Anda di halaman 1dari 28

Pengaruh Derajat Kejenuhan Tanah Organik terhadap Perilaku Penurunan

Tanah
Dosen Penanggung Jawab:
Dr. Rina Marina Masri, M.P. dan Dr. Ir. Drs. H. Iskandar Muda Purwaamijaya, M.T.

Gina Nurfalah
(1700783)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Normatif Faktual

1. Dalam pembangunan konstruksi, tanah meru- 1. Tanah organik di Kabupaten Ciamis kurang

pakan penahan beban akibat konstruksi mampu menahan beban akibat konstruksi

2. Konsolidasi adalah proses proses penurunan 2. Tanah organik di Kabupaten Ciamis pengecilan

muka air tanah karena pengecilan volume volumenya berlangsung secara cepat dan per-

3. Spesifikasi dan standar perencanaan tanah dibu- meabilitasnya menjadi rendah akibat pengaliran

tuhkan dalam perencanaan konstruksi sebagian air pori


3. Tanah organic di Kabupaten Ciamis dibangun
tanpa perencanaan tanah yang dibutuhkan
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Identifikasi Masalah

01 Banyaknya daerah di Indonesia yang memiliki jenis tanah organik

02 Belum banyaknya upaya stabilisasi kecepatan penurunan tanah

03 Banyaknya pembangunan konstruksi yang tidak memenuhi spesifikasi


sehingga terjadi penurunan

05
BAB I
PENDAHULUAN

1.3 Pembatasan Masalah

01 Karakteristik tanah organik

02 Faktor-faktor penyebab konsolidasi

03 Pengujian pengaruh derajat kejenuhan tanah terhadap penurunan


tanah

05
BAB I
PENDAHULUAN

1.4 Rumusan Masalah

Apa saja pengaruh karakteristik tanah terhadap konstruksi


01 bangunan?

02 Apa saja faktor-faktor penyebab penurunan tanah?

Apa pengaruh derajat kejenuhan tanah terhadap


03 penurunan tanah?

05
BAB I
PENDAHULUAN

1.5 Tujuan Penelitian

01 Untuk mengetahui karakteristik tanah organik

02 Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab penurunan tanah

Untuk mengetahui pengaruh derajat kejenuhan tanah terhadap


03 penurunan tanah

05
BAB I
PENDAHULUAN

1.6 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
01
masalah, rumusan masalah, tujuan dan sistematika penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA


02 Bab ini berisikan pengertian tanah, pengertian tanah organik, sifat-sifat
fisik tanah, dan pengertian konsolidasi

03
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang lokasi penelitian, waktu penelitian, metode
penelitian, populasi data, Pengambilan data, instrumen penelitian,
05
analisis data, kerangka berpikir, dan diagram alir
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tanah
Tanah adalah material yang terdiri dari agregat
(butiran) mineral-mineral padat yang terikat
secara kimia satu dengan yang lain dan dari bahan-
bahan organik yang telah melapuk (partikel padat)
disertai zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang
kosong diantara parikel-partikel padat tersebut
(Das, 1995).
Gambar 1. Tanah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.2 Tanah Organik
Tanah Organik adalah tanah yang mengandung
banyak komponen organik, ketebalannya dari
beberapa meter hingga puluhan meter di bawah
tanah. Tanah jenis ini mudah mengalami penu-
runan yang besar. Perilaku tanah organik tergatung
pada kadar organik (organic content), kadar abu
(ash content), kadar serat (fibrous content).
Gambar 2. Tanah organik (Hardjowigeno,1997)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Tanah gambut dibagi dalam 2 (dua) :


• Gambut berserat (fibrous peat)
• Gambut tak berserat (amorphous granuler peat)
(Hardjowigeno,1997)

Gambar 2. Tanah organik


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.3 Sifat-sifat fisik tanah


Sifat fisik tanah berhubungan dengan kelayakan pada penggunaan tanah.
Kekokohan dan kekuatan pendukung, kapasitas penyimpanan air, plastisitas
berkaitan dengan kondisi fisik tanah. Hal ini berlaku pada tanah yang digunakan
sebagai bahan struktural dalam pembangunan jalan raya, bendungan, dan pon-
dasi untuk sebuah gedung, atau untuk sistem pembuangan limbah (Foth dan
Soenartono, 1994).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Ketentuan untuk mendapatkan sifat-sifat fisik tanah, diantaranya:


• Kadar Air
• Berat Volume
• Analisa Saringan
• Berat Jenis
• Batas Atterberg
• Hidrometer

(Foth dan Soenartono, 1994)


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Parameter tanah organik untuk menentukan karakteristik tanah biasa


• Uji kadar organik menggunakan ASTM D2607-69 (1989)
• Uji kadar abu menggunakan ASTM D4427-84 (1989)
• Uji kadar serat menggunakan ASTM D4427-84 (1989)
(Foth dan Soenartono, 1994)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.4 Konsolidasi

Konsolidasi adalah suatu proses


pengecilan volume secara perlahan–lahan
pada tanah jenuh sempurna dengan
permeabilitas rendah akibat pengaliran
Gambar 3. Skema Alat Pengujian Konsolidasi
sebagian air pori. (Das, 1995)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi
Pengujian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah, FPTK, UPI, Bandung.

Gambar 7. Lokasi penelitian


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.2 Waktu Penelitian


Hari kerja pada jam 08.00-16.00 WIB. Bulan Februari-Mei Tahun 2021
Tabel 1. Waktu Penelitian
Februari 2021 Maret 2021 April 2021 Mei 2021
No KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan bahan dan referensi
2 Pengujian sifat kimia tanah
3 Pengujian sifat fisik tanah
Pencampuran sampel tanah asli dengan
4 pembagian sampel

5 Uji pemadatan standar (standar proctor )


6 Pengujian utama konsolidasi
Analisis perbandingan hasil pengujian
7 sampel-sampel
8 Pembahasan dan penyusunan laporan
9 Kesimpulan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah


metode penelitian analitik korelatif yang bertujuan untuk
mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor
dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
(Suryabrata, 1983).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Populasi Populasi penelitian adalah fisik tanah dari


Dan 01 Desa Rawa Lakbok, Kecamatan Lakbok,
Kabupaten Ciamis
Sampling
Technique
Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah Sampling Purposive.
02
Sampel penelitian berjumlah 20 sampel
tanah
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.5 Pengambilan Data

Data Primer Data Sekunder

Data primer didapat dari hasil Pengumpulan data sekunder

pengujian Uji Sifat Fisik dan Uji diperoleh dari instansi setempat dan

Sifat Kimia tanah berupa nilai jaringan internet yang berkenaan

Cc, aV dan Mv langsung dengan tugas akhir seperti


ASTM dan buku sumber
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Instrumen Penelitian

Gambar 8. Gambar 9. Gambar 10. Gambar 11. Gambar 12.


Alat Atterberg Oven Set Saringan Sieve Shaker Tabung Gelas
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Instrumen Penelitian

Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15. Gambar 16. Gambar 17.
Mixer Piknometer Erlenmeyer Alat Konsolidasi Timbangan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.7 Analisis Data
Pengujian sifat kimia tanah Melakukan uji pemadatan standar
01 Uji kadar abu, Uji kadar organik dan uji kadar
04 untuk mendapatkan kadar air op-
serat timum

Pengujian sifat fisik tanah


Prosedur pengujian utama konsoli-
02 Uji kadar air, uji berat volume, uij berat 05 dasi
jenis, uji batas cair, uji batas plastis, uji
analisis saringan, dan uji konsolidasi

Pencampuran sampel tanah asli dengan


03 kadar air
Sampel A, Sampel B, dan Sampel C.
BAB III
Tanah berperan penting dalam
pembangunan konstruksi sipil.
Terjadi penurunan signifikan pada tanah
yang akan memengaruhi berkurangnya daya
METODOLOGI PENELI-
Pembangunan konstruksi di atas tanah
organic mendapatkan beberapa masalah
dukung tanah untuk menahan beban yang
ada di atas tanah tersebut
TIAN
geoteknik.

3.8 Kerangka Berpikir


1.Banyaknya daerah di Indonesia yang memiliki jenis tanah organic
2.Belum banyaknya upaya stabilisasi kecepatan penurunan tanah
3.Banyaknya pembangunan konstruksi yang tidak memenuhi
spesifikasi sehingga terjadi penurunan

Pengaruh Derajat Kejenuhan


Tanah Organik terhadap Peri-
laku Penurunan Tanah
 Uji Pemadatan Konsolidasi dan
pengembangannya
Feed Back

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 18. Kerangka Berpikir


BAB III
Penentuan Judul, Tujuan, Lingkup Studi
METODOLOGI PENELITIAN
Persiapan Data Tanah

Pengumpulan Data
3.9 Diagram Alir

Pengolahan Data

Hasil pengujian sifat fisik • ASTM


dan kimia tanah
• Kajian Literatur

Mampu menghasilkan hasil dari


data yang dimiliki dengan uji
Konsolidasi dan Pengembangan

Mendapatkan hasil
Penelitian Gambar 19. Diagram Alir

 
UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada:


• Dr. Rina Marina Masri, M.P. dan
• Dr. Ir. H. Iskandar Muda Purwaamijaya, M.T.
• Kedua Orang Tua
• Teman – teman Teknik Sipil 2017
DAFTAR PUSTAKA
Adha, Idharmahadi. 1992. Penuntun Praktikum Mekanika Tanah.
Adiesoemarto, Soenartono. Diakses pada 07 April 2020, pada
http://primurlib.net/show_detail/39517/dasar-dasar-ilmu-tanah-henry-d-foth-penerjemah-s
oenartono-adisoemarto
.
Das, B. M. Endah Noor, B. Mochtar. 1985. Mekanika tanah. (Prinsip-prinsip Rekayasa
Geoteknis). Jilid I. Penerbit Erlangga. Surabaya.
Das, B. M. 1993. Mekanika Tanah. (Prinsip – prinsip Rekayasa Geoteknis). Jilid I Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Hardiatmo, Hary Christady. 1992. Mekanika Tanah Jilid I. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.
Hebib, Samir & Farrell, E.R, (2003), Some Experiences on The Stabilization of Irish Peats,
Canadian Geotechnical Journal 40 : 107-120.
Huttunen, E., and Kujala, K. (1996), On the stabilization of organic soils, In Proceedings of the
DAFTAR PUSTAKA
Luther Mulya. 2014. Studi Karakteristik Kuat Geser pada Jenis Tanah Lunak dengan
Menggunakan Alat Vane Shear. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Mochtar, NE. et al. (1998), Koefesien Tekanan Tanah ke Samping At Rest (Ko) Tanah Gambut
Berserat serta Pengaruh Overconsolidation Ratio (OCR) Terhadap Harga Ko, Jurnal
Teknik Sipil, ITB, Vol. 5 N0. 4.
Mochtar, NE. et al. (1999), Aplikasi Model Gibson & Lo untuk Tanah Gambut Berserat di
Indonesia, Jurnal Teknik Sipil, ITB, Vol. 6 N0. 1.
Nasution, Syarifudin. 2000. Perbaikan Tanah. Bandung: Insitut Teknologi Bandung
Sangaji, Anton. 2014. Pengaruh Derajat Kejenuhan Tanah Organik Terhadap Perilaku
Pergeseran Tanah. Skripsi Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
Terzaghi, K., Peck, R. B. 1987. Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai