Anda di halaman 1dari 5

LPBI - INVESTIGATOR

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: C-20.HT.03.01


email : LpbiInvestigatorjatim@gmail.com
Lembaga Pemantau Dan Bantuan Investigasi Tindak Pidana Korupsi (LPBI-Investigator)
Sekretariat Jatim : Jln. Diponogoro No. 03 Jajag Kec.Gambiran Kab. Banyuwangi Jawa Timur Hp 085203144199

Nomor : 017/LP-INV-GTR/JTM-ll/XII//2019
perihal : Laporan Pertambangan Tanpa Izin (PETI)
Sifat : Penting
Lampiran : 1 berkas

Kepada :
Yth, Kapolda Jawa Timur

Di -
Jl. Ahmad Yani 116 Surabaya

Dengan hormat,
mengingat KUHP pasal 108 ayat 1 yang berbunyi setiap orang yang mengalami, menyaksikan dan
atau menjadi korban peristiwa yang merupakan tindak pidana berhak mengajukan laporan atau
pengaduan kepada penyelidik dan atau penyidik baik lisan maupun tertulis.

DASAR HUKUM :
1. UU RI Nomor 4 tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
2. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.
3. UU RI Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia.
4. UU RI Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup.
5. UU RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
diubah oleh UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999.
6. UU RI Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
7. PP RI Nomor 71 Tahun 2000 Tentang Peran Serta Masyarakat dan Penghargaan Kepada
Masyarakat Terhadap Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
8. PERGUB Jawa Timur Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pemberian Izin Bidang
Energi dan Sumber Daya Mineral di Jawa Timur.

KRONOLOGI :
A. Bahwa mineral dan batubara yang terkandung di dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia
merupakan kekayaan alam yang tak terbaharukan, sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, karena itu
pengelolaannya harus dikuasai oleh negara untuk memberi nilai tambah secara nyata bagi
perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara
berkeadilan.
B. Bahwa usaha pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau
batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengelolaan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta
kegiatan pasca tambang.
C. Bahwa usaha pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara
yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pasca
tambang, wajib memiliki izin usaha pertambangan yang selanjutnya disebut ( IUP).
D. Bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara
Indonesia, sebagaimana diamanatkan dalam pasal 28 H UUD 1945, sedangkan diketahui
kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku
kepentingan.
E. Bahwa lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung
pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memelihara kesejahteraan
umum dengan memanfaatkan lalu lintas dan prasarana lalu lintas berupa jalan yang
meliputi seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas umum serta tanggung jawab negara dalam pembinaan nya
yang dilaksanakan oleh pemerintah.

PERKARA DUGAAN MELAWAN HUKUM :


- Dugaan tindak pidana setiap orang yang melakukan usaha pertambangan tanpa dilengkapi
dengan IUP, IPR, atau IUPK yang diduga dilakukan oleh subyek hukum saudara Junaidi
alias Pak Sofi, Laki-laki,Islam, Wiraswasta alamat Dusun Gedangan ,RT 30 RW 03 Desa
Suger Lor Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso yang selanjutnya disebut terlapor.

- Bahwa terlapor melakukannya dengan cara menggali lahan milik warga setempat yang
dilakukan sejak bulan Januari 2019 sampai dengan pada saat laporan ini dibuat tanggal 22
November 2019, terlapor melakukan usaha pertambangan dengan sarana alat berat
eksavator merk CAT PC 200 warna kuning tahun pembuatan 2005 sejumlah 2 ( dua ) Unit
dengan cara sebagai berikut :
a. Menggali dengan eksavator untuk mengambil sediaan bahan tambang berupa mineral
pasir, batu dan tanah uruk, dengan membuat perubahan pada rona bentang alam wajah
bumi berbentuk gumuk yang sebelumnya ditumbuhi oleh tegakan tanaman kayu keras
yang tumbuh subur.
b. Hasil menggali berupa pasir dipisahkan dengan cara screen ayakan berbentuk rangkaian
besi yang dibuat tertata dan terukur secara teratur sesuai ukuran kebutuhan agar dapat
memisahkan bahan tambang berupa pasir, batu, dan tanah yang kemudian dinaikkan dan
ditampung pada sarana angkut berupa dam truk dengan volume rata-rata 6 meter kubik
yang merupakan sarana angkut dari pembeli bahan tambang berasal dari masyarakat
umum dan proyek pemerintah yang berada di sekitar areal kegiatan usaha pertambangan
dengan satuan harga penjualan :

1. Pasir : Rp.220.000 (Dua ratus dua puluh ribu rupiah)


per dum truk volume 6 meter kubik.
2. Batu : Rp.300.000 (Tiga ratus ribu rupiah) per dum truk
volume 6 meter kubik.
3. Tanah : Rp. 70.000 (Tujuh puluh ribu rupiah) per dum
truk volume 6 meter kubik.
c. Berupa bahan tambang dengan melayani penjualan bebas mempekerjakan
1. Nama: Pak Ran, umur: 48 Tahun, Laki-laki, Islam, Wiraswasta alamat Dusun ...., RT....
RW ... desa ............... Kecamatan muncar Kabupaten Banyuwangi, Nomor Ponsel
085315802806 , yang bertugas sebagai tenaga kerja Operator Alat Berat dan dengan gaji
Rp.250.000 ( dua ratus lima puluh ribu rupiah) per hari kerja.

2. Nama: Sugeng, umur: 35 Tahun, Laki-laki, Islam, Wiraswasta alamat Dusun ...., RT....
RW ... desa ....Kecamatan muncar Kabupaten Banyuwangi, Nomor Ponsel 082340709404,
yang bertugas
sebagai Pencatat dan penerima pembayaran dengan gaji Rp.150.000 ( Seratus lima
puluh ribu rupiah) per hari kerja 8 jam. Alat berat merupakan hasil menyewa dengan
biaya Rp. 170.000 ( Seratus tujuh puluh ribu rupiah ) Per jam dengan menggunakan
bahan bakar BBM solar sejumlah 150 liter per hari 8 jam kerja, yang diperoleh dengan
cara membeli pada SPBU terdekat diketahui merupakan bahan bakar yang di subsidi
oleh pemerintah.

ANALISA KASUS :
Dari hasil kajian Investigasi, keterangan saksi dan keterangan terlapor dan barang bukti
diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:
1. Terlapor Junaidi alias Pak Sofi ,Nomor Ponsel 082337021790, melakukan kegiatan
penambangan di lokasi Jalan raya Bondowoso - Jember, Dusun :............. RT:..... RW Desa
Suger Lor Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso
sejak bulan Januari 2019 sampai dengan laporan dibuat pada tanggal 22 November 2019.
2. Dalam kegiatan penambangan yang dilakukan oleh terlapor Junaidi alias Pak Sofi hanya ada
5 orang pekerja yaitu: Nama: Sugeng sebagai tenaga administrasi pencatatan penjualan
dan pembayaran dan Nama: Pak ran sebagai operator alat berat, serta dibantu 3 tenaga
pengatur lalu lintas keluar masuk Dum truk pengangkut bahan tambang
3. Lokasi kegiatan penambangan adalah lahan milik masyarakat setempat yang dibeli oleh
terlapor dengan bentuk lahan berupa bukit.
4. Terlapor melakukan kegiatan penambangan tanpa dilengkapi izin IUP- Operasi Produksi dan
Izin Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Dokumen resmi lainnya dari Pemerintah.
5. Dari kegiatan penambangan menghasilkan bahan mineral berupa pasir, batu dan tanah yang
kemudian dijual ke masyarakat umum dan proyek Pemerintah dengan harga satuan seperti
tersebut di atas.
6. Dalam kegiatan penambangan yang dilakukan oleh terlapor menggunakan sarana berupa 2
(dua) Unit alat berat eksavator merek CAT warna kuning PC 200 tahun pembuatan 2005
yang digunakan untuk menggali lahan dan memasukkan hasil bahan tambang berupa pasir
batu dan tanah ke atas sarana angkut berupa dum truk.

ANALISA YURIDIS :
Pasal 158 UU RI Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara berbunyi
sebagai berikut:
Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa memiliki IUP, IPR, atau IUPK
sebagaimana dimaksud dalam pasal 37, pasal 40 ayat (3), pasal 48, pasal 67 ayat (1), pasal
74 ayat (1) atau ayat (5) di pidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan denda paling banyak 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

- Pemenuhan alat bukti terhadap unsur-unsur pasal yang disangkakan ( pasal 158 ) adalah
sebagai berikut :

A. Pemenuhan alat bukti terhadap unsur setiap orang.


Dari keterangan para saksi, Barang bukti yang ada serta pengakuan terlapor maka
subjek hukum yang bertanggung jawab adalah:
a. Junaidi alias Pak Sofi, Laki-laki,Islam, Wiraswasta alamat Dusun......, RT 30 RW 03 Desa
Suger lor Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso.
B. Pemenuhan alat bukti terhadap unsur melakukan usaha penambangan
dari keterangan saksi sugeng sebagai petugas pencatat administrasi penjualan dan
pembayaran, Drs.Ahmad Sayadi.MM sebagai Camat Maesan Kabupaten Bondowoso,
Barang Bukti dan Keterangan terlapor didapati keterangan bahwa Junaidi alias Pak Sofi
awal melakukan kegiatan penambangan sejak bulan Januari tahun 2019 sampai
dengan pada saat dibuat laporan pada tanggal 22 November 2019 dan dari hasil
kegiatan penambangan sudah ada hasil Produksi Galian Tambang berupa pasir batu
dan tanah yang kemudian dijual kepada masyarakat umum dan proyek pemerintah
dengan harga penjualan:
• Pasir : Rp.220.000 (Dua ratus dua puluh ribu
rupiah) per dum truk volume 6 meter kubik.
• Batu : Rp.300.000 (Tiga ratus ribu rupiah) per dum
truk volume 6 meter kubik.
• Tanah : Rp. 70.000 (Tujuh puluh ribu rupiah) per dum truk volume 6 meter
kubik
C.Pemenuhan alat bukti terhadap unsur tanpa IUP, IPR, atau IUPK dari pemerintah.
Dari keterangan terlapor, saksi-saksi dan keterangan Drs.Ahmad Sayadi.MM Sebagai
Pejabat Camat di Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso dan P2T Provinsi Jawa
Timur didapati keterangan bahwa terlapor Junaidi alias Pak Sofi dalam melakukan
kegiatan pertambangan tidak memiliki Dokumen perizinan berupa IUP, IPR, dan IUPK
dari pemerintah yang berwenang.

ALAT BUKTI :
1. Foto lokasi
2. Foto alat berat
3. Foto dam truk sebagai sarana Alat angkut
4. Foto nota penjualan bahan
5. Foto dan shooting video kegiatan pertambangan
6. Peta lokasi TKP.
7. Daftar Hadir tertanggal 13 Nopember 2019 dalam rangka Acara Konfirmasi Ijin
Tambang di Pendopo Kecamatan Maesan
KESIMPULAN :
- Berdasarkan pembahasan-pembahasan tersebut di atas maka kami berpendapat bahwa
1. Bahwa benar telah terjadi tindak pidana setiap orang yang melakukan usaha
penambangan tanpa IUP, IPR, atau IUPK yang terjadi sejak bulan Januari Tahun
2019 sampai dengan laporan dibuat pada tanggal 22 November 2019 di lokasi
penambangan Jalan raya Bondowoso - Jember, Dusun :............. RT:..... RW
Desa Suger Lor Kecamatan
Maesan Kabupaten Bondowoso.
2. Kegiatan penambangan yang melanggar hukum tersebut dilakukan oleh terlapor
atas nama Junaidi alias Pak Sofi, Laki-laki,Islam, Wiraswasta alamat Dusun
Gedangan RT 30 , RW 03, Desa Suger Lor Kecamatan Maesan, Kabupaten
Bondowoso.

- Bahwa berdasarkan kesimpulan dan fakta-fakta tersebut di atas serta barang bukti
yang ada maka terhadap terlapor Junaidi alias Pak Sofi dapat diduga telah melanggar
pasal 158 UU RI Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
yang berbunyi :

Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR, atau IUPK
sebagaimana dimaksud dalam pasal 37, pasal 40 ayat (3), pasal 48 pasal 67 ayat (1)
pasal 74 ayat (1) atau ayat (5) di pidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan denda Paling banyak 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

Untuk itu guna mempertanggung jawabkan perbuatannya maka terlapor wajib di tindak secara
hukum.

Bondowoso, 22 November 2019


Lembaga Swadaya Masyarakat
LPBI – INVESTIGATOR

David Apriyadi Eko Budiyanto


Directure Divisi Bondowoso Directure Region Jawa Timur
Hp. 081279531999 Hp.085203144199

Anda mungkin juga menyukai