Anda di halaman 1dari 5

Nama : Eleonora Dinanti Pink Cinmoudi (09)

Kelas : XII ISOS 3

“Mengamati Reaksi Penyepuhan/Elektrolisis Batang Karbon Dengan Larutan Tembaga II Sulfat”

I. TUJUAN
Siswa dapat mengetahui reaksi penyepuhan batang karbon yang dilakukan menggunakan
larutan tembaga II sulfat.

II. ALAT DAN BAHAN

Alat : Bahan :
 Gelas beaker  Tembaga II sulfat
 Neraca  Batang karbon
 Kabel  Air
 Btu baterai
 Isolasi
 Gunting
 Amplas

III. CARA KERJA


1. Siapkan 2 batang karbon untuk elektroda
2. Amplas hingga bersih dari bercak-bercak, timbang masing-masing batang karbon
3. Buatlah rangkaian elektrolisis

4. Timbang 2 tembaga II sulfat, ukur 40 ml air. Larutkan tembaga II sulfat dengan air
pada gelas beker
5. Masukkan rangkaian elektolisis dengan kedua elektroda tercelup tapi tidak
bersentuhan
6. Waktu kurang lebih 5 menit
7. Amati reaksi yang terjadi
8. Timbang kembali masing-masing elektrolit
9. Masukan hasil kedalam tabel

IV. HASIL PENGAMATAN

No Keterangan Hasil
Sebelum Sesudah
1 Tembaga II sulfat 31,773 g -
2 Batang karbon 1 5,8 g 5,2 g
3 Batang karbon 2 5,8 g 5,2 g

V. HITUNGAN

e .i . t 9.531,9
w= i=
96.500 96.500
0,6
31,773 . i.300
0,6=
96.500 9.531,9 10
¿ ×
96.500 6
9531,9 . i
0,6=
96.500 9.531,9
¿
57.900

i=0,16 A
VI. PEMBAHASAN
1. Dasar Teori
 Dasar Teori 1
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel
elektrolisis. Reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan
elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi
redoks). Tiga ciri utama, yaitu:
Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat memberikan
atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik
searah (DC).
Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektoda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi yang elektrodanya
negatif (-) dan Anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi yang elektrodanya
positif (+)

 Dasar Teori 2
Reaksi Redoks adalah perubahan pada suatu bilangan oksidasi atau keadaan
oksidasi atom-atom pada sebuah reaksi kimia. Istilah Redoks berasal dari kata
reduksi dan oksidasi. Oksidasi adalah menjelaskan pelepasan suatu elektron pada
sebuah molekul, atom, atau ion-ion. Reduksi adalah menjelaskan penambahan
suatu elektron pada sebuah molekul, atom, atau ion-ion.

Penyetaraan Reaksi Redoks ada 2 metode pada saat penyetaraan reaksi redoks,
berikut contohnya:
1. Metode Perubahan Biloks
Menentukan suatu biloks masing-masing pada substansi dan mengidentifikasi
atom atau ion yang akan mengalami perubahan biloks. Cara menentukannya
dengan menuliskan suatu jumlah elektron yang akan dilepaskan pada oksidasi dan
jumlah elektron yang telah diterima pada reduksi menurut jumlah perubahan
biloks.
Cara menghitung jumlah elektron dengan menghitung koefisien reaksi reaktan
pada bilangan bulat yang paling kecil untuk dapat menyetarakan jumlah pada
elektron yang dikirim selama oksidasi dan reduksi, kemudian menyetarakan
koefisien reaktan dan produk.
Cara menghitung koefisien reaksi reaktan dengan penyetaraan atom O pada
H2O(l), kemudian menyetarakan atom H pada H+(aq).
Cara penyetaraan atom dengan menambah atom OH−(aq) pada reaktan dan
produk pada jumlah yang sesuai dengan jumlah atom H+(aq).
menambahkan atom
cara menambahkan atom dengan mengunakan kombinasi atom H+(aq) dan OH−
(aq) dengan sisi yang memiliki persamaan bentuk H2O(l), lalu hilangkan pada
jumlah H2O(l) yang sama dengan kedua sisi tersebut.

2. Metode Ion Elektron


Membagi bentuk reaksi pada 2 setengah reaksi yaitu oksidasi dan reduksi.
Cara membagi reaksi dengan menyetaraan atom-atom selain H dan O dengan
masing-masing pada setengah reaksi.
Cara penyetaraan atom atom dengan menyetaraan atom O dengan H2O(l),
kemudian menyetarakan dengan atom H pada H+(aq).
Cara menyetarakan atom dengan menyetaraan muatan pada elektron (e−).
Cara penyetaraan muatan elektron dengan perkalikan koefisien dengan masing-
masing setengah-reaksi pada bilangan bulat yang terjadi, untuk jumlah e−yang
dilepas pada setengah-reaksi oksidasi jumlahnya sama dengan e− yang diterima
pada setengah-reaksi reduksi.
Cara perkalian koefisien dengan menggabungkan kedua setengah-reaksi yang
sudah sama dengan menjadi satu persamaan reaksi, kemudian hilangkan pada
jumlah spesi-spesi yang memiliki persamaan pada kedua sisi.
Cara penggabungan reaksi dengan menambahkan OH−(aq) dengan reaktan dan
produk pada jumlah sesuai jumlah H+(aq).
Cara menambah atom pada reaktan dengan mengombinasi H+(aq) dan OH−(aq)
dengan sisi yang sama memiliki bentuk H2O(l), dan hilangkan pada jumlah
H2O(l) yang sama dengan kedua sisi.
kombinasi sisi atom

2. Hasil Praktek
Hasil pratikum yang saya lakukan tidak jauh berbeda dengan kedua dasr teori,
karena elektroda atau batang karbon yang dimasukkna kedalam larutan tembaga II
sulfat akan hilang pasa bagian negatif. Sedangkan yang berada di bagian kanan tidak
mengalami perubahan sama sekali.

VII. PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan dari pratikum ini yaitu elektrolisis merupakan penguraian suatu elektrolit
oleh arus listrik yang terjadi apabila dialiri arus listrik melalui elektrolit yaitu energi
listrik yang diubah menjadi energi kimia.
2. Saran
Gunakan jas lab saat akan mengikuti pratikum agar menghindari bahaya bahan kimia
yang dapat melukai tubuh kita. Berhati-hatilah saat menggunakan alat-alat di
lab.kimia agar tidak rusak atupun pecah.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Elektrolisis
https://rumus.co.id/reaksi-redoks/

IX. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai