ت َْز َد ُروا ل ْا
فَ ْوقَ ُكم هو َم ْا، أن أجْ َد ُار فهو
Lihatlah kepada orang yang dibawah kalian dan jangan melihat orang yang lebih di atas kalian. Yang
demikian itu (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang
diberikan-Nya kepada kalian.” (HR. Muslim).
Ada sebuah ungkapan menarik dari Aun bin Abdillah bin Utbah –rahimahullah-. Beliau mengatakan, :
"Aku banyak bergaul dengan orang-orang kaya, maka aku tidak menemukan orang yang paling
banyak obsesinya melebihi diriku. Aku selalu melihat tunggangan mereka yang jauh lebih baik dari
tungganganku, pakaian mereka yang jauh lebih baik dari pakaianku. Namun setelah mendengar
hadits ini aku memilih bergaul dengan orang-orang faqir. Maka akupun merasakan ketenangan dan
rehat karena letih mengejar obsesi."
RENUNGKAN dalam hatimu, APA yang kamu rasakan setelah ini ?? Masihkan engkau bersedih hati ??
Untukmu Yang Sedang Bersedih...
ن إِّلَي اِّ ْذهَبْا ْال ُح ِّريَة نِّ ْع َم اةَ ِّلت َ ْع ِّر َا
ف السِّجْ ِّا
ّلل ا َ ْل َح ْم ُدا
علَى ِّ َا َحال ُك ِّا
َ ل
ُ ن إلى ا ْن
ظ ُروا ُ ن إلى ت َ ْن
مِّ ْن ُكم أ ْسفَ َا، ظروا ول
ل هو َم ْا “ عليكم للا نِّ ْع َم اةَ ت َْز َد ُروا ل ْا
فَ ْوقَ ُكم هو َم ْا، أن أجْ َد ُار فهو
Lihatlah kepada orang yang dibawah kalian dan jangan melihat orang yang lebih di atas kalian. Yang
demikian itu (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang
diberikan-Nya kepada kalian.” (HR. Muslim).
Ada sebuah ungkapan menarik dari Aun bin Abdillah bin Utbah –rahimahullah-. Beliau mengatakan, :
"Aku banyak bergaul dengan orang-orang kaya, maka aku tidak menemukan orang yang paling
banyak obsesinya melebihi diriku. Aku selalu melihat tunggangan mereka yang jauh lebih baik dari
tungganganku, pakaian mereka yang jauh lebih baik dari pakaianku. Namun setelah mendengar
hadits ini aku memilih bergaul dengan orang-orang faqir. Maka akupun merasakan ketenangan dan
rehat karena letih mengejar obsesi."
RENUNGKAN dalam hatimu, APA yang kamu rasakan setelah ini ?? Masihkan engkau bersedih hati ??
SALAH SATU DI ANTARA 3 AMALAN YANG PALING ALLAH SWT CINTAI ADALAH BIRRUL WALIDAIN,
KHUSUSNYA IBU..... IBU ..... IBU ..... & AYAH
A. Dalil Rujukan :
ّللا رضي مسعود ابن عن ّللاِّ رسول سأل حين عنه َا صلَى َا َ ّللا َ سلَ َام
علَ ْي ِّاه َا َ َو:
ل أيا ّللاِّ؟ إلى أ َحبا العَ َم ِّا َ ل ُ
قا َا: صلاة َ ْ
َ وقتِّها على ال، ل ُ
قا َا: ل أي؟ ث َام ُ
قا َا: ْن برا ث َام قا َا: ل أي؟ ث َُام
ل الوا ِّل َدي ِّا قا َا: الجها ُاد
ِّ ل في
سبي ِّا
َ ّللا قا َا: ن ح َدثَني
ل َِّا ب ِّه َا،
لَزا َدنِّي ا ْست َزَ ْدت ُ اهُ ولَ ِّاو
Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam :
“Amal apa yang paling dicintai Allah ‘Azza Wa Jalla?”. Nabi bersabda: “Shalat pada waktunya”. Ibnu
Mas’ud bertanya lagi: “Lalu apa lagi?”.Nabi menjawab: “Lalu birrul walidain”. Ibnu Mas’ud bertanya
lagi: “Lalu apa lagi?”. Nabi menjawab: “Jihad fi sabilillah”. Demikian yang beliau katakan, andai aku
bertanya lagi, nampaknya beliau akan menambahkan lagi (HR. Bukhari dan Muslim).
1. Dengan demikian kita ketahui bahwa dalam Islam, birrul walidain bukan sekedar anjuran, namun
perintah dari Allah dan Rasul-Nya, sehingga wajib hukumnya. Hal ini sesuai dengan Firman Allah di
bawah ini :
ص ْينَا ِّ ْ ى َو ْهنًا أُم اهُ َح َملَتْ اهُ بِّ َوا ِّل َد ْي ِّاه
َ اإل ْن
َ سانَا َو َو َ صالُ اهُ َو ْهنا
علَ َٰا َ ِّْن فِّي َوف
عا َمي ِّا ي َول َِّوا ِّل َديْكَا لِّي ا ْش ُك ْار أ َ ِّا
َ ن ير إِّلَ َا ِّ ْال َم
ص ُا
Dan KAMI PERINTAHKAN KEPDA MANUSIA AGAR BERBUAT BAIK KEPADA ORANG TUANYA, ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua
tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian
kembali (QS. Luqman Ayat : 14)
Sebagaimana kaidah ushul fiqh, bahwa hukum asal dari perintah adalah wajib.
2. Kedudukan berbakti kepada orang tua dalam agama kita yang mulia ini, memiliki kedudukan yang
tinggi. Hal ini sesuai dengan Firman Allah di bawah ini :
ْ ح لَ ُه َما َو
اخفِّضْا ل َجنَا َا
الرحْ َم ِّاة مِّ نَا الذ ِّا
َ ل ب َوقُ ْا ْ ِّيرا َربَيَانِّي َك َما
ار َح ْم ُه َما َر ِّا ً صغ َ
Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan RENDAHKANLAH DIRIMU TERHADAP
KEDUANYA dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya
sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil (QS. Al-Isra Ayat : 24)
Sehingga berbakti kepada orang tua bukanlah sekedar balas jasa, bukan pula sekedar kepantasan
dan kesopanan.
3. Lebih utama dari jihad fi sabililah. Sebagaimana hadits Abdullah bin Mas’ud yang telah
disebutkan. Juga hadits tentang seorang lelaki yang meminta izin kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam untuk pergi berjihad, tapi beliau bersabda :
“Apakah orang tuamu masih hidup?”. Lelaki tadi menjawab: “Iya”. Nabi bersabda: “Kalau begitu
datangilah keduanya dan berjihadlah dengan berbakti kepada mereka” (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Namun para ulama memberi catatan, ini berlaku bagi jihad yang hukumnya fardhu kifayah.
Demikian juga birrul walidain lebih utama dari semua amalan yang keutamaannya di bawah jihad fi
sabiilillah. Hal ini sesuai dengan hadits di bawah ini :
Abdullah bin Mas’ud menyebutkan hadits tentang seorang lelaki yang meminta izin kepada
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam untuk pergi berjihad, lalu beliau bersabda :
Apakah orang tuamu masih hidup?”. Lelaki tadi menjawab: “Iya”. Nabi bersabda: “Kalau begitu
datangilah kedunya dan berjihadlah dengan berbakti kepada mereka (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Surga memiliki beberapa pintu, dan salah satunya adalah pintu birrul walidain.*
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka
jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orang tua kalian” (HR.
Tirmidzi, ia berkata: “hadits ini shahih”, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah No.914).
1. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tua bukan sekedar memenuhi tuntunan norma susila dan
norma kesopanan, namun yang utama adalah dalam rangka menaati perintah Allah Ta’ala dan Rasul-
Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaiman Firman Allah Di Bawah Ini :
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat
baiklah kepada kedua orang tua” (QS. An Nisa Ayat : 36).
2. Birrul walidain atau berbakti kepada orang tua hukumnya wajib setelah adanya
perintah mentauhidkan Allah Subhanahu wata'ala. Karena jika ditinggalkan Allah mengancam
pelakunya dengan ancaman yang keras, yaitu dimasukan ke neraka yang lebih dalam lagi.
Sebagaimaba Firman Allah Di Bawah Ini :
ل ت َ ْعبُدُوا أ َ َا
َ َل َربكَا َوق
ض َٰىا سانًا َوبِّ ْال َوا ِّل َادي ِّا
ْن ِّإيَااهُ ِّإ َا َ ِّْإح
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (QS. Al Isra Ayat : 23)
A. PERTANYAAN PERTAMA
Jawab ALLAH, Yang paling tajam adalah : "LIDAH MANUSIA". Hal ini sesuai dengan Firman Allah di
bawah ini :
Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang
kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan
apabila ketakutan telah hilang, MEREKA MENCACI KAMU DENGAN LIDAH YANG TAJAM, sedang
mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan
(pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (QS. Al Ahzab Ayat : 19)
B. PERTANYAAN KEDUA
Jawab ALLAH : Yang paling besar yang ada didunia ini adalah : NAFSU. Hal ini sesuai dengan Firman
Allah di bawah ini :
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena SESUNGGUHNYA NAFSU ITU SEKALU
MENYURUH KEPADA KEJAHATAN , kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang (QS. Yusuf Ayat : 53)
C. PERTANYAAN KETIGA
Jawab ALLAH, yang paling berat adalah "BERJANJI". Hal ini sesuai dengan Firman Allah di bawah ini :
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
DIPIKULAH AMANAT ITU OLEH NANUSIA. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh
(QS. Al Ahzab Ayat : 72)
Hal yang gampang diucapkan, tetapi sulit dilakukan adalah ananat atau janji.
D. PERTANYAAN KEEMPAT
Jawab ALLAH, yang paling ringan didunia ini adalah : "MELUPAKANKU & MENINGGALKANKU". Hal
ini sesuai dengan Firman Allah di bawah ini :
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. MEREKA ITULAH ORANG-
ORANG YANG LALAI (QS. Al A'raf Ayat : 179)
Lihatlah... banyak orang yg karena harta, tahta dengan mudahnya meninggalkan AKU.
E. PERTANYAAN KELIMA
Jawab ALLAH, yang paling dekat dengan kita adalah : "KEMATIAN". Hal ini sesuai dengan Furman
Allah di bawah ini :
Sebab Kematian adalah "PASTI ADANYA", bisa tiap detik dan setiap waktu bisa terjadi.
A. Dalil Rujukan :
ص َدقَةا َم ْع ُروفا ُك ا
ل َ
Setiap perbuatan baik (ma'ruf) adalah sedekah (HR. Bukhari No. 5562)
سى َح َدثَنَا َ ل بْنُا ُمو اراة ُ َح َدثَنَا ْال َواحِّ ِّاد َع ْب ُاد َح َدثَنَا إِّ ْس َماعِّي َا
َ ع َم ع اةَ أَبُو َح َدثَنَا ْال َق ْع َق ا
ُ اعِّ بْنُا َ ي ه َُري َْراة َ أَبُو َح َدثَنَا ُز ْرض َا ع ْن اهُ َا
ِّ ّللاُ َر َر ُجلا َجا َاء قَا َا
َ ل
ي ِّ إِّلَى صلى النَبِّ ا َ علَ ْي ِّاه َا
َ ُّللا َ
َ سل َام َ ل َو ل يَا فَقَا َا سو َا ُ ّللا َر َ
ص َدقَ ِّاة أيا َِّا
َ ظ ُام ال َ
َ ل أجْ ًرا أ ْع َ ن قَا َا َ
صدَقَا أ ْا َ
َ َ صحِّ يحا َوأ ْنتَا ت َ ل ْالفَ ْق َار ت َْخشَى شَحِّ يحا َوت َأ ْ ُم ُا
ْ
ل ال ِّغنَى ل َو َا وم بَلَغَتْا إِّذَا َحتَى ت ُ ْم ِّه ُا ْ ْ ْ
ِّلفُ َلنا كَانَا َوقَ ْاد َكذَا َو ِّلفُ َلنا َكذَا ِّلفُ َلنا قُلتَا ال ُحلقُ َا
Shadaqah apakah yg paling besar pahalanya ya Radulullah ?. Beliau menjawab: Kamu bershadaqah
ketika kamu dalam keadaan sehat & kikir, takut menjadi faqir & berangan-angan jadi orang kaya.
Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di tenggorakanmu.
Lalu kamu berkata, si fulan begini (punya ini) & si fulan begini. Padahal harta itu milik si fulan (HR.
Bukhari No.1330)
Dalam keadaan sehat biasanya manusia lupa tentang kenikmatan yg telah Allah karuniakan
kepadanya. Dalam keadaan kikir, biasanya manusia cendering egois dan lupa bahwa sebagian rezeki
yang kita dapat ada sebagian milik orang lain (fakir dan muskin). Dalam keadaan fakir dan ingin
kaya, biasanya manusia lupa diri dan mengkhalalkan semua cara demi mencapai impiannya. Dalam
keadaan spt itu, bila manusia masih ikhlas bershadaqah sebagai perwujudan dari rasa syukurnya,
maka janji Allah SWT Sbb :
ِّن َرب ُك ْام تَأَذَنَا َو ِّإ ْذا َ ِّن ۚ َْل َ ِّزي َدنَ ُك ْام
شك َْرت ُْام لَئ ْا ن َكف َْرت ُْام َولَئ ْا
عذَا ِّبي ِّإ َا َ َل
َ شدِّيدا
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS. Ibrahim Ayat : 7)
Firman Allah yang terurai dalam rangkaian kata-kata indah di dalam Al-Qur'an, Yakni :
Firman tetsebut di atas menunjukkan bahwa Allah tdk memerlukan kita, tetapi kita lah sangat
memerlukan Allah, karena semua yg ada di dunia ini adalah milik Allah.
Namun, kebaikan yang diberikan orang lain, kita layak untuk segera membalasnya. Hal ini sesuai
dengan : Pesan Rasulullah وسلم وآله عليه للا صلى, yakni :
Barangsiapa diperlakukan baik (oleh orang), hendaknya ia membalasnya. Apabila dia tidak
mendapatkan sesuatu untuk membalasnya, hendaknya ia memujinya. Jika ia memujinya maka ia
telah berterimakasih kepadanya namun jika menyembunyikannya berarti dia telah mengingkarinya
….” (HR. al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, lihat Shahih al-Adab al-Mufrad No. 157)
Siapa yang memperoleh kebaikan dari orang lain, hendaknya dia membalasnya. Jika tidak
menemukan sesuatu untuk membalasnya, hendaklah dia memuji orang tersebut, karena jika dia
memujinya maka dia telah mensyukurinya. Jika dia menyembunyikannya, berarti dia telah
mengingkari kebaikannya. Seorang yang berhias terhadap suatu (kebaikan) yang tidak dia kerjakan
atau miliki, seakan-akan ia memakai dua helai pakaian kepalsuan (HR. Tirmidzi Dalam Kitab Al Birr
Wash Shilah, 87-Bab Maa Jaa-a fii Man Tasyabba’a bimaa Lam Yu’thihi)
DIBALIK MISTERI ILLAHI TERSEMBUNYI HIKMAH LUAR BIASA YANG HARUS DICERMATI DAN
DITUNAIKAN OLEH SEORANG MUSLIM
KEHIDUPAN di dunia merupakan salah satu misteri yang tidak diketahui oleh penghuninya. Tidak ada
satupun makhluk yang mengetahui bagaimana jalan cerita hidupnya kecuali atas izin Allah SWT.
Begitu banyak hal yang Allah sembunyikan dari makhlukNya.
Beberapa hal bahkan dikatakan rahasia Ilahi yang tidak bisa diramalkan secara pasti. Akan tetapi di
balik misteri yang disembunyikan tersebut tentu ada hikmah luar biasa yang akan diperoleh
manusia. Misteri tersebut akan terbuka apabila Allah SWT berkehendak. Menurut Umar bin Khattab
ada enam perkara yang masih jadi misteri dan disembunyikan oleh Allah dari umat-Nya. Lantas apa
sajakah keenam misteri tersebut?
Misteri pertama yang disembunyikan Allah SWT dari umat-Nya adalah Dia menyembunyikan
keridhoan-Nya dalam ketaatan kepada-Nya. Hal ini sesuai dengan Firman Allah sebagai berikut :
سى
َ ع ش ْيئًا ت َ ْك َرهُوا أ َ ْا
َ ن َو َ سى لَ ُك ْام َخيْرا َوه َاُو
َ ع ش ْيئًا تُحِّ بوا أ َ ْا
َ ن َو ل َوأ َ ْنت ُْام يَ ْعلَ ُام َو َا
َ ّللاُ لَ ُك ْام شَرا َوه َاُو ت َ ْعلَ ُمونَا َا
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui
(QS. Al-Baqarah Ayat : 216).
Tujuan dari disembunyikannya hal tersebut adalah agar manusia bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan segala perintah yang diberikan oleh Allah dengan penuh ketaatan. Maka dari itu,
janganlah menyepelekan ketaatan walaupun perbuatan atau amalan tersebut merupakan perkara
kecil. Sebab bisa jadi di sanalah terletak keridhoan Allah SWT kepada kita yang melaksanakannya.
Tidak hanya menyembunyikan ridho-Nya dalam ketaatan seorang hamba, ternyata Allah SWT juga
menyembunyikan kemurkaan-Nya dalam kemaksiatan yang dilakukan oleh seseorang. Hal ini sesuai
dengan Firman Allah sebagai berikut :
Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan
meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun akan tetapi Allah
menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka,
maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya (QS Fathir Ayat :
45)
Hal ini bertujuan agar manusia menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan merasa takut untuk
terjerumus ke dalam kemaksiatan tersebut. Maka dari itu, tidak pantas bagi kita untuk meremehkan
kemaksiatan walaupun dalam bentuk yang sangat kecil. Sebab bisa jadi, dari perbuatan kecil
tersebut justru terletak murka Allah SWT yang dapat membuat kita terjerumus dalam api neraka di
akhirat kelak.
Misteri selanjutnya yang disembunyikan oleh Allah yakni perihal malam Lailatul Qadar di bulan
Ramadan. Hal ini sesuai dengan Firman Allah Sebagai berikut :
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh)
kesejahteraan sampai terbit fajar (QS. Al Qadar Ayat : 3-5)
Pahala ibadah sunnah di bulan Ramadhan sama dengan pahala ibadah wajib pada bulan selainnya
dan agar bersungguh-sungguh dalam mencari Lailatul Qadar sebab nilainya lebih baik dari 1000
bulan (83 tahun 4 bulan). Itulah sebabnya Allah SWT menyembunyikan kapan terjadinya malam
Lailatul Qadar pada bulan Ramadan untuk melihat kesungguhan dari Umat untuk mendapatkannya
lewat jalan beribadah kepada Allah Ta’ala.
Allah SWT juga menyembunyikan para wali di antara manusia. Hal ini sesuai dengan Firman Allah
Sebagai Berikut :
}ن آ َمنُوا ا َلذِّينَا أَي َها َيان مِّ ْن ُك ْام يَ ْرت ََاد َم ْا ع ْاَ ف دِّينِّ ِّاه س ْو َا َ ّللاُ يَأْتِّاي َف َ علَى أَع َِّزةا ْال ُمؤْ مِّ نِّينَا
ع َلى أ َ ِّذ َلةا َويُحِّ بونَ اهُ يُحِّ ب ُه ْام بِّ َق ْوما َا َ فِّي يُ َجا ِّهدُونَا ْالكَاف ِِّّرينَا
س ِّبي ِّا
ل ِّ
َ َ َا
ّللا لو ونَاُ فَا
خ ي َ
َ َ ْ ا
ة مو َ ل ِّم
ا ئل ِّكَا لَ ذ ُ
ا
ل ض
ْ َ ف ِّ ا
ّللا
َ ِّ ا
ه ِّي ت ُْؤ ي ا
نْ م ا
ء َا
ش
َ ُ َ َُ َ ي ا
ّللا و ِّع
ا س اوَ َِّيم
ا لع { (المائدة:54)
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak
Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya
(para Waliyullah), yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu’min, yang bersikap keras
terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang
yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya, dan Allah
Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al Maidah Ayat : 54)
Tujuannya adalah agar manusia saling menghormati dan tidak meremehkan orang lain. Apabila
orang tersebut meremehkan orang lain, bisa jadi orang yang diremehkannya tersebut justru
merupakan wali Allah. Maka dari itu, kita harus menghormati dan menghargai semua orang.
Misteri selanjutnya yang juga disembunyikan oleh Allah SWT dari manusia adalah Dia
menyembunyikan kematian dalam umur orang tersebut. Hal ini sesuai dengan Firman Allah Sebagai
Betikut :
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit (QS. Al Isra' Ayat : 85)
Tujuanya adalah agar semua manusia senantiasa mempersiapkan diri untuk menyambut kematian
yang belum tahu kapan akan terjadinya dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya.
F. Allah Menyembunyikan ‘Ash-Sholatul Wushta’ (Sholat Yang Paling Utama) dalam Salat Lima Waktu
Hal terakhir yang disembunyikan oleh Allah SWT dari umat manusia ialah Allah menyembunyikan
‘Ash-Sholatul Wushta’ atau salat yang paling utama di dalam salat lima waktu. Hal ini sesuai dengan
Firman Allah sebagai berikut :
ُ ِّعلَى َحاف
ظوا صلَ َوا ِّا
َ ت َ ص َلِّاة ال
َ ى َوال َ ّلل َوقُو ُموا ْال ُو ْس
ط َٰا قَانِّتِّينَا ِّ َِّا
Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam
shalatmu) dengan khusyu' (QS. Al Baqarah Ayat : 238)
Tujuannya adalah agar seorang muslim tersebut dapat memelihara semua salat wajibnya dan tidak
meremehkan satu di antaranya.
Ass ww memasuki th baru baik Hijriyah maupun Masehi manusia ada 3 kelompok pertama Halikun
orang2 yg celaka yaitu yg dilakukan th 2020 ini lebih buruk dari tahun 2019 baik urusan duniawinya
maupun urusan ukhrawinya beribadah kepada Allah SWT contoh shalat sunat baik tahajud maupun
qabliah maupun bakdiah th 2019 rajin melakukanya thb2020 tdk rajin lagi atau berinfak th 2019
agak banyak th 2020 lebih sedikit siapa yg tahu hanya kita dg Allah SWT Kedua Khasirun orang 2 yg
merugi yg dilakukan th 2020 ini sama saja dg th 2019 baik urusan duniawinya maupun urusan
ukhrawinya beribadah kepada Allah SWT Ketiga Faizun orang2 yg beruntung yg dilakukan th 2020
lebih baik dari th 2019 baik urusan duniawinya maupun urusan beribadah kepada Allah SWT. Tentu
kita menginginkan orang2 yg beruntung merugi saja kita tidak mau apalagi termasuk orang2 yg
celaka
SHALAT SUNNAH FAJAR .... SUNGGUH JANGAN SAMPAI TERLEWATKAN
Di antara shalat-shalat sunnah, ada shalat sunnah yang memiliki keutamaan yang tak ternilai
harganya ( SHALAT SUNNAH FAJAR ) sampai-sampai Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam tidak
pernah meninggalkannya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah melakukan satu shalat sunnah pun yang lebih beliau jaga
dalam melaksanakannya melebihi dua rakaat shalat sunnah subuh (HR Bukhari No. 1093 dan Muslim
No. 1191)
Keutamaan shalat sunnah subuh (fajar atau qabliah subuh) ini secara khusus juga disebutkan oleh
Rasulullah SAW Sbb :
Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya (HR. Muslim No. 725).
Hal itu menunjukkan, bahwa di dalam shalat sunnah tersebut mengandung keutamaan yang sangat
agung sebagai bentuk karunia Allah bagi hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, tidak selayaknya
seorang hamba melewatkan kesempatan untuk dapat meraihnya.
Di antara petunjuk dan contoh Rasulullah SAW dalam melakukan dua rakaat shalat sunnah subuh
adalah dengan meringankannya dan tidak memanjangkan bacaannya, dengan syarat tidak
melanggar perkara-perkara yang wajib dalam shalat. Hal ini ditunjukkan oleh kisah berikut :
ع ْنا َ ْن
ع َم َار اب ِّا
ُ ن َ ن أ َ ْخ َب َرتْ اهُ ْال ُمؤْ مِّ نِّينَا أ َُام َح ْف
ص اةَ اأ َ َا سو َلا أ َ َا صلَى َِّا
ُ ّللا َر َ ُّللا َ سلَ َما
علَ ْي ِّاه َا َ ان م ِّْنا ْال ُم َؤ ِّذنُا
َ سكَتَا ِّإذَا كَانَا َو ص َل ِّةا ْاْلَذَ ِّا
َ ْح ِّل
َو َب َدا الصب ِّا
َ
ْن َرك َاع الص ْب ُا
ح ْ
ْن َركعَتَي ِّا َ
ل َخفِّيفتَي ِّا َ
ن ق ْب َا ْ َ
ام أ ا َ ُ ُ
صلاة تق َا َ َ ال
Dari Ibnu Umar, beliau berkata bahwasanya Hafshah Ummul Mukminin telah menceritakan
kepadanya bahwa dahulu bila muadzin selesai mengumandangkan adzan untuk shalat subuh dan
telah masuk waktu subuh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat sunnah dua
rakaat dengan ringan sebelum melaksanakan shalat subuh ( HR. Bukhari No. 583).
Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat dua rakaat ringan antara adzan dan iqamat shalat
subuh (HR. Bukhari No. 584)
‘Asiyah Radhiyallahu ‘Anha juga menjelaskan ringannya shalat Rasulullah SAW dengan menyatakan :
Terdapat beberapa hadits yang menyebutkan bacaan surat yang biasa dibaca Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam setelah membaca surat Al Fatihah dalam shalat sunnah subuh, yakni :
1. Pebdapat Ke-1 :
ل أ َ َنا
سو َا صلَى َِّا
ُ ّللا َر َ سلَ َام
علَ ْي ِّاه َا
َ ُّللا َ ي فِّي قَ َراأ َ َو ل ْالفَج ِّا
ْر َر ْك َعت َ ْا ل ْالكَاف ُِّرونَا أَي َها َيا قُ ْا أ َ َحدا َا
ّللاُ ه َاُو َوقُ ْا
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam membaca dalam dua rakaat shalat sunnah subuh surat Al
Kafirun dan surat Al Ikhlas (HR. Muslim No. 726)
2. Pendapat Je-2 :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam dua rakaat shalat sunnah subuh membaca ayat ْآ َمنَا قُولُوا
ِّل َو َما بِّاّللا ِّ ُ ( إِّلَ ْينَا أQS. Al Baqarah Ayat : 136) pada rakaat pertama dan membaca بِّأَنَا َوا ْش َه ْاد بِّاّللِّا آ َمنَا
نز َا
( ُم ْس ِّل ُمونَاQS. Ali Imran Ayat : 52) pada rakaat kedua ( HR. Muslim No. 727).
3. Pendapat Ke-3 :
ع ْنا
َ ْن عبَاسا اب ِّا َ لل كَانَا قَا َا سو ُا صلَى َِّا
ُ ّللا َر َ ُّللا َ ي فِّي يَ ْق َراأ ُ َو
َ سلَ َام
علَ ْي ِّاه َا اّلل آ َمنَا قُولُوا ْالف ِّا
َجْر َر ْك َعت َ ْا ل فِّي َوالَتِّي ِّإلَ ْينَا أ ُ ْن ِّز َا
ل َو َما بِّ َِّا ت َ َعالَ ْوا ِّع ْم َرانَا آ ِّا
س َواءا َك ِّل َمةا ِّإلَىَ َا نن
َ ي
ْ ب
َ ا
م
ْ ُ
ك ن
َ ي
ْ ب
َ وَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam dua rakaat shalat sunnah subuh membaca firman Allah
ْل َو َما بِّاّللِّا آ َمنَا قُولُوا ِّ ُ ( ِّإلَ ْينَا أQS. Al Baqarah Ayat : 136) dan membaca س َواءا َك ِّل َمةا ِّإلَى ت َ َعالَ ْوا
نز َا َ ( َوبَ ْي َن ُك ْام بَ ْينَنَاQS. Ali
Imran Ayat : 64) (HR. Muslim No. 728).
Terdapat beberapa hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam biasa
berbaring di sisi tubuh sebelah kanan setelah melakukan shalat sunnah subuh. Di antaranya adalah
hadits berikut :
ل كَانَا س ْو ُا ِّ سكَتَا ِّا َذا ص
ُ للاا َر َ ن بِّاْْل ُ ْو َلى اْل ُم َؤذنُا َ اما اْلفَجْ ِّار
صلَةِّا مِّ ْا ْن َر ْكعَتَي ِّا
َ َْن فَ َر َك َاع ق صلَةِّا قَ ْب َا
ل َخ ِّف ْيفَتَي ِّا ث َُام اْلفَجْ ُار يَ ْستَبِّيْنَا ا َ ْا
َ ن بَ ْع َاد اْلفَجْ ِّار
َ ض
ط َج َاع ْ علَى ا َ ا
ه
ِّ ِّق
ش ا
ن م
ِّ َ ي
ْ َ لْ ا ىَ تحَ ُ ا
ه ي
َ ت
ِّ ْ أي
َ نُاذؤَ م
ُ لْ ا ا
ة
ِّ ماَ
َ ِّق ا
ل ل
ِّ
Apabila muadzdzin telah selesai adzan untuk shalat subuh, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam sebelum shalat subuh, beliau shalat ringan lebih dahulu dua rakaat sesudah terbit fajar.
Setelah itu beliau berbaring pada sisi lambung kanan beliau sampai datang muadzin kepada beliau
untuk iqamat shalat subuh (HR. Bukhari No. 590)
E. Lakukanlah Di Rumah :
Yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dalam melaksanakan shalat-shalat
sunnah biasa melakukan shalat sunnah di rumah dan memerintahkan agar rumah kita diisi dengan
ibadah shalat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
Jadikanlah shalat (sunnah) kalian di rumah kalian. Janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan
(HR. Bukhari No. 1187)
Sebaik-baik shalat seseorang adalah shalat di rumahnya kecuali shalat wajib (HR. Bukhari No. 731
dan Ahmad No. 186)
Petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dalam melakukan shalat sunnah di rumah,
termasuk shalat sunnah subuh. Namun, jika dikhawatirkan ketinggalan shalat berjamaah di masjid
atau terluput dari mendapatkan shaf pertama, maka diperbolehkan untuk melaksanakannya di
masjid.
4.Pendapat keempat dua rakaat sebelum masuk waktu.Rak'atailqablalfajri chairun minaddunya
wamafiha alam wa alam aritinya dua rakaat sebelum masuk waktu subuh lebih baik dari dunia dan
segala isinya rakaat pertama dibaca alamnashrah rakaat kedua alam tarakai