Anda di halaman 1dari 7

PENULISAN HURUF KAPITAL

OLEH

ERIN YOHANA PAKPAHAN : 180204004

1.1

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN 2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Huruf kapital (besar) pada saat ini mulai jarang diperhatikan penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari, baik itu penggunaan secara tertulis baik di instansi dalam hal ini
kondisinya formal maupun yang lainnya. Kaedah penggunaannya pun seringkali dilupakan
oleh kebanyakan orang. Terkadang, seorang guru pun lupa akan penggunaan huruf kapital
ini. Kebanyakan orang melupakan atau tidak menggunakan kaedah ini dengan benar karena
merasa terlalu banyak aturan dan tidak praktis. Padahal jika kaedah penggunaan huruf
kapital ini dilakukan dengan benar, maka akan banyak manfaatnya bagi kita terutama dalam
hal tulis-menulis. Jika kita mengamati, kaedah penggunaan huruf kapital yang benar sering
dijumpai pada surat kabar, majalah, buku pendidikan yang semuanya masih bersifat formal.
Oleh karena itu, kaedah pengunaan huruf kapital yang benar sebaiknya ditanamkan sejak dini
agar nantinya bermanfaat bagi kita.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut, dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang
berkaitan dengan pengunaan huruf kapital, antara lain :
1. Apa itu huruf kapital?
2. Bagaimana cara pengunaan huruf kapital yang baik dan benar?
3. Bagaimana pengunaan huruf kapital saat ini?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

Dari rumusan masalah di atas, tujuan pembahasan tentang pengunaan huruf


kapital ini antara lain :
1. Untuk dapat mengerti apa itu huruf kapital.
2. Untuk dapat mengerti pengunaan huruf kapital yang baik dan benar.
3. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan huruf kapital saat ini.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 PENGERTIAN

Huruf kapital disebut juga huruf besar. Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan
berbentuk khusus (lebih besar dari huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama
dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya.

2.2 ATURAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL

Terdapat banyak aturan-aturan yang mengatur pengunaan huruf kapital,


diantaranya :
 Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai
dalam penyapaan dan pengacuan.
Dari aturan-aturan tersebut, terdapat pula larangan tentang penggunaan huruf
kapital, diantaranya :
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat
yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan
sebagai nama sejenis atau satuan ukuran.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
dipakai sebagai nama.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak
menjadi unsur nama diri.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang
digunakan sebagai nama jenis.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama
resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama
dokumen resmi.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 APLIKASI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL

Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
Misalnya:

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya :
 Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
 Tahun ini ia pergi naik haji.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya :
 Wakil Presiden Adam Malik
 Perdana Menteri Nehru

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat
yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.
Misalnya :
 Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
 Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
Misalnya :
 menjadi sebuah republik
 beberapa badan hukum

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya :
 Perserikatan Bangsa-Bangsa
 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan
judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang
tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya :
 Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
 Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan.
Misalnya :
 Dr.
 Prof.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan


kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai
dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya :
 "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
 Surat Saudara sudah saya terima.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya :
 Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
 Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.


Misalnya :
 Sudahkah Anda tahu?
 Surat Anda telah kami terima.

3.2 PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-


HARI

Kalimat dengan setiap kata yang diawali huruf besar seharusnya berlaku untuk judul, baik
judul buku, film, sinetron, dan lain-lain. Dan itu pun ada pengecualian untuk kata-kata
tertentu yang disebut konjungsi. Antara lain:di, ke, dari, dengan, yang, karena, tentang, agar,
dan, untuk, adalah, atau, ketika, dan dalam. Tapi pada kenyataannya, hal itu tidak
diperhatikan. Contohnya pada sebuah acara reality show di sebuah televisi. Prolog dan narasi
yang ditulis, sama sekali tidak sesuai dengan penggunaan huruf kapital yang sebenarnya.
Tulisan “yang” pada kalimat Tuhan Yang Maha Esa ditulis Tuhan yang Maha Esa pada acara
tersebut.

Contoh lain yaitu pada pembelajaran yang dilakukan oleh orang tua pada anaknya saat ini.
Seringkali orang tua memberikan contoh menulis pada anaknya tanpa mengajarkan
penggunaan huruf kapital yang tepat. Bagi para orang tua, anak sudah pandai menulis itu
sudah merupakan kebahagiaan tersendiri. Jika proses yang sedemikian rupa berlangsung
terus-menerus dan setiap orang tua melakukannya, maka anak-anak yang mereka didik akan
kurang mengerti bagaimana penggunaan huruf kapital seharusnya.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa :


1. Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar dari huruf
biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf
pertama nama diri, dan sebagainya.
2. Cara pengunaan huruf kapital yang baik dan benar adalah dengan mengikuti aturan baku
yang telah ditetapkan dalam penggunaan huruf kapital seperti yang sudah dituliskan di dalam
makalah ini.
3. Pengunaan huruf kapital pada saat ini kurang diperhatikan penggunaannya yang sesuai
dengan aturan. Hal ini dikarenakan karena kebanyakan orang menganggap hal itu tertalu
rumit dan cenderung memilih jalan yang praktis saja.
DAFTAR PUSTAKA

http://bahasaindonesiasmisgs.blogspot.com/2009/03/huruf-kapital.html
Widya. 2010. Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia Yang disempurnakan dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung : Yrama Widya

Anda mungkin juga menyukai