Proposal Formulasi Tablet Hisap Ekstrak PDF
Proposal Formulasi Tablet Hisap Ekstrak PDF
SKRIPSI
RACHMAD D.B
I21112048
YOUNGKY H
I21112057
AGUNG ARIF P
I21112061
YA’JULCHAIRY
I21112086
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI FARMASI
PONTIANAK
JULI 2014
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................i
DAFTAR TABEL...............................................................................................................iv
3. Tujuan ...................................................................................................................... 3
4. Manfaat .................................................................................................................... 3
1. Alat.......................................................................................................................... 16
2. Bahan ...................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari setiap aktivitas
terutama pada usia diatas 40 tahun. Penurunan daya ingat dapat juga terjadi pada
usia muda, antara lain karena faktor kelelahan otak dan stress.
keracunan. Khasiat lain pegagan yang tak kalah mengejutkan adalah pegagan
gejala stres dan depresi, bahkan pegagan dipercaya dapat meningkatkan daya
ingat dan konsentrasi pada anak yang mengalami retardasi mental. Pegagan dapat
meningkatkan short term memory dan kemampuan belajar karena aksi nootropik
1
norepinephrine, dan sistem 5-HT (5-hydrotetraamine) pada proses learning and
memory [3].
Hasil uji klinis di India, tanaman ini dapat meningkatkan IQ, kemampuan
kemampuan belajar dan memori seseorang. Karena manfaatnya itu, tanaman ini
Pada penelitian ini akan dibuat suatu tablet hisap dengan menggunakan
ekstrak pegagan dimana akan dilihat efeknya terhadap peningkatan daya ingat dan
waktu larut, penetapan kadar ekstrak, dan disolusi dari masing-masing formula
tablet. Dari hasil penelitian ini diharapkan tablet hisap ekstrak pegagan ini dapat
menjadi produk unggulan yang dapat dipasarkan dan diterima oleh konsumen.
2. Rumusan Masalah
2
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
ingat
konsumen
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Pustaka
1.1 Pegagan
dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional. Sesuai dengan klasifikasi
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Apiales
Suku : Apiceae
Marga : Centella
Centella asiatica L. Urban berasal dari daerah Asia tropik dan tumbuh tersebar di
berbagai negara seperti Filipina, Cina, India, Sri Langka, Madagaskar, Afrika,
sampai ketinggian 2500 m diatas permukaan laut, dan ditemukan pada tanah yang
lembab dan subur, di pinggir jalan, lereng bukit yang rindang, di antara batu-batu,
dan tegalan.[4]
4
Gambar 1. Tumbuhan Pegagan
Pegagan telah dikenal sebagai obat untuk revitalisasi tubuh dan pembuluh
darah serta mampu memperkuat struktur jaringan tubuh. Tak kalah penting,
pegagan bias dikonsumsi sebagai brain tonic atau obat anti lupa bagi orang
darah merah, serta menyembuhkan gangguan ringan di hati dan limpa yang
mengandung asam tanat setara 29,9 mg/g, asiatikosida 1,09 mg/g, asam asiatat
5
48,89 mg/g diuji aktivitas performa kognitifnya pada 28 sukarelawan sehat pria
dan wanita (ratarata usia 65 tahun) yang menerima dosis 250, 500 dan 750
test battery. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak pegagan dosis 750 mg dapat
dengan menggabungkan obat dalam suatu bahan dasar kembang gula yang
keras dan beraroma yang menarik. Lozenges dapat dibuat dengan mengempa,
tetapi biasanya dibuat dengan cara peleburan atau dengan proses penuangan
kembang gula. Sedangkan troches dibuat dengan cara kempa seperti halnya tablet
[11]
yang lain . Tablet hisap umumnya ditujukan untuk pengobatan iritasi lokal,
infeksi mulut atau tenggorokan, tetapi dapat juga mengandung bahan aktif
yaitu bentuk datar, sirkular, octagonal dan bikonveks. Jenis yang lain
dinamakan bacilli, bentuknya seperti silinder. Jenis lozenges yang lebih lembut
6
disebut pastiles, mengandung bahan obat dalam gelatin atau basis gliserogelatin
selama berada didalam mulut . Tablet hisap dirancang agar tidak mengalami
kehancuran di dalam mulut, tetapi larut atau terkikis secara perlahan-lahan dalam
[13]
jangka waktu 5-10 menit . Adapun keuntungan dari tablet hisap antara lain
dosis, memberikan efek lokal, dan tidak diperlukan air minum untuk
[14]
menggunakannya . Seperti halnya tablet konvensional, tablet hisap juga
agar dihasilkan tablet hisap yang baik. Selain itu mungkin pula dibutuhkan zat
pewarna dan zat pemanis yang biasanya digunakan dalam pembuatan tablet
hisap atau kunyah. Berbeda dengan tablet konvensional tablet hisap tidak
salah satu faktor penting yang harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi
rasa dari tablet hisap. Bahan pengisi dan pengikat harus larut dalam air dan
7
1.3.1.1 Bahan pengisi (diluent)
Bahan pengisi tablet yang umum adalah laktosa, pati, kalsium fosfat
sewaktu granulasi dan pada tablet kempa, serta menambah daya kohesi
8
serbuk menjadi granul sampai tablet pada proses pengempaan.
lain talk 5%, magnesium stearat, asam stearat dan tepung jagung. [11]
1.3.1.4 Pemanis
bentuk sediaan cair. Seluruh pengecap rasa dimulut berlokasi pada lidah
9
Pemanis yang diizinkan di Indonesia antara lain alitam, asesulfam-
1.3.1.6. Pewarna
pewarna yang dipakai harus sinergis dengan rasa yang diguakan pada
10
indigotin, riboflavin, sunset yellow FCF, tartrazin, Quinolin kuning
pengikat yang lebih banyak. Tablet hisap jenis ini dibentuk dengan
dipanaskan dan mencair seperti sirup gula yang padat. Cairan bahan
dapat larut perlahan dalam mulut sehingga kekerasan tablet ini harus
11
memproduksi tablet kompresi. Langkah-langkah yang
12
1.4 Monografi Bahan Tambahan
1.4.1 Sorbitol
higroskopik
asam asetat p
1.4.2 Cab-O-Sil
silica, Cabosil M 5P
13
Nama resmi : Mikrokristalin sellulosa
baik.
kuat.
1.4.4 CMC-Na
higroskopis.
organik lain.
peningkat viskositas.
Konsentrasi : 3-6%
1.4.5 Mg Stearat
14
Nama resmi : Magnesium stearat
butiran.
15
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
1. Alat
kerapuhan tablet (Erweka Friabilator tipe TAP), alat penguji kekerasan tablet
disintegrator tipe ZT 501), alat penguji kandungan lengas granul (Ohauss MB 45),
alat pengayak massa basah mesh 12, Oscilating granulator mesh 20,
Spektrofotometer Infra Red (Perkin Elmer Spectrum One, detektor mid infra red).
2. Bahan
(pharmaceutical grade).
3. Cara Penelitian
yang dibuat dengan bahan pengikat Cmc Na secara granulasi basah dengan
16
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Setelah disaring, filtrat yang didapat dipisahkan dari ampasnya (filtrat 1).
Tablet hisap ekstrak teh hijau dibuat dengan kadar 750 mg/tablet,
17
Komposisi Formula A Formula B Formula C Formula D
(mg) (mg) (mg) (mg)
Ekstrak Pegagan 750 750 750 750
Cab-O-Sil 25 25 25 25
Avicel ph 101 50 50 50 50
Catatan : F1: Formula tanpa CMC-Na; F2: Formula dengan CMC-Na 0,5%
menambahkan avicel. Dari campuran serbuk kemudian dibuat masa tablet. Massa
tablet kemudian diayak dengan mesh no#12, dan dioven pada suhu 40o C,
granul dan dikompresi dengan tekanan 1 ton, pada diameter punch 13 mm. Tablet
yang sudah jadi diuji sifat mutu fisiknya antara lain kekerasan, kerapuhan, dan
18
3.4.1.1 Pemeriksaan organoleptis
a.Uji Bau
aromanya.
b.Uji Rasa
c.Uji Warna
ditampung pada bidang datar. Waktu alir granul dan sudut diamnya
dicatat.
19
Bobot piknometer kosong dicatat (a), lalu diisi dengan
parafin cair lalu ditimbang kembali (b). Kerapatan parafin cair par
3.4.1.5 Uji bobot jenis nyata, bobot jenis mampat dan porositas
20
3.4.2 Evaluasi Tablet Hisap
Indonesia III, kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari
tiga kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet.
menyimpang lebih besar dari kolom A dan tidak satu pun yang
Selisih (%)
Berat Rata-rata
A B
25 mg atau kurang 15 30
25 – 150 mg 10 20
151 – 300 mg 7,5 15
21
Lebih dari 300 mg 5 10
Tabel 2. Uji keseragaman bobot
adalah satu buah tablet diletakkan tegak lurus pada alat, kemudian
lalu masukkan dua puluh tablet tersebut ke dalam alat dan jalankan alat
−
= 100 %
22
dayung dengan kecepatan putaran 50 rpm. Disolusi dilakukan selama
Alat uji terdiri dari keranjang yang berisi 6 silinder plastic yang terbuka
Keranjang diisi dengan air suling bersuhu 37oC dan volumenya diatur
kasa berada paling sedikit 2,5 cm dibawah permukaan cairan dan pada
gerakan ke bawah berjarak tidak kurang dari 2,5 cm dari dasar wadah.
23
UV-Vis panjang gelombang 316,80 nm. Kadar ekstrak pegagan
24
DAFTAR PUSTAKA
25
13. Peters, D. 1989. Medicated Lozenges. Dalam H.A. Lieberman, L.
Lachman,& J.B. Schwartz (Ed.). Pharmaceutical Dosage Form.
Tablets.Vol.1.2nd edition. Marcel Dekker Inc. New York.
14. Banker, G.S., & Anderson. 1994. Tablet. Dalam L. Lachman, H.A.
Lieberman,& J.L. Kanig (Ed.). Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jilid II.
Jakarta:UI press. hal 643-737.
15. Aulton, M.E. 2001. Pharmaceutics. The Science of Dosage Form
Design Churchill Livingstone.
16. Swarbrik, J. 2007. Encyclopedia of Pharmacuetical Technology Edisi
ketiga Volume I. USA: Pharmaceu Tech, 1454-1464.
17. Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi IV.
Terjemahan dari Introduction to pharmaceutical dosage form oleh
Farida Ibrahim.Universitas Indonesia Press, Jakarta : 214-215.
26