Anda di halaman 1dari 21

INOVASI “LOCAL CATALOG” DALAM RANGKA

MEMPROMOSIKAN IKM MELALUI PLATFORM MEDIA


SOSIAL DISPERINDAGKOP UKM KOTA SINGKAWANG

Oleh

T. MUHAMMAD RIZKY NURFADANI

32.0177

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DERAH

FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN INSTITUT


PEMERINTAHAN DALAM NEGERI KAMPUS KALIMANTAN BARAT

2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : INOVASI “LOCAL CATALOG” DALAM RANGKA


MEMPROMOSIKAN IKM MELALUI PLATFORM
MEDIA SOSIAL DISPERINDAGKOP UKM KOTA
SINGKAWANG
Nama dan NPP : T. MUHAMMAD RIZKY NURFADANI (32.0177)
Fakultas : MANAJEMEN PEMERINTAHAN
Program Studi : ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH

Mengetahui,

Direktur
Dosen Pembimbing
IPDN Kampus Kalimantan Barat

Dr. Drs. H. Azharisman Rozie, M.Si Riko Wijaya, MPA


NIP. 19710304 199101 1 001 NIP. 19900928 202203 1
002

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur penulis panjatkan kehadiran Allah Swt. berkat kuasanya


penulis bisa menyelesaikan kegiatan Magang II hingga penyusunan laporannya
dengan baik. Tidak lupa, selawat beserta salamnya Allah semoga tercurahkan
kepada Rasullah saw. yang sudah membawa umat manusia ke jalan yang lurus
dan terang benderang. Kegiatan Magang II Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Kampus Kalimantan Barat bertujuan untuk mengenalkan Praja pada kondisi
lapangan yang sesungguhnya.
Magang II juga menjadi syarat mutlak bagi Praja untuk menyelesaikan
Pelatihan. Pemilihan lokasi Magang II di Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi UKM Kota Singkawang, bertujuan untuk memberikan rancangan
inovasi terhadap sistem kerja yang dirasa perlu ada perbaikan. Selama proses
Magang II, Praja di bantu banyak pihak baik dari kampus maupun dari Dinas
Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Singkawang. Penulis
ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
bersangkutan. Dalam laporan Magang II ini, penulis menguraikan bagaimana cara
memanfaatkan platform media sosial dalam mempromosikan UMKM di kota
singkawang.
Kelancaran kegiatan Magang II ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak
berikut:
 Drs. H. Muslimin, M.Si sebagai Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi UKM Kota Singkawang
 Darwis, S.H sebagai Kepala Bidang Perindustrian sekaligus pembimbing
lapangan
 Riko Wijaya, MPA sebagai dosen pembimbing
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini
memiliki banyak sekali kekurangan. Maka itu, penulis dengan terbuka menerima
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan di
masa mendatang. Sekali lagi terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
kita semua.

Singkawang, 28/06/2023
Penyusun,

ii
T. M. RIZKY NURFADANI
32.0177

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................6

A. Latar Belakang.................................................................................................6

B. Fakta dan Data.................................................................................................8

C. Rumusan Masalah............................................................................................9

D. Tantangan dan Kebutuhan Aktual...................................................................9

BAB II METODE MAGANG.............................................................................10

A. Langkah-langkah Penyusunan Metode..........................................................10

B. Proses Pelaksanaan Magang..........................................................................10

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................12

A. Proses Penyusunan Inovasi............................................................................12

B. Faktor Penghambat dan Pendukung..............................................................13

C. Hasil dan Pembahasan...................................................................................14

BAB IV PENUTUP..............................................................................................18

A. Kesimpulan....................................................................................................18

B. Saran..............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

LAMPIRAN..........................................................................................................20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses Pemaparan inovasi dan pembagian bidang kerja......................11


Gambar 2. Agenda Monitoring ke IKM yang berpotensi dapat lebih baik lagi di
segi peningkatan kualitas produk dan promosi......................................................13
Gambar 3. Kegiatan kunjungan dalam rangka berdiskusi tentang keluhan dan
brainstorming konten promosi IKM......................................................................14
Gambar 4. IKM tradisional yang sudah berdiri dari beberapa dekade yang lalu
namun jarang disorot sehingga mulai terlupakan seiring berkembangnya zaman.15
Gambar 5. Leaflet sebagai salah satu bentuk promosi yang akan disebarkan
melalui media sosial maupun brosur......................................................................16
Gambar 6. ID Card sebagai sarana penghubung yang mempermudah interaksi
antara Konsumen dan Pemilik IKM.......................................................................17

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Studi Administrasi Pemerintahan Derah sejatinya telah
menyediakan sarana dan prasarana pendukung pendidikan yang luas untuk
menunjang kompetensi profesional, namun sarana dan prasarana tersebut hanya
menunjang aspek teoritis kompetensi profesional. Dalam dunia kerja diperlukan
perpaduan ilmu teori yang didapat dari perkuliahan dan praktek lapangan untuk
mendapatkan ilmu tentang dunia kerja yang sebenarnya.

Magang II untuk Praja Muda merupakan bagian integral dari proses


pelatihan IPDN sebagai bagian dari kegiatan akademisi berbobot 2 SKS yang
dirancang untuk memberikan Praja pengalaman praktis menerapkan teori ke studi
lapangan. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota
Singkawang adalah lembaga pemerintah daerah yang bertanggung jawab atas
pengembangan sektor-sektor tersebut di kota ini. Dinas ini memiliki visi untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan daya saing sektor industri,
perdagangan, koperasi, dan UKM. Struktur organisasi dinas terdiri dari beberapa
bagian, termasuk bagian kebijakan, pengembangan usaha, pengawasan, dan
pemantauan sektor-sektor terkait.

Aparatur Negara (ASN) adalah kelompok profesi yang terdiri dari Pegawai
Negeri Sipil dan PPPK yang mempunyai pekerjaan dan bekerja pada lembaga
negara. Prinsip ini diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil
negara. Peran ASN sangat penting dalam upaya mewujudkan masyarakat yang
taat hukum, modern, beradab, demokratis, sejahtera, adil, dan bermoral tinggi
yang memberikan pelayanan yang jujur dan adil kepada masyarakat. Mereka juga
bertanggung jawab menjaga persatuan dan kesatuan dengan setia pada Pancasila
dan UUD 1945(Kadarisman, 2018.). ASN diharapkan dapat meningkatkan
penyelenggaraan pemerintahan yang menitikberatkan pada pelayanan publik
secara jujur, profesional, tidak memihak, bebas dari campur tangan politik, murni

6
korupsi, konspirasi dan nepotisme serta mampu memberikan pelayanan publik
kepada masyarakat dan melaksanakan kebijakan yang dapat meyatukan bangsa.
Selain itu, ASN diharapkan dapat belajar menjadi PNS yang profesional dengan
menerapkan nilai-nilai inti yaitu berorientasi pada pelayanan, bertanggung jawab,
kompeten, harmonis, setia, mudah beradaptasi dan kooperatif.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Singkawang


memiliki peran penting dalam pengembangan sektor-sektor tersebut di kota ini.
Dinas ini bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan, mengembangkan
program, serta memberikan dukungan dan fasilitas bagi pelaku usaha di sektor-
sektor tersebut. Peran dinas meliputi pengembangan infrastruktur industri,
peningkatan daya saing produk lokal, pelatihan dan pendampingan bagi pelaku
usaha, serta pengawasan dan pemantauan kegiatan perdagangan, koperasi, dan
UKM. Dinas juga berperan dalam mendorong inovasi dan pengembangan
koperasi sebagai model bisnis yang inklusif dan berkelanjutan. Namun dalam hal
ini, Masih terkendala dengan pemahaman mengenai teknologi digital yang masih
belum sepenuhnya dapat digunakan dengan optimal oleh Disperindagkop UKM
maupun masyarakat luas.

Dalam konteks pemberdayaan serta promosi UMKM ini, penulis sadari


masih banyak kekurangan dalam prosesnya. Hal yang paling penulis soroti adalah
terkait dengan penggunaan media sosial dalam proses pengembangannya. Oleh
karena itu Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat inovasi yang
bertujuan untuk Meningkatkan proses pemberdayaan dan promosi UMKM dengan
judul judul “INOVASI “LOCAL CATALOG” DALAM RANGKA
MEMPROMOSIKAN IKM MELALUI PLATFORM MEDIA SOSIAL
DISPERINDAGKOP UKM KOTA SINGKAWANG”. Gagasan ini diangkat
guna membantu kinerja Bidang Perindustrian Disperindagkop UKM Kota
Singkawang yaitu dalam hal Pemberdayaan dan promosi usaha masyarakat agar
dapat dijangkau oleh khalayak ramai.

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat membantu Masyarakat yang


memiliki IKM agar dapat terjangkau oleh khalayak ramai dan meningkatkan

7
pendapatan serta audiensi dari Pembeli baik di kota singkawang maupun daerah
lain yang sudah menerima promosi melalui media sosial ini.

B. Fakta dan Data


DISPERINDAGKOP UKM Kota Singkawang dalam menjalankan
pelayanan publiknya khususnya di bidang Perindustrian bisa dikatakan sudah
sangat baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibanding kota-kota lainnya.
Untuk sebagai contoh nyata pada bidang tersebut sudah beberapa kali
melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi tentang pemberdayaan IKM dan sudah
memberi benefit kepada pemilik IKM yaitu pemilik lebih memahami bagaimana
cara mengelola dan meningkatkan kualitas barang dagangannya.

Namun disisi lain, tentunya masih terdapat kekurangan dalam Bidang


Perindustrian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Dimana penggunaan
media sosial disini masih minim sehingga masih belum dapat melaksanakan
penyuluhan dan sosialisasi yang berkaitan dengan media sosial.

Sebagai contoh, dalam proses monitoring ke beberapa IKM, masih ditemui


bahwa pemilik hanya melakukan promosi door to door yang mana metode
promosi ini dinilai sudah tidak efektif dalam proses pemasaran yang dengan
berjalannya waktu sudah menggunakan berbagai macam teknologi berbasis
digital.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah


dalam menjalankan pelayanan publiknya khususnya di bidang Perdagangan
sedang mencoba memaksimalkan potensi dan media yang dimiliki. Untuk sebagai
contoh nyata pada bidang tersebut yaitu pada pemanfaatan digitalisasi di masa
sekarang sebagai penunjang untuk mempromosikan industri kecil menengah yang
berada di kota singkawang

Sebagai contoh, disperindagkop ukm kota singkawang memanfaatkan media


sosial agar dapat membantu dibidang perdagangan khususnya melalui e-katalog
lokal yang dapat di daftarkan melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sehingga Ikm yang terdapat di Kota Singkawang dapat

8
mempromosikan usaha yang dimiliki dan terjangkau oleh masyarakat di daerah
lain

Bersumber dari situs media center kota singkawang, penyuluhan untuk


mendaftarkan produk Ikm kedalam e-katalog lokal melalui Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah telah dilakukan pemerintah kota singkawang.
Menurut situs e-katalog LKPP Kota Singkawang baru terdapat 28 etalase produk
yang telah didaftarkan kedalam e-katalog tersebut. Tentunya hal ini telah
mendasari terhadap perkembangan dalam mempromosikan Ikm yang dimiliki
masyarakat kota singkawang, namun masih diperlukan kesadaran masyarakat
serta penunjang lebih agar program yang dijalankan pemerintah kota singkawang
ini lebih tersampaikan kepada masyarakat dengan baik.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penyusun menganalisis
permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa yang menjadi kekurangan dalam pemanfaatan inovasi “Local


Catalog” dalam membantu masyarakat mempromosikan IKM?
2. Apa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah kota singkawang terkait
penyuluhan pendaftaraan Ikm kedalam katalog lokal?
3. Bagaimana langkah yang tepat guna mengefektifkan katalog lokal Kota
Singkawang ?

D. Tantangan dan Kebutuhan Aktual


Di dalam penyelesaian sebuah isu-isu permasalahan, tentunya terdapat
tantangan-tantangan yang dapat dikatakan merupakan hambatan penyelesaian hal
tersebut. Adapun tantangan yang dapat dikatakan berpengaruh terhadap jalannya
atau terlaksananya inovasi tersebut adalah kurangnya pemahaman masyarakat
terhadap pentingnya media sosial dalam mempromosikan ikm yang dimiliki
sehingga banyak masyarakat yang acuh terhadap katalog lokal.

Hal ini tentu membuat masyarakat kebingungan terhadap inovasi “Local


Catalog” dengan permasalahan utama yakni pemahaman tentang teknologi
terutama Media Sosial yang dinilai masih kurang setelah melakukan monitoring

9
ke beberapa IKM serta kurangnya kesadaran tentang berbagai macam benefit atau
keuntungan yang didapat jika bisa memanfaatkan platform Media sosial dengan
baik.

BAB II

METODE MAGANG

A. Langkah-langkah Penyusunan Metode


Adapun langkah-langkah yang saya ambil adalah membaca aturan dari
Peraturan Walikota (PERWAKO) Singkawang Nomor 15 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, susunan organisasi, tugas, dan fungsi serta tata kerja dinas
perindustrian perdagangan koperasi ukm Kota Singkawang tentang bidang yang
saya ambil yaitu bidang Perindustrian. Dalam Perwako 15 Tahun 2021 aturan
pelaksanaan tugas dan fungsi bagian Perindustrian terdapat pada Bagian Kelima
yang terdiri dari Pasal 33 hingga Pasal 42.

Selain itu, hal yang saya lakukan adalah dengan terjun langsung dalam
memonitoring bagaimana perkembangan IKM yang sebelumnya telah ikut
bergabung dalam sosialisasi dan penyuluhan yang dilaksanakan oleh Dinas
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Singkawang.

B. Proses Pelaksanaan Magang


Proses pelaksanaan magang hingga terbentuknya inovasi atau yang disebut
program perubahan dimulai dari pembacaan Peraturan Walikota Singkawang No.
15 Tahun 2021 yang di dalamnya mengatur tentang tata kerja dan
pengorganisasian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota
Singkawang. Pembacaan literasi Perwako 15 Tahun 2021 difokuskan pada Bagian
Kelima Pasal 33 sampai pasal 42 yang mengatur tata kerja bidang Perindustrian
sebagai bidang yang ditempuh dan bidang tempat pelaksanaan inovasi yang akan
dirampungkan.

Setelah Membaca dan memahami tugas dan fungsi di bidang yang saya
tempati, selanjutnya saya bersama staff di bidang perindustrian tersebut terjun
langsung ke beberapa IKM yang sebelumnya sudah mendapat perhatian khusus

10
setelah mengikuti beberapa sosialisasi yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM kota singkawang. Beberapa IKM ini mendapat
perhatian khusus karena dinilai berpotensi untuk bisa berkembang menjadi lebih
besar dan dikesempatan tersebut saya berbincang dan bertukar pendapat bersama
pemilik IKM tentang pemanfaatan media sosial sebagai platform promosi yang
dapat digunakan secara benar dan efektif.

Pada jam kerja dan saat terjun langsung kelapangan, saya sering bertukar
fikiran bersama staff di Bidang Perindustrian terkait berbagai permasalahan yang
sering dialami para pemilik IKM terutama pada bagian promosi yang dimana
masih banyak dari para pemilik IKM yang belum sepenuhnya faham dan mengerti
bagaimana pentingnya Media sosial sebagai Media Promosi dan juga sebagai
penghubung mereka dengan konsumen.

Setelah perbincangan yang cukup panjang, saya mendapat sebuah ide


tentang bagaimana dengan sederhana Platform Media Sosial ini dapat memberi
dampak kepada pemilik IKM dalam konteks Promosi dan penghubung dengan
konsumen. Yakni dengan Penggunaan ID Card dimana didalam ID Card tersebut
diletakkan QR Code yang bisa langsung di scan oleh konsumen sehingga
langsung terhubung dengan Contact Person IKM atau Media Sosial mereka
sehingga Konsumen dapat dengan mudah melihat produk apa saja yang
dipasarkan oleh pemilik sebelum memutuskan akan membeli apa dari IKM yang
sudah memiliki ID Card tersebut.

11
Gambar 1. Proses Pemaparan inovasi dan pembagian bidang kerja

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Proses Penyusunan Inovasi


Setelah melaksanakan pemaparan inovasi pada hari pertama, Saya kemudian
ditempatkan di Bidang Perindustrian karena menurut Kepala Dinas Inovasi yang
saya sampaikan lebih mengarah ke Bidang Perindustrian yang lebih banyak terjun
ke lapangan melakukan monitoring serta memberi penyuluhan dan sosialisasi
kepada berbagai IKMM yang terdapat di Kota Singkawang.

Setelah Menempati bidang yang telah diamanahkan oleh Kepala Dinas, saya
langsung berkomunikasi serta meminta arahan dan bimbingan kepada Kepala
Bidang Perindustrian terkait Inovasi yang saya berikan. Setelah obrolan yang
cukup Kompleks, saya kemudian menyadari bahwa di Bidang Perindustrian ini
sudah sering melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi kepada Pemilik IKM yang
dimana hal ini dapat mempermudah saya dalam proses pendataan IKM yang
sebelumnya sudah mengikuti penyuluhan dan sosialisasi.

12
Dalam proses pelaksanaan Inovasi ini, saya sering berkomunikasi dengan
Kepala Seksi Usaha Industri yang dimana beliaulah yang sering terjun langsung
kelapangan memonitoring bagaimana perkembangan serta permasalahan IKM
yang sering dialami serta memberi Solusi dari ragam permasalahan yang dialami
IKM. Dari proses Monitoring inilah ditemukan fakta bahwasannya masih banyak
IKM yang belum memahami dan menggunakan Media sosial sebagai salah satu
media promosi yang dimana hal ini tentu merupakan fakta yang kurang
mengenakkan dimana dengan perkembangan zaman yang sudah semakin maju ini
masih ditemukan masyarakat yang belum memahami dengan baik teknologi
digital yang memiliki banyak sekali benefit terutama untuk pemilik IKM sebagai
media promosi dan penghubung langsung kepada konsumen.

Gambar 2. Agenda Monitoring ke IKM yang berpotensi dapat lebih baik lagi di
segi peningkatan kualitas produk dan promosi
B. Faktor Penghambat dan Pendukung
Dalam penerapan inovasi pada awalnya saya mendapatkan beberapa
hambatan yang bisa dikatakan cukup mengganggu. Dimana pada dasarnya faktor
penghambat inilah yang merupakan inti dari terlaksana atau tidaknya inovasi yang
saya usung. Bersama Kepala Seksi Usaha Industri dan Staf staf yang ada di
bidang industri, saya melaksanakan monitoring dan mengamati apasaja keluhan
yang dialami oleh pemilik IKM serta memberi solusi dan motivasi untuk mereka
agar dapat dengan perlahan memperbaiki kekurangan yang ada di usahanya. Dari
beberapa kesempatan melakukann kunjungan ke IKM, saya temui bahwa memang
sebagian besar mengalami kendala pada media promosi. Karena beberapa IKM

13
hanya melakukan promosi dengan metode door to door atau dengan sederhananya
promosi yang dilakukan hanya ke rekan rekan terdekat dan toko toko yang mau
menerima untuk memasarkan produk dari IKM yang saya kunjungi tersebut. Hal
ini tentu saja kurang efektif karena sejatinya jika mereka dapat menggunakan
media sosial dengan baik dan benar, promosi yang dilakukan dapat lebih luas
terjangkau oleh khalayak ramai serta lebih menarik minat konsumen bahkan
hingga ke luar kota singkawang.

Namun, tanpa dapat saya pungkiri faktor yang sangat mendukung dalam
pelaksanaan Magang II ini adalah bimbingan dari Kepala Bidang Perindustrian
dan Kepala Seksi Usaha Industri yang dalam beberapa kesempatan membantu
saya dengan berdiskusi tentang evaluasi dari inovasi yang saya berikan dan
memberi arahan serta bimbingan agar inovasi yang saya usung dapat terlaksana
dengan semestinya.

Faktor pendukung lainnya adalah saya diberikan data dari beberapa IKM
yang sudah termonitor sehingga saya dapat dengan mudah mengetahui IKM yang
dirasa butuh pengembangan dalam Mempromosikan Produknya serta membantu
dalam Brainstorming konten promosi yang akan dilakukan nantinya oleh pemilik
IKM.

14
Gambar 3. Kegiatan kunjungan dalam rangka berdiskusi tentang keluhan dan
brainstorming konten promosi IKM
C. Hasil dan Pembahasan
Sebelum melaksanakan kegiatan Magang II ini, saya sudah beberapa kali
mencaritahu tentang tugas dan fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan UKM di Kota singkawang. Dimana setelah melakukan literasi dan
pemahaman dari tugas dan fungsi dinas yang saya tempati, saya mengambil
keputusan untuk membuat judul yang berkaitan dengan IKM yang dimana Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM ini lebih sering terjun langsung
ke lapangan sehingga hal inilah yang mendorong saya untuk membuat sebuah
inovasi yang pada akhirnya menjadi judul dalam penulisan laporan akhir Magang
II ini.

Sehingga muncullah ide tentang inovasi tentang pemanfaatan Media Sosial


dalam melakukan promosi produk yang dimana penggunaan Media Sosial ini
terbilang sangat efektif untuk menjangkau konsumen yang lebih luas agar
menaruh minat untuk membeli produk yang ditawarkan oleh IKM.

Gambar 4. IKM tradisional yang sudah berdiri dari beberapa dekade yang lalu
namun jarang disorot sehingga mulai terlupakan seiring berkembangnya zaman

15
Salah satu permasalahan yang cukup besar pada IKM dapat dilihat pada
Gambar 5. Dimana tanpa adanya promosi yang berkelanjutan dan pemahaman
Pemilik IKM tentang bagaimana cara mengembangkan binis dan melakukan
promosi tentu sangat berdampak dalam keberlangsungan bisnis yang dimiliki.
Dengan semakin berkembangnya zaman dimana Teknologi Informasi yang sudah
semakin maju, penting bagi para pemilik IKM untuk memahami dan menyadari
bahwa Promosi baik secara digital maupun konvensional merupakan salah satu
hal yang sangat penting dalam mempertahankan usaha yang telah dirintis dari
sekian lama.

Masalah inilah yang membuat banyak IKM tradisional yang perlahan lahan
mulai dilupakan oleh masyarakat yang lebih tertarik dengan IKM yang rutin
melakukan promosi baik melalui media sosial maupun konvensional seperti
brosur dsb. Hal inilah yang tentu saja harus menjadi perhatian kita semua agar
IKM tradisional yang sudah berdiri dari sekian tahun yang lalu tersebut dapat
terus bertahan dengan semakin cepatnya perkembangan zaman dan teknologi
informasi.

Atas dasar permasalahan diatas, maka dalam pelaksanaan Inovasi yang saya
usung didukung oleh Kepala Seksi Usaha Industri dan beliau memberi arahan
serta bimbingan lebih lanjut terkait pelaksanaan Inovasi agar dapat terlaksana
secara Efektif.

16
Gambar 5. Leaflet sebagai salah satu bentuk promosi yang akan disebarkan
melalui media sosial maupun brosur.
Selain Leaflet pada gambar diatas, saya diamanahkan untuk membuat desain
ID Card yang nantinya akan dibagikan kepada IKM yang sudah terdata oleh Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Kopeasi, dan UKM kota singkawang sebagai bentuk
pelaksanaan inovasi yang telah disetujui dan ditindaklanjuti oleh Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Singkawang.

17
Gambar 6. ID Card sebagai sarana penghubung yang mempermudah interaksi
antara Konsumen dan Pemilik IKM
Nantinya ID Card ini akan digunakan oleh Pemilik IKM dengan tujuan
sebagai salah satu sarana penghubung antara Konsumen dan Pemilik IKM.
Dengan adanya QR Code yang terdapat di ID Card tersebut konsumen dapat
langsung terhubung dengan Kontak pemilik maupun Media Sosial IKM agar
konsumen dapat dengan leluasa berkomunikasi dan mengetahui produk apa saja
yang dipasarkan oleh IKM yang memiliki ID Card tersebut.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Magang II ini adalah
masih banyak ditemui masyarakat yang memiliki IKM belum sepenuhnya
mengetahui bagaimana cara mengelola dan mengembangkan bisnis di era
teknologi yang sudah semakin maju ini. Perlu diperhatikan lagi bahwa banyak
IKM yang sangat potensial di Kota Singkawang namun belum banyak diketahui
oleh masyarakat ataupun IKM tradisional yang sudah berdiri sejak sekian lama

18
namun mulai terlupakan karena kurangnya pengetahuan tentang bagaimana cara
mengelola dan mengembangkan bisnis terutama dalam hal promosi yang sangat
penting dalam usaha untuk mengembangkan bisnis.

Dengan adanya leaflet dan ID Card yang sudah dibuat tersebut, diharapkan
dapat menarik lebih banyak audiensi masyarakat tentang IKM yang potensial dan
unik di kota singkawang serta bagi pemilik IKM diharapkan dapat lebih sadar dan
faham tentang betapa pentingnya sebuah promosi dalam mengembangkan bisnis
di zaman yang sudah semakin maju saat ini.

B. Saran
Saran yang mungkin bisa menjadi pertimbangan adalah kedepannya adalah
diharapkan dalam beberapa masa yang akan datang terjadi perkembangan
teknologi di sektor industri perdagangan. Dikarenakan keterbatasan waktu yang
diberikan oleh penulis inovasi ini masih dibilang sangat sederhana.

Seperti pengembangan kawasan pasar kedalam sistem digital melalui media


sosial sehingga meningkatan promosi IKM ke daerah lainya dan juga penyuluhan
kepada pemilik IKM tentang pentingnya sistem digital di masa sekarang
khususnya dalam memanfaatkan media sosial dalam mempromosikan usaha –
usaha yang dimiliki serta untuk mengembangkan usaha agar dapat terus bertahan
dan semakin berkembang seiring berjalannya waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. (2020). Panduan
Praktis Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Bagi UMKM. Jakarta: Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah Republik Indonesia.

Dr. Suryono Efendi, S.E.,M.B.A., M.M.Eddy Guridno, S.E.,M.Si.M.Dr. Ir. Edi


Sugiono, S.E.,M.M.Dr. Sufyati HS.,S.E.,M.M.(2019). Penguatan
Industri kecil dan menengah di Indonesia.

19
I. Umar, S. Sunarsih, D Zain (2021). Implementasi Peran, Tugas Dan Tanggung
Jawab Dinas Terhadap Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah Pada Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi,
Dan Ukm Di Kota Singkawang.

A Gunawan, PB Katili, M Lestari (2017). Pemetaan potensi industri kreatif


unggulan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peraturan Walikota Singkawang No. 15 Tahun 2021

20
Lampiran 2. Visi dan Misi DISPERINDAGKOP UKM Kota Singkawang

21

Anda mungkin juga menyukai