Anda di halaman 1dari 3

FURUNKEL

Definisi : Adalah peradangan folikel rambut dan jaringan subkutan sekitarnya.

Penyebab dan epidemiologi :

 Penyebab : staphylococcus aureus


 Umur : dapat terjadi pada anak-anak ,juga orang muda.
 jenis kelamin : sama pada pria dan wanita

faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit seperti :

 Musim/iklim : lebih sering pada musim panas,karena banyak berkeringat.


 Kebersihan/higiene : kebersihan dan hygiene yang kurang.
 Lingkungan :Lingkungan yang kurang baik/bersih.Atlet jarang mendapat penyakit seperti
ini.
 Lain-lain : diabetes,obesitas,hyperhidrosis,anemia,dan stress emosisonal memengaruhi
tingkat insiden

Gejala singkat penyakit

Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Sakit dan nyeri pada daerah
lesi. Lesi mula-mula berupa infiltrat kecil, dalam waktu singkat membesar membentuk nodula
eritematosa berbentuk kerucut. Kemudian pada tempat rambut keluar tampak bintik-bintik putih
sebagai mata bisul. Nodus tadi akan melunak (supurasi) menjadi abses yang akan memecah
melalui lokus minoris resistensie yaitu muara folikel, rambut menjadi rontok/terlepas. jaringan
nekrotik keluar sebagai pus dan terbentuk fistel.

Pemeriksaan kulit

 Loknlisasi ; Sering pada bagian tubuh yang berambut dan mudah terkena iritasi, gesekan
atau tekanan; atau pada daerah yang lembap seperti ketiak, bokong, punggung, leher, dan
wajah.
 Efloresensi/sifat-sifatnya ; Mula-mula berupa makula eritematosa lentikularnumular
setempat, kemtidiarlmenjadi podula lentikularnumular berbentuk kerucut.

Gambaran histopatologi:
Berupa abses yang dibentuk oleh limfosit dan leukosit PMN, mula-mula pada folikel rambut.
Pada bagian bawah folikel rambut (dalam jaringan subkutis), abses dapat pula mengandung
stafilokok.

gambaran histopatologi

Pemeriksaan pembantu/ laboratorium : Pemeriksaan bakteriologi dari sekret.

Diagnosis banding

1.. Sporotrikosis; kelainan jamur sistemik, menimbulkanbenjolan-benjolan yangberjejer sesuai


dengan aliran limfe, pada perabaan kenyal dan nyeri.

2.Blastomikosis: benjolan multipel dengan beberapa pustula, daerah sekitarnya melunak.

3 . Skrofitloderma: biasanya berbentr,rk lonjong, livid dan ditemukan jembatan-iembatan kulit


(skin bridges).

Penatalaksanaan

 Higiene kulit harus ditingkatkan.


 Jika masih berupa infiltrat, topikal dapat diberikan kompres salep iktiol5% atau salep
antibiotic asam fusidat 2%,salep mupirosin 2%,salep basitrasin dan neomisin.
 Antibiotik sistemik (bila lesi banyak atau tedapat pembesaran KGB regional): eritromisin
4 x 250 mg atau penisilin masih merupakan obat terpilih atau antibiotik berspektrum luas
memberi hasil yang baik.
 Jika lesi matang, lakukan insisi dan aspirasi, selanjutnya dikompres atau diberi salep
kloramfenikol 2%.
 Usaha menghilangkan faktor penyebab seperti obesitas, DM, hiperhidrosis.

Prognosis

Baik sepanjang faktor penyebab dapat dihilangkan, dan prognosis menjadi kurang baik jika
terjadi rekurensi.

Sumber :
Siregar, R. S. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC.

Dail,Emmy S. Sjamsoe .2005. Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia. PT MEDICAL


MULTIMEDIA INDONESIA.

Harahap, Marwali. 2013. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates: jakarta

Anda mungkin juga menyukai