Anda di halaman 1dari 12

KARBUNKEL

DEFINISI
Adalah gabungan beberapa
furunkel yang dibatasi oleh
rabekula fibrosa yang berasal
dari jaringan subkutan yang
padat. Perkembangan dari
furunkel menjadi karbunkel
bergantung pada status
imunologis penderita.
PENYEBAB DAN EPIDEMIOLOGI
 Penyebab : Staphylococcus Aereus
 Umur : Anak-anak dan dewasa.
 Jenis Kelamin : Frekuensi sama
pada pria dan wanita.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
TIMBULNYA PENYAKIT
 Kebersihan/ higiene : Kebersihan
yang kurang dan higiene yang buruk.
 Faktor Predisposisi : DM, obesitas,
hiperhidrosis.
 Lingkungan : Yang kotor dengan
berdebu memengruhi perjalanan
penyakit.
GEJALA SINGKAT PENYAKIT
Perjalanan penyakit termasuk keluhan
utama dan keluhan tambahan:
Keluhan berupa nyeri pada daerah lesi dan
malaise. Lesi mula-mula berupa infiltrat
kecil, dalam waktu singkat membesar
menjadi nodus-nodus eritematosa
berbentuk kerucut. Kemudian pada tempat
rambut keluar tampak bintik putih sebagai
mata bisul, nodus-nodus tadi akan
melunak menjadi abses yang akan
memecah melalui lokus minoris resistenci
yaitu muara folikel.
PEMERIKSAAN KULIT
 Lokalisasi :
Tengkuk, punggung dan bokong.
 Efloresensi :
Makula eritematosa kemudian menjadi
nodula lentikular hingga numular, regional,
bentuk teratur dan tampak fistula
mengeluarkan sekret putih/kental.
GAMBARAN HISTOPATOLOGI
Berupa abses yang dalam, dibentuk
oleh limfosit dan leukosit PMN, mula-
mula pada folikel rambut. Pada
bagian folikel rambut yang terdapat
di jaringan subkutan, abses dapat
mengandung stafilokok.
PEMERIKSAAN PEMBANTU/
LABORATORIUM

1. Pemeriksaan darah : Leukositosis.


2. Pemeriksaan bakteriologik sekret
lesi.
DIAGNOSIS BANDING
1. Sporotrikosis : Nodula berjejer
sepanjang aliran limfe.
2. Blastomikosis : Nodula Kronik
dengan multipel fistula.
3. Akne Konglobata : selain di
punggung, nodula-nodula merah
hitam tampak di daerah wajah dan
lengan, menyebar di satu regio.
PENATALAKSANAAN
• Umum :
 Usaha untuk mengatasi faktor predisposisi seperti
obesitas, DM dan Hiperhidrosis.
 Menjaga kebersihan dan mencegah luka-luka kulit.

• Khusus :
 Topikal : Jika masih infiltrat diberi salep iktiol 10%;
jika lesi matang, lakukan insisi dan aspirasi,
dipasang drainase, lalu dikompres.
 Antibiotik sistemik : eritromisin 4 x 250 mg selama 7-
14 hari; penisilin 600.000 IU selama 5-10 hari.
Antibiotik yang masih sensitif memberi hasil yang
memuaskan seperti sefalosporin atau golongan
kuinolon.
PROGNOSIS

Baik, jika faktor predisposisi dapat


diatasi. Prognosis menjadi kurang
baik jika terjadi rekurensi.

Anda mungkin juga menyukai