Anda di halaman 1dari 22

Referat

Agustus 2018

ABSES FOLIKEL RAMBUT &


KELENJAR SEBASEA
Oleh:
Iqrana

Residen Pembimbing:
dr. Rizki Amalia

Supervisor:
dr. Abadi Aman, Sp.OG

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
Definisi


Abses folikel rambut adalah keadaan dimana terdapatnya pus
atau nanah pada folikel rambut yang disebabkan oleh proses
peradangan atau inflamasi.
• Folikulitis : peradangan pada folikel rambut
• Furunkel : peradangan pada folikel rambut dan daerah
sekitarnya.
• Karbunkel : peradangan yang lebih luas, lebih dalam dan
merupakan kumpulan dari furunkel serta kadang disertai
dengan gejala sistemik.
Peradangan pada folikel rambut dan kelenjar sebasea
(pilosebasea) disebut akne, dimana jika terjadi peradangan
menahun pada kelenjar pilosebasea ini disebut akne vulgaris.

2
Anatomi

3
Anatomi
Kelenjar pada Kulit :
1. Apocrine
 terbentuk saat lahir, berfungsi selama pubertas
sekunder, mengeluaran cairan berminyak yang
fungsinya belum jelas. Degradasi minyak tersebut
menghasilkan bau yang busuk. Terutama terletak di
axilla, areola, saluran telinga eksternal, kelopak mata
dan daerah anogenital.
1. Eccrine
 kelejar merokrin yang fungsi utamanya sebagai
termoregulasi. Terletak diseluruh tubuh, dengan
kepadatan tertinggi di telapak tangan, telapak kaki dan
axilla. kelenjar keringat tidak ada di bibir, telinga
eksternal, penis atau vagina.
1. Sebasea
 menghasilkan sebum, dibawah regulasi hormone
androgen, membesar selama masa pubertas.
Ditemuan diseluruh tubuh kecuali di telapak tangan
dan telapak kaki. Kepadatan tertinggi berada pada
wajah, kulit kepala, telinga, dan badan bagian atas.
4
Anatomi
Fase Pertumbuhan Rambut :
1. Fase Anagen
 Mitosis di akar rambut dan papillary dermal.
Pertumbuhan rata-rata 0,35 mm/hari atau 1 cm/ 28
hari. Fase anagen rambut kepala rata-rata2-6
tahun.
1. Fase Katagen
 Fase transisi, aktivitas mitosis sel-sel matriks
akar rambut berhenti, apoptosis terkoordinasi dari
folikel rambut, sel melanosit berhenti memproduksi
melanin, Fase katagen rambut kepala berlangsung
sekitar 2–3 minggu.
 Fase Telogen
 pertumbuhan folikel terhenti, diikuti terlepasnya
rambut yang mati dari folikelnya Fase telogen
berlangsung selama ± 100 hari. Fase telogen lebih
lama di alis, bulu mata, badan, lengan, dan rambut
kaki. Sekitar 25–100 rambut telogen dapat jatuh
setiap harinya dan pada saat rambut dicuci
jumlahnya dapat meningkat hingga dua kali.

5
Epidemiologi

Folikulitis & Furunkel


◈ Berhubungannya dengan keaadaan sosio-ekonomi.
◈ Mengenai semua umur, tetapi lebih sering dijumpai pada anak-anak
◈ Pria = wanita
◈ Folikulitis sering timbul pada daerah panas karena keringat berlebih
yang memicu pertubuhan bakteri dikulit.1,4,8
Akne vulgaris
◈ biasanya mengenai remaja,
◈ awal-awal masa pubertas tapi tidak menutup kemungkinan terjadi
pada semua usia
◈ Laki-laki lebih rentan terkena jerawat dibanding perempuan pada
masa remaja, karena produksi sebum pada laki-laki lebih tinggi
dibanding pada perempuan.8

6
Etiologi Folikulitis

◈ Staphylococcus folikulitis : Staphylococcus aureus adalah pathogen paling


umum penyebab folikulitis. dapat terjadi karena cedera, abrasi terutama jika
ditempat yang lembab, sering mengalami gesekan dan tertutup selama
berjam-jam.
◈ Pseudomonan folikulitis : biasa disebut ‘Hot Tub’ berhubungan dengan
pemandian air panas, kolam renang, dan tempat pemandian umum lain.3
◈ Folikulitis dematofik : Penyebab folikulitis dermatofik yaitu Candida spp atau
Trichophyton spp. Rambut biasanya mudah patah, pada pencabutan rambut
umumnya tidak menimbulkan nyeri. Pada pria umumnya didaerah jenggot
atau disebut tinea barbae.2.4
◈ Herpetic folikulitis : karena virus herpes simpleks sering pada pria di daerah
jenggot, biasa disebut Sycosis Herpetic. Insidens herpetic folikulitis sangat
jarang dilaporkan karena membutuhkan konfirmasi histopatologi untuk
mengetahui keterlibatan dari folikel rambut.3,5
Secara umum, mikroorganisme penyebab abses adalah mikroflora bagian
anatomi tubuh yang terlibat. Bakteri anaerob ditemukan pada abses perineum dan
pada beberapa abses kepala dan leher. Abses perianal sering disebabkan oleh
mikroorganisme yang berasal dari tinja.4
7
Faktor Predisposisi

◈ Hygiene buruk
◈ Kosmetik yang mengandung minyak berlebih yang menutupi
dan menyumbat saluran folikel rambut.
◈ Penurunan daya tahan tubuh yang disebabkan oleh karena gizi
kurang, anemia, penyakit kronis, keganasan, diabetes mellitus.
◈ Area tubuh yang selalu tertutup pakaian dan disertai dengan
hyperhidrosis sehingga memicu kolonisasi bakteri.

8
Patofisiologi Folikulitis

9
Patofisilgi Akne

 Hiperproliferasi folikel
epidermis  penumpukan
Corneocytes  blok folikel
rambut  komedo  aliran
sebum tersumbat 
peningkatan tekanan
intrafolikel  komedo pecah
 material imunogenik masuk
ke dalam dermis dan
epidermis  respon inflamasi 7

10
Manifestasi Klinis

◈ Folikulitis : lesi berupa


pustule atau papul
eritematous dan ditengahnya
terdapat rambut, tanpa
disertai demam dan gejala
sistemik lainnya. Dapat
sembuh tanpa meninggalkan
jaringan parut.1,4

11
Manifestasi Klinis

◈ Furunkel : lebih besar dari


folikulitis, berupa nodul lunak
berbentuk kerucut, keras, eritem,
nyeri dan jika nodul pecah akan
mengeluarkan pus. Pasien tidak
mengalami demam atau gejala
sistemik, abses yang pecah
sembuh dengan jaringan parut.1,4

12
Manifestasi Klinis

◈ Karbunkel : kumpulan dari


furunkel yang menyatu sehingga
ukurannya lebih besar, dapat
disertai dengan gejala sistemik
seperti demam dan malaise.
Berupa massa yang luas, merah,
bengkak, dalam, nyeri, dan
sembuh dengan jaringan parut.
Sering pada daerah dengan
dermis tebal (yaitu bagian
belakang leher, bokong, dan
aspek lateral paha).1,4

13
Manifestasi Klinis

◈ Akne vulgaris : komedo, papul,


pustule, nodul hingga kista yang
meradang. Papul berdiameter <5
mm. Pustul memiliki inti di
tengahnya yang berasal dari
bahan purulen. Nodul >5 mm,
dapat berupa nodul supuratif atau
hemoragik. Lesi nodular supuratif
disebut sebagai kista. Ruptur
berulang dan reepitelisasi kista
sering berakhir dengan bekas
luka.4
Predileksinya pada wajah, bahu,
badan, wajah bagian atas, dan
punggung atas.

14
Manifestasi Klinis

15
Pemeriksaan Penunjang

◈ Pewarnaan Gram : diindikasikan pada abses berulang,


kegagalan dengan terapi konvensional, toksisitas
sistemik, keterlibatan wajah, abses yang melibatkan otot
atau fascia atau pada pasien immunocompromised.1,4
◈ Kultur bakteri : untuk mengetahui penyebab pada
peradangan, agar lebih tepat dalam pemberian terapi.7
◈ Pemeriksaan histopatologi : dilakukan jika dicurigai
herpetic folikulitis, untuk mengetahui keterlibatan folikel
rambut.7

16
Penatalaksanaan Non
Farmakologi

◈ Hygiene : menjaga kebersihan diri, selalu


menggunakan sabun saat membersihkan tubuh, hindari
penggunaan alat cukur atau handuk bersama, jangan
memencet luka karena dapat menyebabkan infeksi dan
memperburuk kondisi.
◈ Kompres Hangat : kompres hangat pada daerah
abses yang eritem diyakini membantu mempercepat
proses penyembuhan.
◈ Insisi dan Drainase : adalah pengobatan yang
dianjurkan untuk abses atau furunkel sederhana.4

17
Penatalaksanaan
Farmakologi Folikulitis

Jika lesi masih basah dibersihkan dengan cairan antiseptik dan


jika sudah kering diberikan antibiotik topikal : Mupirocin 2%.
Antibiotik sistemik yang dapat digunakan :1
◈ Golongan Penisilin :
- Amoxicilin 500 mg 4x/hari setelah makan 7-10 hari
- Ampicillin 500 mg PO 4x/hari 1 jam
- Golongan obat penisilin resisten penisilin : Kloksasilin 250 mg
PO 3x/hari sebelum makan.
◈ Eritromisin 500 mg 4x/hari
◈ Klindamisin 150mg 4x/hari, pada infeksi berat 300-500 mg
4x/hari
◈ Cefadroxil 500 mg 3x/hari

18
Penatalaksanaan
Farmakologi Akne

19
Penatalaksanaan
Farmakologi Akne

20
Penatalaksanaan
Farmakologi Akne

21
😉 Thank you
✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃💑❤😂
😉😋😒😭👶😸🐟🍒🍔💣📌📖🔨🎃🎈
🎨🏈🏰🌏🔌🔑 and many more...

22

Anda mungkin juga menyukai