Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DENGAN DAYA TAHAN

KARDIOVASKULAR PADA ATLET FUTSAL


MANGUNG FC

SKRIPSI

SAIFUL AMRI
1333142007

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
ABSTRAKS LatarBelakang
Saiful Amri. 2018 Hubungan Olahraga merupakan salah satu
Kadar Glukosa dengan Daya bentuk peningkatan kualitas manusia
Tahan Kardiovaskular pada Atlet dengan upaya yang mengarah pada
Futsal Mangung FC. kesehatan, pembentukan kepribadian
serta peningkatan prsetasi dalam
Penelitian ini bertujuan bidang olahraga tertentu. Olahraga
untuk memperoleh jawaban atas dilakukan oleh masyarakat yang
permasalahan:apakah ada hubungan tidak dipandang sebelah mata tetapi
antara Kadar Glokosa dengan Daya telah menjadi bagian dari aktivitas
Tahan Kardiovaskular. ataupun kegiatan masyarakat.Sebab
aktivitas olahraga sudah menjadi tren
Populasi dan sampel adalah
di mata masyarakat baik orang tua,
Atlet tim futsal Mangung Fc. Dipilih
remaja dan anak-anak karena
secara random sampling diperoleh
olahraga tidak hanya untuk kesehatan
sampel sebanyak 10 orang. Teknik
melainkan lebih dari sarana
analisis data yang digunakan analisis
pendidikan bahkan prsetasi.
data, uji normalitas dan uji korelasi
Seiring perkembangan ilmu dan
dengan menggunakan fasilitas
teknologi terkhusus dibidang
computer melalui program SPSS 16.
keolahragaan telah mengalami
Berdasarkan hasil analisis
kemajuan yang pesat. Oleh karena
deskriptif menunjukkan bahwa,
itu perlu dilakukan beberapa upaya
untuk kadar glukosa diperoleh nilai
dengan tujuan mencapai target serta
mean 92.90 untuk daya tahan
prestasi yang optimal serta aktivitas
kardiovaskular diperoleh nilai mean
fisik keseharian.
40.17.
Aktivitas fisik adalah serangkaian
Hasil uji normalitas data
gerak tubuh yang membutuhkan
peneltian menunjukkan untuk data
pengeluaran energi, tenaga dan
kadar Glukosa p= 0.20 dan untuk
pembakaran kalori (Karim, 2002).
Daya Tahan Kardiovaskular p= 0.20
Pada saat melakukan aktivitas fisik,
artinya p>0,05, semua variabel data
kedua simpanan energi tubuh yaitu
berdistribusi normal. Hasil uji
karbohidrat (glukosa darah, glukogen
Hipotesis diperoleh nilai p = 0,00
otot dan hati) serta simpanan lemak
(P<0,05) menunjukkan hubungan
akan memeberikan kontribusi
Kadar Glukosa dengan Daya Tahan
terhadap laju produksi energi di
Kardivaskular pada Atlet Futsal
dalam tubuh. Namun tergantung
Mangung FC.
intensitas latihan yang dilakukan,
BAB I
kedua simpanan energi ini dapat
PENDAHULUAN
memberikan jumlah kontribusi yang
berbeda.
Ketersediaan glukosa darah
selama latihan merupakan faktor
yang berpengaruh terhadap performa
manusia. Apabila kadar glukosa
darah menurun, fungsi sel otak
terganggu karena sel saraf tidak
menyimpan karbohidrat akibatnya
akan berdampak pada penurunan
performa pemain (Pocock, 2004) yang memerlukan pengeluaran
dalamtulisan(Widyanto, 2008) energi. Aktivitas fisik yang tidak ada
(kurangnya aktivitas fisik)
merupakan faktor risiko independen
untuk penyakit kronis, dan secara
keseluruhan diperkirakan
menyebabkan kematian secara global
( WHO, 2010) Aktifitas fisik
merupakan kerja fisik yang
menyangkut sistem lokomotor tubuh
yang ditujukan dalam menjalankan
aktifitas hidup sehari - harinya, jika
suatu aktifitas fisik memiliki tujuan
BAB II tertentu dan dilakukan dengan aturan
TINJAUAN aturan tertentu secara sistematis
PUSTAKA, seperti adanya aturan waktu, target
KERANGKA denyut nadi, jumlah pengulangan
BERPIKIR gerakan dan lain – lain disebut
latihan. Sedangkan yang dimaksud
dengan olahraga adalah latihan yang
Aktifitas fisik adalah setiap dilakukan dengan mengandung unsur
pergerakan tubuh akibat aktifitas otot rekreasi (Lesmana, 2002).
– otot skelet yang mengakibatkan Para ahli kesehatan, ahli
pengeluaran energi. Setiap orang fisiologi olahraga, ahli olahraga
melakukan aktifitas fisik antara sepakat bahwa daya tahan
individu satu dengan yang lain merupakan salah satu unsur
tergantung gaya hidup perorangan terpenting untuk menentukan tingkat
dan faktor lainnya. Aktifitas fisik kesegaran jasmani seseorang. Daya
terdiri dari aktifitas selama bekerja, tahan adalah kemampuan tubuh
tidur, dan pada waktu senggang. untuk bekerja dalam waktu lama
Latihan fisik yang terencana, tanpa mengalami kelelahan yang
terstruktur, dilakukan berulang - berarti setelah menyelesaikan suatu
ulang termasuk olahraga fisik pekerjaan. Daya tahan pada
merupakan bagian dari aktifitas fisik. umumnya diartikan sebagai
Aktifitas fisik sedang yang dilakukan ketehanan terhdap kelelahan dan
secara terus menerus dapat kemampuan pemulihan segera
mencegah resiko terjadinya penyakit setelah mengalami kelelahan. Daya
tidak menular seperti penyakit tahan yang tinggi dapat
pembuluh darah, diabetes, kanker mempertahankan penemilan dalam
dan lainnya (Kristanti et al, 2002). jangka waktu yang relatif lama
Terdapat beberapa pengertian secara terus menerus. Dengan
dari beberapa ahli mengenai aktivitas demikian daya tahan memberi
fisik diantaranya menurut Almatsier kontribusi untuk memperbaiki dan
(2003) aktivitas fisik ialah gerakan meningkatkan presasi dan membatasi
fisik yang dilakukan oleh otot tubuh tingkat kelelahan. Daya tahan terdiri
dan sistem penunjangnya. Aktivitas atas 2 yaitu : 1). Daya tahan
fisik adalah setiap gerakan tubuh kardiorespirasi. Dalam dunia
yang 10 dihasilkan oleh otot rangka olahraga istilah daya tahan atau
Vo2max tentu bukan hal yang asing dapat menerima dan
lagi. Dimana daya tahan merupakan memanfaatkannya untuk
salah satu komponen kebugaran. menghasilkan energi ( ATP ) aerobic
Menurut (Nur Ichsan Halim, 2011 : sambil menghirup udara selama
16) daya tahan ( endurance ) adalah latihan berat. Hal ini disingkat
kemampuan seseorang melakukan Vo2max untuk menunjukkan volume
aktivitas terus-menerus yang maksimal oksigen yang dikonsumsi.
berlangsung cukup lama. Adapun Sistem pernapasan membawa
daya tahan yang dimaksud disini oksigen dari udara, system
adalah daya tahan kardiorespiratori kardiovaskuler mengangkut oksigen,
yang berhubungan dengan peredaran dan sel ekstrak oksigen
darah dan pernapasan. Daya tahan menggunakannya dalam produksi
kardiorespiratori yakni kemampuan energi. Penilaian konsumsi oksigen
jantung, paru-paru, pembuluh darah maksimal karena itu merupakan
untuk mensuplai oksigen kedalam sarana untuk mengukur fungsional
sel-sel sehingga memenuhi dari seluruh system kardiovaskular.
kebutuhan untuk memperpanjang Vo2max sering dianggap variabel
aktivitas fisik (Hoeger, 1996). paling penting dalam
Seseorang yang memiliki daya tahan menggambarkan tingkat kebugaran
kardiorespirasi yang baik tidak akan seseorang dan secara rutin digunakan
mudah mengalami kelelahan setelah untuk menggambarkan kapasitas
melakukan aktivitas. Daya tahan kardiorespirasi seseorang (Plowman
kardiorespirasi dapat diukur melalui dan Smith, 2011).
kadar Vo2max yang dicapai, Pengambilan oksigen
sehingga jika kadar Vo2max tinggi maksimal dapat dibatasi oleh system
maka kebugaran jasmani juga baik. disepanjang jalur pembawa oksigen
Adapun perbedaan Vo2max individu kedalam tubuh yang membawanya
biasanya dipengaruhi oleh tiga hal ke mitokondria untuk produksi ATP.
yaitu respirasi internal, transport Ada dua teori yang digunakan untuk
udara system kardiovaskuler, dan mengidentifikasi faktor pembatas
respirasi eksternal. Ketiga faktor ini Vo2max individu yaitu teori
sesuai dengan teori Prentice dan keterbatasan sentral yang
Bucher yang mengatakan bahwa berhubungan dengan sistem jantung
perbedaan vo2max berarti antar dan paru, dan yang kedua faktor
individu diturunkan oleh kerja tiga ferifer pada tingkat otot. Sesuai
system dalam tubuh yaitu : a. dengan teori Saltin dalam Lee yang
respirasi eksternal ( fungsi paru- mengatakan ada dua teori yang
paru ), b. transport udara system menjadi faktor pembatas Vo2max
kardiovaskuler seperti jantung, yaitu yang pertama teori keterbatasan
pembuluh darah, dan darah, c. sentral , berpendapat bahwa faktor
respirasi internal ( penggunaan yang berhubungan dengan system
oksigen oleh sel tubuh untuk jantung dan paru. Contoh
produksi energi ) ( Prentice dan keterbatasan sentral merupakan
Bucher, 1988 dalam Wijayanti, kapsitas difusi paru, tingkat
1998). hematokrit dan cardiac output
Konsumsi oksigen maksimal. Yang kedua adalah faktor
maksimum ( Vo2max ) adalah ferifer pada tingkat otot, kepadatan
jumlah tertinggi oksigen individu
mitokondria dan kapiler ( Saltin et al, tujuan penelitian, variable yang
1976 dalam Lee, 2008). terlibat dan teknik analisis data yang
Semakin banyak oksigen digunakan.
yang di asup atau diserap oleh tubuh
menunjukkan semakin baik kinerja
otot dalam bekerja sehingga zat sisa- Populasi adalah wilayah
sisa yang menyebabkan kelelahan generalisasi yang terdiri atas obyek /
jumlahnya akan semakin sedikit. subyek yang mempunyai kuantitas
Cepat atau lambatnya kelelahan oleh dan karakteristik tertentu yang
seorang atlet dapat diperkirakan dari ditetapkanolehpenelitiuntukdipelajari
kapaistas aerobik atlet yang kurang dankemudianditarikkesimpulannya
baik. Kapasitas aerobik (Sugiyono, 2013). Setiap penelitian
menunjukkan kapasitas maksimal selalu menggunakan objek untuk
oksigen yang dipergunakan oleh diteliti yang biasa diistilahkan
tubuh ( Vo2max ). Vo2max dengan kata populasi. Populasi suatu
merupakan indikator yang baik dari penelitian harus memiliki
pencapaian daya tahan aerobik. karakteristik yang sama atau hamper
Seseorang yang memiliki tingkat sama (homogen),Oleh karena itu
Vo2max yang lebih tinggi akan populasi dalam penelitian ini adalah
cenderung dapat melaksanakan atlet futsal Mangung FC.
aktifitas daya tahan aerobik lebih 3.3.1 Sampel
baik tanpa merasakan kelelahan yang Sampel adalah bagian dari
berlebih dibandingkan dengan jumlah dan karakteristik yang
individu yang memiliki VO2max dimiliki oleh populasi (Sugiyono,
lebih rendah. 2). Daya tahan otot 2013 : 63). Sampel secara sederhana
adalah kemampuan seseorang dalam diartikan sebagai bagian dari
mempergunakan ototnya untuk populasi yang akan menjadi sumber
berkontraksi secara terus-menerus data yang sebenarnya dalam satu
dalam waktu yang relatif lama penelitian. Adapun alas an peniliti
dengan beban tertentu. Pengertian, dalam menggunakan sampel dalam
fungsi, dan Macam-Macam Otot satu penelitian adalah keterbatasan
Manusia Seperti tema diatas, waktu, tenaga, dan populasi namun
pembasan kali ini adalah pengertian, pada penelitian ini menggunakan
fungsi, ciri-ciri atau karekteristik dan teknik simple random sampling.
Macam-macam otot manusia ini Dimana simple random sampling
terbagi 3 yakni otot polos, otot menurut (Sugiyono, 2013) adalah
lurik dan otot jantung. teknik pengambilan sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa
BAB III memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu. Sampel yang
METODE PENELITIAN diambil dalam penelitian ini 10 atlet
futsal Mangung FC
Desain penelitian merupakan 3.1 Teknik Pengumpulan Data
rancangan atau gambaran Pada penelitian ini, teknik
pelaksanaan penelitian yang akan pengumpulan data dilakukan dengan
dijadikan acuan dalam melakukan data kuantitatif. Adapun instrument
langkah-langkah analisis penelitian. penelitian yang digunakan dalam
Desain penelitian yang digunakan penelitian ini menggunakan metode
disesuaikan dengan jenis penelitian,
bleeptest untuk mengukur daya tahan kadar glukosa darah adalah blood
kardiovaskular dalam hal ini daya lanctets, glikose test (echyToouvh
tahan jantung-paru. GCH), Glikose strip, pen suntik dan
Pengukuran Daya tahan kapas alcohol.
kardiovaskular (bleeptest) : 3.2 Prosedur penelitian
1. Tujuan : untuk mengukur Sebelum dilaksanakan tes,
daya tahan jantung-paru sebaiknya lebih dahulu
atlet futsal Mangung FC. mempersiapkan persiapan dalam
2. Fasilitas dan alat : lintasan pelaksanaan tes. Persiapan dan
lari (permukaan datar dan pelaksanaan tes antara lain :
tidak licin),taperecorder, 1. Pertama ukurlah jarak
kaset audio khusu untuk sepanjang 20 meter dan
bleep test, kun, blangko berilah tanda pada kedua
tes, alat tulis. ujungnya dengan
3. Petugas : pemandu tes, menggunakan kun sebagai
pencatat jarak, pengawas tanda jarak.
lintasan. 2. Masukkan kaset atau
4. Pelaksanaan :Pertama rekaman khusus bleeptest
subjek penelitian diberi ke dalam taperecorder.
penjelasan pelaksanaan 3. Mulailah menghidupkan
tes, ingatkanlah kepada taperecorder dan subjek
sunjek penelitian bahwa penelitian bersiap untuk
kecepatan awal harus melakukan aktivitas fisik
lambat dan tidak boleh bleeptest.
memulai dengan kecepatan 4. Setelah melakukan
tinggi dan menggunakan aktivitas fisik maka
start berdiri, setelah diberi dilakukan pengambilan
aba-aba oleh pemandu. glukosa darah dari subjek
Pastikan bahwa setelah penelitian.
kaki subjek penelitian
telah menginjak tepat pada 3.3 TeknikAnalisis Data
atau dibelakang garis Teknikanalisis data adalah
akhir. Pastikan agar cara mengolah data dari data yang
berbalik dengan membuat diperoleh dari lapangan. Teknika
sumbu putar pada kakinya nalisis data dalam penelitian ini
dan jangan sampai menggunakan SPSS 20 (Statistikal
berputar dalam lekungan Product and Service Solutions).
yang luas. Apabila subjek SPSS adalah sebuah program
penelitian muali tertinggal aplikasi yang memiliki kemampuan
sejauh dua langkah atau analisis statistic cukup tinggi serta
lebih sebelum mencapai system manajemen data pada
garis ujung putaran, atau lingkungan grafis dengan
dua kali lebih dari bolak menggunakan menu-menu deskriptif
balik dalam satu garis, dan kotak-kotak dialog yang
maka subjek penelitian sederhana sehingga mudah untuk
tersebut dianggap gugur. dipahami cara
Pemeriksaan kadar glukosa
darah adalah menggunakan alat yang BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN merupakan intermediate product dari
PEMBAHASAN metabolisme glukosa. Laktat
merupakan sampah metabolisme
4.1. Hasil Penelitian anaerobik, proses ini berlangsung
Dalam bab ini akan tanpa adanya oksigen. Asal usul
dikemukakan penyajian hasil analisis nama glukosa berasal dari kata
data dan pembahasan. Penyajian Yunani untuk ‘manis’, yang
hasil analisis data meliputi analisis merupakan glukus. Glukosa adalah
statistik deskriptif, normalitas, monosakarida, yang merupakan
homogenitas dan uji statistik. istilah lain untuk gula sederhana. Ini
Kemudian dilakukan pembahasan adalah salah satu dari tiga
hasil analisis dan kaitannya dengan monosakarida yang digunakan oleh
teori yang mendasari penelitian ini tubuh, tetapi itu adalah satu-satunya
untuk memberi interpretasi dari hasil yang dapat digunakan langsung
analisis data. untuk menghasilkan ATP. ATP
Dari data empiris yang digunakan oleh tubuh untuk energi,
diperoleh di lapangan berupa hasil bahkan, ATP adalah satu-satunya
tes hubungan glukosa darah dengan molekul yang dapat digunakan untuk
daya tahan kardiovaskular pada atlet energi. Dengan demikian, kadar
futsal Mangung FC glukosa yang memadai sangat
penting.
Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini diolah dengan Kent (1994) mendefenisikan
teknik statistik inferensial. Analisis bahwa glukosa merupakan
data secara deskriptif yang dimaksud monosakarida dan sangat dibutuhkan
untuk mendapatkan gambaran umum oleh tubuh. Karbohidrat adalah
data meliputi rata-rata, standar bahan bakar utama untuk produksi
deviasi, variansi, data maksimum, ATP. Karbohidrat yang digunakan
data minimum, rentang, table untuk menghasilkan ATP ada dua
frekuensi dan grafik, selanjutnya macam, yaitu : Glukosa darah dan
dilakukan pengujian persyaratan glikogen otot (Fox, 1993).
analisis yaitu uji nnormalitas data.
Untuk menguji hipotesis Glukosa, suatu gula
mengunakan uji-t. monosakarida, merupakan
Atlet membutuhkan karbohidrat terpenting yang
ketersediaan energi. Energi berfungsi digunakan sebagai sumber tenaga
sebagai bahan bakar yang utama dalam tubuh. Glukosa
mengaktifkan proses kontraksi otot merupakan prekursor untuk sintesis
dan memaksimalkan performa atlet. semua karbohidrat lain di dalam
Energianaerobik berarti energi yang tubuh seperti glikogen, ribose dan
dapat dihasilkan dari makanan tanpa deoxiribose dalam asam nukleat,
disertai pemakaian oksigen, energi galaktosa dalam laktosa susu, dalam
aerobik bearti energi yang dapat glikolipid, dan dalam glikoprotein
dihasilkan dari makanan hanya dan proteoglikan (Murray R. K. et
dengan metabolisme oksidatif.Asam al., 2003).
laktat adalah produk akhir yang
Tubuh memiliki beberapa
dihasilkan dari asam piruvat selama
cara untuk mendeteksi perubahan
glikolisis anaerobic.Laktat
kadar glukosa dan mekanisme untuk
memperbaiki situasi berbahaya. 5.2 Saran
Ketika tubuh tidak dapat mengatur Agar hasil penelitian ini
kadar glukosa, penyakit seperti dapat bermanfaat untuk mengetahui
diabetes terjadi.Dalam keadaan sehat hubungan glukosa darah dengan
pun Anda disarankan untuk daya tahan kardiovaskular, adapun
berolahraga secara rutin untuk saran penulis sebagai berikut :
menjaga kesehatan dan mencegah a. Diharapkan kepada
berbagai jenis penyakit. Tapi, mahasiswa untuk
olahraga secara rutin akan semakin menambah pengetahuan
disarankan pada Anda yang tentang glukosa darah
menyandang diabetes, terutama denagn daya tahan
karena aktivitas ini adalah salah satu kardiovaskular.
cara menurunkan kadar gula darah b. Diharapakan dapat menjadi
pengetahuan bagi
American Diabetes mahasiswa, tentang glukosa
Association menyarankan darah dengan daya tahan
penyandang diabetes untuk kardiovaskular, hal ini
berolahraga dengan intensitas sangat berperan penting
menengah sampai tinggi selama terhadap peningkatan
setidaknya 150 menit per minggu. kinerja atlet.
Awalnya mungkin Anda akan c. Hasil penelitian dapat
kesulitan untuk beradaptasi dengan menjadi masukan bagi para
kebiasaan olahraga ini, terutama bila guru/pelatih untuk
sebelumnya Anda jarang berolahraga memberikan informasi ke
atau mengalami obesitas. Itu pada pemainnya agar
sebabnya, intensitas dan durasi hendaknya mengetahui
olahraga yang Anda lakukan glukosa darah lemak
sebaiknya ditingkatkan secara dengan daya tahan
bertahap. Misalnya, Anda kardiovaskular.
berolahraga selama 15 menit setiap 2
hari sekali, lalu durasi ditingkatkan DAFTAR PUSTAKA
perlahan-lahan sampai Anda
mencapai durasi olahraga rutin Almatsier, S.,
sebanyak minimal 150 menit per 2003.PrinsipDasarIlmuGi
minggu, sesuai jumlah yang zi, edisi ke-6. Jakarta:
disarankan. Gramedia Pustaka utama
BAB V
American College of Sports
KESIMPULAN DAN SARAN Medicine. 2006. Resource
Manual for Guidelinesfor
5.1 Kesimpulan Exercise Testing and
Berdasarkan hasil analisis Prescription, 5th Edition.
data dan pembahasan, maka hasil William & Wilkins:
penelitian ini dapat disimpulkan Baltimore.
sebagai berikut: Ada hubungan yang
signifikan antara glukosa darah Boulé, N. G., Weisnagel, S. J.,
dengan daya tahan kardiovaskular Lakka, T. A., et al. 2005.
(VO2MAX ) pada atlet futsal Effects of Exercise
Mangung FC. Training on Glucose
Homeostasis.Diabetes Edisipertama.Jakarta :
Care, 28, pp: 108-114. EGC. Hal : 1815.
Brian.J, 2003. Durstine, J. L., Grandjean, P. W.,
KebugarandanKesehatan.J Cox, C. A., et al. 2002.
akarta: PT Rajagrafindo. Lipids, Lipoproteins and
Persada Exercise.Journal of
Cardiopulmonary
Broeder, C. E., Burrhus, K. A.,
Rehabilitation, 22, pp:
Svanevik, L. S., et al.
385-98.
1997. Assessing Body
Composition Before and Fox, E. L., and Bower, W. R.
After Resistance or 1993.The Phisiological
Endurance Basic for Exercise and
Training.Medicine and Sport 5th Ed. WBC:
Science in Sports and Brown &Bencmark
Exercise, 29, pp: 705. Publisher.
Bucher C.A. 1983. Foundation of Guyton, A. C., Hall JE. 1997.
Physical Education & FisiologiKedokteran.Ed
Sport.St. Louis : The C.V 9.Jakarta: EGC.
Mosby Company
Hairy, J. 2007. Dasar-Dasar
Cahyani, N, S. 2008. Kebugaran : Kesehatan Olahraga
Pengantar Foundaction Materi Pokok
Fitness and Art. Jakarta. PORA2451/4SKS /Modul
Departemen Kesehatan 1-12. Jakarta. Universitas
Terbuka Departemen
Caspersen, C. J., Kenneth E. P., and Pendidikan Nasional
Gregory, M. C. 1985.
Physical Activity, Exercise Halim, Nur Ichsan. 2011. Tes
and Physical Fitness: dan Pengukuran
Definitions and Kesegaran
Distinctions For Health- Jasmani. Makassar
Related Research. Public :Badan Penerbit
Health Reports 100, 2, pp: Universitas Negeri
126-131. Makassar.
Depkes RI. 1999. Rencana Hardman, A. E., and Stensel, D. J.
Pembangunan 2003. Physical Activity
KesehatanMenuju and Health: The Evidence
Indonesia Sehat2010. Explained. Routledge:
Jakarta. Abingdon.

Dorland W. A. N. 2002. Hasyim. 2010. Proses Pembentukan


KamusKedokteran ATP Melalui Proses
Dorland. Aerobik. Jurnal ILARA,
TerjemahanHuriawatiHart 1(2), pp: 17-26.
anto.
Holloszy, J. O. 2005. Exercise- Nieman, D. C. 2003. Current
Induced Increase in Perspective on Exercise
Muscle Insulin Immunology.Current
Sensitivity.Journal of Sports Medicine Reports,
Applied Physiology, 99, 2, pp: 239-242.
pp: 338-343.
Peluso, M. A. M. and Guerra de
Karim. 2002. Panduan Kesehatan Andrade, L. H. 2005.
Olahraga Bagi Petugas Physical Activity and
Kesehatan. Yogyakarta: Mental Health: The
Graha Ilmu. Association Between
Exercise and Mood.
Koesyanto, H. danPawenang, E. T. Clinics, 60, pp: 61-70.
2005.Panduan Praktikum
Laboratorium Kesehatan Pocock, S.J. 2004. Clinical Trials, A
dan Keselamatan Kerja. Practical Approach,
Semarang: UPT UNNES Cichestes, John Wiley &
Press. Sons.
Kristanti.et, al. 2002. Kondisi Fisik Prakoso, DP. 2015. Pengukuran
Kurang Gerak dan Tingkat
Instrumen Pengukuran. KebugaranJasmaniTerhada
Media Litbang Kesehatan, pSiswa Yang
XII, 1-5. MengikutiKegiatanEkstrak
ulikuler Bola Volli di SMA
Kronenberg, H.M., Melmed, S.,
Dr.Soetomo Surabaya.
Polonsky, K.S., Larsen,
JurnalPendidikanOlahrag
P.R. 2008. William
adanKesehatanVol: 3 No:
Textbook of
1 : 9-13.
Endocrinology. USA.
Saunders. p.198-210 Sajoto, M. 1995. Pembinaan Kondisi
Fisik Dalam Olahraga.
Mayes.2000. Diabetes Mellitus : Jakarta. Departemen
Ulcer, Infeksi, Ganggren. Pendidikan dan
PenerbitPopulerObor. Kebudayaan
Jakarta.
Shimomura, Y., Inaguma, A.,
McArdle, W. D., Katch, F. I., and Watanabe, S., Yamamoto,
Katch, V. L. 2007.Exercise Y., Muramatsu, Y. 2010.
Physiology:Energy, Branched-chain Amino
Nutrition and Human Acid Supplementation
Performance. Baltimore, Before Squat Exercese and
M D: Lippincott DOMS. Int J Sport Nut
Williamsand Wilkins. Exerc, 20(2), pp: 234.
Miles, L. 2007. Physical Activity and Sugiyono. 2013. Cara
Health.Nutrition Bulletin, MudahMenyusunSkripsi,
32, pp:314-363. Tesis, danDisertasi.
Bandung
:PenerbitAlfabeta
Bandung.
SumintarsihdanSaptono, Tri.
2001. SistemEnergidanMe
todeLatihanLari 1500
Meter.
MajalahIlmiah Olahraga,
7, pp: 1-12.
Westerterp, K. R., and Plasqui, G.
2004.Physical Activity and
Human Energy
Expenditure.Current
Opinion in Clinical
Nutrition andMetabolic
Care, 7, pp: 607-613.
WHO. 2016. Physical Activity.
Diaksesdarihttp://www.wh
o.int/topics/physical_activi
ty/en/.

Anda mungkin juga menyukai