Anda di halaman 1dari 2

mengapa Toyota lebih mahal dari Daihatsu

Seperti yang kita tau, Toyota dan Daihatsu kedua pabrikan otomotif dari jepang yang sangat
sering melakukan kolaborasi dalam beberapa tahun ini.Dari yang avanza dengan xenia , calya dan
sigra,agya dan ayla sampai yang baru-baru ini rush dan terios keluaran terbaru.Bukan menjiplak bukan
plagiat tetapi kedua pabrikan otomotif ini bekerja sama untuk menciptakan mobil yang akan menduniai
pasar otomotif .

Sejarahnya Toyota menjadi pengendali Daihatsu dengan membeli seluruh sisa saham senilai 3 miliar
dollar.Dimana Daihatsu menjual mobil yang kastanya di bawah Toyota agar tidak menjadi saingan.
Toyota sebelumnya hanya memiliki 51 persen Daihatsu. Kemudian memperoleh semua saham daihatsu
dengan cara menukar saham. Saham Daihatsu dihargai sebanyak 0,26 dari harga saham Toyota.

Setelah dibeli Toyota, Daihatsu menurut apa kata Toyota berhubung kini perusahaanya sudah milik
Toyota termasuk ketika disuruh berhenti jadi saingan Toyota dan fokus ke ceruk pasar yang tidak
dimainkan Toyota seperti mobil kecil dan kei car yang murah merakyat. Akan tetapi meski Daihatsu
menjadi anak usaha Toyota, merek Daihatsu akan tetap ada di Jepang maupun di luar Jepang

Kemudian toyota dan daihatsu bekerjasama memproduksi mobil-mobil yang memenuhi standar
teknologi terkini, di mana toyota yang akan mengembangkan teknologi elektronik, mesin dan
keamanan dan daihatsu tetap mengembangkan efisiensi bahan, kapasitas dan bahan bakar agar tetap
terjangkau.

Beberapa tahun lalu,Toyota dan Daihatsu mengeluarkan mobil kembaran dengan merk yang
berbeda.Tujuannya adalah agar Toyota tidak bersaing dengan Daihatsu yang harganya terbilang
murah.Dengan begitu, mereka menciptakan dua mobil yang sama tetapi berbeda perfoma dan
harganya.

Kalau di Jepang dan Britania, Daihatsu Terios tidak tersedia dalam varian Toyota-nya. Alasan mengapa di
Indonesia model tersebut ada 2 merek adalah karena budaya masyarakatnya.

Di Indonesia, mobil dianggap sebagai benda mewah dan wajib dimiliki. Selain karena harga mobil jauh
lebih mahal di indonesia,hal ini juga dikarenakan penghasilan masyarakatnya yang minim. Hal ini
mempengaruhi sikap gengsi memiliki mobil tersebut.

Kapasitas mesin lebih rendah dikenalkan untuk mereka yang budget-nya minim, sedangkan kapasitas
mesin tinggi untuk mereka yang ingin mobilnya lebih optimal. Kalau hal itu terjadi di Indonesia, maka
Terios dengan kapasitas mesin tertinggi pun tidak akan laku karena mereka mempunyai sebuah gengsi.

Karenanya, Terios yang lebih tinggi dijual dengan merek dan nama beda agar memperlihatkan bahwa
mereka membeli mobil yang lebih mahal dari terios biasa.

Modelnya sama namun mobil itu mempunyai fitur-fitur yang berbeda. Singkatnya, mobil Toyota
memang lebih unggul fiturnya daripada model Daihatsu. Mungkin karna itu pula yang menjadikan harga
jualnya lebih mahal.Seperti model Calya-Sigra. Calya dilengkapi dengan seat belt di 3 titik sampai baris
ketiga. Sedangkan Sigra sabuk pengamannya di 3 titik sampai di baris kedua, dan 2 titik hanya sampai
baris ketiga.

Berikut beberapa perbedaan keluaran mobil kembar Toyota dan Daihatsu :


- Berbeda pada desain bumper depan
- Perfoma mesin Toyota lebih tinggi
- Fitur - fitur pada toyota yang lebih banyak
- Harganya Daihatsu yang lebih murah
- Dan juga dalam hal interiornya

November 2017 kemaren ,Toyota dan Daihatsu kembali mengejutkan dunia otomotif dengan
mengeluarkan rush dan terios versi terbaru.Dua produsen itu pun menggelar uji kendaraan . Terios diuji
di Padang , Sumatra barat dan rush di Malang, Bandung.Hasilnya Rush memiliki fitur yang lebih banyak
daripada Terios.

Harganya juga jauh beda, Toyota Rush varian palling bawah dipasarkan Rp239,9 juta dan varian paling
tinggi seharga Rp261,3 juta. Sementara itu Daihatsu Terios dibanderol mulai dari Rp195,2 juta sampai
Rp247,9 juta. Dari sini,kita sudah tau alasan mengapa harga Toyota lebih mahal daripada terios.Tetapi
meskipun begitu, keduanya sama- sama memiliki performa yang bagus tergantung bagaimana yang
anda sukai fitur tambahannya.

Anda mungkin juga menyukai