Anda di halaman 1dari 31

SYRINGE PUMP &

INFUSION PUMP
ADHITYA SUKMA HENDRAYANA
P23138015002
FUNGSI

Syringe Pump berfungsi untuk mengatur jumlah


cairan / obat yang di masukkan kedalam sirkulasi
darah pasien secara langsung melalui vena. Untuk
menjaga pemberian cairan parenteral sesuai
kebutuhan pasien dan mencegah kelebihan volume
cairan yang diberikan.
PRINSIP KERJA

Syringe Pump menggunakan motor dc sebagai


tenaga pendorong syringe yang berisi cairan atau
obat yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien.
Alat ini menggunakan sistem elektronik
mikroprosesor yang berfungsi dalam pengontrolan
dalam pemberian jumlah cairan ke tubuh pasien,
sensor dan alarm. Dalam sistem Mekanik yaitu
dengan gerakan motor sebagai tenaga pendorong.
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon
sinyal yang diberikan oleh rangkaian pengendali motor,
tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga
perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian
pendeteksi rpm. Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm
akan dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana hasil dari
perbandingan tersebut akan meredakan ketidakstabilan
motor. Motor akan mengurangi lajunya jika perputarannya
terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah kecepatan jika
perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan putaran
motor yang stabil.
BAGIAN BAGIAN ALAT
1. Power Display; terdiri dari : [AC/DC] indicator;
lampu akan menyala jika syringe pump
menggunakan sumber AC ataupun DC
2. Power Switch; berfungsi untuk menghidupkan dan
mematikan syringe pump.
3. Syringe size Indicator; menunjukkan ukuran dari
syringe. Adapun syringe pump type TE-331 ini
mampu mendeteksi ukuran syringe (suntikan) dengan
berbagai ukuran diantaranya adalah (10, 20, 30, 40,
50 ml).
4. Start Switch; merupakan tombol untuk memulai
proses pemasukan cairan kedalam tubuh pasien.
5. Alarm Indicator; terdapat beberapa alarm
diantranya:
 Alarm Occlusion / Kemampatan, berfungsi
untuk memberikan tanda bunyi alaram dan
memberhentikan sistem pompa pada saat terjadi
sumbatan pada IV line dan pembuluh darah
pada pasien. Kondisi Alaram terjadi pada saat
sensor Occlusion mendeteksi tekanan, nilai
tekanan pada kondisi ini berkisar 60-80 Kpa,
350-500 mmHg.
 Alarm Delivery Limit, untuk memberikan batasan jumlah
cairan yang akan diberikan pada pasien. Jika jumlah cairan
yang diberikan sudah tercapai, maka alaram akan
berbunyi dan alat akan berhenti memompa.
 Alarm Nearly empty, berfungsi untuk memberikan isyarat
suara alaram pada saat cairan yang diberikan pada pasien
akan segera habis.
6. Clamp, berfungsi sebagai penjepit syringe (suntikan).
7. Slit, merupakan celah untuk menempatkan syringe.
8. Slider Hook.
9. Cluth.
BLOK DIAGRAM

MICROCONTROLLER
Alat dihubungkan dengan PLN kemudian tekan tombol
switch ON, maka indikator LED power ON akan menyala
sehingga masing-masing blok rangkaian akan mendapatkan
supply tegangan. Tentukan besarnya volume obat keluaran
dengan menekan tombol up. Jumlah pengaturan ini
kemudian akan disimpan dalam memory alat. Pada tempat
syringe terdapat sensor cahaya berupa optocoupler untuk
mengaktifkan buzzer saat cairan di dalam syringe habis dan
mengakhiri proses pengoperasian.
Setelah pengaturan volume dilakukan, tekan tombol
purge untuk melakukan proses penyuntikan awal. Hal
ini berfungsi untuk membuang gelembung udara
yang tersisa di dalam syringe. Saat tombol ini ditekan
maka rangkaian pengaturan motor dinamo DC akan
aktif yaitu dengan memberikan pulsa high ke
rangkaian microcontroler dan mengakibatkan lampu
indikator menyala.
Apabila semua pengaturan telah dilakukan, tekan
tombol start untuk memulai proses pengoprasian.
Cairan dalam syringe akan dipompakan secara
otomatis sesuai dengan pengaturan yang kita
lakukan melalui sistem kerja program yang terdapat
dalam alat. Untuk mengakhiri proses pengoperasian
tekan stop. Maka proses keja alat akan terhenti dan
untuk mengembalikan kondisi alat ke posisi awal
dapat digunakan tombol reset.
PEMELIHARAAN

 Pemeliharaan yang dilakukan oleh pengguna


(user), yaitu:
Membersihkan peralatan dan aksesori setelah
selesai digunakan.
Menyimpan peralatan dan aksesori setelah
selesai digunakan pada tempatnya.
 Pemeliharaan yang dilakukan oleh teknisi , yaitu:
Melakukan pemeliharaan preventif setiap tiga
bulan sekali sesuai jadwal pemeliharaan yang
telah disusun. Pemeliharaan preventif ini
dilakukan berdasarkan check list pemeliharaan.
Melakukan pencatatan pada kartu pemeliharaan
alat.
ALARM ALAT

 Alarm Occlusion / Kemampatan, berfungsi untuk


memberikan tanda bunyi alaram dan
memberhentikan sistem pompa pada saat terjadi
sumbatan pada IV line dan pembuluh darah pada
pasien. Kondisi Alaram terjadi pada saat sensor
Occlusion mendeteksi tekanan, nilai tekanan pada
kondisi ini berkisar 60-80 Kpa, 350-500 mmHg.
 Alarm Delivery Limit, untuk memberikan batasan
jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien.
Jika jumlah cairan yang diberikan sudah
tercapai, maka alaram akan berbunyi dan alat
akan berhenti memompa.
 Alarm Nearly empty, berfungsi untuk memberikan
isyarat suara alaram pada saat cairan yang
diberikan pada pasien akan segera habis.
FUNGSI ALAT INFUSION PUMP

Infus Pump berfungsi untuk mengatur jumlah


cairan / obat yang di masukkan kedalam sirkulasi
darah pasien secara langsung melalui vena. Untuk
menjaga pemberian cairan parenteral sesuai
kebutuhan pasien dan mencegah kelebihan volume
cairan yang diberikan.
PRINSIP KERJA

Pada Infusion Pump untuk mengalirkan cairan


digunakan sistem pompa yang menggunakan
dorongan peristaltic. Dimana cairan yang terdapat
pada selang infus akan ditekan dan digeser atau
didorong ke dalam saluran pembuluh darah pasien
dengan menggunakan kecepatan tertentu.
Sistem dorongan peristaltik inilah yang akan
membuat cairan terdorong hingga masuk ke dalam
aliran pembuluh darah pasien. Dorongan yang terjadi
akan diatur sesuai dengan kecepatan pengiriman dari
pengendali motor.
BAGIAN BAGIAN ALAT
BLOK DIAGRAM
 Mikrokontroler berfungsi sebagai sistem kontrol dari alat
infuse pump.
 Motor penggerak peristaltic berfungsi untuk membuat
peristaltic agar cairan infus mengalir.
 Tombol – tombol berfungsi untuk mengatur kecepatan
aliran cairan.
 Sensor aliran berfungsi untuk mendeteksi aliran cairan
infus.
 Sensor gelembung untuk mendeteksi gelembung pada
selang.
 Sensor tetesan sebagai sensor yang mendeteksi tetesan
sehingga bila cairan habis maka alarm berbunyi dan
gerakan peristaltik terhenti.
 Display berfungsi menampilkan hasil settingan dengan
jumlah cairan yang sudah keluar.
 Power supply berfungsi untuk mendistribusikan listrik ke
seluruh komponen.
 Sensor lock berfungsi untuk mendeteksi keadaan pintu,
terkunci atau tidak.
 Indikator akan menyala bila terjadi kesalahan pemasangan.
 Alarm juga akan menyala bila terjadi kesalahan
pemasangan.
CARA PENGOPRASIAN

Perhatiakan protap pelayanan


Buka pintu dan hidupkan alat dengan menekan
tombol ON/OFF ke posisi ON
Pilih rate tetesan infus pada posisi makro atau
mikro
Lakukan priming pada selang infus yang akan
dipakai
Pasang selang infus pada alat dengan posisi lurus,
lalu tutup pintu dengan benar
Atur kecepatan aliran dengan menekan tombol
RATE/LIMIT
Atur batasan aliran cairan/delivery limit (maksimal
999 ml)
Buka role clam selang infus, hubungkan dengan
kateter pasien
Lakukan tindakan dengan menekan tombol start
PEMELIHARAAN

 Bersihkan alat dari debu dan kotoran


 Cek kabel listrik apakah ada yang kendor.
 Jangan gunakan semprotan disinfektan pada
sambungan listrik
 Bila tidak digunakan simpan alat di lemari alat.
 Lakukan Inspeksi berkala.
 Perhatikan jadwal kalibrasi
ALARM ALAT
 Alarm Gelembung udara, Bila selang infuse terdeteksi
terdapat gelembung udara
 Alarm Oklusi, Bila jarum infuse tersumbat,selang infuse
tertekuk atau menggulung, klem set infuse lupa dibuka
sehingga tekanan infuse didalamnya menjadi meningkat
dan dapat terdeteksi
 Alarm Pintu, Terdeteksi saat pintu infuse pump terbuka
 Alarm Baterai, Baterai sudah lemah
 Alarm cairan habis, Bila cairan infuse habis
PERBEDAAN ALAT
INFUSION PUMP DAN
SYRINGE PUMP
 Infusion pump berguna untuk pemakaian selang infus
sedangkan syringe pump memasukkan obat yang ada di
dalam jarum suntik yang kemudian baru di masukkan ke
dalam tubuh melalui pembuluh vena.
 Syringe pump sangat praktis karena memudahkan tenaga
kesehatan seperti dokter atau perawat untuk memasukkan
obat ke dalam tubuh karena sifatnya yang otomatis
sedangkan infusion pump selalu terkendala adanya
sumbatan cairan pada selang infus tersebut.
 Infusion pump menghitung tetesan permenit dan harus
selalu di kontrol sedangkan Syringe pump tidak lagi perlu
hitung tetesan cairannya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai