Anda di halaman 1dari 22

SEJARAH ARSITEKTUR

JEPANG
KELOMPOK 10
SEJARAH ARSITEKTUR TIMUR
Fadia
180

Kuswanto
180

Raisa Putri H
1801995

Suniandra
180
SUKU
ADAT
RYUKYUAN

AINU

YAMATO
AINU Suku Ainu benar-benar berbeda dengan orang Jepang
kebanyakan yang berasal dari bangsa Yamato. Wajah lebar,
rambut lebat berombak, dan bermata cokelat gelap merupakan
ciri fisik Suku Ainu yang begitu kontras dengan ciri fisik orang
Jepang yang kita ketahui.

Dari segi kepercayaan, mereka Suku Ainu memercayai banyak


dewa atau politeisme. Mereka akan berdoa dan melakukan
upacara-upacara tertentu untuk para dewanya.

Dari perbedaan inilah, menyebabkan suku Ainu yang


notabenenya adalah suku asli mengalami diskriminasi.
Pemerintah Jepang bahkan menganggap aib suku Ainu, karena
Suku Ainu yang menempati pulau sebelah menurutnya telah mencoreng homogenitas yang sangat
Utara Jepang seperti Hokkaido, Kepulauan dijunjung. Akibatnya, Suku Ainu dipaksa untuk berasimilasi,
Kurile dan Sakhalin ini hidup dengan cara mereka dilarang untuk menggunakan bahasa, tradisi, dan
yang tergolong tradisional dan primitif. segala hal yang mencerminkan Suku Ainu.
Mereka bertahan hidup dengan berburu,
meramu atau mengumpulkan makanan,
menangkap ikan, dan berkebun.
RYUKYU Suku Ryukyu memiliki budaya yang berbeda dengan Jepang
umumnya, mereka memiliki kesenian, makanan asli dan juga
agama tersendiri. Penduduk hidup di pulau-pulau dalam isolasi
selama berabad-abad, dan pada abad ke-14 mereka hidup di
bawah naungan Kerajaan Ryukyu (1429-1879) yang
melanjutkan perdagangan maritim dengan dinasti Ming Cina
sejak tahun 1372. Pada tahun 1609 kerajaan diserbu oleh klan
Satsuma sehingga mereka berada di bawah naungan dua
negara antara negara Cina dan Jepang.

Suku Ryukyu adalah kelompok masyarakat adat yang Agama asli dari suku ini menempatkan penekanan kuat pada
hidup di kepulauan Ryukyu, yang membentang di barat peran perempuan di masyarakat, dengan perempuan
daya pulau utama Jepang, dari sekitar Kyūshū hingga
memegang posisi sebagai dukun dan penjaga. Status wanita
Taiwan. Pulau terbesar merupakan Pulau Okinawa.
Orang Ryukyu berbicara menggunakan bahasa yang dalam masyarakat tradisional Ryukyu lebih tinggi daripada di
sama sekali berbeda dengan bahasa Jepang, namun Cina dan Jepang. Patung Shisasering terlihat di depan rumah-
pemerintah Jepang menganggapnya sebagai dialek. rumah di sana. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan suku
Selain itu, bahasa asli dari suku Ryukyu ini termasuk ke Ryukyu kuno bahwa roh laki-laki adalah roh yang datang dari
dalam bahasa yang terancam punah oleh UNESCO. luar dan roh perempuan adalah roh dari dalam.
YAMATO
Pada abad ke-6 suku Yamato adalah salah satu
dari banyak suku yang pernah mengkolonisasi
Jepang. Ketika pengaruh Yamato meluas, bahasa
mereka menggantikan Bahasa Jepang Kuno dan
menjadi bahasa umum yang dipakai secara luas.

Jepang adalah negara yang menginginkan


adanya homogenitas dalam masyarakatnya.
Sehingga memaksa suku lain khususnya suku
Suku yamato (大和民族 Yamato-minzoku atau
ainu untuk berasimilasi dengan suku yamato
天孫民族 Tenson-minzoku) adalah suku yang
yang merupakan suku dominan disana. Suku
dominan di jepang. Nama "Yamato" berasal
Ainu menolak maka terjadilah diskriminasi suku
dari Tahta Yamato yang ada di Jepang pada abad
Ainu oleh orang-orang Yamato.
ke-4. Sebenarnya ia adalah nama daerah asal di
mana orang-orang Yamato pertama kali
menetap di Prefektur Nara.
RUMAH
TRADISIONAL
MINKA ”民家”
MINKA ”民家”, merupakan nama umum untuk rumah
tradisional Jepang dan merupakan hunian untuk rakyat biasa.
Rumah-rumah ini sudah ada sebelum akhir tahun 1800.
Rumah-rumah ini dapat ditemukan di seluruh Jepang dengan
gaya yang khas antar daerah.
Perbedaan gaya arsitektur Minka disetiap daerah karena
penyesuaian terhadap letak geografi /iklim setempat, dan
keperluan industri.

Minka di daerah Jepang bagian utara, bangunannya dirancang Sedangkan di daerah Jepang bagian selatan, terdiri dari
untuk dapat beradaptasi terhadap musim dingin yang panjang sekelompok rumah-rumah yang relatif kecil, rendah dengan
dan hujan salju. Atap jerami dengan bubungan yang terjal rumah panggung agar memperoleh ventilasi semaksimal
memungkinkan udara di dalam ruangan cukup hangat. Bukaan mungkin dan mengurangi bahaya tiupan angin taifun. Rumah
berupa jendela kecil hanya ada di bubungan tersebut untuk panggung ini dirancang untuk meredam gunjangan gempa.
menghindari banyaknya angin masuk kedalam rumah.
Tata Ruang

Genkan Washitsu Daidokoro Roka


Ciri rumah Jepang adalah Washitsu adalah ruang Daidokoro adalah dapur. Ada Di pinggir rumah terdapat
genkan, atau pintu masuk. Ini beralaskan tatami dalam dua jenis dapur di rumah Roka, biasanya berlantai
merupakan area kecil, dengan bangunan tradisional Jepang. tradisional Jepang, yang kayu, yang mirip dengan
level yang sama seperti di luar, Fungsi washitsu berubah pertama dengan tungku dan lorong-lorong.
di mana orang yang datang bergantung kepada alat rumah yang kedua dengan cara
melepaskan sepatunya. tangga yang dipakai. Washitsu digantung. Kedua cara ini
Berdekatan dengan lantai berubah menjadi ruang belajar sama-sama menggunakan
bawah ada rak atau lemari bila diletakkan meja. Washitsu kayu bakar.
disebut getabako (kotak geta ) menjadi ruang tidur bila
Sandal untuk penggunaan diletakkan futon(matras tidur).
dalam ruangan biasanya Meja besar dikeluarkan bila
ditempatkan di sana. washitsu ingin digunakan untuk
jamuan makan.
Atap adalah fitur dominan dalam arsitektur tradisional
Atap Minka Jepang. Atap rumah minka sering dibuat curam, dan biasanya
terbuat dari ilalang (kayabuki yane), sirap (itabuki yane), atau
genteng (kawarabuki yane).

Yosumune, merupakan jenis


atap yang mempunyai Irimoya, merupakan jenis atap
Kirizuma, merupakan jenis atap
pinggang (hipped roofs). Atap berbentuk tiga segi, dengan atap
yang paling sederhana yang
jenis ini merupakan tambahan yang berbentuk agak miring
berbentuk segi tiga (gabled di sekitarnya, sehingga ruang dalam
perkembangan dari kirizuma,
roof). Jenis atap ini mempunyai rumah menjadi luas. Pada rumah yang
karena pada kedua sisi
dua sisi yang menurun dari balok atapnya terbuat dari genteng keramik,
sampingnya yang lain
bubungan utama (mune). genteng juga dipasang sampai ke ujung
ditambah dengan atap miring, bubungan, dan untuk menghias puncak
dan bubungannya tidak bubungan dipasang genteng yang
berbentuk lancip melainkan ujungnya berbentuk kepala raksasa,
papak. yang disebut onigawara.
KEBUDAYAAN
JEPANG
Matsuri
Matsuri (祭) adalah istilah agama Shinto yang berarti
persembahan ritual untuk Kami. Dalam
pengertian sekuler, matsuri berarti festival atau perayaan
di Jepang. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan
pada musim gugur disebut kunchi.
Kuil portabel "Mikoshi" juga disebut "Omikoshi". Kuil
portabel tersebut dibawa mengelilingi kota yang digendong
di pundak para laki-laki atau menggunakan roda.
Kenka-matsuri dari Nada (Hyogo) terkenal untuk festival
Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk yang menabrakan kuil portable secara kasar. Orang-orang
mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan meneriakkan "Wasshoi" atau "Essa" saat membawa kuil
panen, kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan portabel tersebut.
terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai "Dashi" adalah kendaraan beroda besar dari kayu yang besar
ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan dan dihias yang ditarik mengelilingi kota selama festival.
suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan Ukuran, bentuk dan dekorasi bervariasi berdasarkan wilayah,
tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim dan juga memiliki julukan yang berbeda seperti Hikiyama
atau mendoakan roh dan tokoh terkenal. atau Danjiri. Danjiri-matsuri dari Kishiwada (Osaka) memiliki
"dashi" yang terkenal .
Shinto adalah kata majemuk daripada “Shin” dan “To”. Arti
kata “Shin” adalah “roh” dan “To” adalah “jalan” arti harfiah
“jalannya roh”, baik roh-roh orang yang telah meninggal
maupun roh-roh langit dan bumi.

Kata “To” berdekatan dengan kata “Tao”


dalam taoisme yang berarti “jalannya Dewa”
atau “jalannya bumi dan langit”. Sedang kata Shintoisme merupakan filsafat religius yang bersifat
“Shin” atau “Shen” identik dengan kata “Yin” tradisional sebagai warisan nenek moyang bangsa
dalam taoisme yang berarti gelap, basah, Jepang yang dijadikan pegangan hidup. Tidak hanya
negatif dan sebagainya ; lawan dari kata rakyat Jepang yang harus menaati ajaran Shintoisme
“Yang”. Dengan melihat hubungan nama melainkan juga pemerintahnya juga harus menjadi
“Shinto” ini, maka kemungkinan besar pewaris serta pelaksana agama dari ajaran ini.
Shintoisme dipengaruhi paham keagamaan
dari Tiongkok. Sedangkan Shintoisme adalah
paham yang berbau keagamaan yang khusus
dianut oleh bangsa Jepang sampai sekarang.
Amaterasu

Dewi Matahari Shinto disebut Tensho Daijin yang juga dikenal


dengan Amaterasu Omikami. Amaterasu adalah Ratu dari
seluruh “Kami”, ia adalah anak dari Izanagi dan Izanami (Dewa
Pencipta dari mitologi Jepang). Keluarga Kekaisaran Jepang
mengatakan bahwa mereka adalah keturunan langsung dari
garis keturunan Dewi Amaterasu. Oleh karena itu maka para
Kaisar Jepang dianggap sebagai keturunan para dewa.
CHINA
JEPANG
KOREA.
CHINA JEPANG KOREA
Palace of
Heavenly Purity, Kuil Heian Istana Changdeok
Qiangqinggong
http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/09/rumah-
tradional-jepang-minka.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Yamato

https://japanesestation.com/mengenal-suku-ryukyu-suku-
minoritas-jepang-yang-memiliki-karakter-bahasa-dan-budaya-
berbeda/

https://www.kompasiana.com/muhharis/5d200fab097f366a14
35b172/ainu-suku-dalam-bayang-bayang-diskriminasi-bangsa-
yamato-jepang?page=all

https://www.japanhoppers.com/id/all_about_japan/culture/21
5/
https://id.wikipedia.org/wiki/Shinto
ありがとう
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai