Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS PENGGUNAAN FUNGSI BAHASA MENURUT MAK

HALLIDAY DALAM TUTURAN BAHASA KAMPANYE CALON


LEGISLATIF DAN PRESIDEN 2019 KELAS PAI 2E

Oleh :
Azhar Bariq Hernawan (183111174), Zullivan Afif Abdul Fatah
(183111197), Syahid Insan Madani (183111199)
Email : Syahidinsan1@gmail.com

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN 2019

ABSTRAK
Pencalonan capres, cawapres, dan calon legislatif lainnya ini disebarkan
begitu masif di segala lini media, tak terkecuali di media digital.
Kampanye dengan ajakan bahasa dan juga dialektika kekinian pun
mewarnai pesta demokrasi saat ini. Untuk mengkaji fungsi bahasa menurut
MAK Halliday yang sering muncul dalam baliho kampanye calon
legeslatif dan calon presiden, dengan menggunakan metode penelitian
kualitatif deskriftif. . Dan dalam pembahasan artikel ini terdapat lima
fungsi yang paling sering dipakai untuk jargon pemilu. Fungsi tersebut
ialah fungsi instrumental, fungsi representasi, fungsi regulasi, fungsi
personal dan fungsi imajinatif. Namun fungsi personallah yang lebih
dominan, karena fungsi tersebut mampu mengekspresikan reaksi-reaksi
yang mendalam untuk menunjukkan kepribadian penutur sehingga tujuan
utama untuk menarik mitra tutur untuk memilih calon legislatif dan calon
presiden.
Kata kunci : fungsi bahasa, bahasa kampanye, fungsi bahasa personal
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pencalonan capres, cawapres, dan calon legislatif lainnya ini
disebarkan begitu masif di segala lini media, tak terkecuali di media
digital. Muncul fenomena unik dimana masing-masing pendukung
berebut pengaruh dalam menarik hati calon pemilih yang di Indonesia.
Bukan hanya itu, segala intrik dan taktik terselubung mewarnai
dinamika politik menjelang hajatan akbar tersebut. Kampanye dengan
ajakan bahasa dan juga dialektika kekinian pun mewarnai pesta
demokrasi saat ini.
Sedangkan dalam memilih ragam bahasa kampanye sangat
berperan penting, karena di dalam penggunaan ragam bahasa
diperlukan kecermatan dan ketepatan didalam pemilihan kata,
penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat,
serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
2. Rumusan masalah
Bagaimana fungsi bahasa menurut MAK Halliday yang sering
muncul dalam baliho kampanye calon legeslatif dan calon presiden
2019 ?
3. Tujuan penelitian
Untuk mengkaji fungsi bahasa menurut MAK Halliday yang
sering muncul dalam baliho kampanye calon legeslatif dan presiden
2019.
4. Manfaat penelitian
Untuk memberikan informasi mengenai fungsi bahasa menurut
MAK Halliday yang sering muncul dalam baliho kampanye calon
legeslatif dan presiden 2019.

B. Kajian Teori
1. Fungsi Instrumental (The Instrumental Function)
Dalam fungsi instrumental, bahasa dapat menghasilkan kondisi-
kondisi tertentu dan menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa
tertentu. Fungsi ini juga mengingatkan pada apa yang secara umum
dikenal dengan perintah atau imperatif. Contoh penggunaan fungsi
instrumental dalam kalimat yang merupakan tindakan-tindakan
komunikatif dan menghasilkan kondisi-kondisi tertentu, yaitu1 :
a. Cepat, pergi!
b. Sampaikan salam hormat saya kepada Beliau!
c. Silakan Anda berangkat sekarang!
2. Fungsi Regulasi (The Regulatory Function)
Dalam fungsi regulasi, bahasa berfungsi sebagai pengawas,
pengendali, atau pengatur peristiwa atau berfungsi untuk
mengendalikan serta mengatur orang lain. Contoh penggunaan fungsi
ini terdapat dalam kalimat-kalimat berikut2 :
a. Kalau Anda tekun belajar maka Anda akan lulus dengan baik.
b. Kalau kamu mencuri maka kamu pasti dihukum.
c. Sekali berbohong maka kamu akan ditinggalkan kawan-
kawanmu.
3. Fungsi Representasi (The Representational Function)
Bahasa digunakan untuk membuat pernyataan-pernyataan,
menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan, atau
melaporkan realitas yang sebenarnya sebagaimana yang dilihat atau
dialami orang3. Contoh penggunaan fungsi ini dalam kalimat sehari-
hari yaitu :
a. Gula manis.
b. Bulan bersinar.
c. Jalan ke Tawangmangu naik turun dan berkelok-kelok.

1
Nehemia Purnanto, “Bentuk dan Fungsi”, diakses dari http://nehemiap.blogspot.com/2009/05/bentuk-dan-
fungsi-bahasa_29.html?m=1, pada 25 April 2019
2
Ibid.
3
Nehemia Purnanto, “Bentuk dan Fungsi”, diakses dari http://nehemiap.blogspot.com/2009/05/bentuk-dan-
fungsi-bahasa_29.html?m=1, pada 25 April 2019
4. Fungsi Interaksi (The Interactional Function)
Dalam fungsi interaksi, bahasa dapat menjamin dan memantapkan
ketahanan komunikasi, keberlangsungannya, serta menjalin interaksi
sosial. Keberhasilan interaksi inimenuntut pengetahuan secukupnya
mengenai logat, jargon, dan lelucon sebagai bumbu komunikasi, cerita
rakyat (folklore), adat-istiadat, serta budaya setempat (termasuk di
dalam tatakrama pergaulan)4. Contoh fungsi interaksi bahasa yaitu :
a. Penyapa hendaknya menyapa dengan sapaan yang tepat dan
hormat.
b. Penutur sangat perlu mempertimbangkan siapa mitra tutumya
dan bagaimana adat-istiadat serta budaya lokal yang berlaku
pada suatu daerah tertentu.
5. Fungsi Personal (The Personal Function)
Fungsi ini memberi kesempatan kepada penutur untuk
mengekspresikan diri, misalnya mengenai perasaan, emosi, pendapat,
serta reaksi-reaksi yang mendalam. Dalam hal ini bahasa yang dipakai
untuk berkomunikasi biasanya menunjukkan kepribadian seseorang.
Dalam pemakaian bahasa, maka akan diketahui apakah seseorang
sedang marah, jengkel, sedih, gembira, dan sebagainya 5.
6. Fungsi Heuristik (The Heuristic Function)
Fungsi ini melibatkan penggunaan bahasa untuk memperoleh ilmu
pengetahuan sebanyak-banyaknya, mengembangkan teknologi, dan
mempelajari seluk-beluk lingkungan. Fungsi heuristik mengingatkan
pada pertanyaan, sebab fungsi ini sering disampaikan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang menuntut jawaban. Secara khusus, anak-
anak sering memanfaatkan penggunaan fungsi heuristik ini dengan
berbagai pertanyaan "apa”, "mengapa”, dan “bagaimana” yang tidak

4
Nehemia Purnanto, “Bentuk dan Fungsi”, diakses dari http://nehemiap.blogspot.com/2009/05/bentuk-dan-
fungsi-bahasa_29.html?m=1, pada 25 April 2019
5
Ibid.
putus-putusnya mengenai dunia sekeliling atau alam sekitar mereka 6.
Misal dari fungsi ini yaitu :
a. Mengapa di dunia ini ada matahari?
b. Mengapa matahari bersinar?
c. Mengapa jika matahari tenggelam hari menjadi gelap?
7. Fungsi Imajinatif (The Imaginative Function)
Dalam hal ini bahasa berfungsi sebagai pencipta gagasan atau
kisah yang imajinatif. Sehingga melalui bahasa kita bebas
menciptakan mimpi-mimpi yang mustahil sekalipun jika yang kita
inginkan memang seperti itu. Dengan bahasa kita dapat
mengekspresikan perasaan dalam bentuk puisi yang indah. Pendek
kata dengan bahasa kita bebas berimajinasi. Adapun fungsi ini
biasanya untuk mengisahkan cerita•cerita, dongeng-dongeng,
membacakan lelucon, atau menuliskan cerpen, novel, dan sebagainya 7.

C. Metode Penelitian
Menurut Arikunto, penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain (keadaan,
kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan), yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk
laporan penelitian. Dalam kegiatan penelitian ini peneliti hanya memotret apa
yang terjadi pada diri objek atau wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan
apa yang terjadi dalam bentuk laporan penelitian secara lugas, seperti apa
adanya.
Sedangkan analisis data penelitian ini menggunakan analisis data
kualitatif. Analisis data menurut Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis dan lisan dari orang-orang yang diamati.
Sehingga dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif, yaitu penelitian yang di maksudkan untuk mendeskripsikan hasil

6
Nehemia Purnanto, “Bentuk dan Fungsi”, diakses dari http://nehemiap.blogspot.com/2009/05/bentuk-dan-
fungsi-bahasa_29.html?m=1, pada 25 April 2019
7
Ibid.
penelitian yang menggunakan kata-kata dari semua informasi dari data
yang diperoleh dari penelitian.

D. PEMBAHASAN
No. URAIAN DATA KETERANGAN
1 Fungsi 1. Bedo ora popo seng Partai Demokrat,
Instrumental penting rukun! wilayah Jateng
(DPR RI)
2. DPR RI mas Singgih wae Partai Golkar,
ojo liyane! wilayah Jateng
(DPR RI)

2 Fungsi 1. Suara Anda menentukan Partai Golkar,


Regulasi masa depan bangsa wilayah Jateng
(DPRD Provinsi)
2. Kalau prabowo sandi Koalisi partai BPN,
Menang jangan khawatir Pasangan capres
dana desa tetap ada cawapres nomor urut
02

3 Fungsi 1. Kebaikan nomor satu, Koalisi partai TKN,


representasi keislaman nomor satu, pasangan capres
coblos nomor satu cawapres nomor urut
01 (Presiden)
4 Fungsi 1. Ikhlas, berbakti, rela Partai Golkar,
personal mengabdi wilayah Ngawi
(DPRD Kabupaten)
2. Kembali ke rumah besar Partai Persatuan
ummat untuk menjadi diri Pembangunan,
yang lebih bermanfaat wilayah Jateng
(DPRD Provinsi)
3. Ngabdi rakyat Partai PDI, wilayah
Jateng (DPRD
Provinsi)
4. Pasangan serasi idola Koalisi partai TKN,
santri pasangan capres
cawapres nomor urut
01 (Presiden)
5. Pemimpin sejati dunia Koalisi partai TKN,
ukhrawi pasangan capres
cawapres nomor urut
01 (Presiden)
6. Solidaritas sama-sama Partai PSI, wilayah
bangun Indonesia Jateng (DPR RI)
7. Komitmen, konsisten, Partai PDI, wilayah
konsekuen Ngawi(DPRD
Kabupaten)
8. Njungkir walik kagem kito Koalisi partai TKN,
sedoyo pasangan capres
cawapres nomor urut
01 (Presiden)
9. Yang muda yang berkarya, Partai Golkar,
siap bekerja untuk rakyat wilayah Ngawi
(DPRD Kabupaten)
10. Bersih, bangkit, maju, Partai Golkar,
menang untuk semua wilayah Jatim
(DPRD Provinsi)
11. Bersih, merakyat, kerja Partai PKB, wilayah
nyata Jateng (DPRD
Provinsi)
5 Fungsi 1. Pajak motor dihapus dan Partai PKS, wilayah
Imajinatif sim seumur hidup Jatim (DPR RI)
2. Pejuang lahirnya uudesa Partai Nasdem,
dan dana desa wilayah Jateng
(DPR RI)
3. Bersama melestarikan seni Partai Golkar,
batik laweyan nomor 1 di wilayah Surakarta
Nusantra (DPRD Kabupaten)
4. Maju untuk mewujudkan Partai Perindo,
aspirasi wanita wilayah Surakarta
(DPRD Kabupaten)

HASIL ANALISIS
Penggunaan fungsi bahasa yang sering muncul dalam kampanye calon
legislatif dan calon presiden dominan pada fungsi bahasa personal pada
fungsi bahasa MAK halliday, sebagai berikut :
1. Fungsi Instrumental
Bahasa yang dapat menghasilkan kondisi-kondisi tertentu dan
menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu. Fungsi ini juga
mengingatkan pada apa yang secara umum dikenal dengan perintah
atau imperatif. Hal ini terlihat dalam contoh tuturan bahasa balihp
kampanye calon legislatif pemilu 2019 :
a. Bedo ora popo seng penting rukun!
b. DPR RI mas Singgih wae ojo liyane!
Pada tuturan (a) penutur memiliki maksud menghimbau kepada
khalayak umum untuk selalu menjaga kerukunan antar warga dan
bertoleransi pada perbedaan pendapat, hal ini menunjukkan calon
legislatif DPR RI dari partai demokrat menghimbau warga untuk hidup
rukun dan bertoleransi. Tuturan tersebut merupakan ciri fungsi bahasa
instrumental yang didalamnya terdapat unsur yang menyebabkan suatu
peristiwa terjadi, hal ini sesuai dengan ungkapan “Bedo ora popo seng
penting rukun!” yang membuat masyarakat untuk hidup rukun dan
toleransi.
Pada tuturan (b) penutur memiliki maksud menghimbau kepada
khalayak umum untuk memilih partai tersebut dan tidak memilih yang
lain, hal ini menunjukkan bahwa partai tersebut merasa paling pantas
untuk dipilih menganjurkan untul tidak memilih yang lain. Tuturan
tersebut merupakan fungsi bahasa instrumental yang didalamnya
terdapat unsur perintah yang mewujudkannya suatu perintah terlaksana,
hal ini menunjukkan bahwa calon legilatif DPR RI dari partai golkar
menganjurkan warga untuk memilih partai golkar saat pemilu. Tuturan
tersebut merupakan ciri fungsi bahasa instrumental yang didalamnya
terdapat unsur yang menyebabkan suatu perintah terlaksana , hal ini
sesuai dengan ungkapan “DPR RI mas Singgih wae ojo liyane!” yang
menjadikan masyarakat untuk memilih partai tersebut.
2. Fungsi Regulasi
Bahasa berfungsi sebagai pengawas, pengendali, atau pengatur
peristiwa atau berfungsi untuk mengendalikan serta mengatur orang
lain. Contoh penggunaan bahasa dalam bahasa kampanye, sebagai
berikut :
a. Suara Anda menentukan masa depan bangsa
b. Kalau prabowo sandi menang jangan khawatir dana desa tetap ada
Pada tuturan (a) penutur menginginkan masyarakat agar dapat
membangun bangsa melalui pemilihan, karena pemimpin juga sangat
menentukan masa depan Indonesia, jadi masyarakat harus memilih
pemimpin yang dapat membangun bangsa lebih maju lagi. Tuturan
tersebut merupakan ciri fungsi bahasa regulasi yang mana mengacu
pada pemakaian bahasa untuk mengatur tingkah orang lain, hal ini
ditunjukkan dengan ungkapan “Suara Anda menentukan masa depan
bangsa” yang mampu mengendalikan masa depan bangsa.
Pada tuturan (b) penutur menyatakan bahwa mereka berjanji
apabila mereka menang maka dana desa akan tetap ada, jadi masyarakat
di anjurkan memilih capres dan cawapres tersebut. Tuturan tersebut
merupakan ciri fungsi bahasa regulasi yang mana mengacu pada
pemakaian bahasa untuk meyakinkan orang lain. Hal ini ditunjukkan
dengan ungkapan “Kalau prabowo sandi menang jangan khawatir dana
desa tetap ada”.
3. Fungsi Representasi
Bahasa digunakan untuk membuat pernyataan-pernyataan,
menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan, atau
melaporkan realitas yang sebenarnya sebagaimana yang dilihat atau
dialami orang. Contoh penggunaan fungsi ini dalam bahasa kampanye,
sebagai berikut :
a. Kebaikan nomor satu, keislaman nomor satu, coblos nomor satu
Pada tuturan (a) memberikan pernyataan bahwa penutur
mengapresiasikan pernyataan melalui pengalamannya, tuturan tersebut
merupakan ciri fungsi bahasa representasi yang mana penyampaiannya
sesuai dengan apa yang telah dibuktikannya.
4. Fungsi Personal
Fungsi ini memberi kesempatan kepada penutur untuk
mengekspresikan diri, misalnya mengenai perasaan, emosi, pendapat,
serta reaksi-reaksi yang mendalam. Dalam hal ini bahasa yang dipakai
untuk berkomunikasi biasanya menunjukkan kepribadian seseorang.
Dalam pemakaian bahasa, maka akan diketahui apakah seseorang
sedang marah, jengkel, sedih, gembira, dan sebagainya. Contoh
penggunaan fungsi ini dalam bahasa kampanye, sebagai berikut :
a. Ikhlas, berbakti, rela mengabdi
b. Kembali ke rumah besar ummat untuk menjadi diri yang lebih
bermanfaat
c. Ngabdi rakyat
d. Pasangan serasi idola santri
e. Pemimpin sejati dunia ukhrawi
f. Solidaritas sama-sama bangun Indonesia
g. Komitmen, konsisten, konsekuen
h. Njungkir walik kagem kito sedoyo
i. Yang muda yang berkarya, siap bekerja untuk rakyat
j. Bersih, bangkit, maju, menang untuk semua
k. Bersih, merakyat, kerja nyata
Pada tuturan (a) mengungkapkan bahwa penutur memiliki karakter
kepribadian yang tulus. Tuturan bahasa tersebut sesuai dengan
merupakan ciri fungsi personal yang mengekspresikan karakter penutur
seperti slogannya dalam kampanye “Ikhlas, berbakti, rela mengabdi”.
Hal ini bertujuan supaya masyarakat mau memilih calon legislatif dari
partai golkar pada pemilihan umum.
Pada tuturan (b) mengungkapkan bahwa penutur memiliki karakter
kepribadian yang lebih bermanfaat atau berperan penting pada
masyarakat. Tuturan bahasa tersebut sesuai dengan ciri fungsi personal
yang mengekspresikan karakter penutur seperti slogannya dalam
kampanye “Kembali ke rumah besar ummat untuk menjadi diri yang
lebih bermanfaat”. Hal ini bertujuan supaya masyarakat mau memilih
calon legislatif dari partai persatuan pembangunan pada pemilihan
umum.
Pada tuturan (c) mengungkapkan bahwa penutur memiliki karakter
kepribadian yang rela berkorban hal ini ditunjukkan dalam slogannya
“ngabdi rakyat”. Ini bertujuan supaya masyarakat memberikan apresiasi
dan memilih pada calon legislatif partai PDI tersebut..
Pada tuturan (d) mengungkapkan bahwa penutur menyatakan bahwa
keharmonisan mereka dalam komunitasnya yang menjadikan publik
figur yang tauladan, tuturan bahasa yang digunakan sesuai dengan ciri
fungsi personal yang mengekspresikan kepribadian capres tersebut
seperti slogannya “Pasangan serasi idola santri” . Hal ini bertujuan
supaya khalayak santri di millenial dapat memilih calon presiden dan
wakilnya dari koalisi partai TKN nomor urut 01.
Pada tuturan (e) mengungkapkan bahwa penutur menyatakan bahwa
keserasian mereka dalam mengajukan diri sebagai pemimpin
menyatakan bahwa layak untuk dipilih oleh khalayak karena calon
tersebut merasa pantas secara duniawi dan ukhrawi. Tuturan bahasa
yang digunakan sesuai dengan ciri fungsi personal yang
mengekspresikan kepribadian capres “Pemimpin sejati dunia ukhrawi”.
Hal ini bertujuan supaya masyarakat memilih dengan benar dan
menjatuhkan pilihan ke pasangan calon presiden dan wakilnya pada
partai koalisi TKN nomor urut 01.
Pada tuturan (f) mengungkapkan bahwa penutur menyatakan bahwa
menjunjung tinggi kebersamaan dalam membangun bangsa Indonesia
bersama masyarakat. Tuturan bahasa yang digunakan sesuai dengan ciri
fungsi personal yang mengekspresikan kepribadian caleg “Solidaritas
sama-sama bangun Indonesia”. Hal ini bertujuan supaya masyarakat
mampu membangun bangun bangsa Indonesia dengan bersama-sama
dan dapat memilih calon legislatif dari partai PSI.
Pada tuturan (g) mengungkapkan bahwasannya penutur menyatakan
bahwa Komitmen, konsisten, konsekuen ada dalam karakter mereka,
seperti tuturan bahasa yang di sampaikan sesuai dengan fungsi personal
yang mana mereka menyatakan penuh penjiwaan “Komitmen,
konsisten, konsekuen”. Tujuan mereka supaya masyarakat selalu
bersikukuh dan berkomitmen pada apa yang mereka dukung dan yang
di dukung sesuai dengan harapan pemilihnya yaitu konsistensi dalam
setiap janji dan perbuatan. Hal ini bertujuan supaya masayarakat untuk
memilih calon legislatif dari PDI.
Pada tuturan (h) mengungkapkan bahawa penutur menyatakan
kepribadian baik dan tulus, yang ditunjukkan dengan bersedia dengan
tulus berjuang dan banting tulang melakukan apapun untuk semua
rakyat. Tuturan tersebut masuk dalam ciri fungsi bahasa personal yang
menyatakan dari kepribadian penutur dan dapat memilih calon capres
dan cawapres dengan Koalisi partai TKN, pasangan capres cawapres
nomor urut 01.
Pada tuturan (i) mengungkapkan bahwa penutur memiliki karakter
siap bekerja untuk masyarakat dengan usianya yang masih muda dan
siap membuat kearah yang lebih maju. Tuturan bahasa tersebut sesuai
dengan ciri fungsi personal yang mengekspresikan karakter penutur.
Hal ini bertujuan supaya masyarakat mau memilih calon legislatif dari
partai golkar pada pemilihan umum.
Pada tuturan (j) mengungkapkan bahwa penutur memiliki karakter
yang bersih, karena dengan hidup bersih menciptakan hidup sehat, dan
bangkit dalam keterpurukan. Tuturan bahasa tersebut sesuai dengan
ciri fungsi personal yang mengekspresikan karakter penutur untuk dapat
maju kearah yang lebih baik lagi. Hal ini bertujuan supaya masyarakat
mau memilih calon legislatif dari partai golkar pada pemilihan umum.
Pada tuturan (k) mengungkapkan bahawa penutur menyatakan
kepribadian hidup bersih, karena hidup bersih menciptakan hidup lebih
sehat, dan memiliki kebiasaan hidup yang sederhana meskipun
ditengah-tengah kemewahan, serta mampu bekerja dengan nyata saat
ditengah-tengah masyarakat. Tuturan bahasa yang digunakan sesuai
dengan ciri fungsi personal. Hal ini bertujuan untuk menyatakan
kepribadian dan dapat memilih calon legislatif partai PKB.
5. Fungsi Imajinatif
Bahasa berfungsi sebagai pencipta gagasan atau kisah. . Sehingga
melalui bahasa kita bebas menciptakan mimpi-mimpi yang mustahil
sekalipun jika yang kita inginkan memang seperti itu. Dengan bahasa
kita dapat mengekspresikan perasaan dalam bentuk puisi yang indah.
Pendek kata dengan bahasa kita bebas berimajinasi. . Contoh
penggunaan fungsi ini dalam bahasa kampanye, sebagai berikut :
a. Pajak motor dihapus dan sim seumur hidup
b. Pejuang lahirnya uudesa dan dana desa
c. Bersama melestarikan seni batik laweyan nomor 1 di Nusantara
d. Maju untuk mewujudkan aspirasi wanita
Pada tuturan (a) ingin menyampaikan dengan menarik kepada
khalayak akan melakukan program atau rencana yaitu pajak motor
dihapus dan sim yang berlaku seumur hidup. Tuturan tersebut
merupakan ciri fungsi imajinatif yang didalamnya terdapat tujuan
untuk kesejahteraan bagi penutur dan pendengar. Hal tersebut bertujuan
untuk memilih calon legislatif DPR RI dari partai PKS.
Pada tuturan (b) penutur menyampaikan untuk memperjuangkan
mengenai seperangkat aturan mengenai desa agar menjadi maju dan
demokratis sehingga menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera
serta menyiapkan dana untuk masyarakat desa. Tuturan tersebut
merupakan ciri fungsi imajinatif yang didalamnya terdapat
mengekspresikan kesenangan bagi penutur dan pendengar. Hal tersebut
bertujuan untuk memilih calon legislatif DPR RI dari partai Nasdem.
Pada tuturan (c) penutur menyatakan bahwasannya dengan
terpilihnya calon legislatif kelak maka akan menjadikan bangkit di
daerah laweyan terangkat namanya dan semakin terkenal, hal ini
menyatakan bahwa calon tersebut menginginkan daerah laweyan
mendukungnya sehingga tercapainya yang dia impikan. Menurut slogan
kampanyenya “Bersama melestarikan seni batik laweyan nomor 1 di
Nusantara” bahsa tersebut mengandung unsur fungsi bahasa imajinatif
karena menjelaskan apa yang mereka cita-citakan.
Pada pernyataan penuturan (d) menyatakan bahwasannyya partai
tersbut ingin memajukan kesejahteraan wanita, dan memberikan hak
emansipasi yang sama. Pernyataan tersebut sesuai dengan fungsi bahasa
imajinatif seperti yang telah di sampaikan pada slogan kampanye nya
“Maju untuk mewujudkan aspirasi wanita” yang mana partai tersebut
bercita-cita mewujudkannya kesetaraan gender. Dengan berasumsi
terpilihnya partai perindo tersebut untuk mewujudkannya.
E. PENUTUP
Kesimpulan
Secara umum bahasa memiliki fungsi personal dan sosial. Fungsi
personal mengacu pada peranan bahasa sebagai alat untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan setiap diri manusia sebagai makhluk
individu. Adapun, fungsi sosial mengacu peranan bahasa sebagai alat
komunikasi dan interaksi antar individu atau antar kelompok sosial. Dan
dalam pembahasan artikel ini terdapat lima fungsi yang paling sering
dipakai untuk jargon pemilu. Fungsi tersebut ialah fungsi instrumental,
fungsi representasi, fungsi regulasi, fungsi personal dan fungsi imajinatif.
Namun fungsi personallah yang lebih dominan, karena fungsi tersebut
mampu mengekspresikan reaksi-reaksi yang mendalam untuk
menunjukkan kepribadian penutur sehingga tujuan utama untuk menarik
mitra tutur untuk memilih calon legislatif dan calon presiden.
DAFTAR PUSTAKA

Nehemia Purnanto. 2009. “Bentuk dan Fungsi”. Artikel:


http://nehemiap.blogspot.com/2009/05/bentuk-dan-fungsi-
bahasa_29.html?m=1 (diakses 25 April 2019)
LAMPIRAN
No. URAIAN DATA KETERANGAN
1 Fungsi 1. Bedo ora popo seng penting Partai Demokrat,
Instrumental rukun! wilayah Jateng
(DPR RI)
2. DPR RI mas Singgih wae ojo Partai Golkar,
liyane! wilayah Jateng
(DPR RI)

2 Fungsi Regulasi 1. Suara Anda menentukan Partai Golkar,


masa depan bangsa wilayah Jateng
(DPRD Provinsi)
2. Kalau prabowo sandi Menang Koalisi partai BPN,
jangan khawatir dana desa Pasangan capres
tetap ada cawapres nomor urut
02

3 Fungsi 1. Kebaikan nomor satu, Koalisi partai TKN,


representasi keislaman nomor satu, coblos pasangan capres
nomor satu cawapres nomor urut
01 (Presiden)
4 Fungsi personal 1. Ikhlas, berbakti, rela Partai Golkar,
mengabdi wilayah Ngawi
(DPRD Kabupaten)
2. Kembali ke rumah besar Partai Persatuan
ummat untuk menjadi diri Pembangunan,
yang lebih bermanfaat wilayah Jateng
(DPRD Provinsi)
3. Ngabdi rakyat Partai PDI, wilayah
Jateng (DPRD
Provinsi)
4. Pasangan serasi idola santri Koalisi partai TKN,
pasangan capres
cawapres nomor urut
01 (Presiden)
5. Pemimpin sejati dunia Koalisi partai TKN,
ukhrawi pasangan capres
cawapres nomor urut
01 (Presiden)
6. Solidaritas sama-sama Partai PSI, wilayah
bangun Indonesia Jateng (DPR RI)
7. Komitmen, konsisten, Partai PDI, wilayah
konsekuen Ngawi(DPRD
Kabupaten)
8. Njungkir walik kagem kito Koalisi partai TKN,
sedoyo pasangan capres
cawapres nomor urut
01 (Presiden)
9. Yang muda yang berkarya, Partai Golkar,
siap bekerja untuk rakyat wilayah Ngawi
(DPRD Kabupaten)
10. Bersih, bangkit, maju, Partai Golkar,
menang untuk semua wilayah Jatim
(DPRD Provinsi)
11. Bersih, merakyat, kerja nyata Partai PKB, wilayah
Jateng (DPRD
Provinsi)
5 Fungsi 1. Pajak motor dihapus dan sim Partai PKS, wilayah
Imajinatif seumur hidup Jatim (DPR RI)
2. Pejuang lahirnya uudesa dan Partai Nasdem,
dana desa wilayah Jateng
(DPR RI)
3. Bersama melestarikan seni Partai Golkar,
batik laweyan nomor 1 di wilayah Surakarta
Nusantra (DPRD Kabupaten)
4. Maju untuk mewujudkan Partai Perindo,
aspirasi wanita wilayah Surakarta
(DPRD Kabupaten)
GAMBAR SPANDUK KAMPANYE

PRESIDEN
DPR RI
PROVINSI
KABUPATEN

Anda mungkin juga menyukai