TINJAUAN PUSTAKA
c. Tata Cara Evaluasi dan Persetujuan Laporan Akhir Eksplorasi, tercantum dalam
Lampiran XIV; dan
d. Tata Cara Evaluasi dan Persetujuan Laporan Akhir Studi Kelayakan, tercantum dalam
Lampiran XV, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
3.2 Geologi Lokal 3.2 Geologi Lokal 3.2. Estimasi Cadangan 3.2 Geologi Lokal
3.2.1 Topografi dan Geomorfologi 3.2.1 Topografi dan Geomorfologi 3.2.1 Topografi dan
3.2.2 Litologi 3.2.2 Litologi Geomorfologi
3.2.1. Metoda
3.2.3 Struktur Geologi 3.2.3 Struktur Geologi 3.2.2 Litologi
3.2.2. Parameter Estimasi
3.2.4 Alterasi 3.2.4 Alterasi 3.2.3 Struktur Geologi
3.2.3. Jumlah dan
3.2.5 Mineralisasi 3.2.5 Mineralisasi 3.2.4 Bentuk dan Penyebaran
Klasifikasi Cadangan
3.2.6 Bentuk dan Penyebaran 3.2.6 Bentuk dan Penyebaran Endapan
Endapan Endapan 3.2.5 Sifat dan Kualitas Endapan
3.2.7 Sifat dan Kualitas Endapan 3.2.7 Sifat dan Kualitas Endapan
3.3 Mineral Ikutan, Kadar Rendah, 3.3 Mineral Ikutan, Kadar Rendah,
dan Cebakan Lain dan Cebakan Lain
3.3.1 Jenis Mineral Ikutan dan 3.3.1 Jenis Mineral Ikutan dan
Cebakan Lain Cebakan Lain
3.3.2 Jumlah/Volume 3.3.2 Jumlah/Volume
3.3.3 Lokasi dan Sebaran 3.3.3 Lokasi dan Sebaran
3.3.4 Rencana Eksplorasi Lanjutan 3.3.4 Rencana Eksplorasi Lanjutan
BAB IV GEOTEKNIK,
BAB IV ESTIMASI SUMBER BAB IV ESTIMASI SUMBER BAB IV ESTIMASI SUMBER
HIDROLOGI DAN
DAYA DAN CADANGAN DAYA DAN CADANGAN DAYA DAN CADANGAN
HIDROGEOLOGI
4.1 Estimasi Sumber Daya
4.1.1 Metoda 4.1 Estimasi Sumber Daya
4.1 Estimasi Sumber Daya
4.1.2 Domain/Zona Mineralisasi 4.1.1. Metoda
4.1.1. Metoda (standar estimasi yang
4.1.3 Parameter Estimasi 4.1.2. Parameter Estimasi
digunakan)
4.1.4 Pemodelan 4.1.3. Pemodelan
4.1.2. Parameter Estimasi
4.1.5 Jumlah dan Klasifikasi 4.1.4. Jumlah dan Klasifikasi
4.1.3. Pemodelan
Sumber Daya Sumber Daya
4.1.4. Jumlah dan Klasifikasi Sumber
4.1.6 Pernyataan Competent 4.1. Geoteknik *) 4.1.5. Pernyataan Competent
Daya
Person 4.2. Hidrologi Person
4.1.5. Pernyataan Competent Person
4.2 Estimasi cadangan Hidrogeologi *) 4.2 Estimasi cadangan
4.2 Estimasi cadangan
4.2.1 Metoda 4.2.1. Metoda
4.2.1. Metoda
4.2.2 Domain/Zona Mineralisasi 4.2.2. Parameter Estimasi
4.2.2. Parameter Estimasi
4.2.3 Parameter Estimasi 4.2.3. Pemodelan
4.2.3. Pemodelan
4.2.4 Pemodelan 4.2.4. Jumlah dan Klasifikasi
4.2.4. Jumlah dan Klasifikasi
4.2.5 Jumlah dan Klasifikasi Cadangan
Cadangan
Cadangan 4.2.5. Pernyataan Competent
4.2.5. Pernyataan Competent Person
4.2.6 Pernyataan Competent Person
Person
BAB V GEOTEKNIK, BAB V GEOTEKNIK, BAB V GEOTEKNIK,
BAB V RENCANA
HIDROLOGI DAN HIDROLOGI DAN HIDROLOGI DAN
PENAMBANGAN
HIDROGEOLOGI HIDROGEOLOGI HIDROGEOLOGI
5.1 Geoteknik 5.1 Geoteknik 5.1 Sistem/Metoda dan 5.1 Geoteknik
5.1.1 Akuisisi data 5.1.1 Akuisisi data Tata Cara Penambangan 5.1.1 Akuisisi data
5.1.1.1 Jenis 5.1.1.1. Jenis 5.2 Rencana Produksi 5.1.1.1 Jenis
5.1.1.2 Jumlah 5.1.1.2. Jumlah 5.2.1 Jadwal Rencana 5.1.1.2 Jumlah
5.1.1.3 Sebaran data 5.1.1.3. Sebaran data Produksi 5.1.1.3 Sebaran data
5.1.2 Analisis Geoteknik 5.2.2 Sekuen Penambangan 5.1.2 Analisis Geoteknik
5.1.2 Analisis Geoteknik 5.1.2.1. Kemampugalian dan dan Penimbunan 5.1.2.1 Kemampugalian dan
5.1.2.1 Kemampugalian dan Kemampuga -ruan 5.2.3 Peledakan, Geometri Kemampuga-ruan
Kemampugaru-an 5.1.2.2. Kestabilan Lubang Bukaan dan Dimensi Pengeboran, 5.1.2.2 Kestabilan Lubang
5.1.2.2 Kestabilan Lubang Bukaan Bawah Desain Peledakan, Bukaan Bawah
Bawah Tanah*) Tanah **) Fragmentasi Hasil Tanah *)
5.1.2.3 Kestabilan Lereng 5.1.2.3. Kestabilan Lereng Peledakan**) 5.1.2.3 Kestabilan Lereng
5.1.3 Rekomendasi Geoteknik 5.2.4 Rencana 5.1.3 Rekomendasi Geoteknik
5.1.3 Rekomendasi Geoteknik 5.1.3.1. Rekomendasi Penggalian Pengangkutan Material 5.1.3.1 Rekomendasi Penggalian
5.1.3.1 Rekomendasi Penggalian dan dan 5.3 Peralatan Penambangan dan
Peng-garuan Penggaruan 5.3.1 Jenis dan Spesifikasi Penggaruan
5.1.3.2 Rekomendasi Penyanggaan, 5.1.3.2. Rekomendasi Penyanggaan, Alat 5.1.3.2 Rekomendasi
Dimensi Front Produksi Dimensi 5.3.2 Jumlah Alat Penyanggaan, Dimensi
(lombong), Dimensi Crown Front Produksi (lombong) **) 5.3.3 Unjuk kerja alat Front Produksi
Pillar *) 5.1.3.3. Rekomendasi Geometri dan (Availability dan 5.1.3.3 Rekomendasi Geometri
5.1.3.3 Rekomendasi Geometri dan dimensi Utilisation) dan dan dimensi
dimensi Lereng Lereng produktivitas alat Lereng
5.1.3.4 Rekomendasi Faktor 5.1.3.4. Rekomendasi Faktor 5.1.3.4 Rekomendasi Faktor
Keamanan Statis dan Keamanan Statis dan Dinamis, Keamanan Statis dan Dinamis,
Dinamis, Probabilitas Probabilitas Longsor dan Tingkat Probabilitas Longsor dan
Longsor dan Tingkat Keparahan Longsor Tingkat Keparahan Longsor
Keparahan Longsor 5.1.3.5. Rekomendasi Pemantauan 5.1.3.5 Rekomendasi
5.1.3.5 Rekomendasi Pemantauan Geoteknik Pemantauan Geoteknik
Geoteknik 5.2 Hidrologi Hidrogeologi 5.2 Hidrologi Hidrogeologi
5.2.1 Akuisisi Data 5.2.1 Akuisisi Data
5.2 Hidrologi Hidrogeologi 5.2.1.1 Jenis 5.2.1.1 Jenis
5.2.1 Akuisisi Data 5.2.1.2 Jumlah 5.2.1.2 Jumlah
5.2.1.1 Jenis 5.2.1.3 Sebaran data 5.2.1.3 Sebaran data
5.2.1.2 Jumlah 5.2.2 Analisis Hidrologi- 5.2.2 Analisis Hidrologi-
5.2.1.3 Sebaran data Hidrogeologi Hidrogeologi
5.2.2.1 Hidrologi 5.2.2.1 Hidrologi
5.2.2 Analisis Hidrologi- 5.2.2.2 Hidrogeologi 5.2.2.2 Hidrogeologi
Hidrogeologi 5.2.3 Rekomendasi Hidrologi- 5.2.3 Rekomendasi Hidrologi-
5.2.2.1 Hidrologi Hidrogeologi Hidrogeologi
5.2.2.2 Hidrogeologi 5.2.3.1 Rencana Penyaliran Tambang 5.2.3.1 Rencana Penyaliran
5.2.3 Rekomendasi Hidrologi 5.2.3.2 Kebutuhan Pompa Tambang (dimensi sump,
Hidrogeo-logi dimensi ditch, horizontal/vertical
5.2.3.1 Rencana Penyaliran Tambang drain, dimensi settling pond)
5.2.3.2 Kebutuhan Pompa 5.2.3.2 Kebutuhan Pompa
BAB VI RENCANA BAB VI RENCANA BAB VI RENCANA BAB VI RENCANA
PENAMBANGAN PENAMBANGAN PENGOLAHAN PENAMBANGAN
6.1 Sistem/Metoda dan Tata Cara 6.1 Sistem/Metoda dan Tata Cara 6.1 Sistem/Metoda dan Tata
Penambangan Penambangan Cara Penambangan
6.1 Tatacara Pengolahan
6.2 Rencana produksi 6.2 Rencana produksi
6.2 Peralatan Pengolahan
6.2 Rencana produksi 6.2.1 Jadwal Rencana Produksi 6.2.1 Jadwal Rencana Produksi
6.2.1 Jenis
6.2.1 Jadwal Rencana Produksi 6.2.2 Sekuen Penambangan dan 6.2.2 Sekuen Penambangan dan
6.2.2 Jumlah
6.2.2 Sekuen Penambangan dan Penimbunan Penimbunan
6.2.3 Kapasitas
Penimbunan 6.2.3 Peledakan, Geometri dan (dilengkapi peta layout
6.3 Jenis dan Jumlah
6.2.3 Peledakan, Geometri dan Dimensi Pengeboran, Desain penambangan dan
Produk Pengolahan
Dimensi Pengeboran, Desain Peledakan, Fragmentasi Hasil penampang pertahun)
6.4 Rencana Pengangkutan
Peledakan, Fragmentasi Hasil Peledakan,(jika ada) 6.2.3 Peledakan, Geometri dan
Produk Pengo-lahan
Peledakan, (jika ada) 6.2.4 Rencana Pengangkutan Dimensi Pengeboran, Desain
6.2.4 Rencana Pengangkutan Material Peledakan, Fragmentasi Hasil
Material 6.3 Asumsi Perhitungan Jam Kerja Peledakan,(jika ada)
6.3.1 Jumlah Hari Kerja Efektif 6.2.4 Rencana Pengangkutan
6.3 Asumsi Perhitungan Jam Kerja 6.3.2 Jumlah Gilir Kerja Material (topsoil,
6.3.1 Jumlah Hari Kerja Efektif 6.3.3 Standby/Delay dan Idle Alat overburden/waste rock, dan
6.3.2 Jumlah Gilir Kerja 6.3.4 Jam Kerja Efektif Alat batubara)
6.3.3 Standby/Delay dan Idle Alat 6.4 Peralatan Penambangan 6.3 Asumsi Perhitungan Jam
6.3.4 am Kerja Efektif Alat 6.4.1 Jenis dan Spesifikasi Alat Kerja
Utama dan Penunjang 6.3.1 Jumlah Hari Kerja Efektif
6.4 Peralatan Penambangan 6.4.2 Jumlah Alat Utama dan 6.3.2 Jumlah Gilir Kerja
6.4.1 Jenis dan Spesifikasi Alat Penunjang 6.3.3 Standby/Delay dan Idle
Utama dan Penunjang 6.4.3 Unjuk kerja alat (Availability Alat
6.4.2 Jumlah Alat Utama dan dan Utilisation) dan produktivitas 6.3.4 Jam Kerja Efektif Alat
Penunjang alat 6.4 Peralatan Penambangan
6.4.3 Unjuk kerja alat (Availability 6.5 Rencana Penanganan/Perlakuan 6.4.1 Jenis dan Spesifikasi Alat
dan Utilisation) dan Bijih yang BelumTerpasarkan *) Utama dan Penunjang
produktivitas alat 6.6 Rencana Penanganan/Perlakuan 6.4.2 Jumlah Alat Utama dan
Sisa Sumber Daya pada Penunjang
6.5 Rencana Penanganan/Perlakuan Pascatambang. 6.4.3 Unjuk kerja alat
Bijih yang Belum Terpasarkan (Availability dan Utilisation) dan
produktivitas alat
6.6 Rencana Penanganan/Perlakuan 6.5 Rencana
Sisa Sumber Daya pada Penanganan/Perlakuan Batubara
Pascatambang. yang Belum Terpasarkan
6.6 Rencana
Penanganan/Perlakuan Sisa
Sumber Daya pada
Pascatambang.
BAB VII RENCANA BAB VII RENCANA BAB VII LINGKUNGAN BAB VII RENCANA
PENGOLAHAN DAN PENGOLAHAN DAN DAN KESELAMATAN PENGOLAHAN DAN
PEMURNIAN PEMURNIAN PERTAMBANGAN PEMURNIAN
7.1 Perlindungan
Lingkungan
7.1.1. Dampak Kegiatan
7.1.2. Pengelolaan
Lingkungan
7.1 Studi/Percobaan Pengolahan dan
7.1.3. Pemantauan
Pemurnian
Lingkungan
7.2 Tatacara Pengolahan dan
7.1.4. Kegiatan
Pemurnian 7.1 Studi/Percobaan Pengolahan
7.1 Tatacara Pengolahan dan Pascatambang
7.2 Tatacara Pengolahan
Pemurnian 7.1.4.1. Pemanfaatan lahan
7.3 Peralatan Pengolahan 7.3 Peralatan Pengolahan
7.2 Peralatan Pengolahan Pascatambang
7.3.1 Jenis 7.3.1 Jenis
7.2.1 Jenis 7.1.4.2. Jadwal
7.3.2 Jumlah 7.3.2 Jumlah
7.2.2 Jumlah Pelaksanaan Pascatambang
7.3.3 Kapasitas 7.3.3 Kapasitas
7.2.3 Kapasitas 7.1.4.3. Rencana Biaya
7.3.4 Ketersediaan (Availability) 7.3.4 Ketersediaan (Availability)
7.2.4 Ketersediaan (Availability) Pascatambang
7.4 Jenis, jumlah, kualitas dan
7.3 Jenis, Jumlah, Kadar dan 7.2. Keselamatan
7.4 Jenis, Jumlah, Kadar dan recovery hasil pengolahan
Recovery Hasil Pengolahan Pertambangan
Recovery Hasil Pengolahan 7.5 Penanganan reject coal
7.4 Rencana Pengangkutan Produk 7.2.1. Manajemen Risiko
7.5 Penanganan Tailing 7.6 Rencana pengangkutan
Pengolahan Keselamatan
7.6 Rencana Penanganan Mineral produk pengolahan
Pertambangan
Ikutan
7.2.2. Pengelolaan
7.7 Rencana Pengangkutan Produk
Keselamatan dan Keseha-
Pengolahan
tan Kerja Pertambangan
7.2.3. Sistem Manajemen
Keselamatan Per-
tambangan
7.2.4. Pengelolaan
Keselamatan Operasi
Pertambangan
7.2.5. Organisasi dan
Personil Keselamatan
Pertambangan
7.2.6. Rencana Penggunaan
dan Pengamanan Bahan
Peledak dan Bahan
Berbahaya Lainnya (jika
menggunakan peledakan)
BAB VIII
BAB VIII INFRASTRUKTUR BAB VIII INFRASTRUKTUR PENGEMBANGAN BAB VIII INFRASTRUKTUR
PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PERTAMBANGAN
MASYARAKAT
8.1 Jenis dan Spesifikasi 8.1 Jenis dan Spesifikasi 8.1 Jenis dan Spesifikasi
8.1 Program
Infrastruktur Infrastruktur Infrastruktur
Pengembangan dan
8.1.1 Infrastruktur Utama 8.1.1 Infrastruktur Utama 8.1.1 Infrastruktur Utama
Pemberdayaan Masyarakat
8.1.2 Infrastruktur Pendukung 8.1.2 Infrastruktur Pendukung 8.1.2 Infrastruktur Pendukung
8.2 Biaya Pengembangan
8.1.3 Peta Rencana Konstruksi 8.2 Jadwal Konstruksi 8.1.3 Peta Rencana Konstruksi
dan Pemberdayaan
8.2 Jadwal Konstruksi 8.3 Rincian Biaya Konstruksi 8.2 Jadwal Konstruksi
Masyarakat
8.3 Rincian Biaya Konstruksi 8.3 Rincian Biaya Konstruksi
BAB IX LINGKUNGAN DAN BAB IX LINGKUNGAN DAN BAB IX LINGKUNGAN DAN
BAB IX ORGANISASI
KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN
DAN TENAGA KERJA
PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN
9.1 Perlindungan Lingkungan 9.1 Perlindungan Lingkungan 9.1. Bagan Organisasi 9.1 Perlindungan Lingkungan
9.1.1 Dampak Kegiatan 9.1.1 Dampak Kegiatan 9.2. Tabel Tenaga Kerja 9.1.1 Dampak Kegiatan
9.1.2 Pengelolaan Lingkungan 9.1.2 Pengelolaan Lingkungan 9.3. Program Pendidikan 9.1.2 Pengelolaan Lingkungan
9.1.2.1 Pengelolaan Limbah 9.1.2.1 Pengelolaan Limbah dan Pelatihan Tenaga Kerja 9.1.2.1 Pengelolaan Limbah
9.1.2.2 Rencana Reklamasi 9.1.2.2 Rencana Reklamasi 9.1.2.2 Rencana Reklamasi
9.1.2.3 Studi Geokimia Mengenai 9.1.2.3 Studi Geokimia Mengenai 9.1.2.3 Studi Geokimia
Potensi Air Asam Tambang Potensi Air Mengenai Potensi Air
9.1.2.4 Pengelolaan Air Asam Asam Tambang *) Asam Tambang
Tambang (jika ditemukan) 9.1.2.4 Penanganan Air Asam 9.1.2.4 Penanganan Air Asam
9.1.2.5 Pengelolaan Lubang Bekas Tambang *) Tambang
Tambang (Void) 9.1.2.5 Pengelolaan Lubang Bekas 9.1.2.5 Pengelolaan Lubang
9.1.3 Pemantauan Lingkungan Tambang Bekas Tambang
9.1.4 Organisasi Perlindungan (Void) (Void)
Lingkungan 9.1.3 Pemantauan Lingkungan 9.1.3 Pemantauan Lingkungan
9.1.5 Kegiatan Pascatambang 9.1.4 Organisasi Perlindungan 9.1.4 Organisasi Perlindungan
9.1.5.1 Pemanfaatan Lahan Lingkungan Lingkungan
Pascatambang 9.1.5 Kegiatan Pascatambang 9.1.5 Kegiatan Pascatambang
9.1.5.2 Jadwal Pelaksanaan 9.1.5.1 Pemanfaatan Lahan 9.1.5.1 Pemanfaatan Lahan
Pascatambang Pascatambang Pascatambang
9.1.5.3 Rencana Biaya Pascatambang9.1.5.2 Jadwal Pelaksanaan 9.1.5.2 Jadwal Pelaksanaan
Pascatambang Pascatambang
9.2 Keselamatan Pertambangan 9.1.5.3 Rencana Biaya Pascatambang 9.1.5.3 Rencana Biaya
9.2.1 Manajemen Risiko 9.2 Keselamatan Pertambangan Pascatambang
Keselamatan Pertambangan 9.2.1 Manajemen Risiko 9.2 Keselamatan Pertambangan
9.2.1.1 Identifikasi Bahaya Keselamatan Pertambangan 9.2.1 Manajemen Risiko
9.2.1.2 Penilaian Risiko 9.2.2 Pengelolaan Keselamatan dan Keselamatan Pertambangan
9.2.1.3 Pengendalian Risiko Kesehatan Kerja Pertambangan 9.2.1.1 Identifikasi Bahaya
9.2.3 Sistem Manajemen 9.2.1.2 Penilaian Risiko
9.2.2 Pengelolaan Keselamatan dan Keselamatan Pertambangan 9.2.1.3 Pengendalian Risiko
Kesehatan Kerja 9.2.4 Pengelolaan Keselamatan 9.2.2 Pengelolaan Keselamatan
Pertambangan Operasi Pertambangan dan Kesehatan Kerja
9.2.2.1 Pengelolaan Keselamatan 9.2.5 Organisasi dan Personil Pertambangan
Kerja Keselamatan 9.2.2.1 Pengelolaan Keselamatan
9.2.2.2 Pengelolaan Kesehatan Kerja Pertambangan Kerja
9.2.2.3 Pengelolaan Lingkungan 9.2.6 Rencana Penggunaan dan 9.2.2.2 Pengelolaan Kesehatan
Kerja Pengamanan Bahan Peledak dan Kerja
9.2.2.4 Sistem Manajemen Bahan Berbahaya Lainnya (jika 9.2.2.3 Pengelolaan Lingkungan
Keselamatan Pertambangan menggunakan peledakan) Kerja
9.2.2.4 Sistem Manajemen
9.2.3 Pengelolaan Keselamatan Keselamatan
Operasi Pertambangan Pertambangan
9.2.3.1 Sistem dan Pelaksanaan 9.2.3 Pengelolaan Keselamatan
Pemeliharaan/Perawatan Operasi Pertambangan
Sarana, Pra-sarana, Instalasi, 9.2.3.1 Sistem dan Pelaksanaan
dan Peralatan Pertambangan Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
9.2.3.2 Pengamanan Instalasi Prasarana, Instalasi, dan
9.2.3.3 Kelayakan Sarana, Prasarana, Peralatan Pertambangan
Instalasi, dan Peralatan 9.2.3.2 Pengamanan Instalasi
Pertambangan 9.2.3.3 Kelayakan Sarana,
9.2.3.4 Kompetensi Tenaga Teknik Prasarana, Instalasi,
9.2.3.5 Evaluasi Laporan Hasil dan Peralatan Pertambangan
Kajian Teknis Pertambangan 9.2.3.4 Kompetensi Tenaga
9.2.4 Organisasi dan Personil Teknik
Keselamatan Pertambangan 9.2.3.5 Evaluasi Laporan Hasil
9.2.5 Penyediaan Peralatan Kajian Teknis
Pertambangan Pertambangan
9.2.6 Rencana Penggunaan dan 9.2.4 Organisasi dan Personil
Pengamanan Bahan Peledak Keselamatan
dan Bahan Berbahaya Pertambangan
Lainnya (jika menggunakan 9.2.5 Penyediaan Peralatan
peledakan) Pertambangan
9.2.6 Rencana Penggunaan dan
Pengamanan Bahan Peledak dan
Bahan Berbahaya Lainnya (jika
menggunakan peledakan)
BAB X PEMASARAN,
BAB X PENGEMBANGAN DAN BAB X PENGEMBANGAN DAN BAB X PENGEMBANGAN
INVESTASI DAN
PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
ANALISIS
MASYARAKAT MASYARAKAT MASYARAKAT
KELAYAKAN
10.1 Pemasaran
10.2 Parameter Analisis
Keekonomian
10.3 Investasi
10.1 Program Pengembangan
10.1 Program Pengembangan dan 10.1 Program Pengembangan dan 10.3.1 Modal Tetap
dan Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat 10.3.2 Modal Kerja
10.2 Biaya Pengembangan dan
10.2 Biaya Pengembangan dan 10.2 Biaya Pengembangan dan 10.3.3 Sumber Dana
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat 10.4 Biaya Produksi
10.5 Pendapatan
10.6 Laporan Keuangan
10.7 Analisis Kelayakan
10.8 Penerimaan Negara
BAB XI ORGANISASI DAN BAB XI ORGANISASI DAN BAB XI ORGANISASI DAN
BAB XI KESIMPULAN
TENAGA KERJA TENAGA KERJA TENAGA KERJA
11.1 Bagan Organisasi 11.1 Bagan Organisasi 11.1 Bagan Organisasi
11.2 Tabel Tenaga Kerja 11.2 Tabel Tenaga Kerja 11.2 Tabel Tenaga Kerja
11.3 Program Pendidikan dan 11.3 Program Pendidikan dan LAMPIRAN 11.3 Program Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kerja Pelatihan Tenaga Kerja Pelatihan Tenaga Kerja
11.4 Tenaga Kerja Subkontraktor 11.4 Tenaga Kerja Subkontraktor 11.4 Tenaga Kerja
Subkontraktor
BAB XII PEMASARAN BAB XII PEMASARAN BAB XII PEMASARAN
12.1 Kebijakan Pemerintah
12.1 Kebijakan Pemerintah 12.1 Kebijakan Pemerintah
12.2 Prospek Pemasaran
12.2 Prospek Pemasaran 12.2 Prospek Pemasaran
12.2.1 Dalam Negeri
12.2.1 Dalam Negeri 12.2.1 Dalam Negeri
12.2.2 Luar Negeri
12.2.2 Luar Negeri 12.2.2 Luar Negeri
12.3 Jenis dan Jumlah Produk, serta
12.2.3 Jenis dan Jumlah Produk, 12.3 Jenis dan Jumlah Produk,
Asumsi Harga
serta Asumsi Harga serta Asumsi Harga
BAB XIII INVESTASI DAN BAB XIII INVESTASI DAN BAB XIII INVESTASI DAN
ANALISIS KELAYAKAN ANALISIS KELAYAKAN ANALISIS KELAYAKAN
13.1 Parameter 13.1 Parameter Analisis 13.1 Parameter Analisis
13.2 Analisis Keekonomian Keekonomian
KeekonomianInvestasi 13.2 Investasi 13.2 Investasi
13.2.1 Modal Tetap 13.2.1 Modal Tetap 13.2.1 Modal Tetap
13.2.2 Modal Kerja 13.2.2 Modal Kerja 13.2.2 Modal Kerja
13.2.3 Sumber Dana 13.2.3 Sumber Dana 13.2.3 Sumber Dana
13.3 Biaya Produksi 13.3 Biaya Produksi 13.3 Biaya Produksi
13.4 Pendapatan 13.4 Pendapatan 13.4 Pendapatan
13.5 Laporan Keuangan 13.5 Laporan Keuangan 13.5 Laporan Keuangan
13.5.1 Laba Rugi 13.5.1 Laba Rugi 13.5.1 Laba Rugi
13.5.2 Arus Kas 13.5.2 Arus Kas 13.5.2 Arus Kas
13.5.3 Neraca 13.5.3 Neraca 13.5.3 Neraca
13.6 Analisis Kelayakan 13.6 Analisis Kelayakan 13.6 Analisis Kelayakan
13.6.1 Weighted Average Cost of 13.6.1 Weighted Average Cost of 13.6.1 Perhitungan “Internal
Capital atau Discount Rate Capital Rate of Return” (IRR)
13.6.2 Perhitungan Internal Rate of atau Discount Rate 13.6.2 Perhitungan “Net Present
Return (DCFROR/IRR). 13.6.2 Perhitungan Internal Rate of Value” (NPV)
13.6.3 Net Present Value NPV) Return 13.6.3 Perhitungan “Pay Back
13.6.4 Pay Back Period PBP) (DCFROR/IRR). Period” (PBP)
13.7 Analisa Kepekaan dan Resiko 13.6.3 Perhitungan Net Present 13.7 Analisa Kepekaan dan
(sensitivity) Value NPV) Resiko (sensitivity)
13.8 Penerimaan Negara 13.6.4 Perhitungan Pay Back Period 13.8 Penerimaan Negara
PBP)
13.7 Analisa Kepekaan dan Resiko
(sensitivity)
13.8 Penerimaan Negara
BAB XIV KESIMPULAN BAB XIV KESIMPULAN BAB XIV KESIMPULAN
LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN
LAMPIRAN XIII KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
MINERAL LOGAM
RINGKASAN EKSEKUTIF
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
3.1.4 Alterasi
3.1.5 Mineralisasi
3.2.2 Litologi
3.2.4 Alterasi
3.2.5 Mineralisasi
3.3.2 Jumlah/Volume
4.1.1. Metoda
4.1.4. Pemodelan
4.2.1. Metoda
4.2.2. Domain/Zona Mineralisasi
4.2.4. Pemodelan
5.1 Geoteknik
5.1.1.1 Jenis
5.1.1.2 Jumlah
5.2.1.1 Jenis
5.2.1.2 Jumlah
5.2.2.1 Hidrologi
5.2.2.2 Hidrogeologi
6.4.3 Unjuk kerja alat (Availability dan Utilisation) dan produktivitas alat
7.3.1 Jenis
7.3.2 Jumlah
7.3.3 Kapasitas
13.2 Investasi
13.4 Pendapatan
13.5.3 Neraca
LAMPIRAN
1. Peta situasi wilayah yang akan ditingkatkan ke IUP Operasi Produksi dan
sekitarnya dengan skala yang disesuaikan
2. Peta geologi lokal dan penampang geologi dengan skala yang disesuaikan
3. Peta topografi detil daerah tambang dan sekitarnya dengan skala yang disesuaikan
dan Data Digital (Format .DXF)
4. Peta penyebaran titik bor, penampang korelasi antar titik bor dan Data Digital
(Format .DXF)
7. Peta situasi tambang (mining layout) dan Data Digital (Format .DXF) yang
memadai, yang paling sedikit memuat:
a. Kontur topografi
b. Penyebaran bijih
c. Bangunan-bangunan penting
h. Lokasi timbunan
8. Peta rencana penambangan pertahun dan Data Digital (Format DXF), yang
menggambarkan:
c. Infrastruktur tambang
9. Peta rencana penyaliran air tambang dan Data Digital (Format .DXF)
10. Peta rencana reklamasi pertahun dan Data Digital (Format DXF), yang
menggambarkan:
b. Infrastruktur tambang
11. Desain tambang dan pengolahan (dalam bentuk peta, gambar 3 dimensi dan
Data Digital (Format .DXF), sketsa, bagan alir dan sebagainya)
3. Arus Kas
4. Neraca
RINGKASAN EKSEKUTIF
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
3.1.2 Litologi
3.1.4 Alterasi *)
3.2.2 Litologi
3.2.3 Struktur Geologi
3.2.4 Alterasi *)
3.3.2 Jumlah/Volume
4.1.3. Pemodelan
4.2.1. Metoda
4.2.3. Pemodelan
5.1 Geoteknik
5.1.1.1. Jenis
5.1.1.2. Jumlah
5.2.1.1 Jenis
5.2.1.2 Jumlah
5.2.2.1 Hidrologi
5.2.2.2 Hidrogeologi
6.4.3 Unjuk kerja alat (Availability dan Utilisation) dan produktivitas alat
7.2.1 Jenis
7.2.2 Jumlah
7.2.3 Kapasitas
13.2 Investasi
13.4 Pendapatan
13.5.3 Neraca
(DCFROR/IRR).
LAMPIRAN
1. Peta situasi wilayah yang akan ditingkatkan ke IUP Operasi Produksi dan
sekitarnya dengan skala yang disesuaikan
3. Peta topografi detil daerah tambang dan sekitarnya dengan skala yang disesuaikan dan
Data Digital (Format .DXF)
4. Peta penyebaran titik bor dan penampang korelasi antar titik bordan Data Digital
(Format .DXF)
7. Peta situasi tambang (mining layout) dan Data Digital (Format .DXF) yang
memadai, yang paling sedikit memuat:
a. Kontur topografi
b. Penyebaran bijih
c. Bangunan-bangunan penting
h. Lokasi timbunan
8. Peta rencana penambangan pertahun dan Data Digital (Format .DXF), yang
menggambarkan:
c. Infrastruktur tambang
9. Peta rencana penyaliran air tambang dan Data Digital (Format .DXF)
10. Peta rencana reklamasi pertahun dan Data Digital (Format .DXF), yang
menggambarkan:
b. Infrastruktur tambang
11. Desain tambang dan pengolahan (dalam bentuk peta, gambar 3 dimensi dan
Data Digital (Format .DXF), sketsa, bagan alir dan sebagainya)
3. Arus Kas
4. Neraca
BATUAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
2.1.1 Topografi/Batimetri
2.1.2 Litologi
2.2.1 Topografi/Batimetri
2.2.2 Litologi
3.1.1. Metoda
3.2.1. Metoda
3.1. Geoteknik *)
5.3.3 Unjuk kerja alat (Availability dan Utilisation) dan produktivitas alat
6.2.1 Jenis
6.2.2 Jumlah
6.2.3 Kapasitas
10.1 Pemasaran
10.5 Pendapatan
BAB XI KESIMPULAN
LAMPIRAN
1. Peta situasi wilayah yang akan ditingkatkan ke IUP Operasi Produksi dan
sekitarnya dengan skala yang disesuaikan
2. Peta Geologi Lokal dan penampang geologi dengan skala yang disesuaikan
3. Peta topografi daerah tambang dan sekitarnya dengan skala yang disesuaikan
7. Peta situasi tambang (mining layout) yang memadai, yang paling sedikit memuat:
a. Kontur topografi
b. Penyebaran batuan
g. Lokasi timbunan
b. Infrastruktur tambang
b. Infrastruktur tambang
2. Laporan keuangan
RINGKASAN EKSEKUTIF
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
3.1.2 Litologi
3.2.2 Litologi
4.1.1. Metoda
4.1.3. Pemodelan
4.2.1. Metoda
4.2.2. Parameter Estimasi
4.2.3. Pemodelan
5.1 Geoteknik
5.1.1.1 Jenis
5.1.1.2 Jumlah
5.2.1.1 Jenis
5.2.1.2 Jumlah
5.2.2.2 Hidrogeologi
6.4.3 Unjuk kerja alat (Availability dan Utilisation) dan produktivitas alat
7.3.1 Jenis
7.3.2 Jumlah
7.3.3 Kapasitas
13.2 Investasi
13.4 Pendapatan
13.5.3 Neraca
LAMPIRAN
1. Peta situasi wilayah yang akan ditingkatkan ke IUP Operasi Produksi dan sekitarnya
dengan skala yang disesuaikan
2. Peta geologi lokal dan penampang geologi dengan skala yang disesuaikan
3. Peta topografi detil daerah tambang dan sekitarnya dengan skala yang disesuaikan dan
Data Digital (Format .DXF)
4. Peta penyebaran titik bor, penampang korelasi antar titik bordan Data Digital (Format
.DXF)
5. Peta penyebaran sumber daya, kualitas dan Data Digital (Format .DXF)
7. Peta situasi tambang (mining layout) dan Data Digital (Format .DXF)yang memadai,
yang paling sedikit memuat:
a. Kontur topografi.
b. Penyebaran batubara.
c. Bangunan-bangunan penting.
8. Peta rencana penambangan pertahun dan Data Digital (Format .DXF), yang
menggambarkan:
c. Infrastruktur tambang
9. Peta rencana penyaliran air tambang dan Data Digital (Format .DXF)
10. Peta Rencana bukaan lahan dan Data Digital (Format .DXF).
11. Peta rencana reklamasi pertahun dan Data Digital (Format .DXF), yang
menggambarkan:
b. Infrastruktur tambang
12. Desain tambang dan pengolahan (dalam bentuk peta, gambar 3 dimensi, sketsa,
bagan alir dan sebagainya)
3. Arus Kas
4. Neraca
Dosen pengampu
Mega Puspita, S.T., M.T.
Oleh
03021181722011
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Pertambangan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang meliputi pekerjaan
Pencarian (Prospeksi), Penyelidikan (Eksplorasi), Penambangan (Mining), Pemurnian dan
Pengolahn (Extraction Metallurgy and Mineral Dressing), Penjualan (Marketing) terhadap
mineral mineral dan batuan yang memiliki nilai ekonomis sampai dengan proses Penutupan
Tambang (Mine Closure).Menurut Undang Undang Minerba No. 4 tahun 2009. Disebutkan
bahwa, pengertian pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolah, dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.
Studi kelayakan selain merupakan salah satu kewajiban normatif yang harus dipenuhi
dan prasyarat untuk memperoleh IUP Operasi Produksi. Sesungguhnya apabila dipahami
secara benar, studi kelayakan merupakan dokumen penting yang berguna bagi berbagai
pihak, khususnya bagi pelaku usaha, pemerintah, dan investor atau perbankan.
Dengan demikian, dokumen studi kelayakan bukan haya seonggok tumpukan kertas
yang di dalamnya memuat konsep, perhitungan angka-angka dan gambar-gambar semata,
tetapi merupakan dokumen yang sangat berguna bagi manajemen dalam mengambil
keputusan strategik apakah rencana tambang tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak.
Ruang lingkup dalam penyusunan studi kelayakan meliputi beberapa aspek yaitu aspek
teknis, K3, lingkungan, ekonomi, sosial, pasca tambang, dan aspek lainnya
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya jualah sehingga
penulis dapat menyelesaikan Tugas Studi Kelayakan Tambang yang berjudul “Format
Laporan Akhir Studi Kelayakan Tambang (Skt) ” ini dengan baik.
Banyak pihak yang telah membatu, memberi dukungan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Mega
Puspita, S.T., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah Studi Kelayakan Tambang yang
telah membantu dalam penyusunan tugas ini, dan penulis juga mengucapkan terima kasih
atas bimbingan, pengajaran, motivasi, nasehat dan bantuan yang telah diberikan, kepada:
1. Dr. Hj. RR. Harminuke Eko Handayani, S.T., M.T., Bochori, S.T., M.T., selaku ketua
jurusan dan sekretaris jurusan teknik pertambangan universitas sriwijaya.
2. Dosen-dosen dan staf administrasi jurusan teknik pertambangan universitas sriwijaya.
3. Permata FT unsri dan mahasiswa teknik pertambangan angkatan 2017.
Tugas Studi Kelayakan Tambang ini disadari masih terdapat kekurangan dalam
penulisan dan penyusunannya, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan. Semoga Tugas Studi Kelayakan Tambang ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi Jurusan Teknik Pertambangan FakultasTeknikUniversitas Sriwijaya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ....................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………...
1.1 Latar Belakang………………………………………….....
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………
1.3 Tujuan dan Manfaat……………………………………….
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……………………………………….
iii
BAB III
3.1 Kesimpulan
1. Kajian hasil eksplorasi, berkaitan dengan aspek geologi, topografi, sumur uji, parit uji,
pemboran, kualitas endapan, dan jumlah cadangan;
2. Hasil kajian data-data eksplorasi tersebut, sebagai data teknis dalam menentukan pilihan
sistem penambangan, apakah tambang terbuka, tambang bawah tanah, atau campuran.
Dalam perencanaan sistem penambangan dilakukan juga kajian aspek teknis lainnya,
meliputi:
o Kajian geoteknik dan hidrologi;
o Kajian pemilihan jenis dan kapasitas slat produksi;
o Proyeksi produksi tambang dan umur tambang;
o Jadwal penambangan, berkaitan dengan sistem shift kerja;
o Tata letak sarana utama dan sarana penunjang;
o Penyediaan infrastukturtambang, meliputi pembuatan kantor, perumahan, jalan, dan
lain-lain,
3. Kajian pemilihan sistem pengolahan bahan galian.
2. Aspek kajian nonteknis, meliputi:
3.2 Saran
Studi kelayakan pertambangan merupakan studi yang cukup kompleks, oleh karena
itu harus dilakukan secara cermat dan integratif dari setiap aspek yang berhubungan langsung
dengan kegiatan penambangan. Karena kegiatan penambangan adalah salah satu kegiatan
yang mempunyai sensitivitas sangat tinggi, terutama yang berkaitan dengan masalah aspek
sosial budaya masyarakat setempat. Walaupun pada umumnya kegiatan tambang berada di
tengah hutan, tetapi untuk beberapa tahun terakhir ini, boleh dikatakan bahwa kegiatan usaha
tambang relatif berdekatan dengan pemukiman penduduk, sehingga sering bersinggungan
dengan kepentingan masyarakat setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2018.(http://dpekepri.org/files/media/file/BIDANG%20PERTAMBANGAN%20DA
N%20MINERAL/keputusan%20menteri/Kepmen%20ESDM%201806%20K
%2030%20MEM%202018.pdf).Diakses pada tanggal 26 Agustus 2019
Anonim.2017.(http://www.academia.edu/28275950/PEDOMAN_DAN_ATURAN_STUDI_
KELAYAKAN_TAMBANG). Diakses pada tanggal 26 Agustus 2019