Anda di halaman 1dari 4

Skenario 3.

Gara-gara nyamuk penghisap darah, Sarah harus transfusi darah


Sarah, seorang anak perempuan berusia 7 tahun diantar ayahnya ke IGD RS dengan
keluhan demam yang dialami ± 5 hari sebelum masuk rumah sakit, terus-menerus,
menggigil,sakit kepala (+), nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (+), nafsu makan berkurang,
lemas (+), BAK lancar, BAB belum hari ini. Keluhan disertai mimisan. Tetangga pasien
memiliki keluhan serupa dan dirawat di RS. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
120/80 mmHg, denyut nadi 120 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 40oC, ptekie (+),
nyeri tekan epigastrium (+), akral hangat, rumple leed (+). Hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 15.4 g/dL, leukosit 2.57x103 /μL, hematokrit 42.8%, trombosit 24.5x103/μL.
Dokter melihat adanya indikasi transfusi darah pada pasien. Dokter membuat permintaan
darah yang ditujukan kepada Bank Darah agar darah dapat segera diberikan kepada pasien.
Namun, dokter masih kebingungan untuk menentukan jenis transfusi yang harus diberikan
kepada pasien.

STEP 1

1. Transfusi darah: pemasukan sebagian komponen darah atau darah lengkap ke aliran
darah pasien
2. Hemoglobin: protein utama manusia fungsi mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan
perifer dan Co2 dari jaringan perifer ke paru-paru
3. Pteki: bitnik kemerahan ungu, tidak menonjol akibat perdarahan intradermal atau
submukosa
4. Hematokrit: perbandingan sel darah merah dengan volume seluruh yang dihitung dalam
persentase
5. Rumple leed: Uji pembendungan untuk mengetahui ketahanan perifer

STEP 2

1. Apa interpretasi hasil pemeriksaan fisisk dan pemeriksaan laboratorium


2. Mengapa terjadi demam, lemas, mual muntah dan nyeri pada ulu hati?
3. Apa saja indikasi dan jenis tranfusi darah? jenis tranfusi apa yang tepat untuk pasien?
4. Apa hubungan tetangga dengan penularan penyakit
5. Mengalami pasien mengalami epistaksis dan perdarahan (pteki)?
6. Apa kemungkinan diagnosis yang ada di scenario?
STEP 3

1. Apa interpretasi hasil pemeriksaan fisisk dan pemeriksaan laboratorium?


Vital sign
TD 120/80 mmHg (normal)
HR Takikardi
RR normal
PF: pteki, rumple leed (+)

Px lab
Hb normal
Leukosit ( leukopenia)
Hematocrit (normal): 42,8
Trombosit (trombositopenia)

2. Mengapa terjadi demam, lemas, mual muntah dan nyeri pada ulu hati?
Demam: disebabkan respon pirogen yg difagosit oleh makrofag, memicu sitokin dan
zat kimia yaitu IL 1, IL 6 dll. Pembentukan sitokin merespon kerja di SSp dan
meningkatkan organovaskulosum lanin. Memicu pelepasan prostaglandin = memicu
peningkatan termogulasi dihipotalamus: demam, menggigil.
-Lemas: mengurangnya produksi asam lambung, penurunan nafsu makan.
Penyebab agrovirus. Masuk ke aliran darah: piremia,: komplemen antibod meningkat:
kebocoran plasma vaskuler: mengganggu nutrisis di jantung: lemas.
Hipovolemik (lemas), berdampak pada gastrointestinal karena penumpukan cairan.
Pada paru: efusi pleura, takipneu
-Mual muntah: nafsu makan menurun.
-nyeri ulu hati: warning sign kerusakan jaringan tubuh, di bawah lengkung iga sebelah
kanan bawah, karena hepatomegaly.
Hyperplasia limfoid, kebocoran plasma.

3. Apa saja indikasi dan jenis tranfusi darah? jenis tranfusi apa yang tepat untuk pasien?
-tranfusi berupa trombosit
-derajat trombositopeni yang berat, harus dilakukan segera
-derajat ringan, hanya dilakukan tf trombosit dengan terjadi perdarahan
Tranfusi darah ada 4 jenis: Whole blood( dari pendonor), Red pack cell (berisis eritrosit
yang sudah di sentrifugasi), tranfusi trombosit (buficot), Fresh frozen pack( tranfusi
plasma, utk pasien yg punya hematocrit yg tinggi)
Indikasi:
-Kehilangan darah, 20-30%
-Anemia berat
-Syok septik
-Terjadi perdarahan massif
Fungsi: perbaiki homeostasis.

4. Apa hubungan tetangga dengan penularan penyakit?


Nyamuk Aides Aygepti membawa virus Dengue, menggigit manusia, virus masuk ke
manusia selama 4-7 hari: terjadi demam. Nyamuk yg sehat mengigit manusia yang
sakit. Penularan melalui gigitan dari nyamuk pembawa virus pada manusia yang sehat.
Nyamuk Aides Aygepti:
-penularan karena lingkungan, kebersihan atau tetangga sekitar, tumpukan sampah,
genangan air.
Interaksi
1. Agen
2. Host ( umur, kebiasan, imun)
3. Environment (dari rumah, cuaca, pola perilaku)
5. Mengalami pasien mengalami epistaksis dan perdarahan (pteki)?
Penyebab epistaksis:
Local, trauma (korek hidung), neoplasma, deviasi septum
Sistemik: kel. Darah (trombositopeni), infeksi berat, kerusakan endotel pembuluh darah
Virus dengue sebabkan depresi sumsum tulang, sehingga terjadi trombositopenia,
terjadi perdarahan (bisa pteki atau epistaksis). Infeksi DBD akibatkan makrofag utk
fagositosis. Replikasi di makrofag , terjadi agregasi trombosit > terjadi
trombositopenia
Rx antigen antibody: deposi sel IgG dan IgM: sel retikuloendotelia menghancurkan
trombosit sendiri (trombositopeni)
Perdarahan karena ada peningkatan permeabilitas vascular.
6. Apa kemungkinan diagnosis yang ada di scenario?
Keungkina pasien mengalami DBD, karena infeksi oleh nyamuk Aide aygepti;
Anamnesis: demam tanpa sebab jelas 2-7 hari, ada min 1 tanda dari perdarahan: peteki,
epistaksis, px lab: trombositopenia, leukositopenia, peningkatan hematocrit, Hb
normal.
Derajat 1: demam, tidak ada gejalan klinis, biasa ditegakan dengan rumple leed
Derajat 2 : sama derajat 1 + perdarahan lain
Derajat 3 : kegagalan sirkulasi
Derajat 4 : syok berat, Tekanan darah tak bias diukur, nadi tak teraba

STEP 4

SKEMA

STEP 5

1. Etiologi dan factor risiko DHF


2. menjelaskan hematoimun dan Patofisiologi DHF
3. Penegakan Diagnosis dan diagnosis banding DHF serta menjelaskan interpretasi hasil
pemeriksaan darah
4. Menjelaskan Tatalaksana DHF, tujuan, indikasi dan jenis transfuse
5. Komplikasi dan prognosis DHF
6. Edukasi dan peran dokter keluarga untuk DHF dan AIK (pandangan Islam dalam
transfusi darah)

STEP 6

STEP 7

Anda mungkin juga menyukai