Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BAHASA JEPANG

PREFEKTUR OKINAWA, TOUKYOU, DAN TOYAMA

OLEH:

NAMA : DEWA PUTU EKA INDRA YANA

NIM : 1912061013

KELAS : B

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2019
Prefektur Okinawa

Jepang
Prefektur Okinawa (沖縄県 Okinawa-ken, bahasa Okinawa: Uchinaa-ken) adalah prefektur yang terletak
di bagian paling selatan Jepang. Prefektur ini terdiri dari ratusan pulau yang disebut Kepulauan Ryukyu
dan membentuk rantaian kepulauan yang panjangnya lebih dari 1000 km, antara barat daya Kyushu
(pulau paling selatan dari keempat pulau utama Jepang) dan Taiwan. Kepulauan Senkaku (Kepulauan
Diaoyu) yang sedang dipertentangkan juga termasuk wilayah administrasi Prefektur Okinawa. Ibu kota
kepulauan Okinawa ini adalah Naha yang dimana memiliki kepadatan penduduk sekitar 1.445.842juta
dan 622km2 serta untuk luas kepulauannya itu adalah 2.271,30 km2. Daratan Pulau Okinawa sebagian
besar berasal dari terumbu karang sehingga air hujan menyebabkan terbentuknya banyak gua-gua yang
memainkan peranan penting dalam Pertempuran Okinawa. Di bagian selatan Pulau Okinawa terdapat
jarigan gua batu kapur luas yang disebut Gyokusendo.

Semasa Perang Dunia II, Okinawa merupakan tempat terjadinya pertempuran darat besar-besaran.
Periode Okinawa Pascaperang dimulai setelah selesainya Pertempuran Okinawa dan kapitulasi Jepang.
Kepulauan Okinawa terpisah dari Jepang administrasi Amerika Serikat selama 27 tahun hingga tahun
1972. Periode Pascaperang Okinawa dibagi menjadi dua bagian: periode Okinawa Administrasi Amerika
Serikat, dan periode Pascapengembalian Okinawa. Selama berada di bawah pendudukan, Angkatan
Udara Amerika Serikat mendirikan beberapa pangkalan militer di Kepulauan Okinawa. Semasa Perang
Korea, pesawat-pesawat pengebom B-29 Superfortress diterbangkan dari Pangkalan Angkatan Udara
Kadena ke Korea dan Cina. Pada tahun 1972, Amerika Serikat mengembalikan Kepulauan Okinawa
kepada Pemerintah Jepang. Berdasarkan Perjanjian Keamanan Amerika Serikat-Jepang, Angkatan
Bersenjata Amerika Serikat Jepang (USFJ) menempatkan kekuatan militer dalam jumlah besar di Jepang.
Total 27.000 personel Amerika Serikat, termasuk 15.000 anggota Marinir, Angkatan Darat, Angkatan
Udara, dan 22.000 anggota keluarga mereka ditempatkan di Okinawa.

Dari timur laut hingga barat daya, pulau-pulau yang berpenduduk di Kepulauan Ryukyu dibagi menjadi
tiga gugus kepulauan:

Kepulauan Okinawa (沖縄諸島 Okinawa Shotō)

 Ie-jima
 Kumejiwa, Okinawa
 Pulau Okinawa
 Pulau Kerama

Kepulauan Miyako

 Miyako-jima.

Kepulauan Yaeyama
 Iriomote
 Ishigaki
 Yonaguni

Kota Kota di Okinawa

 Ginowan (Jino-on)
 Ishigaki (Ishigachi)
 Itoman ('Ichuman)
 Miyakojima (Nāku)
 Nago (Nagu)
 Naha (Nāfa) (ibu kota)
 Nanjō (Nanjoo)
 Okinawa (Uchinā) (dulu: Koza)
 Tomigusuku (Timigushiku)
 Urasoe ('Urashī)
 Uruma (Uruma)

KEBUDAYAAN JEPANG
A. Seni dan kerajinan
Kerajinan tradisional khas Okinawa yang paling terkenal adalah seni tenun dan celup Okinawa yang
menghasilkan kain ikat kasuri dan kain bigata, serta barang-barang pernis berhias emas dan kulit kerang.
Teknik kerajinan dan budaya khas Ryukyu berkembang di Kerajaan Ryukyu dengan adanya pertukaran
kebudayaan yang berlangsung selama Ryukyu berperan sebagai pusat perdagangan barang-barang dari
Cina, Jepang, dan negara-negara Asia Tenggara dari akhir abad ke-14 hingga pertengahan abad ke-16.
Meskipun kebutuhan dalam negeri Kerajaan Ryukyu terhadap barang-barang tembikar tidak terlalu
besar, teknik produksi keramik sudah sangat maju. Tembikar Okinawa yang bernilai seni (Tsuboya-yaki)
digunakan Kerajaan Ryukyu sebagai komoditas perdagangan di luar negeri. Setelah diinvasi oleh Domain
Satsuma pada tahun 1609, seni dan kerajinan Ryukyu dijadikan barang-barang upeti dan hadiah untuk
penguasa Satsuma.

Selain tekstil dan barang pernis, Okinawa terkenal dengan kerajinan gelas Ryukyu, lemari, kerajinan
bambu, kertas Ryukyu, dan kerajinan perabot sehari-hari khas Okinawa. Pada masa pendudukan Amerika
Serikat, kerajinan gelas Ryukyu diperkaya dengan gelas dari daur ulang botol bekas bir dan minuman
ringan yang dibuang personel militer Amerika Serikat di Okinawa.[7] Kerajinan kertas dari serat batang
pisang yang dimulai pada paruh pertama abad ke-18 menghasilkan kertas Ryukyu yang dipakai secara
luas di wilayah Kerajaan Ryukyu.

B. Kepercayaan tradisional
Adat istiadat rakyat Okinawa dapat dibentuk di bawah pengaruh kepercayaan lokal. Tempat suci
kepercayaan asli Okinawa disebut utaki. Tidak seperti halnya tempat pemujaan di Jepang yang berbentuk
kuil-kuil, tempat pemujaan di Okinawa tidak memiliki kontruksi, melainkan hanya tempat yang memiliki
rimbunan pepohonan. Utaki hanya diberi tanda dengan batu-batu dan dupa. Perempuan memegang
peran utama dalam kepercayaan kuno Okinawa. Dalam kepercayaan Okinawa dikenal istilah dewi
Unaishin ("kakak perempuan dari laki-laki"). Dewi-dewi Unaishin dipercaya memberi perlindungan untuk
laki-laki. Sistem pendeta wanita yang disebut noro secara resmi diberlakukan pada masa Kerajaan
Ryukyu. Setelah Kerajaan Ryukyu dicerai-beraikan, noro masih memerankan dalam perayaan dan festival
di desa. Perempuan juga menjadi dukun (yuta) yang dimintai nasihatnya mengenai nasib orang.

Shisa dan ishiganto dipercaya orang Okinawa sebagai pelindung dari roh jahat. Festival-festival diadakan
di Okinawa berkaitan dengan kegiatan pertanian, perikanan, ritus pemujaan leluhur, dan pergantian
musim, di antaranya festival panen Hōnen dan Lomba Perahu Naga Haari. Di Pulau Okinawa dan pulau-
pulau sekitarnya, ritus Umanchu diadakan setiap bulan 2, bulan 3, bulan 5, dan bulan 6 kalender lama. Di
pasangan utara Pulau Okinawa, festival dewa laut Unjami diadakan setiap tahunnya pada bulan 7
kalender lama.

Makam keluarga (kameko-baka) di Okinawa yang berbentuk cangkang punggung kura-kura adalah bukti
pengaruh wujud dan ukuran makam dari Cina. Anggota keluarga berkumpul sebagai berdoa di makam
pada Festival Shimi sekitar 5 April, Jūrukunichi (tanggal 16 Tahun Baru menurut kalender lama), dan
Tanabata.
C. Budaya, Makanan, Dan Pariwisata Okinawa

1. Festival Paantu

Paantu atau Pantu ( パ ー ン ト ゥ ) adalah sosok dewa dalam Agama Ryukyu yang dipercayai oleh
masyarakat Shimajiri, Pulau Miyako, Prefektur Okinawa. Ritual "membersihkan desa" oleh masyarakat
Miyako dinamakan "Pantu Satupunaha", dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun (antara akhir bulan
Maret sampai awal bulan April, akhir Mei sampai awal Juni, dan awal September, menurut kalender
lunar. Ritual pada bulan September ditandai dengan kedatangan dewa dalam wujud Paantu, oleh rakyat
setempat diselenggarakan dengan Festival Paantu (Paantu Punaha / パーントゥ ・ プナハ). Berbeda
dengan kedatangan dewa yang melalui perantara dukun di Pulau Okinawa, di Miyako dewa diwakilkan
dalam wujud Paantu. Paantu bermakna "hantu" atau "dewa hantu" dalam Bahasa Miyako. Namun,
dalam ritual ini Paantu adalah pembawa keberuntungan dan kebaikan, bertugas untuk membersihkan
desa dari gangguan roh jahat.

Sosok Paantu diperankan oleh tiga orang pria yang memakai topeng dan pakaian dari dedaunan, rumput,
tanaman menjalar, kemudian melumuri tubuh dengan lumpur yang diambil dari sumur keramat, tempat
bayi pertama kali dimandikan (nmariga, ubuga). Setelah berdoa kepada lima dewi (Mizumai) di tempat
keramat Upattanushiba, mereka akan pergi ke rumah kepala desa (muto) untuk mengoleskan lumpur
suci yang pertama, kemudian berkeliling desa untuk mengoleskannya ke tubuh warga desa.

Warga lokal akan dengan senang hati membiarkan diri mereka diolesi oleh lumpur bahkan mentraktir
paantu dengan makanan dan minuman. Terkena lumpur suci diyakini akan membuat mereka sehat dan
aman dari gangguan roh jahat. Mereka juga memperlakukan Paantu layaknya nenek moyang dan dewa
yang datang dari nirai kanai (alam kelimpahan). Selain warga pulau, lumpur juga dioleskan kepada bayi,
rumah baru atau kendaraan. Kedatangan Paantu seringkali menimbulkan ketakutan pada anak-anak.
Pada tahun 1982, Festival Paantu ditetapkan Pemerintah Jepang sebagai aset budaya penting. Pada
tahun 2016, pemerintah Jepang mulai mengajukan Festival Paantu untuk ditetapkan sebagai Warisan
Budaya Dunia UNESCO bersama beberapa tradisi-tradisi dari prefektur lain.

2. Pulau Kume

Pulau Kume ini merupakan pulau yang menawarkan keindahan pasir putih dengan pemandangannya
yang dijamin akan memanjakan mata Anda. Hampir sekitar 90% pantai ini merupakan pantai dengan
pasir putih, terutama apabila dilihat di Hate no hama, maka sejauh mata memandang hanya hamparan
pasir putih dan keindahan laut yang dapat dilihat.

Pulau Kume ini letaknya berada di kurang lebih 100


km dari pusat kota Okinawa, Naha. Untuk bisa
mencapai pulau ini, terdapat 6 penerbangan lokal per
harinya yang akan melayani rute Okinawa-Kume
ataupun jika Anda bermaksud untuk menikmati dan
mengeksplorasi keindahan laut tropis Jepang nan biru
di Okinawa ini, maka Anda bisa menggunakan jasa
kapal ferry yang beroperasi 2 kali dalam seharinya. Desteni wisata di pulau Kume ini tidak hanya terletak
pada keindahan pantai-pantai pasir putihnya saja, tetapi di pulau Kume ini juga Anda dapat menikmati
berbagai wisata menarik lainnya, diantaranya: Batu Tatami, yaitu batu yang terbentuk dari adanya proses
tektonik alamiah, air terjun Aka, Pinustua yang legendaris, reruntuhan artistik dari kastil-kastil
peninggalaman zaman dulu, dan masih banyak lagi yang lainnya.

3. Juri Uma

Juri Uma ( 尾 類 馬 / bahasa Okinawa: ZuriNma) adalah tari kuda dari Okinawa. Pada masa Kerajaan
Ryukyu, tari ini ditarikan oleh Juri, wanita-wanita yang berprofesi sebagai penghibur (mirip geisha). Para
juri yang bekerja di distrik hiburan di Tsuji, Naha, menampilkan tarian ini dalam acara tahun baru yang
menjadi kesempatan bagi mereka untuk terlihat oleh anggota keluarganya. Pada saat ini, tari ini kembali
ditampilkan pada hari ke-20 penanggalan Imlek. Yang berperan sebagai penari kini adalah para dukun
(kaminchu). Pertama-tama kaminchu mengunjungi Tsuji untuk berdoa bagi kelancaran usaha dan hasil
panen. Setelah itu, mereka mengganti pakaian dengan bingata, batik tradisional Okinawa untuk
menarikan Juri Uma.

4. Kumi Odori

Kumi Odori adalah seni drama tari yang berasal dari Okinawa. Bentuk seni pertunjukkan ini membawa
elemen-elemen asli budaya Okinawa, yang dipadukan dengan seni drama Jepang dan Opera Tionghoa.
Kumi Odori merupakan salah satu tradisi Okinawa terpenting karena di dalamnya memasukkan unsur
permainan alat musik Ryukyu, lagu dan dialog Bahasa Okinawa Klasik yang telah langka. Pada tahun
2010, Kumi Odori secara resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO. Kumi Odori
merupakan salah satu dari 4 seni tradisional Jepang yang memiliki teater nasional tersendiri bersama
Kabuki dan Noh (Tokyo), Bunraku (Osaka). Teater Nasional Okinawa didesain khusus untuk pertunjukkan
Kumi Odori.

5. Zo Odori

Zo odori (Bahasa Okinawa: Zo udui), makna "tari campur" adalah genre tarian yang lebih muda umurnya
dibanding tari klasik. Zo odori lahir setelah Kerajaan Ryukyu dihapus dan digabungkan ke dalam negara
Jepang. Tari ini mengambil tema dari pekerjaan sehari-hari rakyat jelata sebagai petani atau nelayan.
Dibanding tari klasik yang bersifat elegan dan gemulai, Zo odori ditarikan dengan gerakan bebas dan
tidak terbatas, mencerminkan sifat-sifat rakyat jelata yang hangat. Jenis tari Campuran :

A. Chiduyaa: menceritakan tentang kesedihan dan kerinduan seorang yang meninggalkan kampung
halamannya. Penari memakai kasuri berwarna indigo gelap.

B. Tanchamaee: menceritakan tentang aktivitas nelayan dari "Tancha", sebuah desa nelayan di bagian
utara Pulau Okinawa.[8] Seorang pria mencari ikan di laut sementara wanita membantu menaruh ikan di
dalam keranjang bambu dan menjualnya ke kota.

C. Teimatouu: menceritakan tentang kisah cinta kembang desa dengan pejabat.


D. Kurushima kuduchi: menceritakan tentang kehidupan masyarakat yang bersyukur atas hasil laut yang
berlimpah di Kurushima, sebuah pulau di sebelah selatan Pulau Okinawa. Tari diiringi dengan musik yang
riang gembira.

E. Nuchibana: menceritakan tentang wanita yang memetik bunga di musim semi dan menyusunnya
menjadi nuchibana, karangan bunga merah dan putih untuk kekasihnya.

6. Mo Ashibi

Mo ashibi (毛遊び、Bahasa Yaeyama: yu asiibi) adalah pesta tradisional dalam kebudayaan masyarakat
Kepulauan Ryukyu. Pesta diadakan pada malam hari, dihadiri oleh sekelompok muda mudi yang
berkumpul di sebuah tempat yang jauh dari desa. Kata mo bisa diartikan sebagai tempat terbuka atau
bukit. Pesta diisi dengan kegiatan bersukacita seperti menari dan menyanyi serta menjadi ajang mereka
untuk mencari pasangan. Penulis George Feifer dalam bukunya "Battle of Okinawa: The Blood and the
Bomb", mengartikan mo ashibi sebagai "bersenang-senang di ladang sambil menyanyi, menari, dan
saling menggoda". Pesta ini sekarang sudah tidak diselenggarakan lagi semenjak Perang Dunia ke-2
(1945). Pesta mo ashibi dianggap sebagai salah satu dari fondasi musik rakyat Okinawa. Di dalam pesta
ini ditampilkan kemampuan menyanyi secara bergantian antara grup laki-laki dan perempuan (antifonal).
Lagu yang dinyanyikan adalah lirik yang diimprovisasi dan seringkali bertemakan hal-hal erotis.

7. Alat Musik Okinawa

Adalah alat musik petik dari Okinawa. Kata sanshin bermakna "bersenar tiga". Sanshin dijuluki sebagai
"banjo Okinawa". Sanshin berkembang dari sanxian, alat musik Tionghoa yang diperkenalkan ke
Okinawa, sekitar 600 tahun yang lalu. Dari Okinawa, sanshin diperkenalkan ke pulau utama di Jepang,
yang kemudian menjadi shamisen.

Sanshin awalnya populer sebagai alat musik istana Kerajaan Ryukyu, kemudian menyebar ke kalangan
rakyat biasa. Pada saat ini selain dimainkan dalam berbagai pertunjukkan musik tradisional rakyat
Okinawa, warna musik sanshin juga dapat dicampurkan dalam berbagai genre musik modern.[3] Warna
suara sanshin dianggap unik oleh musisi dari luar Okinawa sehingga banyak diantaranya yang tertarik
untuk menciptakan kolaborasi atau belajar memetiknya.[2] Gitaris Amerika Bob Brozman dan musisi
sanshin Takashi Hirayasu memadukan musik Okinawa dan barat dalam album Jin Jin/Firefly (2000).

8. Shigandang

Shigandang adalah suatu batu berukir tulisan yang dijadikan sebagai jimat untuk menolak bala. Oleh
orang Tionghoa, batu ini biasanya diletakkan di berbagai tempat dekat permukiman manusia, pinggir
jalan, persimpangan jalan dan sebagainya. Ada yang dimaksudkan untuk mengusir setan,
menyembuhkan penyakit, sebagai dewa pintu, atau pun menahan angin. Tradisi shigandang menyebar ke
Kepulauan Ryukyu dan Jepang. Di sana dinamakan ishiganto.
Teori mengenai munculnya tradisi shigandang berasal dari pemujaan terhadap batu-batu sakti pada
zaman purba. Ada juga legenda Tiongkok menyebut shigandang berasal dari nama seorang pria dari
Gunung Tai yang dianggap sakti karena kemampuannya mengusir arwah jahat. Oleh karena itu,
shigandang juga disebut Taishan Shigandang (Shigandang Gunung Tai).

9. Shisa

Shisa ( シ ー サ ー , bahasa Okinawa: siisaa) (shishi atau shisaa) adalah patung dekoratif tradisional
masyarakat Ryukyu, biasanya sepasang, wujudnya bagai perpaduan antara singa dan anjing, dari mitologi
Okinawa. Biasanya masyarakat meletakkan sepasang shisa di bubungan atap rumah atau mengapit
gerbang rumah mereka. Shisa adalah sosok penjaga, dipercaya dapat menolak kekuatan jahat. Jika
berpasangan, biasanya mulut shisa di sebelah kiri mengatup, sementara yang kanan terbuka. Mulut yang
terbuka diyakini menghalau kekuatan jahat, sedangkan mulut yang tertutup menjaga agar kesejahteraan
senantiasa datang.

Di daratan utama Jepang, patung berpasangan serupa kini


dikenali sebagai "anjing penjaga" atau kadangkala disebut "shisa
dan anjing penjaga": yang di sebelah kanan dengan mulut
terbuka adalah penjaga, sedangkan yang di kiri dengan mulut
tertutup adalah shisa. Sejak zaman Edo mereka mulai disebut
"anjing penjaga" di Jepang pada umumnya. Pendapat tentang
jenis kelamin shisa juga bervariasi. Beberapa masyarakat
Okinawa percaya bahwa yang jantan mulutnya tertutup untuk
mengahalau kekuatan jahat memasuki rumah, sementara yang
betina mulutnya terbuka agar kekuatan baik menyebar.

10. Istana Shuri

Istana Shuri merupakan tempat wisata kedua yang dapat dikunjungi apabila Anda datang ke Okinawa,
Jepang. Istana Shuri ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Okinawa. Istana ini
adalah istana bekas yang dimiliki oleh kerajaan Ryukyu di Shuri, Okinawa, Jepang. Istana ini merupakan
istana yang termasuk dalam salah satu gusuku yang ada di kepulauan Ryukyu.

11. Aquarium Churaumi Okinawa

Okinawa Churaumi Aquarium ialah salah satu pusat penelitian dan pameran pari manta dan hiu paus
terbesar di Jepang dan di dunia. Namun tidak hanya hiu paus dan manta, hampir semua biota besar di
lautan sekitar Jepang dikembangbiakkan dan diteliti di sini.

Selain penelitian, akuarium ini juga jadi obyek wisata favorit untuk melihat kehidupan laut di Samudera
Pasifik dan Laut China Selatan. Terdapat 77 tank berisikan 7.500 meter kubik air laut dengan 740 spesies
dan 21.000 biota laut di dalamnya yang bisa Anda saksikan.

12. Gyokusendo Cave


Jika kalian sedang di Okinawa cobalah datang ke Okinawa World yang merupakan taman rekreasi yang
bertemakan budaya Okinawa, atraksi utama disini yaitu gua alami, musium ular dan terdapat juga desa
kerajinan tangan. Gua alami yang terkenal adalah gua Gyokusendo, gua ini merupakan gua terpanjang
dibagian selatan kepulauan Okinawa. Bagian yang dibuka untuk turis sepanjang 850 meter didalamnya
kita bisa melihat stalagmit dan stalaktit yang mengagumkan. Gua Gyokusendo terletak di Tamagusuku
Maekawa, kota Nanjo prefektur Okinawa.

13. Goya Champuru

Goya Champuru merupakan makanan khas yang berbahan dasar daging babi. Bahan dasar lainnya yang
anda dapat temukan dalam sepiring Goya Champuru adalah labu, tahu, telur, dan pare dengan rasa pahit
yang khas.

14. Okinawa Soba

Okinawa Soba, meskipun tidak berbeda jauh dengan mie tradisional Jepang (mie soba), namun Okinawa
Soba lebih kenyal dan tebal. Mie ini disajikan dengan kuah kaldu
daging babi, taburan ikan bonito dan konbu, topping iga (soki)
yang khas, serta dihiasi dengan acar jahe dan daun bawang.
Adanya perpaduan dari beberapa bahan sekaligus ini, tidak hanya
memberikan rasa yang tegas, namun juga menjadikan mie ini
sebagai sajian khas Okinawa yang banyak digemari.
東京都

東 京 都 adalah sebuah daerah yang ada di Jepang yang dimana terkenal dengan nama Metropolis
Toukyou. Prefektur ini merupakan salah satu tempat yang menjadi Ibu kota Jepang saat 1869. Hingga
2018 Toukyou Raya menempati peringkat pertama sebagai wilayah metropolitan terpadat di Dunia.
Tokyou menjadi tempat kekaisaran Jepang, Pemerintahan Jepang, dan Parlemen Jepang. Luas untuk
prefektur Toukyou ini kira-kira sebesar 845mi², dengan ketinggian 131 Feet, dan untuk jumlah kepadatan
penduduk yang ada di Toukyou saat tahun 2015 itu berkisaran 9, 273 juta jiwa. Tokyo terbagi dalam dua
bagian, yaitu Tokyo Daratan dan Tokyo Kepulauan. Tokyo Daratan terletak di barat laut Teluk Tokyo dan
membentang sepanjang 90 km (56 mi) dari timur ke barat dan 25 km dari utara ke selatan. Tokyo
berbatasan dengan Prefektur Chiba di timur, Prefektur Yamanashi di barat, Prefektur Kanagawa di
selatan, dan Prefektur Saitama di utara. Tokyo Daratan dibagi menjadi dua jenis wilayah, yaitu wilayah
DKK (特別区) (menempati bagian timur) dan wilayah Tama (多摩地域) (menempati bagian barat).

Tokyo Kepulauan terletak di tenggara Tokyo Daratan, terdiri dari Kepulauan Izu dan Kepulauan
Ogasawara, yang membentang lebih dari 1000 km menuju Samudra Pasifik. Karena pulau-pulau ini dan
daerah pegunungan di sebelah barat, angka kepadatan populasi keseluruhan Tokyo jauh di bawah angka
nyata untuk wilayah perkotaan dan pinggiran kota Tokyo. Berdasarkan hukum Jepang, Tokyo ditetapkan
sebagai to ( 都 ), diterjemahkan sebagai metropolis.[54] Struktur pemerintahannya serupa dengan
prefektur Jepang lainnya. Dua puluh tiga distrik kota khusus ( 特別区 -ku) yang berada di dalam Tokyo
merupakan kotamadya mandiri dengan masing-masing kotamadya memiliki walikota, dewan, dan status
setingkat kota.

Bekas kota Tokyo dan sebagian besar daratan Tokyo terletak di zona iklim subtropis lembab, dengan
musim panas yang panas nan lembab dan musim dingin yang umumnya dingin. Seperti sebagian besar
Jepang, Wilayah ini mengalami jeda musiman satu bulan, dengan bulan terhangat adalah Agustus (rata-
rata 26,4 °C (79,5 °F)) dan bulan terdingin adalah Januari (rata-rata 5,2 °C (41,4 °F)). Rekor suhu terendah
adalah −9,2 °C (15,4 °F) pada 13 Januari 1876, sedangkan rekor tertinggi adalah 39,5 °C (103,1 °F) pada
20 Juli 2004. Tokyo adalah pusat keuangan dunia utama;[95] dan menjadi rumah dari beberapa bank
investasi terbesar di dunia dan perusahaan asuransi, dan berfungsi sebagai hub untuk industri
transportasi, penerbitan, elektronik dan penyiaran Jepang. Selama pertumbuhan ekonomi Jepang yang
terpusat setelah Perang Dunia II, banyak perusahaan besar memindahkan kantor pusat mereka dari kota-
kota seperti Osaka (ibu kota komersial bersejarah) ke Tokyo, dalam upaya untuk mengambil keuntungan
dari akses yang lebih dekat dengan pemerintah pusat. Tren ini mulai melambat karena pertumbuhan
populasi yang berkelanjutan di Tokyo dan tingginya biaya hidup di sana. Tokyo memiliki 8.460 ha lahan
pertanian pada tahun 2003, menjadikannya sebagai yang terakhir di antara prefektur-prefektur di negara
ini. Komatsuna dan bayam adalah sayuran yang paling penting, pada tahun 2000, Tokyo memasok 32,5%
komatsuna yang dijual di pasar produk utamanya.

Universitas Di Toukyou
Tokyo Medical and Dental University

Universitas Kedokteran dan Kedokteran Tokyo ( 東京 医科 歯 科 大学 Tōkyō ika shika daigaku ) adalah
bagian dari sistem universitas nasional Jepang yang berlokasi
di bunkyou, Toukyou, Jepang . Tokyo Medical and Dental
University menawarkan gelar sarjana muda dan pascasarjana
dalam bidang kedokteran , kedokteran gigi , dan bidang
terkait. Universitas ini memiliki motto tersendiri yaitu
Mengolah Profesional dengan Pengetahuan dan Kemanusiaan
(知 と 癒 し の 匠 を 創造 す る).

Festival, Budaya, dan Pariwisata di Toukyou

1. 東京こえんじあわおどり

“Tokyo Koenji Awa Odori” yang mulai diadakan pada tahun 1957 ini sekarang dikenal sebagai tradisi yang
mewakili musim panas di Tokyo. Pada tahun 2018, jumlah penontonnya mencapai 930.000 orang.
Pengunjung akan dihibur dengan tarian yang dikemas dengan menarik dipadukan dengan alunan irama
yang lincah. Tahun ini festival ke-63 akan diselenggarakan pada tanggal 24 dan 25 Agustus 2019. Dalam 2
hari akan ada 165 grup yang akan ikut serta dalam festival ini.

2. はらじゃくおめてさんどげんきおまつり

Harajuku Omotesando Genki Festival Super Yosakoi Setiap tahunnya Festival Yosakoi berskala besar yang
diadakan di dalam kota ini diikuti oleh sekitar 100 tim. Festival ini merupakan acara yang populer karena
kita dapat menikmati tarian Yosakoi yang berasal dari Kochi di area Harajuku, Tokyo. Tahun lalu terdapat
107 tim yang ikut serta dan sekitar 800.000 penonton datang untuk menyaksikan acara ini. Tahun ini
festival ini akan diadakan pada tanggal 24 dan 25 Agustus 2019.

3. Istana Kekaisaran Toukyou (Edo Castel)

Istana Kekaisaran Tokyo 皇居 adalah kediaman utama Kaisar Jepang. Kecuali pada tanggal 2 Januari 23
Desember bangunan istana dan taman dalam tidak terbuka untuk umum.Hanya pada tanggal tertentu,
pengunjung dapat memasuki pekarangan dalam istana dan melihat anggota Keluarga Kekaisaran, yang
membuat beberapa penampilan publik di balkon. Imperial Palace East Gardens 皇 居 東 御 苑 ,
merupakan bagian dari area dalam Istana Kekaisaran dan terbuka untuk umum. East Garden merupakan
bekas lokasi benteng pertahanan pada zaman edo castle, yaitu honmaru (lingkaran utama) dan
ninomaru (lingkaran sekunder).

Tidak satupun bangunan utama yang masih ada, namun bangunan seperti parit, dinding, gerbang masuk,
dan beberapa rumah penjaga masih ada. Edo Castle adalah tempat tinggal Shogun Tokugawa yang
memerintah Jepang dari tahun 1603 sampai dengan 1867. Kaisar Meiji juga tinggal di sana dari tahun
1868 sampai 1888 sebelum pindah ke Istana Kekaisaran yang baru dibangun.
4. Tokyo Skytree (東京スカイツリー)

Salah satu landmark dan daya tarik terbaru dari Tokyo yaitu Tokyo Skytree dengan tinggi 634 meter yang
merupakan menara tertinggi di Jepang. Menara ini merupakan tempat pemancar jaringan televisi dan
radio untuk daerah Kanto. Tokyo Skytree memiliki dua dek observasi yaitu Tembo Deck dan Tembo
Gallery, yang mana menawarkan pemandangan dari cakrawala yang spektakuler Kota Tokyo. Untuk para
travellers yang menginginkan cindera mata dari Tokyo skytree terdapat tempat untuk shoping yang ada
di lantai dasar Tokyo Skytree

5. おにぎり

Onigiri merupakan nasi kepal berbungkus nori yang banyak dijual di


stasiun dan juga minimarket di Tokyo. Supaya makin nikmat, kamu
bisa menghangatkannya di microwave. Ada berbagai jenis rasa onigiri
yang bisa kamu makan. Umumnya rasa ini ditentukan oleh isian onigiri
tersebut, mulai dari ayam, tuna, hingga salmon. Tidak hanya dijadikan
sebagai menu sarapan, biasanya orang Jepang juga membawa onigiri
sebagai bekal makan siang atau kala sedang berpiknik karena praktis.

6. てんぷら

Tempura adalah makanan khas yang berbentuk gorengan berasal dari Toukyou, Jepang. Isi tempura
bukan hanya udang dan seafood, tapi ada juga sayuran seperti wortel dan buncis serta ubi. Tepung yang
digunakan khusus sehingga tekstur kriuknya pun berbeda dari gorengan lainnya di Indonesia

7. Seni Kaca Potong Edo Kiriko

Seni kaca potong Edo Kiriko dikatakan telah dimulai pada tahun 1834 ketika Kagaya Kyube, penjual
barang pecah belah di area Odenmacho di Edo (Tokyo saat ini), mengukir desain pada permukaan kaca
dengan ampelas pasir. Sejak itu kerajinan ini telah diproduksi di wilayah Kanto berpusat di distrik Koto di
Tokyo dengan proses manual menggunakan alat dari batu gerinda yang berputar. Edo kiriko ditetapkan
sebagai kerajinan tradisional resmi baik oleh pemerintahan Tokyo dan Jepang.
富山県

Prefektur Toyama merupakan sebuah prefektur di Jepang. Ibu kotanya adalah Toyama. Pada tahuun 2018
Jumlah penduduk di Toyama sekitar 1.053.555 juta jiwa dan merupakan peringkat ke 38 di Jepang.
Kepadatan penduduk yang ada di Toyama ini adalah 24.806 /km². Prefektur ini terletak di pusat Jepang
yang berbatasan dengan Prefektur Niigata dan Nagano di timur, Prefektur Gifu di selatan, dan Prefektur
Ishikawa di barat. Prefektur Toyama berfungsi sebagai pintu gerbang dari Laut Jepang dan dapat
dimanfaatkan sebagi media hidrolik yang dapat memangkas biaya produksi. Maklum, sebuah aktivitas
industri dapat berkembang pesat karena segala kebutuhan tak menelan banyak biaya. Toyama disini
lebih cendrung berprofesi sebagai nelayan, karena mata pencahariannya kebanyakan pada sektor laut
dan penghasilannya lebih banyak ke ikan.

A. Univesitas Di Daerag Toyama

Universitas Toyama terletak di Kota Toyama dan Kota Takaoka di Prefektur Toyama, yang terletak di
pantai Barat, di pusat Jepang. Prefektur Toyama adalah distrik lokal dengan perubahan musim di mana
pegunungan Tateyama berada di selatan dan Teluk Toyama, di Laut Jepang, di utara.

University of Toyama adalah universitas yang terdiri dari 3 mantan universitas nasional; Universitas
Toyama (didirikan pada tahun 1949), Universitas Kedokteran dan Farmasi Toyama (didirikan pada tahun
1975) dan Takaoka National College (didirikan pada tahun 1983) berintegrasi pada bulan Oktober 2005.
Universitas terpadu ini menampung 9 sekolah, 8 sekolah pascasarjana, Laboratorium Universitas, Rumah
Sakit, dan Perpustakaan, dan 12 lembaga seperti Pusat Pendidikan dan Penelitian Internasional. Ada
sekitar 9.300 siswa (termasuk 320 siswa internasional) yang belajar di universitas.

B. Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Toyama

1. かぜのぼん

Festival Kaze No Bon diadakan setiap tahun mulai tanggal 1 hingga 3 September dengan pria dan wanita
muda menari di jalanan. "Tonami Yotaka Matsuri" juga diadakan pada bulan Juni dan terkenal sebagai
festival pertempuran. Festival diadakan di Toyama di keempat musim, tetapi festival musim panas adalah
sorotan yang sebenarnya. Owara Kaze No Bon disorot oleh tiga tarian. "Machi-nagashi" adalah parade
para penari melalui jalanan menuju musik. Ada komponen malam hari dan komponen siang hari, dan
kostum berwarna-warni menghiasi kota. "Wa Odori" adalah tarian yang ditampilkan oleh para penari
dalam sebuah lingkaran. Ini adalah tarian pedesaan yang dapat dianggap sebagai prototipe dari tarian
"Bon Odori" yang diadakan di seluruh Jepang selama musim panas. "Butai Odori" adalah tarian yang
ditampilkan oleh pria dan wanita di panggung khusus. Setiap tim memberikan segalanya untuk
menampilkan tarian tradisional ini.

2. とんみよたか
Tonami Yotaka Matsuri" yang merupakan tradisi di wilayah Tonami di Prefektur Toyama. Lentera Yotaka
berwarna cerah yang dibuat dengan bambu dan kertas washi diarak di jalan-jalan sejak senja. Meskipun
ada berbagai daerah di Jepang dengan parade lentera mereka sendiri, lentera Toyama "Tonami Yotaka
Matsuri" dianggap memiliki pengerjaan dan desain yang paling rumit. Festival ini mencapai klimaksnya
sekitar pukul 21:00 dengan tabrakan spektakuler antara pelampung lentera besar. Dua lentera sengaja
bertabrakan satu sama lain dengan kekuatan penuh dari puluhan meter sementara para penonton
berteriak "Yoiyasa!" Mengamati perubahan mendadak dalam kepribadian penduduk setempat yang
biasanya lembut di Toyama dengan penuh semangat berpartisipasi dalam festival juga merupakan aspek
yang menarik dari festival ini.

3. ますのすし

no Sushi merupakan makanan khas Toyama, prefektur yang kaya dengan kuliner lautnya ini punya
banyak jenis makanan dan cemilan dengan berbahan dasar hasil laut. Masu no Sushi dibungkus dengan
daun bambu hijau dan dikemas dalam kotak kayu berbentuk lingkaran, begitu tradisional dan cocok
dijadikan oleh-oleh. Pertama kali dibuat pada tahun 1717 oleh suku asli dari Toyama.

4. Matsukawa River Cruise

Jika ingin menjelajahi Kota Toyama, MATCHA merekomendasikan Anda untuk menaiki Matsukawa River
Cruises yang menyusuri Sungai Matsukawa. Sungai yang membelah pusat Kota Toyama ini adalah cabang
dari Sungai Jinzu dan menghubungkan pegunungan di utara dengan Laut Jepang.

Kedua sisi tepi sungai dikelilingi dengan pohon sakura sehingga aktivitas tamasya ini terkenal saat musim
semi. Pada musim panas, warna hijau zamrud dari pohon memberi kesan menyegarkan dan menciptakan
kenangan musim panas yang tidak akan terlupakan. Sedangkan pada musim gugur, pengunjung dapat
melewati "terowongan" pohon-pohon dengan daun berguguran sambil menikmati pemandangan kota.
SIMPULAN

Dari semua pemaparan tentang Prefektur yang ada, dapat saya simpulkan bahwa setiap daerah memiliki
keunikannya masing masing, yang dimana setiap daerah tersebut dapat dijadikan Destinasi wisata yang
bagus. Dalam hal ini kita mempelajari tentang hal hal menarik tentang kebudayaan jepang, keunikan
setiap daerah di Jepang, dan Kerajinannya. Seperti contoh Wilayah Okinawa, wilayah ini memiliki daerah
yang sangat menakjubkan jika berkunjung kesana, karena banyakny wisata lautan yang memanjakan
mata.

DAFTAR PUSTAKA

1. a b c d e f "History of the Ryukyus". Ryukyu Cultural Archives. Diakses 2010-10-27.


2. ^ 山下町第1洞穴出土の旧石器について(Jepang), 南島考古 22
3. ^ [Steve Rabson, "Meiji Assimilation Policy in Okinawa: Promotion, Resistance, and
"Reconstruction". In Helen Hardacre, editor, New Directions in the Study of Meiji Japan. Brill,
1997. p. 642.
4. ^ (Jepang)沖縄県の基地の現状, Okinawa Prefectural Government
5. ^ a b c "Ryukyuan Arts". Ryukyu Cultural Archives. Diakses 2010-10-27.
6. ^ a b c "Performance Arts of the Ryukyus". Ryukyu Cultural Archives. Diakses 2010-10-27.
7. ^ "Ryukyu Glass". Pemerintah Prefektur Okinawa. Diakses 2010-10-27.
8. ^ a b c d "Folk Customs of the Ryukyus". Ryukyu Cultural Archives. Diakses 2010-10-27.
9. ^ Funakoshi, Gichin (1995). Karate-Do Nyumon: The Master Introductory Text. Kodansha
International. hlm. 19. ISBN 4-7700-1891-6.
10. https://amp.kompas.com/travel/read/2018/07/08/102100327/4-hal-menarik-yang-bisa-anda-
lakukan-di-churaumi-aquarium-okinawa-jepang.

Anda mungkin juga menyukai