Anda di halaman 1dari 36

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas izin-Nya Laporan
Pelaksanaan kegiatan Peningkatan Teknis Kewirausahaan Transmigrasi
Mendukung Prukades di Kawasan Transmigrasi Tahun 2018 dapat selesai.
Penyusunan pelaporan pelaksanaan Peningkatan Teknis Kewirausahaan
Transmigrasi Mendukung Prukades di Kawasan Transmigrasi Tahun 2018 yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan wirausaha dalam mengelola dan
mengembangkan usahanya sesuai dengan lintas usahanya masing-masing dan
mengembangkan kemitraan usaha dalam proses produksi, pengolahan, packaging
dan pemasaran serta mengidentifikasi potensi kawasan transmigrasi.
Kegiatan Peningkatan Teknis Kewirausahaan Transmigrasi Mendukung
Prukades di Kawasan Transmigrasi Tahun 2018 dilaksanakan melalui pembekalan
teknis hasil dari peserta yang lulus seleksi. Pelaksanaan tanggal pembekalan teknis
tanggal 17-21 Juli 2018 peserta berjumlah 30 (tigah puluh) orang yang berasal dari
15 Kawasan Perkotaan Baru (KPB). Pemateri berasal dari UKM Center mitra
transmigran antara lain: Tim Penyusun Juknis Fasilitasi Akses Permodalan dan
Kemitraan Usaha di Kawasan Transmigrasi, Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu
dan Furnitur (Kementerian Perindustrian), Direktur Dangau Datuk Center dan
Presiden Direktur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.
Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban kegiatan yang tertuang
dalam DIPA Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi tahun 2018. Disadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu segala masukan demi
penyempurnaan laporan ini sangat diharapkan dan kepada semua pihak yang telah
membantu tersusunya laporan ini disampaikan ucapan terima kasih

Jakarta, Agustus 2018

Direktur
Pengembangan Usaha Transmigrasi

Supriadi

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar, ...................................................................................... ii
Daftar Isi, ................................................................................................. iii

I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Tujuan, Sasaran dan Keluaran Kegiatan
1. Tujuan ........................................................................... 2
2. Sasaran ........................................................................... 2
C. Dasar Pelaksanaan ................................................................ 2
D. Peserta Kegiatan ..................................................................... 3
E. Waktu dan tempat kegiatan ..................................................... 3
II. PELAKSANAAN KEGIATAN 4
A. Rapat dan Koordinasi................................................................... 4
B. Penyusunan Materi dan Alur Proses Peningkatan Teknis ........ 5
C. Mengundang Peserta ................................................................ 8
D. Pelaksanaan Pembekalan Teknis ............................................. 9
III. PERMASALAHAN, KESIMPULAN DAN SARAN 31
A. Permasalahan ...................................................................... 31
B. Kesimpulan .......................................................................... 31
C. Saran/ Rekomendasi .................................................................. 32
VI. PENUTUP 33
Lampiran-lampiran ..................................................................... 34

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menindak-lanjuti Instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan


Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2017 tentang Prioritas Kegiatan Pengembangan
Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) dan Pembentukan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes). Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan
Transmigrasi dalam pengembangan para wirausaha produktif, mendorong untuk
menjadi entrepreneur yang mampu mengembangkan agribisnis dan agroindustri
berbasis potensi unggulan lokal.

Kegiatan pengembangan usaha produktif masyarakat di kawasan transmigrasi


dimaskud, diarahkan untuk mendukung pengembangan produk unggulan
pedesaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui fasilitasi
pengembangan kewirausahaan yang disesuaikan dengan potensi unggulan
lokalita dan optimalisasi unit-unit usaha untuk dikelola dengan baik. Kegiatan
wirausaha dapat berkembang apabila sumber daya manusia pengelola mampu
meningkatkan kapasitas teknis dan manajerial serta proses perubahan mindset
dan prilaku masyarakat menjadi produktif dalam pengelolaan kegiatan usaha
skala ekonomi di kawasan transmigrasi.

Himpunan Wirausaha Transmigrasi (HW-Trans) yang merupakan wadah/


perkumpulan wirausaha yang berfungsi sebagai katalisator dan inkubator dari
pertumbuhan dan pengembangan wirausaha-wirausaha di KPB yang
menumbuhkan wirausaha baru dan wirausaha mapan terutama terhadap
generasi muda dan calon-calon wirausaha di kawasan transmigrasi sehingga
pengelolaan sumber daya yang tersedia akan tetap berkesinambungan. Untuk
itu Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Direktorat
Pengembangan Usaha Transmigrasi memprogramkan kegiatan “Peningkatan
Teknis Pengembangan Kewirausahaan Untuk Mendukung Prukades Di
Kawasan Tranmsigrasi” dengan melibatkan Usaha Kecil Menengah (UKM)
melalui Perguruan Tinggi

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 1
B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

a. Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, wawasan dan kemampuan


teknis wirausaha dalam mendukung pengembangan produk unggulan
di kawasan transmigrasi;

b. Meningkatkan peran serta HW-Trans dalam mendukung aktifitas usaha


ekonomi di kawasan transmigrasi;

c. Mengembangkan kemitraan usaha dalam proses permodalan,


produksi, pengolahan, pengemasan (packaging) dan pemasaran.

2. Sasaran

a. Meningkatnya pemahaman, pengetahuan, wawasan dan kemampuan


teknis 30 wirausaha dalam mendukung pengembangan produk
unggulan di kawasan transmigrasi;

b. Meningkatkatnya peran serta HW-Trans dalam mendukung aktifitas


usaha ekonomi di kawasan transmigrasi;

c. Berkembangnya kemitraan usaha dalam proses permodalan, produksi,


pengolahan, pengemasan (packaging) dan pemasaran.

C. Dasar Pelaksanaan

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 tahun 1997 tentang


Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 29 tahun 2009 tentang Perubahan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;

2. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi


RI, Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

3. Mengacu pada Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Pengembangan


Kewirausahaan, pelaku usaha akan masuk dalam kriteria embrio
wirausaha/calon wirausaha, wirausaha baru, dan wirausaha mapan.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 2
D. Peserta Kegiatan

Peserta Kegiatan Peningkatan Teknis Pengembangan Kewirausahaan Untuk


Mendukung Prukades Di Kawasan Tranmsigrasi tahun 2018 ini terdiri dari 30
wirausaha Transmigrasi di 15 Kawasan Perkotaan Baru (KPB).

Daftar KPB yang akan diundang dalam kegiatan Peningkatan Teknis


Kewirausahaan Transmigrasi berasal dari:
1. KPB Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi;
2. KPB Lagita, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu;
3. KPB Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat;
4. KPB Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera
Selatan;
5. KPB Batu Betumpang, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka
Belitung;
6. KPB Gerbang Kayong, Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat.
7. KPB Cahaya Baru Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan;
8. KPB Mahalona, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan;
9. KPB Tobadak, Kabupaten mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat;
10. KPB Bungku, Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah;
11. KPB Air Terang, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah;
12. KPB Pawonsari, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo;
13. KPB Kobisonta, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku;
14. KPB Ponu, Kabupaten Timur Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur;
15. KPB Tambora, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Jadwal Peningkatan Teknis Pengembangan Kewirausahaan Untuk
Mendukung Prukades Di Kawasan Tranmsigrasi, dilaksanakan selama 5 hari
dijadwalkan pada hari Selasa s/d Sabtu tanggal 17 s/d 21 Juli 2018. bertempat di
Hotel Sahira Jalan Paledang No. 53 – Bogor, Jawa Barat.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

Berdasarkan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan


Transmigrasi Nomor : 981/MKT.02.04/IV/2018 tanggal 16 April 2018 Perihal
Kegiatan Pengembangan Kewirausahaan Transmigrasi Tahun 2018 dan Surat
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi Nomor :
1581/MKT.02.04/VII/2018 tanggal 4 Juli 2018 Perihal Pelaksanaan Kegiatan
Peningkatan Teknis Kewirausahaan maka Penyelenggaraan Peningkatan Teknis
Pengembangan Kewirausahaan Untuk Mendukung Prukades Di Kawasan
Tranmsigrasi ini, dilakukan melalui tahapan-tahapan kegiatan pelaksanaanya antara
lain :

A. Rapat dan Koordinasi


a. Rapat Penyiapan administrasi penjaringan peserta dan penyelenggaraan
kegiatan Peningkatan Teknis Pengembangan Kewirausahaan Untuk
Mendukung Prukades Di Kawasan Transmigrasi;
b. Koordinasi dengan Pemda (dinas yang membidangi ketransmigrasian)
dalam rangka pengumpulan data atau identifikasi wirausaha yang sudah
berkembang atau merupakan pioner kewirausahaan di 15 KPB untuk seleksi
sebagai peserta, masing-masing KPB diwakili 2 orang wirausaha dan
dilanjutkan pemanggilan peserta pembekalan teknis wirausaha sebanyak 30
orang.
c. Rapat Koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, Perguruan Tinggi dan
praktisi yang menangani kewirausahaan UMKM dalam rangka
penyelenggaraan dan penentuan kebutuhan narasumber yang diharapkan
mampu memberikan pembelajaran dan sharing pemikiran terkait
pengembangan kewirausahaan, serta mensinergikan kegiatan dalam proses
produksi, pengolahan, pemasaran, akses permodalan.

Rapat ini diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 28 Maret 2018 bertempat
Ruang Rapat Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi, Gedung C
Lantai 3 Ditjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi Jl. TMP Kalibata No.
17 Jakarta Selatan 12750. Rapat dipimpin oleh Direktur Pengembangan
Usaha Transmigrasi dan narasumber. Agenda rapat membahas Persiapan

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 4
pelaksanaan Peningkatan Teknis Kewirausahaan Mendukung Prukades di
Kawasan Transmigrasi seperti, tempat, jaddwal, peserta dan daftar materi.

B. Penyusunan Materi dan Alur Proses Peningkatan Teknis

Materi atau modul kegiatan Peningkatan Teknis Kewirausahaan Transmigrasi


Mendukung Prukades di Kawasan Transmigrasi tahun 2018, ditugaskan kepada
masing-masing nara sumber yang berkaitan. Dengan jenis materi paparan
maupun modul bacaan. Adapun kesepakatan pembagian materi dikelompokkan
sebagai berikut:

No Instansi Nara Sumber Materi

1 Dirjen PKTrans H.M. Nurdin Arahan Dirjen PKTRans


sekaligus membuka
Pembekalan Peningkatan
Teknis Kewirausahaan di
Kawasan Transmigrasi
2 Direktur PUT Supriadi Kebijakan Teknis
Pengembangan Usaha
Transmigrasi
3 UKM Centre UI Teuku Andhika M. 1. Brainstorming dan
dan TIM Perkenalan peserta
2. Pengenalan Digital
Marketing: Branding
3. Pengembangan Produk
dan Strategi Pemasaran
Dasar
4. Pemanfaatan dan
Pengelolaan Digital
Marketing
5. Bisnis Model Canvas Bagi
UKM
6. Memandu Kunjungan ke
Balai Besar Pasca Panen,
Balitbang Pertanian-
Cimanggu Bogor
7. Kunjungan ke Pusat oleh-
oleh Cisarua

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 5
4 Kementerian Direktur IKM Program Pengembangan
Perindustrian Pangan, Barang Daya Saing IKM Pangan di
dari Kayu dan Wilayah Transmigrasi
Furnitur
5 Direktur Dangau Dr. Hermen Malik Pengembangan UMKM
Datuk Center Berdaya Saing Berbasis
Potensi Lokal
6 Presiden Direktur Pengembangan Potensi dan
Lembaga Peluang Usaha Berbasis
Pemberdayaan Sumberdaya Lokal Berdaya
Masyarakat Mandiri Saing
7 BNI 46- Persero Divisi Bisnis Usaha Strategi Peningkatan Akses
Tbk, Bank Kecil Permodalan Mendukung
Pengembangan Kewira-
usahaan di Kawasan
Transmigrasi dan Agen 46
8 UGM Ir. Ambar Makmur dengan
Pertiwiningrum, Berwirausaha dan Juknis
M.Sc., Ph.D., IPM Akses Permodalan
dan TIM
9 Kementerian Balai Besar Profil dan inovasi produk
Pertanian Pertanian Bogor Pascapanen oleh Balai Besar
Litbang Pertanian Bogor.

Tempat Pelatihan di Bogor

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 6
Alur Proses Peningkatan Teknis

Paparan Materi & Diskusi H-2


 Program Pengembangan
Paparan Materi & Diskusi H-1 Daya Saing IKM Pangan
 Pengenalan Digital  Pengembangan UMKM
Marketing Berdaya Saing Berbasis
 Pengembangan Produk dan Potensi Lokal
Strategi Pemasaran ;  Makmur Dengan
Berwirausaha & Juknis
 Strategi Peningkatan Akses akses permodalan
Permodalan BNI  Pemanfaatan dan
Pengelolaan Digital
Marketing

PESERTA
Kebijakan Kewirausahaan Kunjungan Lapang ke :
Trans oleh :  Balitbang Pertanian-
 Dijen PK Trans Cimanggu Bogor
 Direktur PUT  Kunjungan ke pusat oleh-
oleh Cisarua
30 Wirausaha
Diskusi dan Profil Usaha Mapan
30 Wirausaha Brainstorming  Pengembangan Potensi di 15 KPB
dan Peluang Usaha
di 15 KPB Berbasis Sumberdaya
 Perkenalan Lokal;
 Penyusunan harapan  Bisnis Model Canvas Bagi
 Tatip belajar UKM
 Pengorganisasian kelas
 Pembahasan jadwal PENUTUPAN
Pelatihan

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 7
C. Mengundang Peserta

Berdasarkan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan


Transmigrasi Nomor : 1581/MKT.02.04/VII/2018 tanggal 4 Juli 2018 Perihal
Undangan Peserta Peningkatan Teknis Kewirausahaan Transmigrasi Tahun
2018. Panitia melakukan koordinasi dengan SKPD/Dinas yang membidangi
ketransmigrasian di Kabupaten untuk melakukan Seleksi, Penetapan Peserta.
Adapun 30 peserta yang mengikuti kegiatan ini sebagai berikut:

No LOKASI KPB PESERTA JENIS USAHA


1 KPB Lunang Silaut-Pesisir 1. Septianawati Aneka Kripik
Selatan, Sumbar 2. Dabiruddin Aneka Kripik
2 KPB Geragai-Tanjung Jabung 1. Wardini Stik Ubi Ungu, Belut
Timur, Jambi Daun Ubi
2. Sati Jahe Instan
3 KPB Lagita-Bengkulu Utara, 1. Santoso Wijoyo Kripik Tempe
Bengkulu 2. Hartono Natadecoco
4 KPB Belitang-Ogan Komering 1. Miftakul Rozak Krupuk Pentol
Ulu Timur, Sumsel 2. Pujiatmi Penjahit
5 KPB Batu Betumpang-Bangka 1. Dayati Pembuat Kripik
Selatan, Babel 2. M. Yunus Bigcola Nanas
6 KPB Gerbang Kayong-Kayong 1. Erma Wahyuni Aneka Kripik
Utara, Kalbar 2. Pariyem Kripik Tempe
7 KPB Cahaya Baru- Barito 1. Rohmat Jamur Tiram
Kuala, Kalsel 2. Nasirun Abdul G Stik Pangsit
8 KPB Pawonsari-Boalemo, 1. Sainem Kripik Pangsit
Gorontalo 2. Parimin Petani Bawang, Cabe &
singkong
9 KPB Air Terang-Buol, Sulteng 1. Umi Hamidah Keripik Pisang
2. M. Hasbi Pembuat Gula Aren
10 KPB Bungku-Morowali, 1. Linda Kripik Pisang & ubi
Sulteng 2. Roni Dwi Susanto Kerupuk Ikan Gabus
11 KPB Tobadak-Mamuju 1. Hj. Suryanti Keripik Pisang
Tengah, Sulbar 2. Nurmasari Kerupuk Ikan Gabus
12 KPB Mahalona-Luwu Timur, 1. Suwoto Ace Brand (Tpg Beras)
Sulsel 2. Imelda Lada Bubuk
13 KPB Tambora-Bima, NTB 1. Husnawati Aneka Kripik
2. Sri Kurniati N. Pengumpul Madu
14 KPB Ponu-Timor Tengah 1. Geudensius Koa Tambak Garam
Utara, NTT 2. Antoneta Selan Pengrajin Tenun
15 KPB Kobisonta-Maluku 1. Sri Mujiati Kerupuk Jahe & k tempe
Tengah, Maluku 2. Mariyatul Kiftiyah Kripik tempe, Pisang,
Platas Ungu, Pastel

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 8
D. Pelaksanaan Pembekalan Teknis

Pelaksanaan kegiatan Peningkatan Teknis Kewirausahaan Transmigrasi


Mendukung Prukades di Kawasan Transmigrasi tahun 2018, diselenggarakan
pada tanggal 17-21 Juli 2018 di hotel Sahira Bogor, dengan jadwal kegiatan
sebagai berikut:

JADWAL PENINGKATAN TEKNIS KEWIRAUSAHAAN TRANSMIGRASI


TAHUN 2018

NO WAKTU MATERI PEMBERI MATERI


1 Selasa, 17 Juli 2018
07.00 - 12.00 Registrasi Peserta Panitia
12.00 - 13.00 Istirahat, sholat dan makan
14.00 - 17.00 Brainstorming UKM Center FEB UI
17.00 - 19.00 Istirahat, sholat dan makan
19.00 - 23.00 Perkenalan peserta dan produk HW-Trans UKM Center FEB UI
2 Rabu, 18 Juli 2018
PEMBUKAAN: Panitia
1. Menyanyikan lagu Indonesia
Raya/dilanjutkan Mars HW Trans
2. Doa Panitia/Peserta
07.30 - 09.30 3. Laporan Panitia Penyelenggara Direktur PUT
4. Arahan Dirjen PKTrans sekaligus membuka Dirjen PKTrans
Pembekalan Peningkatan Teknis
Kewirausahaan di Kawasan Transmigrasi
5. Penyematan Tanda Peserta dan Photo Dirjen PKTrans
Bersama
09.30 - 10.00 BREAK
10.00 - 12.00 PAPARAN MATERI DAN DISKUSI
6. Kebijakan Teknis Pengembangan Usaha Direktur PUT
Transmigrasi
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 15.00 7. Pengenalan Digital Marketing: Branding UKM Center FEB UI
15.00 - 17.00 8. Pengembangan Produk dan Strategi UKM Center FEB UI
Pemasaran Dasar
17.00 - 19.00 ISHOMA
19.00 - 23.00 9. Strategi Peningkatan Akses Permodalan BNI 46
Mendukung Pengembangan Kewirausahaan
di Kawasan Transmigrasi
3 Kamis, 19 Juli 2018
PAPARAN MATERI DAN DISKUSI
07.30 - 09.30 1. Program Pengembangan Daya Saing IKM Direktur IKM Pangan,
Pangan di Wilayah Transmigrasi Barang dari Kayu dan
Furnitur, Kementerian
Perindustrian
09.30 - 12.30 2. Pengembangan UMKM Berdaya Saing Direktur Dangau Datuk
Berbasis Potensi Lokal Center
12.30- 13.30 ISHOMA
13.30- 17.30 3. Makmur Dengan Berwirausaha dan UGM
Petunjuk Teknis Akses Permodalan

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 9
17.30 -19.00 ISHOMA
19.00 - 23.00 4. Pemanfaatan dan Pengelolaan Digital UKM Center FEB UI
Marketing: Google Bisnisku
4 Jum'at, 20 Juli 2018
07.00- 09.00 PEMBELAJARAN MODEL PENGEMBANGAN Panitia
POTENSI DAN KEBERHASILAN UMKM
09.00 - 11.00 1. Kunjungan ke Balai Besar Pasca Panen, UKM Center FEB UI
Balitbang Pertanian-Cimanggu Bogor
11.00- 13.00 ISHOMA
13.00- 17.00 2. Kunjungan ke Pusat oleh-oleh Cisarua UKM Center FEB UI
17.00- 18.00 3. Perjalanan kembali ke hotel Panitia
18.00- 19.00 ISHOMA
PAPARAN MATERI DAN DISKUSI
19.00- 23.00 4. Pengembangan Potensi dan Peluang Usaha Presiden Direktur
Berbasis Sumberdaya Lokal Lembaga
Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri
5 Sabtu, 21 Juli 2018
PAPARAN MATERI DAN DISKUSI
07.00 - 11.00 1. Bisnis Model Canvas Bagi UKM UKM Center FEB UI
11.00- 13.00 2. Penutupan Direktur PUT
13.00- 14.00 Check out

Dirjen PKTrans memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan

Penyelenggaraan Peningkatan Teknis Kewirausahaan Mendukung Prukades di


Kawasan Transmigrasi 2018 diawali dengan Pembukaan oleh Dirjen PKTrans
Bapak H. M. Nurdin dan dihadiri eselon 2 dan eselon 3 dilingkungan Direktorat
Jenderal PKTrans. Selesai pembukaan dilanjutkan ramah tamah, foto bersama
dan paparan materi dari nara sumber sesuai dengan jadwal di atas.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 10
Ada beberapa catatan/notulasi aktifitas penyampaian materi yang berkaitan
dengan penyelenggaraan Peningkatan Teknis Kewirausahaan Mendukung
Prukades di Kawasan Transmigrasi 2018, pada materi :

1. Arahan Dirjen PK-Trans sekaligus membuka acara.

Dalam arahan Dirjen PKTrans menyampaikan terimakasih atas kehadiran


undangan, nara sumber dan peserta sehingga penyelenggaraan
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Mendukung Prukades di Kawasan
Transmigrasi 2018 dapat berjalan lancar. Dirjen Bapak H.M. Nurdin juga
menyampaikan motivasi kepada 30 wirausaha dari 15 KPB agar para wakil
yang diundang ini mampu sebagai contoh/model wirausaha lain di Kawasan
Perkotaan Baru (KPB) daerahnya sehingga mampu menularkan
pengalamannya sehingga mampu mandiri. Wirausaha di sebagian KPB
telah terbentuk HW- Trans, kami berharap agar keberadaan HW Trans
tersebut dioptimalkan sebagai wadah koordinasi, konsultasi akses
permodalan dan akses pemasaran. Permasalahan utama UKM selama ini,
terkait modal dan pasar, untuk itu untuk meningkatkan akses tersebut perlu
ditingkatkan kualitas produk agar memiliki daya saing pemasaran. Produk
yang memiliki pasar yang jelas dan berkelanjutan maka lembaga keuangan
akan mudah memberikan modal usaha.

Selanjutnya selesai memberikan arahan kepada peserta, Dirjen PKTrans


membuka secara resmi penyelenggaraan Peningkatan Teknis
Kewirausahaan Mendukung Prukades di Kawasan Transmigrasi 2018.

2. Kebijakan Teknis Pengembangan Usaha Transmigrasi

Direktur Pengembangan Usaha Transmigrasi (PUTrans) menyampaikan


materi berkaitan dangan pengembangan kawasan transmigrasi dan
pengembangan usaha di kawasan tarnsmigrasi. Ada bebera foin yang
disampaikan Direktur PUTrans, Bapak Supriadi antara lain :

a. Pemerintah mendorong membangun desa madani berdaya saing


mengembangkan potensi untuk menciptakan kualitas hidup masyarakat
desa melalui dana desa.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 11
b. Mewujudkan kawasan perdesaan (KPB) yang tangguh pangan, tangguh
energi terbarukan, dan mandiri ekonomi berkelanjutan.

c. Desa eks Transmigrasi diharapkan mampu menjadi desa yang mandiri


energi & pangan berbasis peternakan terintegrasi, dengan pola ini
masyarakat akan :

1. Masyarakat mendapatkan kecukupan pangan dan gizi;

2. Masyarakat mendapatkan penghasilkan dari ternak, tanaman dan


ikan;

3. Masyarakat menghemat pengeluaran bahan bakar gas;

4. Masyarakat mendapatkan energi listrik/gas secara mandiri

5. Lingkungan menjadi bersih dan terjaga dengan baik

6. Pupuk dapat didapat dari vices ternak dengan mendorong pupuk


organik.

d. Sesuai dengan kebijakan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi


dalam pengelolaan dana desa yang berkelanjutan, maka didesa perlu
dibentuk BUMDesa sebagai kelembagaan ekonomi skala lokal desa
yang berfungsi sebagai :

1. Sebagai penyediaan pelayanan publik.

2. Mendorong pembangunan ekonomi desa

3. Peningkatan kapasitas pemerintah desa menuju kemandirian

e. Pentingnya KELEMBAGAAN BUMDes

1. Memungkinkan keterlibatan/ partisipasi masyarakat dalam


pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

2. Penciptaan peluang usaha desa untuk peningkatan PAD

3. Penciptaan lapangan pekerjaan

4. Mengatasi kemiskinan dan pengangguran di tingkat lokal

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 12
Direktur PUTrans

3. Pengembangan Produk dan Strategi Pemasaran Dasar

Materi ini disampaikan oleh bapak Teuku Andhika M. Dari UKM Centre
Universitas Indonesia. Dengan pokok bahasan :

a. Pemasaran BUKAN sekedar kegiatan menjual barang. Pemasaran


aktifitas yang Fokus utama kepada keinginan pelanggan/ konsumen/
pembeli; Tujuan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam usaha;
dan Perencanaan/ strategi berorientasi kepada keuntungan jangka
panjang.

b. Lima hal dasar yang harus kita perhatikan dalam pemasaran yakni :
Product (Produk), People (Orang/ Konsumen), Price (Harga), Place
(Tempat) dan Promotion (Promosi).

Paparan Teuku Andhika M.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 13
4. Strategi Peningkatan Akses Permodalan Mendukung Pengembangan
Kewirausahaan di Kawasan Transmigrasi

Materi ini disampaikan oleh Divisi Hubungan Kelembagaan PT. Bank


Negara Indonesia, bapak Rahmat Santoso dan Agus Prasetyo. Materi yang
disampaikan berkaitan dengan Peran BNI Dalam Pengembangan Kawasan
Transmigrasi. Poin-poin materi antara lain:

a. Skema Pengembangan Pembiayaan BNI terdiri dari :

Bina Lingkungan, Program Kemitraan, KUR, BNI Wirausaha dan Kredit


Usaha Kecil

b. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi :

1) Pengembangan Kampoeng BNI & e-Market Place

2) Pengajuan Kredit Secara Digital Melalui Agen 46

3) Melalui Bumdes Sebagai Mitra Usaha Dan Kerjasama Dengan


Perusahaan Inti.

c. Pedoman Pelaksanaan KUR

1) Calon penerima KUR harus mempunyai usaha produktif dan layak


yang telah berjalan minimum 6 (enam) bulan;

2) Usaha produktif yang memberikan laba sehingga mampu membayar


bunga dan seluruh hutang pokok kredit sesuai jangka waktu dan
memberikan sisa keuntungan untuk pengembangan usahanya;

3) Usaha layak untuk menghasilkan barang dan / atau jasa untuk


memberikan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan bagi
pelaku usaha.

4) Bunga KUR 7%

d. Persyaratan Penerima KUR

1) Warga Negara Indonesia (WNI)


2) Usaha telah berjalan minimal 6 bulan
3) Tidak sedang menerima KUR di bank lain
4) Tidak sedang menerima kredit produktif dari perbankan

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 14
5) Boleh memiliki kredit konsumtif (KPR dan Kredit Kendaraan
Bermotor)
6) Dapat sedang memiliki fasilitas kartu kredit
7) Tidak memiliki fasilitas kredit apapun dalam kondisi macet (Cfm.
SLIK)

Persyaratan Dokumen :

JENIS DOKUMEN PERORANGAN BADAN USAHA

Fotokopi KTP Elektronik / Surat


√ √
Keterangan E- KTP dan KK
Fotokopi Surat Nikah
√ -
(Bagi yang sudah menikah)
Surat ijin usaha (SIUP, TDP, SITU,
HO) atau keterangan usaha dari
√ √
kelurahan/kecamatan atau surat ijin
lainnya
Fotokopi dokumen jaminan untuk
√ √
kredit di atas Rp.25 juta (*)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Untuk KUR maks plafond > Rp.50 √ √
juta

Paparan Rahmat Santoso dan Agus Prasetyo

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 15
5. Program Pengembangan Daya Saing IKM Pangan di Wilayah
Transmigrasi
Materi ini disampaikan oleh Kementerian Perindustrian Direktur IKM
Pangan, Barang dari Kayu. Beberapa poin yang berkaitan dengan
pengembangan usaha yang berdaya saing di daerah transmigrasi antara
lain :
a. Kualitas produk IKM banyak yang belum memiliki daya saing pasar
skala pasar lokal, regional dan apalagi pasar global. Banyak faktor
yang mempengaruhi mulai kebijakan sampai pada produk.
b. Pengemabangan IKM banyak terbentur aspek permodalan IKM
c. Pemerintah sudah menyediakan KUR untuk memfasilitasi industri
sektor produksi.
d. Faktanya pemanfaatan KUR masih sangat rendah, sehingga KUR
belum sepenuhnya terserap.
e. Bantuan-bantuan yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian bagi
masyarakat belum mengungkit kemandirian IKM.
f. Perlu ditingkat kapasitas SDM IKM melalui
1) Pelatihan.
2) Pendampingan manajemen
3) Akses permodalan
4) Menjalin kemitraan
5) Berkolaborasi dengan dinas perindustrian setempat

Paparan IKM Pangan, Barang dari Kayu

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 16
6. Pengembangan UMKM Berdaya Saing Berbasis Potensi Lokal

Materi ini disampaikan oleh Bapak Hermen Malik, Ph.D, Pimpinan dari
Dangau Datuk. Lembaga ini bergerak dalam pembinaan, pendampingan
UMKM.
Menurut pak Hermen produk UKM ditentukan oleh kemasan untuk
menentukan nilai dari produk itu sendiri. Sebuah nilai menentukan
sejauhmana keunggulan dari produk yang kita produksi. Seperti contoh,
sebuah produk yang dikemas dengan plastik transparan biasa akan berbeda
nilainya dengan sebuah produk yang dikemas secara profesional, yaitu
memiliki desain menarik, plastik khusus wrap yang memiliki daya lebih
kedap udara dan tahan lama.

Beberapa hambatan yang sering dialami oleh UMKM, diantaranya:


a Produktivitas
Produktivitas suatu perusahaan sangat bergantung kepada alat produksi
(mesin), dengan tujuan meningkatkan jumlah atau kuantitas produk yang
dihasilkan. Agar target penjual terhadap pasar dapat meningkat. Faktor
lain yang sangat menentukan produktifitas adalah kontinuitas.
b Efisiensi
Bagaimana biaya produksi menjadi lebih murah.
c Pengetahuan
Memiliki pengetahuan agar mampu melihat peluang dalam potensi lokal,
contohnya start up. Setiap saat peluang ini akan selalu berubah
tergantung dengan ruang dan waktu. UMKM harus peka terhadap
peluang.
d Memiliki jaringan ke hulu dan ke hilir.
Sebagai pengusaha harus memiliki jaringan dari basis prosuksi yang
paling rendah hingga ke yang paling tinggi. Bahkan kita harus memiliki
jaringan terhadap pasar.
e Permodalan

Beberapa solusi atas Problem UMKM, diantaranya:


a Pendidikan
b Pelatihan
c Jebol Isolasi

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 17
d Jaringan
e Kelembagaan
f Modal

Kenali sumber daya UMKM kita, yaitu:


a Sumber daya alam
Dengan mengenali letak geografis secara detil dari setiap aspek seperti
kesesuaian iklim, tanah, air dan tanaman.
b Sumber Daya Buatan
Mengenali sistem kebutuhan dasar dalam berbisnis seperti sistem
produksi, energi terbarukan, pasar, transportasi, energi terbarukan,
argoindustri.
c Sumber Daya dan Pengetahuan
Mengenali Demografi/Budaya, pendidikan, sistem sosial dan budayam
estetika,
d Kebijakan/Regulasi
Mengenali alokasi/distribusi/stabilitasi yang mencakup pada impor,
reformasi agraria, promosi, permodalan, nasionalisme, proteksi. Kita
harus mampu mengenali regulasi pemerintah agar kita dapat mengenali
ruang lingkup kita. Setiap pemerintah memiliki regulasi yang berbeda-
beda. McD sebagai perusahaan multi nasional mampu beradaptasi
dengan regulasi di setiap negara secara global. Dasar dari kompetisi
dalam bisnis adalah ruang dan waktu.
Kebijakan Mikro, Meso dan Makro dalam lapisan-lapisan
a UMKM berada pada lapisan Produktivitas Daya Saing (Mikro) mencakup
pada kreativitas, komitmen, konsisten, konsumsi.
b Daerah berapa pada lapisan Kelembagaan dan Kapasitas (Meso),
mencakup Jaringan Informasi, jaringan teknologi, jaringan keuangan,
distribusi, jaringan pengembangan SDM dan perpus Desa. Seluruh
jaringan tersebut harus mampu diberikan oleh pemerintah agar proses
ekonomi terus meningkat.
c Pemerintah juga berada pada lapisan Iklim Kondusif dan Regulasi
(Makro), mencakup pada keamanan, stabilitas, fiskal, aturan main.
Beberapa syarat komoditas yang akan dipilih menjadi industri yaitu:

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 18
a Memiliki nilai tambah tinggi
b Memiliki Market Luas, Lebih baik minimal regional atau nasional. Jangan
hanya pada tingkat kecamatan atau kelurahan.
c Memiliki efek pemerataan.
d Memilik teknologi terjangkau.

Bahan baku mencukupi, Ini sangat penting karena kita bergerak pada lingkup
komunitas. Dengan tujuan memiliki hubungan mutualisme yang
berkelanjutan. Semua orang memiliki peranannya masing-masing untuk
mencukupi bahan baku agar dapat melakukan produksi.

Orang yang kaya dan memiliki bisnis besar hari ini adalah mereka yang
menggunakan teknologi sebagai alat bisnis mereka, seperti contoh gojek.
Gojek hanya bermodalkan aplikasi pada handpone. Artinya teori ekonomi
tentang demand dan supply sudah tidak relevan lagi. Dengan demikian
UMKM harus bersatu, bergerak besamaan dengan kompak untuk
menyelesaikan permasalahn-permasalahan yang hadir.
Jika kita melihat orang hebat di hadapan, maka kita jangan melihat hebatnya
hari ini. Lihatlah proses apa yang dia kerjakan sebelum menjadi hebat.
Kecenderungan kita adalah melihatnya hanya yang nampak dari penampilan
luarnya.
Perkembangan UMKM

ENTERPRENEUR
INKUBASI/START UP DEVELOPMENT (PELUANG/PASSION
/SHARING)

Upaya pokok yang dapat dilakukan yaitu dengan membuka aksesibilitas,


diantaranya:
1. Sumber Daya Produktif
2. Iptek
3. Modal
4. Konektivitas

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 19
5. Energi
6. Informasi
7. Pasar (Terutama Jaringan Bahan Baku dan Pasar)
Keberhasilan Pengembangan UMKM ditentukan oleh kemampuan
memanfaatkan potensi lokal menuju jiwa enterpreneur.

Paparan Hermen Malik, Ph.D,

7. Makmur Dengan Berwirausaha

Materi ini disampaikan oleh ibu Ir. Ambar Pertiwiningrum, M.Sc., Ph.D., IPM
dan Bapak Yahya dari Universitas Gajah Mada. Nara sumber
menyampaikan seseorang dapat makmur dari berwirausaha dilandasi
dengan adanya motivasi berwirausaha yaitu:
a Mampu melihat adanya kebutuhan pasar.
b Mencari jalan keluar dengan mencoba untuk melengkapi kebutuhan
tersebut (memuaskan kebutuhan).
c Evaluasi atau pemuasan kebutuhan. Menentukan kebutuhan yang akan
muncul di masa mendatang.
Kebutuhan manusia secara mendasar (David McClelland) yaitu
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk berafiliasi, dan kebutuhan
untuk kekuasaan. Kebutuhn kita diakui atau tidak di dalam suatu
kelembagaan atau dimanapun. Kebutuhan akan memperoleh

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 20
kesuksesan itu tergantung kepada cara atau pilihan yang kita ambil.
Resiko merupakan hal yang akan kita jumpai. Modal seorang yang
berwirausaha itu adalah siap menghadapi resiko.

Ilustrasi teori Kuadran Bob Sadiono:


 Belajar : Seluruh tingkatan sekolah SD s/d profesor.
 Jalanan : mempraktekan hasil belajar di masyarakat. Tingkatan ini
banyak memungkinkan untuk terus belajar sebagai upaya
pemenuhan keupasan dan adaptasi.
 Jagoan : Ahli dalam suatu bidang.
 Profesiona : Roda Bob Sadino: Tahu, Bisa, Terampil, Ahli.

Oleh karena itu perlu disesuaikan dengan minat (passion), keahlian


(expertise), dan nilai ekonomi (Economic Opportunity).
Alasan-alasan usaha kecil sering gagal, yaitu:
a. Pengelolaan uang.
Kebanyakan pengusaha dengan pengelolaan yang buruk. Seperti
contoh pengelolaan uang perusahaan dicampurkan dengan
pengelolaan uang pribadi.
b. Pengelolaan usaha dan manajemen.
c. Kompetensi.
d. Kredit Perbankan.
e. Jika bisa usaha tanpa meminjam uang ke bank, kenapa mesti
meminjam?
f. Membidik Pasar.
g. Administrasi usaha dan hukum.
h. Rahasia menjadi enterprener
1) Berani mengambil resiko terbesar.
Pengusaha yang berani tentunya akan menghasilkan keuntungan
yang lebih besar. Kemampuan dalam manajemen resiko menjadi
kunci utama dalam menjalankan usaha.
2) Meminimumkan mimpi-mimpi
3) Hargai pelanggan lebih tinggi.
4) Pelihara anak buah anda
5) Dalam kondisi susah, mampu bertahan.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 21
Tidak mudah menyerah pada tekanan. Tekanan tersebut bisa
menjadi kekuatan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang
sama di masa depan.
6) Percaya pada diri sendiri.
Potensi diri dapat berkembang tergantung pada tingkat kepercayaan
diri kita.
7) Punya gairah dan semangat untuk maju.
8) Jangan segan-segan untuk melakukan perubahan.

Paparan Ir. Ambar Pertiwiningrum

Petunjuk Teknis Akses Permodalan

Materi Petunjuk Teknis Akses Permodalan dipandu oleh bapak Yahya dari
UGM. Beberapa pointes yang disampaikan bapak Yahya antara lain :

a Mengapa perlu Juknis Akses permodalan?

1) Pelaku usaha perlu pemahaman terhadap akses pemodalan usaha

2) Memperluas informasi akses pemodalan usaha ke segenap


Kawasan Transmigrasi.

3) Mempermudah para pemangku kepentingan melaksanakan


berbagai program pengembangan usaha terkait akses pemodalan
usaha di Kawasan Transmigrasi.

4) Menjadi model petunjuk teknis yang dapat menjadi acuan


penyusunan petunjuk teknis di lingkungan instansi pemerintah

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 22
b Prinsip-prinsip petunjuk teknis

1) Ringkas
2) Informatif
3) Utuh dan lengkap
4) Sinergi dengan teknologi informasi

c Sasaran pengguna petunjuk teknis


1) Kelembagaan ekonomi
2) Pelaku usaha
3) Pendamping desa
4) OPD terkait

d Sumber permodalan yang bisa kita akses


1) Lembaga perbankan
2) Program Hibah dari PKBL dan dari KSL.
3) Lembaga non Perbankan.
 Perum Pegadaian
 Modal Ventura
 LPDB
 LKM
 Fintech (lembaga Pinjam Meminjam berbasis Teknologi)

4) CSR
Setiap pelaku Usaha memiliki dua jenis modal yaitu Modal Kerja dan
Modal Investasi. Kedua memiliki perbedaan pada teknisnya. Modal
kerja yaitu sejumlah modal yang kita keluarkan. Berbeda dengan
modal investasi yaitu dengan cara sewa atau meminjam pihak lain
untuk melakukan produksi dan pengembangan usaha menjadi lebih
besar, kebutuhan sewa rumah, sewa ruangan. Investasi biasanya
hanya sekali pengeluaran untuk kebutuhan penopang produktifitas
berbentuk fisik.

e Persyaratan Peminjaman
1) Identitas Diri
2) Identitas Usaha

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 23
3) HO (Izin gangguan usaha)
4) Surat Keterangan usaha, yaitu surat keterangan usaha dari desa
atau dinas setempat.

f Proposal Pinjaman
1) Tujuan Pinjaman
2) Jumlah Pinjaman
3) Info Produksi
4) Info Pasar
5) Lap. Keuangan
Laporan keuangan berfungsi sebagai kontrol atas usaha yang sedang
kita jalani. Berisi tentang laporan laba-rugi dan laporan neraca
keuangan.

8. Pemanfaatan dan Pengelolaan Digital Marketing: Google Bisnisku

Materi ini disampaikan oleh IR. H. THOMAS GOZALI. M.P. dan Dr. Rambat
Lupiyoadi, SE. ME dari UKM Centre Universitas Indonesia. Dalam
paparanya menyampaikan materi sebagai berikut:

a. Trend In Food Products selalui memperhatikan : ● Quality ● Safety ●


Nutrition ● Convenience ● Specific.

b. Produk memiliki daya saing di pasaran apabila : Produknya Hebat,


Tampilannya Memikat, Harganya MufakatTampilannya, Target
Segmennya Tepat, dan Layanannya Terus Meningkat.

c. Pemasalahan UKM di Indonesia

Modal terbatas & teknologi masih tradisional Kualitas produk &


kemasannya tidak standar Jangkauan pemasaran terbatas Kurang
informasi tentang kemasan dan sulit mendapat supplier sesuai dengan
kebutuhannya Kekurangan fasilitas peralatan & sumber daya manusia /
SDM.

d. Kemasan sangat berperan penting dalam mendongkrak kualitas produk


dan pemasaran

Berdasarkan hasil survey, 80% pengunjung konsumen membeli sesuatu


secara spontan karena melihat kemasan yang sangat menarik.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 24
Lebih lanjut, dengan kemasan yang baik akan membuat sebuah
persepsi di konsumen bahwa produk pangan tersebut diolah melalui
mekanisme pengolahan yang sangat baik dan hygienis.

e. Bagaimana kemasan produk UKM kita ??

1) Masih kurang menarik, perlu sentuhan !

2) Kadang unik tapi tidak ergonomis ?

3) Banyak kemasan menutup hampir semua produk

4) Enggan memenuhi ketentuan label pangan ?

f. Konsumen membeli produk yang dilihat : merk, kemasan, harga, masa


berlaku, warna, produk asal, dan perizinan,

g. Manfaat Kemasan

1) Melindungi produk (dari rusak, hancur, basi, basah, busuk, dll)

2) Memperhatikan keindangan kemasan (logo, warna, huruf, tata letak)

3) Ukuran disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana penjualan

4) Memperhatikan faktor ergonomi (mudah dibawa, mudah dibuka)

5) Cantumkan syarat label ketentuan produksi

6) Berbeda dari yang lain

h. Jenis-jenis bahan kemasan:


1) Plastik
2) Pengemasan aktif
3) kemasan edible (edible packaging)
4) Kemasan Kaku & Semi Kaku
5) Sterofoam
6) Kemasan Kertas & Karton
7) Komposit (Kertas/Plastik)
8) Kemasan Karton Air Susu Tetrapack
9) Kemasan Kaleng
10) Bahan Pengemas Gelas

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 25
i. Label pangan memuat aspek

1) Nama produk
2) Nama Merk
3) Daftar bahan yang digunakan
4) Berat bersih/ isi bersih
5) Nama dan alamat diproduksi
6) Kandungan nutrisi
7) Masa berllaku
8) Nomir P-IRT/ Label Halal
9) Kode Produksi

Belajar dalam kelas

9. Kunjungan ke Balai Besar Pasca Panen, Balitbang Pertanian-Cimanggu


Bogor dan Kunjungan ke Pusat oleh-oleh Cisarua

a Kunjungan di dipandu oleh TIM dari UKM Centre UI dengan kegiatan


mengunjungi laboratorium uji mutu fisik mendukung penelitian
pengolahan hasil melalui pendekatan proses fisik dan lab. kimia
(proksimat).

b Hasil kunjungan ini dimaksudkan agar peserta wirausaha dapat


melakukan inovasi produk usaha sesuai dengan model dan teknologi
yang ada di Balitbang Pertanian Bogor.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 26
c Kunjungan dilakukan mulai di Laboratorium Pengembangan
pengolahan: (1).Tepung dan produk turunannya, (2). Pengolahan padi
terpadu.

d Kunjungan ke Bioindustri Tanaman Pangan

Produk pascapanen yang dikembangkan Balitbang antara lain:

1) Agroindustri Padi Terpadu

2) Pengembangan Beras Indeks Glikemik Rendah (Beras Igr)


Berasan Jagung Pratanak

3) Bioetanol Dari Tongkol Jagung

4) Kemasan Pangan Dari Ampok Jagung

5) Tepung Kasava Bimo (Biologically Modified Cassava Flour/

6) Teknologi Pengolahan Tepung Ubi Jalar

7) Tepung Dan Nasi Sorgum

8) Tepung Dari Buah (Sukun Dan Pisang) Tepung Komposit & Pati

9) Teknologi Pengolahan Beras Artifisial / Beras Non Padi

10) Teknologi Beras Kasava (Nasi Arug)

11) Aneka Mi Dengan Bahan Tepung Kasava, Sukun, Ubi Jalar,


Hotong, Sagu

12) Teknologi Tempe Non-kedelai

e Pengembangan Biosilika

Biosilika merupakan produk silika alami yang dibuat dari limbah sekam
padi. Biosilika memiliki kandungan silika alami (SiO2) yang tinggi
(minimum 90% dari beratnya). Biosilika diproses secara selektif
sehingga mengandung hara-hara mineral alami lain yang berasal dari
sekam padi.

f Inovasi produk Balitbang Pertanian


1) Pakan ternak dari tongkol jagung
2) Membuat bioetanol jagung

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 27
3) Produk pangan dari ampok jagung
4) Tepung kasava Bimo
5) Produk olahan sorgum instan (bubur dan nasi)
6) Mie bahan baku sagu
7) Teknologi membuat minyak cabai
8) Teeknologi membuat minyak bawang
9) Design packaging
10) Teknologi penyimpanan bawang merah
11) Tenoklogi pengolahan rempah-rempah
g. Kunjungan ke Galleri Inovasi Produk
Display Produk pada Gerai Pascapanen milik Balitbang

Galleri produk Balitbank Pertanian

Selesai kunjungan di Balitbang Pertanian Bogor dilanjutkan kunjungan di


pusat oleh-oleh Cisarua. Dari kunjungan di pusat oleh-oleh ini
diharapkan wirausaha memiliki inspirasi pengembangan usaha dengan
mengadopsi cara pengelolaan usaha, packaging, penyajian, inovasi
produk olahan, dan perijinan usaha. Dan selanjutnya dapat
dikembangkan di KPB atau mengoptimalkan rumah wirausaha HW
Trans yang sudah ada.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 28
10. Pengembangan Potensi dan Peluang Usaha Berbasis Sumberdaya
Lokal Berdaya Saing
Materi ini disampaikan oleh Eka Ristri Damayanti SSi, MT. Ada beberapa
pointes yang dapat dirakkumkan terhadap materi tersebut antara lain:

a. Permasalahan Rendahnya Pendapatan berpengaruh pada banyaknya


Pengangguran, Kemiskinan & meningkatnya Urbanisasi hal ini
disebabkan :

 Minim resources, minim teknologi, tingkat pendidikan rendah dan


akses pasar yang lemah
 Migrasi ke kota, sehingga SDM dengan pendidikan cukup,
meninggalkan desa
 Munculnya fenomena kemiskinan “musiman”
 Lemahnya Infrastruktur (Hard Infrastruktur Fisik, Hard Infrastruktur
non Fisik serta Soft Infrastruktur)
 Faktor geografis (luar jawa)
 Lemahnya DBT (Data Base Terintegrasi) sebagai pusat informasi
potensi sumber daya lokal
 Dasar “Kemanusiaan yang adil dan beradab” menuju ke
penghapusan “kelas-kelas kewarga-negaraan” warisan zaman
kolonial yang masih berbekas sekarang. Ini memerlukan pola
pengembangann masyarajat menuju ke inklusifitas sosial, ekonomi
dan politik dalam rangka pengembangan generasi dengan bonus
demografi menuju kesatuan bangsa, dengan memperhatikan
penyelamatan lingkungan

b. Pembangunan Industri Desa dan dana desa dapat sebagai Pengungkit


Ekonomi masyarakat, sehingga mampu menekan URBANISASI,
Pengurangan Pengangguran & Pengentasan Kemiskinan karena :

 Industri Desa / Hilirisasi Industri, dikembangkan sesuai Potensi


Lokal, melalui kerjasama pertisipatif mampu memberikan dampak
positif bagi masyarakat dalam menggerakkan ekonomi secara
simultan.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 29
 Keterlibatan para pihak (Pemerintah, Akademisi & Praktisi,
Masyarakat, Media dan Swasta) sangat dibutuhkan dalam
mempercepat pencapaian tujuan.

 DBT (Data Base Terintegrasi) sebagai acuan penentuan Program


dan Target Capaian

 Adanya penyerapan pasar yg significant

 Penyelamatan lingkungan

 Industri Desa yang bisa dilaksanakan secara umum ditekankan pada


kearifan lokal, dengan pertimbangan utama, bisa dilaksanakan
masyarakat dengan berbagai latar belakang/kemampuan

 Industri Desa yang bisa dilakukan dalam program awal adalah


Industri Pengolahan Komoditi, Industri Pengolahan Limbah
Komoditi, Industri bidang Energi Terbarukan & Industri Pariwisata

 Bidang-bidang industri tersebut saat ini menjadi produk primadona


dengan penyerapan pasar tinggi, yang diharapkan bisa dilakukan di
Desa sebagai terobosan pengungkit ekonomi, dimana semua
resourches ada di Desa

c. Model Bisnis Wirausaha Pemula

 Infut : 1). Seleksi bisnis plan, 2). Penetapan pilot project bisnis

 Proses: 1). Akademisi (Implementasi Ttg), 2). Swasta (Private


Partnership), 3). Afirmasi Pemerintah Pada Wirausaha Pemula, 4).
Media / Entrepreuneur, 5). Participant

 Actifity : 1). Coaching & Mentoring Usaha, 2). Pendamping Teknis,


3). Promosi (Bazar & Business Gathering), 4). Paten Produk & Merk
Gratis, 5). Layanan Terpadu (Sharing Busines Oriented)

 Indikator Keberhasilan : 1). Meningkatnya Penjualan, 2).


Meningkatnya Asset, 3). Penyerapan tenaga kerja Inklusif, 4).
Peningkatan ekonomi masyarakat (Penurunan Gini Rasio)

d. Pengembangan Produk berbasis Sumberdaya Lokal


Alur proses pengembangan produk berbasis sumberdaya lokal :

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 30
PAS Pengembangan LITBA
AR Ide NG

Pemilihan
Produk
Design Produk
Awal Rancangan
Pembuatan Proses
Prototype
Pengujian

Design Produk Design Proses


Akhir Akhir
Produksi Produk
Inovatif

e. Sumber Daya Lokal yang Memiliki Daya Saing Global

 Salah satu penyedia hasil pertanian dan hayati terbesar di dunia


seperti padi, jagung, kelapa, cengkeh, lada, dan rempah-rempah
lainnya.

 Penyedia energi alternatif dan Sumber Daya Alam bernilai tambah


seperti minyak, gas, batu bara, tembaga, timah dll

 Salah satu pusat Industri Manufaktur terbesar di dunia

 Salah satu negara maritim yang luas dan kaya akan sumberdaya
ikan, rumput laut, mutiara dll.

Kegiatan Mengajar Eka Ristri Damayanti SSi, MT

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 31
BAB III
PERMASALAHAN, KESIMPULAN DAN SARAN

A. Permasalahan
Penyelenggaraan Peningkatan Teknis Pengembangan Kewirausahaan Untuk
Mendukung Prukades Di Kawasan Tranmsigrasi tahun 2018 pernah terjadi
penundaan dikarenakan adanya seleksi peserta dilapangan. Penundaan
tersebut sesuai dengan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan
Kawasan Transmigrasi Nomor : 1227/MKT.02.03/V/2018 tanggal 16 Mei 2018
Perihal Penundaan Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Teknis Kewirausahaan
Transmigrasi Tahun 2018.
Kemampuan wirausaha dan pendidikan yang rendah peserta didik menjadi
kendala dalam memberikan pemahaman pembelajaran yang banyak
menggunakan istilah bahasa asing, sehingga dalam proses belajar mengajar
kurang focus. Seharusnya proses pembelajaran dengan menggunakan bahasa
sederhana dan metodologi yang digunakan pendidikan orang dewasa (POD).
Muatan materi antar narasumber satu dengan yang lain masih ada yang
tumpang tindih seperti penggunakaan istilah permodalan, pemasaran, inovasi
produk, dll namun dengan pengertian berbeda-beda membuat pemahaman jadi
buyar. Selain itu minimnya koordinasi antar nara sumber yang berjahuan
tempatnya membuat persiapan bahan ajar berupa modul dan silabus
pembekalan belum tersusun sesuai dengan materi yang dibutuhkan oleh peserta
didik di lapangan saat ini.

B. Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan dalam kegiatan Peningkatan
Teknis Pengembangan Kewirausahaan Untuk Mendukung Prukades Di
Kawasan Tranmsigrasi tahun 2018 antara lain :
1. Penyelenggaraan peningkatan teknis berjalan lancar yang mulai tanggal 17-
21 Juli 2018, walaupun masih ada beberapa kekurangan yang sifatnya tidak
supstantif dan masih dapat diatasi dengan baik;
2. Peserta yang hadir berjumlah 30 orang dari unsur perwakilan wirausaha
yang ada di 15 KPB.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 32
3. Tempat penyelenggaraan Peningkatan Teknis Pengembangan
Kewirausahaan Untuk Mendukung Prukades Di Kawasan Tranmsigrasi
cukup representatif.
4. Peserta antusian dan akomodatif dalam mengikuti kegiatan Peningkatan
Teknis Pengembangan Kewirausahaan Untuk Mendukung Prukades Di
Kawasan Tranmsigrasi.

C. Saran/ Rekomendasi
Beberapa saran yang dapat disampaikan dalam kegiatan Peningkatan Teknis
Pengembangan Kewirausahaan Untuk Mendukung Prukades Di Kawasan
Tranmsigrasi tahun 2018 antra lain:
1. Perlu dilakukan Pre Test dan Pos Test pada setiap penyelenggaraan
Peningkatan Teknis atau pelatihan sebagai alat evaluasi capaian
penyelenggaraan kegiatan tersebut, sehingga diketahui tingkat pemahaman,
pengetahuan dan ketrampilan peserta
2. Materi paparan disusun dengan program power poin dan perlu dijabarkan
dalam modul bahan bacaan program word, sehingga bahan yang kurang
dipahami dapat dibaca di modul bahan bacaan;
3. Perlu didorong bagi produk-produk anggota yang belum memiliki legalitas
seperti (P-IRT, SIUP, NPWP, dll) segera melakukan pengurusan di instansis
terkait;
4. Perlu upaya bersama pendamping desa dan ketua HW Trans melakukan
akses dan permodalan dilembaga keuangan bank non bank dalam upaya
perkuatan permodalan anggota yang lain.
5. Menugaskan pendamping dan ketua HW Trans melakukan akses pemasaran
produk anggota HW Trans kepada distributor, supermarket, dan agen atau
pemasaran sistim jemput bola.
6. Agar petugas pendamping dan wirausaha yang mengikuti pelatihan ini
memberikan guidance kepada anggota yang lain dalam inovasi produk,
packaging dan membuat laporan keuangan/pembukuan secara bulanan.
7. Perlu melibatkan dinas terkait di Kabupaten yang fokus mengembangan
MUKM agar dapat meberikan akses kemitraan usaha dengan pihak lain.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 33
BAB IV
PENUTUP

Demikian laporan Akhir Kegiatan Peningkatan Teknis Pengembangan


Kewirausahaan Untuk Mendukung Prukades Di Kawasan Tranmsigrasi tahun 2018
disusun agar dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan bahan
evaluasi untuk perbaikan penyelenggaraan kegiatan peningkatan teknis dimasa-
masa mendatang menjadi lebih baik.

Laporan Akhir
Peningkatan Teknis Kewirausahaan Tahun 2018 34

Anda mungkin juga menyukai