Anda di halaman 1dari 11

GROUNDING

How To Make Grounding


BAB I
LISTRIK STATIS
A. Pengertian listrik statis
1. Apa itu listrik statis?
Listrik statis adalah suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu
yang tidak mengalir atau tetap (statis), tapi jika terjadi pengosongan muatan
akan memakan waktu yang cukup singkat. Atau definisi listrik statis yang lainnya
yaitu suatu fenomena kelistrikan yang dimana muatan listriknya tidak bergerak
dan biasanya terdapat pada benda yang bermuatan listrik.
Dapat dikatakan juga listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana
benda-benda yang memiliki aliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber
daya listrik atau dengan kata lain benda tersebut dapat menghasilkan proton
maupun elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi listrik. Listrik
statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan listrik berbeda.

2. Hubungan listrik statis dengan manusia


Ketika dua objek saling bersentuhan, seperti sepatu yang menyentuh karpet,
sebagian kecil elektron dari karpet akan berpindah ke sepatu yang kalian
kenakan. Dengan demikian, sepatu itu akan mengalami kelebihan elektron yang
membuatnya menjadi bermuatan negatif.
Ketika benda yang bermuatan negatif menyentuh benda yang bermuatan postif,
elektron yang jumlahnya berlebih pada benda bermuatan negatif akan melompat
ke benda yang bermuatan positif untuk menyeimbangkan muatannya.
Karena itu, misalnya ketika kalian menyentuh sebuah pegangan pintu (yang
bermuatan postif), maka elektron dari tubuh kalian akan segera melompat ke
pegangan pintu tersebut. Kalian bisa merasakan perpindahan ini dalam bentuk
kesetrum.
Kejutan atau setrum ini bisa dirasakan oleh seseorang jika mereka menyentuh
sebuah objek yang mampu berfungsi sebagai konduktor, seperti logam, air atau
bahkan tubuh manusia lain.

B. Bahaya listrik statis


1. Processor komputer
Bayangkan jika sebuah transistor berukuran 1 cm2, berapa besar ruang yang
dibutuhkan untuk meletakkan sebuah komputer? Padahal, dalam sebuah
komputer, terutama dalam processor, terdapat jutaan transistor. Pada tahun
1980-an, processor Pentium 486 memiliki 275.000 transistor, sedangkan Pentium
II memiliki sedikitnya 7,5 juta transistor. Tak kurang dari 40 juta transistor ada
dalam sebuah processor Pentium 4 atau Athlon XP. Bayangkan, jika terdapat 40
juta transistor pada sekeping processor selebar 5 cm2, seberapa besar, atau
tepatnya seberapa mungil, ukuran satu buah transistor?
Processor seri terbaru generasi keenam, ukuran transistor yang ada di dalamnya
sudah berukuran 14 nm. Tetapi bentuk dan ukuran processor tidak jauh beda
dengan generasi sebelumnya.

2. Bahaya listrik statis bagi manusia


a) Manusia jangka panjang radiasi elektrostatik yang tinggi, akan membuat
orang gelisah, sakit kepala, dada sesak, sesak napas, batuk.
b) telah ahli medis menegaskan bahwa kulit dapat mengubah perbedaan
potensial statik antara permukaan tubuh manusia normal, mempengaruhi
proses normal elektrofisiologi jantung.
c) kejutan Elektrostatik: di musim kemarau jika isolasi untuk mengenakan
pakaian sintetis dan sepatu berjalan dalam isolasi tanah dan kegiatan lain,
tubuh manusia hingga beberapa ribu volt listrik statis atau bahkan puluhan
ribu volt. Menurut tes, ketika tegangan elektrostatik 2.000 volt, jari-jari
memiliki perasaan; lebih dari 3.000 volt ketika ada spark di sana, jari dan rasa
sakit seperti jarum, lebih dari 7.000 volt, orang-orang memiliki rasa kaget

3. Bahaya listrik statis bagi komponen elektronika


Peralatan Elektronik maupun Komponen Semikonduktor yang bisa terkena
dampak dari Electro Static Discharge (ESD) biasa disebut dengan Electro Static
Sensitive DeviceDischarge (ESD).
Dampak yang ditimbulkan Electro Static Discharge (ESD) seringkali tidak langsung
merusak, melainkan mempersingkat umur (Life Time) suatu produk atau barang.
Karena sifat / karakteristik dari ESD yang tidak tetap inilah maka ESD dianggap
sebagai bahaya besar bagi Manufacture Elektronik dan Komponen
Semikonduktor. ESD bagaikan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.
Kerusakan dari komponen tidak bisa diprediksikan, bisa terjadi di manufacture,
distributor, ataupun di tingkat user (pengguna), waktunya pun bervariasi, bisa
dalam hitungan tahun, bulan, atau bahkan dalam hitungan hari.
Karena dampak yang ditimbulkan ESD sangat besar. Apalagi bahwa diketahui
transistor penyusun processor sudah berukuran hinggan nano meter itu jauh
lebih kecil dari sel darah merah.
C. Menangani bahaya listrik statis pada komponen
1) Dipabrik-pabrik elektronik – setiap pekerja tubuh mereka “wajib” di”ground”kan
menggunakan gelang grounding. Mereka menggunakan semacam gelang dari
bahan konduktor dimana gelang tersebut kemudian disambungkan ke “ground”
melalui kabel konduktor. Meja kerja tidak dilapisi dengan karpet biasa tetapi
menggunalkan bahan lapisan yang terbuat dari bahan konduktor. Dan semuanya
itu dikontrol dengan ketat.
2) Komponen semikonduktor harus disimpan menggunakan bahan yang ”anti-
statis”. Misalnya adalah kantong plastik khusus yang anti-statis, foam anti statis,
atau bungkus kertas timah (bhs jawa grenjeng)
3) Setiap personil yang menangani atau memegang komponen harus menggunakan
gelang grounding, dan sebaiknya menggunakan bahan pakaian dari kapas.
4) Kelembaban ruang penyimpanan diatus agar tidak terlalu rendah
5) Trasportasi jangan sampai membuat kemasan atau komponen gerak geser-geser.
6) Meja kerja repair menggunakan alas dari bahan anti statis dan teknisi memakai
gelang anti statis.
BAB II
GROUNDING
A. Pengertian grounding
Grounding adalah suatu jalur langsung dari arus listrik menuju bumi atau koneksi
fisik langsung ke bumi.
B. Fungsi grounding
1. Untuk keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung
ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada
konsleting, misalnya kabel grounding yang terpasang pada badan/sasis alat
elektronik seperti setrika listrik akan mencegah kita tersengat listrik saat
rangkaian di dalam setrika bocor dan menempel ke badan setrika.
2. Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar
arus listrik yang besar langsung ke bumi. meski sifatnya sama, namun
pemasangan kabel grounding untuk instalasi rumah dan grounding untuk
pernangkal petir pemasangannya harus terpisah.
3. Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat
mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.

C. Pembuatan grounding
1. Peralatan yang dibutuhkan
a) Avometer digital
b) Logam pembumian (Tembaga, kuningan) 8-10 meter
c) Kabel penghantar (sesuai kebutuhan)
d) Earth tester
e) Bor tanah
f) Palu+gunting
g) Bubuk mesiu

2. Pembuatan grounding
a) Ketentuan dalam grounding
1) Keasaman (PH)
Tanah dengan keasaman rendah sangat baik untuk penetral atau
pembumian namun sebaliknya jika keasamannya tinggi menjadi kurang
baik contoh tanah dengan keasaman tinggi (basa) tanah kapur atau
perbukitan kapur yang warna tanahnya terang.
2) Kadar Air
Tanah harus mempunyai kadar air yang cukup semakin banyak
kadar airnya nilai pentanahan semakin baik.
3) Tekstur tanah
Tekstur tanah juga menentukan baik tidaknya suatu penghantar
dapat berkonduksi, contoh tanah dengan kandungan pasirnya yang
banyak kurang baik untuk instalasi penangkal petir karena mineral dan
kandungan airnya mudah hanyut atau menghilang.
4) Kandungan Mineral (seperti garam)
Jika kita tinggal di sekitar pantai yang tanahnya mempunyai nilai
mineral garam tinggi maka pemasangan penangkal petir atau grounding
akan sangat baik
5) Mempunyai tahanan yang baik. Bisa dicek menggunakan earth
tester.Tahanan tanah yang baik 1-5 ohm.
6) Kedalaman lubang tanah 8 meter atau lebih dalam lebih baik hingga
menemukan air dalam tanah.
7) Usahakan penempatan antara grounding road dalam garis lurus, tidak
terlalu banyak berbelok belok.

b) Pemasangan
Pemasangan logam pembumian:
1) Lakukan penggalian tanah ukuran 30 x 30 kedalaman 50 cm
2) Pertama coba tancapkan grounding road tersebut apakah mudah atau
susah ditancapkan.
3) Jika agak susah , buatkan bentuk lubang dimana grounding rod akan
ditanamkan.
4) Tuangkan air kedalam lubang tersebut hingga penuh
5) Tancapkan grounding rod kedalam lubang tersebut dan tekan secara
pelan pelan hingga beberap centimeter
6) Angkat sedikit grounding rod, dan biarkan air turun kebawah
7) Tekan kembali grounding rod hingga beberapa centimeter dari
kedalaman awal
8) Tuangkan kembali air kedalam lubang , lalu ulangi menekan grounding
rod. Sepanjang anda tidak menemukan tanah yang keras atau tanah
berbatu , air akan membantu anda untuk menggeser lumpur atau pasir di
dalam tancapan hingga grounding roda tertancap sampai habis.
Kedalaman disarankan lebih dari 8 meter atau hingga menemukan air
tanah.

Penyambungan Grounding Road dengan Kabel Grounding


1) Cara menghubungkan yang paling bagus antara grounding rod dengan
kabel grounding adalah dengan sistim. Setipa penyambungan harus
menggunakan bubuk mesiu standar , karena pemakaian bubuk
mesiu akan memepengaruhi kekuatan sambungannya. Hal ini juga
dilakuan untuk penyambungan antara kabel grounding dengan kabel
grounding dan juga untuk penyambungan antara kabel grounding ke
plate terminal grounding.
2) Sebelum proses las dilakukan, seluruh permukaan yang akan dilas harus
dibersihkan dari kotoran. Dicuci dengan bersih, kemudian digosok dengan
sikat besi. Permukaan tidak boleh dalam keadaan basah. Proses las harus
dilakukan dengan benar. Ketika proses las sudah selesai dilaksanakan,
hasil las harus diperiksa apakah sambungan sudah kuat atau belum. Harus
dipastikan hasil penyambungan tidak ada yang terlepas. Bila ada
ditemukan sambungan yang lepas harus dilakukan proses las kembali.

Penanaman Kabel Grounding.

Sebelum dilakukan penanaman/ penimbunan kabel lakukan


pengukuran tahanan grounding terlebih dahulu, bilamana nilai yang
dihasilkan belum sesuai standard maka ajkan lebih mudah untuk
penambahan grounding road tambahan . Jika nilai tahanan sudah sesuai
standard lakukan penanaman kabel dengan segera.

1. Lakukan penggalian tanah dari titik dimana grounding menuju masing


masing titik grounding yang saling terhubung. Dan juga lakukan
penggalian kea rah terminal grounding
2. Buat galian disepanjang jalur lintasan dengan kedalaman antara 50 -60
cm
3. Tarik kabel grounding melalui jalur kabel tersebut, kemudian tempatkan
di bawah galian. Pastikan panjang kabel sudah cukup hingga proses
pengikatan dengan grounding road tidak akan susah. Jangan biarkan
kabel grounding berlebih.
4. Setelah semua sambungan telah di koneksi dengan sistim cadwell,
berikan pipa marking di tempat grounding rod tersebut. Gunakan pipa
PVC 4 ‘’ dan ditutup dop pipa.
5. Kemudian lakukan penimbunan tanah didaerah galian sampai ketinggian
20 cm. Lalu padatkan. Kemudian beri tanda misalanya batu bata supaya
dikemudian hari jika ada penggalian di sepanjang areal penanaman kabel,
maka kabel akan aman.
6. Setelah bata terpasang semua, kemudain timbun kembali hingga penuh.
Lakukan penimbunan hingga betul betul padat.

Solusi Grounding pada daerah yang mempunyai nilai konduksi di atas 5 Ohm
:
1. Untuk daerah yang memiliki karakteristik tanah yang konduktif tentu
mudah untuk didapatkan pentahanan dibawah 5 ohm yaitu hanya dengan
satu buah rod (batang logam) saja sudah cukup.

2. Namun jika konduksi sebaran pentanahan melebihi dari 5 Ohm ada cara
tertentu untuk mensiasatinya yaitu dengan cara :

Rod Grounding Paralel


Grounding dengan sistem Paralel dapat dipakai jika sistem single masih
diatas 5 Ohm untuk itu perlu ditambahkan stick pelepas dengan jarak
minimal stick 2 mtr dari ground sebelumnya dan di sambung ke ground
baru disebelahnya, lakukan secara berulang hingga nilai tahanan tanah
menjadi dibawah 5 Ohm.
Multi Grounding
Bila didapati kondisi tanah yang memiliki cirri yang jauh dari
harapan maka cara yang digunakan adalah dengan penggantian tanah
dengan tanah yang mempunyai sifat menyimpan air atau tanah yang
kandungan mineral garam dapat menghantar listrik dengan baik, contoh
gunakan tanah humus , tanah kotoran ternak atau tanah liat sawah,
caranya :
Buatlah titik rod lebar kira-kira 2 inc, kemudian di isi penuh dengan tanah
pengganti tadi lalu kemudian isi dengan air setelah itu rod ground dapat
anda tancapkan. Untuk lebih baik lagi p pada parit penghubung antar rod
ground yang sudah terpasang kabel penghubung ( BC ) di uruk kembali
dengan memakai tanah tadi.
c) Pengecekan
Dengan Earth Tester
1) Earth Tester mempunyai tiga kabel diantaranya adalah kebel merah,
kuning dan hijau.
2) Silahkan hubungkan kabel ke Earth Tester dengan warna yang sudah di
tentukan pada alat ukur.
3) Hubungkan kabel merah setra kuning ke tanah dengan masing-masing
jarak kurag lebih 5-10 meter dari pentanahan atau grounding.
4) Hubungkan juga kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang.
5) Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan memutar
knob alat ukur pada poisisi 200 ohm atau 2000 ohm tergantung dari
kondisi tanah pada area setempat yang akan diukur.
6) Kemudian tekan tombol tester untuk mengetahui resistansi grounding
biasanya berwarna kuning/merah dan pada displai alat ukur akan muncul
nilai tahanan pentanahan.
7) Selesai, nilai resistansi grounding sudah di ketahui. Nilai tahanan yang
bagus antara 1-5 ohm.
Dengan Avometer
1) Atur avometer digital di skala 20 V.
2) Tancapkan kabel dengan ketentuan kabel berwarna merah ke V dan kabel
berwarna hitam di ground.
3) Pegang kabel berwarna merah ke jari tangan dan kabel berwarna hitam
ke kabel penghantar yang sudah dikelupas. Hasil normalnya sekitar 0.05
V. Jika tidak ada arus maka grounding masih salah.
4) Kemudian pegang komponen yang bermuatan listrik semisal handphone
atau logam, maka teganganya akan naik.
5) Selanjutnya tangan yang satunya memegang kawat penghantar, cek
apakah tegangan pada avometer turun atau tidak. Jika tidak berarti
grounding masih salam namun jika turun sampai 0,05 v atau kurang
berarti grounding benar.

Anda mungkin juga menyukai