LEMBAR PEGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… i
DAFTAR TABEL……………………………………………………..................... ii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1
B. Identifikmasi Masalah.......................................................................................2
C. Batasan Masalah................................................................................................3
D. Rumusan Masalah.............................................................................................3
E. Tujuan Magang.................................................................................................3
F. Kegunaan Magang............................................................................................4
G. Jadwal Waktu Pelaksanaan Magang.................................................................5
H. Penjelasan Judul Magang..................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep Pariwisata Syariah ...............................................................................6
B. Konsep Pariwisata Halal.................................................................................10
C. Pengertian Ekonomi Kreatif............................................................................14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................31
B. Saran ..............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
i
DAFTAR TABEL
2017-2018.................................................................................................24
2011‒2020.................................................................................................29
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Kota Padang..............................................................................................................
Lampiran 6 Dokumentasi...........................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
mengaktualisasi diri terhadap beberapa keahlian atau keterampilan baik Softskill atau
Hardskill yang sudah diperoleh selama perkuliahan, di terapkan disuatu instansi atau
perusahaan selama beberapa bulan. Pada laporan Magang ini disajikan beberapa kegiatan
pelaksanaan kerja, temuan kendala atau masalah dan usulan solusi terhadap kendala atau
masalah yang dihadapi di Dinas Pariwisata Kota Padang Provinsi Sumatera Barat selama
1 bulan yaitu pada tanggal 01 September 2021 sampai dengan tanggal 30 September
2021.
Kreatif, yang mana di Dinas Pariwisata Kota Padang memiliki empat Bidang yaitu
Bidang Program, Bidang Destinasi dan Daya Tarik Pariwisata,Bidang Pemasaran, dan
Bidang Ekonomi Kreatif. Pelaksanaan kerja pada bidang Ekonomi Kreatif adalah
mengentri Data Direktori Perusahaan Pangan Kota Padang Industri Kecil dan Menengah
secara lagsung, serta melaksanakan acara outbound yang telah direncanakan (Rundown
Program magang ini dilaksanakan lebih kurang selama 40 hari kerja sesuai
dengan program kurikulum di Institut Agama Islam (IAIN) Bukittinggi, mahasiswa akan
memilih topik dan judul magang serta memilih tempat dan lokasi perusahaan swasta,
lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah tempat tujuan magang yang dituju.
1
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melaksanakan program magang
ini pada satu lembaga pemerintah yaitu Dinas Pariwisata yang terletak di Gandaria No
56, Jati Baru, Kec.Padang Timur Kota Padang, Sumatera Barat yang bergerak di bidang
Ekonomi Kreatif Pariwisata. Dunia usaha membutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas, jujur, cerdik dan pintar serta mempunyai latar belakang pendidikan yang
baik, maka dalam hal ini Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi menjadikan
program magang ini menjadi suatu keharusan bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan
bidang studinya. Program yang telah direncanakan pihak Institut untuk dapat
menghasilakan dan mencip6766takan hubungan timbal balik antar dunia usaha sebagai
pencipta kesempatan kerja dengan dunia pendidikan sebagai penyedia tenaga kerja
terdidik.
B. Identifikasi Masalah
Jadi dari Latar Belakang diatas dapat disimpulkan identifikasi masalahnya adalah sebagai
berikut :
2. Dinas Pariwisata Kota Padang memiliki empat Bidang yaitu Bidang Program, Bidang
Kreatif.Batasan Masalah.
3. Pelaksanaan kerja pada bidang Ekonomi Kreatif adalah salah satunya serta
Padang
2
C. Batasan Masalah
1. Memberikan pemahaman mengenai apa itu Ekonomi Kreatif yang ada di Dinas
2. Mengetahui apa itu Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) yang salah satu nya
3. Dan mengetahui apa saja strategi pengembangan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Magang
1. Memberikan gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi dari ilmu atau
yang selama ini diperoleh pada perkuliahan dan membandingkannya dengan kondisi
2. Melatih mahasiswa dan mahasiswi calon lulusan agar memiliki kemampuan dalam
3
3. Untuk memperoleh pengetahuan dari tempat magang.
kerja.
F. Kegunaan Magang
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang dipero leh di bangku
perkuliahan.
cepat, tepat, adil, dan penuh rasa tanggung jawab sehingga tidak merugikan orang
lain.
Magang di Dinas Pariwisata Kota Padang yang dilaksanakan pada tanggal 01 September
Pada table 1.1 dibawah ini merupakan tabel jam kerja yang dilaksanakan pada Dinas
4
Tabel 1.1. Waktu Pelaksanaan Magang.
12.00-13.00
3 Rabu 07.30 WIB 16.00 WIB
WIB
11.30-13.00
5 Jumat 08.00 WIB 17.00 WIB
WIB
6 Sabtu Libur
7 Minggu Libur
BAB II
KAJIAN TEORI
5
Konsep Pariwisata Syariah Pariwisata menurut United Nation World
orang yang mengadakan kunjungan dan bermukim di suatu daerah di luar area
yang biasa selama waktu yang tidak lebih dari satu tahun secara berulang-ulang
menyuarakan pada umatnya untuk melakukan perjalanan atau travelling hal ini
bumi. Di dalam Al-Qur’an ada sembilan (9) ayat yang membahas tentang
perjalanan salah satunya terdapat pada surah Ar-Rum:42 yang mana artinya :
Saat ini pariwisata syariah sedang menjadi tren, konsep syariah merupakan
jawaban dari tingginya untapped market yang belum tersentuh dengan maksimal.
yang ada3.
1
Basuki Antariksa, Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan (Malang: Intrans Publishing, 2016)
2
Tourism Review, “Indonesia Launches Sharia Tourism Project,” 2013, http://www.tourism-review. com/indonesia-
launches-sharia-tourism-projects
3
Kurniawan Gilang Widagdyo, “Analisis Pasar Pariwisata Halal Indonesia,” The Journal of Tauhidinomics 1, no. 1
(2015): 73–80.
6
Ada empat faktor penting yang harus diperhatikan untuk mendukung pariwisata
syariah:
memang sedang menjadi tren dunia, para wisatawan tentunya tertarik dengan
konsep baru tersebut. Istilah syariah yang biasa identik dengan lembaga keuangan
perlahan mulai merambat pada gaya hidup salah satu nya adalah sektor pariwisata.
Momentum seperti ini menarik perhatian pelaku wisata yang terlibat didalamnya,
menyiapkan sarana dan prasarana sesuai ketentuan syariah. Selain itu pebisnis
yang bergerak di bidang pariwisata juga ikut andil dalam kemajuan pariwisata
syariah salah satu contohnya yaitu menyediakan paket tour and travel berbasis
syariah, restoran, hotel, dan spa yang bersetifikat halal yang dikeluarkan oleh
4
Chookaew et al., “Increasing Halal Tourism Potential at Andaman Gulf in Thailand for Muslim Country.”
7
Menteri pariwisata telah mengatur tentang pelaksanaan pariwisata syariah
memiliki sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh DSN-MUI. Selain itu provinsi
pariwisata syariah yang dimuat dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016
kunjungan wisata dengan aman, halal dan juga dapat memperoleh kemudahan
Kunjungan wisata dipengaruhi oleh beberapa motif budaya, interpersonal, dan fisik.
8
b. Transportasi Salah satu faktor yang mempermudah wisatawan berpindah ke lokasi
keamanan.
c. Obyek Wisata Obyek wisata merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk
berkunjung.
wisatawan.
e. Informasi dan Promosi Promosi yang menarik dan informasi yang jelas akan menarik
minat wisatawan5.
maupun regional, jika kebijakam tersebut belum ada, tim perencana harus mampu
maupun internasional.
pada destinasi.
9
g. Mendorong peningkatan dan perkembangan lembaga profesi pariwisata.
2008). Wisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang, yang dilakukan secara sukarela dengan tujuan berlibur, atau tujuan lain
6
Hanum Kusuma Dewi, “Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Ekonomi Akan Naik 2 Kali Lipat,” 2016,
http://www.bareksa.com/id/text/2016/11/17/kontribusi-sektor-pariwisata-terhadap-ekonomi-
7
Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 2.No. 1,Juni 2019
10
Rumusan baku seperti yang tercantum dllamm UU No. 9/2010 adalah
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
Agro (Agro Wisata), Wisata Ekologi (Eco Tourism), Wisata Minat Khusus
atau perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan selama bepergian dan
11
Pariwisata (Tourism Industry), Pariwisata Perkotaan (Urban Tourism), Pariwisata
sebagaimana di atur fatwa dan/atau telah disetujui oleh Majelis Ulama Indonesia.
Istillah syariah mulai digunakan di Indonesia pada industri pebankan sejakk tahun
1992. Dari industri perbankan berkembang ke sektor lain yaitu asuransi syarah,
dan jasanya yang bersifat universal. Produk dan jasa wisata, objek wisata, dan
tujuan wisata dalam periwisata syariah adalah selama tidak bertentangan dengan
nilai-nilai dan etika syariah. Jadi Pariwisata Syariah tidak terbatas hanya pada
wisata religi.
bermacam dampak sosial dan budaya. Wisata halal adalah suatu produk baru
dari pasar mmuslim dan non-muslim. Menurut Zulkifli dalam Akyol & Kilinç
8
Muchamad Zaenuri, Perencanaan Strategis Kepariwisataan Daerah Konsep dan Aplikasi, (Yogyakarta : e-Gov
Publishing, 2012), Hlm. 47-48
12
hidup (kosmetik, tekstil, dll), dan pelayanan (paket wisata, keuangan,
didefenisikan sebagai :
Menurut Pavlove dalam Razzaq, Hall & Prayag, Halal atau Islamic
13
kehalalan produknya akan mendapatkan opsi yang lebih luas9. Ini
pasal 3, pasal 5, pasal 12, pasal 25, dan pasal 26. Bagian menimbang
hubungan antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa (Pasal 5), pengembangan
salah satunya, norma agama masyarakat setempat (Pasal 25 huruf a), dan
kewajiban yang sama juga berlaku pada pengusaha pariwisata (Pasal 26 huruf
9
Ali Nasriah, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wajo” Jurnal Bisnis & Kewirausahaan
(Makassar,2015) Hlm 405-406
14
Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.10
Alam (SDA) sekarang menjadi berbasis SDM, dari era pertanian ke era
ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif. Menurut
ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi yang sangat
BAB III
10
Muchamad Zaenuri, Perencanaan Strategis Kepariwisataan Daerah Konsep dan Aplikasi, (Yogyakarta : e-Gov
Publishing, 2012), Hlm. 48-49
15
PEMBAHASAN
Pada tahun 1983 dibentuk satuan tugas (SATGAS) untuk mengelola atau
mengurus objek wisata pantai Padang, baik itu ketertiban, kenyaman, keindahan, juga
retribusi tanda masuk dan retribusi pedagang yang ada di objek wisata pantai padang,
Pimpinan SATGAS sini juga dipercayakan kepada Bapak Al Manar yang merupakan
anggota dari TNI AD. Kemudian pada tahun 1986, SATGAS ini diperluas ruang
lingkup kerjanya dengan dibnetuk atau berubah menjadi Badan Pengelola pariwisata
Kota Padang, seperti mengelola Objek Wisata Pantai Air Manis, Objek Wisata Pantai
Pasir Jambak. Badan Pengelola Pariwisata Kota Padang ini dipimpin oleh Drs.Dasril
Ramli dengan seiring pesatnya menjadi kemajuan Kota Padang pada tahun 1988, pada
sektor pariwisata berubah lagi menjadi cabang Dinas Provinsi yang dikepalai oleh
Drs.Bachtar Bahar. Lalupada tahun 1990, ada penyerahan urusan di Bidang Sektor
Dinas Pariwisata Kota Padang yang dikepalai oleh Arman Rahman S.H.
Kemudian pada tahun 1994 s/d 1995 Dinas Pariwisata berganti lagi pucuk
pimpinannya yang dipimpin oleh Dhermawan Ilyas B.A. Pada tahun 1996 terjadi lagi
pergantian pimpinannya yaitu DRs.Helmi Zeni sampai tahun 1998. Pada awal tahun
1999 terjadi lagi pergantian pimpinan menjadi Ir.Indra Catri M.Tp. Pada tahun 2000,
kebudayaan tradisional yang ada di Padang, dengan hal ini Dinas Pariwisata Kota
16
Pada tahun 2001, terjadi lagi pergantian pimpinan kepada Ir.Mudrika, masa
jabatannya sampai tahun 2004. Ditahun 2005, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
berganti lagi pimpinannya terjadi Ir.Harmansyah MM. Pada tahun 2006,ada mutase
seorang pejabat tersebut menjadi kepala Dinas Kebusayaan dan Pariwisata yang
bernama Ir.Erizon M.P. tahun 2007 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terjadi lagi
pergantian pimpinan dan dipercayakan kepada Dr.Didi Aryadi, M.Si dengan masa
Pada pertengahan 2009 kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berganti lagi
menjadi Drs,Edi Hasymi M.Si sampai pertengahan 2012, Rentang waktu pertengahan
2012 digantikan lagi oleh Ir.Asnel M.Si. Dengan masa jabatan 3 bulan. Kemudian
digantikan oleh Ali Basar S.H,MM. Sampai akhir tahun 2012. Diawal tahun 2013
masa tugas sampai pertengahan 2014. Pada pertengahan tahun 2014 itu
Ir.Dian Faktris sampai bulan Oktober tahun 2015. Setelah itu berganti lagi pimpinanya
menjadi Medi Iswandi,ST.,MT. dengan terbitnya peraturan Wali Kota Padang Nomor
83 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berganti nama menjai Dinas Pariwisata dan
Dinas sampai tanggal 6 Februari 2019. Pada bulan maret 2019 terjadi kekosongan
pimpinan, Drs.Didi Aryadi dipercaya sebagai PLT Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
17
Kota Padang Sampai tanggal 5 Juni 2019. Pada tanggal 11 Juni 2019 dilantiklah
Drs.Afrian secara definitife oleh Wali Kota Padang sebagai kepala Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kota Padang. Pada awal Januari 2021, Dinas Pariwisata dan
Saing”
18
bersama msayarakat, untuk dapat mewujudkan visi pembangunan
juga akan menambah salah satu pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
1. Aspek Fisik
19
yaitu:
variasi musim.
yang panjang).
20
(termasuk padang rumput) beserta spesies-spesies flora dan
mendorong
kategori, yaitu:
alam lainnya.
Padang diantaranya :
21
bagi wisatawan baik itu wisatawan nusantara maupun wisatawan negara.
b. Moda Darat. Kunjungan melalui rute darat. Kota Padang dapat diakses
Padang memiliki satu terminal regional dan dua statiun kereta api yaitu
Statiun Kereta Api Bandar Buat dan Statiun Kereta Api Tabing. Moda
transportasi darat yang dapat mencapai dan bertolak dari Kota Padang dapat
Menuju dan bertolak dari wilayah sekitar. Sarana dan prasana pendukung
Kota Padang.
Menengah Kecil dan Mikro) adalah usaha produktif milik orang perorangan dan /
atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
22
Menurut Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) usaha mikro adalah usaha
Rudjito (2003) usaha mikro adalah usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh
penduduk miskin atau mendekati miskin. Usaha mikro sering disebut dengan
usaha rumah tangga. Besarnya kredit yang dapat diterima oleh usaha adalah Rp
50 juta. Usaha mikro adalah usaha produktif secara individu atau tergabung dalam
usaha yang dimiliki oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM)
lingkungan bisnis, dan formalisasi usaha secara literatur. Untuk itu, diperlukan
suatu studi yang lebih komprehensif dengan pendekatan studi eksploratif untuk
skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di Kota Padang
sebagai faktor penentu suatu usaha melakukan transformasi skala usaha dalam
Republik Indonesia tahun 2010 yang memuat isi dari Undang-undang No. 20
tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan kriteria Biro Pusat
Statistik Indonesia tahun 2010. Lokasi penelitian ini berada di Kota Padang yang
23
terdiri dari 11 Kecamatan sebagai salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat
dengan sentra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) paling potensial.
Padang tahun 2016 menunjukkan terdapat sebanyak 43.759 unit UMKM. Seleksi
strategi menurut David (2010) yang terdiri dari tahap input, pencocokan, dan
keputusan, yaitu :
1. Tahap Input, peneliti membuat matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) dan
kekuatan dan peluang (SO strategies), (b) kelemahan dan peluang (WO
strategies), (c) kekuatan dan ancaman (ST strategies) dan (d) kelemahan dan
berdasarkan nilai total terbesar. Nilai tersebut diperoleh dari perkalian bobot
dan nilai daya tarik (attractiveness score, atau AS) yang berkisar 1 s/d 4 (skor
24
1 = tidak penting, skor 2 = agak penting, skor 3 = cukup penting, dan skor 4 =
sangat penting).
kerupuk dan sejenisnya melalui RPJMD Kota Padang tahun 2013-2018 untuk
menjadi salah satu ekonomi kreatif yang unggul, penguatan UMKM melalui
dan favorit yang memperhatikan berbagai kalangan usia mulai dari segmentasi
kaum muda sampai dengan orang tua. UMKM sektor pangan di Kota.
25
Padang secara umum sangat beragam mencakup produk yang
dapat dimakan langsung di tempat dan produk yang bisa disimpan dan dibawa.
Produk tersebut umumnya adalah makanan lokal khas Sumatera Barat yang sudah
lama dikenal oleh masyarakat di Indonesia, misalnya keripik balado, sanjai, rakik
maco, rakik udang, dakak-dakak, pisang salai, kerupuk jengkol, kerupuk jangek,
dan lain sebagainya. Pelaku UMKM sektor ini umumnya sudah memperhatikan
kemasan, terutama higienitas. Namun, dari sisi artistik masih perlu dikembangkan
agar menjadi produk dengan daya tarik tersendiri (eye catching). Proses produksi
dilakukan semi manual, dimana tenaga manusia masih dominan dan minim
dengan penggunaan alat atau teknologi mutakhir. Proses pengendalian mutu sudah
diterapkan pada UMKM pangan berdaya saing, dimulai dari pemilihan bahan
baku, proses produksi, dan produk akhir. Hal ini dilakukan agar kepercayaan
dilakukan oleh sebagian besar UMKM sektor pangan di Kota Padang tidak
Keripik Christin Hakim, Rohana Kudus, Shirley, Mahkota, Umi Aufa Hakim, dan
lainnya karena biaya distribusi mahal dan kapasitas produksi yang masih rendah.
Pelaku UMKM juga telah banyak menggunakan promosi melalui media sosial dan
terbatas di satu kota atau kabupaten, namun ada juga yang keluar Kota Padang
dengan cara menjual produk secara online. Struktur organisasi di UMKM pangan
pekerja dan hanya memiliki 2 s/d 15 orang karyawan saja. Persyaratan khusus
26
bagi karyawan di UMKM pangan tidak ada, karena teknologinya pun relatif
sederhana berkapasitas rendah. Modal UMKM relatif rendah dimana pelaku usaha
banyak menggunakan modal sendiri dan dibantu dengan modal pinjaman koperasi
atau bantuan pemerintah. UMKM sektor ini menjadi lebih berkembang karena
adanya dukungan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang antara lain
Daerah (BUMD), fasilitasi pola kemitraan dengan retail modern seperti Rocky
Kota Padang
Secara umum skala usaha dari UMKM sektor pangan atau industri kerupuk
bahan baku lokal dengan produk yang memperhatikan merek, sertifikat halal, ciri
yang dicirikan dari kapasitas rendah, kemasan kurang menarik, belum adanya
sistem jaminan mutu, modal terbatas, dan pemasaran masih bersifat lokal. Selain
itu, aspek mutu, formalisasi usaha, pemahaman terhadap pajak usaha, dan tingkat
pendidikan atau pelatihan pemilik usaha yang rendah dapat menghambat UMKM
27
meningkatkan skala (omzet dan profit) usahanya. Hal ini disebabkan karena
Faktor lain yang memengaruhi adalah peluang dan ancaman. UMKM pangan
adanya ancaman bahan subtitusi, persaingan produk yang sama, harga bahan baku
kondisi perekonomian yang tidak stabil (tingkat suku bunga, inflasi, dan nilai
tukar Rupiah).
diringkas menjadi dua hal yaitu tujuan pengembangan usaha dan inovasi usaha
UMKM sektor pangan atau industri kerupuk dan sejenisnya di Kota Padang.
pemasaran meliputi bauran pemasaran yang lebih dikenal dengan 4P terdiri dari
product, place, price dan promotion serta segmentasi, target dan positioning
UMKM itu sendiri. Sedangkan aspek inovasi usaha akan berkaitan dengan
peningkatan skala usaha yang memiliki ciri khas yang berbeda dengan UMKM
sejenis menuju industri kreatif atau diferensiasi dalam hal rasa, bentuk, kemasan,
dan harga. Kedua aspek utama tersebut erat kaitannya dengan adopsi atau
sejenisnya dalam arti luas dan strategi yang memerlukan dukungan sumberdaya
28
manusia pemilik UMKM itu sendiri. Rumusan strategi tersebut kemudian dipilih
daerah.
lainnya, UMKM pangan perlu memperhatikan adanya produk substitusi yang dapat
menghasilkan produksama, maka UMKM harus memiliki ciri khas produk pangan
yangdihasilkannya.
ketigawilayah penelitian. Dalam hal ini, dukungan dari institusi lain dapat
29
2011‒2020
Wisatawan
International Domestic
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
30
Dengan adanya Ekonomi Kreatif Usaha Menengah Kecil dan MIkro (UMKM) yang
mana salah satunya mengembangkan Kerupuk dan sejeninya yang ada di Kota Padang
akan mencoba mengubah ekonomi atau kebutuhan masyarakat setempat. Yang mana
setiap tahun jumlah wisatawan mancanegara dan domestik bertambah jika UMKM di
kembangkan maka usaha-usaha yang masyarakat buka akan terjual dengan baik. Dan
PAD (Pendapatan Asli Daerah) meningkat setiap tahunnya. Dinas Pariwisata Kota
Padang terdapat bidang Ekonomi Kreatif yang mana bidang ini mengembangkan dan
mendata apa saja UMKM yang ada di Kota Padang, selain itu Sumber Daya Manusia
juga di perhatikan oleh pihak Dinas Parwisata Kota Padang agar masyarakat setempat
Secara umum skala usaha dari UMKM sektor pangan atau industri kerupuk dan
sejenisnya akan berkembang jika memiliki kekuatan dengan menggunakan bahan baku
lokal dengan produk yang memperhatikan merek, sertifikat halal, ciri khas lokal, sesuai
demikian, perkembangan UMKM sektor pangan terkendala oleh kelemahan UMKM itu
B. Saran
Pariwisata Kota Padang terdapat beberapa saran yang menjadi acuan penulis dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi perusahaan, penulis, dam pembaca.
31
1. Dengan adanya Ekonomi Kreatif yang baru dibentuk oleh Pihak Dinas Pariwisata Kota
Padang lebih banyak lagi data-data tentang sub sector yang nantinya diperlukan.
2. Bagi penulis hendanya lebih aktif dan memberikan yang terbaik selama masa magang
kepada instansi agar nama IAIN Bukittinggi dapat terjaga dengan baik
3. Bagi IAIN Bukittinggi hal ini dapat menjalin hubungan dengan instansi/perusahaan
Demikian yang dapat penulis sampaikan, harapan penulis kepada seluruh pembaca
apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam laporan yang penulis lakukan, penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan
32