Kuliah Umum Dana Pensiun Indonesia
Kuliah Umum Dana Pensiun Indonesia
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
PRIMARY SECONDARY
Pasar Keuangan: menambah kedalaman dan stabilitas (financial deepening
dan financial stability)
Pay as you go : manfaat pensiun pada periode tertentu dibiayai dari dana yang disediakan untuk pembiayaan
program. Tidak memerlukan reserves
Fully funded: manfaat pensiun pada periode tertentu dibiayai dari akumulasi dana (reserves). PVA = PVL.
Badan Kebijakan Fiskal – Kementerian Keuangan
Republik Indonesia 4
Sumber: Kajian Desain Program Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua untuk Pegawai Negeri Sipil, PKSK, 2016
Risiko pada Dana Pensiun
TOTAL ASET
DANA PENSIUN WAJIB
580,01 T*
Jaminan Jaminan Jaminan Jaminan Jaminan Tabungan Jaminan Jaminan Jaminan Tabungan Jaminan Jaminan
Pensiun Hari Tua Kecelakaan Kerja Kematian Pensiun Hari Tua Kecelakaan Kerja Kematian Pensiun Hari Tua Kecelakaan Kerja Kematian
40,42 T 278,91 T 29,56 T 10,62 T 127,77 T 102,29 T 1,09 T 0,12 T 20,26 T 10,36 T
Total Aset 359,52 T Total Aset 231,27 T Total Aset 30,62 T
Total Peserta 30,4 Juta Total Peserta 4 Juta Total Peserta 0,94 Juta
Durasi pendek
Durasi pendek
Program asuransi Program asuransi
Risiko ditanggung Pemerintah Risiko ditanggung Pemerintah
Ruang intervensi Pemerintah lebar Ruang intervensi Pemerintah lebar
PROGRAM SUKARELA
<1 113% 35,1 T TENOR Aset/Liabilitas Aset
PROGRAM WAJIB
Sumber: BPJS Ketenagakerjaan, PT Taspen, PT Asabri, dan OJK, data per Desember 2018, diolah
JP
54.68
Rp triliun
Rasio asset to liability
31.32 31.32 tertinggi
27.63 27.72
Liabilities Asset
15.49
8.95
2.77 4.31 6.45 9.42
1.99 2.98 4.44
0.13 Rasio asset to liability
<1 th
0.95 >30 th
terendah
≤5 th ≤10 th ≤15 th ≤20 th ≤25 th ≤30 th
BADAN KEBIJAKAN FISKAL 14
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Sumber: BPJS Ketenagakerjaan, 2018
PENYEBAB ASSET LIABILITY MISMATCH
1 PENGELOLAAN ASET YANG TERLALU KONSERVATIF
• Performa Manajemen hanya diukur berdasarkan kinerja 1 tahun terakhir.
• Pengakuan Pendapatan hanya mengakui realized gain, belum menggunakan prinsip mark to market valuation.
November
March
November
March
November
March
March
November
March
November
July
May
May
May
May
May
January
July
January
January
July
January
July
January
July
September
September
September
September
September
2014 2015 2016 2017 2018
Reaching retirement age Total permanent disability Death
Work termination Work resignation Leaving Indonesia permanently
Becoming Civil Servant/Military Officers 10 years of participation (partial withdrawal)
5. PENYEDIAAN INSTRUMEN JANGKA PANJANG untuk menyerap kebutuhan investasi jangka panjang.
Penyediaan instrumen tersebut sebaiknya tidak hanya fokus pada SBN, namun juga dilakukan dengan mendorong
pertumbuhan Corporate Bond.
(1) (2) (3) (4) (5) = (1) - (3) (6) (7) (8) = (7) - (4)
<1 (pendek) 245.876 97.280 97.280 97.280 148.976 75.482 75.482 21.798 75.482 75.482
1-5 (menengah) 149.427 158.143 158.143 158.143 -8.716 92.945 92.945 65.199 92.945 92.945
Apabila opsi perbaikan dilakukan, potensi tambahan dana jangka panjang paling sedikit sebesar Rp226,9 T yang didapatkan dari:
a) Menyesuaikan durasi aset dan durasi liabilitas pada setiap tenor (potensi tambahan Rp139,9 T).
b) Minimalisir early withdrawal JHT 70% - 30% (potensi tambahan Rp86,9 T).
• Dapat dilakukan dengan merevisi PP (bagi JHT) dan Permenkeu (bagi Taspen dan Asabri)
• Me-matching-kan durasi aset dan liabilitas dapat meningkatkan imbal bagi peserta
• Hasil kajian literatur menunjukkan, risiko dan imbal hasil (risk-return) instrument investasi dapat
memiliki profil yang berbeda seiring dengan lamanya waktu berinvestasi (time horizon) (Bodie et al;
Viceira)
Annualized mean returns on US stocks, bonds, and T-bills (1926-2005) - Source: Viceira, L.M. 2008 (Life Cycle Fund)
Annualized percent standard deviation on U.S. stocks, 1959.01-2004.12
50.0% SAHAM 50.0% SAHAM – dengan tidak memasukkan data inflasi pada Krisis 1998
40.3% 40.3%
35.0%
30.0%
22.5%
22.5%
20.0%
16.1%
12.8% 16.1%
10.0% 8.6% 12.8%
8.1% 8.0%
5.0% 8.8% 9.3% 8.9%
5.0% 6.8%
-1.8%
5 10 15 20 0.2%
-6.9% 5 10 15 -4.3% 20
-10.0% -10.9% -7.2%
-10.0%
-26.4% -20.0%
-30.0% -25.0%
Aktif Pasif
• Meyakini pasar tidak efisien • Meyakini pasar relatif efisien
• Meyakini mampu mendapatkan • Meyakini tidak ada manager yang
hasil di atas rata-rata (beat the mampu secara konsisten dalam
market) jangka panjang mengalahkan
• dengan ilmu investasi yang baik antara lain performa pasar
securities selection dan timing skill
• Meyakini bahwa cara terbaik untuk
• Memerlukan banyak kegiatan
mendapatkan return optimal adalah
seperti analisis dan riset
dengan menggunakan biaya serendah
• Secara singkat: mampu meng-
mungkin
generate alpha
• Tidak memerlukan banyak kegiatan
Value
◼ Average Manager Return = Market Return
Added
i.e., Market Return = Passive + Active
Beat the
Market
before costs, the return on the average actively
managed dollar will equal the return on the
0
average passively managed dollar and Assets Under Management
Source: Asset Growth and Its Impact on Expected Alpha, by R.Kahn, in Global Perspectives on Investment Management, CFA
Institute, 2006, pages 197 – 212
16%
14%
12%
10%
08%
06%
04%
02%
00%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
• BPJS Ketenagakerjaan is in charge of collecting of contribution, benefit payment, and investment management.
• BoD of BPJS are appointed by President Custodian Bank
• Performance assessment based on yearly on investment performance.
Badan Kebijakan Fiskal – Kementerian Keuangan Many stakeholders with some unclear responsibilities 29
Republik Indonesia
Such as contribution setting, target return setting, strategic purchaser
Isu Pengelolaan Dana Pensiun Lainnya:
Transparansi (1)
menghasilkan akuntabilitas yang baik dan mendukung kinerja yang optimal
Japan
Government
Pension
Investment Fund
www.gpif.go.jp
Norges Bank
Investment
Management
www.nbim.no
Badan Kebijakan Fiskal – Kementerian Keuangan
Republik Indonesia 30
Isu Pengelolaan Dana Pensiun Lainnya:
Transparansi (2): Future Fund (Australia)
menghasilkan akuntabilitas yang baik, meningkatkan trust, dan mendukung kinerja yang optimal
Akhir tahun
Keterangan Awal 2001 Awal 2010
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Harga properti 20.000 23.000 26.450 30.418 34.980 40.227 46.261 53.200 61.180 70.358 70.358
Pendapatan sewa 1.000 1.150 1.323 1.521 1.749 2.011 2.313 2.660 3.059 3.518
Realized profit
Saldo Account 20.000 21.000 22.150 23.473 24.993 26.742 28.754 31.067 33.727 36.786 36.786
Return dari harga sekarang 5,0% 5,0% 5,0% 5,0% 5,0% 5,0% 5,0% 5,0% 5,0%
Return dari saldo account 5,0% 5,5% 6,0% 6,5% 7,0% 7,5% 8,0% 8,6% 9,1%
Imbal hasil 10 tahun (realized return) 83,9%
Total return
Saldo Account 20.000 24.000 28.600 33.890 39.974 46.970 55.015 64.267 74.907 87.143 87.143
Harga properti 23.000 26.450 30.418 34.980 40.227 46.261 53.200 61.180 70.358
Pendapatan sewa 1.000 2.150 3.473 4.993 6.742 8.754 11.067 13.727 16.786
Return tahunan 20,0% 19,2% 18,5% 18,0% 17,5% 17,1% 16,8% 16,6% 16,3%
Imbal hasil 10 tahun (total return) 335,7%
34
BADAN KEBIJAKAN FISKAL - KEMENTERIAN KEUANGAN RI
SISTEM PENSIUN DI INDONESIA DAN BEBERAPA NEGARA
PENSION PILLARS
INDONESIA AND OTHER COUNTRIES
SJSN (DB & DC) Dana Pensun Lembaga Keuangan (DB & DC)
Indonesia PKH X
PNS, TNI, dan POLRI (DB & DC) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DC)
Voluntary savings:
Government funded Age Pension Superannuation Guarantee 1. Voluntary super contributions
Australia X
(eligible age: 65) - Since 1901 (increasing from 9.5% to 12%) 2. Other (House/home, Other property,
Financial assets, & Business assets)
Including Employment Pension Plans (DB and DC
Canada X OAS, GIS. SPA, WSPA CPP/QPP Pension Plans) and Individual Retirement
Savings (RRSP’s – Group, Spousal, and Pooled)
• Sistem pensiun akan menentukan banyak hal dalam seluruh program pensiun yang ada dalam suatu negara (desain manfaat, besaran iuran, target peserta, dll).
• Sistem pensiun di Indonesia belum terintegrasi secara harmonis.
Badan Kebijakan Fiskal – Kementerian Keuangan
Republik Indonesia 35
TRANSISI DEMOGRAFI
For 2045 and 2070 data: Medium-variant data is shown as coloured bars, and uncertainty is shown in gray for 95 per cent prediction intervals.
› ISSA Report1): Proporsi populasi penduduk berusia 65+ di negara berkembang diprediksi akan
meningkat hampir 3 kali lipat dari 5.8% di tahun 2009 menjadi 15% di tahun 2050.
› UN DESA2):
› Di Indonesia, proporsi populasi penduduk berusia 65+ pada tahun 2020 adalah sekitar
10%. Proporsi ini diproyeksikan akan terus meningkat mencapai 20% di tahun 2045 dan
26% di tahun 2070.
› Old-age dependency ratio juga diprediksi akan mengalami peningkatan dari 9,2% di tahun
2020 menjadi 21,8% di tahun 2045.
› WHO: Population aging terjadi sebagai akibat penurunan tingkat kelahiran (↓fertility rates)
bersamaan dengan peningkatan angka harapan hidup (↑life expectancy) masyarakat.
› Bonus demografi Indonesia akan berakhir pada 2030 dan selanjutnya Indonesia akan mulai
menghadapi population aging.
Life Expectancy at Certain Age - Male Life Expectancy at Certain Age - Female
23.4
25.0 19.8 25.0
18.1 19.2
20.0 15.4 20.0
16.0
15.0 12.2 15.0 14.4
10.0
10.0
5.0
5.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
› Tidak hanya harapan hidup yang diukur pada saat kelahiran, angka harapan hidup penduduk setelah mencapai
usia pensiun juga menjadi indikator yang krusial.
› Semakin meningkatnya angka harapan hidup pasca pensiun berakibat pada semakin panjangnya periode
pembayaran manfaat pensiun.
› Pada tahun 2020, secara rata-rata setelah mencapai usia 60 tahun, harapan hidup penduduk mencapai 15 tahun untuk
laki-laki dan 18 tahun untuk perempuan. Namun, pada tahun 2080, secara rata-rata angka harapan penduduk yang
telah mencapai 60 tahun mencapai 20 tahun untuk laki-laki dan 23 tahun untuk perempuan.
37
BADAN KEBIJAKAN FISKAL - KEMENTERIAN KEUANGAN RI
PILAR SATU – BASIC PENSION
Belum tersentuh
perlindungan sosial Belum ada pilar 1 untuk
masyarakat yang masuk dalam perlindungan sosial di Indonesia
kelompok menengah ini merupakan
populasi terbesar dari keseluruhan yang memberikan manfaat dasar
jumlah penduduk di Indonesia saat bagi seluruh warga negara
ini dan juga berperan besar dalam
memberikan kontribusi bagi negara khususnya jaminan pensiun
Sudah tersentuh
perlindungan sosial
Rastra & BPNT, PKH, PIP
(1) INADEQUATE BENEFITS Uraian Gol IIa Gol IIIc Gol IIIc (Es 4)
Gol IVa (Es
Gol IVe (Es 1)
3)
› Besaran manfaat pensiun sebesar 2,5% per tahun dari gaji pokok atau maksimal 75% Gaji Pokok (masa kerja 30 tahun) 3,213,000 4,383,300 4,383,300 4,762,000 5,620,300
dari gaji pokok dengan masa kerja 30 tahun. Tunjangan (Tukin 100%) 4,815,335 5,786,296 9,193,296 10,910,550 43,492,591
› Semakin besarnya porsi tunjangan, membuat besaran manfaat pensiun (Replacement Penghasilan 8,028,335 10,169,596 13,576,596 15,672,550 49,112,891
Ratio) semakin rendah. Manfaat Pensiun PNS (75% Gapok) 2,409,750 3,287,475 3,287,475 3,571,500 4,215,225
› ILO merekomendasikan besaran penghasilan pensiun minimal sebesar 40% dari total Replacement Ratio
penghasilan terakhir. PNS K/L 30% 32% 24% 23% 9%
PNS Daerah 33% 35% 29% 29% 13%
› Komparasi besaran manfaat pensiun di beberapa negara Non OECD:
Replacement Ratio Per Tahun
Malaysia : 2,0% dari total penghasilan/tahun
PNS K/L 1.0% 1.1% 0.8% 0.8% 0.3%
Filipina : 2,18% dari total penghasilan/tahun
India : 1,52% dari total penghasilan/tahun PNS Daerah 1.1% 1.2% 1.0% 1.0% 0.4%
* Maksimum masa kerja yang diperhitungkan adalah 30 tahun dan Formula manfaat pensiun = 2,5% x tahun masa kerja x gaji pokok
9.9 10.3
60.0 3.00% 10.00 11.4 11.3 10.9
10.8 10.4
40.0 2.00% 8.00 9.9 10.3 10.0 9.8 10.0 10.2
20.0 1.00%
- 0.00%
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Baseline Scenario
Belanja Pensiun Pension/GDP Pension/APBN Policy and Admin Reform (*excise fuel oil and Bonded Zone)
› Semenjak tahun 2009 hingga tahun 2018, rasio beban pensiun terhadap APBN selalu berkisar di angka 5%, sedangkan rasio beban pensiun
terhadap PDB berkisar di angka 1%.
› Namun, tax ratio Indonesia juga tetap berada di sekitar angka 10-11%.
› Dengan adanya fenomena population aging, durasi liabilitas pembayaran pensiun akan semakin panjang dan jumlah pensiunan di masa
depan akan semakin besar.
› Apabila tidak ada peningkatan tax ratio atau penyesuaian kebijakan terkait pendapatan pajak, dalam jangka panjang dikhawatirkan
pendapatan pajak akan tergerus untuk membayar beban pensiun. Tetapi apabila tidak ada reformasi skema pensiun, berdasarkan
perhitungan, maka tidak ada peningkatan beban pensiun yang signifikan sehingga risiko tersebut masih dapat dihindari.
41
BADAN KEBIJAKAN FISKAL - KEMENTERIAN KEUANGAN RI
PILAR DUA - PROGRAM PENSIUN PEKERJA SWASTA
Tumpang tindih regulasi berakibat pada implementasi program yang kurang tepat
UU UU
3/1992 40/2004
Mengamanatkan Mengamanatkan adanya
adanya
PROGRAM JHT DISHARMONISASI
PROGRAM manfaat dapat diambil
JHT setelah mempunyai
masa kepesertaan
Permenaker
PP 1/2009 MINIMAL 10 TAHUN 19/2015
Manfaat dapat diambil
PP 36/1995
setelah mempunyai masa
UU 24/2011 PP 46/2015 Manfaat dapat diambil
kepesertaan MINIMAL KAPAN SAJA ketika pekerja
Manfaat dapat diambil
5 TAHUN 1 BULAN 1 Januari 2014 PT Jamsostek berhenti bekerja
Penyelenggara bertransformasi menjadi BPJS
setelah mempunyai masa
JHT adalah kepesertaan
Ketenagakerjaan
PT Jamsostek MINIMAL 10 TAHUN
May
May
May
May
July
July
July
January
November
November
November
July
November
July
November
September
January
September
January
September
January
September
January
September
March
March
March
March
March
2014 2015 2016 2017 2018
› Berdasarkan data BPJSTK, sejak tahun 2014 hingga 2018, sebagian besar penarikan dana JHT disebabkan karena pemutusan hubungan kerja maupun pekerja yang berhenti.
› Peningkatkan early withdrawal karena berhenti bekerja berdampak pada adequacy manfaat JHT.
› Jumlah manfaat JHT yang nantinya diterima secara riil saat pekerja memasuki usia pensiun menjadi kecil karena adanya penarikan sebelum memasuki usia pensiun.
7,000
Sustainability
6,000
› Program JP didesain dengan skema DB. Berdasarkan PP
45/2015, besaran iuran untuk program JP adalah 3%.
5,000 › Dengan tingkat kontribusi saat ini, diperkirakan program JP
Triliun Rupiah
1,000
0
2018 2023 2028 2033 2038 2043 2048 2053 2058 2063 2068 2073 2078 2083 2088 2093
110
55%
PEKERJA
FORMAL [53,5 100
Juta Pekerja
JUTA; 43%] 90
50%
80
70
JUMLAH 45%
60
PESERTA
PROGRAM 50
WAJIB
[20,2 JUTA; 40 40%
2015 2016 2017 2018
16%]
Pekerja Informal 66,312,469 68,204,186 69,020,726 70,483,259
Total 114,819,199 118,411,973 121,022,423 124,004,950
Perlindungan Sosial Ketenagakerjaan - 2018 Persentase Pekerja Informal 58% 58% 57% 57%
1. Program jaminan pensiun wajib di Indonesia saat ini hanya mencakup pekerja formal saja. Namun belum semua pekerja formal tercakup dalam program tersebut.
2. Saat ini pekerja di Indonesia sangat didominasi oleh pekerja pada sektor informal. Namun hampir seluruh pekerja informal belum terproteksi oleh jaminan pensiun.
3. Di tahun 2018:
Tenaga Kerja Informal = 70,5 JUTA
Tenaga Kerja Informal yang menjadi Peserta Jaminan Sosial Ketenagakerjaan = 205 RIBU
Perkembangan Aset Dana Pensiun › Selama empat tahun terakhir DPPK dan DPLK tidak berkembang dengan
baik dari jumlah perusahaan maupun jumlah aset.
Sukarela
› Aset kelolaan DPPK pada tahun 2015 berjumlah sekitar Rp160 Triliun,
200
sedangkan di tahun 2018 berjumlah sekitar Rp180 Triliun. Aset kelolaan DPLK
pada tahun 2015 berjumlah sekitar Rp48 Triliun, sedangkan di tahun 2018
berjumlah sekitar Rp80 Triliun.
160
› Di banyak negara, pemberian insentif pajak
menjadi kunci utama besarnya akumulasi dana
120 kelolaan pada program pensiun sukarela.
› Penyebab belum baiknya perkembangan DPPK
dan DPLK:
80
› Persepsi masyarakat, baik pekerja maupun
pengusaha, yang menganggap bahwa dana
40 pensiun cukup diperoleh dari program wajib
saja.
› Kurangnya sosialisasi terkait adanya
0 This insentif
Text is(yaitu iuran dapat menjadi tax
Editable
2015 2016 2017 2018 deductible) bagi masyarakat untuk menabung
di dana pensiun. Selain itu pengakuan tax
DPPK DPLK
deductible berupa setoran kepada dana
Sumber: OJK, diolah pensiun dapat menyebabkan SPT Lebih Bayar.
PESANGON - Beban pemberi kerja cukup tinggi menyebabkan tingkat kepatuhan yang rendah
Saat Ini
No Program Pemberi Kerja Total
Pekerja
Min Max Min Max
1 JHT 3,70 3,70 2,00 5,70 5,70
› World Bank, ILO: Indonesia memiliki aturan perlindungan tenaga kerja paling restrictive di Asia secara de jure. Secara de facto, hanya sedikit pekerja yang benar-
benar memiliki perlindungan. Hal ini sebagai dampak atas rendahnya tingkat enforcement dan kepatuhan.
› ISSA Report1): Beban Pemberi Kerja di Indonesia termasuk tinggi dibanding peer countries. Menurut perhitungan internal PKSK, beban pemberi kerja mencapai
18.24% - 23.74%.
1) Social Security Programs Throughout the World: Asia and the Pacific, 2016. Social Security Administration. SSA Publication No. 13-11802. Released: March 2017
47
BADAN KEBIJAKAN FISKAL - KEMENTERIAN KEUANGAN RI
PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN LAIN
48
BADAN KEBIJAKAN FISKAL - KEMENTERIAN KEUANGAN RI
INTEGRASI PROGRAM
JKK
50
BADAN KEBIJAKAN FISKAL - KEMENTERIAN KEUANGAN RI
LAMPIRAN
* Estimasi aktuaria, semakin lama masa kerja, iuran yang dibutuhkan relatif semakin kecil.
Badan Kebijakan Fiskal – Kementerian Keuangan
**Usulan terkait program Tapera dan DPLK Wajib akan dikecualikan untuk UMKM (Pemberi Kerja=11,77% – 12,65%; Pekerja 5,50%)
Republik Indonesia 52
PERLAKUAN PERPAJAKAN
Bank-Deposito
Peserta Dana Pensiun Perusahaan Dana Pensiun Investor-Saham/Obligasi
Emiten-Obligasi
UANG PESANGON : penghasilan yang dibayarkan oleh pemberi kerja termasuk Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja kepada pegawai,
dengan nama dan dalam bentuk apapun, sehubungan dengan berakhirnya masa kerja atau terjadi pemutusan hubungan kerja, termasuk uang
PMK penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak.
16/2010 UANG MANFAAT PENSIUN : penghasilan dari manfaat pensiun yang dibayarkan kepada orang pribadi peserta dana pensiun secara sekaligus
sesuai ketentuan peraturan perundang undangan di bidang dana pensiun oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja atau Dana Pensiun Lembaga
Keuangan yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
BADAN KEBIJAKAN FISKAL - KEMENTERIAN KEUANGAN RI BACK
IURAN DI NEGARA LAIN
No Negara Pemberi kerja Pekerja Total