CUCI TANGAN
A. Pengertian
Mencuci tangan adalah tindakan menggosok semua permukaan tangan secara kuat
dan singkat dengan sabun yang diikuti dengan membilas tangan dengan aliran air,
dengan Antiseptik,dan Pembersihann tangan bedah.
B. Tujuan
1. Menyingkirkan kotoran dan organisme sesaat dari tangan dan mengurangi jumlah
total mikroba,
2. Melindungi perawat dari organisme patogen.
C. Indikasi
1. Sebelum kontak dengan pasien.
2. Sebelum tindakan aseptic
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien
c.
C. Mencuci Tangan Bedah
No KEGIATAN PENILAIAN
1 2 3 4
A. Persiapan Perawat
1. Lepaskan jam tangan atau perhiasan yang menempel
(misalnya cincin). Pastikan kuku dalam keadaan bersih
dan pendek.
2. Gulung bagian lengan baju sampai di atas siku
3. Berdiri didepan bak cuci tangan. Tangan dan baju jangan
menempel di sisi bak cuci tangan
B. Prosedur Kerja
1. Basahi tangan dengan air mengalir
2. Gunakan cairan antiseptik
3. Cuci tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dan
bilas dengan air mengalir
4. Gunakan sekali lagi cairan antiseptik, sebarkan ke seluruh
permukaan tangan dan lengan bawah
5. Mulai dengan tangan, gunakan pembersih kuku untuk
membersihkan daerah bawah kuku kedua tangan
6. Bersihkan kuku secara menyeluruh, kemudian jari- jari,
sela-sela jari, telapak tangan dan punggung tangan
7. Cuci tiap jari seakan – akan mempunyai empat sisi
Output / Cairan keluar : urine dalam 24 jam, jika dipasang kateter maka hitung dalam ukuran
di urobag, jika tidak terpasang maka harus menampung urinenya sendiri, biasanya ditampung
di botol air mineral dengan ukuran 1,5 liter, kemudian feses.
BC = 1.705- 1.685
= +20 cc
Bapak Hendra berumur 40 tahun memiliki berat badan 50 kg dirawat dengan post
operasi laparatomi, pada daerah luka insisi operasi terpasang drainage bewarna
merah sebanyak100cc, terpasang NGT terbuka cairan bewarna kuning kehijauan
sebanak 200cc. infus terpasang ringer laktat (satu kolf infus 500cc per 8jam maka
kalau 24 jam : 500 x 3 = 1500cc) drip antrain 1 ampul / kolf :2000 cc/24jam,
terpasang cateter urine dengan jumlah urine 1700cc dan mendapat tranfusi WB
300cc setiap kali pemberian. Hitung balance cairan Bapak Hendra??
Jawab:
Total cairan masuk :
Infus : 1500cc
Tranfusi WB : 300cc
Obat injeksi : 100 cc
Air Metabolisme : 5cc x 50
250 (Rumusnya AM = 5cc/kgBB/hari)
A. Pengertian
Memasang selang infus dengan membuat line (jalur) melalui pembuluh darah
dengan memasukkan abocath (jarum kaku dan tajam yang dilapisi plastik).
B. Tujuan
1. Memberikan cairan pada klien
2. Memberikan nutrisi parenteral pada klien
3. Memberikan obat-obatan (intravena per drip atau bolus) pada klien.
C. Indikasi
1. Pasien tidak sadar, Pasien pre dan post operasi besar
2. Pasien dengan pemberian infus dan obat-obatan (intravena per drip atau bolus)
3. Pasien dengan kehilangan cairan atau darah.
4. Dehidrasi
5. Shock
6. Pasien yang tidak mau makan
D kontraindikasi
No KEGIATAN PENILAIAN
1 2 3 4
A. Persiapan Alat
1. Standar Infus
2. Sarung Tangan (Handscoon) 1 Pasang
3. Selang Infus sesuai kebutuhan
-Makro drip : digunakan oleh Anak-anak dan faktor tetesnya 60
tetes/menit
-Mikro Drip :digunakan untuk orang dewasa dengan faktor
tetesnya 20 faktor tetes/menit
4. Cairan parenteral sesuai program
5. Jarum intravena
6. Alkohol Swab
7. Tourniquet/manset
8. Perlak pengalas
9. Bengkok
10. Plester
11. Handsaplas Plester
12. Petunjuk Waktu
B. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
2. Berikan klien posisi supine atau semiflowler dengan diluruskan.
C. Prosedur Kerja
A. Tahap pra interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memeberikan salam kepada pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Cuci tangan tangan
2. Pasang sarung tangan bersih
Cek cairan yang digunakan dengan menggunakan prinsip
5 benar medikasi, warna, kejernihan, tanggal kadaluarsa
3. Mempersiapkan cairan dan set impus
1. Buka set infus
2. Buka segel botol cairan infus
3. Masukan ujung set infus ke dalam botol cairan
infus tanpa harus menyentuh area steril
4. Isi ruang udara dengan cara memijir ruang udara
sehingga terisi 1/3 sampai ½ bagian
5. Naikan rooler klem di 1/3 bagian atas selang dan
alirkan cairan infus, dan bentuk V jangan sampai
cairan keluar dari selang
6. Periksa dan pastikan tidak ada udara disepanjang
selang
7. Pasang kembali roiler klem dalam kondisi “off”
4. Memasang perlak pengalas
5. Meletakan tourniquet 10-15cm proksimal yang akan
ditusuk
6. Disinfektan kulit dengan kapas alcohol
7. Memegang IV Chateter dengan sudut 30-45 derajat
8. Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas
9. Memastikan IV chateter masuk intravena kemudian
menarik madrin kurang leih 0,5 cm
10. Memasukkan iv chateter secara perlahan
11. Menarik madrin dan menyambungkan dengan selang
infuse
12. Melepaskan tourniquet
13. Mengalirkan cairan infuse
14. Memberikan desinfeksi daerah tusukan dan menutup
dengan kassa
15. Melakukan viksasi
16. Mengatur tetesan infuse sesuai program
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat dalam lembar keperawatan
Hal - Hal yang perlu diperhatikan :
1. Ganti lokasi tusukan setiap 48-72 jam dan gunakan set infus baru
2. Ganti kasa steril penutup luka setiap 24 - 48 jam dan evaluasi tanda - tanda infeksi
3. Observasi tanda atau reaksi alergi terhadap infus atau komplikasi lain
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENGHITUNG TETESAN CAIRAN
A. Pengertian
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien untuk mengatur jumlah cairan
yang masuk kedalam tubuh pasien,
B. Indikasi
1. Menjaga keseimbangan cairan
2. Agar tidak kekurangan dan tidak kelebihan cairan
C. Kontraindikasi
-
No KEGIATAN PENILAIAN
1 2 3 4
A. Persiapan Alat
1. Jam yang ada detiknya
2. Buku
3 Pena
B. Prosedur kerja
1. Mencuci tangan
2. Jelakan pada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan
yang akan dilakukan
3. Atur dan lihat posisi jarum infus, apakah tetesan lancar
atau tidak
4. Hitung banyaknya/ jumlah tetesan dalam satu menit,
sesuai progam medis dengan rumus :
Note :
Faktor tetesan makro : 20
Faktor tetesan mikro : 60
Contoh jika pasien menggunakan infus set makro dan cairan infus RL sebanyak 500 ml harus
dihabiskan dalam waktu 8 jam berapa tetes per menit yang harus diberikan ?
Jawab
A. Pengertian
Memberikan minuman kepada pasien sesuai daftar minuman/ diit pasien
B. Tujuan
1. Memberikan minuman kepada pasien tepat pada waktunya dan sesuai kebutuhan
dietnya
2. Membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh klien
C. Indikasi
1. Pasien yang tidak dapat minum sendiri
2. Pada klien dengan penurunan kesadaran pemberian cairan dilakukan melalui NGT
3. Pada pasien yang dibatasi cairan karena penyakit tertentu
D. Kontraindikasi
-
No. KEGIATAN PENILAIAN
A. Persiapan Alat 1 2 3 4
1. Peralatan Minum : Gelas, tutup gelas,alas
gelas,serbet/tisu, sedotan
2. Mangkok untuk cuci tangan
3. Nampan
B. Persiapan pasien
1. Memperkenalkan diri
2. Meminta pengunjung atau keluarga meninggalkan
ruangan
3. Menjelaskan tujuan
4 Menjelaskan langkah atau prosedur yang akan
dilakukan.
5. Pasien disiapkan dipinggir tempat tidur
C. Persiapan Lingkungan
1. Menutup pintu atau jendela atau memasang
sampiran
D Tahap Pelaksanaan
1. Bawa alat-alatnya kedekat pasien
2. Perawat mencuci tangan
3. Pasangkan atau beri pasien serbet untuk alas
4. Hidangkan makanan dan minuman kedekat
pasien dengan hati-hati
5. Bantu pasien untuk memotong lauknya bila
diinginkan
6. Persilahkan pasien untuk makan dan minum
7. Bila pasien tidak bisa makan dan minum sendiri,
suapi pasien dikit demi sedikit sambil
berkomunikasi dengan pasien
8. Memberi pasien minum obat(sesuaikan dengan
dosis yang diberikan)
9. Berikan pasien buah setelah selesai makan (bantu
pasien jika tidak bisa mengkonsumsi buah
sendiri)
10. Membersihkan mulut dan sekitarnya dengan
serbet atau tisu
11. Kembalikan pasien ke posisi semula yang
nyaman
12. Bereskan alat dan perawat mencuci tangan
E. Tahap evaluasi
1. Evaluasi perasaan pasien (merasa aman dan
nyaman)
2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
3. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi