Abstrak
Dewasa ini energi merupakan masalah utama bagi negara-negara di dunia. Masalah ini tidak dapat dianggap
remeh karena semua sektor membutuhkan energi untuk terus berjalan. Ketersediaan bahan bakar fosil sangat
terbatas dikarenakan perlu waktu yang lama untuk memperbarui energi ini. Penggunaan energi fosil di
Indonesia makin lama semakin meningkat tajam bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan
penduduk. Perlu pemanfaatan energi alternatif agar tidak tergantung pada bahan bakar fosil. Upaya untuk
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dapat menggunakan sumber daya alam yang tidak terbatas dan
dapat diperbarui. Penelitian ini bertujuan untuk mencari desain sudu turbin vortex yang memiliki daya dan
efisiensi optimal. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan membuat variasi
sudut sekat sudu turbin vortex berpenampang setengah silinder. Variasi sudut sekat sudu sebesar 45°, 60°,
75° dan 90° dengan kapasitas air 7,9986 L/s, 9,3092 L/s, 11,0429 L/s dan 13,4434 L/s pada pembebanan
yang bervariasi terhadap daya dan efisiensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa besar sudut sekat sudu
berpengaruh terhadap daya dan efisiensi yang dihasilkan. Daya tertinggi turbin reaksi aliran vortex yaitu
pada kapasitas 13,4434 L/s yang dihasilkan turbin sudut sekat 75° sebesar 43,2171 Watt pada pembebanan
45.000 gram. Sedangkan efisiensi tertinggi dihasilkan turbin sudut sekat 60° pada kapasitas 7,9986 L/s
sebesar 49,0706% pada pembebanan 20.000 gram.
Kata Kunci: Turbin vortex, sudut sekat sudu, daya, efisiensi
Abstract
Today energy is a major problem for the countries of the world. This problem cannot be underestimated
because all sectors need energy to keep going. The availability of fossil fuels is very limited because it takes
a long time to renew this energy. The use of fossil energy in Indonesia the longer increasing sharply along
with economic and population growth. Alternative energy utilization necessary so as not to depend on fossil
fuels. Efforts to reduce the use of fossil fuels can use unlimited and renewable natural resources. This study
aims to find the geometry of vortex turbine blades that have better power and efficiency. Research conducted
using experimental method by making variations of the angle of bulkhead blades vortex turbine with half-
cylinder cross section. The variation of angle bulkhead vanes 45°, 60°, 75° and 90° that tested on varying
water 7,9986 L/s, 9,3092 L/s, 11,0429 L/s and 13,4434 L/s and loading capacities again power and efficiency.
The result of the research shows that the angle of the bulkhead blade has an effect on the power and the
efficiency produced. The highest power of the vortex flow reaction turbine is at a capacity of 13.4434 L / s
produced by turbine with angle of bulkhead 75° at 43.2171 Watt at 45.000 gram load. While the highest
efficiency is produced by turbine with angle of bulkhead 60° at the capacity of 7,9986 L/s equal to 49,0706%
at 20.000 gram load.
Keywords: Vortex turbine, angle of bulkhead blade, power, efficiency
129
JTM. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2018, Hal 129-138
energi angin, energi air, energi surya, energi panas bumi, dihasilkan oleh turbin vortex. Daya dan efisiensi tertinggi
energi laut dll. pada basin cone sudut 67° yang menghasilkan daya turbin
Wilayah Indonesia yang merupakan negara agraris sebesar 35,07 Watt dan efisiensi turbin 55,79 % dengan
yang memiliki banyak sumber air sangat memungkinkan pembebanan 45.000 gram.
untuk dimanfaatkan energinya. Pembangkit listrik sendiri Penelitian yang dilakukan Kurniawan, Hudan Achmad
digolongkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Adiwibowo, Priyo Heru (2017) dalam penelitian yang
(PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro berjudul “Pengaruh Sudut Inlet Notch Pada Turbin Reaksi
(PLTMH). Indonesia yang memiliki banyak pegunungan Aliran Vortex Terhadap Daya Dan Efisiensi”, menyatakan
juga menjadi potensi sumber energi listrik. Banyaknya bahwa variasi sudut sudu pengarah sangat berpengaruh
sumber mata air dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit terhadap daya dan efisiensi yang dihasilkan oleh turbin
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) terutama untuk vortex. Sudu pengarah dengan sudut 17,82° memiliki daya
daerah pelosok yang sulit untuk dijangkau. Menurut data dan efisiensi paling optimal. Pada sudu pengarah 17,82°
PLN tahun 2015 kapasitas terpasang pembangkit tenaga memiliki daya tertinggi sebesar 23,96 Watt yang terjadi
listrik nasional PLTMH sebesar 30,46 MW. pada kapasitas 8,1327077 L/s dengan pembebanan 20.000
Penelitian Mulligan dan Hull (2010), dalam gram dan efisiensi tertinggi sebesar 57,26% terjadi pada
penelitiannya yang berjudul “Design And Optimisation Of kapasitas 5,6472274 L/s dengan pembebanan 15.000 gram.
A Water Vortex Hydropower Plant”, didapatkan bahwa Penelitian yang dilakukan Triswanto, Hendro dan
kekuatan optimum aliran vortex terjadi pada rasio diameter Adiwibowo, Priyo Heru (2017) dalam penelitian berjudul
lubang outlet dengan basin antara 14%-18%, tinggi dari “Uji Eksperimental Pengaruh Sudut Kelengkungan
vortex berbanding lurus dengan discharge, tinggi dan Dengan Sudu Tipe U Terhadap Kinerja Turbin Reaksi
kapasitas air berbanding lurus, daya teoritis maksimal = Aliran Vortex”, menyatakan bahwa sudut kelengkungan
ρgQHv (Hv= height of vortex). sudu mempengaruhi daya dan efesiensi yang dihasilkan
Penelitian Yani dkk. (2016) dalam penelitian yang turbin reaksi aliran vorteks, dimana sudu dengan sudut
berjudul “Pengaruh Variasi Bentuk Sudu Terhadap Kinerja kelengkungan 30° memiliki daya dan efisiensi paling
Turbin Air Kinetik (Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik optimal daripada sudut 20° dan 25°. Pada besar sudut
Daerah Pedesaan)”, menyatakan bahwa daya dan efisiensi kelengkungan 30° daya tertinggi terjadi pada kapasitas
turbin maksimum terjadi pada sudu lengkung dengan nilai 8,899 L/s dan pembebanan 25.000 gram dengan daya
sebesar 4,699 Watt dan 29,659%, kemudian menurun pada sebesar 25,401 Watt dan efisiensi tertinggi terjadi pada
sudu mangkuk dan yang terendah pada sudu datar. kapasitas 5,647 L/s dan pembebanan 15.000 gram dengan
Penelitian Widiyatmoko (2012), di dalam penelitian efisiensi sebesar 58,565%.
yang berjudul “Pengaruh variasi Jumlah Sudu Terhadap Berdasarkan penelitan Prasetyo, Agung Dwi dan
Daya Output Listrik Pada Turbin Vortex”, didapatkan Adiwibowo, Priyo Heru (2016) yang berjudul “Uji
bahwa pada jumlah sudu sebanyak 2, 3, 4, 6 dan 8 buah, Eksperimental Pengaruh Variasi Banyak Sekat Pada Sudu
semakin banyak jumlah sudu semakin banyak daya output Terhadap Daya Dan Efisiensi Turbin Reaksi Cossflow
listrik turbin vortex. Efisiensi tertinggi 6,02% diperoleh Poros Vertikal Dengan Sudu Setengah Silinder”
pada jumlah sudu 8 dan pada daya 1,85 Watt dengan menyatakan bahwa turbin dengan sudu satu sekat
verifikasi daya mekanis 3,44 Watt. menghasilkan daya dan efisiensi tertinggi pada kapasitas
Penelitian Sandeputra, Atha Firdaus dan Adiwibowo, air 7,4923 L/s dan pembebanan sebesar 2 Kg dibandingkan
Priyo Heru (2017) yang berjudul “Eksperimental Kinerja dengan sudu tanpa sekat dan dua sekat.
Turbin Reaksi Aliran Vortex Dengan Variasi Jarak Sudu Penelitian yang dilakukan Fuadhani, Fariz Rafi dan
Dengan Saluran Keluar Basin”, menyatakan bahwa jarak Adiwibowo, Priyo Heru (2017) dalam penelitian berjudul
sudu turbin terhadap saluran keluar basin mempengaruhi “Uji Eksperimental Pengaruh Penambahan Sekat Sudu
daya dan efisiensi turbin. Daya tertinggi terjadi pada jarak Terhadap Kinerja Turbin Reaksi Aliran Vortex Dengan
sudu dengan saluran keluar basin 3 cm dengan kapasitas air Sudu Berpenampang Setengah Silinder”, menyatakan
8,899 L/s pada pembebanan 25.000 gram diperoleh daya bahwa sudu satu sekat memiliki daya sebesar 18,09 watt
25,4005 Watt dan efisiensi tertinggi terjadi pada jarak sudu dan efisiensi 32,63%.
dengan saluran keluar basin 3 cm dengan kapasitas air Penelitian yang dilakukan Ardiansyah, Muhammad
5,647 L/s pada pembebanan 15.000 gram yaitu 56,189%. Andrian dan Adiwibowo, Priyo Heru (2017) dalam
Penelitian Baskoro, Mahendra Bagus dan Adiwibowo, penelitian yang berjudul “Uji Eksperimental Kinerja
Priyo Heru (2017) yang berjudul “Uji Eksperimental Turbin Reaksi Aliran Vortex Tipe Sudu Berpenampang
Pengaruh Sudut Basin Cone Terhadap Kinerja Turbin Lengkung L Dengan Variasi Sudut Pada Ujung Sudu”,
Reaksi Aliran Vortex”, menyatakan bahwa variasi sudut menyatakan bahwa besar lengkungan sudut pada ujung
basin cone dapat mempengaruhi daya dan efisiensi yang sudu turbin reaksi tipe L sangat mempengaruhi daya dan
Kinerja Turbin Reaksi Aliran Vortex Tipe Sudu Berpenampang Setengah Silinder Dengan Variasi Sudut Sekat
Gambar 2. Turbin
METODE
Jenis Penelitian Variabel Terikat
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian ˗ Daya dan efisiensi turbin
eksperimental. Penelitian eksperimental adalah penelitian ˗ Kapasitas air adalah 7,9986 L/s, 9,3092 L/s, 11,0429
yang bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan L/s dan 13,4434 L/s
sebab akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat ˗ Pembebanan sebesar 5.000 g, 10.000 g, 15.000 g,
tersebut dengan cara memberikan perlakuan tertentu dan 20.000 g, 25.000 g dan seterusnya
menyediakan kontrol untuk perbandingan. Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah:
Tempat dan Waktu Penelitian ˗ Turbin vortex dengan jumlah sudu 8 buah
Tempat Penelitian ˗ Diameter turbin 21 cm dan tinggi 15 cm
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida ˗ Diameter basin 56 cm dan tinggi 70 cm
Jurusan Teknik Mesin gedung A8 lantai 2 Universitas ˗ Diameter outlet basin 9 cm
Negeri Surabaya ˗ Sudut kelengkungan sudu turbin 30°
˗ Jarak turbin dengan outlet basin sebesar 3 cm
131
JTM. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2018, Hal 129-138
˗ Sudut inlet notch sebesar 17,82° turbin akan berhenti. Nilai yang didapatkan dari proses
˗ Sudut basin cone sebesar 67° perhitungan adalah kapasitas air, daya air yang mengalir,
torsi, daya turbin dan efisiensi turbin. Untuk memperoleh
Model Pengujian data diatas diperlukan beberapa perhitungan yaitu:
Penelitian dilakukan untuk mendapatkan daya dan efisiensi Perhitungan Kapasitas Air (Q)
5
oleh sebab itu dibuat model pengujian sebagai berikut: 8 𝜃
𝑄 = 𝐶𝑑. . √2𝑔. 𝑡𝑔 . 𝐻 2 (Pritchard, 2011:648)
15 2
3
Q = Kapasitas air (m /s)
Cd = Coefficient of Discharge
𝜃 = Sudut pada V-notch weir (0)
𝑔 = Gravitasi (9,81 m/s2)
H = Tinggi ambang (m)
Kecepatan Anguler (ω) daya tertinggi sebesar 26,3163 Watt pada pembebanan
2.𝜋.𝑛 20.000 gram dan menurun setelah diberikan pembebanan
𝜔= (Khurmi et. al. 2005:14)
60
diatas 20.000 gram dan berhenti pada pembebanan
Dimana:
32.000 gram. Pada kapasitas 11,0429 L/s daya turbin
ω = Kecepatan anguler (rad/s)
kembali mengalami kenaikan dengan daya tertinggi
n = Putaran (rpm)
sebesar 35,1928 Watt pada pembebanan 30.000 gram dan
Daya Turbin (Pt)
berhenti pada pembebanan sebesar 43.000 gram. Daya
𝑃𝑡 = 𝑇. 𝜔 (Pritchard, 2011:504)
turbin sudut sekat 45° tertinggi dihasilkan pada kapasitas
Dimana:
13,4434 L/s sebesar 38,2313 Watt pada pembebanan
Pt = Daya turbin (Watt)
30.000 gram dan berhenti pada pembebanan 51.000 gram
T = Torsi (N.m)
ω = Kecepatan anguler (rad/s)
Pengaruh Kapasitas Air Terhadap Efisiensi Turbin
Efisiensi Turbin
𝑃𝑡
𝜂= . 100 % (Pritchard, 2011:505)
𝑃𝑎 60
7,9986 L/s
Dimana: 9,3092 L/s
50
η = Efisiensi turbin 11,0429 L/s
13,4434 L/s
EFISIENSI ( % )
Pt = Daya turbin (Watt) 40
Pa = Daya air (Watt)
30
20
Pembahasan
10
Pengaruh Kapasitas Air Terhadap Daya Air
0
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000
50
7,9986 L/s BEBAN ( GRAM )
9,3092 L/s
11,0492 L/s
40 13,4434 L/s Gambar 7. Grafik pengaruh kapasitas terhadap efisiensi
DAYA ( W )
30
Berdasarkan gambar 7, terlihat bahwa efisiensi dari
20 turbin cenderung mengalami penurun efisiensi dengan
penambahan besar kapasitas air. Penambahan besar
10 kapasitas air menyebabkan tinggi vortex yang terbentuk
semakin tinggi sehingga nilai dari daya air juga semakin
0 besar.
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000
Berdasarkan gambar 7, terlihat bahwa pada kapasitas
BEBAN ( GRAM )
7,9986 L/s menghasilkan efisiensi sebesar 46,9636%
Gambar 6. Grafik pengaruh kapasitas terhadap daya pada pembebanan 20.000 gram namun pada kapasitas ini
turbin tidak mampu menahan pembebenan yang tinggi
Berdasarkan gambar 6, terlihat bahwa daya turbin dikarenakan kapasitas air yang rendah menghasilkan
semakin besar, hal ini berbanding lurus dengan kapasitas daya dorong pada turbin yang rendah pula. Pada kapasitas
yang diberikan. Peningkatan daya disebabkan karena 9,3092 L/s efisiensi turbin mengalami penurun dengan
semakin besarnya kapasitas yang diberikan hal ini nilai efisiensi sebesar 44,3333% pada pembebanan
mengakibatkan putaran turbin yang dihasilkan semakin sebesar 20.000 gram. Efisiensi mengalami kenaikan pada
cepat dan lebih tahan terhadap pembebanan tinggi. kapasitas 11,0429 L/s dan turbin lebih tahan terhadap
Berdasarkan pada gambar 6, terlihat bahwa pada pembebanan yang tinggi. Nilai efisiensi yang dihasilkan
kapasitas 7,9986 L/s mengahasilkan daya terendah pada sebesar 45,1200% pada pembebanan 30.000 gram. Pada
pembebanan 5.000 gram dengan daya yang dihasilkan kapasitas 13,4434 L/s efisiensi turbin mengalami
sebesar 8,0217 Watt dan menghasilkan daya tertinggi penurunan yang signifikan namun turbin lebih tahan
pada pembebanan 20.000 gram sebesar 21,7420 Watt. terhadap pembebanan yang tinggi. Nilai efisiensi
Daya turbin semakin menurun setalah diberikan tertinggi yang dapat dihasilkan pada kapasitas 13,4434
pembebanan diatas 20.000 gram dan berhenti pada L/s sebesar 37,1657% pada pembebanan sebesar 30.000
pembebanan 27.000 gram. Pada kapasitas 9,3092 L/s gram. Turbin reaksi berpenampang setengah silinder
daya turbin yang dihasilkan mengalami kenaikan dengan
133
JTM. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2018, Hal 129-138
dengan sudut sekat 45° memiliki efisiensi tertinggi pada ˗ Pengaruh variasi sudut sekat terhadap daya turbin pada
kapasitas 7,9986 L/s dengan pembebanan 20.000 gram. kapasitas 9,3092 L/s
DAYA ( W )
30
30
0
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000
20
BEBAN ( GRAM )
˗ Pengaruh variasi sudut sekat terhadap daya turbin pada Berdasarkan gambar 11, pada grafik trend line daya
kapasitas 11,0429 L/s tertinggi dihasilkan oleh turbin sudut sekat 75°. Turbin
reaksi dengan sudut sekat 75° mampu menghasilkan
50 daya tertinggi sebesar 43,2171 Watt pada pembebanan
Sudut Sekat 45°
Sudut Sekat 60° 45.000 gram kemudian daya turbin cenderung turun
Sudut Sekat 75°
40 setelah diberikan beban lebih dari 45.000 gram dan
Sudut Sekat 90°
berhenti pada pembebanan 55.000 gram. Pada sudut
DAYA ( W )
40
pembebanan 35.000 gram, berhenti berputar pada
pembebanan 43.000 gram. Pada turbin sudut sekat 90° 30
30
tertinggi dihasilkan oleh turbin sudut sekat 75°. Turbin
reaksi dengan sudut sekat 60° mampu menghasilkan
20
efisiensi sebesar 49,0706% pada pembebanan 20.000
gram kemudian efisiensi turbin cenderung turun dan
10
berhenti pada pembebanan 28.000 gram. Kapasitas air
yang mengalir tidak terlalu besar menyebabkan putaran
0
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 turbin tidak terlalu tinggi dan semakin menurun seiring
BEBAN ( GRAM ) dengan penambahan beban. Pada turbin sudut sekat 45°
efisiensi sebesar 46,9636% pada pembebanan 20.000
Gambar 11. Grafik pengaruh beban dan sudut sekat gram dan turbin berhenti berputar pada pembebanan
terhadap daya turbin pada kapasitas 13,4434 L/s 27.000 gram. Efisiensi yang dihasilkan turbin sudut
135
JTM. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2018, Hal 129-138
sekat 45° paling kecil. Pada turbin sudut sekat 75° dapat ˗ Pengaruh variasi sudut sekat terhadap efisiensi turbin
menghasilkan efesiensi sebesar 48,5549% pada pada kapasitas 11,0429 L/s
pembebanan 20.000 gram kemudian efisiensi menurun
Sudut Sekat 45°
setelah diberikan pembebanan diatas 20.000 gram dan 60 Sudut Sekat 60°
turbin berhenti berputar pada pembebanan 28.000 Sudut Sekat 75°
50 Sudut Sekat 90°
gram. Pada turbin sudut sekat 90° efisiensi menurun
dan hanya mampu menghasilkan efisiensi sebesar
EFISIENSI ( % )
40
47,5957% pada pembebanan 20.000 gram lalu berhenti
berputar pada pembebanan 32.000 gram. 30
20
˗ Pengaruh variasi sudut sekat terhadap efisiensi turbin
pada kapasitas 9,3092 L/s 10
˗ Pengaruh variasi sudut sekat terhadap efisiensi turbin turbin sudut sekat 45° dengan kapasitas 13,4434 L/s
pada kapasitas 13,4434 L/s sebesar 38,2312 Watt pada pembebanan 30.000 gram.
Efisiensi tertinggi yang dihasilkan oleh turbin reaksi
60 Sudut Sekat 45° aliran vortex yaitu pada kapasitas 7,9986 L/s turbin sudut
Sudut Sekat 60° sekat 60° menghasilkan efisiensi sebesar 49,0706% pada
50 Sudut Sekat 75°
Sudut Sekat 90° pembebanan 20.000 gram, diikuti turbin sudut sekat 75°
EFISIENSI ( % )
137
JTM. Volume 06 Nomor 01 Tahun 2018, Hal 129-138