Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan akademik yang berorientasi pada


bentuk pembelajaran siswa Sekolah Menengah Kejuruan untuk mengembangkan
apa yang telah dipelajari pada kompetisi keahlian masing-masing lebih berkualitas.
Dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan diharapkan dapat menambah
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman siswa dalam mempersiapkan diri
memasuki dunia kerja yang sebenarnya.

Selain itu Praktek Kerja Lapangan mampu mengembangkan kemampuan siswa


SMK khususnya siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Pasuruan sekaligus
pembahasan materi yang dimilikinya. Dimana para siswa akan mendapatkan
pengalaman di dunia usaha/kerja. Selain untuk memenuhi kewajiban Akademik,
diharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi penghubung antara dunia industri
dengan dunia pendidikan serta dapat menambah pengetahuan tentang dunia
industri sehingga siswa akan mampu mengatasi persaingan di dunia kerja.

Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu syarat untuk kenaikan kelas di
tingkat kelas XI ke kelas XII. Melalui Praktek Kerja Lapangan ini siswa akan
mendapat kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir, menambah ide-ide
yang berguna dan dapat menambah pengetahuaan siswa sehingga dapat
menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab siswa terhadap apa yang
ditugaskan kepadanya.

Oleh karena itu semua teori-teori yang dipelajari dari berbagai mata pelajaran
yang berhubungan dengan kompetensi keahlian masing - masing, baik mata
pelajaran produktif maupun pelajaran pada umumnya. Dalam hal ini dapat
diketahui bahwa teori yang dipelajari sama dengan yang ditemui
didalam prakteknya sehingga teori tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Sebagaimana diketahui bahwa teori merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar bagi
perwujudan praktek. Oleh karena itu untuk memperoleh pengalaman dan
perbandingan antara teori dan praktek, maka siswa diharuskan menjalani praktek
kerja lapangan di instansi pemerintah atau perusahaan swasta sebagai salah satu
syarat yang harus dipenuhi untuk kenaikan kelas.

1.2 DASAR PELAKSANAAN PKL


Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah program kemitraan yang mencerminkan
simbiosis mutualisme antara sekolah dengan dunia usaha/dunia industri (DU/DI).
Maksud dari penyelenggaraan prakerin adalah:

1. Agar siswa-siswi PKL dapat melihat secara langsung dan mempelajari cara kerja
yang sesungguhnya;
2. Supaya siswa-siswi dapat memperoleh bekal sebelum terjun ke dalam dunia kerja;
3. Supaya siswa-siswi dapat menerapkan teori-teori yang dipelajari di sekolah;
4. Supaya siswa-siswi PKL dapat belajar agar berkecimpung dalam dunia kerja,
Dapat langsung terjun di dunia kerja dan melatih kemandirian siswa-siswi
Prakerin;
5. Agar siswa-siswi mengetahui bagaimana cara untuk beradaptasi di lingkungan luar
dan mengenal orang-orang di lingkungan dunia kerja.

1.3 FUNGSI PKL

Praktik Kerja Lapangan berfungsi untuk membekali wawasan siswa tentang


lapangan kerja yang meliputi etos kerja dan perkembangan inovasi yang terjadi di
dunia kerja. Sehingga standar yang dipersyaratkan oleh dunia kerja dalam
melaksanakan setiap aktivitasnya dapat diketahui, dipelajari dan diterapkan.
Disamping hal tersebut Praktik Kerja Lapangan juga befungsi sebagai sarana :

1.3.1 Bagi Sekolah, mempunyai fungsi :

1. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan dunia kerja (DU/DI);


2. Memperoleh umpan balik dan alih teknologi dari dunia kerja (DU/DI);
3. Memperoleh pengakuan dari dunia kerja terhadap kompetensi yang dimiliki
siswa.
1.3.2 Bagi dunia usaha/dunia industri (DU/DI), mempunyai fungsi :

1. Berperan serta dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam


meningkatkan kemampuan dan kejujuran;
2. Memperoleh tenaga yang relevan dengan kebutuhannya;
3. Mengembangkan produktivitas usahanya dengan memanfaatkan kemampuan
siswa.
1.4 TUJUAN PKL

1.4.1 Bagi sekolah, menyiapkan siswa untuk :

1. Memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesionalisme;


2. Mampu memilih karir, berkopetensi dan mengembangkan diri;
3. Sebagai tenaga kerja tingkat menengah untuk kebutuhan dunia kerja pada
saat ini dan masa yang akan datang;
4. Sebagai tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan
kreatif, inovatif serta mampu mandiri dan peduli lingkungan.

1.4.2 Bagi Siswa :

1. Sebagai prasyarat kenaikan kelas atau kelulusan;


2. Memiliki wawasan tentang dunia kerja yang relevan dengan kompetensi
keahliannya;
3. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan, memperluas dan
memantapkan kemampuan sesuai dengan kompetensi keahliannya;
4. Memperoleh dorongan dan semangat berwirausaha sesuai dengan
keahliannya;
5. Memperoleh kesempatan untuk mempromosikan dirinya kepada dunia
kerja.

1.5 TARGET
Pada kegiatan PKL, siswa ditargetkan dapat :
1. Mengembangkan kemampuan yang didapatkan di sekolah dan diterapkan
sesuai dengan kondisi di dunia kerja tampat melaksanakan PKL;
2. Menyusun Laporan dari hasil pelaksanaan PKL sesuai dengan bidang
pekerjaan yang telah dilakukan dengan persetujuan pembimbing industri
dan pembimbing sekolah;
3. Mempertanggungjawabkan hasil kegiatan PKL.
BAB II

PROFIL INSTANSI

Nama Perusahaan : PT PLN (Persero) UP3 Pasuruan

Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas / BUMN

Status Kepemilikan : Negara / Pemerintah Indonesia

Produk Jasa : Bidang penerangan dan listrik

Tahun Pendirian : 27 Oktober 1945

Badan Hukum : Persero

Alamat : Jalan Panglima Sudirman No. 69, Kec. Purworejo, Kota Pasuruan.

2.1 SEJARAH PT PLN (Persero)

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai


ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan
pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945
terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah
Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945,
saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan
buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan
Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober
1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan
Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas
yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan
negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara
dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik
Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang
Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi
kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta
untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih
dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK
dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

2.2 TUJUAN PT PLN (Persero)


1. Untuk menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan
pembangkitan, penyaluran, distribusi tenaga listrik, perencanaan dan pembangunan
sarana penyediaan tenaga listrik.
2. Untuk menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan tenaga listrik yang meliputi
kegiatan konsultasi, pembangunan, pemasangan, pemeliharaan peralatan
ketenagalistrikan, Pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan
tenaga listrik.
3. Untuk menjalankan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
sumber energi lainnya untuk kepentingan penyediaan tenaga listrik, Melakukan
pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran,
distribusi dan retail tenaga listrik, Menjalankan kegiatan perindustrian perangkat keras
dan perangkat lunak bidang ketenagalistrikan dan peralatan lain yang terkait dengan
tenaga listrik, Melakukan kerja sama dengan badan lain atau pihak lain atau badan
penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari dalam negeri maupun luar negeri di
bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi yang berkaitan
dengan ketenagalistrikan.

2.3 VISI dan MISI PT PLN (Persero)

2.3.1 VISI

“Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan
Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.”

2.3.2 MISI

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.4 ARTI LOGO PT PLN (Persero)

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan


bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan
sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang
diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan
masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki
tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk


jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja
cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi
para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai
perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta
tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan
jaman.

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha
utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang
seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan
layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan
konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki
insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

2.5 JOB DESKRIPSI PEGAWAI PT PLN (Persero)

Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang


bekerjasama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur
organisasi diharapkan sakan dapat memberikan gambaran tentang pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan susunan
yang ada. Struktur organisasi juga diharapkan dapat menetapkan sistem hubungan
dalam organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi, koordinasi, dan
integritasi secara efisien dari segenap kegiatan. Berikut adalah penjelasannya.

2.5.1 Manager Area Cabang

Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik,


pelayanan pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi
tenaga listrik di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola
perusahaan yang baik berdasarkan kebijakan Kantor Induk untuk
menghasilkan pendapatan perusahaan yang didukung dengan pelayanan,
tingkat mutu dan keandalan pasokan yang baik untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan, serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan Unit Asuhan
dibawahnya.

2.5.2 Bagian Jaringan

Mengkordinasikan perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan


sarana pendistribusian tenaga listrik yang efektif,efisien dengan mutu serta
keandalan yang baik dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
Melaksanakan pengoperasian sistem pendistribusian tenaga listrik dan
penertiban penggunaan jaringan distibusi tenaga listrik kepada pelanggan.

2.5.3 Bagian Transaksi Energi


Mengkoordinasikan pengoperasian/pemeliharaan peralatan
pengukuran, proteksi dan mengawasi pengoperasian/pemeliharaan AMR
untuk meningkatkan keandalan penyaluran tenaga listrik yang efektif &
efesien kepada masyarakat pelanggan. Bertanggung jawab atas tersusunnya
rencana pemasaran yang menjamin tercapainya target pendapatan penjualan
tenaga listrik yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan, serta
kesediaan standar pelaksanaan kerja dan tercapainya interaksi kerja yang
baik antar unit-unit pelaksana dan menerapkan tata kelola perusahaan yang
baik.

2.5.4 Sumber Daya manusia (SDM)


Tugas-tugas dari bagian ini antara lain yaitu :

1. Mengelola usulan peningkatan kompetensi SDM dan merencanakan usulan


diklat/ kursus untuk meningkatkan kompetensi SDM;
2. Menyusun usulan Formasi Tenaga Kerja termasuk tenaga outsourcing
untuk efisiensi penggunaan tenaga kerja;
3. Melaksanakan pembinaan SDM serta menyusun rencana pengembangan;
4. Mengendalikan proses dan biaya pegawai dan administrasi untuk
mendapatkan efisiensi biaya perusahaan;
5. Melaksanakan administrasi kepegawaian, membuat perhitungan dan
melaksanakan pembayaran hak – hak pegawai sesuai ketentuan yang ada;
6. Menyusun dan memelihara data Induk kepegawaian serta melaksanakan
monitoring dan evaluasi SDM;
7. Melaksanakan administrasi pemeliharaan kesehatan pegawai dan
pensiunan;
8. Mengatur penyelesaian masalah hukum yang terkait dengan masalah
kedinasan, baik di lingkungan internal maupun eksternal.

2.5.5 Sekretariat
Tugas-tugas dari bagian ini antara lain yaitu :

1. Mencatat dan melaksanakan inventarisasi fasilitas kantor serta


menyusun rencana dan melaksanakan pemeliharaannya;
2. Melaksanakan administrasi surat masuk dan surat keluar;
3. Mengatur dan melaksanakan program kehumasan dan
pemberdayaan lingkungan;
4. Merencanakan dan mengelola kegiatan kesekretarisan, umum
dan K3;
5. Mengendalikan biaya administrasi dan kesekretariatan untuk
mendapatkan efisiensi biaya perusahaan;
6. Menyusun laporan sesuai bidang tugas.

2.5.6 Keuangan
Fungsi keuangan terdiri dari 3 bagian yaitu akutansi, anggaran dan
keuangan, serta pengendalian pendapatan. Berikut ini adalah tugas-tugas
dari 3 fungsi tersebut.

1. Fungsi Akutansi
Mencatat semua transaksi, semua biaya, dan semua pendapatan, serta
aset – aset yang ada. Dalam bidang akuntansi terdapat istilah House Bank
yaitu bank dimana PLN memiliki account. Seluruh Bank Account yang
dimiliki oleh PLN akan dipelihara secara terpusat oleh divisi
perbendaharaan. House Bank digunakan untuk Identifikasi masing –
masing bank dan untuk proses rekonsiliasi secara aplikasi dengan bank.
Bank mengirim data ke PLN dengan system EBS (Electronic Bank
System).

2. Fungsi Anggaran dan Keuangan


Mengurus dana Imprest (menampung droping dari pusat untuk
operasional perusahaan) mulai dari permintaan sampai realisasi
(SKKO,SKKI). Dalam mengendalikan keuangan, PLN Pusat
memberikan kewenangan kepada PLN Area untuk membuat SKKO
dan SKKI. Surat Kuasa Kerja Operasi (SKKO) adalah otoritas yang
diberikan oleh Kantor PLN Distribusi kepada PLN Area untuk biaya
operasi perusahaan. SKKO berlaku hanya untuk masa 1 (satu) tahun
anggaran, yakni mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun
anggaran yang bersangkutan. Sedangkan SKKI (Surat Kuasa Kerja
Investasi) adalah otorisasi Direksi kepada PLN Proyek, maupun PLN
Pengusahaan, untuk memproses kegiatan investasi dari mulai tender
sampai dengan kontrak dan pelaksanaanya. Walaupun anggaran PLN
yang menyangkut juga anggaran investasi telah disetujui oleh
Pemerintah, tetapi SKKI tidak otomatis dapat diterbitkan oleh Direksi.
SKKI baru terbit atau disetujui setelah dana yang tersebut didalamnya
betul-betul ada.

3. Fungsi Pengendalian Pendapatan


Mengurus dana receipt yang menampung segala penerimaan
PLN (PAL, BP, UJL, sewa trafo, dll) mulai dari penerimaan
rekonsiliasi sampai pengiriman ke pusat dengan data – datanya.
2.5.7 Bagian Distribusi
Dalam mendistribusikan listrik ke pelanggan, UP3 Pasuruan dipasok
oleh 13 Gardu Induk yaitu :
1. GI Paiton
2. GI Kraksaan
3. GI Sasa inti
4. GI Probolingo
5. GI Grati
6. GI Rejoso
7. GI Gondang Wetan
8. GI PIER
9. GI Bangil
10. GI Bumi Cokro
11. GI Pandaan
12. GI Bulu Kandang
13. GI Sukorejo
14. GI Bumi Cokro
15. GI Pandaan
16. GI Bulu Kandang.
Bagian distribusi terdiri dari 2 seksi yaitu seksi pemeliharaan distribusi dan
operasi distribusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai seksi tersebut.

2.5.7.1 Pemeliharaan Distribusi

Pemeliharaan merupakan salah satu seksi yang ada dalam


bidang distribusi. Kegiatan pemeliharaan sangat penting dikarenakan
untuk menjamin keandalan suatu peralatan dan komponen distribusi.
Tugas-tugas seksi pemeliharaan distribusi antara lain :

1. Mengusulkan dan menyusun rencana kerja


pemeliharaan fisik jaringan distribusi, proteksi,
telekomunikasi dan peralatan pendukungnya
khususnya pemeliharaan preventif;
2. Mengkoordinir dan mengendalikan
pemeliharaan/setting peralatan, frekuensi
telekomunikasi dan peralatan pendukungnya;
3. Mengkoordinir, mengendalikan, memelihara/up-
date Data Jaringan Distribusi dan data asset untuk
kelancaran proses operasional dan menjaga
keamanan data;
4. Mengendalikan penekanan susut distribusi dalam
bidang pemeliharaan untuk memperkecil susut
teknik;
5. Membuat usulan pemeliharaan, pengadaan dan
anggaran peralatan untuk kelancaran proses
operasional.

2.5.7.2 Operasi Distribusi

Operasi distribusi merupakan bagian yang bertanggung jawab


menjaga kontinuitas penyaluran tenaga listrik yang ada di PLN mulai
dari gardu Induk sampai ke pelanggan agar tetap andal, stabil, dan
terjaga. Tugas-tugas seksi operasi distribusi antara lain :
1. Mengoperasikan jaringan distribusi/ penyulang;
2. Mengoperasikan pelanggan Tingkat Menengah (TM);
3. Mengoperasikan pelanggan untuk daya 41,5-197 KVA;
4. Monitoring manuver jaringan distribusi;
5. Menangani SAIDI (Sistem Average Interupt Duration Index) dan
SAIFI (Sistem Average Interupt Frekuensi Index);
6. Mencatat dan mendata beban penyulang pada gardu induk;
7. Koordinasi dengan bagian lain seperti pemeliharaan, PDKB dan
lain – lain;
8. Melakukan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL);
9. Mengendalikan penekanan susut distribusi di bidang operasi untuk
memperkecil kerugian yang diakibatkan losses teknik.

Bagian distribusi ini mempunyai tugas utama yaitu pengawasan dan


pembenahan terhadap jaringan listrik. Salah satu tugasnya yaitu mengurangi losses/
susut dan meningkatkan keandalan jaringan agar tidak ada listrik yang padam.
Losses/ susut adalah banyaknya jumlah energi listrik yang hilang akibat dari proses
bisnis yang dihitung dari selisih jumlah kWH Bangkit dikurangi dengan jumlah kWH
jual dan pemakaian sendiri, karena hal tersebut PLN dapat mengalami kerugian.
Susut ini disebabkan oleh faktor teknis dan non teknis. Faktor teknis yang dimaksud
adalah disebabkan terlalu panjangnya jaringan sehingga arus yang dibawa hilang
diperjalanan, dan juga disebabkan penghantar yang dilewati tidak sesuai (biasanya
terlalu kecil). Untuk faktor non teknis yaitu disebabkan adanya pencurian listrik atau
pemakaian ilegal dan pembacaan meteran yang tidak benar. Dalam menanggulangi
susut tersebut, telah dilakukan banyak hal antara lain :

1. Mengganti konduktor dari yang kecil menjadi yang lebih besar.


2. Melakukan penggantian secara periodik.
3. Perbaikan sambungan supaya tidak loss contact.
4. Pengaturan pembebanan trafo.
5. Melakukan P2TL (Pemeriksaan Pemakaian Tenaga Listrik).
6. Penggalian currenttrafo yaitu besarya harus disesuaikan dengan besaran.
Jaringan distribusi berawal dari GI Distribusi diturunkan tegangannya melalui
transformator penurun tegangan (Step Down) yang semula nilai tegangannya 70 KV,
150 KV, 500 KV menjadi 20 KV. Jaringan distribusi primer yaitu jaringan tenaga
listrik yang keluar dari GI distribusi berupa kabel tanah atau Saluran Kabel
terbuka(JTM). Kemudian nilai tegangannya diturunkan kembali menggunakan trafo
penurun tegangan menjadi 380 V untuk nilai tegangan antar fasa 220 V untuk nilai
tegangan fasa-netral.

2.5.8 Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan masa akan datang dengan memperhatikan
kelayakan operasional dan finansial perusahaaan. Bagian perencanaan
terdiri dari seksi perencanan sistem distribusi, perencanaan
pengusahaan, dan sistem teknologi informasi.

2.5.8.1 Perencanan Pengusahaan

Tugas-tugas seksi perencanan pengusahaan antara lain :

1. Menyusun RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran


Perusahaan);
2. Menyusun target kinerja dan laporan penilaian tingkat
kinerja APJ;
3. Menyiapkan dan mengevaluasi penerbitan SKKO/ SKKI
terhadap PRK (Pinjaman Rekening Koran) RKAP yang
ditetapkan;
4. Melakukan koordinasi dengan seksi terkait dalam
penyusunan RKAP, SILM(Sistem Informasi Laporan
Manajemen), Laporan manajemen, LPTK, dan lain-lain.
2.5.8.2 Perencanan Sistem Distribusi

Tugas-tugas seksi perencanan sistem distribusi antara lain :

1. Menyusun rencana kerja pengembangan sistem


distribusi dan standar konstruksinya untuk
mendukung perbaikan kinerja operasi sistem
distribusi dan tercapainya target kinerja
perusahaan.
2. Menyusun justifikasi investasi sebagai
kelengkapan usulan anggaran investasi dalam
RKAP.
3. Memantau realisasi investasi dan pemeliharaan
untuk pengendalian dan pelaporan kepada
manajemen.
4. Menyusun dan mengumpulkan data yang terkait
dengan upaya peningkatan kinerja operasi sistem
distribusi

2.5.8.3 Sistem Teknologi Informasi

Tugas pokok dari seksi ini adalah mengelola sistem


komputerisasi utnuk kelancaran operasi bisnis proses dan
penyajian informasi dengan rincian tugas sebagai berikut :
1. Mengawasi pengoperasian aplikasi sistem
informasi.
2. Mengawasi pengoperasian infrastuktur sistem
informasi.
3. Mengawasi pengolahan data serta pengoperasian
database termasuk pelayanan ketersediaan dan
akurasi data.
4. Mengawasi pendistribusian data dan informasi.
5. Mengevaluaasi dan membuat usulan
pengembangan/ penerapan teknologi informasi.
2.5.9 Bagian Niaga dan Pelayanan Pelanggan

Dalam kegiatan niaga dan pelayanan pelanggan, didasarkan


pada 6 fungsi Tata Usaha Langganan (TUL) 1 sampai 6. Berikut
ini adalah penjelasan mengenai fungsi TUL 1-6.

2.5.9.1 Fungsi 1

Fungsi Pelayanan pelanggan ( FPL ) adalah fungsi


yang melaksanakan pelayanan pemberian informasi
tentang tata cara, perhitungan besarnya biaya, persyaratan
dan informasi lainnya yang berhubungan dengan
penyambungan tenaga listrik kepada calon
pelanggan/pelanggan serta masyakat umum lainnya serta
pelayanan pemberian penyambungan tenaga listrik,
perubahan data yang berhubungan dengan pemberian
penyambungan tenaga listrik yang meliputi perencanaan,
persiapan, pelaksanaan dan pengendalian. Beberapa
kegiatan yang dilakukan dalam fungsi pertama adalah :
1. Pelayanan pemberian informasi penyambungan
tenaga lisrik kepada calon pelanggan/ pelanggan
dan masyarakat umum lainnya.
2. Pelayanan permintaan penyambungan baru dan
perubahan daya
3. Pelayanan permintaan berhenti sebagai pelanggan
Perubahan nama pelanggan Perubahan golongan
tarif
4. Pelayanan permintaan penyambungan sementara,
pemutusan sementara kemudian meminta dipasang
kembali, permintaan pembayaran kembali
(resttitusi), permintaan reduksi dan pembongkaran
sambungan tenaga listrik tanpa penyambungan
kembali.
5. Pelayanan pembayaran tagihan susulan dari
penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL).
6. Pelayanan pengaduan pelanggan.
7. Pencatatan data pelanggan dan pengawasan
peremajaan data pelanggan.

2.5.9.2 Fungsi 2
Fungsi Pembacaan Meter (FPM) adalah fungsi yang
melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan &
pengendalian pada kegiatan pembacaan pencatatan dan
perekaman anngka kedudukan meter untuk alat pengukur
meter kWH, meter kVARH, meter kVA Maksimal, pada
setiap pelanggan meter, serta pembacaan dan pencatatan
penunjukan saklar waktu. Beberapa kegiatan yang
dilakukan dalam funsi pertama adalah :
1. Perencanaan dan persiapan pembacaan meter.
2. Pelaksanaan pembacaan meter.
3. Pengawasan/ pengendalian pembacaan meter.

2.5.9.3 Fungsi 3

Fungsi Pembuatan Rekening (FPR) adalah fungsi yang


melaksanakan perencanaan, persiapan, pelaksanaan &
pengendalian dalam kegiatan pembuatan rekening listrik
bulanan untuk seluruh pelanggan sesuai jadwal yang
ditetapkan.

2.5.9.4 Fungsi 4

Fungsi Pembukuan Pelanggan (FBL) adalah fungsi


yang melaksanakan perencanaan, persiapan, pelaksanaan
& pengendalian dalam kegiatan pencatatan piutang
pelanggan dan Uang Jaminan Pelanggan. Beberapa
kegiatan yang dilakukan dalam fungsi pertama adalah :

1. Merencanakan piutang pelanggan dan UJL yang akan


dicatat;
2. Menerima data piutang pelanggan dan UJL untuk
ditindaklanjuti;
3. Melaksanakan pencatatan mutasi saldo UJL;
4. Melaksanakan pengendalian piutang pelanggan, UJL
dan biaya keterlambatan;
5. Melaksanakan pemeriksaan fisik piutang pelanggan;
6. Melakukan koordinasi dengan fungsi yang terkait

2.5.9.5 Fungsi 5

Fungsi Penagihan (FPN) adalah fungsi yang


melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan &
pengendalian pada kegiatan pengurusan penagihan dan
pelayanan pembayaran piutang pelanggan ( piutang listrik
dan piutang lainnya / rupa-rupa ).

2.5.9.6 Fungsi 6

Fungsi Pengawasan Kredit (FPK) adalah fungsi yang


melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengendalian dalam kegiatan pemutusan sementara,
penyambungan kembali, pembongkaran rampung bagi
pelanggan yang terlambat membayar Piutang Pelang-gan
(Rekening Listrik) dan Kuitansi pendapatan lain-nya/rupa-
rupa, serta menyelesaikan penghapusan Piutang Ragu-
ragu.
Tagihan listrik muncul atas fungsi II dan III , supaya tagihan listrik tidak
hilang atau tercecer maka dicatat (fungsi IV) lalu ditagih (fungsi V) sehingga
muncul penerimaan uang dan pelunasan tagihan listrik (fungsi I) lalu ke fungsi VI
sebagai pemutus bila tagihan belum dibayar sementara. Setiap akhir bulan ada
Rekonsiliasi pada bagian Niaga dan bagian Akuntansi dalam hal :

1. Rekonsiliasi Piutang (TUL IV – 04, TUL IV - 06) dengan mutasi dan saldo
Buku Besar (Dilakukan oleh UP3).
2. Rekonsiliasi Penerimaan (TUL V - 06, TUL I – 06) dengan Kas / Bank
receipt (Dilakukan oleh Unit).
3. Rekonsiliasi Penjualan (TUL III – 09) dengan buku Besar (Dilakukan oleh
UP3 dan oleh Unit).

2.5.10 Bagian Alat Pengukur dan Pembatas

Salah satu bagian dalam PLN adalah bagian Alat Pengukur


dan Pembatas yang sering disingkat dengan APP. Terdapat 3
seksi penting dalam bagian ini yaitu :

2.5.10.1 Pengendalian APP


Tanggung jawab utama dari seksi ini adalah
mengendalikan perencanaan APP yang mencakup
pengukuran kualitas APP dan manajemen inventory
control, monitoring pelaksanaan pemasangan APP dan
pengoperasiannya, menganilisis kegiatan pemeliharaan
Alat Ukur dan Pembatas (APP) beserta assesoriesnya/
kelengkapannya baik preventif maupun korektif secara
optimal dan efisien.

2.5.10.2 Pengawasan P2TL.


Tanggung jawab utama dari seksi ini adalah menyusun
rencana dan melaksanakan pengadaan peralatan kerja
P2TL, memantau pelaksanaan P2TL untuk mencapat target
kinerja susut, memantau pelaksanaan pengoperasian
penertiban PJU serta meningkatkan kerjasama dengan
pihak kepolisian atau instansi terkait untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan P2TL.

2.5.10.3 Pengendalian AMR (Automatic Meter Reading)


Sistem AMR adalah sistem pembacaan atau
pengambilan data hasil pengukuran Meter Elektronik (ME)
secara terpusat dan otomatis dari jarak jauh (remote)
melalui media komunikasi tertentu menggunakan software
tertentu yang dilengkapi dengan kemampuan untuk
mengolah data. Lingkup pekerjaan dari seksi ini adalah :
1. Parameterisasi atau setting ME dan Regristrasi/
pendataan ME.
2. Pemasangan, penggantian dan pembongkaran
ME yang rusak dipelanggan.
3. Analisis dan pemanfaatan data hasil
pengukuran ME.
4. Verifikasi data yang diragukan sesuai
permintaan pelanggan.
5. Pembacaan atau pengambilan data hasil
pengukuran ME.
6. Transfer data ke billing sistem untuk penertiban
rekening.
7. Penyimpanan back up data hasil pengukuran
ME dalam media khusus.
8. Perbaikan gangguan sistem komunikasi serta
Pemeliharaan software dan hardware AMR.

PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pasuruan


merupakan salah satu bagian dari Unit Pelayanan dan Jaringan dari PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur. PLN UP3 Pasuruan yang terletak di Jalan Panglima
Sudirman No 69 Pasuruan mempunyai komitmen dalam menjalankan aktivitas usaha
jasa pelayanan kelistrikan dan berusaha untuk memenuhi harapan kepuasan
pelanggan.

Dalam melaksanakan proses bisnisnya PLN UP3 Pasuruan mempunyai sembilan


sub unit yang tersebar di wilayah Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo antara lain:
1. Unit Pelayanan dan Jaringan Pasuruan Kota
2. Unit Pelayanan dan Jaringan Gondang Wetan
3. Unit Pelayanan dan Jaringan Grati
4. Unit Pelayanan dan Jaringan Bangil
5. Unit Pelayanan dan Jaringan Pandaan
6. Unit Pelayanan dan Jaringan Prigen
7. Unit Pelayanan dan Jaringan Probolinggo
8. Unit Pelayanan dan Jaringan Kraksaan
9. Unit Pelayanan dan Jaringan Sukorejo

2.6 STRUKTUR ORGANISASI


MANAGER
PT. PLN (PERSERO) UP3 PASURUAN

ASMAN TEKNIK ASMAN ASMAN TRANSAKSI ASMAN ADM. &


PEMBANGKIT PELAYANAN

STAF

SPV. OPERASI SPV. PEMELIHARAAN SPV. TRANSAKSI SPV. PENGENDALIAN SPV. PELAYANAN
ENERGI LISTRIK SUSUT PELANGGAN

STAF STAF SPV. PENGENDALIAN SPV. ADM UMUM STAF


METER

STAF STAF STAF


BAB III
PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Praktek kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan selama 6 bulan yang dimulai
dari :

Tanggal : 01 Oktober 2018 s/d 31 Maret 2019

Tempat : PT. PLN (Persero) UP3 Pasuruan

Jadwal Masuk : Senin – Jum’at (07.30 – 16.00)

Alamat : Jl. Panglima Sudirman No. 69 Kecamatan Purworejo,


Kota Pasuruan.

3.2 Jurnal Laporan Bagian Pelayanan Pelanggan


1. Mengunduh file di EIS (Executive Information System)
Mengunduh file pada aplikasi ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu
mengunduh Monitoring Permohonan (Detail), Saldo saat ini, dan
Detail data Tunggakan.
2. Mengunduh file di AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat)
a. Kontrol TUL (Tata Usaha Langganan) 309;
b. OLAP (Online Analytical Processing);
c. Transaksi Piutang;
d. Laporan TUL IV-04;
e. New Laporan PPJ (Pajak Penerangan Jalan)
f. Laporan Pembayaran via PPOB (Payment Point Online Bank) /
Rekap Nontaglist.
g. Monitoring Pesta (Penerangan Sementara)
h. Laporan Piutang Pelanggan Gabungan.
3. Membuat Nota Dinas

Nota Dinas adalah sebuah dokumen untuk menyertai pelanggan yang


melakukan Pasang Baru Listrik, Perubahan Daya Listrik dan Migrasi.
Nota Dinas dibagi menjadi 3, diantaranya :

a. Nota Dinas Survey


b.Nota Dinas Konstruksi
c. Nota Dinas dan Surap Perintah Kerja disertai dengan spanduk.
4. Membuat SIP (Surat izin Pemasangan);
5. Mengantar Nota Dinas kepada bagian yang tertera pada Nota Dinas,
antara lain Bagian Konstruksi, Bagian Perencanaan, Bagian Jaringan,
dan Bagian Transaksi Energi;
6. Melakukan Callback kepada pelanggan Pasang Baru dan Perubahan
Daya;
7. Merekap Lapdatu (Laporan Daftar Tunggu);
8. Membuat Grafik dan Rekap data Tunggakan;.
9. Mengarsip dokumen sesuai AIL (Arsip Induk Langganan) atau data
kolektif;
10. Mengurutkan dan Men-checklist data PRR (Piutang Ragu – Ragu);
11. Mengolah file daftar daya;
12. Mencetak Invoice;
13. Mencetak Data Pemotongan Pajak Pegawai;
14. Mengirim E-Mail data PRR (Piutang Ragu-Ragu);
15. Bagian pada pelajaran OTK sarana dan Prasarana
a. Fotocopy dokumen
b. Meng-scan dokumen
c. Menghancurkan kertas
d. Mencetak dokumen.
3.3 Jurnal Laporan Bagian Jaringan

1. Mencatat Nomor SPK (Surat Perintah Kerja) dan SPBJ (Surat


Penunjukan Barang Jasa);
2. Mengetik Berita Acara Kwalitas Bahan Material;
3. Menerima Telepon Masuk;
4. Merekap Nomor Pesanan Pelanggan;
5. Merekap Data BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan;
6. Menyiapkan Barang Pesanan;
7. Meng-scan Dokumen;
8. Mengarsipkan Dokumen;
9. Memberi Label Pada Dokumen;
10. Memilah Dokumenn Tagihan Pelanggan;
11. Mencari Dokumen Berdasarkan Nomor SPK (Surat Perintah Kerja);
12. Merekap Data Monitoring LEAD (Leading Indicator) dan LEG
(Lagging Indicator) Bulan Januari 2019.

3.4 Jurnal Laporan Bagian Teknologi Informasi


1. Crimping kabel UTP dalam jenis straight;
2. Menginstall aplikasi seperti, :
a. Smadav
b. Google Chrome
c. Mozilla Firefox
d. AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat)
e. Adobe Flash Player
f. Java
g. SAP
h. Microsoft Office 2007 dan 2010
i. Winrar
j. Teamviewer
k. Core Draw
l. Driver Pack
3. Memasang Monitor dan CPU baru;
4. Menginstall Debian;
5. Mengtik di Microsoft Word dan Microsoft Excel;
6. Setting IP, DNS, Proxy;
7. Install ulang Windows 7 dan 10;
8. Mengerjakan Laporan di Aplikasi Helpdesk;
9. Mereset Password Email Outlook;
10. Menginstall Driver Printer dan Sharing Printer;
11. Memasang dan Setting Voip Telepon;
12. Setting Email Outlook;
13. Membangun Jaringan LAN baru;
14. Menambah Harddisk Internal ke Eksternal;
15. Mengganti CMOS;
16. Backup Data dari Harddisk Internal ke Eksternal;
17. Membenarkan Printer yang macet;
18. Membersihkan Perangkat keras di dalam CPU yang kotor seperti;
a. RAM
b. Harddisk Internal
c. Heatsink
d. LAN Card
e. Motherboard
19. Memasang Proyektor;
20. Merapikan Kabel LAN.

3.5 Jurnal Laporan Bagian Sekretariat


1. Surat-Menyurat
a. Meng-scan, Meng-Input, Mengarsip surat masuk dan surat keluar;
b. Login aplikasi AMS (Aplikasi Management Surat), memberi
nomor agenda kemudian diarsip sesuai ordner.
2. Mengelola SPPD (Surat perintah Perjalanan Dinas)
a. Mengecek nama pegawai yang telah melakukan perjalanan dinas;
b. Menginput nama pegawai yang telah melakukan perjalanan dinas;
c. Mencetak SPPD (Surat perintah Perjalanan Dinas);
d. Memberi stempel nama perusahaan pada SPPD;
e. Meng-close SPPD;
f. Mengarsip SPPD.
3. Memberi stempel pada berkas pegawai;
4. Menelepon dan menerima telepon masuk baik dari pelanggan maupun
operator;
5. Meng-scan dan merekap Restitusi Kesehatan pegawai;
6. Menginput dan mencetak bukti kas / bank pengeluaran;
7. Mengganti nomor ordner;
8. Menginput restitusi kesehatan pegawai dan pensiunan;
9. Memfaktur berkas perusahaan;
10. Membuat tanda terima surat;
11. Menginput Restitusi BP;
Dokumen restitusi BP adalah surat perihal Restitusi Penyambungan
Baru kepada calon pelanggan dengan kerangka : Identitas
permohonan (Tanggal permohonan, nomor agenda dd, jumlah rupiah
BP). Alasan restitusi, Nama Permohonan, alamat, bank, dan nomor
rekening.
12. Meng-Entry dan mencetak bulti Kas Keluar;
13. Meng-Input restitusi SPPD;
14. Memilah dokumen Investasi;
15. Memilah dan mengarsip Surat Perjanjian;
16. Mencatat surat masuk pada buku ekspedisi;
17. Mengirim file melalui E-mail;
18. Bagian pada pelajaran OTK Sarana dan Prasarana
a. Fotocopy dokumen;
b. Meng-scan dokumen;
c. Menghancurkan kertas;
d. Mencetak dokumen.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Setelah penulis menjalankan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di PT. PLN


(Persero) UP3 Pasuruan selama ± 6 bulan, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa Praktek Kerja Industri itu sangat penting bagi pelajar Sekolah
Menengah Kejuruan karena peserta Prakerin dapat terjun langsung ke lapangan, serta
dituntut untuk bertanggung jawab atas apa yang telah dilaksanakannya PRAKERIN
tersebut.

PT. PLN (Persero) UP3 Pasuruan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan yang
mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. PT. PLN (Persero) UP3
Pasuruan merupakan singkatan dari kata Perusahaan Listrik Negara. Istilah
Perusahaan Listrik Negara apabila disingkat yaitu menjadi PLN. Akronim PLN
(Perusahaan Listrik Negara) merupakan singkatan/akronim resmi dalam Bahasa
Indonesia. PT. PLN UP3 Pasuruan terletak di Jl. Panglima Sudirman No. 69 Kota
Pasuruan.

4.2 Saran

Sesungguhnya dalam laporan ini penulis hanya ingin menguraikan pengalaman-


pengalaman penulis sebagai peserta Prakerin kepada guru-guru di sekolah dan
kepada Pembimbing di PT. PLN (Persero) UP3 Pasuruan.

Kami mengharapkan Pembimbing Sekolah menyarankan kepada Pembimbing


Industri agar Siswa Prakerin dapat di tempatkan yang sesuai dengan Program
Keahliannya (Jurusan) agar dapat menjadi gambaran jelas bagaimana kerja lapangan
yang sesuai dengan Program Keahliannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Listrik_Negara#Anak_Perusahaan_PLN
https://www.academia.edu/6620892/BAB_II_Profil_Perusahaan_PLN
LAMPIRAN

Gedung PT PLN (Persero) UP3 Pasuruan

Ruang Rapat “TENGGER”


Ruang Rapat “ARJUNO”

Ruang Rapat “WELIRANG”

Ruang Rapat “BROMO”


KNOWLEDGE CORNER

SAFETY CORNER
Foto bersama Pembimbing

(BAGIAN TEKNOLOGI INFORMASI)

(BAGIAN JARINGAN)
(BAGIAN ADMINISTRASI DAN PELAYANAN PELANGGAN)

(BAGIAN SEKRETARIAT)

Anda mungkin juga menyukai