Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK(KKP)

MANAJEMEN PENDISTRIBUSIAN BARANG LOGISTIK DI PT ANJ

AJRI PAPUA(ANJAP) KOTA SORONG

Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini

Disusun untuk memanuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek

pada Fakultas Ekonomi Program studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah sorong

Disusun Oleh

Ilyas Kop

Nim 201661201132

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG

TAHUN 2019

i
LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Manajemen Pendistribusian Barang Logistik

Di PT ANJ Ajri Papua Kota Sorong

Nama : Ilyas Kop

Nim : 201661201132

Progaram Studi : Manajemen

Dosen Pembimbingan PembimbinganLapangan

MITTA MUTHIA W,S.H. I,M.pd EDI SAPUTRO

Mengatahui Progaram Study Manajemen

HELMI SUAIDY,SE.MM

INDN.1401107001

ii
KATA PENGANTAR

Dengan Mengucapkan Puji syukur kehadirat Allah SWT,Tuhan yang maha Esa

yang Melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya Sehingga Penulis bisa dapat

menyelesaikan Laporan tugas Akhir mata kulia kerja Praktek yang Berjudu

Manajemen Pendistribusian Barang Logistik,

Adapun laporan mata kulia kerja praktek(KKP)sebagai salah satu syarat laporan

KKP di program Studi Manajemen,Fakultas Ekonomi di Universitas

Muhammadiyah Sorong,yang dilakasakn pada tanggl 11 Maret -tanggal

1. Bapak/Ibu Dr.Hermanto Suaib.SE,MM Selaku rektor UNERSITAS

MUHAMMADIYAH MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi,UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SORONG

2. Bapak Helmi Suaidy.SE,MM selaku SORONG

16 Mei 2019,Dua bulan lamanya,Allahamudulillah Samuanya berjalan dengan

baik Hingga selesai,Untuk itu saya Menyempaikan Terimakasi kepada: Bapak/Ibu

Nasser Ena.SE,

3. ketua progaram studi Manajemen Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS

MUHAMMADYAH SORONG

4. Bapak/Ibu MITHA MUTIHA.W,SH.IH.pdi Selaku dosen pembimbing yang

telah dengan sabar bersedia memberikan bimbingan hingga penyusunan tugas

akhir ini dapat terselesaikan

5. Bapak/Ibu EDI SAPUTRO Selaku bimbimbingan lapangan yang telah

memberikan semangat dan perbaikan dalam tugas akhir ini.

iii
6. Pihak PT PERMATA PUTERA MANDIRI/ANJP,yang telah memberikan izin

untuk melaksanakan pengamatan, khususnya bagian logistik atau gudang

pengadaan barang yang telah membimbing dan memberikan informasi untuk

tugas akhir ini.

7. yang tidak dapat disebukan satu persatu yang telah membantu dan

memberiakn motivasi dalam meyusun Laporan KKP ini.

8 Serta Teman-teman sekelompok Kulia kerja praktek (kKp),dan teman-teman

Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen khusus teman-teman yang

melaksana kegiatan KKP yang selalu memberikan bantuan semangat dan motifasi

higga tugas akhir ini dapat di selesaikan.

Penulis menyadadiri bawasnya Penyusunsanan Laporna Kulia praktek

(KKP)masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam Penulisan,maka

dari itu penulis Menghadarapkan keriti dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata semogga Laporan kuliah kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi

penulis,pembaca sekalian

Sorong 10 juli 2019

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PENGESAHA ................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR TABEL ......................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

DAFTAR………………… ................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ……………………………………….. .......................... vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2. Tujuan Penelitian……………………………………………..2

1.3. Manfaat Penelitian……………………………………………3

1.4. Tempat Praktek (KKP) ........................................................... 4

BAB II TIJAUAN UMUM TEMPAT KKP

2.1. Sejarah ................................................................................. 5

2.1.1. Visi dan misi ................................................................. 6

2.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ................................... 7

2.1.3. Cove Value(Nilai Inti)...................................................8

2.2. Gambaran Unit kerja …………………………………......9

2.2.1. Kegiatan unit kerja ...................................................... 10

2.2.2.Struktur unit kerja ………………………………..…..11

2.2.3.Alur Proses Unit Kerja.................................................12

v
BAB III PROSES KEGIATAN PRAKTEK

3.1.Tahap persiapan ....................................................................... 13

3.2.Tahap pelaksanan ................................................................... 14

3.3.Tahap akhir .............................................................................. 15

3.4.Jadwal kegiatan praktikan ...................................................... 16

BAB IV TINJAUANTEORI

4.1. Pengertian Manajemen logistik ......................................... 17

4.1.1. Tujuan Manajemen .................................................... 18

4.1.2. Manajemen pengadaan logistic ................................... 19

4.1.3. Fungsi Manajemen.........................................................20

4.1.3. Faktor Manajemen ....................................................... 21

4.2. Pengertian Pendistribusian ................................................. 22

4.2.1.Penyimpan barang ........................................................ 23

4.2.2.Penyalur barang ............................................................ 24

4.2.3.Pengerimaan pendistribusian ....................................... 25

4.2.4.Penerimaan penyaluran dan pendistribusian barang ..... 26

4.3. Pengertian barang logitik ................................................... 27

4.3.1. Perencanan logistik ...................................................... 28

4.3.2. Perencanan sterategi barang ......................................... 29

4.1.3. Gudang barang logitik ................................................. 30

4.1.4. Persedur penerimaan barang logitik ........................... 31

4.1.5. Macam-macam Pengadaan barang logistik ................. 32

vi
BAB V KEGIATAN KULIA KERJA PRAKTEK(KKP)

5.1. Bidang kerja ........................................................................... 33

5.2. Sistem kerja………………………………………………… 34

5.3. Penerapan Kerja ....................................................................... 35

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ............................................................................ 40

6.2 Saran ...................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Kegiatan kerja setiap hara/per minggu

Tabel.1.2. Kegiatan Kuliah Praktek (KKP)

DAFTAR GAMBAR

viii
Gambar 1. Struktur Organisasi PT Permata putera mandiri

Gambar 2. Formulir PO(Purchase Order)

Gambar 3. Formulir surat jalan/note barang

Gambar 4. Kartu persedian barang

Gambar 5. Formulian realisasi barang

Gambar 6. Grafik jumlah Persediaan barang

Gambar 7. Catatan prosedur peneriman barang

Gambar 8. Lembaran Kartu pembimbingan KKP

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar. 1.1. Foto ruangan luas gudang logistik PT ANJAP;

Gambar. 1,2. Pos Security PT ANJAP

Gambar. 1.3. Bidang kerja logistik

Gambar. 1.4. Foto Admi kegiatan kerja

Gambar. 1.6. Lembaran penerimaan barang

Gambar. 1.7. Lembaran Penolakan barang

x
xi
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Untuk memperoleh Gambaran yang lebih kompetatif dalam dunia

kerja bagi para penulis atau perserta KKP, di Universitas Muhamadiaya

Sorong dapat mengaplikasikan teori dan praktek dilapangan,Mahasiswa

diwajibkan menjalani progaram praktikan kerja lapangan terpadu(KKP)

yang sesuaikn dengan kebutuhan progaram studi masing-masing. Program

KKP Yang memberikan kompetensi pada penulis untuk dapat lebih

mengenal,mengatahui,dan berlatih mengalisis kondisi lingkungan dunia

kerja.

Hal ini sebagian upaya progaram studi mempersiapankan diri

mahasiswa dalam memasuki dunia kerja . dalam setiap pelaksanaan suatu

kegiatan apapun bentuknya,maka selalu saja dikaitkan dengan apa yang

disibutkan dengan pengamatan Manajemen pendistribusian barang

logistik.PT ANJ AJRI PAPUA dapat Menetapkan mengembangan

kemakmuran Lingkungan kesejatraan masyarakat,Perusahaan sebagai Aspek

penting dalam setiap pengembangan bisnis

1,2 . Tujuan penelitian :

1. Untuk mengatahui Gambaran tekait barang logistk dalam pelaksanaan

paktek kerja lapangan.

2. Mengatahui tahapan proses pengadaan gudang logistk


2

3. Mengatahui barang gudan Mengidentifikasi dan pengadaan brang

logistic

4. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa/ pembaca tentang

Manajemen perencanaan dan pengadaan barang-barang logistik baik di

instansi swasta, organisasi umum maupun instansi pemerintah.

1.3.Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi Instansi/Perusahaan

a. Realisasi adaya misi sebagai fungsi dan tangung jawab social

kelembagaan

b. Menjaling hubungan kerja sama yang teratur,sehat dan dinamis

antara instansi/perusahaan dan lembaga lainnya.

2. Manfaat praktik kerja lapangan ini adalah :

a. Peulis diharapkan mampu beradaptasi, mengenal, mendalami,

dan memahami penerapan ilmu teori ilmiah didapat dilapangan .

b. Terjalin kerja sama bileterial,antra Universitas dengan lembaga

perusahaan.

c. Universitas dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui

pengalaman praktek kerja lapangan.

3. Manfaat bagi Fakultas Ekonomi,Universitas Muhammadiyah Sorong.

Mendapakan umpan balik untuk menyempurnakan kulikulum yang sesuai

dngan kebutuhan dilingkungan perusahaan dan tuntutan pembangunan

pada umum nya dengan demikian fakulta Ekonomi Universitas


3

Muhammadiya sorong dapat mewujudkan konsep link and mach dalam

meningkatkant kualitas layanan pada stakeholders.

1.4.Tempat Praktikan (KKP)

Lokasi Peneletian Kegiatan KKP (Magang).

Tempat Pelaksanan KKP (Magang) yaitu sebagai berikut :

Nama Perusahaan : PT ANJ AJRI PAPUA Cabang PT

PERMATA PUTERA MANDIRI

Alamat Perusahaan : Jln KPR RUKU KOPI SENANG KM 10

Praktikan memilih PT PPM/ANJ sebagai tempat pelaksana KKP(Magang)

dikarenakan mendapatkan mata kulia yang berwenang dalam bidang

instasi,Lembaga perusahaan dan adanya keterkaitan praktikan untuk

mengaplikasikan antara tiori yang dapat dipraktekan langsung di lapanga


4

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah

Sejarah Perkembangan PT PEMATA PUTERA MANDIRI/PT A NJ

ARI PAPUA dalah Perusahaan yang bergerak di bidang Perkubunan salah

satunya perkubunan kelapa sawit yang dirikan pada 23 September

2007,Sorong Papua dan mengembangkan proyek sagu papua barat,ANJ

dengan focus pada usaha tepun sagu dipapua barat PT ANJAP mempunyai

lokasi seluas hutan sagu.40.000 hektar di papua barat ANJAP memiliki

pabrik sagu dipapu barat dengan kapasitas produk tepun sagu sebesr 1.250

ton per bulan.

Menurut bupati Anggiluli, pembagunan dan perkembagan ekonomi di

kabupaten sorsel harus di laksanakan dengan kestabilitas yang baik dengan

infitasi ekonomi bertumbcepat karena itu diharapkan para pemangaku

kepentingan dapat melihat manfaat kehadiran PT PPM dan PMP di daerah

sorong selatan.Berbagi masalah mungkin timbul kesetian untuk bekerja

sama dengan baik hingga tidak menimbulkan masalah- masalahyang

Mengembangkan proyek kelapa sawit.

Banyaknya lahan-lahan luas yang masih kosong dan belum menjadi

tempat pemanfaatkan yang strategis bagi perusahaan-perusahaan bertaraf

international yang ingin menanamkan investasi dibidang perkubunan untuk

meningkatkan taraf perekonomian di daerah sorong Papua Barat, yang saat


5

ini berada di Sorong selatan/temenibua yang penyerapan tenaga kerja yang

cukup signifikan juga akan sangat penting untuk mengurangi angka

pengangguran yang meningkat di sorong selatan Papua barat.Pabrik kelapa

sawit (PKS)dan pabrik pengolahan tepun sagu merupakan unit pengolahan

paling hulu dalam industri alur kehidupan Ekonomi .buah kelapa sawitdan

pengolahan tepun sagu khususnya industrikelapa sawit dan perkubunan sagu

Implikasi dari peraturan ini adalah bahwa kemampuan PKS kelapa sawi dan

sagu.bersama terkait telah menyiapkan pendirian pabrik Palm Oil (CPO)

seperti yang kita ketahui kelapa sawit sagu sebagai bahan untuk baku utama

industri CPO dan palm kernel merupakan bahan yang mudah rusak

sehingga mempengaruhi produk yang dihasilka

Lokasi pendirian pabrik ini juga ditinjau

pengolahan minyak sawit mentah yang direncanakan berlokasi di

wilayah disorong selatan lokasi pabrik ini dipilih berdasarkan orientasi

untuk pengolahan kelapa sawit dan pegolahan tepung sagu, dimana

dari ketersedian tenaga kerja, dimana pada kawasan pabrik tersedia

suatu kawasan yang dapat dibangun untuk lokasi perumahan bagi karyawan,

sehingga memungkinkan untuk lokasi pendirian pabrik. Ketersedian

sumber air dan lokasi dekat dengan sungai yang dapat memudahkan proses

impor ekspor juga merupakan salah satu aspek pertimbangan lokasi

pendirian pabrik kelapa sawit dan sagu 9 April 2018 – Masalah ketahanan

pangan, termasuk tentang peran sagu sebagai salah satu “harta karun”

keanekaragaman pangan di Indonesia sebagai negara agraris dan kepulauan


6

terbesar, menjadi topik diskusi yang hangat dan membawa nilai lebih bagi

PT ANJAP pada Sabtu pekan lalu sebagai anggota

RSPOsejakFebruari2007katanya.

Sidimpuan. Untuk ke dua kalinya, PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJ

Agri, kembali menerima sertifikat roundtable on sustainable palm oil

(RSPO) untuk kebun Binanga, di Kecamatan Simangambat, Kabupaten

sorong selatan papua barat ,dan Kecamatan tanmrawou .

Tentang kemampuan.PT ANJ Agri Kebun Bin un Binanga yang

diakusisi sejak Juni 2000 dengan luas 9.412 ha, anga telah merintis untuk

memperoleh Sertifikat RSPO sejak awal 2011, sedang perusahaan sendiri

sudah terdaftar.

Disampaikan juga,bahwa PT ANJ Agri kebsebagian sudah menghasilkan

serta memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit berkakuatas 60 ton/jam yang

pada mulanya memiliki produksi hanya 11 ton/hektar/tahun.

Saat ini, kata dia, sudah mampu mencapai 27 ton/hektar/tahun.

Hinduksi gg November 2012 sudah menghasilkan produksi minyak sawit

mentah (crude palm oil) sebanyak 57.000 ton, atau naik sebesar 21% dari

total protahun 2011. Sedang produksi inti sawit (Palm Kernel)

sebanyak 14.000 ton, atau naik 27% dari total produksi tahun 2011.Pada

umumnya patut untuk dikembangkan dan dilestarikan.Penggunaan sagu

perlu terus dikembangkan sebagai salah satu pangan utama kita agar

masyarakat luas dapat mengurangi ketergantungan kita dengan beras


7

ataupun gandum sebagai makanan utama,” kata Chef Ragil, yang di acara

ini.

Mendemonstrasikan tiga macam makanan berbasis sagu. So far, saya

sudah pakai tepung sagu produksi ANJAP dan hasilnya stabil untuk

masakan saya” tutur Chef Ragil.Pentingnya perhatian tentang budi daya

sagu diharapkan dapat “mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap

ekspor beras dan gandum”, menurut penulis dan pemerhati isu pangan

Ahmad Arif.“Sagu, secara historis, merupakan makanan pokok yang

tersedia dari Sabang sampai Merauke, bahkan di beberapa kota di Jawa

Tengah seperti Pati, dulunya masyarakat disana menanam sagu,” kata Arif,

yang juga wartawan harian Kompas, dalam paparannya

2.1.1. Visi danVisi

a. Visi

1. PT ANJ. adalah menjadi perusahaan agribisnis produktif dan

paling dunia. Inovasiati

2. Perusahaan pangan barbasis agribibisbis berkelas dunia yang

meningakat kualitasmanusia dan alam.

b. Misi

1. PT.AJN AJRI PAPUA adalah menjadi panutan

dan berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan

bangsa.

2. Berorintasi pada manusia dan alam


8

3. Gigih mengeupayahkan keunggulan berstandar internasioal

4. Pertumbuhan berkelanjutan kesejatraan

5. Integritas

2.1.2. Struktur organisasi

PTANJ dipimpin oleh seorang administratur yang membawahi

beberapa bagian. Selengkapnya dapat dilihat di bawakerjah ini,pada Gambar

2.3. Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia dan Ketenagaan

Manajemen kerja karyawan dan staf sangat diperlukan karena mlakukan

proses perencanaan pengorganisasian, pengarahan dan pengadaan

pengawasan terhadap kerja disuatu perusahaan dengan menggunakan

sumber daya yang ada guna mencapai tujuan.mereka bekerja

dibagian kebun, staff administrasi dan ecurity. Sedangkan SDM

berasal dari daerah bekerja di staff pada main office dan asisten kebun,

mereka terlebih dahulu di-training pabrik sebelum ekerjamereka b.


9

Gambar 2.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

2.1.3. Nilai Inti

Nilai Inti PT ANJ AJRI PAPUA dapat membangan nilai toritreal yang

Naif dalam melakukan pekerjaan yang saling berkerja sama ,dalam cara

penillai kerja di bidang logistik dapat melihat dari torial kerja yang

baik,Basis perusahaan dengan prinsip utama dan nilai-nilai yang ditujukan

bagi seluruh anggota perusahaan ANJ AJRI PAPUA ini dalam mengambil

setiap tindakan .

1. Integritas

Dapat dipercaya dalam kata dan tindakan. Konsisten dalam bertindak

dengan mengutamakan kepentingan perusahaan. Bertindak sesuai

dengan nilai – nilai, etika bisnis dan kebijakan perusahaan.


10

2. Kerjasama

Bekerja sama saling membentuk dengan rekan lain baik dalam satu tim

maupun kelompok yang lebih besar. Menghargai perbedaan pendapat,

saling menghormati dan berpegang pada setiap kesepakatan yang telah

diputuskan.

3. Berfok pada penyelesaian masalah Melaksanakan tugas secara benar sesuai

dengan aturan perusahaan dan memperhatikan kepentingan bisnis

perusahaan serta terus berusaha meningkatkan diri menjadi terbaik secara

pribadi atau tim.

4. Berusaha menjadi yang terbaik Mempunyai sikap percaya diri dan positif

untuk menjadi yang terbaik secara individu dan tim. Melaksanakan setiap

tugas dengan tekun, konsisten dan selalu melakukan perbaikan proses dan

hasil kerja.

2.2.1.Unit kerja

Dalam perusahaan kami karyawan-karyawan di ANJAP menjalankan

masing-masing pekerjaan mereka,adapun kegiatan di tempat praktek kerja

lapangan di ANJAP yaitu,sebagai berikut :

1. Membuat po

2. Penerimaan barang

3. Pengimputan barang masuk

4. Mengirim

5. pengantaran
11

6. Membuat pembukuan

7. Mebuat retur barang

8. Mebuat claim

9. Mengimput program penjualan masing-masing produk yang di

pegang oleh admin

10. Membuat rekapan penjualan masing-masing outlet

11. Penagihan

12. Pelunasa

2.2.2. Kegiatan Unit Kerja

Adapun kegiatan yang penulis lakukan setiap harinya dalam

melaksanakan kegiatan KKP di perusahaan ANJAP

1. Menginput penjualan produk Cussons dan produk Reckit di

PrograDMS

2. Menginput faktur barang masuk ke DMS Cussons dan Reckit agar

stok barang di DMS bertambah dan barang tidak kosong untuk di

input penjualan Menginput No PO Cussons ke DMS

3. Menginput rekapan penjualan per minggu dan per bulan unt

mengetahui pencapaian 30 outlet

4. Memudahkan Faktur Indofood dan Faktur Clain yang di programkan

5. Membuat Monitoring surat jalan produk Softex k 2 kali, sementara 4

bagian yang lain bekerja selama 7 jam penuh


12

2.2.3. StrukturUnit kerja

Berdasarkan tetang struktur unit kerja pada PT AJNAP maka dari

masing-masing bagian dalam bidang struktur tersebut pada

Gambar 2.2.3. dapat di jelaskan sebagai berikut

STAF LOGISTIK
U
U

KEP KELAPA GUDANG ADMINISTRASI


LO

PE PENERIMA PEGERIMAN

SALES

2.2.4. Alur Proses Kerja

Berdasarkan Alur kerja dalam proses bagian bidang kerja logistik

struktur tersebut dapat ditentuntukn sebagai berikut:

KK Kegiatan Administrasi

Menerima barang P Pengeriman barang

Penyalur barang Pengadan barang P pengedap barang Pengeluara barang


13

BAB III

KEGIATAN KULIA KERJA PRAKTEK(KKP)

3.1. Tahap Persiapan

Program kulia kerja praktek(KKP)Adalah intera kulikuler yang

merupakan proses untuk memanuhi tugas mata kulia yang merupakan belajar

yang dilaksankan dilapangan yang melibatkan mahasiswa untuk

mengatahui,memahami dan mendekripsi tujuan dan masalah-masalah yang ada

selama proses KKP berlangsung.Adapun langka-langka yang di persiapkan

ntuk melakukan kulia kerja praktek yaitu menentukan judul yang diajukan

kepada pembimbingan akademik.disetujui penulis mengurus.

1. Mengekuti penjelasan tentang penyenglengara KKP,dari ketua program

studi ke pembimbingan Akademik dan meminta persetujuan.

2. Membuat surat pengatar dari Universitas Muhammadiya Sorong,kepada

PT.Permata Putera Mandiri

3. Membuat surat izin KKP,ke PT PPM

4. Membuat kartu nama/idekaagr perserta kkp.

5. Membuat Apsen perseta KKP(Magang).

3.2.Tahap pelaksana

Pastikan melaksakan KKP(Magan) selama dua bulan terhitung sejak

tanggal 11 Maret-16 Mei 2019 kegiatan KKP ini dilakukan sesuai waktu

kerja yang di tentukan adapun tugas kerja yang dipraktikan:


14

1. Memperkenalkan diri dengan Pembimbing lapangn bersertah Staf

karyawan

2. Mempelajari tatat tertip peraturan dilapangan

3. Mengenal profil perusahaan

4. Mepelajarai tugas yang akan diberikan selama KKP.

5. kerja sama dalam bidang yang di tentukan melakukan penecekan barang

dan menerima barang dari revender, barang yang dapat di cek dan

memberikan nomor PO dan melakukan proses pakling setelah dapat di

kirim ke dvaoforder

6. menusun Laporan KKP.

7. Diskursi Laporan KKP dengan pembimbing Lapangan

8. wawancara dengan pembimbing Lapangan terkait dengan bidang kenerja

9. membantu melakukan operfasi gudang logistik.

3.3.Tahap Akhir

Setelah melaksanakan praktek kerja Lapangan selama dua bulan, praktekan

memeliki suatu kewajiban kepada fakltas ekonomi untuk memberikan Laporan

mengenai kegiatan yang dilaksanakan di tempatkan praktikan kerja

Lapangan.hal pertama yang dilakukan adalah mencari data-data yang di butukan

dalam penulisan Laporan PPK kemudian data tersebut di olah dan ahirna

diserakan sebagai tungas mata kulia kerja praktek selanjutnya untuk di Laporkan

kepada dosen PEBIMBING dan kemudian di kumpulkan kaprodi.


15

Penyesunan Laporan selama melaksanakan kulia kerja praktikan

berlangsung,penulis dapat mengambil judul KKP,yaitu Prosedur pengadaan

barang gudang logistik di PT PPM.Penulis berkonsultasi dengan

pembimbingan terkait tahapan penyusunan laporan KKP jik sudah maka

laporan KKP tersbut akan dipersentasikan ke hadapan penguji,setelah

persentasikan laporan KKP akan diversi jiuai yang ditetapakn oleh Fakultas

Ekonomi,Universitas Muhammadiyah Kegiataka masih banyak kekurangan

dan keselahan dalam membuat dan menyusun lapora KKP tersebut.

3.4.Waktu pelaksanaan

Pelaksana selama 2 bulan sesn KKP,Berlangsung Sorong, kegiatn KKP

telah dilaksanakn dari tanggal 11 Maret 2019 s/d 16 Mei 2019.

3.5.Jadwal pelaksan kegiatan praktek kerja Lapangan

Jadwal yang ditentukan oleh perusahaan agar perusahan tersebut dapat dapat

meng afarfsi dalam loyal kerja yang efksien hehigga karyawan tau dalam

bidang kerjanya
16

Gambar Tabel 3.5.Jadwal kegiatan praktek kerja lapangan (KKP)

Waktu
No Hari Keterangan Jam Jam
Dating Pulang
Senin  Membut program fasing barang
 Melakukan proses pacling barang yng 08-15 17 00
1. telah dicek
Selasa  Menerima barang dari revender
 Mengecek surat jalan/nota barang 08-20 17-10
2.  Mengirm barang ke Deliver order
Rabu  Melakukan proses pengecekan barang
3. yang berada d gudang. 08-30 17-20

Kamis  Melakukan proses packling barang


 Mengecek jumlah koli dan no PO
08-30 17-30
brang dirima
4.  Mengirim barang ke delivere order.
Jumat  Menerima barang dari revender
08-30 17-30
5.  Pengecekan barang yang di terima
17

Gambar Tabel 3.6 Kegiatan kuliah

No Kegiatan Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

16- 16-30 16-30 16-45 16-30


45

 Penajuan judul
1 Pembuatan proposal X X X X
 KKP dan konsultasi
 Melakukan surat
permohon
 Pemertahuan KKP X X X X X
2 pada PT ANJ
 Pesetujuan KK oleh
PT. ANJ
 Tahap pelaksana KKP
 Tahap pelaksana X X X X X
3 kegiatan

 Kegiatan penulisan
laporan X X X
 Konsultasi penulisan
4 dangan dosen
pembimbingan
 Kegiatan penuls
laporan Penyempaian X
laporan penariakn X
5 akhir KKP. X
18

 Menyempaikan X
laporan KKP,dan
penguji laporan
 KKP

Berdasarkan Ketentuan jadwal Gambar Tabel 3.5,satu dan dua,jawal

yang pertama

adalah jadwal yang diterapakn oleh perusahaan yang dimana

perusahaan tersebut melakasanakan kegiatan kerja demgan waktu yang

diberikan oleh pihak perusaahaan

yang kedua jadwal diterapkan oleh pembimbingn dan ketua program

studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Sorong,dalam pelaksanan kulia kerja praktek,di mulai dari jam 16-30,

jadwal yang diterapkan oleh fakultas ,kepada pihak praktiakn kuntk dapat

mengekuti proses kegiatan perkuliahan


19

BAB IV

KAJIAN TEORI

4.1. Pengertian manajemen

Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang

dilakukan secara efisien dan efektif kegiatan-kegiatan yang bertujuan oleh

sekelompok orang atau organisasi

untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama


1
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.Secara etimologi kata

manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno, yaitu menagement, yang

artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan. Manajemen dapat

juga didefinisikan sebagai upaya perencanaan, pengkoordinasian,

pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran

secara untuk mencapai daya guna (efesiensi) yang optimal didalam

penerimaan barang dalam manfaatan barang logistk sebagai proses

pengolahan yang sterategis terhadap pemindahan dan penyimpangan

barang.suku cadang dan baramg jadi dari para supraer diantara fasilitas-

fasilitas perusahaan dan kepada pelanggan.ciri-ciri utama logistik adadlah

interaksi berbagai dimensi dan tuntunan terhadap pemindahan (movermen)

dan penyimpanan (shtorage) sterategis.

1 Iwan Azis, Pengembangan Sumbar Daya Manusia (bandung 1996)hlm 82


20

4.1.1.Tujuan Manajemen

Tujuan Manajemen adalah sebagai berikut:

a. Tujuan operasional yaitu tersedianya barang atau material dalam

jumlah yang tepat dan kualitas baik pada watu yang dibutukan.

b. Tujuan keuangan,supaya tujuan operasional tercapai dengan

biaya menimal

c. Tujuan keutuhan,Agar persaedian tidak terganggu oleh

ganguan-ganguan yang menyebabkan hilan/kurang,rusak tanpa

hak,shingga mempengaruhi pembukaun sistem ansuransi.

4.1.2. Fungsi Manajemen

Penerapan manajemen logistik mempunyai 7 fungsi, fungsi-

fungsi tersebut diantaranya :

1. Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan Fungsi

Manajemen Logistik yang pertama adalah melakukan

perencanaan dan penentuan kebutuhan pada sebuah

kegiatan. Dimana fungsi ini harus disesuaikan dengan biaya

yang tersedia.

2. Fungsi penganggaran

Fungsi Manajemen Logistik yang kedua adalah soal

anggaran. Jika sudah menentukan suatu barang untuk


21

perencanaan kebutuhan maka hal tersebut dapat dibuat

anggarannya.

Dalam hal ini perusahaan harus membuat anggaran yang

sesuai dengan kebutuhan yang ada. Anggaran bukanlah hal

yang gampang, butuh ketelitian dalam hal ini.

3. Fungsi pengadaan

4. Fungsi Manajemen Logistik yang ketiga adalah Fungsi

Pengadaan. Dalam penyusunan sebuah anggaran, tak jarang

terdapat beberapa kebutuhan yang tidak dapat tercukupi.

5. Fungsi pengadaan memiliki peran penting dalam hal ini.

Jika kamu menggunakan fungsi ini dalam menyelesaikan

masalah, kamu harus memiliki pemikirian yang kreatif

untuk melangsungkan acara walaupun dana yang

disediakan tidak sesuai.

6. Fungsi penyimpanan dan penyaluran

Setelah mendapatkan barang yang diinginkan, maka barang

tersebut harus disimpan dan kemudian disalurkan kepada

para panitia yang bersangkutan. Dalam fungsi ini, kamu

harus menyesuaikan barang tersebut untuk orang-orang

yang memiliki kepentingan dengan barang.

7. Fungsi pemeliharaan

Agar tidak rusak, barang yang sudah tersedia harus dijaga

dan dipelihar
22

4.1.3.Manajemen pengadaan .

Pengadaan semua kegiatan dan usaha untuk menambah dan

memanuhi kebutuhan barang yang berda di gudang,berdasarkan peraturan

yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi

ada.kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk mempertahankan suatu yang

telah ada dalam batas-batas efiensi,pendapatan funsi pengaadaan merupakan

kegiatan untuk merealisai atau mewujutkan kebutuhan yang telah

direncanakan atau telah disetejui sebelumnya.

Pengadaan tidak selalu harus dilaksakan dengan pemberian tetapi

berdasarkan dengan pilihan sebagai alternatiif yang palimg tepat dilakukan

untuk menjalakan fungsi pengadaan sbg

a. Merencanakan

b. Menerima

c. Menyimpan

d. Mendisribusi Proses pengadaan gudang pada umumnya

dilaksanakandengan tahapan sbg

a. perencanaan dan penentuan kebutuhan

b. penyesunan dokomen tender

c. pemasukan dan pembukuan penawaran

d. periklan/penyimpanan udandangan lelang

e. Evaluasi penawaran

f. Penunjukan pemanang

g. Pengaturan kontak
23

h. Pelaksana kontak

5.14. Faktor manajemen

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses perencanaan logistik

adalah sebagai berikut .

a. Faktor Fungsional

merupakan unsur yang memperlancar aktifitas-aktifitas suatu

organisasi. Dengan fungsi memperlancar ini maka maka para perencana

logistik harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh masalah

ketersediaan logistik. Jangan sampai kekurangan atau ketiadaan suplai

logistik mengakibatkan berhenti atau terganggunya aktifitas unit kerja

lainnya. Karena itulah, maka manajer logistik harus senantiasa

mengendalikan ketersediaan logistik ini baik secara kuantitas maupun

kualitasnya.

b. Faktor Biaya dan Manfaat

Dalam merumuskan kebutuhan logistik, manajer logistik beserta

staffnya harus mempertimbangkan faktor biaya dan manfaat. Artinya,

jangan sampai barang-barang yang diadakan itu menelan biaya besar tapi

manfaatnya kecil. Atau sebaliknya, biaya untuk mendapatkan barang

tersebut kecil (murah) namun ternyata tidak ada manfaatnya bagi organisasi.

Dalam hal inilah perencana logistik tidak boleh mengabaikan aspek kualitas

dari barang yang diadakan tersebut. Daya tahan dan hasil yang diperoleh

dari barang-barang yang berkualitas akan mendorong semangat kerja para

pegawai, sebaliknya para pegawai akan merasa jengah jika menggunakan


24

alat-alat atau barang-barang yang tidak berkualitas karena pasti akan

menimbulkan banyak masalah teknis seperti kerusakan atau keterbatasan

kapasitas kerja dan sebagainya.

c. Faktor Anggaran

Ketersediaan dana yang dimiliki oleh organisasi yang dialokasikan untuk2

pengadaan dan pemenuhan kebutuhan logistik juga menjadi bahan

pertimbangan bagi perencana logistik. Adakalanya organisasi

menganggarkan dana yang tidak terlalu banyak untuk pengadaan logistik,

meskipun mereka tahu bahwa logistik itu sangat penting untuk

kelangsungan hidup organisasi. Akantetapi karena keterbatasan anggaran

yang dimiliki oleh organisasi, akhirnya pimpinan harus mengambil

kebijakan mengalokasikan anggaran secara terbatas untuk pengadaan

logistik ini.

Oleh sebab itu, jika kondisi ini yang terjadi maka perencana logistik

harus mampu menyusun kebutuhan logistik dengan tingkat prioritas yang

tinggi. Sebaliknya ada organisasi yang mengalokasikan anggaran untuk

logistik ini sangat besar karena menganggap bahwa ketersediaan logistik

yang memadai akan mempermudah organisasi mencapai tujuannya. Jika ini

yang terjadi maka para perencana logistik tidak boleh terlena dan akhirnya

tidak merencanakan kebutuhan logistik dengan karena merasa mudah

mendapatkan anggaran

2
Donal.1.Bowersok,Manajemen
Pendistribusian(GhliaIndonesia:Rangkuti,Freddy.1996)hlm123
25

d. Faktor Keamanan dan Kewibawaan

Perencana logistik harus mempertimbangkan faktor pengguna dari

barang yang diadakan. Barang-barang yang digunakan oleh pejabat tinggi

perusahaan/lembaga tentu sedikit berbeda dengan barang-barang yang

digunakan oleh karyawan biasa. Kenapa? Karena pejabat organisasi

merepresentasikan posisi organisasi di masyarakat. Dengan menggunakan

barang-barang yang

e. Faktor Standarisasi dan Normalisasi

Setiap organisasi memiliki standar atas barang-barang tertentu yang

harus ada dalam organisasi. Standar barang ini meliputi: jenis barang,

jumlah barang, kualitas barang, ukuran barang dan sebagainya. Jika

organisasi telah memiliki standar baku atas barang-barang tertentu, maka

perencana logistik tidak boleh menyalahi standar barang tersebut.

Penentuan kebutuhan logistik merupakan bagian kegiatan pengadaan

logistik yang cukup krusial (penting) dan strategis karena kegiatan ini

sangat menentukan tingkat efektifitas kerja setiap unit kerja yang ada di

suatu organisasi. Bila terjadi kesalahan dalam penentuan kebutuhan logistik

akan.

4.2. Pengertian pendistribusian

Pendistribusian Penerimaan barang adalah merupakan segala awal arus

barang yang bergerak di gudang. Penerimaan barang dari pemasok atau

penyedia barang memang kelihatan mudah, namun bila hal ini tidak
26

memiliki sistem yang mengatur, maka bisa dipastikan akan mengganggu

produktifitas alur barang. Penerimaan barang harus dilakukan secara cermat

karena merupakan perpindahan tanggung jawab dari penyedia kepada

pengguna melalui jasa transportasi.

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam penerimaan

barang maka perlu dibuat mekanisme yang tepat dan didukung oleh

administrasi yang benar.

Adapun kegiatan penerimaan barang meleputi:3

1. Pemeriksaan barang yang bertujuan untuk memastikan apakah barang yg

diterima sudah sesuai dengan kontrak pengadaan barang, baik jumlah,

jenis, kondisi, maupun harganya;memastikan apakah jumlah persediaan

yang diterima telah dicatat pada arsip data inventaris/catatan

persediaan;pemisahan dan pembetulan ketidaksesuaian dalam pencatatan

kualitas barang berdasarkan barang yang ada.Modul Dikbangspes

Sarpras Pusdikmin Lemdikpol Penerimaan, Penyaluran, Penyimpanan

dan Pendistribusian Barang

2. Pemeriksaan barang yang dilakukan meliputi: pemeriksaan fisik (Jenis,

tipe, kualitas, jumlah, kondisi barang, kemasan);pemeriksaan dokumen

(kelengkapan dan kesesuaian dokumen, Uraian barang, jumlah, harga,

waktu pengiriman)

3. Aktivitas penerimaan barang yang harus dilakukan antara lain

pemeriksaan dokumen surat Jalan dan lain lain);barang yang belum

3. Sukimo,Sadona.Manajemen Penerapan Pendistribusian(Jakarta:Erlangga.2008)hlm208


27

diperiksa disimpan di gudang transit area (Gudang Penerimaan dan

Penyaluran); penyelesaian administrasi; proses Handling (pengangkutan)

yang benar. 4

Pencatatan Barang harus dilakukan secara teliti dalam bentuk Berita

Acara Serah Terima; penyesuaian jumlah penyerahan (suplai) terhadap

kebutuhan total yg tertulis dalam kontrak; memindahkan keterangan

jumlah yg diterima ke dalam sistem penyimpanan persediaan:

4. Pejabat/tim penerima hasil pekerjaan/barang mempunyai tugas dan

tanggung jawab :

a. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa sesuai

dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak;

b. Menerima hasil Pengadaan Barang/Jasa setelah melalui

pemeriksaan/pengujian;

c. Membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil

Pekerjaan

d. Modul Dikbangspes Sarpras Pusdikmin Lemdikpol

Penerimaan, Penyaluran, Penyimpanan dan Pendistribusian Barang

Administrasi dalam penerimaan barang yang harus ada:

a. A.Kontrak/Perjanjian Jual Beli (kontrak pengadaan barang)

b. Surat Ijin Pemasukan Barang (SIPB);

c. dari Surat Jalan Penyedia Barang


4
Agus Sparoyono Pendisribusian penyaluran Barang(Jakarta2002)hlm102
28

d. laporan penerima hasil pekerjaan/barang

e. Berita Acara Pengujian dan Penerimaan Barang;

f. bukti penerimaan barang; g. buku penerimaan barang;

g. buku pengeluaran barang; i. buku pertanggungjawaban.

Keberadaan saluran distribusi ini semestinya bukan sekedar

dipandang sebagai sarana penjualan.Sejatinya, jaringan distribusi menjadi

pintu terdepan dalam membangun customer engagement, melalui saluran-

saluran distribusi ini, brand bisa menggali anxiety and desire konsumen.

Selanjutnya, dengan saluran distribusi tersebut akan terbangun pula

kedekatan dengan konsumen seperti sahabat, sehingga hubungan akan

lebih cair.

Ada banyak bentuk dan pilihan saluran distribusi produk. Saluran disribusi

produk tidak hanya sebatas saluran distribusi fisik produk, melainkan

mencakup juga saluran informasi, pembayaran, dan promosi.

Saluran distribusi level-0 adalah produk-produk consumer goods

yang didistribusikan secara langsung dari manufaktur ke konsumen akhir.

Level-1,produk-produk yang didistribusikan dari manufaktur ke konsumen

melalui retailer.Saluran distribusi level-2, manufaktur menggunakan

distributor (wholesaler) dan retailer dalam mendistribusikan produknya ke

konsumen. Sementara untuk level-3 saluran distribusi produk mulai dan

manui faktur, distributor, jobber, dan retailer kemudian

konsumen.Kategori produk industri saluran distribusinya agak berbeda

dengan saluran distribusi produk consumer goods. Dalam produk-produk


29

industri, umumnya saluran distribusi menggunakan distribusi industri,

representative distribusi.

Dan kantor cabang penjualan.ke konsumen ke manufaktu.

4.2.1. Penyalur barang

Penyaluran barang adalah memperlancar proses arus barang dan jasa dari

produsen ke konsumen, dalam hal pergudangan yaitu menyalurkan barang

dari gudang transit (gudang rimlur) ke gudang persediaan. Adapun

kegiatan penyaluran barang meliputi:

a. Pengumpulan barang yang akan disalurkan dari lokasi gudang transit;

b. Pemindahan barang dari gudang transit (Gudang Rimlur) ke tempat

Gudang Persediaan;

c. Pengecekan fisik, tipe, jumlah dan kondisi barang;

d. Perlindungan dan pengemasan;

e. Pemuatan barang untuk diangkut ke tempat tujuan (Gudang

Persediaan) berdasarkan jenis gudang (Senpi, Amunisi, Alat

Angkut/alang, Alat Khusus Kepolisian/Alsuspol, Perlengkapan

Modul Dikbangspes Sarpras Pusdikmin Lemdikpol

Penerimaan, Penyaluran, Penyimpanan dan Pendistribusian Barang

Perorangan dan kesatrian/Kapsatri serta Makanan dan

Perminyakan/Kanpermin)

Administrasi dalam penyaluran barang adalah Kontrak/Perjanjian Jual Beli

(kontrak pengadaan barang), laporan penerima hasil pekerjaan/barang,


30

Berita Acara Pengujian dan Penerimaan Barang dan bukti penyerahan

barang dari Gudang Transit (Gudang Rimlur) ke Gudang Persediaan.

4.2.2. Penyimpanan barang

Penyimpanan barang adalah menempatkan barang di dalam gudang

untuk disimpan atau dipersiapkan untuk proses selanjutnya. Penyimpanan

barang dilakukan sesuai dengan karakteristik barang. Penyimpanan barang

sebagai persyaratan dalam penyimpanan barang adalah persediaan mudah

ditemukan, sederhana dan efisien, aman, persediaan lama dapat

dikeluarkan lebih dahulu (azas FIFO dan FEFO). Penyimpanan barang yg

efektif membutuhkan kerapihan, disipilin dan cara yang sesuai.

Aktivitas penyimpanan barang merupakan kegiatan penentuan

jumlah unit per kelompok; untuk barang kecil dikelompokkan per bungkus

dengan kuantitas tertentu; pemberian identitas barang.Penyimpanan dapat

dilakukan di tempat yang sesuai secara sistematis; penyimpanan

berdasarkan prinsip FIFO dan FEFO; memudahkan dalam pemeriksaan

kembali untuk barang yang telah disimpan dalam masa tertentu.(Re

inspection); buatkan layout penyimpanan barang (Lay out Gudang), jika

jenis barang banyak, dalam daftar inventory/barang tuliskan lokasi

penyimpanan barang.

Penerimaan, Penyaluran, Penyimpanan dan Pendistribusian barang

Identitas barang berisi informasi tentang nama barang; kode barang;

spesifikasi barang; satuan barang; jumlah barang; tanggal penerimaan

barang; nama penyedia barang dan lain-lain (sesuai kebutuhan). Penentuan


31

lokasi penyimpanan barang berdasarkan kategori/jenis gudang

penyimpanan; lokasi gudang. Proses penyimpanan barang direncanakan

penempatan barang-barang dengan frekuensi keluar masuk tinggi di lokasi

yg mudah dijangkau, misalnya bagian tengah fallet, lantai dasar;

menggunakan sistem kode lokasi penyimpanan; penandaan daerah

penyimpanan untuk barang-barang berukuran besar dan berat; serta

mempelajari kemungkinan mengatur ukuran lot bagi barang yg dikirim

atau sistem pengemasan barang.

Pengendalian persediaan meliputi beberapa kegiatan antara lain

pemeliharaan bukti dokumentasi yang akurat mengenai penerimaan,

penyimpanan dan pengiriman dari suatu pergudangan; dan penggunaan

informasi yang dapat diambil dari catatan-catatan tersebut.

Kartu barang persediaan merupakan alat pengendalian persediaan

yang paling penting sehingga harus menyediakan informasi yang mutakhir

mengenai kuantitas persediaan dan lokasi dari semua barang yang

disimpan di gudang tersebut.informasi pada kartu catatan persediaan,

meliputi: nomor referensi; uraian barang; klasifikasi persediaan barang;

lokasi/tempat penyimpanan barang; perincian mengenai jumlah persediaan

barang.

Satria sparoyono,pendisribusian penyaluran barang(jakarta 2002) hlm

Pemeriksaan persediaan barang diperlukan untuk memeriksa

kebenaran catatan persediaan, menetapkan nilai persediaan, mendeteksi


32

adanya kehilangan dan bisa digunakan sebagai bahan penilaian staf

gudang. Permasalahan yang sering terjadi dalam penyimpanan barang

rusak dalam penyimpanan, rusak dalam

Penerimaan, Penyaluran, Penyimpanan dan Pendistribusian Barang

handling, salah menyimpan barang, gangguan lain misalnya: Tikus,

Rayap untuk mengamankan menyaklurkan ke kudang.

Gudang adalah sebuah ruangan/tempat yang digunakan untuk

menyimpan berbagai macam barang.Pergudangan memegang peran yang

sangat penting dalam kehidupan sebuah organisasi. Barang yang disimpan

di gudang bisa dalam bentuk bahan baku, barang setengah jadi, suku

cadang maupun produk jadi. Peningkatan produktivitas dan pelayanan

pergudangan akan sangat berpengaruh pada performansi organisasi secara

keseluruhan.

Keberadaan gudang tidak muncul begitu saja namun berdasarkan

pada kebutuhan organisasi maka dari itu gudang sebagai fasilitas memiliki

tujuan sebagai berikut:

1. Membantu pengadaan barang yang dibutuhkan dalam jumlah

yang ekonomis dan dengan harga yg paling rendah;

2. Menyelesaikan proses-proses penerimaan, distribusi dan

pengelolaan inventaris secara tepat;

3. Modul Dikbangspes Sarpras Pusdikmin Lemdikpol

4. Penerimaan, Penyaluran, Penyimpanan dan Pendistribusian

Barang
33

5. Memelihara kondisi barang yang disimpan agar tetap dalam

kondisi baik sampai material tersebut diperlukan.

6. Gudang yang digunakan sebagai penyimpanan berbagai jenis

barang maka gudang juga dibedakan menjadi jenis-jenis

gudang antara lain:

1. Gudang tertutup penuh/setengah tertutup-lingkungan tidak

terkendali;

2. Gudang tertutup penuh-lingkungan terkendali;

3. Gudang Tahan Api;

4. Gudang Bahan Peledak;

5. Gudang Bahan Bakar;

6. Daerah Penyimpanan Terbuka.

Sarana dan perlengkapan gudang diperlukan dengan tujuan

untuk melakukan penanganan material di gudang secara efektif dan

efisien, terdiri dari perlengkapan di dalam gudang dan perlengkapan

di luar gudang. Adapun sarana di dalam gudang perlengkapan

keselamatan kerja; perlengkapan alat angkut barang; perlengkapan

pemadam kebakaran; perlengkapan temperatur suhu. Sedangkan

sarana di luar gudang terdiri dari bagian bangunan.

Taufik Abdullah, pengembangna pendisribusian penyaluran logistik (jakrta

2002)hlm 40
34

4.2.3. Pengiriman / pendistribusian

Pengiriman barang adalah mempersiapkan pengiriman fisik barang

dari gudang ketempat tujuan (titik bekal) yang disesuaikan dengan

dokumen pemesanan dan pengiriman (SPPM) serta dalam kondisi yang

sesuai dengan persyaratan penanganan barangnya.Sebelum melakukan

pengiriman barang ke tempat tujuan (titik bekal), aktifitas yang dilakukan

setelah barang disiapkan adalah pengepakan (pack) dan pemilahan

(sortasi).Pengepakan dilakukan secara sendirisendiri atau digabungkan

untuk kenyamanan/keamanan barang. Sedangkan sortasi adalah

mengumpulkan pengepakan ke tujuan yang benar dan harus

membandingkan antara kapasitas muatan dan tujuan yang akan dilalui.

4.2.4. Penerimaan, Penyaluran, Penyimpanan dan Pendistribusian Barang

Yang terpenting dilakukan dalam hal pengepakan dan pemilahan

barang adalah adanya alamat tujuan pengiriman barang, mengurangi waktu

pencarian dalam pengepakan, pengelompokan barang yang akan dikirim,

pemberian label khusus untuk pengepakan, menghitung jumlah peti/koli,

dan mengelompokan pengepakan ke dalam alur pengiriman yang benar.

Pengiriman barang meliputi perencanaan pendistribusian barang

yang dibuat oleh Biro Pengadaan Barang, pengumpulan barang yang

dibutuhkan dari lokasi gudang, pemindahan barang ke tempat

pengemasan/pengepakan (Gudang Ekspedisi), pengecekan fisik, tipe,

jumlah dan kondisi barang, perlindungan dan pengemasan barang dan


35

pemuatan barang untuk diangkut ke tempat tujuan (titik bekal). Sedangkan

administrasi dalam pengiriman barang terdiri dari

1. Surat Perintah Logistik (Prinlog) yang diterbitkan oleh pengguna

barang;

2. Kontrak/Surat Perjanjian Pengiriman Barang;

3. Surat Perintah Pengeluaran Materiil (SPPM);

4. Berita Acara Penyerahan Materiil;

5. Surat Perintah Mengirim (SPM);

6. Surat Jalan Pengiriman;

7. Buku penerimaan barang;

8. Buku pengeluaran barang;

9. Buku pertanggungjawaban.

Barang Milik Negara di lingkungan Polri yang selanjutnya disingkat

BMN Polri adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban

APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.Sedangkan Sarana dan

Prasarana (Sarpras) Polri adalah semua BMN Polri baik bergerak maupun

tidak bergerak yang dapat mendukung tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)

Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sarana dan prasarana Polri

meliputi logistik, BMN Polri dan materiil, fasilitas dan jasa (barang/jasa)

Pada kegiatan proses pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan

oleh pihak penyedia sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia.

Namun kita
36

Penerimaan barang dari pemasok atau penyedia barang memang

kelihatan mudah, namun bila hal ini tidak memiliki sistem yang mengatur,

maka bisa dipastikan akan mengganggu produktifitas alur barang.

Penerimaan barang harus dilakukan secara cermat karena merupakan

perpindahan tanggung jawab dari penyedia kepada pengguna melalui jasa

transportasi.Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam

penerimaan barang maka perlu dibuat mekanisme yang tepat dan didukung

oleh administrasi yang benar.

Aktivitas penyimpanan barang merupakan kegiatan penentuan

jumlah unit per kelompok; untuk barang kecil dikelompokkan per bungkus

dengan kuantitas tertentu; pemberian identitas barang. Penyimpanan dapat

dilakukan di tempat yang sesuai secara sistematis; penyimpanan

berdasarkan prinsip FIFO dan FEFO; memudahkan dalam pemeriksaan .

kembali untuk barang yang telah disimpan dalam masa tertentu. (Re

inspection); buatkan layout penyimpanan barang (Lay out Gudang), jika

jenis barang banyak, dalam daftar inventory/barang tuliskan lokasi

penyimpanan barang.

Kegiatan pengiriman barang dan pengepakan barang sebelum

dikirim dilakukan oleh pihak penyedia ekspedisi yang tentunya dilakukan

berdasarkan kontrak yang telah disepakati.

Selama proses pengiriman barang menjadi tanggung jawab ekspedisi

dan untuk barang khusus dapat dilakukan pengawalan oleh anggota


37

Polri selama diperjalanan sampai di alamat tujuan yang didukung

dengan administrasi berita acara serah terima barang sehingga

barang berpindah tanggung jawab kepada penerima (sesuai dengan

alamat tujuan).

4.3. Pengertian barang logistik

Logistik merupakan proses yang secara sterategis mengeloh

pengedaan,pengerakan,dan penyimpanan material suku cadang dan

barang jadi berseta aliran informasi terkait barbagai barang yang

ditentukan yang harus dilakukan oleh unit logistik dalam kegiatan

manajemen logistik adalah perencanaan logistik. Pada tahap inilah

dirumuskan berbagai kebijakan logistik menyangkut pemenuhan

kebutuhan logistik unit-unit kerja, biaya pengadaannya, sumber

barang dan distribusinya.Tanpa perencanaan yang baik Logistik

berasal dari bahan Yunani kuno yaitu logistic yang berarti terdidik

atau pandai dalam memperkirakan perhitungan. Istilah logistik

sudah banyak dikenal dalam masyarakat, terutama melalui lembaga

atau instansi yang mempunyai urusan dengan bidang tersebut. Bila

diterjemahkan secara bebas mengenai logistik merupakan salah satu

kegiatan yang bersangkutan dengan,Perencanaan dan

pengembangan,pengadaan,barang.

penyimpanan, pemindahan, penyaluran, pemeliharaan, pengungsian

dan penghapusan alat alat perlengkapan. Pengadaan dan pembuatan,


38

penyelenggaraan, pemeliharaan dan penghapusan fasilitas-

fasilitas.Pengusahaan atau pemberian layanan dalam mencakup

perencanaan termasuk pula penentuan kebutuhan mustahil diperoleh tata

kelola logistik yang handal pada unit logistik tersebut.Pada akhirnya, tanpa

perencanaan organisasi/ perusahaan tidak dapat mengalokasikan sumber

daya financial yang memadai untuk pengadaan barang-barang

kebutuhan.Akibatnya tentu fatal, unit-unit kerja yang ada tidak dapat

menjalankan aktifitasnya untuk mencapai tujuan organisasi secara

keseluruhan.

4.3.1. Perencanaan logistic

Perencanaan yang seperti apa yang perlu diambil oleh unit logistik

sangat dipengaruhi dapat dipilih oleh kemampuan dan kondisi organisasi/

perusahaan masing-masing. Kegiatan Perencanaan dalam setiap organisasi

ini memiliki manfaat. Beberapa manfaat perencanaan adalah:

(1) sebagai pengarah,

(2) meminimalisasi ketidak-pastian,

(3) meminimalisasi pemborosan sumber daya,

(4) menjadi standar dalam pengawasan kualitas.

Demikian pula halnya dalam perencanaan logistik yang harus

mendapat perhatian dari para stakeholdersApakah yang dimaksud dengan

perencanaan logistik?Perencanaan dapat diartikan sebagai merumuskan

segala sesuatu sebelum dilaksanakan.Perencanaan dapat juga dipahami

sebagai penentuan berbagai tindakan yang dapat dilakukan untuk


39

mencapai tujuan yang telah ditentukan.Sedangkan istilah logistik dapat

diartikan sebagai berbagai barang-barang yang dibutuhkan untuk

melakukan suatu tindakan-tindakan tertentu untuk mencapai tujuan.

4.3.2. Perencanaan Strategis barang

Perencanaan strategis merupakan perencanaan pada level tertinggi

pada suatu organisasi. Agar dapat disusun dengan baik perencanaan

strategis membutuhkan banyak komitmen dan sumber daya

manajerial. Rencana strategis merupakan dasar bagi perencanaan-

perencanaan dibawahnya uakni rencana operasional dan rencana

taktis. Dengan demikian maka rencana strategis merupakamerupakan

bagi perencanaan lainnya.

Perencanaan strategis dapat diartikan sebagai suatu proses untuk

mengalokasikan sumber daya logistik selama jangka waktu yang panjang,

konsisten dan menunjang bagi seluruh kebijaksanaan dan tujuan

organisasi. Jangka waktu perencanaan strategis ini meliputi jangka waktu

yang panjang, antara 5 sampai 10 tahun.

Dalam perencanaan strategis ini para manajer puncak merumuskan

kebijakan-kebijakan di bidang logistik dan perubahan-perubahan sistem

logistik seperti apa dikehendaki dalam jangka panjang. Para manajer

puncak harus melibatkan para pegawai unit logistik agar dapat

merumuskan kebijakan
40

4.3.3. Gudang logistik

Merupakan tempat menyimpan barang bersifat sementara,

melendungi barang dari kerusakan smapai barang tersabut dikeluarkan

dan meyalur sebagian produksi.Gudangan pengaadaan barang PT ANJ

yang meleputi pemasokan barang erberbagai daerah,kegiata yang

pengolahan barang yang dilakukan didalam gudang,diperluhkan agar

segala aktifitas yang dikerjakan dapat sesuai dengan aturan perusahaan.

4.3.4. Macam-macam pengadaan barang logistik

Beberapa cara Manajemen pengadaan logistik bagi suatu organisasi

atau perusahaan adalah sebagai berikut:

1) Pembelian

2) Peminjaman

3) Menyewa

4) Membuat Sendiri

5) Menukarkan

6) Substitusi

7) Pemberian/ hadiah

8) Perbaikan/ rekondisi5

BAB V

HASIL KEGIATAN KULIA KERJA PRAKTEK(KKP)

5
.Taufik Abdullah,Pengembangan Pendistribusian Penyaluran
Logistik.(Jakarta2002)hlm 140.
41

5.1. Bidang Kerja

Untuk sistem kerja penulis,seperti contohnya penulis wajib menginput

program reckit dan program cussons setiap harinya untuk orderan-orderan

dan penerimaan barang dari reveder yang di ketik admin pengetikan dan

sudah menjadi nota,akan penulis input kembali di sistem DMS Cussons dan

DMS Reckit dan bila mana ada beberapa produk yang discount atau harga

yang tidak sesuai dengan PC maka penulis wajib mempertanyakan kepada

anggota pabrik perihal masalah tersebut agar segera di sesuaikan di program

,penulis juga harus menginput Nota Retur (batal),membuat Po dan

menginput barang masuk di system DMS juga merupakan pekerjaan

penulis.Selain itu penulis juga harus membuat rekapan penjualan tiap

minggu dari customer-customer yang pengambilan barang ter banyak yang

dapat di tarikpenjualan dari sitem yang ada di kantor.penulis juga

mengerjakan pemisahan nota-nota yang akan di buat claim contohnya

pemisahan nota Indofood dan pemisahan nota –nota yang di programkan

dari PC yang sudah di kirim oleh Pabrik untuk mendapatkan bonus atau

discount untuk pembelian tertentu ,pemisahan nota tersebut harus dilakukan

tiap hari karena setiap.

awal bulan harus di kumpulkan untuk membuat Claim produk.selanjutnya

pekerjaan penulis pun membuat monitoring barang masuk softex yang di

kirim oleh pabrik untuk di isi, caranya melihat buku barang masuk softex

lalu mencocokan berapa banyak produk yang di terima sesuai atau tidak lalu
42

menginput ke program monitoring yang telah di kirimkan,selanjutnya

mengirimkan email Dalam penginputan surat jalan nota barang ke program

DMS,memisahkan barang yang di terima dan dan mengecek jumlah koli no

PO barang untuk menginput rekapan mempunyai beberapa kendala yang

penulis dapatkan,misalnya :

1. Produk yang tersedia di gudang kantor tetapi tidak tersedia di program

DMS

2. Ketidak cocokan nama produk dengan kode produk

3. Keterlambatan menginput produk berpengaruh terhadap jaringan yang

terhubung ke sistem

4. Waktu yang terbatas untuk menginput rekapan penerimaan barang

5. Barang yang diterima tidak sesuai dangan surat jalan/nota barang

6. No PO yang tidak brkesempaian dengan barang yang diterima

7. Belum bisa mencari cara yang lebih cepat

8. Tidak adanya waktu ketika pekerjaan penulis yang lagi menumpuk bila

harus misahkan nota-nota tersebut.

9. Tercecrnya nota-nota /surat jalan penerima barang yang ada pada setiap

tanggal membuat penulis harus mencari nota tersebut

10. Barang yang sudah di packling tidak memastikan no PO

8. Operasional Perusahaan

10. Penerimaan dan pengerimaan barang

11. Pelayanan & Pengelolahan barang yang diterma


43

tercapainya sasaran organisasi. Pada umumnya, makin stabil atau

makin repetitif situasinya operasinya maka makin besar jangka waktu yang

dicakup oleh rencana penyelenggaraan itu. Akan tetapi jadwal

penyelenggaraan jarang melebihi lamanya waktu rencana operasional. Dasar

utama yang digunakan untuk merumuskan rencana penyelenggaraan adalah

peramalan. Tujuan utama rencana penyelenggaraan adalah mengkoordinir

aktivitas berencana selama jangka waktu pendek dalam rencana operasional.

Aspek finansial dari perencanaan operasional adalah anggaran logistik.

Aspek anggaran dari perencanaan operasional ini paling kecil

kemungkinannya terwujud selama jangka waktu tertentu.

1. Pelatihan untuk calon karyawan sangatlah kurang

2. Penilaian kerjan karyawan juga sangat lah kurang

3. Lembur dan gaji karyawan yang tidak jelas

4. Kenaikan gaji yang tidak sesuai

5.2. Sistem kerja.

Sistem kerja Dalam Pemeriksaan persediaan barang diperlukan

untumemeriksa kebenaran catatan persediaan, menetapkan nilai persediaan,

mendeteksi adanya kehilangan dan bisa digunakan sebagai bahan penilaian

staf gudang. Permasalahan yang sering terjadi dalam penyimpanan barang

rusak dalam penyimpanan, rusak dalam

Penerimaan, Penyaluran, Penyimpanan dan Pendistribusian Barang

handling, salah menyimpan barang, gangguan lain misalnya: Tikus, Rayap,

Kecoa dll, banjir, selisih persediaan (Fisik Vs Administrasi), persediaan tidak


44

mencukupi. Sistem penerapa penerimaaan barang dapat dikescek barang

yang dirterima sehigga barang terbut diamankan digudang dari

Sumber-sumber ketidaksesuaian antara persediaan nyata dan catatan

kesalahan pada waktu mencantumkan jumlah pada kartu persediaan,

kesalahan dalam mengeluarkan barang, kehilangan, kerusakan barang, salah

bisnis yang baik melalui proses supply chain management bertujuan untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional,contohnya :

1. Penerimaan barang dari revender dapat dicek kembali srut jlan /nota

barang yang masuk di gudang,

2. Melakukan fasing barang yang d teima digudang dapat dicek jumlah

koli barang dan no PO

3. Barang yang telah dicek surat jalan /nota barang ,jumlah koli dan no PO

barang dapat melakukegiatan fasing dan proses packling.

4. Setelah barang yang sudah melakuakn peroses pakcling dan

menterahkan no PO maka barang tersebut dapat disimpan

5. Setelah barang simpan dan diamankan di gudang dapat di keluarkan

apabila d dapat diperluhkan/dikim ke derifen order

6. menawarkan produk kepada konsumen jika mereka berminat maka

mereka akan memesan produk tersebut kepada selesman.selanjutnya

selesman mengirimkan orderan kepada fakturis (admin) untuk di

buatkan faktur penjualan.Selanjutnya faktur tersebut harus di tanda

tangani oleh owner dan dibawa ke gudang untuk proses penyiapan

barang.
45

7. Pengantaran barang, faktur yang sudah di terima oleh admin gudang

terdiri dari empat lembar yang berwarna puti,merah,kuning,dan

hijau.lembaranyang berwarna hijau di pisahkan menurut rute lalu di

bagikan kepada anak gudang untuk menyiapkan barang sesuai pesanan

konsumen

8. Admin gudang harus mengontrol barang yang di siapkan untuk di

naikan ke dalam mobil box dengan menggunakan copyan faktur

lainnya agar tidak terjadi kesalahan

9. Setelah selesai faktur dari admin gudang di serahkan kepada anak

mobil untuk di bawa ke konsumen sesuai barang yang mereka

bawa.Jika barang tersebut sudah sampai atau di terima oleh

konsumen barang siap di turunkan dari mobil box lalu faktur di

tanda tangani oleh pihak konsumen dan faktur yang berwarna kuning

di serahkan kepada konsumen sebagai tanda bukti penerimaan

barang,lalu faktur yang lain di bawa kembali ke distributor untuk

Recording(pencatatan).

10. Penagihan, Faktur-faktur yang sudah jatuh tempo di serahkan kepada

collektor(penagih) untuk di bawa ke konsumen untuk di tagih.setelah

jumlah pembayaran sesuai dengan tagihan faktur yang berwarna

putih di berikan kepada konsumen sebagai tanda bukti lunas.

Pelunasan, faktur yang sudah kembali dari penagih di catatat oleh admin ke

tagihan putih yang akan di periksa owner kemudian di lunasi di dalam..


46

Prosedur penerimaan barang logistic Dalam system kerja yang dilakukan oleh

admin gudang logistic sebagai berikut:

1. Menginformasikan kedatangan barang kepada tim pruremet untuk

memastkan barang sudah sesuai dengan order

2. Memastikan ada surat alan/note barang terterah no PO.

3. Mengecek barang berdasarkan no PO dan surat jalan/note barang

4. Membuat keterangan pada surat jalan/note barang jika ditemukan barang

yang tidak sesuai atau rusak.

5. Pihak yang berhak k menantangani dokomen penerima barang adalah tim

warehouse karwan yang berhak .

Segera melakukan packling barang apabila barang sudah dicek dan dapat

dibrikan no PO Alur dalam proses kerja harus dapat mengontrol barang yang

di siapkan untuk di naikan ke dalam mobil box dengan menggunakan copyan

faktur lainnya agar tidak terjadi kesalahan

5.2. Penerapan Kerja

Penerapan kerja yang tetukan oleh admi logiatik penyimpanan barang dan

dapat dikeluarkan/di order harus memiliki loyalitas kenerja yang baik

sehingga barang tersebut tidak akan bertentang dengan penerimaan barang

lain cara penerimaan barang yang masukan dan dapat di kerim sebgai berikut:

Barang yang dapat diterima lang melakukan proses pengecekan agar

barang tersebut diketahui kekurangan dari barang tersebut

1. Mengecek surat jalan/nota barang


47

2. Mengecek jumlah koli buli barang

3. Dapat memisahkan no PO

4. Membuat berita acra apbilah ada kesalah dalam penerimaan barang

Setelah barang yang di aman kan dapat melakun proses fasing dan di

pakling dang latban dan meneterahkan no PO di setiap barang yang telah

dipackling disetiap barang dipackling itu memiliki warana lanbannya

berbeda sesuai dangan nama PT nya,sehingga barang tersebut dapat

mengirimm apabilah diperluhkan.namun sebenarnya bisa juga berfungsi

sebagai sarana pendistribusian terbaik dalam usaha logistik. Pendistribusian

barang yang telah dilakukan dari pabrik kepada end user setidaknya akan

menyebabkan biaya yang lebih besar. Selain itu juga membutuhkan

persiapan waktu yang tidak sebentar apabila harus mengirimkan barang-

barang langsung dari pabriknya.

Karena itulah, peran penting dari pergudangan dirasa semakin penting

oleh para pelaku usaha di Indonesia khususnya untuk melayani bisnis

dalam negeri dan juga untuk membantu proses ekspor- impor yang

dilakukan oleh perusahaan.Jangan Memilih Gudang Penyimpanan Hanya

Berdasarkan Harga Saja Walaupun harga biasanya masih menjadi dasar

utama bagi perusahaan dalam memilih gudang penyimpanan, namun tetap

saja, itu bukanlah faktor penentu utama apakah digudang tersebut memang

tepat atau tidak untuk penyimpanan perusahaan. Masih banyak faktor-

faktor lain yang harus diperhatikan oleh perusahaan sebelum akhirnya

akan menggunakan gudang penyimpanan yang lebih tepat seperti:


48

1. Layout Gudang

Layout atau tata ruang dalam gudang merupakan hal yang perlu Anda

perhatikan saat ingin menyewa gudang penyimpanan. Terdapat beberapa faktor

yang harus diperhatikan untuk melihat keadaan layout dari suatu gudang, yaitu:

Jarak dinding dengan barang. Pastikan bahwa jaraknya tidak terlalu dekat

dan juga tidak terlalu jauh. Apabila terlalu dekat maka bisa beresiko untuk rusak,

sementara apabila terlalu jauh maka akan merugikan space. Lorong antar barang.

Berikan juga space atau lorong untuk lalu lintas barang agar proses keluar

masuknya barang dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.

Tempat untuk menyimpan barang. Kenali terlebih dahulu seperti apa saja

karakteristik dari barang yang ingin disimpan didalam gudang. Apakah barang

tersebut memang membutuhkan palet atau tidak. Jika membutuhkan palet maka

dimensi dari palet tersebutlah yang menjadi faktor utama bagi barang tersebut

agar bisa tersimpan dengan baik dalam gudang

2. Flow (Aliran).

Flow sendiri merupakan aliran dari keluar masuknya barang. Bagaimana

caranya agar barang dapat keluar masuk dengan lebih efisien dengan jarak yang

seminimal mungkin. Terdapat dua pilihan alur yang biasanya akan digunakan

oleh gudang, yaitu: through flow dan u-flow.

Gudang sendiri lebih sering menggunakan u-flow karena memilki beberapa

keuntungan seperti: daerah penerimaan yang berdampingan, sehingga ruangan

dapat digunakan secara lebih fleksibel dan dapat menghemat banyak sekali
49

ruang semaksimal mungkin memungkinkan bagi truk untuk proses

mengeluarkan dan mengangkut barang dari gudang.

3. Cross docking.

Cross docking merupakan system yang mendukung terjadinya proses

distribusi secara cepat dan juga aman. Yang mana pada saat barang di terima,

maka warehouse akan langsung disiapkan kembali untuk pengiriman selanjutnya

tanpa disimpan terlebih dahulu didalam gudang. Untuk melakukan cross docking

seperti ini tidak membutuhkan tempat yang terlalu luas karena hanya

membutuhkan palet saja untuk meletakan barang. Terdapat dua jenis cross

docking, yaitu: pre-packed cross docking dan intermediate handling cross

docking.

Pre Packed Cross Docking yaitu kemasan seperti palet atau peti yang telah

dipilih dan diterima akan langsung dibawa ke outbond docks untuk digabungkan

dengan kemasan yang sama. Kemudian akan dimuat ke dalam kendaraan

pengiriman langsung ke end user tanpa adanya proses handlingan

Intermediate Handling Cross Docking adalah kemasan yang telah diterima akan

dibuka terlebih dulu untuk diberikan label kemudian diberikan kemasan baru oleh

distribution center. Lalukemasan baru ini akan dikirimkan langsung kepada

outbond dock untuk digabungan bersama dengan kemasan yang serupa dari

supplier lain dan dimuat dalam kendaraan pengiriman.

Keuntungan dari jenis cross docking ini adalah banyak sekali menghemat

waktu dan juga biaya, karena adanya pemendekan proses arena dan tidak perlu
50

memindahkan produk ke dalam atau ke luar dari lokasi gudang. Termasuk juga

untuk menghemat banyak waktu untuk data entry yang akan langsung

dihubungkan ke dalam system informasi manajemen inventory.

4. Loading dock

Merupakan tempat untuk truk dalam melakukan loading dan unloading

barang. Tidak semua gudang memiliki loading dock, padahal perannya begitu

penting dalam jasa persewaan gudang. Barang yang akan dibawa oleh truk akan

lebih mudah dikeluarkan apabila gudang tersebut memiliki loading dock. Jika

tidak, maka proses loading dan unloading akan menjadi jauh lebih sulit. Bentuk

dari loading dock ini tentunya harus disesuaikan dengan jenis truk yang

mengangkut barang. Banyaknya variasi dari jenis truk pada saat ini menjadikan

loading dock pun harus dapat menyesuaikan dengan truk tersebut agar bisa

mempercepat proses pergerakan barang.

Agar tidak sampai terjadi gap antara loading dock dan juga jenis truk,

maka hadirlah jenis adjustable loading dock. Jenis ini lebih memungkinan untuk

menyesuaikan atau mengubah ketinggian dari loading dock. Ada yang bisa

dirubah secara manual dan ada pula yang menggunakan teknologi suspensi.

Keuntungan dari adanya loading dock ini tentu saja akan semakin mempercepat

pergerakan dari barang sehingga dapat menghemat banyak sekali biaya dan juga

waktu yang dibutuhkan dalam proses distribusi barang.

5. Warehouse management system (WMS).


51

WMS bisa dibilang adalah sebagai jantung baru bagi dunia logistik.

Dengan bantuan teknologi terhadap segala aktivitas dapat dengan mudah

dikontrol dengan menggunakan WMS. Mulai dari pengiriman, penerimaan,

penyimpanan, sampai dengan pengambilan. Semua hal itu dapat dikontrol

dengan baik mulai dari pergerakannya sampai penyimpanan yang lebih baik.

Selain itu penggunaan space dalam gudang akan menjadi lebih maksimal karena

proses penerimaan dan pengiriman akan menjadi lebih efisien.

Banyaknya manfaat aktivitas dalam gudang tentunya akan sangat menguntungkan

bagi perusahaan. Seperti mengurangi waktu proses pengiriman dan juga waktu

untuk melakukan inventori movement. Selain itu, dengan menggunakan sistem

dapat semakin mempermudah pekerjaan dari man power karena dalam melakukan

tugasnya telah sangat terbantu dengan adanya sistem. Nah, itulah pembahasan

tentang gudang logistik sebagai sarana penyimpanan sekaligus sebagai sarana

pendistribusian terbaik, semoga bisa bermanfaat dan semakin menambah

wawasan Anda sekalian seputar gudang logistik dan faktor penunjang apa saja

yang harus Anda perhatikan sebelum akan memilih gudang untuk penyimpanan

barang. Terimakasih dan salam sukses.

5.5. Pelaporan hasil kerja Kerja

Dalam perusahaan pelayanan yang diterapkan sudah sesuai dengan

SOP,tetapi ada beberapa yang tidak sesuai dengan sop misalnya: pelatihan untuk

seles dan admin tidak ada sehingga karyawan hanya di bimbing oleh karyawan

lama dan yang sudah mengerti dengan pekerjaan-pekerjaan tersebut, lembur

karyawan yang tidak jelas jam berapa karyawan selesai bekerja tidak sesuai
52

dengan jam kerja yang sudah di terpkan, gaji karyawan juga yang tidak jelas

karena tidak mempunyai slip gaji yang tertera saat karyawan menerima gaji

tersebut,dan kenaikan gaji yang tidak sesuai dengan posisi karyawan yang sudah

lama bekerja dengan karyawan yang baru sehingga tidak ada perbedaan masalah

gaji,penilaian kerjkaryawan sangat kurang misalnya karyawan yang kinerja di

perushaan bagus dan semakin bagus tidak di perhatikan malah yang tidak bisa

kerja atau yang kurang menguasai pekerjaan justru lebih di perhatikan dan

penilaian kinerja yang bagus adalah dapat berpikir secara rasional bukan dengan

perasaan misalnya atasan tidak menyukai salah satu karyawan padahal kinerja

karyawan tersebut bekerja dengan baik karena tidak menyukainya makan atasan

tersebut memberi nilai yang buruk untuk karyawan itu sendiri.

Ewan Komisaris juga bertanggung jawab mengawasi kebijakan yang

diambil serta pelaksanaan tugas pengelolaan Direksi sesuai dengan ketentuan

Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan

Komisaris harus memastika Direksi telah melaksanakan tata kelola perusahaan

yang baik dalam setiap tahapan


53

BAB VI
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan Berdasarkan dari pengamatan dan data yang telah diperoleh dapat
diambil kesimpulan bahwah Manajemen pendisribusian penerimaan dan
pengerimaan barang logiistk merupakan suatu sistem yang penting bagi suatu
perusahaan untuk mencapai efisiensi. Yang releven, Manajemen pengadaan
logistik bertugas menjamin ketersedia semua pihak yang terlibat dalam proses
pengiriman barang ke kebun menuju pabrik. Dengan menerapkan Analisis
pengolahan manajemen logistik yang berefisiensi baik dari segi waktu maupun
biaya dapat dicapai Telah mampu memahami manajemen pendistribusian barang
logistik pada gudang logistik, dengan baik dan benar yang diterapkan
oleh perusahaan setempat.Telah dapat mengetahui dan memperdalam ilmu
pengetahuan yang berda dalam segi penerapan untuk sistm manajemen
Peendistribusian barang logistik ilmu lapangan dan mampu pengembangan
kematangan Keterampilan diri agar mendapat cukup bekal untuk bekerja di
kemudian hari.
Saran
Berdasarkan pengamatan dan Pengatahuan yang diperoleh dilapangan,untuk lebih
aktif dan giat dalam mendapatkan pengalaman kerja dan mendapatkan data-data
tentang Manajemen pendistribusian barang logistik Manajemen pendistribusian
pengerimaan dan pengerimaan barang logistk.Untuk perusahaan, agar kesesuaian
sehingga antara efisiensi kerja dapat tercapai
54

DAFTAR PUSTAKA

Bowersok 1 donal,1985.Manajemen Pendisrtbusian.Ghlia

Indonesia:Rangkuti,Freddy.1996.

Pustaka Uta ma. Jakarta. Siagian, Sondang P. 1992. Organisasi

Sukimo,Sadona,2002.Manajemen penerapan pendistribusian.jakrta:

2004.Erlangga.. 2008. Produktivitas Dan Mutu Kelapa Sawit Penebar

Swadaya,Taufik.2002. Teori Mikro Ekonomi perkubunan. Rajawali.: Jakarta.

Harahap, I.Y., B. 2004

Tanaman Pangan Sebagai Cover Crop pada Pertanaman Kelapa Sawit belum

Menghasilkan (TBM) Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Buletin Kelapa Sawit, 1(8).

Justika. Utami, Siska. 2013

Manajemen Efisiensi Produksi Pada Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di PT.

Gersido Minang Plantation Kecamatan Lingkung Kabupaten tanggeran


55

LEMBARAN LAMPIRAN

Gambar.1.1 foto Ruangan gudang logistik

Gambar.1.2.Foto Pos Security

Gambar.1.3.Ruangan Admintrasi

Gambar 1.4.Lemari Arsip dan barang probotan gudang


56

Gambar.1.5.Lembar penerimaan barang

Gambar.1.6.Lembaran catatan penolakan barang Gambar.1.7 .Foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai