Anda di halaman 1dari 26

Jarak VS Perpindahan: Pengertian, Rumus,

Perbedaan, Contoh Soal dan Pembahasan


Hari minggu tanggal 30 Oktober 2016, sirkuit Sepang Malaysia menjadi sirkuit
tujuan balap motogp seri ke-17. Pemenang race dalam balapan tersebut adalah
pembalap muda baru bernama Andrea Dovizioso asal negara Italia. Sirkuit Sepang
Malaysia memiliki karakter tikungan yang cukup banyak. Perhatikan gambar
berikut

Panjang lintasan sirkuit Sepang adalah 5, 543 km dan jumlah putaran balap pada
lomba tersebut adalah 21 kali putaran. Dan Andrea Dovizioso berhasil mencatat
waktu tercepat yaitu selama 42 menit 27 detik. Dengan melihat lintasan yang
dilaluinya, berarti Dovizioso menempu jarak sepanjang 21 × 5,543 km = 116,403
km. Namun perpindahan Dovi adalah Nol. Mengapa demikian?

Pengertian Jarak dan Perpindahan


Dalam fisika jarak dan perpindahan adalah besaran fisika yang saling
berhubungan dan keduanya memiliki dimensi yang sama yaitu [M] tetapi memiliki
makna fisis yang berbeda.
Lalu apa perbedaan antara jarak dengan perpindahan?
Jarak adalah sebagai panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda yang
bergerak dalam selang waktu tertentu.
Jarak merupakan besaran skalar yang tidak bergantung pada arah. Besar jarak
dihitung dengan mengakumulasikan panjang lintasan total yang ditempuh oleh
suatu benda dari mulai bergerak sampai berhenti. Lalu apa itu perpindahan?
Perpindahan adalah perubahan kedudukan atau posisi dalam selang waktu
tertentu.

Besar perpindahan dihitung dari kedudukan awal dan kedudukan akhir atau
perubahan posisi dari kedudukan awal sampai kedudukan akhir dengan kata lain
perpindahan adalah jarak terdekat dari kedudukan awal sampai kedudukan akhir.

Berdasarkan pengertian jarak dan perpindahan tersebut dapat dijelaskan


mengapa jarak yang ditempuh Dovi adalah 116,403 km sedangkan
perpindahannya adalah 0 km. Perhatikan gambar berikut
Perhatikan gambar di atas. Dalam arena balap motogp, start dan finish berada
pada satu garis. Satu putaran dihitung dari garis start sampai garis start lagi. Pada
setiap putaran, jarak yang ditempuh dovizioso sama dengan panjang lintasan yang
dilaluinya.

Misalkan untuk melakukan 1 kali putaran, dovizioso menempuh lintasan dari titik
A menuju titik E melalui titik B, C dan D. jarak yang ditempuh oleh Dovi adalah
jarak A ke B ditambah jarak B ke C ditambah jarak C ke D dan ditambah jarak D ke
E. jika melakukan 21 kali putaran maka 21 dikali panjang lintasan 1 putaran.
Secara matematis ditulis sebagai berikut
Jarak = (AB + BC + CD + DE) × 21
Karena panjang lintasan sirkuit adalah 5, 543 km, maka
AB + BC + CD + DE = 5, 543 km
Sehingga jarak yang ditempuh Dovizionso selama race adalah
Jarak = 5,543 km × 21 = 116,403 km

Sementara itu, perpindahan dalam satu putaran adalah perubahan kedudukan


dari titik A ke titik E. karena kedudukan di awal di titik A sama dengan kedudukan
akhir di titik E, maka perpindahannya sama dengan nol meskipun Dovi melakukan
21 kali putaran. Secara matematis, perpindahan Dovi adalah sebagai berikut
Perpindahan = AE × 21
Perpindahan = 0 km × 21 = 0 km.

Rumus Jarak dan Perpindahan


Dalam fisika, jarak dilambangkan x atau s. sedangkan perpindahan
dilambangkan ∆x atau ∆s. Secara matematis, rumus jarak dapat dituliskan sebagai
berikut:
Rumus Jarak
x= x1 + x2 + x3 + x4 +…+xn atau
s= s1 + s2 + s3 + s4 +…+sn

Rumus jarak tersebut berlaku untuk semua arah gerak benda baik yang segaris,
tegak lurus maupun sembarang arah. Perhatikan contoh berikut

Sedangkan untuk perpindahan, rumusnya secara umum adalah sebagai berikut:


Rumus Perpindahan Secara Umum
∆s= jarak terdekat dari posisi awal ke posisi akhir
Untuk mencari nilai perpindahan, disetiap arah gerak yang berbeda, rumusnya
juga berbeda. Rumus perpindahan suatu benda yang arah geraknya segaris
berbeda dengan rumus perpindahan gerak benda yang arahnya tegak lurus
begitupun dengan benda yang arah geraknya sembarang. Perhatikan gambar
berikut:
Perpindahan merupakan besaran vektor, jadi dapat bernilai positif atau negatif
bergantung pada arah gerak suatu benda.
Perbedaan Jarak dengan Perpindahan
Berdasarkan definisi dan rumus jarak dan Perpindahan, maka dapat disimpulkan
beberapa hal mengenai perbedaan jarak dengan perpindahan yaitu sebagai
berikut:
Daftar Perbedaan Jarak dengan Perpindahan
Jarak Perpindahan
Jarak adalah besaran skalar Perpindahan adalah besaran vektor
Jarak merupakan panjang lintasan gerakPerpindahan hanya ditentukan oleh
sebuah benda kedudukan awal dan kedudukan akhir
Jarak selalu bertanda positif Perpindahan dapat bertanda positif atau
negatif bergantung arah perpindahan

Contoh Soal Tentang Jarak dan Perpindahan Beserta Pembahasannya


untuk lebih memahami mengenai konsep jarak dengan perpindahan, perhatikan
contoh soal dan pembahasan berikut.
Contoh soal 1
Pada suatu hari, Abenx berlari mengelilingi lapangan sepak bola di kampung Pujo
Asri. Panjang lapangan tersebut adalah 100 m dan lebarnya 50 m. Abenx
berangkat dari titik A dan berhenti di titik C dengan melewati titik B. Sementara
itu, Fatur berlari dari titik A dan berhenti di titik D dengan melewati titik B dan C
pada lapangan yang sama. Tentukan jarak dan perpindahan yang ditempuh oleh
Abenx dan Fatur.
Jawab
Untuk Abenx

Jarak yang ditempuh Abenx


Jarak = AB + BC
s = AB + BC
s = 100 + 50
s = 150 m
jadi jarak yang ditempuh Abenx adalah 150 m
Perpindahan Abenx
Karena lintasan yang ditempuh Abenx berbentuk garis yang tegak lurus, maka
perpindahannya dapat dicari dengan Dalil Pythagoras, sebagai berikut:

Perpindahan Abenx = AC
∆s = AC
AC = √(AB2 + BC2)
AC = √(1002 + 502)
AC = √(10000 + 2500)
AC = √12500 = 111,8 m
Jadi, perpindahan yang dialami Abenx adalah 111,8 m.
Untuk Fatur

Jarak yang ditempuh Fatur


Jarak = AB + BC + CD
s = AB + BC + CD
s = 100 + 50 + 100
s = 250 m
jadi jarak yang ditempuh Fatur adalah 250 m
Perpindahan Fatur
Ingat, perpindahan adalah jarak terdekat dari kedudukan awal ke kedudukan
akhir.

Berdasarkan gambar di atas,


Perpindahan Fatur = AD
AD = BC, berarti
∆s = BC
∆s = 50 m
Jadi, perpindahan yang dialami Fatur adalah 50 m.

Contoh 2
Seseorang mengendarai mobil dari A menuju C kemudian berbalik menuju B.
perhatikan gambar berikut ini.

a. Dari gambar di atas, berapakah jarak yang ditempuh? Dan berapa pula
perpindahannya?
b. Jika mobil bergerak dari A menuju C kemudian berbalik menuju A lagi,
berapakah jarak yang ditempuh? Dan berapa pula perpindahan mobil tersebut?
Jawab
Untuk jawaban a
Jarak tempuh = AC + CB
s = AB + BC + CB
s = 10 + 20 + 20
s = 50 km
Perpindahan = AB
∆s = AB
∆s = AC – CB (arah berlawanan)
∆s = 30 – 20
∆s = 10 km
Jadi, jarak tempuhnya adalah 50 km dan perpindahannya adalah 10 km

Untuk jawaban b
Jarak tempuh = AC + CA
s = 30 + 30
s = 60 km
Perpindahan = AC − CA
∆s = AC − CA
∆s = 30 − 30
∆s = 0 km
Jadi, jarak tempuhnya adalah 60 km dan perpindahannya adalah 0 km
Kelajuan vs Kecepatan: Pengertian, Jenis,
Rumus, Grafik, Perbedaan, Contoh Soal dan
Pembahasan
Jika kalian duduk di kursi depan sebuah mobil tentunya kalian penah dong
memperhatikan jarum penunjuk pada speedometer mobil. Tahukah kalian,
menunjukkan nilai apakah yang tertera pada speedometer tersebut? Apakah
menunjukkan kecepatan atau kelajuan?

Kecepatan dan kelajuan merupakan dua besaran turunan yang sama jika
dipandang dari segi satuan dan dimensi besaran fisika, tetapi arti secara fisisnya
berbeda. Lalu tahukah kalian di mana letak perbedaan fisisnya?

Pengertian Kecepatan dan Kelajuan


Sering terjadi kekeliruan dalam memahami pengertian kecepatan dan kelajuan.
Dalam ilmu Fisika, kecepatan dan kelajuan memiliki makna yang berbeda.
Kata kelajuan dalam bahasa Inggris
adalah speed. Sedangkan kecepatan adalah velocity.
Kecepatan selalu berhubungan dengan perpindahan. Oleh karena perpindahan
merupakan besaran vektor, kecepatan dapat bernilai positif atau negatif,
bergantung pada arah perpindahan sehingga kecepatan juga merupakan besaran
vektor. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan
adalah velocitometer. Dalam Fisika, kecepatan didefinisikan sebagai berikut:
Kecepatan adalah perpindahan yang terjadi tiap satu satuan waktu atau cepat
lambatnya perubahan kedudukan suatu benda terhadap waktu.

Lalu bagaimana dengan kelajuan? Kelajuan tidak berhubungan dengan


perpindahan, melainkan berhubungan dengan jarak. Dalam Fisika, kelajuan
didefinisikan sebagai berikut:
Kelajuan adalah jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu atau cepat
lambatnya perubahan jarak terhadap waktu.

Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan


adalah speedometer pada kendaraan bermotor seperti pada gambar di
atas. Speedometer menunjukkan kelajuan mobil/motor pada satuan waktu. Oleh
karena jarak merupakan besaran skalar maka kelajuan juga merupakan besaran
skalar.

Jenis-Jenis Kelajuan dan Kecepatan


Suatu benda yang bergerak, faktanya nilai kelajuan maupun kecepatannya tidak
selalu konstan melainkan selalu berubah setiap saat. Seperti misalnya ketika Anda
berkendara di jalan bebas hambatan dengan berkendara di jalan yang sempit dan
ramai. Tentunya Anda akan merasa nyaman berkendara di jalan bebas hambatan
bukan?
Ketika Anda berkendara di jalan yang sempit dan ramai, terkadang kelajuan atau
kecepatan kendaraan tinggi, rendah bahkan terpaksa harus berhenti karena
macet. Oleh karena nilai kelajuan maupun kecepatan suatu benda yang bergerak
tidak selalu konstan maka dikenal istilah rata-rata dan sesaat pada kelajuan atau
kecepatan.
Macam-Macam Kelajuan
Dalam Fisika, kelajuan dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Kelajuan Rata-Rata
Kelajuan rata-rata adalah jarak total yang ditempuh suatu benda yang bergerak
selama selang waktu tertentu.
2. Kelajuan Sesaat
Kelajuan sesaat adalah kelajuan rata-rata yang waktu tempuhnya mendekati nol
Macam-Macam Kecepatan
Sama halnya dengan kelajuan, kecepatan juga dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Kecepatan Rata-Rata
Kecepatan rata-rata adalah total perpindahan yang ditempuh oleh suatu benda
yang bergerak selama selang waktu tertentu.
2. Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-rata yang selang waktunya mendekati
nol.

Rumus Kelajuan dan Kecepatan


Karena kecepatan dan kelajuan dibedakan menjadi dua macam, maka rumus
masing-masing jenis kelajuan dan kecepatan juga berbeda.
1. Rumus Kelajuan Rata-Rata
Dalam Fisika kelajuan rata-rata dilambangkan sebagai v bar, jarak yang ditempuh
dilambangkan dengan s dan waktu tempuh dilambangkan t, secara matematis
persamaan kelajuan rata-rata adalah sebagai berikut:

2. Rumus Kecepatan Rata-Rata


Sesuai dengan definisi kecepatan rata-rata di atas, maka secara matematis
persamaan kecepatan rata-rata ditulis sebagai berikut:

3. Rumus Kelajuan Sesaat dan Kecepatan Sesaat


Kelajuan sesaat adalah total jarak yang ditempuh suatu benda pada selang waktu
yang sangat pendek. Sementara itu, kecepatan sesaat adalah total
perpindahan yang ditempuh suatu benda pada selang waktu yang sangat pendek.
Karena kecepatan sesaat terjadi pada waktu yang sangat pendek, maka kelajuan
sesaat merupakan besar/nilai dari kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat
dirumuskan:

Perbedaan Kelajuan dengan Kecepatan


Berdasarkan definisi dan rumus kelajuan dan kecepatan, maka dapat disimpulkan
beberapa hal mengenai perbedaan kelajuan dengan kecepatan yaitu sebagai
berikut:
Daftar Perbedaan Kelajuan dengan Kecepatan
Kelajuan Kecepatan
Kelajuan adalah besaran skalar Kecepatan adalah besaran vektor
Kelajuan merupakan jarak yang Kecepatan merupakan perpindahan yang
ditempuh tiap satu satuan waktu terjadi tiap satu satuan waktu
Kelajuan selalu bertanda positif Kecepatan dapat bertanda positif atau
negatif bergantung arah perpindahan
Kelajuan diukur dengan alat yang Kecepatan diukur dengan alat yang
bernama speedometer bernama velocitometer

Grafik Kelajuan dan Kecepatan


Gerak suatu benda dapat digambarkan melalui suatu grafik. Pada besaran
kelajuan atau kecepatan terdapat beberapa jenis grafik yaitu:
1. Grafik hubungan jarak terhadap waktu (grafik s-t)
2. Grafik hubungan kecepatan terhadap waktu (grafik v-t)

Contoh Soal Kelajuan dan Kecepatan serta Pembahasannya


Contoh 1
Yulisa berjalan ke Timur sejauh 80 m, kemudian berbalik arah ke Barat menempuh
jarak 50 m. perjalanan tersebut memerlukan waktu 50 s. berapakah kelajuan rata-
rata dan kecepatan rata-rata Yulisa dalam perjalanannya?
Penyelesaian

Jarak total = AC
AC = AB + BC
AC = 80 m + 50 m
AC = 130 m

Perpindahan = AC
AC = AB − BC
AC = 80 m − 50 m
AC = 30 m
Maka:
Kelajuan rata-rata = jarak total/waktu tempuh
Kelajuan rata-rata = 130 m/50 s
Kelajuan rata-rata = 2,6 m/s

Kecepatan rata-rata = perpindahan/waktu tempuh


Kecepatan rata-rata = 30 m/50 s
Kecepatan rata-rata = 0,6 s.

Contoh 2
Kedudukan sebuah mobil yang sedang bergerak dinyatakan oleh persamaan x =
2t2+ 2t – 2, dengan x dalam meter dan t dalam sekon. Hitunglah kecepatan sesaat
mobil pada waktu t = 1 sekon.

Penyelesaian
Persamaan kedudukan x = 2t2 + 2t – 2
Untuk t = 1 → x1 = 2(1)2 + 2(1) – 2 = 2 m
Untuk menentukan kecepatan sesaat, ambil beberapa selang waktu (∆t) yang
berbeda dengan selisih sekecil mungkin. Misalkan ∆t1 = 0,1 s; ∆t2 = 0,01 s; ∆t3 =
0,001 s.
Untuk ∆t = 0,1 s
t2 = t1 + ∆t
t2 = 1 + 0,1 = 1,1 s
x2 = 2(1,1)2 + 2(1,1) – 2
x2 = 2,42 + 2,2 – 2
x2 = 2,62 m
vrata-rata = (x2 – x1)/(t2 – t1)
vrata-rata = (2,62 – 2)/0,1
vrata-rata = 6,2 m/s
Untuk ∆t = 0,01 s
t2 = t1 + ∆t
t2 = 1 + 0,01 = 1,01 s
x2 = 2(1,01)2 + 2(1,01) – 2
x2 = 2,0402 + 2,02 – 2
x2 = 2,0602 m
vrata-rata = (x2 – x1)/(t2 – t1)
vrata-rata = (2,0602 – 2)/0,01
vrata-rata = 6,02 m/s
Untuk ∆t = 0,001 s
t2 = t1 + ∆t
t2 = 1 + 0,001 = 1,001 s
x2 = 2(1,001)2 + 2(1,001) – 2
x2 = 2,004002 + 2,002 – 2
x2 = 2,006002 m
vrata-rata = (x2 – x1)/(t2 – t1)
vrata-rata = (2,006002 – 2)/0,001
vrata-rata = 6,002 m/s
kemudian selang waktu dan kecepatan rata-rata dimasukkan dalam tabel berikut
ini.
∆t (s) vrata-rata (m/s)
0,1 6,2
0,01 6,02
0,001 6,002

Berdasarkan tabel di atas, nampak bahwa untuk nilai ∆t yang makin kecil
(mendekati nol), kecepatan rata-rata makin mendekati 6 m/s. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa kecepatan sesaat pada saat t = 1 s adalah 6 m/s.

Gerak Lurus Beraturan: Definisi, Ciri, Rumus,


Grafik, Contoh Soal dan Pembahasan
Perhatikan gambar di bawah. Pernahkah kalian naik kereta api? Jika pernah
tentunya kalian sudah tahu bahwa sebagian besar bentuk lintasan kereta api (rel)
adalah lurus. Ketika kereta api sudah melaju selama beberapa menit dari stasiun,
biasanya masinis mengondisikan kecepatan kereta menjadi konstan atau tetap.

Di dalam fisika disebut apakah gerak kereta api pada rel yang lurus dengan
kecepatan stabil seperti pada kasus di atas? untuk menjawab pertanyaan ini
simak secara seksama penjelasan-penjelasan berikut ini.

Pengertian Gerak Lurus Beraturan


Gerak lurus beraturan atau GLB merupakan salah satu dari sekian banyak jenis
gerak benda. Untuk mengetahui dengan mudah definisi dari GLB kita cermatai
dahulu asal kata gerak lurus beraturan. Kata gerak lurus beraturan terbentuk dari
tiga kata dasar, yaitu gerak, lurus dan teratur.
Gerak berarti perubahan posisi atau kedudukan. Lurus menyatakan bentuk
lintasan yang lurus dan teratur menyatakan besar kecepatan yang konstan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa:
Gerak Lurus Beraturan atau disingkat GLB adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan yang tetap (konstan) pada
selang waktu tertentu.

Yang dimaksud dengan kecepatan tetap adalah benda menempuh jarak yang
sama untuk selang waktu yang sama. Misalkan sebuah mobil bergerak dengan
kecepatan tetap 60 km/jam, artinya tiap 1 jam mobil menempuh jarak 60 km, tiap
½ jam mobil menempuh jarak 30 km, atau tiap 1 menit mobil menempuh jarak 1
km.
Namun pada kenyataannya, benda yang melakukan gerak lurus beraturan sangat
sulit ditemukan karena pada umumnya benda yang bergerak akan mengalami
percepatan dan perlambatan sehingga kecepatan menjadai tidak konstan. Benda
hanya melakukan gerak lurus beraturan untuk beberapa waktu tertentu.
Contohnya adalah sebuah kereta api yang bergerak pada lintasan rel yang lurus
dan mobil yang bergerak di jalan tol bebas hambatan.

Ciri-Ciri Gerak Lurus Beraturan


Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan (GLB) apabila memenuhi
beberapa ciri atau karakteristik sebgai berikut:
1. Lintasannya berbentuk garis lurus
2. Kecepatan benda tetap (v = konstan)
3. Percepatan benda nol (a = 0)

Kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan bernilai sama dengan
kelajuannya jika panjang lintasan atau jarak sama dengan besar perpindahan
benda tersebut. Namun jika jarak tempuh tidak sama dengan perpindahan benda
maka besar kecepatan benda lebih kecil daripada kelajuannya.

Rumus-Rumus Pada Gerak Lurus Beraturan


Persamaan besaran-besaran fisika dalam gerak lurus beraturan (GLB) adalah
sebagai berikut:
Rumus Kecepatan
Rumus kecepatan pada GLB dapat dituliskan sebagai berikut:

s
v=
t
Keterangan:
v = kecepatan (m/s)
s = perpindahan (m)
t = waktu (s)

Rumus Kelajuan
Rumus kelajuan pada GLB dapat dituliskan sebagai berikut:

s
v=
t
Keterangan:
v = kelajuan (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu (s)
rumus kecepatan dan kelajuan di atas memang terlihat sama akan tetapi secara
harfiah kedua besaran ini berbeda. Kecepatan merupakan besaran vektor
sehingga dapat berharga positif atau negatif sedangkan kelajuan merupakan
besaran skalar sehingga nilainya selalu positif.

Info penting!
Rumus kecepatan dan kelajuan di atas merupakan rumus kecepatan
sesaat dan kelajuan sesaat, karena pada dasarnya sulit sekali ditemukan benda
yang dapat bergerak dengan kecepatan yang konstan. Suatu benda hanya
mengalami kecepatan yang konstan dalam selang waktu yang sangat singkat
sehingga digunakanlah rumus kecepatan dan kelajuan sesaat.

Kelajuan sesaat adalah total jarak yang ditempuh suatu benda pada selang waktu
yang sangat pendek. Sedangkan kecepatan sesaat adalah total perpindahan yang
ditempuh suatu benda pada selang waktu yang sangat pendek. Karena kecepatan
sesaat terjadi dalam waktu yang sangat singkat, maka kelajuan sesaat
merupakan besar/nilai dari kecepatan sesaat. Sehingga dalam gerak lurus
beraturan (GLB), konsep kecepatan dan kelajuan dianggap sama.

Rumus Perpindahan
Berdasarkan rumus kecepatan di atas, maka kita dapat mengetahui persamaan
perpindahan, yaitu sebagai berikut:

s =v.t
Keterangan:
s = perpindahan (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
Rumus Jarak
Dari persamaan kelajuan di atas, maka rumus jarak dapat dituliskan sebgai
berikut:

s =v.t
Jika benda selama selang waktu tertentu telah menempuh jarak sejauh s0 maka
jarak akhir (st) benda tersebut dirumuskan:

st =s0 + v.t

Keterangan:
s = jarak (m)
s0 = jarak awal (m)
st = jarak akhir (m)
v = kelajuan (m/s)
t = waktu (s)

sama halnya dengan konsep kecepatan dan kelajuan pada gerak lurus beraturan
(GLB), perpindahan dan jarak juga dianggap sama. Namun secara harfiah
perpindahan dan jarak merupakan besaran yang berbeda.

Macam-Macam Grafik Pada Gerak Lurus Beraturan


Dalam gerak lurus beraturan (GLB) terdapat 3 jenis grafik, yaitu grafik hubungan
jarak terhadap waktu, grafik hubungan kecepatan terhadap waktu dan grafik
hubungan percepatan terhadap waktu. Ketiga jenis grafik tersebut berbentuk
kurva linear (lurus). Berikut ini adalah gambar grafik gerak benda pada GLB

Grafik Hubungan Jarak Terhadap Waktu (Grafik s-t) Pada GLB


Dari gambar grafik di atas, kita dapat menentukan besar atau
nilai kecepatan yang dialami benda yaitu:

∆s
v = tan α =
∆t

Grafik Hubungan Kecepatan Terhadap Waktu (Grafik v-t) Pada GLB

Dari grafik v-t di atas, kita dapat menentukan panjang lintasan atau jarak yang
ditempuh benda. Panjang lintasan akan sama dengan luas daerah yang dibentuk
kurva dengan sumbu t.

s = Luas grafik =v.t

Untuk lebih memahami tentang jenis-jenis grafik gerak benda beserta cara
membaca grafiknya silahkan baca artikel tentang

Grafik Hubungan Percepatan Terhadap Waktu (Grafik a-t) Pada GLB


Karena dalam gerak lurus beraturan (GLB) nilai percepatan benda adalah nol,
maka bentuk grafik hubungan percepatan terhadap waktu pada GLB adalah
sebagai berikut:
Contoh Soal GLB dan Pembahasannya
Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Pada jarak 18 km dari
arah yang berlawanan, sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 90 km.
kapan dan dimana kedua mobil akan berpapasan?

Penyelesaian
v1 = 72 km/jam = 20 m/s
v2 = 90 km/jam = 25 m/s
Jarak kedua mobil = PQ = 18 km = 18.000 m

Misalkan titik R merupakan titik dimana kedua mobil berpapasan, maka


PQ = PR + QR
Dengan:
PR = jarak tempuh mobil 1 (hijau)
QR = jarak tempuh mobil 2 (merah)
Sehingga:

PQ = v1t + v2t
18.000 = (20t + 25t)
18.000 = 45t
45 t = 18.000
t = 400 s
PQ = v1t = (20 m/s)(400 s) = 8.000 m = 8 km
QR = v2t = (25 m/s)(400 s) = 10.000 m = 10 km

Jadi kedua mobil tersebut berpapasan setelah 400 s bergerak, dan setelah
mobil pertama menempuh 8 km atau setelah mobil kedua menempuh jarak 10
km.

Gerak Lurus Berubah Beraturan: Definisi, Ciri,


Jenis, Rumus, Grafik, Contoh Soal dan
Pembahasan
Pernahkah kalian bersepeda ketika hari libur sekolah atau ketika berangkat dan
pulang sekolah? Jika kalian pernah bersepeda tentunya kalian pernah merasakan
bagaimana rasanya bersepeda di jalan tanjakan dan turunan atau di jalan datar.
Ketika mengendarai sepeda di jalan datar yang lurus, rata-rata kecepatan kita
mengayuh sepeda akan stabil. Namun ketika mulai menaiki jalan tanjakan,
kecepatan mengayuh sepeda akan berkurang karena terasa semakin berat.
setelah melalui tanjakan pastinya kita akan melalui jalan turunan dan kecepatan
sepeda kita akan semakin bertambah meski tanpa dikayuh.

Disebut apakah gerak sepeda kita dengan besar kecepatan yang berubah-ubah
ketika melalui jalan datar, tanjakan dan turunan tersebut? Konsep gerak sepeda
dengan besar kecepatan sedemikian rupa berhubungan dengan konsep gerak
lurus berubah beraturan. Untuk memahami konsep gerak ini, perhatikan
penjelasan berikut ini.

Pengertian Gerak Lurus Berubah Beraturan


Sebelumnya kita telah membahas konsep gerak lurus beraturan (GLB). Definisi
dari gerak lurus beraturan adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan konstan. Definisi dari gerak lurus berubah beraturan (GLBB) tidak jauh
berbeda dengan definisi GLB, hanya besar/nilai kecepatannya saja yang berbeda.
Kalau pada GLB besar kecepatannya adalah tetap, maka pada GLBB besar
kecepatannya berubah-ubah. Jadi dapat disimpulkan bahwa:
Gerak Lurus Berubah Beraturan atau disingkat GLBB adalah gerak suatu benda
yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan yang berubah-ubah secara
teratur.

Kecepatan gerak benda pada GLBB dapat berubah secara teratur karena benda
mengalami percepatan atau perlambatan yang konstan atau tetap. Seperti pada
kasus bersepeda di jalan turunan, maka kita akan mengalami percepatan
sedangkan di jalan tanjakan kita akan mengalami perlambatan. Jadi, gerak lurus
berubah beraturan juga dapat diartikan sebagai gerak lurus dengan percepatan
yang tetap.
Namun kenyataanya, ketika bersepeda kita tidak mengalami percepatan atau
perlambatan yang tetap, karena sangat sulit untuk mengendalikan percepatan
yang stabil saat mengayuh sepeda. Contoh nyata benda yang mengalami gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) adalah saat kita melemparkan sebuah bola
vertikal ke atas.
Selama bergerak vertikal ke atas, bola mengalami perlambatan secara beraturan
menurut selang waktu tertentu. Pada titik tertinggi, besar kecepatannya nol. Pada
saat bola kembali jatuh ke tanah, besar kecepatannya bertambah secara
beraturan menurut selang waktu tertentu.

Ciri-Ciri Gerak Lurus Berubah Beraturan


Suatu benda dikatakan bergerak lurus berubah beraturan (GLBB) apabila
memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1. Lintasannya berbentuk garis lurus
2. Kecepatan benda berubah secara teratur (v = berubah)
3. Percepatan benda tetap (a = konstan)

Untuk membedakan gerak benda termasuk GLB atau GLBB sangat mudah sekali.
Untuk benda yang melakukan gerak lurus beraturan (GLB) kecepatan benda selalu
konstan sehingga tidak ada istilah kecepatan awal, kecepatan akhir, diam,
berhenti, percepatan atau gravitasi bumi.
Sedangkan untuk benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
akan selalu ada istilah kecepatan awal, kecepatan akhir, diam, berhenti,
percepatan atau gravitasi bumi.

Macam-Macam Gerak Lurus Berubah Beraturan


Jenis-jenis gerak dalam fisika ada banyak sekali. Namun untuk jenis gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) ada dua macam yaitu:

1. Gerak Lurus Berubah Beraturan Dipercepat (GLBB dipercepat)


GLBB dipercepat adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus dengan
percepatan yang bertambah secara beraturan atau dengan kata lain benda
mengalami percepatan yang konstan. Contohnya adalah saat buah kelapa jatuh
dari pohonnya.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat (GLBB diperlambat)


GLBB diperlambat adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus dengan
percepatan yang berkurang secara beraturan atau dengan kata lain benda
mengalami perlambatan yang konstan. Contohnya adalah saat kita melemparkan
benda vertikal ke atas.
Kita tahu bahwa percepatan merupakan besaran vektor. Jadi selain
mempunyai besar, percepatan juga memiliki arah, sehingga percepatan dapat
bernilai positif dan negatif. Jika percepatan benda bernilai positif (+) maka
benda mengalami percepatan. Sedangkan jika percepatan benda bernilai
negatif (−), maka benda mengalami perlambatan. Untuk lebih memahami
konsep percepatan silahkan baca artikel tentangpengertian, jenis, rumus dan
grafik percepatan.

Rumus-Rumus Pada Gerak Lurus Berubah Beraturan


Persamaan besaran-besaran fisika dalam gerak lurus berubah beraturan (GLB)
adalah sebagai berikut:

Hubungan antara Kecepatan (v), Percepatan (a) dan Waktu (t) pada
GLBB
Kita tahu bahwa rumus percepatan adalah perubahan kecepatan dibagi selang
waktu. secara matematis rumus percepatan ditulis:
v – v0
a= ……………pers. (1)
t

Jika kedua ruas kita kalikan dengan t, maka persamaan (1) akan menjadi:
at = v – v0 ……………pers. (2)

Dari persamaan (2) kita dapat menentukan kecepatan sebuah benda setelah
selang waktu tertentu jika diketahui percepatannya. Rumus kecepatan pada GLBB
adalah sebagai berikut:
v= v0 ± at ……………pers. (3)

Keterangan:
v0 = kecepatan awal (m/s)
v = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)

Tanda ± menunjukkan bahwa nilai percepatan dapat berharga positif dan negatif.
Jika positif berarti benda mengalami percepatan dan jika negatif berarti benda
mengalami perlambatan.
Hubungan antara Jarak (s), Percepatan (a) dan Waktu (t) pada GLBB
Selanjutnya kita akan menentukan jarak benda setelah selang waktu t ketika
benda tersebut mengalami percepatan konstan. Dari rumus kecepatan rata-rata:
s – s0
vrata2 = ……………pers. (4)
t

Persamaan (4) bisa kita tuliskan sebagai berikut:


s = s0 + vrata2.t ……………pers. (5)

Karena dalam GLBB kecepatannya bertambah atau berkurang secara beraturan,


maka ada yang namanya kecepatan awal (v0) dan kecepatan akhir (v) sehingga
besar kecepatan rata-ratanya (vrata2) adalah ½ (vo + v). Sehingga kecepatan rata-
rata dapat dirumuskan sebagai berikut:
v0 + v
vrata2 = ……………pers. (6)
2

Dengan mensubtitusikan persamaan (6) dan persamaan (3) ke dalam persamaan


(5), maka didapatkan persamaan sebagai berikut:
s = s0 + vrata2.t
v0 + v
s = s0 + ( ) t …………………….pers. (7)
2
v0 + v0 ± at
s = s0 + ( ) t …………………….pers. (8)
2
s = s0 + v0t ± ½ at2 ………….......pers. (9)

Keterangan:
s0 = Jarak awal (m)
s = Jarak akhir (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
v = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Hubungan antara Jarak (s), Kecepatan (v) dan Percepatan (a) pada
GLBB
Dalam hubungan ini, kita akan menurunkan persamaan selanjutnya, yang berguna
pada soal dimana waktu t tidak diketahui. Dari persamaan (1) kita peroleh rumus:
v – v0
t= ……………pers. (10)
a

Kemudian subtitusikan persamaan (10) ke dalam persamaan (7) sehingga kita


peroleh persamaan sebagai berikut:

v + v0 v − v0
s = s0 + ( )( )
2 a

v 2 – v 02
s = s0 +
2a

v2 = v02 ± 2a (s – s0)
v2 = v02 ± 2a ∆s ………………………pers. (11)

Keterangan:
∆s = perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
v = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
Kita sekarang sudah mempunyai tiga rumus penting untuk menyelesaikan soal
yang berhubungan denga gerak lurus berubah beratutan (GLBB). Jika kita
kumpulkan ketiga rumus tersebut adalah:
v = v0 ± at
s = s0 + v0t ± ½ at2
v2 = v02 ± 2as

Macam-Macam Grafik Pada Gerak Lurus Berubah Beraturan


Sama halnya dengan grafik pada GLB, dalam gerak lurus berubah beraturan juga
terdapat tiga jenis grafik. ketiga jenis grafik tersebut yakni:
Grafik Hubungan Jarak Terhadap Waktu (Grafik s-t) Pada GLBB
Perhatikan gambar grafik s-t pada GLBB di atas. Jika gerak benda mengalami
percepatan (a bernilai positif) maka kurvanya adalah berbentuk parabola terbuka
ke atas sedangkan jika benda mengalami perlambatan (a bernilai negatif) maka
kurvanya berbentuk parabola terbuka ke bawah.

Grafik Hubungan Kecepatan Terhadap Waktu (Grafik v-t) Pada GLBB

Berdasarkan gambar kedua grafik v-t pada GLBB diatas, kemiringan kurva
merupakan besar percepatan benda, sehingga nilai percepatan dirumuskan:

∆v
a = tan α =
∆t

Dan luas daerah di bawah kurva (daerah yang di arsir) merupakan besar jarak
yang ditempuh benda.

s = Luas grafik =v.t

Grafik Hubungan Percepatan Terhadap Waktu (Grafik a-t) Pada GLBB


Luas daerah yang di arsir pada grafik a-t di atas merupakan besar kecepatan
benda.

v = Luas grafik =a.t

Contoh Soal tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan beserta


Penyelesaiannya
Contoh Soal 1
Sebuah mobil bergerak dari keadaan diam. Jika percepatan mobil 20 m/s2,
tentukan kecepatan mobil tersebut setelah 5 sekon.

penyelesaian
Diketahui:
V0 = 0 (diam)
a = 20 m/s2
t=5s

Ditanya: v setelah 5 s, maka


v = v0 + at
v = 0 + (20)(5)
v = 100 m/s
jadi kecepatan mobil setelah 5 sekon adalah 100 m/s

Contoh Soal 2
Muhammad Zeni seorang atlet balap sepeda Lampung dapat mengayuh
sepedanya dengan kecepatan awal 10 km/jam pada suatu perlombaan. Atlet
tersebut dapat mencapai garis finish dalam waktu 2 jam dengan percepatan
20 km/jam. Tentukan panjang lintasan yang ditempuh atlet tersebut.

Penyelesaian
Diketahui:
s0 = 0 (perlombaan dimulai dari garis start)
V0 = 10 km/jam
a = 20 km/jam
t = 2 jam

Ditanya: s, maka
s = s0 + v0t + ½ at2
s = 0 + (10)(2) + (½)(20)(2)2
s = 20 + 40
s = 60 km
jadi jarak yang ditempuh Zeni selama perlombaan adalah 60 km.

Contoh Soal 3
Sebuah benda bergerak dengan percepatan 8 m/s2. Jika kecepatan awal benda
6 m/s, tentukan kecepatan benda setelah menempuh jarak 4 m.

Penyelesaian
Diketahui:
s=4m
V0 = 6 m/s
a = 8 m/s2

Ditanya: v, maka
v2 = v02 + 2as
v2 = (6)2 + 2(8)(4)
v2 = 36 + 64
v2 = 100
v = 10 m/s
jadi kecepatan akhir benda setelah menempuh jarak 4 m adalah 10 m/s.

Anda mungkin juga menyukai