Bila dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor dari benda
yang bertemperatur lebih tinggi ke benda yang bertemperatur lebih rendah, hingga
4.1. Konduksi
Proses perpindahan kalor secara konduksi bila dilihat secara atomik merupakan
pertukaran energi kinetik antar molekul (atom), dimana partikel yang energinya rendah
dapat meningkat dengan menumbuk partikel dengan energi yang lebih tinggi.
Sebelum dipanaskan atom dan elektron dari logam bergetar pada posisi setimbang.
Pada ujung logam mulai dipanaskan, pada bagian ini atom dan elektron bergetar
dengan amplitudi yang makin membesar. Selanjutnya bertumbukan dengan atom dan
hingga pada atom dan elektron di ujung logam yang satunya. Konduksi terjadi melalui
Aliran kalor
x
Bila T2 dan T1 dipertahankan terus besarnya, maka kesetimbangan termal tidak akan
pernah tercapai, dan dalam keadaan mantap/tunak (stedy state), kalor yang mengalir
Q/t = H A T/x
T1 T2
H = - k A (T1 - T2 ) / L
Untuk susunan beberapa bahan dengan ketebalan L 1, L2,, ... dan konduktivitas masing-
H = A (T1 - T2 )
(L1/k1)
k1 k2
T1 L1 L2 T2
4.2. Konveksi
Apabila kalor berpindah dengan cara gerakan partikel yang telah dipanaskan
perbedaan kerapatan disebut konveksi alami (natural convection) dan bila didorong,
misal dengan fan atau pompa disebut konveksi paksa (forced convection).
Besarnya konveksi tergantung pada :
# viscositas fluida
# kecepatan fluida
Konveksi : H = h x A x T
4.3. Radiasi
Pada proses radiasi, energi termis diubah menjadi energi radiasi. Energi ini
100 m). Saat gelombang elektromagnetik tersebut berinteraksi dengan materi energi
Untuk benda hitam, radiasi termal yang dipancarkan per satuan waktu per
E = e T4.