Disusun oleh :
Ratih Catur Wahyuntari
P27824217035
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
MAGETAN
TAHUN 2019
LAPORAN INDIVIDU
ASUHAN KEBIDANAN ANAK SEHAT
PADA An. “M” USIA 41 BULAN 23 HARI
DI TKIT AR-ROHMAH SELOSARI
Dosen Pengampu : Budi Joko Santosa, Skm., M.Kes
Disusun oleh :
Ratih Catur Wahyuntari
P27824217035
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
MAGETAN
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing Pendidikan
b) Nadi
Dapat diukur pada arteri radialis dan arteri femoralis bagi
anak umur lebih 1 tahun, sedangkan pada bayi
menggunakan stetoskop pada apex jantung. Nadi dihitung
dengan waktu satu menit, dan kemungkinan iramanya
kurang teratur.
Nilai nadi pada anak (denyut permenit)
Usia Waktu bangun Tidur Demam
Bayi baru lahir 100-180 80-160 > 220
1 minggu 3 bln 100-220 80-200 > 220
3 bln-2 tahun 80-150 70-120 > 200
2-10 tahun 70-110 60-90 > 200
10 thn-dewasa 50-90 50-90 >200
(Pusdiknakes, 1993 : 9)
c) Pernafasan
Pernafasan anak dihitung sama dengan pada orang dewasa,
kecuali pada bayi dhitung dari gerakan diafragma, atau gerakan
abdominal, pernafasan tersebut dihitung dalam waktu 1 menit
Nilai pernafasan rata-rata setiap menit sesuai umur :
Umur Nilai pernafasan/menit
Bayi baru lahir 35
1-11 bulan 30
2 tahun 25
4 tahun 23
6 tahun 21
8 tahun 20
10-12 tahun 19
14 tahun 18
16 tahun 17
18 tahun 16-18
(Pusdiknakes, 1993 : 9)
d) Tekanan darah
Merupakan pengukuran tanda-tanda vital yang biasanya diukur
pada anak 3 tahun keatas. Pada pengukuran tekanan darah anak
harus tenang dan rileks, pada bayi dan anak-anak lebih tenang
bila dipasang oleh orang tuanya. Akurat tidaknya pengukuran
tekanan darah tergantung dari ukuran manset tensi meternya.
Lebar manset harus mencukupi 2/3 lengan atas, sedangkan
panjang manset harus cukup melingkari lengan (Pusdiknakes,
1993 : 9)
Dalam periode neonatal rata-rata tekanan darah sistolik adalah
70 mmHg. Sejak usia enam minggu hingga usia 10 tahun, rata-
rata tekanan darah sistolik tetap berada di sekitar 95 mm Hg,
dan sebagian besaranak-anak akan memiliki tekanan darah
sistolik kurang dari 115 mm Hg. Rata-rata tekanan darah
sistolik adalah 125 mm Hg saat usia mencapai 16 tahun.
(Meadow, 2005: 39)
2) Ukuran pertumbuhan anak
BB: disesuaikan dengan usia anak
TB: disesuaikan dengan usia anak
LK: disesuaikan dengan usia anak
b. Pemeriksaan umum
1) Kepala : Rambut diperiksa pertumbuhannya, warna,
diameter (teabal atau tipis), sifat (lurus atau
keriting) dan akar rambut (mudah dicabut atau
tidak) (Moersintowarti, 2002: 60).
2) Mata : Konjungtiva tidak anemis, berwarna merah
muda, sclera putih, simetris, tidak ada rabun
senja akibat kurang vitamin A.
3) Hidung : Tampak Bersih, Tidak ada polip, tidak ada
secret/cairan.
4) Mulut dan gigi : Tidak ada luka atau sakit di sekitar bibir, Tidak
ada caries, bibir tidak pecah-pecah, tidak ada
stomatitis, mulut tidak berbau (Meadow, 2005:
39)
5) Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen, tidak ada
edema, dan sekresi kelenjar mukosa (Meadow,
2005: 37)
6) Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tyroid,
vena jugularis dan kelenjar limfe.
7) Dada : Dada simetris, tidak ada retraksi interkosta,
wheezing dan ronchi (-).
8) Abdomen : Abdomen tidak buncit, hernia (-), tidak ada
nyeri tekan,
9) Kulit : Bersih, turgor baik, elastis dan tidak cyanosis.
10) Ekstremitas
a) Atas : Bentuk simetris, gerak aktif, kuku tampak
bersih, tidak ada kelainan seperti sindaktili,
polidaktili.
b) Bawah : Bentuk simetris, tidak ada kelainan, gerakan
aktif.
11) Genetalia : Bersih
a) Pada anak laki-laki : penis bentuknya normal, uretra berada
pada ujung penis, testis sudah turun, tidak ada pembengkakan
pada scrotum (Meadow, 2005: 40- 41).
b) Pada anak perempuan: labia mayor sudah menutupi labia
minor, pada vulva tidak ada rasa sakit, luka, pengeluaran cairan
atau abnormalitas. (Meadow, 2005: 41)
12) Anus : Bersih, terdapat lubang anus, tidak ada luka
pada anus
3. Analisa Data
Menurut Depkes RI (1995 : 29) Data yang terkumpul kemudian dianalisa
dengan metode sebagai berikut :
a. Menentukan hubungan antara fakta yang satu dengan lainnya.
b. Untuk mencari hubungan sebab akibat
c. Menentukan masalah yang terjadi
d. Menentukan penyebab utamanya
e. Menentukan tingkat masalah
B. Diagnosa Kebidanan
Anak sehat, umur tahun, jenis kelamin, status gizi ..., fase tumbuh kembang
sesuai umur, keadaan umum baik,.
Dengan kemungkinan masalah :
1. Tertambahnya perkembangan motorik sehubungan dengan kurangnya
kesempatan anak belajar.
2. Resiko sakit sehubungan dengan penurunan daya tahan tubuh.
3. Potensial cidera sehubungan dengan tumbuh kembang anak
C. Perencanaan
1. Diagnosa : Anak sehat, umur……, jenis kelamin…….., status gizi………,
pertumbuhan……., perkembangan……..
Tujuan : Tumbuh kembang anak optimal
Kriteria : a) Anak sehat, bertambah umur bertambah tinggi dan besar
b) Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya
Intervensi
a. Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
R/ ibu merasa dihargai dan bangga karena mampu mengasuh anaknya.
b. Anjurkan pada ibu untuk meneruskan pola asuh anak sesuai dengan
tahap perkembangan anak
R/ mengetahui tumbuh kembang anak sesuai umurnya
c. Anjurkan ibu untuk memberi stimulasi perkembangan anak setiap saat,
sesering mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak
R/ ibu memantau secara dini tumbuh kembang anak sesuai umurnya
d. Anjurkan ibu untuk mengikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan
pelayanan kesehatan di Posyandu secara teratur setiap sebulan 1 kali
dan setiap ada kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Jika anak sudah
memasuki usia prasekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan pada
kegiatan PAUD atau TK.
R/ mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya
e. Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan rutin dan melakukan
pemeriksaan kembali pada tgl. 03 Juli 2014
R/ memantau dan deteksi dini tumbuh kembang anak
S : Data Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data
melalui anamnese.
O : Data Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil lab dan tes diagnostic
lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung
assessment
A : Assessment
Menggambarkan pendukomentasian hasil analisa data dan
interprestasi S dan O dalam suatu identifikasi
- Diagnosa masalah
- Antisipasi diagnosa lain/masalah potensial
P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi
berdasarkan assessment
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN DATA
Tempat Pengkajian: TKIT Ar-Rohmah Selosari
Tanggal Pengkajian: 14 Juni 2019, pukul 08.00 WIB
1. Pengumpulan Data
a. Data Subyektif
1) Biodata Anak
Nama : An. “M”
Umur : 41 bulan 23 hari
TTL : 22-12-2015
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Anak ke :3
Biodata Orang tua
Ibu Ayah
Nama : Ny. “S” Tn. “S”
Umur : 34 tahun 36 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA STM
Pekerjaan : Guru Wiraswasta
Penghasilan : Rp.1.500.000 Rp.2.000.000,00
Alamat : Jln, Hasanudin 2/6 Selosari Magetan
2) Keluhan Utama
Ibu mengatakan anak dalam kondisi sehat dan tidak mempunyai
keluhan apapun.
3) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Dulu
Ibu mengatakan sejak lahir sampai sekarang anak tidak
pernah menderita sakit yang menganggu pertumbuhan dan
perkembangannya. Anak pernah menderita pernah
mengalami batuk,flu,demam. Bila, batuk, flu ibu biasanya
membawanya ke bidan atau dibelikan obat di apotik anak
sudah sembuh.
b) Riwayat Prenatal
Ibu mengatakan selama hamil ibu rutin periksa ke bidan.
Ibu tidak ada pantangan makanan. Ibu tidak mengalami
penyulit apapun hanya mual saat hamil muda. Selama
hamil ibu mendapat multivitamin dan tablet tambah darah
tealh dimunum sesuai petunjuk. Ibu juga mendapatkan
penyuluhan tentang nutrisi selama hamil dan ibu
mengatakan melaksanakan anjuran bidan. Ibu juga tidak
pernah mengalami trauma fisik (benturan pada perutnya)
seperti terpeleset, benturan karena kecelakaan yang bisa
mengganggu kehamilannya. Dan juga tidak pernah
mengalami kekerasan psikologi seperti KDRT selama
hamil. Ibu juga tidak pernah menderita penyakit TORCH,
PMS, DM. Ibu pernah melakukan pemeriksaan dengan
USG saat usia kehamilan 8 bulan.
c) Riwayat Natal
Ibu mengatakan saat melahirkan usia kehamilan ibu 9
bulan. Ibu melahirkan anak ”M” pada tanggal 22-12-2015
ditolong oleh bidan. Bayi lahir sontan langsung menangis
BB lahir 3400 gram, PB 50 cm. Plasenta lahir spontan 22-
12-2015 lengkap, tidak mengalami perdarahan yang hebat
setelah melahirkan.
d) Riwayat post natal
Nifas ibu dilalui normal tanpa adanya penyulit dan tidak
mengalami post partum blues. Masa nifas dilalui dalam
waktu 40 hari, lochea keluar sesuai harinya ibu tidak
mengalami komplikasi. Bayi setelah persalinan tidak
mengalami ikterus, tidak mengalami asfiksia, tidak
mengalami hipoglikemi, tidak ada cephal dan caput, tidak
hipotermi, tidak mengalami trauma kepala. Tidak
meningitis/encefalitis yang terjadi 6 bulan pertama
kehidupan. Setelah lahir bayi diberi ASI dan disambung
dengan susu formula.
e) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan satu minggu ini anaknya tidak sedang
menderita penyakit demam, batuk, pilek, tidak sedang
menderita penyakit dengan gejala batuk yang lama tidak
sembuh dalam 1 bulan, berkeringat dimalam hari (TBC),
nafsu makan berkurang, kencing berwarna kuning
keclokatan seperti teh, mata kuning (Hepatitis), nafsu
makan berkurang, berat badan berkurang drastis, mudah
sakit dan lam sembuhnya (AIDS), sering kencing, banyak
makan dan minum (DM). Mudah lelah, konjungtiva
palpebra pucat (Anemia), bila terluka darah sulit membeku
(Hemofillia) dan ibu tidak pernah mempunyai bunatang
peliharaan kucing dirumah (TORCH). Anak dalam keadaan
sehat.
f) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, tidak ada yang
menderita penyakit menurun seperti hipertensi dan penyakit
kencing manis, tidak ada yang menderita penyakit menahun
seperti penyakit jantung
g) Riwayat tumbuh kembang
Ibu mengatakan anaknya sudah bisa:
Pada umur 3 bulan, bayi bisa: Miring.
Pada umur 4 bulan, bayi bisa : ngoceh
Pada umur 5 bulan, bayi bisa: Tengkurap
Pada umur 7 bulan, bayi bisa: Duduk
h) Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan anaknya sudah mendapatkan imunisasi
lengkap.
i) Kebutuhan sehari-hari
Nutrisi
Anak mendapat ASI dan susu formula, lalu ASI berhenti
diberikan pada usia 2 tahun. Sampai saat ini anak masih
masih dibiasakan untuk minum susu formula sebelum
berangkat sekolah dan saat anak ingin dibuatkan susu.
Anak makan 3 x sehari dengan komposisi nasi, sayur
(sop, bobor,oseng kangkung, sayur bening) lauk (tempe,
tahu, daging, ayam,telur) dan minum air putih 5-6 gelas
perhari.
Eliminasi
BAB 1x sehari, kadang 2 hari sekali, konsistensi lunak,
warna kuning trengguli, bau khas. BAK 4-5 kali sehari,
warna jernih, bau khas tidak ada keluhan.
Istirahat dan tidur
Anak jarang tidur siang, jika mau tidur biasanya anak
tidur 1-2 jam. mulai pukul 12.00-14.00 WIB, tidur
malam pukul 21.00-06.00 WIB. Dan anak jarang
terbangun pada malam hari.
Personal hygiene
Anak mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 2
hari sekali, ganti baju tiap kali mandi, ibu selalu
memotong kukunya bila kuku sudah mulai panjang.
j) Riwayat ketergantungan
Ibu mengatakan anak tidak mempunyai ketergantungan
terhadap obat-obatan tertentu
k) Riwayat spiritual dan psikososial
Anak tumbuh dalam lingkungan keluarga yang
menyayanginya, anak tinggal bersama orang tua dan kedua
kakaknya. Ibu mengatakan anaknya saat bertemu dengan
orang baru akan diam karena belum kenal bila sudah kenal
anak akan senang dan mengajaknya main.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
2) Pemeriksaan Antropometri
BB : 14 kg
TB : 97 cm
LIKA : 50 cm
Status gizi (BB/TB) : baik/ normal
3) Tanda-tanda vital
S : 36,7oC
N : 90 x/menit, teratur.
R : 20 x/menit, teratur.
4) Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut bersih, warna kecoklatan, penyebaran
merata, tidak mudah rontok, tidak mudah
dicabut, tidak ada benjolan di kepala, tidak ada
bekas luka, kulit kepala bersih.
Muka : Tidak sembab, tidak pucat.
Mata : Simetris, konjungtiva palpebra merah muda,
sklera putih, penglihatan baik.
Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip.
Telinga : Simetris, tidak ada seruman, pendengaran baik,
tidak otitis media furulenta.
Mulut dan Gigi: Tidak sianosis, bibir lembab, tidak ada stomatitis,
bersih, terdapat tidak ada caries pada gigi, lidah
bersih, mulut tidak berbau.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, limfe dan
pembendungan vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
diketiak, pernafasan teratur, denyut jantung
teratur, tidak ada wheezing dan ronchi.
Abdomen : Tidak kembung, tidak ada benjolan.
Punggung : Tidak ada kelainan
Kulit : warna kulit sawo matang, lembab, tidak kering,
turgor baik
Genetalia : Tidak terkaji.
Anus : Tidak terkaji.
Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak ada odem pada jari-jari tangan,
tidak ada kelainan bawaan seperti polidaktili,
sindaktili, adaktili, kuku pendek dan bersih.
Bawah : Simetris, tidak odem, tidak ada pas varus dan pas
vagus, kuku pendek dan bersih.
5) Pemeriksaan penunjang
Denver Development Skrining Test (DDST)
Kesimpulan pemeriksaan DDST adalah anak interpretasi tidak
dapat disimpulkan dengan 0T dan 0P
- Personal sosial : normal
- Motorik halus : normal
- Bahasa : normal
- Motorik kasar : normal
6) Pemeriksaan pertumbuhan
BB/TB : 14kg/ 97 cm, interpretasi normal atau gizi normal
LK : 50 cm interpretasi normal
2. Analisa data
No Diagnosa/masalah Data dasar
1. Anak sehat, usia 41 DS :
bulan 23 hari bulan, - Ibu mengatakan anak dalam keadaan
jenis kelamin laki-laki, sehat
status gizi baik, - Ibu mengatakan anaknya lahir pada
pertumbuhan normal, tanggal 22-12-2015
perkembangan DO:
normal,keadaan umum Ukuran antropometri
baik. BB : 14 kg
TB : 97 cm
LIKA : 50 cm
Denver Development Skrining Test
(DDST)
Kesimpulan pemeriksaan DDST adalah
anak interpretasi tak dapat disimpulkan
dengan hasil 0 T dan 0 P
Pemeriksaan pertumbuhan
BB/TB : 14kg/ 97 cm, interpretasi
normal atau gizi normal
LK : 50 cm interpretasi normal
No Diagnosa/masalah Data dasar
KPSP : jawaban “YA” = 9 dari 9
pertanyaan, interpretasi sesuai
B. Diagnosa Kebidanan
Anak sehat, usia 41 bulan 23 hari bulan, laki-laki, status gizi normal,
perkembangan normal, keadaan umum baik, prognosa baik.
C. Perencanaan
Tanggal 14 Juni 2019, pukul 08.40 WIB
Diagnosa : Anak sehat, usia 41 bulan 23 hari bulan, laki-laki, status gizi
normal, perkembangan normal, keadaan umum baik, prognosa
baik.
Tujuan : Tumbuh kembang anak optimal dan sesuai
Kriteria : a) Anak sehat, bertambah umur bertambah tinggi dan besar
b) Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya
Intervensi:
1. Jelaskan tentang SDIDTK.
Rasional: Ibu menjadi tidak khawatir lagi jika anak mengalami
kegagalan saat dites, tapi sebaiknya diberi rangsangan atau stimulasi.
2. Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
Rasional: Ibu merasa dihargai dan bangga karena mampu mengasuh
anaknya.
3. Anjurkan pada ibu untuk meneruskan pola asuh anak sesuai dengan
tahap perkembangan anak
Rasional: Mengetahui tumbuh kembang anak sesuai umurnya
4. Anjurkan ibu untuk memberi stimulasi perkembangan anak setiap saat,
sesering mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak
Rasional: Ibu memantau secara dini tumbuh kembang anak sesuai
umurnya
5. Anjurkan ibu untuk mengikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan
pelayanan kesehatan di Posyandu secara teratur setiap sebulan 1 kali
sampai usia 72 bulan. Anjurkan ibu untuk selalu mengikutkan anaknya
ke tempat pendidikannya yaitu Taman Kanak - Kanak.
Rasional: perkembangan anak terpantau
6. Anjurkan ibu untuk melakukan stimulasi pada anaknya dan melakukan
pemeriksaan kembali 5 bulan lagi pada usia 48 bulan.
Rasional: Memantau dan deteksi dini tumbuh kembang anak
D. Pelaksanaan
Tanggal 12 Juni 2019, pukul 09.10 WIB.
Diagnosa : Anak sehat, usia 41 bulan 23 hari bulan, laki- laki, status gizi
normal, perkembangan normal, keadaan umum baik.
Implementasi:
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan SDIDTK, bahwa
perkembangan anak sesuai
2. Memberi pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
3. Menganjurkan ibu untuk meneruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap
perkembangan anak
4. Menganjurkan ibu untuk memberi stimulasi perkembangan anak setiap
saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak
5. Menganjurkan ibu untuk mengikutkan anak pada kegiatan penimbangan
dan pelayanan kesehatan di Posyandu secara teratur setiap sebulan 1 kali
sampai usia 72 bulan. Anjurkan ibu untuk selalu mengikutkan anaknya ke
tempat pendidikannya yaitu Taman Kanak-Kanak.
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan stimulasi pada anaknya dan
melakukan pemeriksaan kembali 5 bulan lagi pada usia 48 bulan.
7. Menjelaskan pentingnya makanan bergizi dan seimbang untuk anak.
Seperti makanan yang mengandung karbohidrat (nasi, roti, ubi, jagung),
protein (telur, daging, ikan, kacang-kacangan, tempe tahu, susu), lemak
(daging, telur, ikan, kelapa), vitamin (sayuran hijau dan Ibuah), dan air.
E. Evaluasi
Tanggal 14 Juni 2019, pukul 09.35 WIB.
Diagnosa : Anak sehat, usia 41 bulan 23 hari bulan, laki-laki, status gizi
normal, perkembangan normal, keadaan umum baik.
S : - Ibu mengatakan mengerti tentang tujuan pengkajian tumbuh kembang
anaknya.
- Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh
petugas dan ibu akan melaksanakan semua anjuran dari petugas.
O : - Ibu dan anak bisa diajak kerjasama
- Ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan
- Hasil DDST kesimpulan 0P 0T
- Hasil SDIDTK semua normal dan sesuai dengan perkembangan anak
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Pantau tumbuh kembang anak berikutnya.
- Anjurkan tetap memberikan stimulasi pada anak sesering mungkin.
- Anjurkan ibu untuk memberikan makanan bergizi dan seimbang pada
anak.
- Anjurkan ibu untuk membawa anak ke posyandu tiap bulan.
14 Juni 2019
Ratih Catur W.
DAFTAR PUSTAKA
Moersintowarti. 2002. Tumbuh kembang anak dan remaja. Sagung Seto: Jakarta.