Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN KOTA


UPTD PUSKESMAS SEMEMI
Jalan Raya Kendung Surabaya (60198)
Telp.(031) 7413631

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TPKJM (TIM PELAKSANA KESEHATAN JIWA MASYARAKAT)
KECAMATAN BENOWO
TAHUN 2018

A. Pendahuluan
Kesehatan jiwa merupakan sifat yang harmonis (serasi), memperhatikan
semua segi kehidupan manusia dalam hubungannya dengan manusia lain. Oleh
karena itu, kesehatan jiwa mempunyai kedudukan yang penting di dalam
pemahaman kesehatan. Sehingga tidak mungkin kita berbicara tentang kesehatan
tanpa melibatkan kesehatan jiwa. Seseorang yang sehat jasmani dan rohaninya,
sedikit banyak akan menyebabkan bertambahnya usia harapan hidup orang tersebut.
Kesehatan jiwa penting dilihat dan dampak yang ditimbulkannya, antara lain
terdapatnya angka yang besar dari penderita gangguan kejiwaan yang diikuti pula
dengan beban sosial ekonomi yang luas. Dalam upaya menangani masalah
kesehatan jiwa, hamper seluruh Provinsi di Indonesia telah dibangun Rumah Sakit
Jiwa, namun kecenderungan penderita dengan gangguan jiwa ternyata terus
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa tuntasnya penanganan kesehatan jiwa tidak
hanya ditandai dengan banyaknya Rumah Sakit tetapi masih ada factor lainnya yang
ikut mempengaruhi.
Pelaksanaan kegiatan TPKJM ini sesuai dengan visi Puskesmas Sememi
yaitu Puskesmas Sememi MITRA masyarakat mewujudkan Kecamatan Benowo
Sehat, mandiri dan berdaya saing global 2021 dan misi Puskesmas Sememi yaitu
memberikan pelayanan sepenuh hati dan bermutu dengan sumber daya yang
dimiliki, menjadikan Puskesmas Sememi sebagai pusat informasi kesehatan dan
pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, menggalang kemitraan
dengan berbagai kalangan masyarakat, meningkatkan kesehatan individu keluarga
dan lingkungan dengan tata nilai bekerja dengan prinsip 5S (senyum, salam, sapa,
santun, sopan), disiplin dalam bekerja, profesionalisme dalam bekerja, melayani
pasien dengan sepenuh hati, bertanggung jawab dalam bekerja.

B. Latar Belakang
Urbanisasi, industrialisasi dan modernisasi sebagai hasil pembangunan dapat
menimbulkan pengaruh sampingan berupa berbagai stres kehidupan yang intensif,
baik bagi individu maupun kelompok. Stress kehidupan tersebut dapat menimbulkan
berbagai proses yaitu proses pertumbuhan kota yang cepat mengandung factor-faktor
yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan bagi individu /
kelompok, factor-faktor ini berdampak pada seorang individu dan individu
diharuskan mengolah semua factor tersebut.
Hal tersebut menunjukkan pentingnya factor kepribadian yang dimiliki oleh
individu itu apakah berhasil menyelesaikan hal tersebut dengan memadai, factor-
faktor itu juga dapat menimpa keluarga dan masyarakat, akibatnya adalah terjadinya
pengelompokan baru dalam masyarakat yang sifatnya sangat majemuk.
Stress kehidupan yang dimaksud yaitu stressor kehidupan pribadi, stress sosio-
ekonomik, kepadatan penduduk yang makin meninggi, perubahan social, urbanisasi,
pola kehidupan keluarga, nasib dan keamanan dari orang yang berusia lanjut, situasi
dari berbagai lembaga social dalam masyarakat dan perbedaan social budaya.
Meningkatnya permasalahan kesehatan jiwa yang semakin kompleks, maka
diperlukan pendekatan dan pemecahan masalah dengan persiapan dan langkah-
langkah yang tepat. Pendekatan yang bersifat multidisipliner dengan pelaksanaan
yang bersifat lintas sector, melalui perkembangan upaya kesehatan jiwa di Indonesia
maka terbentuklah TP-KJM (Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat).
Capaian Program Kesehatan Jiwa terdiri Pemberdayaan kelompok masyarakat
terkait program kesehatan jiwa mencapai 100%, penanganan kasus jiwa yang datang
berobat ke Puskesmas tercapai 100%, Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui
rujukan ke Rumah Sakit atau Spesialis tercapai 100%, Kunjungan rumah pasien jiwa
tercapai 100%.
Data masalah kesehatan jiwa tahun 2017 terdiri dari 42 ODGJ dan 94 ODMK.
Jumlah Posyandu Kesehatan Jiwa sebanyak satu Posyandu, dengan total peserta 15
ODGJ dan 15 pendamping ODGJ. Capaian kinerja program kesehatan jiwa sudah
baik, namun kunjungan Posyandu Kesehatan Jiwa tahun 2017 tercapai 60% sehingga
diperlukan peran lintas sector untuk membantu meningkatkan kunjungan Posyandu
Kesehatan Jiwa.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dibuatlah KAK TP-KJM (Tim Pelaksana
Kesehatan Jiwa Masyarakat) Puskesmas Sememi tahun 2018 yang disusun
berdasarkan RKA/RPK Puskesmas Sememi tahun 2018.

C. Tujuan
1. Umum
Meningkatkan kerjasama lintas sektor terkait, termasuk peran serta masyarakat
dan kemitraan swasta, LSM, kelompok profesi dan organisasi masyarakat secara
terpadu dan berkesinambungan dalam pelaksanaan kesehatan jiwa Kecamatan
Benowo

2. Khusus
a. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
menghadapi masalah kesehatan jiwa
b. Mencari temuan kasus dan memberikan penanganan gangguan Kesehatan
Jiwa di masyarakat (Outreach) dengan berkoordinasi Lintas Sektoral
c. Memberikan pengetahuan pada masyarakat melalui Kader Kesehatan baik
tentang Kesehatan Jiwa pada Lansia (Psikogeriatri) maupun pada anak
(Psikopediatri)
d. Memberikan pengetahuan pada masyarakat melalui Kader Kesehatan tentang
deteksi dini gangguan jiwa disekitarnya

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pembuatan rencana kerja Menyusun rencana kegiatan TPKJM
2 Rakor TPKJM a. Membuat undangan

b. Pelaksanaan kegiatan rakor TPKJM

c. Menyiapkan paparan
3 Monev rakor TPKJM Melakukan monitoring dan evaluasi rakor TPKM

E. Cara pelaksanaan kegiatan


No Kegiatan Pokok Pelaksanaan Kegiatan
1 Pembuatan rencana kerja a. Berkoordinasi dengan PJ Program lain dan
Kader kesehatan jiwa untuk membuat rencana
kerja tahunan kegiatan TPKJM

b. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas tentang


rencana kegiatan tahunan TPKJM

c. Koordinasi dengan PJ Program atau kader


tentang pelaksanaan rencana kegiatan tahunan
yang di ACC
2 Rakor TPKJM a. Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas
untuk menentukan jadwal pelaksanaan Rakor
TPKJM

b. Membuat undangan Rakor TPKJM

c. Mengedarkan undangan ke lintas sektor

d. Menyiapkan capaian kegiatan kesehatan jiwa


bulan sebelumnya

e. Menyiapkan paparan kegiatan

f. Registrasi peserta

g. Pembukaan oleh Kepala Puskesmas atau yang


mewakili

h. Paparan materi capaian kegiatan Kesehatan


Jiwa

i. Diskusi tanya jawab

j. Mendokumentasikan kegiatan

k. Membuat laporan kegiatan


3 Monev Rakor TPKJM a. Membuat monitoring evaluasi tentang
pelaksanaan kegiatan (ketepatan waktu,
ketepatan sasaran, ketetapan tempat
pelaksanaan, ketetapan petugas yang
melaksanakan, pencapaian hasil kegiatan, dan
penyebab)

b. Membuat identifikasi permasalahan


pelaksanaan kegiatan

c. Membuat bukti evaluasi dan tindak lanjut hasil


pelaksanaan kegiatan

d. Membuat identifikasi peluang inovatif

e. Membuat rencana perbaikan inovatif, evaluasi,


dan tindak lanjut hasil evaluasi kegiatan rakor
TPKJM

f. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas terkait


rencana pelaksanaan kegiatan rakor TPKJM
selanjutnya

F. Sasaran
Jumlah 25 orang yang terdiri dari Camat, Ka Polsek, Dan Ramil, Ka UPTD –
BPS Wil. Surabaya IV, Kasi Kesejahteraan Sosial, Lurah se-Kecamatan,
Babinkamtimas, Babinsa, Kasi Ketertiban dan Keamanan, Tenaga Kesejahteraan
Sosial Kecamatan, Kader Kesehatan Jiwa se-Kecamatan.

G. Peran Pihak Terkait


1. Lintas Sektor
a. Camat : 1) Mengeluarkan SK Tim TPKJM Kecamatan
Benowo
2) Advokasi tokoh masyarakat dan tokoh agama
untuk berperan aktif dalam penemuan kasus baru
terkait Kesehatan Jiwa
b. Ka Polsekta : 1) Penggerak tokoh masyarakat dan tokoh agama
untuk berperan aktif dalam penemuan kasus baru
terkait Kesehatan Jiwa
2) Menunjuk petugas di bawah satuannya untuk
menjaga keamanan dan ketertiban pada saat
evakuasi ODGJ dan penemuan kasus kesehatan
jiwa
c. Dan Ramil : 1) Penggerak tokoh masyarakat dan tokoh agama
untuk berperan aktif dalam penemuan kasus baru
terkait Kesehatan Jiwa
2) Menunjuk atau menugaskan petugas di satuannya
untuk bersama Tim TPKJM lain mendampingi
kegiatan evakuasi dan penemuan kasus kesehatan
jiwa
d. Ka UPTD – BPS : Mendukung kegiatan penemuan kasus terkait
Wil. Surabaya IV permasalahan kejiwaan yang ada di lingkungan
sekolah wilayah Surabaya IV
e. Kasi Kesejahteraan : Melaksanakan tugas sosialisasi serta motivasi kepada
Sosial keluarga dan pasien dengan masalah Kesehatan Jiwa
f. Lurah se-Kecamatan : Mendukung kegiatan penemuan kasus baru ODGJ
dan ODMK yang ada di lingkungan kerja
g. Babinkamtimas : 1) Melakukan kunjungan rumah bersama petugas
lain atau Tim TPKJM apabila ada permasalahan
Kesehatan Jiwa yang meresahkan
2) Membentuk situasi lingkungan yang kondusif
apabila ada permasalahan Kesehatan Jiwa yang
meresahkan pada saat evakuasi ODGJ
h. Babinsa : 1) Melakukan kunjungan rumah bersama petugas
lain atau Tim TPKJM apabila ada permasalahan
Kesehatan Jiwa yang meresahkan
2) Membentuk situasi lingkungan yang kondusif
apabila ada permasalahan Kesehatan Jiwa yang
meresahkan
i. Kasi Ketertiban dan : 1) Melakukan kunjungan rumah bersama petugas
Keamanan lain atau Tim TPKJM apabila ada permasalahan
Kesehatan Jiwa yang meresahkan
2) Membentuk situasi lingkungan yang kondusif
apabila ada permasalahan Kesehatan Jiwa yang
meresahkan
j. Tenaga : 1) Melakukan pendampingan terkait permasalahan
Kesejahteraan Sosial Kesehatan Jiwa
2) Mendukung upaya untuk mensejahterakan pasien
Kecamatan
ODGJ dan ODMK
k. Kader Kesehatan : 1) Melakukan Kunjungan Rumah Kepada Pasien
Jiwa se Kecamatan ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaaan) dan
ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).
2) Mendeteksi Dini Kesehatan Jiwa di Masyarakat.
3) Melakukan Koordinasi Bersama Kelurahan Dan
Puskesmas Dalam Pemantauan dan Monitoring
Pasien ODMK (Orang Dengan Masalah
Kejiwaaan) dan ODGJ (Orang Dengan Gangguan
Jiwa).
4) Melaporkan hasil kegiatan kepada Kelurahan dan
Puskesmas Sememi

2. Lintas Program
a. UKP : Mengatur jadwal Dokter apabila ada penemuan kasus
ODGJ yang membutuhkan penanganan medis
b. KIA : Mengatur jadwal Bidan KIA apabila ada penemuan
kasus ODGJ yang hamil
c. UKS : Melakukan pemeriksaan kepada remaja yang diduga
mengalami permasalahan kejiwaan bersama Petugas
lain dalam Tim UKS
d. Klinik Reproduksi : Melakukan pendekatan kepada ODGJ apabila suspect
ke arah Resiko Tinggi
e. Promkes : Penyuluhan kepada masyarakat mengenai kasus
kesehatan jiwa
f. Perkesmas : 1) Pengecekan status individu, Pengkajian status
keluarga,
2) Asuhan keperawatan individu dan keluarga
bersama perawat lainnya

H. Jadwal Kegiatan

BULAN
No KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembuatan rencana
kerja
2 Rakor TPKJM
3 Monev Rakor TPKJM
I.
Biaya Kegiatan
1. Rakor TPKJM didapat dari dana BOK tahun 2018
Nasi = 25 peserta x 2 kali kegiatan x Rp 26.290 = Rp 1.314.500

J. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan di lakukan setiap akhir kegiatan meliputi
kesesuaian jadwal, sasaran serta hambatan dan kendala pelaksanaan kegiatan
sehingga dapat segera diperbaiki agar tidak mengganggu kegiatan lain.
2. Pelaporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setiap selesai pelaksanaan
kegiatan dalam bulan tersebut dan dilaporkan ke Kepala Puskesmas untuk
kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya sebagai bahan
pertanggung jawaban.

K. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan Kegiatan ditulis pada notulen kegiatan dan form laporan dinas.
2. Pelaporan kegiatan di lakukan setelah selesai kegiatan meliputi surat undangan,
daftar hadir, foto kegiatan dan Nota serta kwitansi, kemudian diserahkan ke Dinas
Kesehatan Kota Surabaya sebelum tanggal 20 pada bulan tersebut
3. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan saat kegiatan minilokakarya Puskesmas
Sememi

Surabaya, 2018

Kepala Puskesmas Sememi Penanggung Jawab Program Jiwa

dr. Lolita Riamawati, M.Kes


Anggraeni Puspitasari, M.Psi., Psikolog
Pembina TK.1 / IV B
NIP 19690826 200212 2 003

Anda mungkin juga menyukai