Anda di halaman 1dari 3

Contoh Teks Ulasan Novel Singkat Beserta Strukturnya

Identitas Novel:

 Judul novel: Surat untukmu Sahabat


 Penulis: Bunga Riska Nizam
 Penerbit: Aletta Pictures
 Jenis buku: Fiksi
 Tahun terbit: 2013 (cetakan ke-5)
 Tempat terbit: Jakarta
 Ukuran novel: 13 cm x 19 cm
 Tebal halaman: 120 halaman
 Harga buku: Rp. 40.000,00

Orientasi:

Novel ini merupakan karya Bunga R. Nizam yang bercerita mengenai surat
terakhir untuk sahabat. Dia bernama Keke. Ketika itu, terakhir kalinya Andini,
Fachda, Dinda, Ida, dan Maya merayakan ulang tahun Keke. Saat dia
dinyatakan bebas dari kanker yang menggerogoti tubuhnya.

Berselang waktu, semuanya menjadi terasa baru. Setelah tiga tahun bersama
di SMP Al-Kamal, alhasil tahun ini mereka ber-enam tidak lagi duduk di
sekolah yang sama. Berpisah sekolah bukan berarti kami kehilangan arah dalam
persahabatan yang telah kami bangun sejak SMP dulu.

Tafsiran:
Ketika itu, Keke tidak lagi mampu menahan kesedihannya ketika ia
menyaksikan rambutnya memenuhi genggaman tangan. Hal ini menunjukkan
bahwa kami juga merasakannya. Ketika itu, kami kehilangan seorang sahabat
akhir tahun lalu di tanggal 25 Desember 2006, berat untuk membayangkan.

Hari ini kami ber-lima akan berkumpul dan bertemu di pemakaman Keke pukul
16.00 sore. Syifa kebagian membawa kue ultah, Ida menyiapkan lilin,
sementara yang lain menyiapkan kebutuhan berziarah seperti payung, bunga,
dan air.

Selain kami ber-lima, ziarah juga dilakukan oleh Kak Kiki, Kak Cika, dan Pak
Jody. Hari ini, Ida yang paling awal sampai ditempat sempat melihat ibu
kandung Keke berziarah dan menangis di pusaranya.

Ida menyaksikan pemandangan yang mengharukan karena saat menceritakan


hal tersebut saja matanya ikut berkaca-kaca. Tanpa terasa satu jam telah berlalu
dan kami masih berada di pusara keke.

Bercerita mengenai suatu hari, ketika Keke masih dirawat di rumah sakit.
Menurut Kak Cika, setelah kami pergi pamit untuk sholat maghrib, keke sempat
membuka mata dan menyampaikan pesannya meski tidak bisa diucapkan dalam
bahasa lisan yang jelas.

Keke memainkan jarinya membentuk angka satu dan empat. Pak Jodi sempat
memberikan secarik kertas dan pena yang akhirnya menjadi pesan terakhir yang
Keke sampaikan.

Tidak lama setelah itu, Keke berpulang ke hadapan Illahi. Kami tidak ada
disisinya ketika Keke pergi karena sedang berdoa bersama meminta yang
terbaik untuk Keke. Akhirnya kami ber-enam berkumpul bersama. Hari natal
dipilih karena waktu inilah diliburkan dari segala aktivitas. Apalagi Dinda yang
sudah siap bergabung untuk membaca surat dari Keke yang baru dibaca
sepeninggal nya.

Dengan seluruh yang bercampur di dalam dada, kami terdiam dan berusaha
membuka telinga lebar-lebar. Setelah membaca surat Keke, kami semua
akhirnya “merenovasi” semua harapan dan mencoba menyisipkan permohonan
di dalam segala hal yang kami capai

Evaluasi:

Kekurangan:
Terdapat beberapa penulisan yang salah, serta penulisan yang kurang menarik
dan susah untuk dimengerti. Sedangkan, kelemahan yang dimiliki novel ini
diantaranya kata-kata pengemis yang kadang kala membuat para pembaca
berimajinasi lain dalam menafsirkan dan kata kiasan “pengemis”.

Kelebihan:

Novel ini bisa membuat pembaca “terhanyut” dalam cerita yang diceritakan.
Apalagi tema yang diangkat yaitu tentang persahabatan sangatlah bagus untuk
bahan pembelajaran kehidupan. Kosakata yang digunakan juga bisa membuat
pembaca larut dalam cerita dan akhirnya pembaca lebih mudah memahami isi
novel tersebut.

Rangkuman:

Namun dengan mengesampingkan kekurangan novel tersebut, kisah yang


diangkat mengajarkan tentang arti persahabatan yang sebenarnya. Dan novel ini
juga sangat cocok untuk para remaja Indonesia. Karena terdapat berbagai
macam makna yang bisa mendatangkan motivasi untuk diri sendiri agar mudah
bersahabat dan setia.

Anda mungkin juga menyukai