Anda di halaman 1dari 36

BAHAN AJAR MENGGUNAKAN EJAAN

DAN TANDA BACA YANG BENAR

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

DISUSUN: MUHAMMAD ANDI MAULANA

NIM: 17.1.1289

AKADEMI KESEHATAN ASIH HUSADA

JL MUCHAROM 01 KEDUNGMUNDU TEMBALANG

SEMARANG

2019
PRAKATA

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat Taufik serta Hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan bahan
ajar sebagai salah satu kerangka acuan bagi mahasiswa dalam menempuh mata
kuliah keperawatan . Bahan ajar ini diperuntukkan bagi semua Program Studi D-III
Keperawatan Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang.

Bahan ajar ini memuat tentang konsep menggunakan ejaan dan tanda baca
yang benar. Harapan tim penyusun bahan ini menjadi pegangan dan pedoman bagi
mahasiswa Asih Husada Semarang.

Kepada semua pihak yang telah membantu menyusun bahan ajar ini
diucapkan terima kasih. Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi kita dalam
mengembangkan sistem pendidikan keperawatan khususnya di prodi D-III
Keperawatan Akademi Kesehtaan Asih Hsada Semarang.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 28 Februari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover ...............................................................................................................................

Prakata..............................................................................................................................

Daftar isi...........................................................................................................................

Bagian 1
Mengunakan ejaan dan tanda baca yang Benar

BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat...............................................................................
B. Kompetensi.......................................................................................
C. Indikator ........................................................................................ .....
D. Tujuan..............................................................................................
E. Materi...........................................................................................................
F. Latihan Soal.....................................................................................
G. Rankuman materi..............................................................................
H. Kunci jawaban..................................................................................

Daftar Pustaka
Bagian 1
Tanda Baca Yang Benar

Deskripsi

Topik perspektif Tanda baca yang benar diberikan kepada mahasiswa bertujuan
untuk menjelaskan cara penulisan yang benar, dan fungsi untuk meningkatkan
aplikasi pengetahuan ilmiah dalam praktik pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

A.Kompetensi
Kompetensi

1. Standar Kompetensi

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu memahami


menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar fungsi untuk meningkatkan
aplikasi pengetahuan ilmiah dalam praktik pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

2. Kompetensi Dasar

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang menggunakan


ejaan dan tanda baca yang benar.
3. Indikator

1) Mengetahui dan memahami ejaan dan tanda baca yang benar


2) Mengidentifikasi penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar
3) Menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar

Tujuan Pembelajaran
B. Tujuan pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahaiswa mampu:

1) Menjelaskan pengertian ejaan dan tanda baca yang benar


2) Menjelaskan macam macam ejaan dan tanda baca yang benar
3) Menjelaskan fungsi ejaan dan tanda baca yang benar

MATERI
MATERI

EJAAN DAN TANDA BACA


Pemakaian Huruf Besar/Kapital dan Huruf Miring
A. Huruf Besar
Beberapa kaidah baku yang harus ditaati dalam penggunaan huruf besar adalah:
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contohnya:
Saya lapar.
Berita tentang peristiwa itu dimuat di surat kabar.
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada petikan langsung.
Contohnya:
Presiden bertanya “Berapa banyak keluarga miskin di NTT?”
“Semua pekerjaan rumah sudah selesai dikerjakan” kata Adik.
“Sebentar ya!” katanya sambil masuk kembali ke kamar.
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungangan
dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contohnya:
Allah
Yang Mahakuasa
Allah akan memberikan jalan keluar kepada umat-Nya.
Alkitab
Quran
Kristen
Bimbinglah hamba-Mu, ya, Tuhan, ke jalan yang Engkau
kehendaki
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Contohnya:
Sultan Hamengko Buwono ke XII
Nabi Musa
Hajah Eyanoer
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang
Contohnya:
Dia baru saja dinobatkan sebagai raja
Tahun ini Putri pergi naik haji
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, atau nama tempat.
Contohnya:
Wakil Presiden Boediono.
Perdana Mentri Ramos Horta
Jendral Adoe Tae
Profesor Yusuf Henukh
Gubernur Nusa Tenggara Timur

Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat
yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat:
Contohnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik kemarin?
Kemarin Doktor Marthen Mullik dikukuhkan menjadi profesor.
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Contohnya:
Soesilo Bambang Yodhoyono
Frans Umbu Datta
Paulusa Isliko
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai jenis atau satuan ukuran:
Contohnya:
Mesin diesel
5 ampere
10 volt
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contohnya:
Satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.
Berbagai macam suku di NTT antara lain suku Rote, Sabu, dan
Timor.
Menjaga ketertiban dunia adalah juga tanggung jawab bangsa
Indonesia.
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan:
Contohnya:
Mengindonesiakan kata asing
Keinggris-inggrisan
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
Contohnya:
bulan Maret
hari Natal
tahun Masehi
hari Senin
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang
tidak dipakai sebagai nama.
Contohnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan
bangsanya
Perlombaan senjata dapat memicu pecahnya perang dunia
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contohnya:
Timor Barat
Selat Pukuafu
Gunung Mutis
Danau Batur
Jalan El Tari
Kali Noelmina
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak
dipakai menjadi unsur nama diri.
Contohnya:
mandi di kali
menyeberangi selat
menuju ke barat
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang
dipakai sebagai namajenis.
Contohnya:
garam inggris
gula rote
jagung rote
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata
seperti dan .
Contohnya:
Republik Indonesia
Dewan Perwakilan Rakyat
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Peraturan Pemerintah Nomor 19, Tahun 2010
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan resmi
negara, lemabaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama
dokumen resmi .
Contohnya:
menjadi sebuah republik
beberapa instansi pemerintah
menurut undang-undang yang berlaku
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
serta dokumen resmi.
Contohnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Rancangan Undang-Undang Guru dan Dosen
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata
ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judu;
karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak
terletak pada posisi awal.
Contohnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke
Roma
Saya suka membaca majalah Bahasa dan Sastra
Ia suka membaca harian umum Pos Kupang
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
dan sapaan.
Contohnya:
Dr. doctor
M.A. Master of Arts
S.H. Sarjana Hukum
Ir. Insinyur
Dra. Doktoranda
Prof. Profesor
Tn. Tuan
Ny. Nyonya
Sdr. Saudara
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan.
Contohnya:
“Kapan Saudara diwisuda?” tanya Kakak
“Silahkan diminum, Nak” kata Ibu
Meraka pergi bertanya kepada Pak Camat
Besok pagi Bapak akan tiba
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Contohnya:
Sudah sadarkah Anda?
Lamaran Anda telah kami terima
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Contohnya:
Kita patut menghormati sudara kita, ibu dan bapak kita.
Dia adalah salah seorang camat di kabupaten Rote Ndao.

B. Huruf Miring
Sama halnya dengan Huruf Besar, penggunaan huruf miring pun harus mengikuti
kaidah baku berikut ini:
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan
surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Contohnya:
Majalah Tempo.
Buku Kecerdasn Emosional karangan Daniel Coleman
Surat kabar Pos Kupang
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata tertentu.
Contohnya:
Huruf pertama kata emosi ialah e.
Buatlah sebuah kelimat dengan kecerdasan emosional
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contohnya:
Nama ilmiah rumput kume adalah Sorghum plumosum
Sebuah team work yang kuat perlu dilatih secara teratur

Penulisan Kata

Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai suatu kesatuan
Contohnya:
Saya lapar karena belum makan sejak kemarin
Kami rajin sekali
Kata Turunan
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contohnya:
bertenaga
menengok
membuat
disuntik
Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis serangkai
dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Contohnya:
Bertepuk tangan
mengalir
garis bawahi
sebar luaskan

Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Contohnya:
digarisbawahi
penghancurleburan
menyebarluaskan
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata
itu ditulis serangkai.
Contohnya:
antarkota
antarpulau
mancanegara
pascasarjana
semiprofessional
ekstrakurikuler
dwiwarna
Catatan:
Jika bentukterikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf besar,
di antara kedua unsur kata tersebut dituliskan tanda hubung (-).
Contohnya:
non-Indonesia
pan-Pasifik

Kata ulang
Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan menuliskan tanda hubung (-) di
antara kedua kata.
Contohnya:
anak-anak
kuda-kuda
huru-hara
Gabungan Kata
Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-
unsurnya ditulis terpisah.
Contohnya:
duta besar
mata kuliah
persegi panjang
model lienar
Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan
pengertian, dapat ditulis dengan tanda penghubung untuk menegaskan
pertalian di antara unsure yang bersangkutan.
Contohnya:
alat pandang-dengar
ibu-bapak kami yang berada di seberang lautan
orang tua-muda
anak-istri saya
Gabungan kata yang lazim ditulis serangkai.
Contohnya:
acapkali
olahraga
manasuka
adakalnya
Kata Ganti
Kata ganti ku, kau-, dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku,
-mu, dan –nya ditulis serangkia dengan kata yang mendahuluinya.
Contohnya:
Apa yang kubuat pasti ada alasannya
Hartamu, hartku, dan hartnya tidak mungkin disatukan
Mengapa kaulakukan itu?

Kata Depan di, ke dan dari


Kata depan di, ke dan dari itulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali dalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan
daripada.
Contohnya:
bermalam di sini
pergi ke sekolah
Kamu dari mana?

Kata si dan sang


Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya .
Contohnya:
Rumah itu dilahap dalam sekejap olegh si jagomerah
Ternyata sang musang dan sang kancil adalah dua tokoh dalam
cerita itu.
Partikel
Partikel –lah, -kah, -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya .
Contohnya:
Bacalah soal secara teliti sebelum mulai menjawab
Siapakah yang sanggup melawan Goliat?
Apatah gunanya bermuram durja
Partikel –pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, selain kelompok yang
dianggap padu dengan pun yang sudah lazim digunakan (adapun, andaipun,
ataupun, bagaimanpun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun,
sekalipun, sungguhpun, sekalipun, dan walaupun).
Contohnya:
Apa pun makanannya, minumannya pasti gula sabu
Jika majikan tidak ada di rumah, pembantu pun berlagak seperti
tuan
Walaupun aku harus menderita, aku akan terus maju
Sekalipun kita tidak sependapat, saya akan mendukung Anda
Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian
kalimat mendahuluinya atau mengikutinya.
Contohnya:
Keadaan neraca keuangan perusahaan per 1Maret 2011
Pertambahan bobot badan sapi per hari adalah 2 kg
Semua penumpang harus memasuki pesawat udara satu per satu

Singkatan dan Akronim


a. Singkatan
Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan
tanda titik.
Contohnya:
A. K. Malik
Muh. Nuh
M.B.A. Master of business administration.
M.Sc. Master of science
Ph.D. Doctor of philosophy
Bpk. Bapak
Sdr. Saudara
Kol. Kolonel
Kel. Keluarga
Singkatan nama orang resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis
dengan huruf besar dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Contohnya:
GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
MPR Majelis Permisyawaratan Rakyat
KTP Kartu Tanda penduduk
Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau diikuti dengan tanda titik.
Contohnya:
Dll. dan lain-lain
dst. dan seterusnya
sda. sama dengan atas
tetapi:
a.n. atas nama
d.a. dengan alamat
u.p. untuk perhatian
u.b. untuk beliau

b. Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai
kata.

Akronim nama diri berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya
dengan huruf besar.
Contohnya:
TNI Tentara Nasional Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
FKIP Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
SIM Surat Ijin Mengemudi
KTP Kartu Tanda Penduduk

Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf besar.
Contohnya:
Bapenas Badan Perencanaan Nasional
Fapet Undana Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana

Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contohnya:
pemilu pemiliham umum
tilang bukti pelanggaran
rapim rapat pimpinan
Pemakaian Tanda Baca
Tanda baca sangat esensial dalam bahasa tulis, karena tanpa tanda baca, makna kata
atau frasa atau kalimat menjadi kabur bahkan kacau. Tanda baca yang lazim
digunakan dewasa ini didasarkan atas intonasi, dan sebagian didasarkan atas relasi
gramatikal, frasa, dan inter-relasi antar bagian kalimat. Tanda-tanda baca yang
umumnya dipakai dalam bahasa Indonesia adalah:

Tanda Titik (.)


Tanda titik dipakai pada akhir kalimat.
Contohnya:
Kita liburan ke Bali.
Saya datang terlambat.

Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, iktisar, atau
daftar.
Contohnya:
a.1.1 Pembangunan
a.1.2 Lingkungan
b.1.1 Cara membangun rumah
b.1.2 Dukungan keuangan

Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
Contohnya:
Pukul 1.35.20

Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu.
Contohnya:
1.3.5.20 jam
0.0.30 jam

Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan
tanda Tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Contohnya:
Mullik, M. L. 2011. Bahasa Indonesia Dalam Karya Tulis
Ilmiah. Undana Press

Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.


Contohnya:
Jumlah buruh yang berdemontrasi adalah 30.800 orang.

Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau


kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contohnya:
Nomor telpon genggamnya adalah 0812367873.
Undana didirikan pada tahun 1964 oleh konsorsium yang
diketuai El Tari.

Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau
kepala ilustrasi, table, dan sebagainya.
Contohnya:
Fluktuasi pertambahan berat badan ternak sapi dapat di lihat pada
Tabel 3 dalam Bab II, dan Grafik 10 dalam Bab V buku ini.

Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengiriman dan tanggal surat atau
(2) nama alamat penerima surat.
Contohnya:
Yth. Sdr. Nimrot Kase (tanpa titik)
Jalan Soeharto 72 (tanpa titik)
Kupang (tanpa titik)
1 Maret 2011 (tanpa titik)

Tanda Koma (,)


Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contohnya:
Saya membutuhkan batu, kayu, semen, dan pasir untuk
membangun rumah.
Urutan dari angka bulat terkecil adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan
seterusnya.

Tanda koma dipakai untuk memisahkan suatu kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Contohnya:
Saya akan hadir, tetapi agak terlambat karena ada rapat di kantor.
Ia tidak berangkat ke Surabaya, melainkan ke Jakarta.

Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahuli induk kalimat.
Contohnya:
Kalau lapar, saya Saya akan makan.
Karena terlambat, ia tidak bisa menjawab semua soal ujian
dengan baik.

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimat.
Contohnya:
Saya akan makan kalau saya lapar.
Ia tidak bisa menjawab semua soal ujian dengan baik karena
terlambat.

Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat
yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu,
jadi, lagi pula, meskipun, begitu, dan tetapi
Contohnya:
… … . Oleh karena itu, saya memutuskan untuk tidak datang.
… … . Akan tetapi, kebenaran tidak bisa ditutupi dengan cara
apapun.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari
kata lain yang terdapat dalam kalimat.
Contohnya:
O, saya kira Anda bukan orang rote.
Istirahat yang cukup, ya, biar cepat sembuh
Aduh, sakit sekali.

Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Contohnya:
Katanya, “Saya lapar sekali’
“Saya lapar sekali” katanya, “Karena tidak makan sejak
kemarin.”

Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c)
tempat dan tanggal, dan (d) nama tempat dan wilayah atau negara yang
ditulis berurutan.
Contohnya:
Nama dan alamat tempat kerja saya adalah Fakultas Peternakan,
Universitas Nusa Cendana, Jalan Adisucipto 10, Penfui, Kupang,
NTT 85001, Indonesia.

Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
Contohnya:
Mullik, Marthen. 2011. Bahasa Indonesia Dalan Karya Tulis
Ilmiah. Undana Press.

Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.


Contohnya:
A.K. Malik, Kalimat Efektif (Kupang, Undana Press, 2011), hlm
19.
Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contohnya:
M. L. Mullik, Ph.D.
A. Konda Malik, M.P.

Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Contohnya:
6,9 km
Rp 56,50

Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
Contohnya:
Teman kerja saya, pak Agus Konda Malik, sangat mahir dalam
berbahasa.
Semua mahasiswa, baik jurusan produksi maupun nutrisi, wajib
hadir.

Tanda koma dipakai -untuk menghindari salah baca- di belakang keterangan yang
terdapat pada awal kalimat .
Contohnya:
Dalam masalah berbahasa, kita harus menaati kaidah-kaidah
baku.
Atas kesediaannya, diucapi terima kasih.

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru.
Contohnya:
“Dari mana Anda memperoleh buku itu?” tanya kakak sambil
melotot.
Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis dan setara.
Contohnya:
Rasa kantuk semakin berat; pekerjaan pun belum rampung juga.

Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan yang memisahkan yang setara di dalam kalimat majemuk.
Contohnya:
Ayah membaca Koran di verandah, Ibu sibuk bekerja di dapur;
Adik menghafal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri
asyik menonton acara “Kick Andy”.

Tanda Titik Dua (:)


Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian
atau perintah.
Contohnya:
Para pegawai kantor ini membutuhkan peralatan kantor: meja,
kursi, dan komputer, dan printer.

Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contohnya:
Para pegawai kantor ini membutuhkan meja, kursi, komputer,
dan printer.

Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan perintah.
Contohnya:
Ketua : Kase Metan
Sekretaris : Ama Tobo
Tempat Kuliah : Ruang E1
Waktu : 09.00 Wita
Tanda titik dua dipakai (a) di antara jilid atau nomor dan halam, (b) di antara bab
dan ayat dalam kitab suci, (c) di antara dua judul dan anak judul suatu
karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Contohnya:
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner, 13:20-28
Ibrani 3:1-10
Mullik, Marthen. 2011. Bahasa Indonesia Dalan Karya Tulis
Ilmiah: Sebuah Tinjauan Aplikatif. Kupang: Undana Press.

Tanda Hubung (-)


Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian
baris.
Contohnya:
Selain mengajar, Benjamin juga melakukan kegiatan peneliti-
an yang berkaitan dengan maslah peternakan di NTT.

Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran
dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Contohnya:
Tandah pada ternak sapi merupakan alat pertahan-
an tubuh yang dipakai untuk menghancurkan musuh.

Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Angka 2 pada kata ulang tidak
bisa pakai dalam teks karangan resmi.
Contohnya:
bapak-bapak (tidak ditulis bapak 2)
kadang-kadang (tidak ditulis kadang 2)
berulang-ulang (tidak ditulis ber-ulang2)

Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian
tanggal.
Contohnya:
k-e-l-u-r-a-h-a-n
02-03-2011
Tanda hubung dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata atau
ungkapan, dan (b) penghilangan bagian-bagian kelompok kata.
Contohnya:
ber-evolusi
sepuluh-ribuan
Tanggung jawab- dan kesetiakawanan-sosial

Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang
dimulai dengan huruf besar, (b) ke- dengan angka, c) angka dengan –an, (d)
singkatan berhuruf besar dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan
rangkap.
Contohnya:
se-Undana
tahun 2000-an
mem-PHK-kan
Sinar-X
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing.
Contohnya:
di-upgrade, di-cut off

Tanda Pisah (-)


Tanda pisah membatasi penyisipan kata yang memberi penjelasan di luar bangun
kalimat.
Contohnya:
Dengan bekerja bersama -berdasarkan pengalaman saya selama
bertahun-tahun- semua target organisasi dapat dicapai.

Tanda pisah menegaskan adanya keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi
lebih jelas.
Contohnya:
Temuan Esintain -gaya gravitasi- telah meletakan landasan yang
kuat dalam pengembangan bidang penerbangan.
Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti
‘sampai’ atau ‘sampai dengan’.
Contohnya:
1998-2011
Tanggal 25-04-1965
Kupang-Soe-Kefa

Tanda Elipsis (…)


Tanda elpisis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Contohnya:
Kalau begitu …, ya, tidak perlu dirisaukan lagi.

Tanda elpisis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian
yang dihilangkan.
Contohnya:
Dan, perjuangan pergerakan kemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu … bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Catatan: Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu


dipakai empat titik, tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu
buah untuk menandai akhir kalimat.

Tanda Tanya (?)


Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya, dan untuk menandai bagian kalimat
atau pernyataan yang disangsikan kebenarannya.
Contohnya:
Apakah Anda dalam keadaan sehat?
Memangnya kamu dari Australian?

Tanda Seru (!)


Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi
yang kuat.
Contohnya:
Alangkah malangnya nasib pemuda itu!
Keluar dari rumahku sekarang juga!
Merdeka!

Tanda Kurung ((…))


Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contohnya:
Dokumen usulan ini dilengkapi dengan lampiran-lampiran (daftar
nama anggota, ijasah, surat keterangan berkelakuan baik, dan
hasil wawancara) seperti yang disyaratkan.

Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral
pokok pembicaraan.
Contohnya:
Setiap tahun, ratusan peselancar dari berbagai negara mengadu
keahlian dalam Kompetisi Selancar Rote Ndao di Nemberala
(pantai yang memiliki gulungan ombak terbaik nomor 2 di
dunia)

Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan.
Contohnya:
Bajak laut itu berasal dari (pulau) Alor

Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang merinci satu urutan keterangan.
Contohnya:
Produktivitas menyangkut aspek (a) masukan, (b) proses, dan (c)
luaran

Tanda Kurung Siku ([…])


Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda
itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di
dalam naskah asli.
Contohnya:
Melindungi satwa li[a]r tidaklah mudah.

Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda
kurung (…).
Contohnya:
Rumput kume adalah rumput unggul lokal (asli NTT [bernama
latin Sorghum plumosum] khususnya terdapat di Timor, Rote,
Sabu, Sumba) yang memiliki nilai gizi tinggi.

Tanda petik (“…”)


Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah
atau bahan tertulis lainnya.
Contohnya:
“Saya mandi dulu, ya” kata Andri, “Silahkan duduk dulu”
Ada pepatah yang berbunyi “rajin belajar, pangkal pandai”

Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam
kalimat.
Contohnya:
Puisi “Aku” digubah oleh W.S.Rendra
Modul “Tanda Baca dan Ejaan” terdapat pada halaman 2-20.

Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai
arti khusus.
Contohnya:
Cara menyusun ransum ayam dapat dilakukan dengan metode
“coba-coba”.
Model potongan rambut acak dikenal dengan nama “punk”.

Tanda petik tunggal (‘…’)


Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contohnya:
Kata ayah, “tidakkah kamu dengar bunyi ‘tok…tok… tok’ di
pintu?”

Tanda petik tunggal mengapit makna terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan
asing.
Contohnya:
Sustainable ‘berkelanjutan’

Tanda garis miring ( / )


Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun tawim.
Contohnya:
No. 124/Fpt/III/2011
Perumahan Dosen Undana Blok D/5
Tahun Akademik 2010/2011

Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap.
Contohnya:
Bapak/Ibu/Saudara
Biaya pendidikan sebesar Rp 5 juta/semester
Sebuah alinea hanya boleh memilik satu buah gagasan/ide
pokok.

Tanda Penyingklat atau Apostrof (‘)


Tanda penyingklat atau apsotrof menunjuk penghilangan bagian kata atau bagian
angka tahun.
Contohnya:
Engkau ’kan berhasil asalkan tidak menyerah (‘kan = akan)
3 Maret ’11 (’11 = 2011)

3. PENUTUP
Ringkasan
Seorang penulis yang mengharapkan idea atau gagasan dituangkannya dalam bentuk
bahasa tulis dapat dipahami dengan jelas dan benar oleh pembaca, maka penulis
tersebut harus menggunakan ejaan dan tanda baca sesuai standar baku berbahasa
tulis. Tanpa penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar, sebuah tulisan hanyalah
rangkaian kata, frasa, dan kalimat yang tidak memiliki arti apa-apa. Dengan
demikian, pemahaman dan penguasaan ejaan dan tanda baca baku dalam bahasa
Indonesia merupakan hal yang wajib dan mutlak bagi seluruh masyarakat yang
menggunkan bahasa tulis sebagai media komunikasi.

Perlatihan
Buatlah sebuah naskah tulisan yang panjangnya satu alinea yang terdiri dari 6-10
kalimat. Usahakan untuk menggunakan jenis ejaan dan tanda baca sebanyak
mungkin.

Jawaban Perlatihan
Cross check penggunaan ejaan dan tanda baca yang Anda gunakan dengan kaidah-
kaidah yang diuraikan dalam modul ini.

Tes Mandiri
Identifikasi dan perbaikilah semua ejaan dan tanda baca yang salah atau hilang dalam
naskah tertulis di bawah ini:
produksi biomasa rumput kume cukup tinggi pada musim hujan produksi
rumput kume dapat mencapai 17 ton bahan segar per ha atau 3,73 ton bahan
kering per ha dami dato 1998 sayangnya karena rumput ini tumbuh secara alami
dan belum ada upaya budidaya sehingga hanya dapat dipanen sekali dalam
setahun pada musim hujan potensi produksi inipun belum dimanfaatkan karena
pada waktu yang bersamaan ketersediaan jenis pakan lain yang lebih palatabel
masih cukup berlimpah apalagi sifat selektifitas sapi saat merumput sehingga
cenderung memilih jenis hijauan pakan yang lebih halus daripada rumput kume
yang agak kasar oleh karenanya kelimpahan produksi rumput kume tidak
dimanfaatkan oleh ternak secara langsung maupun oleh peternak kenyataan di
lapangan masih ditemui adanya standing hay rumput kume ini hingga musim
kemarau tiba akumulasi biomasa rumput kume yang cukup tinggi dalam bentuk
stading hay di lokasi menjadi bahan baku yang sangat baik bagi api sehingga
setiap tahun selalu terjadi kebakaran di lahan lahan terbuka di mana terdapat
hay ruput kume

Umpan Balik
Cocokan jawaban Anda dengan jawaban Test Mandiri pada bagian 3.6. dalam modul
ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah Anda pelajari dalam
modul ini.

Jawaban Test Mandiri

Terdapat 26 ejaan dan tanda baca (di-bold dan digaris bawahi) yang salah dalam
naskah di bawah ini yang harus diperbaiki:

Produksi biomasa rumput kume cukup tinggi. Pada musim hujan produksi
rumput kume dapat mencapai 17 ton bahan segar per ha atau 3,73 ton bahan
kering per ha (Dami Dato, 1998). Sayangnya, karena rumput ini tumbuh secara
alami dan belum ada upaya budidaya sehingga hanya dapat dipanen sekali
dalam setahun pada musim hujan. Potensi produksi inipun belum dimanfaatkan
karena pada waktu yang bersamaan, ketersediaan jenis pakan lain yang lebih
palatabel masih cukup berlimpah, apalagi sifat selektifitas sapi saat merumput
sehingga cenderung memilih jenis hijauan pakan yang lebih halus daripada
rumput kume yang agak kasar. Oleh karenanya, kelimpahan produksi rumput
kume tidak dimanfaatkan oleh ternak secara langsung maupun oleh peternak.
Kenyataan di lapangan masih ditemui adanya standing hay rumput kume ini
hingga musim kemarau tiba. Akumulasi biomasa rumput kume yang cukup
tinggi dalam bentuk stading hay di lokasi menjadi bahan baku yang sangat baik
bagi api sehingga setiap tahun selalu terjadi kebakaran di lahan-lahan terbuka di
mana terdapat hay ruput kume.
F. Latihan Soal

1. Penulisan kata bilangan yang sesuai dengan EYD terdapat pada kalimat berikut..

a. Tahun ini negara Indonesia merayakan hari jadi yang ke-70.

b. Anaknya dapat mencapai juara ke tiga.


c. Pada hari yang ke-tiga anak diperiksa lagi darahnya.

d. Asosiasi para lulusan SMA I hari ini mengadakan peringatan ulang tahunnya
yang ke duabelas.

e. Mahasiswa yang masa studinya pada saat ini berada pada semester ke IX
mendapat peringatan.

2. Penulisan kata menggunakan huruf kapital yang benar berikut ini adalah..

a. Pada hari senin akan diadakan upacara bendera.

b. Pada hari Senin akan diadakan Upacara Bendera.

c. Pada hari Senin akan diadakan upacara bendera.

d. Pada hari Senin akan diadakan upacara Bendera.

e. pada hari senin akan di adakan upacara bendera.

3. Penulisan judul prosa berikut ini yang benar adalah..

a. Si Buta dari Gua Hantu

b. Si Buta Dari Gua Hantu

c. Si Buta dari Gua Hantu.

d. Si buta dari gua hantu.

e. si buta dari gua hantu

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung di bawah ini
semuanya benar, kecuali..

a. Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”

b. Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, Nak!”

c. “Kemarin engkau terlambat,” katanya.

d. “Besok pagi,” kata ibu, “dia akan berangkat”

e. “apa yang kau makan itu?” kata Ibu.


5. Penulisan kata bercetak miring dalam kalimat berikut sesuai dengan EYD,
kecuali....

a. Para pengusaha propertis pada saat krisis ekonomi ini dihadapkan pada
sejumlah problema yang tidak mudah diatasi.

b. Subyektifitas pada suatu penilaian yang tinggi akan menimbulkan penilaian


yang tidak obyektif.

c. Di antara persyaratan keilmuan suatu penelitian ilmiah adalah kerja analisa.

d. Pada jaman yang penuh dengan ketidakpastian ini perencanaan suatu kegiatan
tidak dapat dirumuskan dengan tegas.

e. Varietos padi yang baru saja ditemukan sangat diminati masyarakat.

6. Bacalah kalimat berikut!


Memo itu ditandatangani oleh Dani, MM a/n CV Prima.
Perbaikan tanda baca pada kalimat tersebut adalah ....
a. Memo itu ditandatangani oleh Dani, M.M. a.n. CV Prima.
b. Memo itu ditandatangani oleh Dani, M.M. a/n CV Prima.
c. Memo itu ditandatangani oleh Dani, M.M. a.n. C.V. Prima.
d. Memo itu ditandatangani oleh Dani, MM. An CV. Prima.

7. Bacalah teks berikut!


(1) R.A. Kartini meninggal pada usia 25 tahun dan dimakamkan di Rembang. (2)
Setelah R.A. Kartini, meninggal SH Abendanon membukukan surat-surat Kartini.
(3) Buku itu diberi judul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Perbaikan penggunaan tanda baca pada kalimat (2) yang tepat adalah ....
a.. Setelah RA Kartini meninggal, S.H. Abendanon membukukan surat-surat
Kartini.
b. Setelah R.A Kartini meninggal, S.H. Abendanon membukukan surat-surat
Kartini.
c. Setelah R.A. Kartini meninggal, S.H. Abendanon membukukan surat-surat
Kartini.
d.. Setelah R.A. Kartini meninggal, SH Abendanon membukukan surat-surat
Kartini

.8. Bacalah teks berikut!


Pembatasan pembelian solar bersubsidi diyakini tidak hanya mempersulit teknis
operasional awak angkutan. Hal itu juga akan memengaruhi harga barang-biaya
transportasi dan biaya kesehatan. Akhirnya, hal itu akan mengurangi tingkat
kesejahteraan buruh.

Perbaikan penggunaan tanda baca pada teks tersebut adalah ....


a. tanda titik (.) diganti titik dua (:)
b. tanda titik (.) diganti titik koma (;)
c. tandan hubung (-) diganti titik koma (;)
d. tandan hubung (-) diganti koma (,)

9. Bacalah teks berikut!


Peringkat tertinggi yang pernah dicapai adalah posisi ke; 19 untuk kelas tunggal
dan ke (9) untuk kelas ganda

Perbaikan penggunaan tanda baca pada teks tersebut adalah ...


a. Peringkat tertinggi yang pernah dicapainya adalah posisi ke, 19 untuk kelas
tunggal dan ke, 9 untuk kelas ganda.
b. Peringkat tertinggi yang pernah dicapai adalah posisi ke-19 untuk kelas
tunggal dan ke-9 untuk kelas ganda.
c. Peringkat tertinggi yang pernah dicapai adalah posisi ke-(19) untuk kelas
tunggal dan ke-(9) untuk kelas ganda
d. Peringkat tertinggi yang pernah dicapai adalah posisi ke: 19 untuk kelas
tunggal dan ke: 9 untuk kelas ganda

10. Bacalah kalimat berikut!


Ana, lahir di Sukamaju Bandung pada Mei 2003.

Perbaikan tanda baca pada kalimat tersebut adalah ...


a. Ana lahir di Sukamaju, Bandung, pada Mei 2003.
b. Ana lahir, di Sukamaju Bandung pada Mei 2003.
c. Ana lahir di, Sukamaju Bandung pada Mei 2003.
d. Ana lahir di Sukamaju Bandung, pada Mei 2003

G. RANGKUMAN MATERI

Setelah kita memahami apa yang telah di paparkan di atas, kita dapat mengambil
sebuah kesimpulan bahwa :

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan


bagaimana antarhubungan antara lambang-lamabang itu (pemisahan dan
penggambungan dalam suatu bahasa), secara teknis yakni dimaksud dengan ejaan
adalah penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca.

Ejaan antara lain berfungsi sebagai :

1. Landasan pembakuan tata bahasa.

2. Landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan.

3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.

Perkembangan ejaan meliputi :

Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar
kalimat-kalimat yang kita tulis dapat di pahami orang persis seperti yang kita
maksudkan.

Jenis tanda baca dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Tanda baca titik (.)

b. Tanda baca koma (,)

c. Tanda baca titik koma (;)

d. Tanda baca titik dua (:)

e. Tanda hubung (-)

f. Tanda pisah (–)


g. Tanda elipsis (…)

h. Tanda kurung ((…))

i. Tanda tanya (?)

j. Tanda seru (!)

k. Tanda kurung siku ( [] )

l. Tanda petik (“…..”)

m. Tanda petik tunggal (‘…’)

n. Tanda garis miring (/)

o. Tanda apostrof (‘)

Bahasa itu tidak terlepas dari yang namanya tata ejaan dan tanda baca. Dan
ternyata ejaan dan tanda baca itu saling keterkaitan.dan ejaan itu ternyata
mengalami beberapa tahap hingga menjadi yang sempurna, dimana yang kita
gunakan saat ini.

H. KUNCI JAWABAN

1.A
2.C
3.A
4.E
5.A
6.A
7.C
8.D
9.B
10.A
DAFTAR ISI

Keraf, G. 2014. Komposisi. Nusa Indah, Ende.


Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia. 2018. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. IndonesiaTera, Jogjkarta.

Anda mungkin juga menyukai