PENYAKIT
No. Kode : 17 / II / SOP/ I / 2017
Terbitan :-
1 Pengertian Suatu format atau bagan yang digunakan untuk pemrosesan dan
pengolahan data yang terekam di Rekam Medis adalah suatu
upaya untuk mengolah data mentah yang terkumpul dan
terseleksi dirubah menjadi suatu informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemrosesan dan
pengolahan data yang terekam di rekam medis.
3 Referensi 1. Undang – undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
2. Undang – undang nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan
publik
3. Permenkes nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang
Penyelenggaraan Rekam Medis
4 Prosedur 1. Melakukan kegiatan perakitan atau assembling rekam medis
2. Melakukan koding dan indeksing
3. Membuat pelaporan
4. Korespondensi rekam medis
5. Analisa data rekam medis
5 Unit Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Instalsi Gawat Darurat
Terkait
SOP Pencatatan Rekam Medis
1 Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh instalasi rekam medis yang
menerima, mengatur, menyimpan dan memelihara berkas rekam
medis pasien ditempat penyimpanan.
2 Tujuan Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah dalam
penyimpanan rekam medis.
3 Referensi 1. Undang – undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
2. Undang – undang nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan
publik
3. Permenkes nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang
Penyelenggaraan Rekam Medis
4 Prosedur Sistem penyimpanan berkas rekam medis menganut sistem
Desentralisasi dimana berkas rekam medis rawat inap & rawat
jalan terpisah.
1. Rawat jalan : menggunakan sistem nomor langsng (Straight
Numerical)
a. Petugas penyimpanan RM menerima berkas RM dari
petugas ruangan dengan ekspedisi
b. Berkas dilakukan assembling diteruskan dengan koding
c. Entry data berkas RM
d. Mengelompokkan, mengatur & menyusun berkas RM
sesuai dengan nomor penyimpanan.
e. Menyimpan satu persatu ke rak penyimpanan sesaui
dengan nomor berkas.
f. Merapikan kembali penyimpanan berkas RM
g. RM disimpan, sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dari
tanggal terakhir pasien dirawat.
2. Rawat Jalan : menggunakan sistem angka terakhir (Terminal
digit)
a. Petugas penyimpanan RM menerima berkas RM dari
semua poli disertai dengan ekspedisi penyetoran berkas
RM
b. Meneruskan ke petugas koding
c. Mengambil kembali berkas RM dari koding dan entry
data
d. Menyimpan satu persatu ke rak penyimpanan sesaui
dengan nomornya.
e. Merapikan kembali penyimpanan berkas RM.
f. RM disimpan, sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dari
tanggal terakhir berkunjung.
5 Unit Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Bagian Umum,
Terkait Laboratorium.
SOP SK Uraian Tugas Petugas Rekam Medis
Rekam Medis
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari keterampilan dalam melakukan tindakan
pertolngan pertama diperlukan untuk mengantisipasi keadaan-keadaan darurat
akibat kecelakaan atau penyakit-penyakit akut (mendadak). Sistem Pelayanan
Gawat darurat solusi terpilih terbaik untuk memberi bantuan bagi seseorang
dengan kriteria “gawat darurat”. Suatu sistem yang baik akan tercermin dari
waktu tanggap sesaat setelah cedera terjadi. Keberhasilan pertolongan
terhadap penderita gawat darurat itu tergantung pada kecepatan ditemukannya
penderita, kecepatan meminta bantuan pertolongan dan kecepatan dan
ketepatan bantuan yang diberikan.
Dari faktor di atas memberikan pemahaman bahwa pertolongan
pertama ditempat kejadian sebaiknya dilakukan oleh penolong yang
memahami prinsip resusitasi, stabilisasi, dan evakuasi serta cara transportasi
penderita dengan benar. Di dalam pelatihan pertolongan pertama, peserta
akan mendapatkan pengetahuan dan kerterampilan tentang tindakan-tindakan
pertama melalui metode ceramah, peragaan serta simulasi sehingga jika
dihadapkan dalam situasi gawat darurat yang sesungguhnya peserta dapat
mengambil tindakan pertolongan pertama pada korban.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan keterampilan pada petugas UGD
agar dapat memberikan pertolongan pertama pada pasien secara
profesional di Klinik Sentra Hudsada dan mengaplikasikan langsung
tindakan sigap pada pasien yang akan ditolong.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mempraktekkan bantuan hidup dasar dan menangani
masalah A-B-C (Airway, Breathing dan Circulation)
b. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien
tersedak (choking)
c. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar pasien yang
memerlukan posisi pemulihan
d. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien
dalam keadaan Syok
e. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien
Luka dan perdarahan
f. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien luka
bakar
g. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien
keseleo dan cedera otot
h. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien
dislokasi sendi dan fraktur
i. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien
keracunan
j. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien
terkena gigitan hewan berbahaya
k. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar menangani pasien
terkena sengatan serangga berbahaya
l. Mampu mempraktekkan keterampilan dasar pasien yang
mengalami trauma/injury
m. Mampu memparaktekkan keterampilan dasar gawat darurat jantung
: EKG dan Cardio-Shock
n. Mampu mempraktekkan keterampilan evakuasi dan transportasi
pasien dengan benar.
C. Sasaran
Pelatihan PPGD ini adalah perawat yang bertugas di unit gawat
darurat Klinik Sentra Husada.
D. Metode Pelatihan
Proses belajar interaktif dengan metode ceramah, simulasi dan
demontrasi, Diskusi dilakukan untuk membahas suatu kasus gawat darurat.
Bahan materi pelatihan dibagikan pada saat pelaksanaan berupa modul
pelatihan PPGD.
E. Pelaksana pelatihan
Kegiatan pelatihan diselenggarakan oleh tim yang terdiri dari:
1. Dokter yang bersertifikat ATCLS (Advance Trauma & Cardiac Life
Support)
2. Perawat yang bersertifikat BTCLS (Basic Trauma & Cardiac Life
Support)
F. Jadwal Pelaksanaan Pelatihan
Pelatihan dilaksanakan pada hari/tanggal .................selama 3 (tiga)
hari dimulai pukul 08.00 sampai 14.00 WIB setiap harinya. Tempat pelatihan
di Klinik Sentra Husada dengan tempat sesuai standarisasi dari
penyelenggaraan pelatihan BTCLS.
G. Biaya dan Fasilitas Pelatihan
Anggaran penyelenggaraan pelatihan dibebankan pada Klinik Sentra
Husada dan peserta tidak dipungut biaya. Fasilitas yang didapatkan peserta
pelatihan :
1. Modul pelatihan PPGD
2. Alat tulis (Bolpoint + Blocknote)
3. Sertifikat pelatihan
H. Evaluasi Pelatihan dan tindak lanjut
Evaluasi penyelenggaraan pelatihan meliputi :
1. Evaluasi tertulis bagi peserta pretest & post test
2. Ujian praktek
Tindak lanjut bagi peserta pelatihan adalah pembinaan berkelanjutan bagi
alumni pelatihan.
I. Penutup
Demikian kerangka acuan pelatihan Penanggulangan penderita Gawat
Darurat (PPGD).
Sertifikat Pelatihan Emergensi bagi Petugas Gawat Darurat
A. Pendahuluan
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, Klinik Sentra
Husada membuat berbagai macam program kegiatan pada masing-masing
bidang pelayanan. Salah satunya bidang pelayanan gawat darurat, Klinik
Sentra Husada dalam meningkatkan kualitas pelayanan disamping
meningkatkan fasilitas dan peralatan juga menekankan kepada semua petugas
PPGD untuk dapat meningkatkan sumber daya manusianya dengan mengikuti
pelatihan PPGD.
Pelatihan Perawat Gawat Darurat General Emergency Life Suport
(PPGD-GELS) menekankan pada penanganan pasien gawat darurat. Ini
bermanfaat bagi petugas kesehatan yang berada di garda terdepan dari
pelayanan kesehatan, yakni unit gawat darurat (UGD). Mereka yang bertugas
di UGD harus mempunyai sertifikasi keahlian di bidang kegawatdaruratan
diupayakan sesuai dengan standar nasional dan internasional. ”Time saving is
life saving” adalah filosifi dari penanganan kegawatdaruratan. Kesalahan
pada pelayanan kegawatdaruratan akan sangat berpengaruh pada penanganan
selanjutnya, bahkan bisa berakibat fatal. “Pelatihan ini untuk meningkatkan
kualitas petugas UGD,”di harapkan, semua petugas UGD Klinik Sentra
Husada mengikuti pelatihan semacam itu. II.
B. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan pada penderita gawat darurat pada
dasarnya mencakup suatu rangkaian kegiatan yang harus dikembangkan
sedemikian rupa sehingga mampu mencegah kematian atau cacat yang
mungkin terjadi. Unit Gawat Darurat merupakan salah satu unit di Klinik
Sentra Husada yang memberikan pelayanan kepada penderita gawat darurat
dan merupakan bagian dari rangkaian upaya penanggulangan penderita gawat
darurat yang perlu terorganisir. Ditinjau dari aspek perkembangan ilmu dan
teknologi yang terus berkembang dalam memberikan pelayanan seorang
petugas PPGD tidak hanya bersertifikat sekolah saja, namun sertifikat lain
yang mendukung pelayanan gawat darurat juga menjadi nilai lebih. Salah satu
sertifikat yang dimiliki dan menjadi nilai lebih bagi seorang petugas adalah
sertifikat pelatihan PPGD. Oleh karena masih minimnya minat memiliki
sertifikat PPGD tersebut, maka dibuatlah program pengembangan staf
keperawatan yaitu pelatihan PPGD
C. Tujuan
1. Tujuan Umum : -
- Meningkatkan mutu pelayanan Unit GawatDarurat.
- Meningkatkan kualitas manusia sebagai sumber daya insani yang
dapat menolong diri sendiri, keluarga maupun masyarakat sesuai
dengan batas-batas kewenangan bila menghadapi korban kecelakaan
melalui Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K ) dari PPGD
- Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta kompetensi
masyarakat secara luas.
2. Tujuan Khusus :
- Memberikan pelayanan gawat darurat di Klinik Sentra Husada sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan
- Memberikan pelayanan gawat darurat dilakukan oleh tenaga
profesional baik medis,paramedis yang sudah bersertifikat PPGD.
- Meningkatkan pengetahuan tenaga dokter dan perawat di UGD
- Meningkatkan keterampilan tenaga dokter dan perawat di UGD
- Unit Gawat Darurat mampu memberikan pelayanan kepada pasien
dalam penanggulangan gawat darurat.
D. Sasaran
1. Terlaksananya program pelatihan PPGD bagi dokter dan perawat sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan.
2. Seluruh dokter dan perawat di Unit Gawat Darurat dapat mengikuti dan
memiliki sertifikat Penanggulangan PenderitaGawat Darurat (PPGD).
E. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan Pokok
Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD).
2. Rincian Kegiatan
a. Menyiapkan kebutuhan dokter dan perawat yang akan mengikuti
pelatihan PPGD.
b. Mengirim dokter dan perawat UGD untuk mengikuti pelatihan
PPGD pada waktu dan tempat yang disesuaikan dengan pihak
penyelenggara.
F. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Mendata dokter dan perawat UGD yang akan mengikuti Pelatihan PPGD.
2. Menyiapkan kebutuhan pelatihan PPGD bagi dokter dan perawat UGD.
3. Mengirim dokter dan perawat UGD untuk mengikuti pelatihan PPGD
pada waktu dan tempat yang disesuaikan dengan pihak penyelenggara.
4. Pelaporan dan Evaluasi Program Pelatihan PPGD. VII.
G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
1. Evaluasi pelaksanaan program pengembangan staf keperawatan pelatihan
PPGD dilakukan setelah kegiatan selesai oleh penanggung jawab mutu
pelayanan Unit Gawat Darurat.
2. Penanggungjawab mutu pelayanan Unit Gawat Darurat membuat laporan
pelaksanaan kegiatan program yang dilakukan oleh penanggungjawab
pelaksana Unit Gawat Darurat kepada Kepala Klinik Sentra Husada.
H. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
1. Pencatatan dilakukan oleh dokter maupun perawat UGD yang
bersangkutan.
2. Pelaporan pelaksanaan program dilakukan akhir tahun oleh
Penanggungjawab Mutu pelayanan yang dilakukan oleh penanggung
jawab pelaksana Unit Gawat Darurat.
3. Evaluasi program dilakukan pada akhir tahun oleh Penanggung jawab
Unit Gawat Darurat yang dilakukan setiap periode kegiatan dan
dilakukan evaluasi kembali setiap tahunnya.
I. Penutup
Demikian kerangka acuan yang dapat dibuat sebagai pedoman bagi
petugas UGD dalam memberikan pelayanan kegawatdaruratan di Klinik
Sentra Husada sesuai dengan ilmu dan ketrampilan serta kompetensi. Selamat
bekerja dan mencoba , tidak ada keberhasilan tanpa adanya kerja, amin.