Anda di halaman 1dari 17

BAB III

PRINT OUT

3.1 Cara Kerja

Mengisi tab variable view dengan baris 1 ‘perlakuan’ dan baris 2 ‘data’

Menambahkan value pada baris ke 2 seperti gambar diatas


Value 1: Label 40°C
Value 2: Label 50°C
Value 3: Label 60°C
Value 4: Label 70°C
Value 5: Label 80°C
Value 6: Label 25°C
Lalu klik Ok
Memasukkan data pada tab data view

Melakukan analisa data dengan klik menu Analize lalu pilih compare means
selanjutnya pilih one way ANOVA

Memasukkan ‘data’ ke dependent list dan ‘perlakuan’ ke factor


Klik post hoc lalu centang LSD dan Duncan

Klik option lalu centang Descriptive Statistic dan Means Plot


Setelah di klik continue akan muncul data seperti tersebut diatas
3.2 Data Awal
Perlakuan Hasil rendemen ekstraksi

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4

Suhu 40°C 34.08 33.34 35.54 33.03

Suhu 50°C 40.07 31.42 38.55 35.00

Suhu 60°C 50.77 47.87 48.73 50.19

Suhu 70°C 58.45 56.15 57.35 59.02

Suhu 80°C 60.57 61.29 66.15 63.86

Suhu 25°C 32.54 31.34 30.73 34.94

3.3 Hasil Uji ANOVA, Uji Lanjut Duncan, dan LSD

ANOVA
Data

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups 3438.946 5 687.789 139.872 .000

Within Groups 88.511 18 4.917

Total 3527.456 23

Data
Subset for alpha = 0.05
Perlakuan N 1 2 3 4 5
Duncana 6 4 32.3875
1 4 33.9975 33.9975
2 4 36.2600
3 4 49.3900
4 4 57.7425
5 4 62.9675
Sig. .318 .166 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Data
Mean 95% Confidence Interval
(I) (J) Difference Std. Lower Upper
Perlakuan Perlakuan (I-J) Error Sig. Bound Bound
LSD 1 2 -2.26250 1.56800 .166 -5.5568 1.0318

3 -15.39250* 1.56800 .000 -18.6868 -12.0982


4 -23.74500* 1.56800 .000 -27.0393 -20.4507
5 -28.97000* 1.56800 .000 -32.2643 -25.6757
6 1.61000 1.56800 .318 -1.6843 4.9043
2 1 2.26250 1.56800 .166 -1.0318 5.5568
3 -13.13000* 1.56800 .000 -16.4243 -9.8357
4 -21.48250* 1.56800 .000 -24.7768 -18.1882
5 -26.70750* 1.56800 .000 -30.0018 -23.4132
6 3.87250* 1.56800 .024 .5782 7.1668
3 1 15.39250* 1.56800 .000 12.0982 18.6868
2 13.13000* 1.56800 .000 9.8357 16.4243
4 -8.35250* 1.56800 .000 -11.6468 -5.0582
5 -13.57750* 1.56800 .000 -16.8718 -10.2832
6 17.00250* 1.56800 .000 13.7082 20.2968
*
4 1 23.74500 1.56800 .000 20.4507 27.0393
2 21.48250* 1.56800 .000 18.1882 24.7768
3 8.35250* 1.56800 .000 5.0582 11.6468
5 -5.22500* 1.56800 .004 -8.5193 -1.9307
6 25.35500* 1.56800 .000 22.0607 28.6493
5 1 28.97000* 1.56800 .000 25.6757 32.2643
2 26.70750* 1.56800 .000 23.4132 30.0018
3 13.57750* 1.56800 .000 10.2832 16.8718
4 5.22500* 1.56800 .004 1.9307 8.5193
6 30.58000* 1.56800 .000 27.2857 33.8743
6 1 -1.61000 1.56800 .318 -4.9043 1.6843
2 -3.87250* 1.56800 .024 -7.1668 -.5782
3 -17.00250* 1.56800 .000 -20.2968 -13.7082
4 -25.35500* 1.56800 .000 -28.6493 -22.0607
5 -30.58000* 1.56800 .000 -33.8743 -27.2857
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisa Soal
Pada soal dilakukan pengamatan hasil rendemen ekstraksi dengan
perlakuan suhu yang berbeda beda. Setiap perlakuan suhu dilakukan empat
kali ulangan. Perlakuan dengan suhu 40°C menghasilkan rendemen ekstraksi
34.08% pada ulangan pertama, 33.34% pada ulangan kedua, 35.54% pada
ulangan ketiga dan 33.03% pada ulangan ke empat. Perlakuan dengan suhu
50°C menghasilkan rendemen ekstraksi 40.07% pada ulangan pertama,
31.42% pada ulangan kedua, 38.55% pada ulangan ketiga dan 35.00% pada
ulangan ke empat. Perlakuan dengan suhu 60°C menghasilkan rendemen
ekstraksi 50.77% pada ulangan pertama, 47.87% pada ulangan kedua, 48.73%
pada ulangan ketiga dan 50.19% pada ulangan ke empat. Perlakuan dengan
suhu 70°C menghasilkan rendemen ekstraksi 58.45% pada ulangan pertama,
56.15% pada ulangan kedua, 57.35% pada ulangan ketiga dan 59.02% pada
ulangan ke empat. Perlakuan dengan suhu 80°C menghasilkan rendemen
ekstraksi 60.57% pada ulangan pertama, 61.29% pada ulangan kedua, 66.15%
pada ulangan ketiga dan 63.86% pada ulangan ke empat. Perlakuan dengan
suhu 25°C menghasilkan rendemen ekstraksi 32.54% pada ulangan pertama,
31.34% pada ulangan kedua, 30.73% pada ulangan ketiga dan 34.94% pada
ulangan ke empat.

4.2 Analisa Hasil


4.2.1 Analisis hasil ANOVA berdasarkan perhitungan F Value
(bandingkan dengan tabel F α 5% dan tabel F α 1%) dan P Value
serta sebutkan hubungannya

ANOVA
Data
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 3438.946 5 687.789 139.872 .000

Within Groups 88.511 18 4.917

Total 3527.456 23

Menurut perolehan tabel anova dari SPSS Between groups atau


perlakuan memiliki sum of squares sebesar 3438.946, degree of
freedom 5, mean square 687.789. Untuk within groups atau error
memiliki sum of squares sebesar 88.511, degree of freedom 18, mean
square 4.917. Pada Total memiliki sum of squares sebesar 3527.456
serta degree of freedom 23. Untuk F hitung nya sebesar 139.872, yang
didapatkan dari mean square dibagi dengan mean square error. Hal ini
sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa nilai F hitung dapat
dihitung menggunakan rumus RKA/ RKD, dimana RKA merupakan
rataan kuadrat perlakuan dan RKD merupakan rataan kuadrat galat.
Nilai RKA diperoleh dari jumlah kuadrat perlakuan dibagi dengan
derajat bebas perlakuan. Nilai RKD dapat dihitung dari jumlah kuadrat
galat dibagi dengan derajat bebas galat (Prizeyanto, 2015).

Fhitung Ftabel 5% Ftabel 1%


139.872 2.77 4.25
Kesimpulan Berbeda sangat nyata

Selanjutnya dilakukan perbandingan F hitung dengan F tabel 5%


dan F tabel 1% untuk mengetahui perlakuan mana yang signifikan/
berpengaruh nyata/ berbeda nyata. Nilai F pada tabel 5% didapatkan
dari F tabel 0.05 dengan cara pembacaan untuk horizontal nilai dari
between groups yaitu 5, untuk arah vertikal dari nilai within groups
yaitu 18. Setelah itu nilai F tabel 5% diperoleh dari titik potong pada
pembacaan tabel tersebut yaitu sebesar 2.77. Nilai F pada tabel 1%
didapatkan dari F tabel 0.01 dengan cara pembacaan untuk horizontal
nilai dari between groups yaitu 5, untuk arah vertikal dari nilai within
groups yaitu 18. Setelah itu nilai F tabel 1% diperoleh dari titik potong
pada pembacaan tabel tersebut yaitu sebesar 4.25. Keduanya jika
dibandingkan dengan F hitung yang bernilai 139.872 maka jauh lebih
kecil nilai F tabel. Menurut literatur yang menjelaskan bahwa F hitung
> F tabel (0,01) artinya berpengaruh/ berbeda sangat nyata. Sehingga
variasi perlakuan suhu yang diberikan berpengaruh sangat nyata
terhadap hasil rendemen ekstraksi (Ni’matulloh et al., 2018).

P value α
0.0001 0.05
Kesimpulan Beda nyata/ significant
Tabel selanjutnya P value merupakan hasil significant dari tabel
anova pada SPSS, nilainya sebesar 0.0001. Nilai α yang digunakan
sebagai perbandingan yaitu 0.05. Sehingga diperoleh kesimpulan hasil
berbeda nyata / significant karena nilai P value < α
4.2.2 Analisis Hasil Post Hoc Test Uji Lanjut LSD (Bandingkan tiap
metode dengan dasar perbandingan P Value dengan α 5%)
Dari tabel LSD yang diperoleh dari olah data SPSS terdapat
kolom perlakuan, mean difference, standart error, significant, lower
bound dan upper bound. Mean difference diperoleh dari rata rata
perlakuan 1 – rata rata perlakuan 2. Mean difference yang memiliki
tanda negatif (-) berarti perlakuan tersebut beda sangat nyata. Namun
untuk mean difference dengan tanda negatif (-) dan bintang (*) berarti
perlakuan tersebut beda sangat nyata sekali. Dan untuk mean difference
dengan tanda (*) berarti perlakuan tersebut tidak perlu dilanjutkan
penelitian. Std. error diperoleh dari jumlah rata rata dibagi jumlah
pengulangan (n).
Pada baris perlakuan 1 terhadap perlakuan 2 memiliki mean
difference sebesar -2.26250 yang diperoleh dari 33.9975 dikurangi
dengan 36.2600 dan nilai significant sebesar 0.166. Karena mean
difference bernilai negatif (-) berarti perlakuan 1 beda sangat nyata
dengan perlakuan 2. Pada baris perlakuan 1 terhadap perlakuan 3
memiliki mean difference sebesar -15.39250 yang diperoleh dari
33.9975 dikurangi dengan 49.3900 dan nilai significant sebesar 0.0001.
Karena mean difference bernilai negatif (-) dan bertanda (*) berarti
perlakuan 1 beda sangat nyata sekali dengan perlakuan 3. Pada baris
perlakuan 1 terhadap perlakuan 4 memiliki mean difference sebesar -
23.74500 yang diperoleh dari 33.9975 dikurangi dengan 57.7425 dan
nilai significant sebesar 0.0001. Karena mean difference bernilai negatif
(-) dan bertanda (*) berarti perlakuan 1 beda sangat nyata sekali dengan
perlakuan 4. Pada baris perlakuan 1 terhadap perlakuan 5 memiliki
mean difference sebesar -28.97000 yang diperoleh dari 33.9975
dikurangi dengan 62.9675 dan nilai significant sebesar 0.0001. Karena
mean difference bernilai negatif (-) dan bertanda (*) berarti perlakuan 1
beda sangat nyata sekali dengan perlakuan 5. Pada baris perlakuan 1
terhadap perlakuan 6 memiliki mean difference sebesar 1.61000 yang
diperoleh dari 33.9975 dikurangi dengan 32.3875 dan nilai significant
sebesar 0.318 yang berarti perlakuan 1 tidak berbeda nyata dengan
perlakuan 6 sehingga perlu dilanjutkan penelitian.
Pada baris perlakuan 2 terhadap perlakuan 1 memiliki mean
difference sebesar 2.26250 yang diperoleh dari 36.2600 dikurangi
dengan 33.9975 dan nilai significant sebesar 0.166 yang berarti
perlakuan 2 tidak berbeda nyata dengan perlakuan 1 sehingga perlu
dilanjutkan penelitian. Pada baris perlakuan 2 terhadap perlakuan 3
memiliki mean difference sebesar -13.13000 yang diperoleh dari
36.2600 dikurangi dengan 49.3900 dan nilai significant sebesar 0.0001.
Karena mean difference bernilai negatif (-) dan bertanda (*) berarti
perlakuan 2 beda sangat nyata sekali dengan perlakuan 3. Pada baris
perlakuan 2 terhadap perlakuan 4 memiliki mean difference sebesar -
21.48250 yang diperoleh dari 36.2600 dikurangi dengan 57.7425 dan
nilai significant sebesar 0.0001. Karena mean difference bernilai negatif
(-) dan bertanda (*) berarti perlakuan 2 beda sangat nyata sekali dengan
perlakuan 4. Pada baris perlakuan 2 terhadap perlakuan 5 memiliki
mean difference sebesar -26.70750 yang diperoleh dari 36.2600
dikurangi dengan 62.9675 dan nilai significant sebesar 0.0001. Karena
mean difference bernilai negatif (-) dan bertanda (*) berarti perlakuan 2
beda sangat nyata sekali dengan perlakuan 5. Pada baris perlakuan 2
terhadap perlakuan 6 memiliki mean difference sebesar 3.87250 yang
diperoleh dari 36.2600 dikurangi dengan 32.3875 dan nilai significant
sebesar 0.024. Karena mean difference bertanda (*) maka perlu untuk
dilanjutkan penelitian.
Pada baris perlakuan 3 terhadap perlakuan 1 memiliki mean
difference sebesar 15.39250 yang diperoleh dari 49.3900 dikurangi
dengan 33.9975 dan nilai significant sebesar 0.0001. Karena mean
difference bertanda (*) maka perlu untuk perlu dilanjutkan penelitian.
Pada baris perlakuan 3 terhadap perlakuan 2 memiliki mean difference
sebesar 13.13000 yang diperoleh dari 49.3900 dikurangi dengan
36.2600 dan nilai significant sebesar 0.0001. Karena mean difference
bertanda (*) maka perlu untuk perlu dilanjutkan penelitian. Pada baris
perlakuan 3 terhadap perlakuan 4 memiliki mean difference sebesar -
8.35250 yang diperoleh dari 49.3900 dikurangi dengan 57.7425 dan
nilai significant sebesar 0.0001. Karena mean difference bernilai negatif
(-) dan bertanda (*) berarti perlakuan 3 beda sangat nyata sekali dengan
perlakuan 4. Pada baris perlakuan 3 terhadap perlakuan 5 memiliki
mean difference sebesar -13.57750 yang diperoleh dari 49.3900
dikurangi dengan 62.9675 dan nilai significant sebesar 0.0001. Karena
mean difference bernilai negatif (-) dan bertanda (*) berarti perlakuan 3
beda sangat nyata sekali dengan perlakuan 5. Pada baris perlakuan 3
terhadap perlakuan 6 memiliki mean difference sebesar 17.00250 yang
diperoleh dari 49.3900 dikurangi dengan 32.3875 dan nilai significant
sebesar 0.0001. Karena mean difference bertanda (*) maka perlu untuk
perlu dilanjutkan penelitian.
Pada baris perlakuan 4 terhadap perlakuan 1 memiliki mean
difference sebesar 23.74500 yang diperoleh dari 57.7425 dikurangi
dengan 33.9975 dan nilai significant sebesar 0.0001. Karena mean
difference bertanda (*) maka perlu untuk perlu dilanjutkan penelitian.
Pada baris perlakuan 4 terhadap perlakuan 2 memiliki mean difference
sebesar 21.48250 yang diperoleh dari 57.7425 dikurangi dengan
36.2600 dan nilai significant sebesar 0.0001. Karena mean difference
bertanda (*) maka perlu untuk perlu dilanjutkan penelitian. Pada baris
perlakuan 4 terhadap perlakuan 3 memiliki mean difference sebesar
8.35250 yang diperoleh dari 57.7425 dikurangi dengan 49.3900 dan
nilai significant sebesar 0.0001. Karena mean difference bertanda (*)
maka perlu untuk perlu dilanjutkan penelitian. Pada baris perlakuan 4
terhadap perlakuan 5 memiliki mean difference sebesar -5.22500 yang
diperoleh dari 57.7425 dikurangi dengan 62.9675 dan nilai significant
sebesar 0.004. Karena mean difference bernilai negatif (-) dan bertanda
(*) berarti perlakuan 4 beda sangat nyata sekali dengan perlakuan 5.
Pada baris perlakuan 4 terhadap perlakuan 6 memiliki mean difference
sebesar 25.35500 yang diperoleh dari 57.7425 dikurangi dengan
32.3875 dan nilai significant sebesar 0.0001. Karena mean difference
bertanda (*) maka perlu untuk perlu dilanjutkan penelitian.
Pada baris perlakuan 5 terhadap perlakuan 1 memiliki mean
difference sebesar 28.97000 yang diperoleh dari 62.9675 dikurangi
dengan 33.9975 dan nilai significant sebesar 0.0001. Karena mean
difference bertanda (*) maka perlu untuk perlu dilanjutkan penelitian.
Pada baris perlakuan 5 terhadap perlakuan 2 memiliki mean difference
sebesar 26.70750 yang diperoleh dari 62.9675 dikurangi dengan
36.2600 dan nilai significant sebesar 0.0001. Karena mean difference
bertanda (*) maka perlu untuk perlu dilanjutkan penelitian. Pada baris
perlakuan 5 terhadap perlakuan 3 memiliki mean difference sebesar
13.57750 yang diperoleh dari 62.9675 dikurangi dengan 49.3900 dan
nilai significant sebesar 0.0001. Karena mean difference bertanda (*)
maka perlu untuk perlu dilanjutkan penelitian. Pada baris perlakuan 5
terhadap perlakuan 4 memiliki mean difference sebesar 5.22500 yang
diperoleh dari 62.9675 dikurangi dengan 57.7425 dan nilai significant
sebesar 0.004. Karena mean difference bertanda (*) maka perlu untuk
perlu dilanjutkan penelitian. Pada baris perlakuan 5 terhadap perlakuan
6 memiliki mean difference sebesar 30.58000 yang diperoleh dari
62.9675 dikurangi dengan 32.3875 dan nilai significant sebesar 0.0001.
Karena mean difference bertanda (*) maka perlu untuk perlu
dilanjutkan penelitian.
Pada baris perlakuan 6 terhadap perlakuan 1 memiliki mean
difference sebesar -1.61000 yang diperoleh dari 32.3875 dikurangi
dengan 33.9975 dan nilai significant sebesar 0.318. Karena mean
difference bernilai negatif (-) berarti perlakuan 6 beda sangat nyata
dengan perlakuan 1. Pada baris perlakuan 6 terhadap perlakuan 2
memiliki mean difference sebesar -3.87250 yang diperoleh dari 32.3875
dikurangi dengan 36.2600 dan nilai significant sebesar 0.024. Karena
mean difference bernilai negatif (-) dan bertanda (*) berarti perlakuan 6
beda sangat nyata sekali dengan perlakuan 2. Pada baris perlakuan 6
terhadap perlakuan 3 memiliki mean difference sebesar -17.00250 yang
diperoleh dari 32.3875 dikurangi dengan 49.3900 dan nilai significant
sebesar 0.0001. Karena mean difference bernilai negatif (-) dan
bertanda (*) berarti perlakuan 6 beda sangat nyata sekali dengan
perlakuan 3. Pada baris perlakuan 6 terhadap perlakuan 4 memiliki
mean difference sebesar -25.35500 yang diperoleh dari 32.3875
dikurangi dengan 57.7425 dan nilai significant sebesar 0.0001. Karena
mean difference bernilai negatif (-) dan bertanda (*) berarti perlakuan 6
beda sangat nyata sekali dengan perlakuan 4. Pada baris perlakuan 6
terhadap perlakuan 5 memiliki mean difference sebesar -30.58000 yang
diperoleh dari 32.3875 dikurangi dengan 62.9675 dan nilai significant
sebesar 0.0001. Karena mean difference bernilai negatif (-) dan
bertanda (*) berarti perlakuan 6 beda sangat nyata sekali dengan
perlakuan 5. Menurut literatur (Prizeyanto, 2015) dijelaskan bahwa
LSD (Least Significance Difference), digunakan untuk melakukan uji t
di antara seluruh pasangan kelompok mean. Uji ini sangat baik apabila
pengujian mean yang akan dibandingkan sebelumnya telah
direncanakan.

4.2.3 Analisis hasil homogenous subsets Uji Duncan berdasarkan


pembagian subset
Metode Notasi
A 6 32.3875 (a)
1 33.9975 (a)
B 2 36.2600 (ab)
C 3 49.3900 (c)
D 4 57.7425 (d)
E 5 62.9675 (e)
Pada tabel homogenous subsets Uji Duncan diperoleh kesimpulan
seperti tabel diatas. Tabel uji Duncan digunakan untuk mengetahui
notasi sehingga mudah menganalisis pengaruh pada tiap perlakuan.
Menurut (Widowati, 2011) pada analisis tabel duncan notasi yang sama
berarti perlakuan berbeda tidak nyata, sedangkan untuk notasi yang
berbeda berarti perlakuan berbeda nyata. Dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa perlakuan 1 dan 6 berbeda tidak nyata. Perlakuan 2,
3, 4, dan 5 saling berbeda nyata.
32.3875 33.9975 36.26 49.39 57.7425 62.9675 JND S JNT
32.3875 0 1.61 3.8725 17.0025 25.355 30.58 2.971 1.1087 3.293948
33.9975 0 2.2625 15.3925 23.745 28.97 3.117 3.455818
36.26 0 13.13 21.4825 26.7075 3.21 3.558927
49.39 0 8.3525 13.5775 3.274 3.629884
57.7425 0 5.225 3.32 3.680884
62.9675 0 3.356 3.720797

Langkah awal yang dilakukan adalah mengurutkan nilai mean


dari yang terkecil hingga nilai mean yang terbesar. Selanjutnya untuk
nilai JND didapatkan dari tabel Duncan 0.05 dengan melihat df 18
(derajat bebas galat) secara horizontal dan dituliskan vertikal. Nilai S
diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
𝐾𝑇𝐺 4.917
S =√ =√ = 1.1087
𝑛 4
Nilai JNT diperoleh dengan rumus sebagai berikut: JNT = JND ×
S. Tanda (tn) digunakan untuk nilai JNT yang lebih besar dari jumlah
pengurangan mean. Tanda (*) digunakan untuk nilai JNT yang lebih
kecil dari jumlah pengurangan mean. Pemberian notasi pada tabel, jika
bertanda (*) maka notasi berubah atau berbeda dengan kolom
sebelumnya. Namun jika bertanda (tn) lihat notasi kolom sebelumnya
atau sama.

32.3875 33.9975 36.26 49.39 57.7425 62.9675


32.3875 0 tn * * * *
33.9975 0 tn * * *
36.26 0 * * *
49.39 0 * *
57.7425 0 *
62.9675 0
NOTASI a a ab c d e
4.2.4 Analisa Hasil Diagram profile plots

Dari diagram profile plots dapat diketahui bahwa pada perlakuan 1


menuju perlakuan 2 mengalami sedikit kenaikan mean of data, dari
33.9975 menjadi 36.2600. Mean of data mengalami kenaikan cukup
signifikan pada perlakuan 2 ke perlakuan 3 yaitu dari 36.2600 menjadi
49.3900. Kenaikan mean of data terus terjadi hingga perlakuan ke 5,
yaitu dari 49.3900 menjadi 57.7425 hingga 62.9675. Penurunan mean
of data sangat signifikan dari perlakuan 5 ke perlakuan 6, yaitu dari
62.9675 menjadi 32.3875.
BAB V
PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan
Praktikum Desain Eksperimen materi rancangan acak lengkap memiliki
tujuan untuk mengetahui proses optimasi dengan menggunakan SPSS dengan
metode Rangkaian Acak Lengkap dan memahami analisis data optimasi
dengan menggunakan metode Rangkaian Acak Lengkap. Adapun aplikasi
yang digunakan yaitu SPSS. SPSS atau Statistical Product and Service
Solution merupakan program untuk olah data statistik yang paling popular
dan paling banyak pemakaiannya di seluruh dunia dan banyak digunakan oleh
para peneliti untuk berbagai keperluan seperti riset pasar, untuk
menyelesaikan tugas penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya.
Pada hasil pengolahan data menggunakan SPSS diperoleh tabel descriptive,
tabel ANOVA, tabel LSD, tabel duncan dan diagram profile plots. Dari
beberapa olah data yang dilakukan pada aplikasi SPSS dapat disimpulkan
bahwa perlakuan 1 dan 6 berbeda tidak nyata. Perlakuan 2, 3, 4, dan 5 saling
berbeda nyata.

5.2 Saran
Sebaiknya saat memasukkan data pada SPSS sesuai dengan hasil
penelitian dalam soal agar tidak mempengaruhi output data. Untuk tahapan
penggunaan SPSS juga sebaiknya sesuai dengan modul dan tidak ada tahapan
yang tertinggal.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Ni’matulloh, Aris, Sri Rejeki, Restiana Wisnu Ariyati. 2018. Pengaruh Perbedaan
Frekuensi Grading Terhadap Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Larva Ikan
Patin Siam. Jurnal Sains Akuakultur Tropis Vol 2 (1)

Prizeyanto, Rahmat Anang. 2015. Analisis Jejaring Sosial Penulisan Kata Isis
Pada Twitter. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Widowati, Hening. 2011. Pengaruh Logam Berat Cd, Pb Terhadap Perubahan


Warna Batang Dan Daun Sayuran. Jurnal El-Hayah Vol 1 (4)

Anda mungkin juga menyukai