Dosen Pembimbing:
Ridwan,S.Pd.M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 3
(0942221100) Tesalonika Elisabeth Tamaria Bane
(0942221100) Afrizal Muhram Embisa
(09422211004) Nurul Fadhilah Hadun
(0942221100) Nur Fathin Attiyah
(0942221100) Putri Y.S. Djanad
UNIVERSITAS KHAIRUN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Ucapan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Andi Sriwijaya, M. Pd selaku
dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyusun makalah ini yang berjudul “Karya Ilmiah”.
Dan juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu memberikan materi dan masukannya sehingga terselesainya
makalah ini.
Dengan keseriusan dan ketekunan dalam pembuatan makalah karya ilmiah ini,
harapan kami dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan para
pembaca, khususnya memotivasi untuk memulai menulis karya ilmiah. Serta
dapat menjadi pembelajaran bagi kami dalam pembuatan sebuah makalah,
terkhusus dalam materi karya ilmiah.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun dari
tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan
saran dari teman-teman demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah karya ilmiah ini, dapat menjadi inspirasi bagi
teman-teman dan pembaca, untuk memulai berkarya khususnya dalam hal
tulis menulis.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
Stay strong!!
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut, dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang
berkaitan dengan pengunaan huruf kapital, antara lain:
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Dari rumusan masalah di atas, tujuan pembahasan tentang pengunaan huruf kapital ini antara
lain:
2. Untuk dapat mengerti pengunaan huruf kapital yang baik dan benar
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Huruf kapital disebut juga huruf besar. Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan
berbentuk khusus (lebih besar dari huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf
pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya
B. ATURAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL
Terdapat banyak aturan-aturan yang mengatur pengunaan huruf kapital,
diantaranya:
Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan
dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang diikuti nama orang
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, atau nama tempat.
Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti
dan.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta
dokumen resmi
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul
karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak
pada posisi awal.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
dan sapaan
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan
Dari aturan-aturan tersebut, terdapat pula larangan tentang penggunaan huruf kapital,
diantaranya:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
tidak diikuti nama orang, atau nama tempat
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan
sebagai nama sejenis atau satuan ukuran
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
dipakai sebagai nama.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak
menjadi unsur nama diri.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan
sebagai nama jenis
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi
negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen
resmi.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
BAB III
PEMBAHASAN
Dia mengantuk.
Apa maksudnya?
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Mahaputra Yamin
Sultan Hasanuddin
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang
Misalnya:
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
tidak diikuti nama orang, atau nama tempat
Misalnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal
Dewi Sartika
Wage Rudolf Supratman
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan
sebagai nama sejenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
mesin diesel
5 ampere
Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan Bahasa
Misalnya:
bangsa Indonesia
bahasa Inggris
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
dipakai sebagai nama
Misalnya:
Asia Tenggara
Jalan Diponegoro
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak
menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
berlayar ke reluk
menyeberangi selat
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan
sebagai nama jenis.
Misalnya:
garam inggris
gula jawa
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali
kata seperti dan.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi
negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama
dokumen resmi.
Misalnya:
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta
dokumen resmi
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul
karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak
pada posisi awal.
Misalnya:
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
dan sapaan.
Misalnya:
Dr.
Prof
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
Kalimat dengan setiap kata yang diawali huruf besar seharusnya berlaku untuk judul, baik
judul buku, film, sinetron, dan lain-lain. Dan itu pun ada pengecualian untuk kata-kata
tertentu yang disebut konjungsi. Antara lain di, ke, dari, dengan yang, karena, tentang,
agar, dan, unnuk, adalah, atau ketika, dan dalam. Tapi pada kenyataannya, hal itu tidak
diperhatikan. Contohnya pada sebuah acara reality show di sebuah televisi. Prolog dan
narasi yang ditulis, sama sekali tidak sesuai dengan penggunaan huruf kapital yang
sebenarnya Tulisan "yang" pada kalimat Tuhan Yang Maha Esa ditulis Tuhan yang Maha
Esa pada acara tersebut Contoh lain yaitu pada pembelajaran yang dilakukan oleh orang
tua pada anaknya saat ini. Seringkali orang tua memberikan contoh menulis pada anaknya
tanpa mengajarkan penggunaan huruf kapital yang tepat. Bagi para orang tua, anak sudah
pandai menulis itu sudah merupakan kebahagiaan tersendiri. Jika proses yang sedemikian
rupa berlangsung terus-menerus dan setiap orang tua melakukannya, maka anak-anak
yang mereka didik akan kurang mengerti bagaimana penggunaan huruf kapital
seharusnya.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2.Cara pengunaan huruf kapital yang baik dan benar adalah dengan mengikuti
aturan baku yang telah ditetapkan dalam penggunaan huruf kapital seperti yang sudah
dituliskan di dalam makalah ini.
3. Pengunaan huruf kapital pada saat ini kurang diperhatikan penggunaannya yang sesuai
dengan aturan. Hal ini dikarenakan karena kebanyakan orang menganggap hal itu tertalu
rumit dan cenderung memilih jalan yang praktis saja.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA