Li Liu
School of Sociology and Anthropology, Sun Yat-Sen University, 510275 Guangzhou, China
Metode
Dalam penamaan jenis pulau dan karang yang sama, nelayan juga
menggunakan kombinasi angka untuk mengklasifikasikan dan
membedakan. Atas fakta bahwa mereka secara langsung melakukan
pengalaman , nama-nama pada pulau ini menjadi hidup dan akurat.
Selain morfologi dan sifat geografis pulau dan terumbu, ada juga
beberapa nama yang menyiratkan temporal dan spasial informasi
tentang pelayaran nelayan. Nelayan tua yang tinggal di Pulau Zhaoshu
menjelaskan bahwa mereka menyebut Pulau Kapal Gelap Pulau
Zhaoshu karena kapal mereka berangkat dari Tanmen dan tiba di Pulau
Zhaoshu ketika matahari baru saja terbenam dan kapal mendarat di
malam hari. Pulau Zhongjian disebut "Setengah jalan" oleh nelayan
karena pelayaran dari Pulau Hainan ke Area Pulau Nansha itu sudah
setengah jalan.
Nama-nama semacam ini tidak hanya menghubungkan mereka
tentang tempat keberangkatan dan tujuan, tetapi juga menentukan
ruang melalui waktu, yang mempromosikan koneksi dan kognisi nelayan
yang luas dan beragam tentang lingkungan sekitarnya.
Penamaan pulau-pulau dan terumbu karang berarti para nelayan
membuat klasifikasi dan mengkodekan pulau, terumbu karang dan
gundukan pasir di Laut Cina Selatan. Setiap nama ditambahkan dengan
informasi tentang apa yang dimaksud, yang merupakan manifestasi dari
nelayan pemahaman mendalam tentang pulau-pulau dan terumbu
karang Laut Cina Selatan. Hal ini karena nelayan menggunakan bahasa
yang paling akrab dan pemahaman mereka sendiri untuk
menggambarkan pulau dan karang, nama tempat ini dapat diturunkan
dan digunakan secara turun temurun ke generasi.
Informasi dalam suatu nama pulau juga memungkinkan nelayan
untuk mengklarifikasi posisinya di laut dan mampu menghadapi berbagai
perubahan. Mereka yang terlindung dari angin, memiliki air tawar, dan
memiliki beberapa jenis makanan laut, memiliki nama tempat itu juga
menunjukkan fungsi dan nilai pulau, terumbu karang dan gundukan
pasir, dan nelayan akan mengatur kehidupan dan pekerjaannya sesuai
dengan itu. Informasi sistem kelautan lokal yang dicerminkan oleh nama
tempat merupakan dasar mata pencaharian hidup nelayan.
PENUTUP
Dalam tulisan ini ada dua hal menarik yang ingin saya catat yaitu
1. Begitu survive nya mereka dengan melihat penggambaran tentang
aktivitas penangkapan ikan berserta pranata sosial yang
mengaturnya, membangun rumah yang hanya mengandalkan
seumberdaya alam yang ada, dan ini sudah berlangsung sejak
lama
2. Tidak muncul bagaimana peran-peran gender sehingga kesan
yang nampak tulisan ini sangat “laki-laki” sekali. Ada sajian
mengenai seorang anak mengenai bagaimana ayahnya berlayar,
itupun diwakili oleh seorang anak laki-laki
Secara umum tulisan ini menarik, dari awal pemaparan, kita sudah
berimajinasi dengan suasana laut yang bebas, dan perjuangan hidup
mereka yang keras.