FORMAT PENYUSUAN DOKUMEN SKT SESUAI KEPMEN ESDM 1806 K 30 MEM 2018 BERDASARKAN JENIS BAHAN
GALIAN YANG DITAMBANG
OLEH :
Rafli Ronaldi (03021181722082)
2
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
3.1 Geologi Regional 3.1 Geologi Regional 3.1. Estimasi Sumber Daya 3.1 Geologi Regional
3.1.1 Topografi dan Geomorfologi 3.1.1 Topografi dan Geomorfologi
3.1.2 Litologi 3.1.2 Litologi 3.1.1. Metoda 3.1.1 Topografi dan
3.1.3 Struktur Geologi 3.1.3 Struktur Geologi 3.1.2. Parameter Estimasi Geomorfologi
3.1.4 Alterasi 3.1.4 Alterasi 3.1.3. Jumlah dan 3.1.2 Litologi
3.1.5 Mineralisasi 3.1.5 Mineralisasi Klasifikasi Sumberdaya 3.1.3 Struktur Geologi
3.2 Geologi Lokal 3.2 Geologi Lokal 3.2. Estimasi Cadangan 3.2 Geologi Lokal
3.2.1 Topografi dan Geomorfologi 3.2.1 Topografi dan Geomorfologi 3.2.1 Topografi dan
3.2.2 Litologi 3.2.2 Litologi Geomorfologi
3.2.1. Metoda
3.2.3 Struktur Geologi 3.2.3 Struktur Geologi 3.2.2 Litologi
3.2.2. Parameter Estimasi
3.2.4 Alterasi 3.2.4 Alterasi 3.2.3 Struktur Geologi
3.2.3. Jumlah dan
3.2.5 Mineralisasi 3.2.5 Mineralisasi 3.2.4 Bentuk dan Penyebaran
Klasifikasi Cadangan
3.2.6 Bentuk dan Penyebaran 3.2.6 Bentuk dan Penyebaran Endapan
Endapan Endapan 3.2.5 Sifat dan Kualitas Endapan
3.2.7 Sifat dan Kualitas Endapan 3.2.7 Sifat dan Kualitas Endapan
3.3 Mineral Ikutan, Kadar Rendah, 3.3 Mineral Ikutan, Kadar Rendah,
dan Cebakan Lain dan Cebakan Lain
3.3.1 Jenis Mineral Ikutan dan 3.3.1 Jenis Mineral Ikutan dan
Cebakan Lain Cebakan Lain
3.3.2 Jumlah/Volume 3.3.2 Jumlah/Volume
3.3.3 Lokasi dan Sebaran 3.3.3 Lokasi dan Sebaran
3.3.4 Rencana Eksplorasi Lanjutan 3.3.4 Rencana Eksplorasi Lanjutan
BAB IV GEOTEKNIK,
BAB IV ESTIMASI SUMBER BAB IV ESTIMASI SUMBER BAB IV ESTIMASI SUMBER
HIDROLOGI DAN
DAYA DAN CADANGAN DAYA DAN CADANGAN DAYA DAN CADANGAN
HIDROGEOLOGI
4.1 Estimasi Sumber Daya 4.1 Estimasi Sumber Daya
4.1 Estimasi Sumber Daya 4.1. Geoteknik *)
4.1.1 Metoda 4.1.1. Metoda
3
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
4.1.2 Domain/Zona Mineralisasi 4.1.1. Metoda (standar estimasi yang 4.2. Hidrologi 4.1.2. Parameter Estimasi
4.1.3 Parameter Estimasi digunakan) Hidrogeologi *) 4.1.3. Pemodelan
4.1.4 Pemodelan 4.1.2. Parameter Estimasi 4.1.4. Jumlah dan Klasifikasi
4.1.5 Jumlah dan Klasifikasi 4.1.3. Pemodelan Sumber Daya
Sumber Daya 4.1.4. Jumlah dan Klasifikasi Sumber 4.1.5. Pernyataan Competent
4.1.6 Pernyataan Competent Daya Person
Person 4.1.5. Pernyataan Competent Person 4.2 Estimasi cadangan
4.2 Estimasi cadangan 4.2 Estimasi cadangan 4.2.1. Metoda
4.2.1 Metoda 4.2.1. Metoda 4.2.2. Parameter Estimasi
4.2.2 Domain/Zona Mineralisasi 4.2.2. Parameter Estimasi 4.2.3. Pemodelan
4.2.3 Parameter Estimasi 4.2.3. Pemodelan 4.2.4. Jumlah dan Klasifikasi
4.2.4 Pemodelan 4.2.4. Jumlah dan Klasifikasi Cadangan
4.2.5 Jumlah dan Klasifikasi Cadangan 4.2.5. Pernyataan Competent
Cadangan 4.2.5. Pernyataan Competent Person Person
4.2.6 Pernyataan Competent
Person
BAB V GEOTEKNIK, BAB V GEOTEKNIK, BAB V GEOTEKNIK,
BAB V RENCANA
HIDROLOGI DAN HIDROLOGI DAN HIDROLOGI DAN
PENAMBANGAN
HIDROGEOLOGI HIDROGEOLOGI HIDROGEOLOGI
5.1 Geoteknik 5.1 Sistem/Metoda dan
5.1 Geoteknik 5.1 Geoteknik
5.1.1 Akuisisi data Tata Cara Penambangan
5.1.1 Akuisisi data 5.1.1 Akuisisi data
5.1.1.1 Jenis 5.2 Rencana Produksi
5.1.1.1. Jenis 5.1.1.1 Jenis
5.1.1.2 Jumlah 5.2.1 Jadwal Rencana
5.1.1.2. Jumlah 5.1.1.2 Jumlah
5.1.1.3 Sebaran data Produksi
5.1.1.3. Sebaran data 5.1.1.3 Sebaran data
5.2.2 Sekuen Penambangan
5.1.2 Analisis Geoteknik 5.1.2 Analisis Geoteknik
5.1.2 Analisis Geoteknik dan Penimbunan
5.1.2.1. Kemampugalian dan 5.1.2.1 Kemampugalian dan
5.1.2.1 Kemampugalian dan 5.2.3 Peledakan, Geometri
Kemampuga -ruan Kemampuga-ruan
Kemampugaru-an dan Dimensi Pengeboran,
4
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
5.1.2.2 Kestabilan Lubang Bukaan 5.1.2.2. Kestabilan Lubang Bukaan Desain Peledakan, 5.1.2.2 Kestabilan Lubang
Bawah Tanah*) Bawah Fragmentasi Hasil Bukaan Bawah
5.1.2.3 Kestabilan Lereng Tanah **) Peledakan**) Tanah *)
5.1.2.3. Kestabilan Lereng 5.2.4 Rencana 5.1.2.3 Kestabilan Lereng
5.1.3 Rekomendasi Geoteknik 5.1.3 Rekomendasi Geoteknik Pengangkutan Material 5.1.3 Rekomendasi Geoteknik
5.1.3.1 Rekomendasi Penggalian dan 5.1.3.1. Rekomendasi Penggalian 5.3 Peralatan Penambangan 5.1.3.1 Rekomendasi Penggalian
Peng-garuan dan 5.3.1 Jenis dan Spesifikasi dan
5.1.3.2 Rekomendasi Penyanggaan, Penggaruan Alat Penggaruan
Dimensi Front Produksi 5.1.3.2. Rekomendasi Penyanggaan, 5.3.2 Jumlah Alat 5.1.3.2 Rekomendasi
(lombong), Dimensi Crown Dimensi 5.3.3 Unjuk kerja alat Penyanggaan, Dimensi
Pillar *) Front Produksi (lombong) **) (Availability dan Front Produksi
5.1.3.3 Rekomendasi Geometri dan 5.1.3.3. Rekomendasi Geometri dan Utilisation) dan 5.1.3.3 Rekomendasi Geometri
dimensi Lereng dimensi produktivitas alat dan dimensi
5.1.3.4 Rekomendasi Faktor Lereng Lereng
Keamanan Statis dan 5.1.3.4. Rekomendasi Faktor 5.1.3.4 Rekomendasi Faktor
Dinamis, Probabilitas Keamanan Statis dan Dinamis, Keamanan Statis dan Dinamis,
Longsor dan Tingkat Probabilitas Longsor dan Tingkat Probabilitas Longsor dan
Keparahan Longsor Keparahan Longsor Tingkat Keparahan Longsor
5.1.3.5 Rekomendasi Pemantauan 5.1.3.5. Rekomendasi Pemantauan 5.1.3.5 Rekomendasi
Geoteknik Geoteknik Pemantauan Geoteknik
5.2 Hidrologi Hidrogeologi 5.2 Hidrologi Hidrogeologi
5.2 Hidrologi Hidrogeologi 5.2.1 Akuisisi Data 5.2.1 Akuisisi Data
5.2.1 Akuisisi Data 5.2.1.1 Jenis 5.2.1.1 Jenis
5.2.1.1 Jenis 5.2.1.2 Jumlah 5.2.1.2 Jumlah
5.2.1.2 Jumlah 5.2.1.3 Sebaran data 5.2.1.3 Sebaran data
5.2.1.3 Sebaran data 5.2.2 Analisis Hidrologi- 5.2.2 Analisis Hidrologi-
Hidrogeologi Hidrogeologi
5.2.2.1 Hidrologi 5.2.2.1 Hidrologi
5
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
6
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
6.3.4 am Kerja Efektif Alat 6.4.1 Jenis dan Spesifikasi Alat 6.3 Asumsi Perhitungan Jam
Utama dan Penunjang Kerja
6.4 Peralatan Penambangan 6.4.2 Jumlah Alat Utama dan 6.3.1 Jumlah Hari Kerja Efektif
6.4.1 Jenis dan Spesifikasi Alat Penunjang 6.3.2 Jumlah Gilir Kerja
Utama dan Penunjang 6.4.3 Unjuk kerja alat (Availability 6.3.3 Standby/Delay dan Idle
6.4.2 Jumlah Alat Utama dan dan Utilisation) dan produktivitas Alat
Penunjang alat 6.3.4 Jam Kerja Efektif Alat
6.4.3 Unjuk kerja alat (Availability 6.5 Rencana Penanganan/Perlakuan 6.4 Peralatan Penambangan
dan Utilisation) dan Bijih yang BelumTerpasarkan *) 6.4.1 Jenis dan Spesifikasi Alat
produktivitas alat 6.6 Rencana Penanganan/Perlakuan Utama dan Penunjang
Sisa Sumber Daya pada 6.4.2 Jumlah Alat Utama dan
6.5 Rencana Penanganan/Perlakuan Pascatambang. Penunjang
Bijih yang Belum Terpasarkan 6.4.3 Unjuk kerja alat
(Availability dan Utilisation) dan
6.6 Rencana Penanganan/Perlakuan produktivitas alat
Sisa Sumber Daya pada 6.5 Rencana
Pascatambang. Penanganan/Perlakuan Batubara
yang Belum Terpasarkan
6.6 Rencana
Penanganan/Perlakuan Sisa
Sumber Daya pada
Pascatambang.
BAB VII RENCANA BAB VII RENCANA BAB VII LINGKUNGAN BAB VII RENCANA
PENGOLAHAN DAN PENGOLAHAN DAN DAN KESELAMATAN PENGOLAHAN DAN
PEMURNIAN PEMURNIAN PERTAMBANGAN PEMURNIAN
7.1 Tatacara Pengolahan dan 7.1 Perlindungan 7.1 Studi/Percobaan Pengolahan
7.1 Studi/Percobaan Pengolahan dan
Pemurnian Lingkungan 7.2 Tatacara Pengolahan
Pemurnian
7.2 Peralatan Pengolahan 7.1.1. Dampak Kegiatan 7.3 Peralatan Pengolahan
7
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
7.2 Tatacara Pengolahan dan 7.2.1 Jenis 7.1.2. Pengelolaan 7.3.1 Jenis
Pemurnian 7.2.2 Jumlah Lingkungan 7.3.2 Jumlah
7.2.3 Kapasitas 7.1.3. Pemantauan 7.3.3 Kapasitas
7.3 Peralatan Pengolahan 7.2.4 Ketersediaan (Availability) Lingkungan 7.3.4 Ketersediaan (Availability)
7.3.1 Jenis 7.3 Jenis, Jumlah, Kadar dan 7.1.4. Kegiatan 7.4 Jenis, jumlah, kualitas dan
7.3.2 Jumlah Recovery Hasil Pengolahan Pascatambang recovery hasil pengolahan
7.3.3 Kapasitas 7.4 Rencana Pengangkutan Produk 7.1.4.1. Pemanfaatan lahan 7.5 Penanganan reject coal
7.3.4 Ketersediaan (Availability) Pengolahan Pascatambang 7.6 Rencana pengangkutan
7.1.4.2. Jadwal produk pengolahan
7.4 Jenis, Jumlah, Kadar dan Pelaksanaan Pascatambang
Recovery Hasil Pengolahan 7.1.4.3. Rencana Biaya
7.5 Penanganan Tailing Pascatambang
7.6 Rencana Penanganan Mineral 7.2. Keselamatan
Ikutan Pertambangan
7.7 Rencana Pengangkutan Produk 7.2.1. Manajemen Risiko
Pengolahan Keselamatan
Pertambangan
7.2.2. Pengelolaan
Keselamatan dan Keseha-
tan Kerja Pertambangan
7.2.3. Sistem Manajemen
Keselamatan Per-
tambangan
7.2.4. Pengelolaan
Keselamatan Operasi
Pertambangan
7.2.5. Organisasi dan
Personil Keselamatan
8
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
Pertambangan
7.2.6. Rencana Penggunaan
dan Pengamanan Bahan
Peledak dan Bahan
Berbahaya Lainnya (jika
menggunakan peledakan)
BAB VIII
BAB VIII INFRASTRUKTUR BAB VIII INFRASTRUKTUR PENGEMBANGAN BAB VIII INFRASTRUKTUR
PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PERTAMBANGAN
MASYARAKAT
8.1 Jenis dan Spesifikasi 8.1 Jenis dan Spesifikasi 8.1 Jenis dan Spesifikasi
8.1 Program
Infrastruktur Infrastruktur Infrastruktur
Pengembangan dan
8.1.1 Infrastruktur Utama 8.1.1 Infrastruktur Utama 8.1.1 Infrastruktur Utama
Pemberdayaan Masyarakat
8.1.2 Infrastruktur Pendukung 8.1.2 Infrastruktur Pendukung 8.1.2 Infrastruktur Pendukung
8.2 Biaya Pengembangan
8.1.3 Peta Rencana Konstruksi 8.2 Jadwal Konstruksi 8.1.3 Peta Rencana Konstruksi
dan Pemberdayaan
8.2 Jadwal Konstruksi 8.3 Rincian Biaya Konstruksi 8.2 Jadwal Konstruksi
Masyarakat
8.3 Rincian Biaya Konstruksi 8.3 Rincian Biaya Konstruksi
BAB IX LINGKUNGAN DAN BAB IX LINGKUNGAN DAN BAB IX LINGKUNGAN DAN
BAB IX ORGANISASI
KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN
DAN TENAGA KERJA
PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN
9.1 Perlindungan Lingkungan 9.1 Perlindungan Lingkungan
9.1 Perlindungan Lingkungan
9.1.1 Dampak Kegiatan 9.1.1 Dampak Kegiatan
9.1.1 Dampak Kegiatan 9.1. Bagan Organisasi
9.1.2 Pengelolaan Lingkungan 9.1.2 Pengelolaan Lingkungan
9.1.2 Pengelolaan Lingkungan 9.2. Tabel Tenaga Kerja
9.1.2.1 Pengelolaan Limbah 9.1.2.1 Pengelolaan Limbah
9.1.2.1 Pengelolaan Limbah 9.3. Program Pendidikan
9.1.2.2 Rencana Reklamasi 9.1.2.2 Rencana Reklamasi
9.1.2.2 Rencana Reklamasi dan Pelatihan Tenaga Kerja
9.1.2.3 Studi Geokimia Mengenai 9.1.2.3 Studi Geokimia
9.1.2.3 Studi Geokimia Mengenai
Potensi Air Mengenai Potensi Air
Potensi Air Asam Tambang
Asam Tambang *) Asam Tambang
9
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
9.1.2.4 Pengelolaan Air Asam 9.1.2.4 Penanganan Air Asam 9.1.2.4 Penanganan Air Asam
Tambang (jika ditemukan) Tambang *) Tambang
9.1.2.5 Pengelolaan Lubang Bekas 9.1.2.5 Pengelolaan Lubang Bekas 9.1.2.5 Pengelolaan Lubang
Tambang (Void) Tambang Bekas Tambang
9.1.3 Pemantauan Lingkungan (Void) (Void)
9.1.4 Organisasi Perlindungan 9.1.3 Pemantauan Lingkungan 9.1.3 Pemantauan Lingkungan
Lingkungan 9.1.4 Organisasi Perlindungan 9.1.4 Organisasi Perlindungan
9.1.5 Kegiatan Pascatambang Lingkungan Lingkungan
9.1.5.1 Pemanfaatan Lahan 9.1.5 Kegiatan Pascatambang 9.1.5 Kegiatan Pascatambang
Pascatambang 9.1.5.1 Pemanfaatan Lahan 9.1.5.1 Pemanfaatan Lahan
9.1.5.2 Jadwal Pelaksanaan Pascatambang Pascatambang
Pascatambang 9.1.5.2 Jadwal Pelaksanaan 9.1.5.2 Jadwal Pelaksanaan
9.1.5.3 Rencana Biaya Pascatambang Pascatambang Pascatambang
9.1.5.3 Rencana Biaya Pascatambang 9.1.5.3 Rencana Biaya
9.2 Keselamatan Pertambangan 9.2 Keselamatan Pertambangan Pascatambang
9.2.1 Manajemen Risiko 9.2.1 Manajemen Risiko 9.2 Keselamatan Pertambangan
Keselamatan Pertambangan Keselamatan Pertambangan 9.2.1 Manajemen Risiko
9.2.1.1 Identifikasi Bahaya 9.2.2 Pengelolaan Keselamatan dan Keselamatan Pertambangan
9.2.1.2 Penilaian Risiko Kesehatan Kerja Pertambangan 9.2.1.1 Identifikasi Bahaya
9.2.1.3 Pengendalian Risiko 9.2.3 Sistem Manajemen 9.2.1.2 Penilaian Risiko
Keselamatan Pertambangan 9.2.1.3 Pengendalian Risiko
9.2.2 Pengelolaan Keselamatan dan 9.2.4 Pengelolaan Keselamatan 9.2.2 Pengelolaan Keselamatan
Kesehatan Kerja Operasi Pertambangan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan 9.2.5 Organisasi dan Personil Pertambangan
9.2.2.1 Pengelolaan Keselamatan Keselamatan 9.2.2.1 Pengelolaan Keselamatan
Kerja Pertambangan Kerja
9.2.2.2 Pengelolaan Kesehatan Kerja 9.2.6 Rencana Penggunaan dan 9.2.2.2 Pengelolaan Kesehatan
Pengamanan Bahan Peledak dan Kerja
10
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
9.2.2.3 Pengelolaan Lingkungan Bahan Berbahaya Lainnya (jika 9.2.2.3 Pengelolaan Lingkungan
Kerja menggunakan peledakan) Kerja
9.2.2.4 Sistem Manajemen 9.2.2.4 Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan Keselamatan
Pertambangan
9.2.3 Pengelolaan Keselamatan 9.2.3 Pengelolaan Keselamatan
Operasi Pertambangan Operasi Pertambangan
9.2.3.1 Sistem dan Pelaksanaan 9.2.3.1 Sistem dan Pelaksanaan
Pemeliharaan/Perawatan Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
Sarana, Pra-sarana, Instalasi, Prasarana, Instalasi, dan
dan Peralatan Pertambangan Peralatan Pertambangan
9.2.3.2 Pengamanan Instalasi 9.2.3.2 Pengamanan Instalasi
9.2.3.3 Kelayakan Sarana, Prasarana, 9.2.3.3 Kelayakan Sarana,
Instalasi, dan Peralatan Prasarana, Instalasi,
Pertambangan dan Peralatan Pertambangan
9.2.3.4 Kompetensi Tenaga Teknik 9.2.3.4 Kompetensi Tenaga
9.2.3.5 Evaluasi Laporan Hasil Teknik
Kajian Teknis Pertambangan 9.2.3.5 Evaluasi Laporan Hasil
9.2.4 Organisasi dan Personil Kajian Teknis
Keselamatan Pertambangan Pertambangan
9.2.5 Penyediaan Peralatan 9.2.4 Organisasi dan Personil
Pertambangan Keselamatan
9.2.6 Rencana Penggunaan dan Pertambangan
Pengamanan Bahan Peledak 9.2.5 Penyediaan Peralatan
dan Bahan Berbahaya Pertambangan
Lainnya (jika menggunakan 9.2.6 Rencana Penggunaan dan
peledakan) Pengamanan Bahan Peledak dan
11
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
12
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
BAB XIII INVESTASI DAN BAB XIII INVESTASI DAN BAB XIII INVESTASI DAN
ANALISIS KELAYAKAN ANALISIS KELAYAKAN ANALISIS KELAYAKAN
13.1 Parameter 13.1 Parameter Analisis 13.1 Parameter Analisis
13.2 Analisis Keekonomian Keekonomian
KeekonomianInvestasi 13.2 Investasi 13.2 Investasi
13.2.1 Modal Tetap 13.2.1 Modal Tetap 13.2.1 Modal Tetap
13.2.2 Modal Kerja 13.2.2 Modal Kerja 13.2.2 Modal Kerja
13.2.3 Sumber Dana 13.2.3 Sumber Dana 13.2.3 Sumber Dana
13.3 Biaya Produksi 13.3 Biaya Produksi 13.3 Biaya Produksi
13.4 Pendapatan 13.4 Pendapatan 13.4 Pendapatan
13.5 Laporan Keuangan 13.5 Laporan Keuangan 13.5 Laporan Keuangan
13.5.1 Laba Rugi 13.5.1 Laba Rugi 13.5.1 Laba Rugi
13.5.2 Arus Kas 13.5.2 Arus Kas 13.5.2 Arus Kas
13.5.3 Neraca 13.5.3 Neraca 13.5.3 Neraca
13.6 Analisis Kelayakan 13.6 Analisis Kelayakan 13.6 Analisis Kelayakan
13.6.1 Weighted Average Cost of 13.6.1 Weighted Average Cost of 13.6.1 Perhitungan “Internal
Capital atau Discount Rate Capital Rate of Return” (IRR)
13.6.2 Perhitungan Internal Rate of atau Discount Rate 13.6.2 Perhitungan “Net Present
Return (DCFROR/IRR). 13.6.2 Perhitungan Internal Rate of Value” (NPV)
13.6.3 Net Present Value NPV) Return 13.6.3 Perhitungan “Pay Back
13.6.4 Pay Back Period PBP) (DCFROR/IRR). Period” (PBP)
13
PERBEDAAN FORMAT SKT MINERAL LOGAM, MINERAL NON LOGAM, BATUAN, DAN BATUBARA
13.7 Analisa Kepekaan dan Resiko 13.6.3 Perhitungan Net Present 13.7 Analisa Kepekaan dan
(sensitivity) Value NPV) Resiko (sensitivity)
13.8 Penerimaan Negara 13.6.4 Perhitungan Pay Back Period 13.8 Penerimaan Negara
PBP)
13.7 Analisa Kepekaan dan Resiko
(sensitivity)
13.8 Penerimaan Negara
BAB XIV KESIMPULAN BAB XIV KESIMPULAN BAB XIV KESIMPULAN
LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN
14