Dalam fisika jarak dan perpindahan adalah besaran fisika yang saling berhubungan dan keduanya
memiliki dimensi yang sama yaitu [M] tetapi memiliki makna fisis yang berbeda.
Jarak adalah sebagai panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak dalam selang
waktu tertentu.
Besar jarak dihitung dengan mengakumulasikan panjang lintasan total yang ditempuh oleh suatu benda
dari mulai bergerak sampai berhenti.
Perpindahan adalah perubahan kedudukan atau posisi dalam selang waktu tertentu.
Besar perpindahan dihitung dari kedudukan awal dan kedudukan akhir atau perubahan posisi dari
kedudukan awal sampai kedudukan akhir dengan kata lain perpindahan adalah jarak terdekat dari
kedudukan awal sampai kedudukan akhir.
Dalam fisika, jarak dilambangkan x atau s. sedangkan perpindahan dilambangkan ∆x atau ∆s. Secara
matematis, rumus jarak dapat dituliskan sebagai berikut:
Rumus Jarak:
Rumus jarak tersebut berlaku untuk semua arah gerak benda baik yang segaris, tegak lurus maupun
sembarang arah. Perhatikan contoh
beriku.
1
Sedangkan untuk perpindahan, rumusnya secara umum adalah sebagai berikut:
Untuk mencari nilai perpindahan, disetiap arah gerak yang berbeda, rumusnya juga berbeda. Rumus
perpindahan suatu benda yang arah geraknya segaris berbeda dengan rumus perpindahan gerak benda
yang arahnya tegak lurus begitupun dengan
benda yang arah geraknya sembarang.
Perhatikan gambar berikut:
Perpindahan merupakan besaran vektor, jadi dapat bernilai positif atau negatif bergantung pada arah
gerak suatu benda.
Berdasarkan definisi dan rumus jarak dan Perpindahan, maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai
perbedaan jarak dengan perpindahan yaitu sebagai berikut:
Jarak Perpindahan
Jarak merupakan panjang lintasan gerak sebuah Perpindahan hanya ditentukan oleh kedudukan
2
benda awal dan kedudukan akhir
Jarak selalu bertanda positif Perpindahan dapat bertanda positif atau negatif
bergantung arah perpindahan
Contoh soal 1
Jawab
Untuk Firsal
Jarak = AB + BC
s = AB + BC
s = 100 + 50
s = 150 m
Perpindahan Firsal
Karena lintasan yang ditempuh Firsal berbentuk garis yang tegak lurus,
maka perpindahannya dapat dicari dengan Dalil Pythagoras, sebagai
berikut:
Perpindahan Firsal = AC
∆s = AC
AC = √(AB2 + BC2)
3
AC = √(1002 + 502)
AC = √(10000 + 2500)
AC = √12500 = 111,8 m
Untuk Hamdan
Jarak = AB + BC + CD
s = AB + BC + CD
s = 100 + 50 + 100
s = 250 m
Perpindahan Hamdan
Ingat, perpindahan adalah jarak terdekat dari kedudukan awal ke kedudukan akhir.
Perpindahan Hamdan = AD
AD = BC, berarti
∆s = BC
∆s = 50 m
4
Contoh 2
a. Dari gambar di atas, berapakah jarak yang ditempuh? Dan berapa pula perpindahannya?
b. Jika mobil bergerak dari A menuju C kemudian berbalik menuju A lagi, berapakah jarak yang
ditempuh? Dan berapa pula perpindahan mobil tersebut?
Jawab
Untuk jawaban a
Jarak tempuh = AC + CB
s = AB + BC + CB
s = 10 + 20 + 20
s = 50 km
Perpindahan = AB
∆s = AB
∆s = AC – CB (arah berlawanan)
∆s = 30 – 20
∆s = 10 km
Untuk jawaban b
Jarak tempuh = AC + CA
s = 30 + 30
5
s = 60 km
Perpindahan = AC − CA
∆s = AC − CA
∆s = 30 − 30
∆s = 0 km
Kelajuan vs Kecepatan: Pengertian, Jenis, Rumus, Grafik, Perbedaan, Contoh Soal dan Pembahasan
Jika kalian duduk di kursi depan sebuah mobil tentunya kalian penah dong memperhatikan jarum
penunjuk pada speedometer mobil. Tahukah kalian, menunjukkan nilai apakah yang tertera pada
speedometer tersebut? Apakah menunjukkan kecepatan atau kelajuan?
Kecepatan dan kelajuan merupakan dua besaran turunan yang sama jika dipandang dari segi satuan dan
dimensi besaran fisika, tetapi arti secara fisisnya berbeda. Lalu tahukah kalian di mana letak perbedaan
fisisnya?
Sering terjadi kekeliruan dalam memahami pengertian kecepatan dan kelajuan. Dalam ilmu Fisika,
kecepatan dan kelajuan memiliki makna yang berbeda. Kata kelajuan dalam bahasa Inggris adalah speed.
Sedangkan kecepatan adalah velocity.
Kecepatan selalu berhubungan dengan perpindahan. Oleh karena perpindahan merupakan besaran
vektor, kecepatan dapat bernilai positif atau negatif, bergantung pada arah perpindahan sehingga
kecepatan juga merupakan besaran vektor. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan adalah
velocitometer. Dalam Fisika, kecepatan didefinisikan sebagai berikut:
Kecepatan adalah perpindahan yang terjadi tiap satu satuan waktu atau cepat lambatnya perubahan
kedudukan suatu benda terhadap waktu.
Lalu bagaimana dengan kelajuan? Kelajuan tidak berhubungan dengan perpindahan, melainkan
berhubungan dengan jarak.
Kelajuan adalah jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu atau cepat lambatnya perubahan jarak
terhadap waktu.
Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan adalah speedometer pada kendaraan bermotor
seperti pada gambar di atas. Speedometer menunjukkan kelajuan mobil/motor pada satuan waktu. Oleh
karena jarak merupakan besaran skalar maka kelajuan juga merupakan besaran skalar.
6
Suatu benda yang bergerak, faktanya nilai kelajuan maupun kecepatannya tidak selalu konstan
melainkan selalu berubah setiap saat. Seperti misalnya ketika Anda berkendara di jalan bebas hambatan
dengan berkendara di jalan yang sempit dan ramai. Tentunya Anda akan merasa nyaman berkendara di
jalan bebas hambatan bukan?
Ketika Anda berkendara di jalan yang sempit dan ramai, terkadang kelajuan atau kecepatan kendaraan
tinggi, rendah bahkan terpaksa harus berhenti karena macet. Oleh karena nilai kelajuan maupun
kecepatan suatu benda yang bergerak tidak selalu konstan maka dikenal istilah rata-rata dan sesaat pada
kelajuan atau kecepatan.
Contoh 1
Penyelesaian
Jarak total = AC
AC = AB + BC
AC = 80 m + 50 m
AC = 130 m
Perpindahan = AC
AC = AB − BC
AC = 80 m − 50 m
AC = 30 m
Maka:
7
Kecepatan rata-rata = perpindahan/waktu tempuh
Contoh 2
Kedudukan sebuah mobil yang sedang bergerak dinyatakan oleh persamaan x = 2t2+ 2t – 2, dengan x
dalam meter dan t dalam sekon. Hitunglah kecepatan sesaat mobil pada waktu t = 1 sekon.
Penyelesaian
Untuk menentukan kecepatan sesaat, ambil beberapa selang waktu (∆t) yang berbeda dengan selisih
sekecil mungkin. Misalkan ∆t1 = 0,1 s; ∆t2 = 0,01 s; ∆t3 = 0,001 s.
Untuk ∆t = 0,1 s
t2 = t1 + ∆t
t2 = 1 + 0,1 = 1,1 s
x2 = 2(1,1)2 + 2(1,1) – 2
x2 = 2,42 + 2,2 – 2
x2 = 2,62 m
Untuk ∆t = 0,01 s
t2 = t1 + ∆t
t2 = 1 + 0,01 = 1,01 s
8
x2 = 2(1,01)2 + 2(1,01) – 2
x2 = 2,0402 + 2,02 – 2
x2 = 2,0602 m
Untuk ∆t = 0,001 s
t2 = t1 + ∆t
t2 = 1 + 0,001 = 1,001 s
x2 = 2(1,001)2 + 2(1,001) – 2
x2 = 2,004002 + 2,002 – 2
x2 = 2,006002 m
9
Pengertian Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan atau GLB merupakan salah satu dari sekian banyak jenis gerak benda. Untuk
mengetahui dengan mudah definisi dari GLB kita cermatai dahulu asal kata gerak lurus beraturan. Kata
gerak lurus beraturan terbentuk dari tiga kata dasar, yaitu gerak, lurus dan teratur.
Gerak berarti perubahan posisi atau kedudukan. Lurus menyatakan bentuk lintasan yang lurus dan
teratur menyatakan besar kecepatan yang konstan. Jadi dapat disimpulkan bahwa:
Gerak Lurus Beraturan atau disingkat GLB adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan yang tetap (konstan) pada selang waktu tertentu.
Yang dimaksud dengan kecepatan tetap adalah benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu
yang sama. Misalkan sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 60 km/jam, artinya tiap 1 jam
mobil menempuh jarak 60 km, tiap ½ jam mobil menempuh jarak 30 km, atau tiap 1 menit mobil
menempuh jarak 1 km.
Namun pada kenyataannya, benda yang melakukan gerak lurus beraturan sangat sulit ditemukan karena
pada umumnya benda yang bergerak akan mengalami percepatan dan perlambatan sehingga kecepatan
menjadai tidak konstan. Benda hanya melakukan gerak lurus beraturan untuk beberapa waktu tertentu.
Contohnya adalah sebuah kereta api yang bergerak pada lintasan rel yang lurus dan mobil yang bergerak
di jalan tol bebas hambatan.
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan (GLB) apabila memenuhi beberapa ciri atau
karakteristik sebgai berikut:
10
3. Percepatan benda nol (a = 0)
Kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan bernilai sama dengan kelajuannya jika panjang
lintasan atau jarak sama dengan besar perpindahan benda tersebut. Namun jika jarak tempuh tidak
sama dengan perpindahan benda maka besar kecepatan benda lebih kecil daripada kelajuannya.
Rumus kecepatan dan kelajuan di atas memang terlihat sama akan tetapi secara harfiah kedua besaran
ini berbeda. Kecepatan merupakan besaran vektor sehingga dapat berharga positif atau negatif
sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar sehingga nilainya selalu positif.
Rumus Jarak
Dari persamaan kelajuan di atas, maka rumus jarak dapat dituliskan sebgai berikut:
s=v.t
Jika benda selama selang waktu tertentu telah menempuh jarak sejauh s0 maka jarak akhir (st) benda
tersebut dirumuskan:
st=s0 + v.t
Keterangan:
s = jarak (m)
v = kelajuan (m/s)
t = waktu (s)
sama halnya dengan konsep kecepatan dan kelajuan pada gerak lurus beraturan (GLB), perpindahan
dan jarak juga dianggap sama. Namun secara harfiah perpindahan dan jarak merupakan besaran yang
berbeda.
Dalam gerak lurus beraturan (GLB) terdapat 3 jenis grafik, yaitu grafik hubungan jarak terhadap waktu,
grafik hubungan kecepatan terhadap waktu dan grafik hubungan percepatan terhadap waktu. Ketiga
jenis grafik tersebut berbentuk kurva linear (lurus). Berikut ini adalah gambar grafik gerak benda pada
GLB
11
Dari rumus di atas, kita jadi tahu kalau faktor yang
mempengarui GLB hanya kecepatan dan waktu.
Karena kecepatanya tetap, sehingga kita dapat
membuat grafik hubungan antara jarak terhadap
waktu seperti berikut:
Grafik jarak terhadap waktu akan menjadi garis diagonal. Hal ini disebabkan karena pada GLB, tidak ada
perubahan kecepatan pada benda.
Dari grafik v-t di atas, kita dapat menentukan panjang lintasan atau jarak yang ditempuh benda. Panjang
lintasan akan sama dengan luas daerah yang dibentuk kurva dengan sumbu t.
12
Grafik Hubungan Percepatan Terhadap Waktu (Grafik a-t) Pada GLB
Karena dalam gerak lurus beraturan (GLB) nilai percepatan benda adalah nol, maka bentuk grafik
hubungan percepatan terhadap waktu pada GLB adalah sebagai berikut:
Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Pada jarak 18 km dari arah yang berlawanan,
sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 90 km. kapan dan dimana kedua mobil akan berpapasan?
Penyelesaian
v1 = 72 km/jam = 20 m/s
v2 = 90 km/jam = 25 m/s
PQ = PR + QR
Dengan:
Sehingga:
18.000= 45t
13
45 t= 18.000t
= 400 s
Pada GLBB, karena kecepatan bendanya berubah, maka ada percepatan di sana.
14
Sehingga, apabila kita buat dalam grafik, hasilnya akan seperti berikut:
Pada dasarnya, perbedaan antara GLB dan GLBB adalah kecepatannya. Pada GLB, kecepatan benda
tetap (tidak berubah). Itu berarti percepatannya nol. Di sisi lain, kecepatan benda di GLBB selalu
berubah, tapi dalam keadaan teratur sehingga timbul percepatan.
KONSEP GLBB
X kenapa di negara kita, lampu merah seringkali dijadikan ajang garis start balapan. Tidak jarang, begitu
lampu berubah kuning, kita melihat para pengendara motor sudah kerasukan arwah Valentino Rossi. Dia
menggeber kendaraannya. Lalu, begitu lampu berubah hijau, si motor udah di seberang perempatan.
Selain bisa kena hukum polisi, tahu kah kamu kalau fenomena ini juga termasuk ke dalam hukum
percepatan? Apa itu percepatan dan apakah ada hubungannya dengan glbb ini?
Ya, percepatan memang termasuk ke salah satu komponen dalam GLBB (Gerak Lurus Berubah
Beraturan). Percepatan
dilambangkan dengan huruf “a”
(acceleration). Secara definisi,
percepatan adalah perubahan
kecepatan dalam meter per
detik. Betul, “perubahan”
kecepatan. Makanya masuk ke
dalam Gerak Lurus berubah
Beraturan.
Hmmmm
.Dari definisi tadi, kita bisa simpulkan kalau satuan percepatan adalah m/s (kecepatan) dibagi s. Atau
lebih sederhananya, m/s2.
15
Di dalam fisika, ada hal-hal yang harus kita sepakati bersama. Seperti misalnya arah dan tanda. Biasanya,
kita sepakat kalau percepatan bertanda negatif (-) saat kecepatan suatu benda berkurang dalam selang
waktu tertentu. Contoh: Motor yang mulai mengerem karena ada lampu merah, gebetan yang tiba-tiba
berubah sikapnya jadi gak perhatian
dengan Δv = vt – v0, vt adalah kecepatan akhir, v adalah kecepatan awal dan Δt = t – t0. Oleh karena t0 =
0
vv
a−=t0
samaan baru
at = vt
– v0 atau
vt
= v0 + at (3–7)
16
dengan vt
17