Anda di halaman 1dari 33

BAB III

URAIAN KEGIATAN
3.1 Pembahasan Peralatan Herman Agung Laksono
Berikut adalah pembahasan alat kesehatan selama Praktek Kerja Lapangan
di RSUD Sunan Kalijaga Demak :

3.1.1 Pulse Oximetri

Pulse oximeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen
maupun kepekatan oksigen dalam darah tanpa memasukkan alat apapun ke dalam
tubuh ( non-invasive ). Dalam pengukuran pulse oximeter kadar oksigen
dilambangkan sebagai SpO2 dan hasil pengukurannya ditampilkan dalam persentasi,
dan juga pulse oximeter dapat menampilkan pengukuran denyut jantung ( pulse rate),
dan pengukurannya ditampilkan dalam bpm (beat per minute).

Gambar 3.1 Pulse Oximetri


A. Spesifikasi Alat
Merk : BIONET
Type : OXY 9 Wave
Tegangan input : 100 – 240 VAC
Frekuensi : 50/60 Hz
B. Bagian –bagian Pulse Oximetri
Berikut bagian-bagian alat Pulse Oximetri yang ditunjukan pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Bagian-bagian Pulse Oximetri


Keterangan:
1. Speaker. 11. Tombol Pengaturan Diam Alarm.
2. Alarm LED. 12. Tombol Pengaturan BACKLIGHT
3. Tombl Power ON/OFF. 13. Tombol Pengaturan Bip pulsa
4. Tampilan Layar 14. Putar Tombol Tampilan
5. LED Denyut Nadi
6. Tombol Menu
7. Indicator Sensor OFF
8. ALARM Indikator Diam
9. Indikator Pengisian BATERAI
10. POWER Indicator
C. Blok Diagram Dan Prinsip Kerja
Berikut adalah blok diagram alat Pulse Oximetri yang ditunjukan pada
gambar 3.6

Gambar 3.6 Blok Diagram EKG

Dengan memanfaatkan sifat dari haemoglobin yang dapat menyerap


cahaya infra merah dan denyut alami di dalam arteri untuk mengukur kadar
oksigen dalam tubuh, secara elektronik alat ini menggunakan sumber cahaya infra
merah dan cahaya merah yang berbeda panjang gelombangnya, pendeteksi
cahaya (sensor), dan mikroprosesor yang berfungsi untuk membandingkan dan
menghitung perbedaan haemoglobin yang kaya oksigen dan haemoglobin yang
kekurangan oksigen, untuk kemudian membandingkan perbedaan tersebut dan
menampilkan kadar oksigen dan pulse rate.
D. Langkah-langah Pengoperasian / Pemasangan Pulse Oximetri
Berikut adalah prosedur pengoperasian dan pemasangan Pulse Oximetri :
1. Periksa apakah case rusak.
2. Sambungkan kabel dan konektor dan periksa apakah garisnya terpuntir
atau ada sudut yang dipakai di luar.
3. Sambungkan kabel daya dan hidupkan daya
4. Periksa apakah sensor SpO₂ adalah yang di setujui dan berikan, serta
hapus objek yang dapat mengganggu transmisi cahaya antara sumber
cahaya dan foto detector.
5. Tekan tombol daya.
6. Pasang sensor ke tangan atau kaki pasien.
7. Periksa hal-hal berikut di layar:
- SpO₂, nilai alarm maks / mnt dari BPM
- SpO₂, dan nilai BPM.
8. Anda dapat mengatur volume Bunyi bip dan alarm.
- Ketika nilainya melebihi kisaran yang ditentukan, alarm berdering,
dan warnanya berubah.
9. Periksa status sensor (pesan).
“check Probe” (tidak terhubung ke pasien) ditampilkan di zona pesan.
“Lead Fault” (sensor tidak terhubung) ditampilkan di zona pesan.
“Artifact signal” (sensor bergerak terlalu cepat) ditampilkan di zona
pesan.
10. Alarm Diam
- Tombol untuk menghentikan alarm yang berbunyi saat rentang yang
ditentukan terlampaui.
- Tekan tombol Alarm Silence.
- Alarm akan berhenti selama periode yang ditentukan.
11. Pantau pasien.
E. Troubleshooting
Tabel 3.1 Trouble Shooting Fetal Doppler

No Permasalahan Analisis Perbaikan


1. SPO2 Tidak - Jari tidak di - Tempatkan jari dengan benar dan
stabil dan tempatkan cukup coba lagi.
Denyut nadi dalam.
tampilan - Jari gemetar atau - Kurangi gerakan pasien.
pasien sedang
bergerak.
2. Tidak ada  Alat akan mati  Coba gunakan kembali
tampilan secara otomatis  Cas alat.
ketika tidak di
gunakan dalam 1
menit.
 Baterai hampir
habis
3. Tidak ada  Tidak aktif atau  Hubungkan kembali probe.
sinyal koneksi yang  Masukan kembali jari.
salah.  Ganti probe baru
 Jari yang
dimasukan salah.
 Probe rusak.
3.1.2 Dental Unit

Dental unit merupakan alat kesehatan, pada Undang Undang kesehatan No


36 Tahun 2009 Pasal 4 Tentang Alat kesehatan yang menjelaskan bahwa alat
kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat dental unit adalah adalah suatu
alat yang dipakai oleh dokter gigi untuk membantu pemeriksaan dan kemudian
menentukan terapi apa yang dapat diberikan kepada pasien. Secara umum untuk
membantu perawatan gigi dan mulut ( pengeboran, penambalan, pembersihan, dan
pemeriksaan ).

Berikut alat Dental Unit yang ditunjukan pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Dental Unit


A. Spesifikasi
- Spesifikasi standar :
a. Sepenuhnya ditenagai listrik
b. Smooth 24 volt DC Gear motor (dibuat oleh Bosch Asten German).
c. Terdapat tombol otomatis ke posisi normal (zero position).
d. Satu (1) buah stool dokter.
e. Lampu halogen 12 volt 55 watt (intensitas ganda).
f. Bowl keramik, dimeja ada tombol untk membersihkan bowl.
g. Penyiram bowl manual.
h. Penggerak meja manual.

- Spesifikasi Khusus
a. Satu (1) buah 3-ways syringe.
b. Satu (1) buah konektor high speed 2 lubang/4 lubang.
c. Satu (1) buah konektor low speed 2 lubang/4 lubang.
d. Satu (1) buah saliva ejector.
e. Meja dapat digerakkan vertikal dan horizontal (untuk vertical
menggunakan kunci manual), central lock arm dilengan meja.
f. Control box sebelah kiri pasien, untuk tempat pipa saluran air.

B. Bagian-bagian Dental Unit


C. Blok Diagram dan prinsip kerja

Gambar 3.11 Blok Diagram dental unit

Gambar 3.1 merupakan blok diagram Syringe Pump. Disini terdapat Power
supply yang berfungsi mendistribusikan tegangan listrik dari PLN ke rangkaian-
rangkaian yang lain. Dengan system konvensional dapat menggunakan
micromotor dengan kecepatan putaran 20.000-40.000 Rpm dengan system air jet,
putaran bor mengunakan sistem tekanan udara dari compressor, kecepatan sampai
40.000 Rpm. Air akan keluar dari hand piecer dengan control dari tool switch,
saliva enjektor berfungsi untuk menyedot cairan.

D. Cara Pengoperasian Dental Unit


Berikut penjelasan SOP alat Dental Unit:
a. Hubungkan kabel power pada dental unit ke jala-jala PLN
b. Kemudian tekan master switch ke posisi ON
c. Kemudian pasang syringe pada alat
d. Setelah itu atur waktu dan volume yang diperlukan untuk mendorong syringe
e. Kemudian tekan tombol Start
f. Tekan tombol silence jika alarm berbunyi
g. Setelah selesai digunakan, tekan tombol power ON/OFF selama 2 detik untuk
mematikan alat.
h. Cabut kabel power jika sudah tidak digunakan atau baterai sudah penuh.

E. Perawatan Alat
A. Lakukan pemeriksaan fungsi alat:
- Display/Monitor - Syringe Holder
- Keypad - Control/setting
- Tombol On/Off - Alarm
B. Pemeliharaan alat
- Pembersihan main unit
- Pembersihan aksesoris dan kelengkapan alat

F. Troubleshooting
Tabel 3.2 troubleshooting Syringe Pump

Permasalahan Penyebab Perbaikkan


Kabel power belum Cek kabel power apakah sudah
dihubungkan terhubung
Hentikan pengoperasian dan ganti
Alat tidak bisa Batteray rusak batteray yang baru.
dihidupkan Cas battery sampai penuh selama
Batteray low kurang lebih 15 jam dengan
menghubungkan alat dengan jala-
jala dan hidupkan alat.
Selang menekuk Luruskan kembali selang
Syringe tidak sesuai ganti syiringe
Occlusion Alarm Sensor tekanan rusak Hubungi vendor
Syiring tidak terinstal Install ulang syiring
dengan benar
Syiringe belum terinstal Install syiringe
Alarm syringe mati Syiring tidak terinstal Install ulang syiring
dengan benar
Alarm nut tidak Posisi nut tidak benar Atur posisi nut diatas
normal
Alarm kecepatan Batteray rusak Gunakan tegangan AC dan ganti
tidak normal battery
Tegangan batteray Hubungkan dengan AC power
Alarm battery low dibawah dan cas batteray
9.6 V
Seluruh isi telah Tekan tombol start/stop,
Alarm selesai diinjeksikkan kembalikan alarm
Alarm alat tidak Jangan operasikan alat Tekan tombol untuk
digunakan selama 2 menit mengembalikan alarm

3.1.3 Lampu Operasi


Lampu Operasi merupakan peralatan yang dipergunakan untuk
memberikan pencahayaan pada saat dilakukan operasi / pembedahan. Berikut
merupakan alat lampu Operasi yang ditunjukan gambar 3.12
Gambar 3.12 Lampu operasi

A. Spesifikasi
Merek : ST FRANCIS
Model : ST LED 60S
Tegangan Input : 110 - 230 Volt
Jarak Pancar : 60 cm – 120 cm

B. Bagian – bagian lampu operasi


1

3
2
5

4
6

Gambar 3.13 Bagian – bagian Lampu operasi

Keterangan :

1) Kabinet lampu operasi


2) Lengan lampu operasi
3) Lengan penyangga head light
4) LED
5) Modul light
6) Head light
7) Headle pengatur focus

C. Blok Diagram dan prinsip kerja

Gambar 3.14 Blok diagram lampu operasi


Cara kerja dari lampu operasi adalah merubah energy listrik menjadi
cahaya oleh LED. Proses pembentukan cahaya pada LED yaitu mengubah
elektron menjadi foton. Elektron yang dialiri oleh sumber tegangan (FORWARD
BIAS) akan mengalami medan elektromagnetik hingga menimbulkan arus listrik.
Arus listrik ini kemudian akan meng”ON”kan dioda (LED) hingga foton dalam
LED akan memancarkan energi dalam bentuk cahaya LED ( Lizuka, 2008).
Berikut gambaran mengenai prinsip kerja dari LED.
Dalam LED, dapat dipandang sebagai sebuah kristal. Kristal ini terdiri dari
lubang (hole) dan elektron (ion), setiap elektron akan mengisi lubang yang kosong
dalam rekombinasi ini disebabkan oleh hantaran arus listrik dari sumber tegangan
(panjar maju). Ketika elektron telah berekombinasi dengan lubang tadi,
menyebabkan elektron terlepas dari energi ikatnya. Rekombinasi ini menghasilkan
energi yang terlepas dari elektron. Energi yang terlepas inilah digunakan untuk
memancarkan foton (rekombinasi radiaktif), sebagaian lain digunakan untuk
memanaskan partikel-partikel kristal (rekombinasi non-radiaktif). Pancaran
cahaya ini merupakan cahaya sebuah LED.
D. SOP penggunaan Lampu Operasi
1. Hidupkan lampu menggunakan tombol on/off pada saklar yang berada di
dinding.
2. Hidupkan lampu menggunakan tombol on/off pada saklar yang berada pada
badan lampu.
3. Pilih resitansi pencerahan sesuai yang diinginkan
4. Pilih mode dewasa/ anak
5. Setelah selesai pemakaian matikan lampu.
E. perawatan
1. Lakukan pengechekan berkala selama 3 bulan sekali.
2. Lakukan check sekrup-sekrup pada lampu operasi setiap service rutin.
3. Memberikan oli disetiap engsel siku pergerakan agar lampu operasi dapat
bergerak leluasa.
4. Lakukan tes kekuatan intensitas cahaya setiap service rutin.
5. Melakukan pembersihan bagian-bagian lampu operasi yang kotor agar tidak
menimbulkan bercak-bercak, misal: darah,debu dll.

F. Troubleshooting

Tabel 3.3 Troubleshooting lampu operasi

No Permasalahan Analisis Perbaikan


1. Lampu mati  Sumber tegangan  Cek sumber tegangan
tidak ada  Cek kabel power
 Kabel power rusak.  Cek tomobol/toucreen
 Tombol/toucreen  Cek lampu
rusak
 Lampu LED mati
3.2 Pembahasan Peralatan Dessy Dwi Kartika
Berikut adalah pembahasan alat kesehatan selama Praktek Kerja Lapangan
di RSUD Sunan Kalijaga Demak :
3.2.1 ULTRASONOGRAPHY (USG)

Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang


diagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang
tinggi dalam menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak
menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non
invasif). Selain itu ultrasonografi relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan
persiapan pasien serta peralatannya relatif mudah. Gelombang suara ultrasonik
memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan dalam teknik
ultrasonografi (kedokteran) gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz. Berikut
merupakan alat USG yang ditunjukan padagambar 3.15

Gambar 3.15 Usg


Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan
organ-organ tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta
hubungannya dengan jaringan lain disekitarnya.Sifat dasar ultrasound adalah
sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila melalui
media padat. Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan
suaranya.Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi.
Untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak, melihat janin di dalam
rahim ibu hamil, melihat pergerakan serta perkembangan sebuah janin,
mendeteksi perbedaan antar jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, yang tidak
dapat dilakukan oleh sinar x, sehingga mampu menemukan tumor atau gumpalan
lunak di tubuh manusia.
 Jenis – Jenis Transducer
Berikut adalah jenis Tranduser adalah sebagai berikut :
 Transducer Convex
Di aplikasikan pada pemeriksaan seperti Abdomen, GYN, OB, Urologi.
 Transducer Linier
Di aplikasikan pada pemeriksaan seperti organ yang kecil (small part) agar
gambaran lebih terfokuspada organ yang diperiksa. dan ada juga transducer
linier yang berukuran sedang yang biasanya digunakan untuk pemeiksaan
Ortopedic, Breast.
 Transducer Micro Convex
Transducer jenis ini ada yang berukuran kecil dan sedang yang biasanya
diaplikasikan pada pemeriksaan perdiatric, cardiac.
A. Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat USG sebagai berikut:
Nama Alat :USG
Merk/Type :GE MEDICAL SYSTEM
No.Seri :612687WX0
Model :LOGIQ F5
Frekuensi :50/60 Hz
Tegangan :100-240 V
Daya :400 VA
Produksi :China
Tahun :Juni 2016
B. Bagian – Bagian USG
Berikut adalah bagian-bagian dari alat Ultrasonography yang ditunjukan pada
gambar 3.16

7
1

2 8

3 9

4 10

5
11

6
12

Gambar 3.16 Bagian –Bagian Ultrasonography


Keterangan :
1. Monitor LCD
2. Lengan Penggerak Monitor
3. Tombol ON/OFF
4. Kontrol Panel
5. Drive DVD
6. Memory
7. Kunci Navigation
8. Tempat Gel
9. Probe
10. Trackball (lacak bola)
11. Adaptor
12. Roda

Gambar 3.17 Bagian –Bagian Panel Ultrasonography


Keterangan :
1. Sakelar ON/OFF
2. Kunci Pasien
3. Tombol Numerik Alpha
4. TGC
5. Lacak Bola
6. Kunci Naviagtion
7. User Define Key
8. Tombol Pilih Fungsi
9. Gain Knob
10. Kunci Beku
Gambar 3.18 Tampilan Hasil USG

Keterangan: 12. Pengidentifikasi Probe. Preset


1. Nama Institusi / Rumah Sakit, ujian
Tanggal, Waktu, Identifikasi 13. Pencitraan Parameter dengan
Operator. Mode.
2. Nama Pasien, Identifikasi Pasien. 14. Indikator Zona Fokus.
3. Pembacaan Output Daya 15. TGC.
4. GE Symbol: Probe Orientation 16. Pola Tubuh.
Marker. 17. Skala Kedalaman.
5. Pratinjau Gambar. 18. Menu Top
6. Bar Abu-Abu / Warna. 19. Caps Lock: Menyala saat Nyala.
7. Cine Gauge. 20. Ikon Antarmuka Layanan
8. Jendela Ringkasan Pengukuran 21. Status Fungsi Trackball
9. Gambar. 22. Sub Menu
10. Kaliper Pengukuran
11. Jendela Hasil Pengukuran.
C. Blok diagram dan Prinsip kerja
Berikut adalah blok diagram USG yang ditunjukan pada gambar 3.19

Gambar 3.19 Prinsip Kerja USG


Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang
suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik
oleh transducer yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang
akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai
dengan jaringan yang dilaluinya.Pantulan gema yang berasal dari jaringan-
jaringan tersebut akan membentur transducer dan akan ditangkap oleh transducer,
dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya
diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar monitor. Gelombang ini kemudian
diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier seterusnya ditampilkan sebagai
gambar di layar monitor.

D. SOP penggunaan alat USG


 Sambungkan kabel power ke aliran listrik PLN
 Tekan ON pada CPU (indicator AC output berwarna hijau)
 Tekan ON pada alat USG
 Jika ingin memulai pemeriksaan,tekan patient kemudian masukkan data pasien
dikolom yang harus diisi, klik jenis pemeriksaan kemudian exit
 Tekan preset / probe, klik probe yang akan dipakai kemudian exit
 Mulai dengan pemeriksaan
 Jika sudah selesai pemeriksaan, probe yang digunakan untuk pemeriksaan
dibersihkan dari gel dan tekan Freeze (sampai berwarna hijau)
 Tekan OFF pada alat USG, jika muncul tulisan “ are ypu shutdown “ klik yes
 Tunggu sampai layar mati
 Kemudian tekan OFF pada CPU
 Cabut kabel power dari aliran listrik PLN

E. Pemeliharaan USG
 Bersihkan kabel-kabel setiap habis pemakaian jangan sampai terjepit atau
terinjak
 Bersihkan tranduser dari sisa-sisa gel setiap habis pemakaian dengan
menggunakan jeli khusus dan jika tranduser sudah terlanjur kering anda bisa
menggunakan lap basah yang lembut untuk membersihkannya tidak
dianjurkan untuk membersihkannya dengan menggunakan alkohol karena
dapat merusakr karetnya
 Cek keseluruhan tombol-tombol alat apakah berungsi dengan baik atau tidak
 Jika sudah simpan kembali alat dengan baik dan gulung kabel dengan rapi dan
simpan di tempat yang aman.
F. Troubleshooting
Berikut merupakan troubleshooting pada alat USG
Tabel 1.4 Troubleshooting USG
Masalah Analisa Solusi
 Tranduser tidak  Tranduser kotor  Bersihkan elektroda
menangkap atau kabel konektor dari sisa-sisa gel
sinyal/menampilkan tranduser tidak dengan
gambar terhubung dengan menggunakan kapas
baik. & alkohol.
 Periksa kabel
tranduser apakah
ada yang putus
 Periksa cara
pemasangan
konektor tranduse
 Jika tetap lebih baik
ganti baru.
 Display/monitor mati  Tegangan input  Cek pada
tidak terhubung inputannya
dengan baik  Cek bagus/tidak
pengkabelannya
 Ultrasonograph  Koneksi membran  Cek koneksi antara
merespon ke panel kurang baik membran panel
beberapa tombol, tapi  Ganti top housing
tidak semua tombol  Jika tombol masih
tidak dapat bekerja
ganti UIF PCB
 Tidak bisa mencetak   Cek tegangan pada
hasil alat.
 Gantilah kertas
apabila kerusakan
disebabkan oleh
kertas yang habis.
 Jika kondisi ini
 masih berlangsung
gantilah UIF PCB.
3.2.2 INFANT WARMER
Infant berarti bayi dan Warmer berarti penghangat. Jadi Infant Warmer
secara bahasa berarti alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini difungsikan sebagai
tempat perlindungan bagi bayi yang lahir dini (Premature). Alat ini hanya sebagai
tempat singgah sementara untuk menstabilkan suhu tubuh bayi yang lahir dan
mengalami hipotermia. Berikut termasuk salah satu gambar infant warmer yang
ditunujukan pada gambar 3.20 dibawah ini.

Gambar 3.20 infant warmer


Dengan adanya panas (heater) yang dihasilkan oleh alat ini, maka bayi
yang lahir tidak normal (warna biru pada tubuhnya) dikarenakan suhu tubuh yang
kurang akan merasa hangat. Jika suhu tubuh bayi sudah stabil atau dirasa sudah
normal, maka bayi dapat dipindah ke bed bayi biasa.

A. Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat Infant Warmer sebagai berikut:
Nama Alat :Infant Warmer
Merk/Type :fisher & paykel
No.Seri :170912000601
Model :Cosycot
Tegangan :100-240 V
Daya :20W – 450 W
Tahun :2019
B. Bagian-bagian infrant warmer

Radiant box
Temperatur
controller
Temperatur
suhu
Organic
glass
panel Infant bed

wheel

Gambar 3.21 bagian-bagian infant warmer


KETERANGAN :
1. Radiant box : dapat digerakkan secara bebas dalam keadaan horizontal
yaitu 00~900.
2. Temperature controller : terdapat alarm sensor, alarm kegagalan daya, alarm
suhu berlebih, alarm penyimpangan, alarm untuk kegagalan pengaturan dan
system.
3. Infant bed : dapat disetel dalam 00~100.
4. Wheel : jumlah total 4 buah roda, 2 diantaranya memiliki rem.
5. Organic glass panel : mencegah pergeseran infant bed
6. Tray : digunakan untuk menaruh benda-benda yang dibutuhkan dengan beban
maksimal 2 kg saat alat sedang digunakan.
C. SOP penggunaan alat Infarm Warmer
Pada kontrol dashboard terdapat beberapa tombol pengaturan dan
indikator untuk infant warmer. Kontrol standard infant warmer :
 Setting suhu Auto & Manual, dimana pada mode auto, infant warmer akan
otomatis masuk pada setting pre warming otomatis dengan parameter default
yang sudah tersimpan sebelumnya. Pada mode manual, output ratio heating
sesuai dengan pengaturan kebutuhan operator dengan menaikkan ataupun
menurunkan suhu heating ratio.
 Skin Sensor, optional bisa diaktifkan atau tidak, sesuai dengan kebutuhan
operator. Skin sensor akan dipasang pada bayi yang juga akan ditampilkan
pada menu dimana unit infant warmer akan menyesuaikan suhu heating
dengan suhu bayi.
 Air sensor, terletak pada matras bayi yang berfungsi mengontrol radiasi panas
yang diterima bayi di atas matras tidak berlebihan karena hal tersebut sangat
berbahaya. Maka elemen heater akan berhenti bekerja pada saat suhu setting
telah terpenuhi dan akan kembali bekerja secara otomatis ketika suhu kembali
turun.
 Alarm dan timer, sebagai pengingat juga sebagai peringatan apabila salah satu
dari parameter kurang atau melebihi dari setting yang ditentukan. Alarm bisa
berupa bunyi buzzer ataupun backlight indikator yang terpasang pada unit
infant warmer.
 Examination Lamp, berfungsi sebagai lampu pemeriksaan/penerangan yang
ada di atas matras bayi, dan dapat dinyalakan atau dimatikan sesuai dengan
kebutuhan sewaktu-waktu.

D. Cara Pengoperasian
1. Hubungkan kabel power ke jala-kala PLN.
2. Tekan Switch ON pada pesawat maka power indikator akan menyala.
3. Pilih mode skin untuk pemilihan mode penghangat.
4. Setting suhu 37⁰ C dan setting timer sesuai kebutuhan. Tunggulah sampai
display suhu bawah (Real Temperatur) sama dengan suhu atas (Seted
Temperatur). Setelah sama barulah letakkan bayi.
5. Apabila waktu telah habis maka buzzer akan berbunyi.
E. Perawatan
1. Periksa dan bersihkan bagian-bagian alat
2. Periksa kondisi lampu elemen pemanas, ganti bila perlu.
3. Periksa fungsi indikator alarm dan timer.
4. Periksa konektor sensor suhu, kabel konektor lain dan kabel power.
5. Periksa grounding pada alat untuk mencegah terjadinya arus bocor
F. Troubleshooting

Tabel 2.5 Troubleshooting Infant Warmer


Masalah Analisa Solusi
sensor tidak Cek sensor Tempatkan sensor pada
berfungsi bed
Heater tidak panas Cek heater Perbaiki heater apabila
meski indicator tidak bisa dan rusak
lampu menyala ganti heater
Alarm tidak Cek rangkaian alarm dan Perbaiki rangkaian
berbunyi meski suhu konektor pada suhu alarm dan konektor suhu
sudah mencapai
maksimal.
2.3 Nebulizer

Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair
ke bentuk partikel aerosol atau partikel yang sangat halus. Aerosol ini sangat
bermanfaat apabila dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru. Efek dari
pengobatan ini adalah untuk mengembalikan kondisi spasme bronkus. Dibawah
ini merupakan alat nebulizer yang ditunjukan pada gambar 3.22

Gambar 3.22 nebulizer

Nebulizer ini merupakan alat medis yang digunakan untuk memberikan


cairan obat dalam bentuk uap / aerosol ke dalam saluran pernafasan dengan mesin
tekanan udara yang membantu untuk pengobatan asma dalam bentuk uap / aerosol
basah. Terdiri dari tutup mouthpiece yang dihubungkan dengan suatu bagian atau
masker, pipa plastik yang dihubungkan ke mesin tekanan udara.
A. Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat Nebulizer sebagai berikut:
Nama Alat :Nebulizer
Merk/Type :ABN
No.Seri :11F02460
Model :Compamist 1
Tahun :Maret 2019
B. Jenis-jenis dan model Nebulizer
 Model-model Nebulizer
1. Nebulizer dengan penekan udara ( Nebulizer compressors )
Memberikan tekanan udara dari pipa ke tutup (cup) yang berisi obat cair.
Kekuatan dari tekanan udara akan memecah cairan ke dalam bentuk partikel-
partikel uap kecil yang daapt dihirup secara dalam ke saluran pernafasan.
2. Nebulizer ultrasonik ( ultrasonic nebulizer)
Menggunakan gelombang ultrasound, untuk secara perlahan merubah dari
bentuk obat cair ( catatan: pulmicort tidak dapat digunakan pada sebagian
nebulizer ultrasonic) ke bentu uap/ aerosol basah.
3. Nebulizer generasi baru ( A new generation of nebulizer)
Digunakan tanpa menggunakan tekanan udara maupun ultrasound. Alat ini
sangat kecil, dioperasikan dengan menggunakan baterai, dan tidak berisik.Alat
ini menghasilkan aerosol melalui osilasifrekuensi tinggi dari piezo-electric
crystal yang beradadekat larutan dan cairan memecah menjadi
aerosol.Keuntungan jenis nebulizer ini adalah tidakmenimbulkan suara bising
dan terus menerus dapatmengubah larutan menjadi aerosol,
sedangkankekurangan alat ini mahal dan memerlukanbiaya perawatan lebih
besar.
 Jenis-jenis Nebulizer
1. Disposible nebulizer
Sangat ideal apabila digunakan dalam situasi kegawatdaruratan/ ruang gawat
darurat atau di rumah sakit dengan perawatan jangka pendek. Apabila
nebulizer di tempatkan di rumah daapt digunakan beberapa kali lebih dari satu
kali , apabila dibersihkan setelah digunakan. Dan dapat terus dipakai sampai
dengan 2 minggu apabila dibersihkan secara teratur. Dapat digunakan oleh
orangtua, babysitter, saat bepergian, sekolah, atau untuk persediaan apabila
terjadi suatu serangan.
2. Re-usable nebulizer
Dapat digunakan lebih lama sampai kurang lebih 6 bulan. Keuntungan lebih
dari nebulizer jenis ini adalah desainnya yang lebih komplek dan dapat
menawarkan suatu perawatan dengan efektivitas yang ditingkatkan dari dosis
pengobatan. Keuntungan kedua adalah dapt direbus untuk proses desinfeksi.
Digunakan untuk terapi setiap hari
C. Bagian-bagian alat Nebulizer

Gambar 3.23 bagian-bagian Nebulizer


 Machine :Instrumen alat Nebulizer
 Mouthpiece :alat yang dimasukan ke mulut
 Medicine cup :tempat obat
 Mask :masker
 Hose :selang karet

D. Blok Diagram dan Prinsip Kerja Nebulizer

Gambar 3.24 Blok Diagram Nebulizer


Diatas merupakan blok diagram alat nebulizer. Sedangkan prinsip kerjanya
adalah Setelah alat dihubungkan dengan jala-jala PLN (Switch ON) maka
indicator power on akan menyala, kemudian masing-masing blok diagram lain
akan bekerja, sedangkan compressor akan mendapat supply (220Vac). Lalu proses
pengkabutan disebabkan pecahnya molekul-molekul air yang kemudian menjadi
kabut. Karna adanya tekanan udara pada compressor yang masuk kedalam obat
atau nebulizer kit yang berfungsi memampatkan tekanan udara sehingga menekan
air dan partikel air akan menjadi kabut. Lalu masuk ke saluran pipa kemudian ke
masker untuk dihisap ke pasien dan kemudian masuk ke paru-paru pasien. Alat ini
tidak ada setting waktu jadi setelah obat habis dihisap pasien alat langsung
dimatikan secara manual.
E. SOP Alat Nebulizer
1. Buka tutup tabung obat, masukkan cairan obat kedalam alat penguap sesuai
dosis yang telah ditentukan.
2. Gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien). Tekan tombol ON
pada nebulizer. Uap yang keluar dihirup perlahan-lahan dan dalam, inhalasi
ini dilakukan terus menerus sampai obat habis. Hal ini dilakukan berulang-
ulang sampai obat habis (+ 10 – 15 menit)
F. Perawatan Alat Nebulizer
1. Nebulizer harus dibersihkan setiap kali digunakan untuk mencegah
pertumbuhan kuman di dalam mesin yang bisa ikut masuk ke paru-paru.Selain
itu, tabung juga perlu diganti secara teratur agar lebih higienis dan
memastikan bahwa Anda tidak menghirup kuman berbahaya.
2. Setelah selesai menggunakannya, cuci wadah obat dan juga masker dengan
sabun cuci piring dan bilas dengn air panas.Usahakan untuk membersihkannya
tanpa ada yang terlewat.Setelah itu, lap bersih setiap bagian nebulizer hingga
benar-benar kering.Agar lebih cepat kering, Anda juga bisa memasang setiap
bagian nebulizer ke mesin dan menghidupkannya.Udara yang dikeluarkan dari
mesin membantu mengeringkan alat dengan cepat dan praktis.
3. Selain dibersihkan, Anda juga perlu mensterilkan alat bantu napas
tersebut setiap dua hari sekali setelah perawatan. Caranya dengan merendam
bagian-bagian nebulizer (kecuali maskernya) ke dalam baskom berisi tiga
gelas air panas yang dicampur satu sendok cuka putih encer. Diamkan selama
satu jam atau sesuai yang diinstruksikan di kardus kemasan. Setelah itu,
keringkan dengan memasang potongan nebulizer ke mesin dan kemudian
hidupkan.Pastikan semua bagian telah benar-benar kering sebelum
menyimpannya.
G. Troubleshooting

Tabel 3.6 Troubleshooting Nebulazer


Masalah Penyebab Solusi
Lampu daya tidak Sambungan kabel tidak
Periksa sambungan kabel
menyala terpasang dengan baik
Unit tidak dapat Apakah air dibawah level
Isi air sampai level batas
melakukan nebulisasi batas
Apakah cangkir obat Periksa dan perbaiki
terpasang dengan benar pemasangannya
Apakah penutup fan
Tutup penutup fan
terbuka
Apakah fan sudah Cek dan pastikan
terpasang terpasang dengan benar
Apakah jumlah obat Kurangi, maksimal 150
terlalu banyak ml
Apakah selang inhalasi
tertekuk sehingga uap Luruskan selang inhalasi
obat tertahan di selang
Volume nebulisasi Apakah jumlah obat Tambahkan, minimal 5
rendah terlalu sedikit ml
Apakah cangkir obat Harap ganti dengan yang
rusak baru
Kekuatan nebulisasi Apakah jumlah obat Kurangi, maksimal 150
rendah terlalu banyak ml
Apakah penyetelan Sesuaikan dengan
volume uap dan volume kebutuhan
nebulisasi terlalu rendah
Apakah suhu ruangan Operasikan unit tanpa
atau suhu air terlalu diisi obat selama 4
rendah menit, baru gunakan unit
Setelah cangkir obat
Apakah cangkir obat dibersihkan dengan
kotor detergent, cuci bersih
dengan air mengalir
Nebulisasi tidak stabil Apakah jumlah obat
Kurangi, maksimal 150 ml
melebihi 150 ml
Apakah volume uap dan
volume nebulisasi disetel Sesuaikan dengan
maksimum saat jumlah kebutuhan
obat 150 ml

Anda mungkin juga menyukai