FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2018 ABSTRAKS LatarBelakang Saiful Amri. 2018 Hubungan Olahraga merupakan salah satu Kadar Glukosa dengan Daya bentuk peningkatan kualitas manusia Tahan Kardiovaskular pada Atlet dengan upaya yang mengarah pada Futsal Mangung FC. kesehatan, pembentukan kepribadian serta peningkatan prsetasi dalam Penelitian ini bertujuan bidang olahraga tertentu. Olahraga untuk memperoleh jawaban atas dilakukan oleh masyarakat yang permasalahan:apakah ada hubungan tidak dipandang sebelah mata tetapi antara Kadar Glokosa dengan Daya telah menjadi bagian dari aktivitas Tahan Kardiovaskular. ataupun kegiatan masyarakat.Sebab aktivitas olahraga sudah menjadi tren Populasi dan sampel adalah di mata masyarakat baik orang tua, Atlet tim futsal Mangung Fc. Dipilih remaja dan anak-anak karena secara random sampling diperoleh olahraga tidak hanya untuk kesehatan sampel sebanyak 10 orang. Teknik melainkan lebih dari sarana analisis data yang digunakan analisis pendidikan bahkan prsetasi. data, uji normalitas dan uji korelasi Seiring perkembangan ilmu dan dengan menggunakan fasilitas teknologi terkhusus dibidang computer melalui program SPSS 16. keolahragaan telah mengalami Berdasarkan hasil analisis kemajuan yang pesat. Oleh karena deskriptif menunjukkan bahwa, itu perlu dilakukan beberapa upaya untuk kadar glukosa diperoleh nilai dengan tujuan mencapai target serta mean 92.90 untuk daya tahan prestasi yang optimal serta aktivitas kardiovaskular diperoleh nilai mean fisik keseharian. 40.17. Aktivitas fisik adalah serangkaian Hasil uji normalitas data gerak tubuh yang membutuhkan peneltian menunjukkan untuk data pengeluaran energi, tenaga dan kadar Glukosa p= 0.20 dan untuk pembakaran kalori (Karim, 2002). Daya Tahan Kardiovaskular p= 0.20 Pada saat melakukan aktivitas fisik, artinya p>0,05, semua variabel data kedua simpanan energi tubuh yaitu berdistribusi normal. Hasil uji karbohidrat (glukosa darah, glukogen Hipotesis diperoleh nilai p = 0,00 otot dan hati) serta simpanan lemak (P<0,05) menunjukkan hubungan akan memeberikan kontribusi Kadar Glukosa dengan Daya Tahan terhadap laju produksi energi di Kardivaskular pada Atlet Futsal dalam tubuh. Namun tergantung Mangung FC. intensitas latihan yang dilakukan, BAB I kedua simpanan energi ini dapat PENDAHULUAN memberikan jumlah kontribusi yang berbeda. Ketersediaan glukosa darah selama latihan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap performa manusia. Apabila kadar glukosa darah menurun, fungsi sel otak terganggu karena sel saraf tidak menyimpan karbohidrat akibatnya akan berdampak pada penurunan performa pemain (Pocock, 2004) yang memerlukan pengeluaran dalamtulisan(Widyanto, 2008) energi. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global ( WHO, 2010) Aktifitas fisik merupakan kerja fisik yang menyangkut sistem lokomotor tubuh yang ditujukan dalam menjalankan aktifitas hidup sehari - harinya, jika suatu aktifitas fisik memiliki tujuan BAB II tertentu dan dilakukan dengan aturan TINJAUAN aturan tertentu secara sistematis PUSTAKA, seperti adanya aturan waktu, target KERANGKA denyut nadi, jumlah pengulangan BERPIKIR gerakan dan lain – lain disebut latihan. Sedangkan yang dimaksud dengan olahraga adalah latihan yang Aktifitas fisik adalah setiap dilakukan dengan mengandung unsur pergerakan tubuh akibat aktifitas otot rekreasi (Lesmana, 2002). – otot skelet yang mengakibatkan Para ahli kesehatan, ahli pengeluaran energi. Setiap orang fisiologi olahraga, ahli olahraga melakukan aktifitas fisik antara sepakat bahwa daya tahan individu satu dengan yang lain merupakan salah satu unsur tergantung gaya hidup perorangan terpenting untuk menentukan tingkat dan faktor lainnya. Aktifitas fisik kesegaran jasmani seseorang. Daya terdiri dari aktifitas selama bekerja, tahan adalah kemampuan tubuh tidur, dan pada waktu senggang. untuk bekerja dalam waktu lama Latihan fisik yang terencana, tanpa mengalami kelelahan yang terstruktur, dilakukan berulang - berarti setelah menyelesaikan suatu ulang termasuk olahraga fisik pekerjaan. Daya tahan pada merupakan bagian dari aktifitas fisik. umumnya diartikan sebagai Aktifitas fisik sedang yang dilakukan ketehanan terhdap kelelahan dan secara terus menerus dapat kemampuan pemulihan segera mencegah resiko terjadinya penyakit setelah mengalami kelelahan. Daya tidak menular seperti penyakit tahan yang tinggi dapat pembuluh darah, diabetes, kanker mempertahankan penemilan dalam dan lainnya (Kristanti et al, 2002). jangka waktu yang relatif lama Terdapat beberapa pengertian secara terus menerus. Dengan dari beberapa ahli mengenai aktivitas demikian daya tahan memberi fisik diantaranya menurut Almatsier kontribusi untuk memperbaiki dan (2003) aktivitas fisik ialah gerakan meningkatkan presasi dan membatasi fisik yang dilakukan oleh otot tubuh tingkat kelelahan. Daya tahan terdiri dan sistem penunjangnya. Aktivitas atas 2 yaitu : 1). Daya tahan fisik adalah setiap gerakan tubuh kardiorespirasi. Dalam dunia yang 10 dihasilkan oleh otot rangka olahraga istilah daya tahan atau Vo2max tentu bukan hal yang asing dapat menerima dan lagi. Dimana daya tahan merupakan memanfaatkannya untuk salah satu komponen kebugaran. menghasilkan energi ( ATP ) aerobic Menurut (Nur Ichsan Halim, 2011 : sambil menghirup udara selama 16) daya tahan ( endurance ) adalah latihan berat. Hal ini disingkat kemampuan seseorang melakukan Vo2max untuk menunjukkan volume aktivitas terus-menerus yang maksimal oksigen yang dikonsumsi. berlangsung cukup lama. Adapun Sistem pernapasan membawa daya tahan yang dimaksud disini oksigen dari udara, system adalah daya tahan kardiorespiratori kardiovaskuler mengangkut oksigen, yang berhubungan dengan peredaran dan sel ekstrak oksigen darah dan pernapasan. Daya tahan menggunakannya dalam produksi kardiorespiratori yakni kemampuan energi. Penilaian konsumsi oksigen jantung, paru-paru, pembuluh darah maksimal karena itu merupakan untuk mensuplai oksigen kedalam sarana untuk mengukur fungsional sel-sel sehingga memenuhi dari seluruh system kardiovaskular. kebutuhan untuk memperpanjang Vo2max sering dianggap variabel aktivitas fisik (Hoeger, 1996). paling penting dalam Seseorang yang memiliki daya tahan menggambarkan tingkat kebugaran kardiorespirasi yang baik tidak akan seseorang dan secara rutin digunakan mudah mengalami kelelahan setelah untuk menggambarkan kapasitas melakukan aktivitas. Daya tahan kardiorespirasi seseorang (Plowman kardiorespirasi dapat diukur melalui dan Smith, 2011). kadar Vo2max yang dicapai, Pengambilan oksigen sehingga jika kadar Vo2max tinggi maksimal dapat dibatasi oleh system maka kebugaran jasmani juga baik. disepanjang jalur pembawa oksigen Adapun perbedaan Vo2max individu kedalam tubuh yang membawanya biasanya dipengaruhi oleh tiga hal ke mitokondria untuk produksi ATP. yaitu respirasi internal, transport Ada dua teori yang digunakan untuk udara system kardiovaskuler, dan mengidentifikasi faktor pembatas respirasi eksternal. Ketiga faktor ini Vo2max individu yaitu teori sesuai dengan teori Prentice dan keterbatasan sentral yang Bucher yang mengatakan bahwa berhubungan dengan sistem jantung perbedaan vo2max berarti antar dan paru, dan yang kedua faktor individu diturunkan oleh kerja tiga ferifer pada tingkat otot. Sesuai system dalam tubuh yaitu : a. dengan teori Saltin dalam Lee yang respirasi eksternal ( fungsi paru- mengatakan ada dua teori yang paru ), b. transport udara system menjadi faktor pembatas Vo2max kardiovaskuler seperti jantung, yaitu yang pertama teori keterbatasan pembuluh darah, dan darah, c. sentral , berpendapat bahwa faktor respirasi internal ( penggunaan yang berhubungan dengan system oksigen oleh sel tubuh untuk jantung dan paru. Contoh produksi energi ) ( Prentice dan keterbatasan sentral merupakan Bucher, 1988 dalam Wijayanti, kapsitas difusi paru, tingkat 1998). hematokrit dan cardiac output Konsumsi oksigen maksimal. Yang kedua adalah faktor maksimum ( Vo2max ) adalah ferifer pada tingkat otot, kepadatan jumlah tertinggi oksigen individu mitokondria dan kapiler ( Saltin et al, tujuan penelitian, variable yang 1976 dalam Lee, 2008). terlibat dan teknik analisis data yang Semakin banyak oksigen digunakan. yang di asup atau diserap oleh tubuh menunjukkan semakin baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat sisa- Populasi adalah wilayah sisa yang menyebabkan kelelahan generalisasi yang terdiri atas obyek / jumlahnya akan semakin sedikit. subyek yang mempunyai kuantitas Cepat atau lambatnya kelelahan oleh dan karakteristik tertentu yang seorang atlet dapat diperkirakan dari ditetapkanolehpenelitiuntukdipelajari kapaistas aerobik atlet yang kurang dankemudianditarikkesimpulannya baik. Kapasitas aerobik (Sugiyono, 2013). Setiap penelitian menunjukkan kapasitas maksimal selalu menggunakan objek untuk oksigen yang dipergunakan oleh diteliti yang biasa diistilahkan tubuh ( Vo2max ). Vo2max dengan kata populasi. Populasi suatu merupakan indikator yang baik dari penelitian harus memiliki pencapaian daya tahan aerobik. karakteristik yang sama atau hamper Seseorang yang memiliki tingkat sama (homogen),Oleh karena itu Vo2max yang lebih tinggi akan populasi dalam penelitian ini adalah cenderung dapat melaksanakan atlet futsal Mangung FC. aktifitas daya tahan aerobik lebih 3.3.1 Sampel baik tanpa merasakan kelelahan yang Sampel adalah bagian dari berlebih dibandingkan dengan jumlah dan karakteristik yang individu yang memiliki VO2max dimiliki oleh populasi (Sugiyono, lebih rendah. 2). Daya tahan otot 2013 : 63). Sampel secara sederhana adalah kemampuan seseorang dalam diartikan sebagai bagian dari mempergunakan ototnya untuk populasi yang akan menjadi sumber berkontraksi secara terus-menerus data yang sebenarnya dalam satu dalam waktu yang relatif lama penelitian. Adapun alas an peniliti dengan beban tertentu. Pengertian, dalam menggunakan sampel dalam fungsi, dan Macam-Macam Otot satu penelitian adalah keterbatasan Manusia Seperti tema diatas, waktu, tenaga, dan populasi namun pembasan kali ini adalah pengertian, pada penelitian ini menggunakan fungsi, ciri-ciri atau karekteristik dan teknik simple random sampling. Macam-macam otot manusia ini Dimana simple random sampling terbagi 3 yakni otot polos, otot menurut (Sugiyono, 2013) adalah lurik dan otot jantung. teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa BAB III memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel yang METODE PENELITIAN diambil dalam penelitian ini 10 atlet futsal Mangung FC Desain penelitian merupakan 3.1 Teknik Pengumpulan Data rancangan atau gambaran Pada penelitian ini, teknik pelaksanaan penelitian yang akan pengumpulan data dilakukan dengan dijadikan acuan dalam melakukan data kuantitatif. Adapun instrument langkah-langkah analisis penelitian. penelitian yang digunakan dalam Desain penelitian yang digunakan penelitian ini menggunakan metode disesuaikan dengan jenis penelitian, bleeptest untuk mengukur daya tahan kadar glukosa darah adalah blood kardiovaskular dalam hal ini daya lanctets, glikose test (echyToouvh tahan jantung-paru. GCH), Glikose strip, pen suntik dan Pengukuran Daya tahan kapas alcohol. kardiovaskular (bleeptest) : 3.2 Prosedur penelitian 1. Tujuan : untuk mengukur Sebelum dilaksanakan tes, daya tahan jantung-paru sebaiknya lebih dahulu atlet futsal Mangung FC. mempersiapkan persiapan dalam 2. Fasilitas dan alat : lintasan pelaksanaan tes. Persiapan dan lari (permukaan datar dan pelaksanaan tes antara lain : tidak licin),taperecorder, 1. Pertama ukurlah jarak kaset audio khusu untuk sepanjang 20 meter dan bleep test, kun, blangko berilah tanda pada kedua tes, alat tulis. ujungnya dengan 3. Petugas : pemandu tes, menggunakan kun sebagai pencatat jarak, pengawas tanda jarak. lintasan. 2. Masukkan kaset atau 4. Pelaksanaan :Pertama rekaman khusus bleeptest subjek penelitian diberi ke dalam taperecorder. penjelasan pelaksanaan 3. Mulailah menghidupkan tes, ingatkanlah kepada taperecorder dan subjek sunjek penelitian bahwa penelitian bersiap untuk kecepatan awal harus melakukan aktivitas fisik lambat dan tidak boleh bleeptest. memulai dengan kecepatan 4. Setelah melakukan tinggi dan menggunakan aktivitas fisik maka start berdiri, setelah diberi dilakukan pengambilan aba-aba oleh pemandu. glukosa darah dari subjek Pastikan bahwa setelah penelitian. kaki subjek penelitian telah menginjak tepat pada 3.3 TeknikAnalisis Data atau dibelakang garis Teknikanalisis data adalah akhir. Pastikan agar cara mengolah data dari data yang berbalik dengan membuat diperoleh dari lapangan. Teknika sumbu putar pada kakinya nalisis data dalam penelitian ini dan jangan sampai menggunakan SPSS 20 (Statistikal berputar dalam lekungan Product and Service Solutions). yang luas. Apabila subjek SPSS adalah sebuah program penelitian muali tertinggal aplikasi yang memiliki kemampuan sejauh dua langkah atau analisis statistic cukup tinggi serta lebih sebelum mencapai system manajemen data pada garis ujung putaran, atau lingkungan grafis dengan dua kali lebih dari bolak menggunakan menu-menu deskriptif balik dalam satu garis, dan kotak-kotak dialog yang maka subjek penelitian sederhana sehingga mudah untuk tersebut dianggap gugur. dipahami cara Pemeriksaan kadar glukosa darah adalah menggunakan alat yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN merupakan intermediate product dari PEMBAHASAN metabolisme glukosa. Laktat merupakan sampah metabolisme 4.1. Hasil Penelitian anaerobik, proses ini berlangsung Dalam bab ini akan tanpa adanya oksigen. Asal usul dikemukakan penyajian hasil analisis nama glukosa berasal dari kata data dan pembahasan. Penyajian Yunani untuk ‘manis’, yang hasil analisis data meliputi analisis merupakan glukus. Glukosa adalah statistik deskriptif, normalitas, monosakarida, yang merupakan homogenitas dan uji statistik. istilah lain untuk gula sederhana. Ini Kemudian dilakukan pembahasan adalah salah satu dari tiga hasil analisis dan kaitannya dengan monosakarida yang digunakan oleh teori yang mendasari penelitian ini tubuh, tetapi itu adalah satu-satunya untuk memberi interpretasi dari hasil yang dapat digunakan langsung analisis data. untuk menghasilkan ATP. ATP Dari data empiris yang digunakan oleh tubuh untuk energi, diperoleh di lapangan berupa hasil bahkan, ATP adalah satu-satunya tes hubungan glukosa darah dengan molekul yang dapat digunakan untuk daya tahan kardiovaskular pada atlet energi. Dengan demikian, kadar futsal Mangung FC glukosa yang memadai sangat penting. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diolah dengan Kent (1994) mendefenisikan teknik statistik inferensial. Analisis bahwa glukosa merupakan data secara deskriptif yang dimaksud monosakarida dan sangat dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran umum oleh tubuh. Karbohidrat adalah data meliputi rata-rata, standar bahan bakar utama untuk produksi deviasi, variansi, data maksimum, ATP. Karbohidrat yang digunakan data minimum, rentang, table untuk menghasilkan ATP ada dua frekuensi dan grafik, selanjutnya macam, yaitu : Glukosa darah dan dilakukan pengujian persyaratan glikogen otot (Fox, 1993). analisis yaitu uji nnormalitas data. Untuk menguji hipotesis Glukosa, suatu gula mengunakan uji-t. monosakarida, merupakan Atlet membutuhkan karbohidrat terpenting yang ketersediaan energi. Energi berfungsi digunakan sebagai sumber tenaga sebagai bahan bakar yang utama dalam tubuh. Glukosa mengaktifkan proses kontraksi otot merupakan prekursor untuk sintesis dan memaksimalkan performa atlet. semua karbohidrat lain di dalam Energianaerobik berarti energi yang tubuh seperti glikogen, ribose dan dapat dihasilkan dari makanan tanpa deoxiribose dalam asam nukleat, disertai pemakaian oksigen, energi galaktosa dalam laktosa susu, dalam aerobik bearti energi yang dapat glikolipid, dan dalam glikoprotein dihasilkan dari makanan hanya dan proteoglikan (Murray R. K. et dengan metabolisme oksidatif.Asam al., 2003). laktat adalah produk akhir yang Tubuh memiliki beberapa dihasilkan dari asam piruvat selama cara untuk mendeteksi perubahan glikolisis anaerobic.Laktat kadar glukosa dan mekanisme untuk memperbaiki situasi berbahaya. 5.2 Saran Ketika tubuh tidak dapat mengatur Agar hasil penelitian ini kadar glukosa, penyakit seperti dapat bermanfaat untuk mengetahui diabetes terjadi.Dalam keadaan sehat hubungan glukosa darah dengan pun Anda disarankan untuk daya tahan kardiovaskular, adapun berolahraga secara rutin untuk saran penulis sebagai berikut : menjaga kesehatan dan mencegah a. Diharapkan kepada berbagai jenis penyakit. Tapi, mahasiswa untuk olahraga secara rutin akan semakin menambah pengetahuan disarankan pada Anda yang tentang glukosa darah menyandang diabetes, terutama denagn daya tahan karena aktivitas ini adalah salah satu kardiovaskular. cara menurunkan kadar gula darah b. Diharapakan dapat menjadi pengetahuan bagi American Diabetes mahasiswa, tentang glukosa Association menyarankan darah dengan daya tahan penyandang diabetes untuk kardiovaskular, hal ini berolahraga dengan intensitas sangat berperan penting menengah sampai tinggi selama terhadap peningkatan setidaknya 150 menit per minggu. kinerja atlet. Awalnya mungkin Anda akan c. Hasil penelitian dapat kesulitan untuk beradaptasi dengan menjadi masukan bagi para kebiasaan olahraga ini, terutama bila guru/pelatih untuk sebelumnya Anda jarang berolahraga memberikan informasi ke atau mengalami obesitas. Itu pada pemainnya agar sebabnya, intensitas dan durasi hendaknya mengetahui olahraga yang Anda lakukan glukosa darah lemak sebaiknya ditingkatkan secara dengan daya tahan bertahap. Misalnya, Anda kardiovaskular. berolahraga selama 15 menit setiap 2 hari sekali, lalu durasi ditingkatkan DAFTAR PUSTAKA perlahan-lahan sampai Anda mencapai durasi olahraga rutin Almatsier, S., sebanyak minimal 150 menit per 2003.PrinsipDasarIlmuGi minggu, sesuai jumlah yang zi, edisi ke-6. Jakarta: disarankan. Gramedia Pustaka utama BAB V American College of Sports KESIMPULAN DAN SARAN Medicine. 2006. Resource Manual for Guidelinesfor 5.1 Kesimpulan Exercise Testing and Berdasarkan hasil analisis Prescription, 5th Edition. data dan pembahasan, maka hasil William & Wilkins: penelitian ini dapat disimpulkan Baltimore. sebagai berikut: Ada hubungan yang signifikan antara glukosa darah Boulé, N. G., Weisnagel, S. J., dengan daya tahan kardiovaskular Lakka, T. A., et al. 2005. (VO2MAX ) pada atlet futsal Effects of Exercise Mangung FC. Training on Glucose Homeostasis.Diabetes Edisipertama.Jakarta : Care, 28, pp: 108-114. EGC. Hal : 1815. Brian.J, 2003. Durstine, J. L., Grandjean, P. W., KebugarandanKesehatan.J Cox, C. A., et al. 2002. akarta: PT Rajagrafindo. Lipids, Lipoproteins and Persada Exercise.Journal of Cardiopulmonary Broeder, C. E., Burrhus, K. A., Rehabilitation, 22, pp: Svanevik, L. S., et al. 385-98. 1997. Assessing Body Composition Before and Fox, E. L., and Bower, W. R. After Resistance or 1993.The Phisiological Endurance Basic for Exercise and Training.Medicine and Sport 5th Ed. WBC: Science in Sports and Brown &Bencmark Exercise, 29, pp: 705. Publisher. Bucher C.A. 1983. Foundation of Guyton, A. C., Hall JE. 1997. Physical Education & FisiologiKedokteran.Ed Sport.St. Louis : The C.V 9.Jakarta: EGC. Mosby Company Hairy, J. 2007. Dasar-Dasar Cahyani, N, S. 2008. Kebugaran : Kesehatan Olahraga Pengantar Foundaction Materi Pokok Fitness and Art. Jakarta. PORA2451/4SKS /Modul Departemen Kesehatan 1-12. Jakarta. Universitas Terbuka Departemen Caspersen, C. J., Kenneth E. P., and Pendidikan Nasional Gregory, M. C. 1985. Physical Activity, Exercise Halim, Nur Ichsan. 2011. Tes and Physical Fitness: dan Pengukuran Definitions and Kesegaran Distinctions For Health- Jasmani. Makassar Related Research. Public :Badan Penerbit Health Reports 100, 2, pp: Universitas Negeri 126-131. Makassar. Depkes RI. 1999. Rencana Hardman, A. E., and Stensel, D. J. Pembangunan 2003. Physical Activity KesehatanMenuju and Health: The Evidence Indonesia Sehat2010. Explained. Routledge: Jakarta. Abingdon.
Dorland W. A. N. 2002. Hasyim. 2010. Proses Pembentukan
KamusKedokteran ATP Melalui Proses Dorland. Aerobik. Jurnal ILARA, TerjemahanHuriawatiHart 1(2), pp: 17-26. anto. Holloszy, J. O. 2005. Exercise- Nieman, D. C. 2003. Current Induced Increase in Perspective on Exercise Muscle Insulin Immunology.Current Sensitivity.Journal of Sports Medicine Reports, Applied Physiology, 99, 2, pp: 239-242. pp: 338-343. Peluso, M. A. M. and Guerra de Karim. 2002. Panduan Kesehatan Andrade, L. H. 2005. Olahraga Bagi Petugas Physical Activity and Kesehatan. Yogyakarta: Mental Health: The Graha Ilmu. Association Between Exercise and Mood. Koesyanto, H. danPawenang, E. T. Clinics, 60, pp: 61-70. 2005.Panduan Praktikum Laboratorium Kesehatan Pocock, S.J. 2004. Clinical Trials, A dan Keselamatan Kerja. Practical Approach, Semarang: UPT UNNES Cichestes, John Wiley & Press. Sons. Kristanti.et, al. 2002. Kondisi Fisik Prakoso, DP. 2015. Pengukuran Kurang Gerak dan Tingkat Instrumen Pengukuran. KebugaranJasmaniTerhada Media Litbang Kesehatan, pSiswa Yang XII, 1-5. MengikutiKegiatanEkstrak ulikuler Bola Volli di SMA Kronenberg, H.M., Melmed, S., Dr.Soetomo Surabaya. Polonsky, K.S., Larsen, JurnalPendidikanOlahrag P.R. 2008. William adanKesehatanVol: 3 No: Textbook of 1 : 9-13. Endocrinology. USA. Saunders. p.198-210 Sajoto, M. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Mayes.2000. Diabetes Mellitus : Jakarta. Departemen Ulcer, Infeksi, Ganggren. Pendidikan dan PenerbitPopulerObor. Kebudayaan Jakarta. Shimomura, Y., Inaguma, A., McArdle, W. D., Katch, F. I., and Watanabe, S., Yamamoto, Katch, V. L. 2007.Exercise Y., Muramatsu, Y. 2010. Physiology:Energy, Branched-chain Amino Nutrition and Human Acid Supplementation Performance. Baltimore, Before Squat Exercese and M D: Lippincott DOMS. Int J Sport Nut Williamsand Wilkins. Exerc, 20(2), pp: 234. Miles, L. 2007. Physical Activity and Sugiyono. 2013. Cara Health.Nutrition Bulletin, MudahMenyusunSkripsi, 32, pp:314-363. Tesis, danDisertasi. Bandung :PenerbitAlfabeta Bandung. SumintarsihdanSaptono, Tri. 2001. SistemEnergidanMe todeLatihanLari 1500 Meter. MajalahIlmiah Olahraga, 7, pp: 1-12. Westerterp, K. R., and Plasqui, G. 2004.Physical Activity and Human Energy Expenditure.Current Opinion in Clinical Nutrition andMetabolic Care, 7, pp: 607-613. WHO. 2016. Physical Activity. Diaksesdarihttp://www.wh o.int/topics/physical_activi ty/en/.